Materi Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit JF
Materi Penilaian Dan Penetapan Angka Kredit JF
REPUBLIK INDONESIA
BIRO KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA DASAR HUKUM
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
PP Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
PP Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Penilaian Kinerja
Pegawai Negeri Sipil.
Penilaian Kinerja
Diusulkan
kepada Memberi
Dinilai pertimbangan
oleh
(Atasan Langsung)
Divalidasi
oleh
Memberi pertimbangan
TARGET TARGET
jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap jumlah hasil kerja yang akan dicapai dari setiap
pelaksanaan tugas jabatan. pelaksanaan tugas jabatan.
SUBSTAN PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019
SI PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
TIM PENILAI KINERJA PNS
tim yang dibentuk oleh PyB untuk memberikan pertimbangan kepada PPK usulan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam jabatan, pengembangan kompetensi,
serta pemberian penghargaan bagi PNS.
PEMANTAUAN KINERJA
serangkaian proses yang dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS untuk mengamati
pencapaian target kinerja yang terdapat dalam SKP.
KETENTUAN UMUM
BIMBINGAN KINERJA
suatu proses terus-menerus dan sistematis yang dilakukan oleh atasan langsung dalam
membantu PNS agar mengetahui dan mengembangkan kompetensi PNS, dan mencegah
terjadinya kegagalan kinerja.
KONSELING KINERJA
proses untuk melakukan identifikasi dan membantu penyelesaian masalah perilaku kinerja
yang dihadapi PNS dalam mencapai target kinerja.
PEMERINGKATAN KINERJA
perbandingan antara kinerja PNS dengan PNS lainnya dalam 1 (satu) unit kerja dan/atau
instansi.
SISTEM INFORMASI KINERJA PNS
tata laksana dan prosedur pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian, pemanfaatan, dan
pendokumentasian data kinerja PNS secara terintegrasi.
PENGELOLA KINERJA
pejabat yang menjalankan tugas dan fungsi pengelolaan kinerja PNS.
PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019
SUBSTANSI
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP)
memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang memuat kinerja utama yang harus dicapai
harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang seorang PNS setiap tahun dan dapat memuat
PERENCANAAN KINERJA
PENILAIAN PENILAIAN
dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat a. Penilaian Perilaku Kerja dilakukan oleh
penilai dan dapat mempertimbangkan Pejabat Penilai Kinerja PNS, dan dapat
masukan dari pejabat penilai lain yang berdasarkan penilaian rekan kerja
setingkat di lingkungan unit kerja masing- b. setingkat dan/atau bawahan langsung.
masing.
PP 46 TAHUN 2011 PP 30 TAHUN 2019
SUBSTANSI
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS PENILAIAN KINERJA PNS
❑ Tugas tambahan ditetapkan oleh pimpinan unit kerja berdasarkan penetapan ❑ Kerja Sama; dan
kinerja unit kerja yang bersangkutan. ❑ Kepemimpinan.
❑ Target AK dan tugas tambahan sebagai dasar untuk penyusunan, penetapan, dan Aspek kepemimpinan hanya dilakukan bagi JF
penilaian SKP. yang karakteristik kegiatannya membutuhkan
aspek kepemimpinan, yang ditetapkan oleh
❑ SKP wajib disusun oleh setiap Pejabat Fungsional, yang akan dilaksanakan dalam 1 Instansi Pembina.
(satu) tahun anggaran berjalan & harus disetujui serta ditetapkan oleh atasan
langsung. Perilaku kerja ditetapkan berdasarkan standar
perilaku kerja dalam JF dan dinilai sesuai
❑ Penilaian SKP dilaksanakan sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan. dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
❑ Hasil penilaian SKP Pejabat Fungsional ditetapkan sebagai capaian SKP.
Target AK Yang Harus Dicapai Setiap Tahun
14
❑ Target AK merupakan kinerja utama yang berisi butir kegiatan dan
diberikan nilai AK berdasarkan ketentuan Peraturan MenpanRB
terkait JF yang diduduki, dan ditetapkan setiap tahun sesuai
dengan jenjang jabatan, yang berasal dari tugas jabatan fungsional.
❑ Dalam hal Pejabat Fungsional mendapatkan menduduki jenjang
jabatan pada tahun berjalan, Target AK ditetapkan secara
proporsional berdasarkan jumlah waktu sejak menduduki jabatan
pada tahun berjalan, yaitu:
TUGAS
TAMBAHAN
Bahan Penyusunan SKP
Jabatan Fungsional
Mekanisme Penyusunan SKP
Jabatan Fungsional
1 Periksa Peraturan Menteri dan Juklak/Juknis yang mengatur JF dan AKnya
Buat rencana target AK yang akan dicapai dalam 1 tahun atau per
2
kenaikan jenjang jabatan (dari AK Minimal dan AK Maksimal).
200 225
150 168,75
100 112,5
50 56,25
100 112,5
50 56,25
20 22,5
15 16,875
Capaian AK Tahunan
• Pastikan bahwa AK yang dicantumkan sudah sesuai dengan Permen dan Juknis
6 tentang pelaksanaan JF dan AK-nya.
