Tugas laporan ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro
yang diampu oleh:
Disusun :
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
Kata Pengantar
Segala Puji dan syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah Swt atas karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan Rekayasa Ide ini. Rekayas Ide ini untuk memenuhi tugas kuliah
dengan mata kuliah “Pengantar Ekonomi Makro”.
Dengan penuh kesadaran kami tahu bahwa seseungguhnya ini masih jauh dari
kesempurnaan . Dalam proses pembuatan rekayasa Ide ini kami menemukan hambatan, namun
berkat materi dari berbagai pihak , akhirnya kami dapat menyelesaikan Rekayasa Ide ini dengan
cukup baik , oleh karena itu melalui kesempatan ini kami mengucapkan beribu ribu terima kasih.
Kami mohon maaf bila masih ada kesalahan dalam pembuatan Rekayasa Ide Pengantar
Ekonomi Makro ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan kami
berharap menambah wawasan maupun pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II GAGASAN............................................................................................................ 2
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAGASAN
Tercatat sudah 145 Triliun dana yang dikeluarkan pemerintah. Covid 19 menjadi factor
penahan momentum percepatan pertumbuhan ekonomi nasional 2020, melalui tiga saluran
transmisi yaitu perdagangan barang dan jasa, investasi, dan pendapatan. Bank Indonesia
memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2020 menjadi 2,5% lebih rendah dari pertumbuhan
ekonomi 2019 dan proyeksi sebelumnya 3,0%.
EKSPOR
Nilai ekspor Indonesia April 2020 mencapai US$12,19 miliar atau menurun 13,33 persen
dibanding ekspor Maret 2020. Demikian juga dibanding April 2019 menurun 7,02 persen.
Ekspor nonmigas April 2020 mencapai US$11,58 miliar, turun 13,66 persen dibanding
Maret 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas April 2019, turun 6,38 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2020 mencapai US$53,95 miliar
atau meningkat 0,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga
ekspor nonmigas mencapai US$51,07 miliar atau meningkat 3,19 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas April 2020 terhadap Maret 2020 terjadi pada bahan
bakar mineral sebesar US$413,2 juta (22,15 persen), sedangkan peningkatan terbesar
terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar US$92,9 juta (11,03 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–April 2020 naik 7,14
persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil pertanian
naik 15,15 persen, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 16,72 persen.
2
Ekspor nonmigas April 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,21 miliar, disusul
Amerika Serikat US$1,29 miliar dan Jepang US$1,04 miliar, dengan kontribusi ketiganya
mencapai 39,24 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,04
miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–April 2020 berasal
dari Jawa Barat dengan nilai US$8,97 miliar (16,63 persen), diikuti Jawa Timur US$6,72
miliar (12,45 persen) dan Kalimantan Timur US$4,99 miliar (9,24 persen).
IMPOR
Nilai impor Indonesia April 2020 mencapai US$12,54 miliar atau turun 6,10 persen
dibanding Maret 2020, demikian juga apabila dibandingkan April 2019 turun 18,58
persen.
Impor nonmigas April 2020 mencapai US$11,68 miliar atau turun 0,53 persen dibanding
Maret 2020 dan jika dibandingkan April 2019 juga turun 11,24 persen.
Impor migas April 2020 mencapai US$0,85 miliar atau turun 46,83 persen dibanding
Maret 2020, demikian juga apabila dibandingkan April 2019 turun 61,78 persen.
Penurunan impor nonmigas terbesar April 2020 dibanding Maret 2020 adalah golongan
logam mulia, perhiasan/permata sebesar US$225,2 juta (91,54 persen), sedangkan
peningkatan terbesar adalah golongan ampas/sisa industri makanan sebesar US$143,8
juta (72,41 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-April 2020
ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$12,66 miliar (27,81 persen), Jepang US$4,81
miliar (10,57 persen), dan Singapura US$2,94 miliar (6,46 persen). Impor nonmigas dari
ASEAN US$9.190,8 juta (20,19 persen), sementara dari Uni Eropa US$3.739,4 juta (8,22
persen).
Nilai impor seluruh golongan penggunaan selama Januari April 2020 mengalami
penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada
golongan barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal masing-masing 0,02
persen, 7,30 persen, dan 14,12 persen.
3
Date Pendapatan Disposable (y) Konsumsi © Tabungan (S)
Mar-
$ 13,814,927.00 $ 1,330,494.00 $ 12,484,433.00
20
Mar-
$ 13,161,828.00 $ 11,741,904.00 $ 1,419,924.00
20
Apr-20 $ 12,190,000.00 $ 12,540,000.00 $ (350,000.00)
Apr-20 $ 11,580,000.00 $ 11,680,000.00 $ (100,000.00)
C 2−C 1 C
MPC = APC =
Y 2−Y 1 Yd
11,680,000.00
Pada saat Y = $ 11,580,000.00 APC = = 1.008635579
11,580,000.00
−860,000.00
MPC = = 1.409836066
−610,000.00
4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami buat dari makalah ini yaitu ekspor April 2020 mencapai
US$12,19 Miliar dan Impor April 2020 sebesar US$12,54 Miliar di asumsikan pemerintah
kekurangan uang sebesar 35 juta untuk tabungan. Dan impor >ekspor
3.2. Saran
Adapun saran kami mengenai permasalahan yang ada yakni kami berharap pemerintah
dapat mengatasi permasalahan mengenai ekspor dan impor ini dengan bijak walau ditengah
adanya wabah pendemik COVID-19 ini. Adapun untuk masyarakat umum kami menyarankan
untuk tetap dirumah agar wabah pandemic COVID-19 ini dapat terselesaikan dan pemerintah
dapat mengatur masalah – masalah yang timbul akibat wabah ini.