TENTANG
OLEH
NIM : 20026086
SEKSI : 202110260028
Perpustakaan dapat diartikan sebagai sumber atau gudang pengetahuan. Untuk itu
perpustakaan dapat dipertimbangkan untuk dikatakan sebagai sistem informasi dalam
konsep yang mendasar. Konsep ini menunjukkan apa saja yang terdapat pada semua
sistem informasi, tanpa memperhatikan tingkat mekanismenya atau bentuk fisik informasi
yang dikelola. Berikut ini adalah gambaran sederhana yang memperlihatkan kerangka
dasar sistem informasi.
1. Bahan Pustaka
Bahan pustaka merupakan media informasi rekam baik tercetak maupun non cetak yang
merupakan komponen utama di setiap sistem informasi.
2. Susunan koleksi
Koleksi perpustakaan hanya dapat disusun berdasarkan salah satu cirinya. Ada dua cara
yang dapat dipilih untuk menyusun koleksi perpustakaan, yaitu:
- Penempatan tetap yaitu menampilkan susunan koleksi berdasarkan pada salah satu ciri
bahan pustaka, kecuali ciri subjek. Dalam hal ini yang diberi nomor adalah rak, dengan
demikian setiap bahan pustaka menempati tempat tetap dalam susunan koleksi sehingga
tidak mungin untuk menyisipkan bahan pustaka baru.
3. Katalog
Dalam sistem informasi di perpustakaan, yang berfungsi sebagai ingatan adalah katalog
yang merupakan sajian ringkas koleksi perpustakaan.
4. Pengguna
Proses Dalam Sistem Informasi Proses yang terjadi di perpustakaan sebagai sistim
informasi meliputi dua kegiatan yaitu:
Pengindeksan
Pengindeksan adalah terjemahan dari istilah indexing (Needham, 1971 : 95) meliputi
semua proses yang berkaitan dengan masukan pada sistem tersebut, seperti analisis
subjek, klasifikasi dan pembuatan katalog. Padanan istilah pengindeksan yang biasa
digunakan di kalangan perpustakaan adalah pengatalogan sebagai proses pembuatan
katalog.
Dalam kerangka dasar sistem informasi, proses temu kembali dikerjakan pada bagian
keluaran oleh pengguna melalui penelusuran yang ditunjukkan dengan garis putus-putus.
Proses temu kembali berakhir dengan penyampaian bahan pustaka dari susunan koleksi
kepada pengguna, yang ditunjukkan dengan garis lurus. Tentunya bahan pustaka tidak
selalu dapat disampaikan, karena ada kalanya bahan pustaka tidak ditemukan dalam
susunan koleksi.
Pengindeksan
Pengatalogan deskriptif
Dalam pengatalogan deskriptif juga ditentukan tajuk entri sebagai titik akses untuk dapat
mendekati dari segi bibliografis bahan pustaka tersebut. Nama pengarang pada umumnya
ditentukan sebagai tajuk entri utama, yaitu tajuk pada entri utama sebagai titik akses
pengarang. Jika dikaitkan dengan tujuan katalog, maka adanya titik akses pengarang
memungkinkan pengguna untuk:
Pengindeksan Subjek
(2) deskripsi indeks yang merupakan sajian ringkas dari kandungan isi bahan pustaka dan
berfungsi sebagai titik akses subjek.
Titik akses subjek dalam katalog dan susunan koleksi bertujuan untuk :
Dalam kegiatan pengindeksan subjek yang meliputi klasifikasi dan tajuk subjek,
memerlukan adanya pemahaman mengenai:
Di samping itu, dalam pelaksanaan pengindeksan subjek harus disesuaikan dengan sarana
temu kembali yang akan disusun dalam sistem informasi di perpustakaan.
Sumber :
1. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PUST4103-
M1.pdf&ved=2ahUKEwi-
pN6FwuLyAhUIcCsKHcY0A7UQFnoECC0QAQ&usg=AOvVaw0SKFfARMx
MikYFRbLTBM7_
2. http://hadeeputra-mtp.blogspot.com/2008/12/kerangka-dasar-sistem-
informasi.html?m=1