Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aulia Elvina Roja

NIM : D24190087
Praktikum Paralel :1

PEMETAAN GEN SIFAT KUANTITATIF PADA TERNAK

Pemetaan gen merupakan teknik menghasilkan peta lengkap lokasi gen dalam
kromosom. Pemetaan QTL (quantitative trait loci) dengan menggunakan mikrosatelit
digunakan untuk mendapatkan data dasar mengenai keragaman genetik DNA
mikrosatelit dan tingkat hubungannya dengan bobot badan domba lokal ekor gemuk
(DEG), domba ekor sedang (DES), dan domba ekor tipis (DET). Keragaman genetik
pada beberpa domba terlebih dahulu dilakukan pengambilan sampel darah, ekstraksi
DNA genom, ampifikasi DNA mikrosatelit dengan PCR, elektroforesis. Penentuan
genotip dapat dilihat dari banyaknya pita elektroforesis. Lokus mikrosatelit DNA
CSSM18 dan IDVGA30 memiliki 5 alel (A, B, C, D dan E), sedangkan lokus ILSTS54
memiliki empat alel (A, B, C, dan D). Keragaman genetik diukur dengan rata-rata
heterozigositas, karena lokus yang diamati lebih dai satu. Nilai heterozigosiitas untuk
lokus CSSM18 sebesar 0.5490, IDVGA30 sebesar 0.6420, dan ILSTS54 sebesar
0.6486. Alel C baik pada lokus CSSM18 dan IDVGA30 serta alel A pada lokus
ILSTS54 memiliki frekuensi yang cenderung tinggi pada DEG di Sumbawa, Donggala
dan Rote. Tingginya frekuensi tersebut menjadi indikasi adanya kekhususan marka
penciri pada sebagian besar DEG di wilayah Indonesia Timur. Domba lokal di wilayah
Indonesia Barat mempunyai nilai rataan heterozigositas lebih tinggi dibandingkan
wilayah Indonesia Timur.
Domba bergenotip CE, AA, AC, dan BC pada lokus CSSM18 memiliki rataan
bobot yang lebih tinggi dibanding delapan genotip lainnya yaitu sekitar 30.37-37.42
kg, serta pada genotip CD lokus IDVGA30 yaitu 38.11 kg lebih tinggi dibanding tujuh
genotip lainnya. Tingginya bobot badan tersebut kemungkinan diakibatkan faktor
heterosis positif yang memberikan performa lebih baik dari rataan tetuanya. Kelima
genotipe yang berkorelasi dengan bobot badan tinggi tersebut dapat diketahui bahwa
domba local cenderung terdistribusi di wilayah Indonesia Barat. Keterkaitan antara
mikrosatelit DNA dengan bobot badan dan bobot yaitu letak mikrosatelit CSSM18 dan
IDVGA30 sangat dekat dengan gen callipyge. Gen callipyge mengakibatkan hipertropi
pada otot, dimana sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan,
reproduksi, peningkatan bobot badan dan kualitas daging.
Jurnal referensi:
Sumantri C, Farajallah A, Fauzi U, Salamena JF. 2008. Keragaman genetik DNA
mikrosatelit dan hubungannya dengan performa bobot badan pada domba lokal.
Media Peternakan. 31(1): 1-13.

Anda mungkin juga menyukai