PASCA PENYETARAAN, SIAPA YANG
MENILAI SKP ???
Penetapan AK Jabatan
Fungsional saat ini dilakukan
dengan 3 skema:
1. Penetapan AK berdasarkan
Penilaian AK per satuan kegiatan
(159 JF)
2. Penetapan AK berdasarkan
Sistem Konversi Angka Kredit (11
JF)
3. Penetapan AK berdasarkan
Integrasi dengan SKP (4 JF)
1
159
PENILAIAN AK BERDASARKAN
JABATAN PENILAIAN AK PER SATUAN KEGIATAN
FUNGSIONAL (KONVENSIONAL)
Pejabat
Fungsional
Disusun sesuai dengan butir 50 50 100 100 150 150 150 200
kegiatan jabatan fungsional
DUPAK
Dinilai oleh Tim Penilai
Angka Kredit
15 20 20 20 50 50 100
11
JABATAN
FUNGSIONAL
1. Arsiparis
2
2. Penerjemah
KONVERSI NILAI SKP
3. Pelatih Olahraga
4. Asisten Pelatih Olahraga Skema Penilaian Angka Kredit 2
5. Analis Ketahanan Pangan
6. Analis APBN
7. Asesor Manajemen Mutu Industri (AMMI)
8. Analis Keuangan Pusat dan Daerah
9. Pelelang
10. Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir
11. Penyuluh Narkoba
Konversi Nilai SKP Norma Penilaian
AK kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan ditetapkan berdasarkan hasil • Nilai Kinerja ≥90% (Sangat Baik), AK adalah 150% AK
penilaian kinerja.
Pertahun.
• Nilai Kinerja 76-90% (Baik), AK adalah 125% AK Pertahun.
Alur Penilaian • Nilai Kinerja 61-75% (Cukup), AK adalah 100% AK Pertahun.
• Nilai Kinerja 51-60% (Kurang), AK adalah 75% AK Pertahun.
• Nilai Kinerja ≤50% (Sangat Baik), AK adalah 50% AK Pertahun.
Atasan langsung
Pejabat Fungsional
• Menyetujui dan
• Menyusun SKP setiap • Melakukan konversi
Tahun menetapkan SKP
nilai SKP kedalam AK
• Tugas Utama dan Pejabat Fungsional
• Menetapkan AK • Kegiatan yang ditetapkan AK
Tugas Tambahan • Menilai SKP dan Kumulatif
menyampaikan merupakan kegiatan dari tugas
Pejabat Fungsional hasil penilaian dan tugas tambahan jabatan
kepada Tim Penilai Tim Penilai
(Instansi/Instansi fungsional (tidak
Pembina) mencantumkan unsur
pendidikan, unsur pengembangan
profesi, dan unsur penunjang),
sehingga tidak mencantumkan
*bukti fisik jika dibutuhkan untuk validasi penilaian AK Dasar dan AK Kumulatif dan
Jumlah AK Penjenjangan dalam
permenpannya
Konversi Nilai SKP Tabel AK Kumulatif JF ber AK
38
4
JABATAN 3
FUNGSIONAL INTEGRASI AK DAN SKP
1. Dokter Hewan Karantina Skema Penilaian Angka Kredit 3
2. Paramedik Karantina Hewan
3. Analis Perkarantinaan Tumbuhan
4. Pemeriksa Karantina Tumbuhan
Integrasi AK dan SKP
AK kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan ditetapkan berdasarkan hasil
penilaian kualitas hasil pekerjaan.
Atasan langsung
Pejabat Fungsional
• Menyusun SKP • Melakukan penetapan
setiap Tahun Capaian AK** berdasarkan
• Tugas Utama dan • Menyetujui dan Capaian SKP yang
Tugas Tambahan menetapkan SKP dipersentasekan dan
• Butir Kegiatan dan Pejabat Fungsional dikalikan dengan Target AK
Satuan AK • Menilai tingkat Capaian • Capaian AK selanjutnya
dicantumkan dalam SKP. diakumulasikan dan
SKP sebagai Target ditetapkan dalam
• Menyampaikan hasil
AK* Penetapan Angka Kredit
penilaian kepada Tim
(PAK) oleh Pejabat yang
Penilai.
Pejabat Fungsional Berwenang untuk KPKJ
Perbandingan dengan Tabel AK Kumulatif JF ber AK • Dalam hal diperlukan,
dapat dibentuk Tim
Validasi Internal
penilaian kualitas hasil
pekerjaan. Tim Penilai
Tim Penilai terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang
membidangi JF dan unsur Pejabat Fungsional dengan jenjang paling
kurang sama dengan jenjang Pejabat Fungsional yang dinilai, dengan
susunan keanggotaan sebagai berikut:
• Seorang ketua merangkap anggota;
• Seorang sekretaris merangkap anggota; dan
• Paling kurang 3 (tiga) orang anggota.
• Susunan Anggota Tim Penilai harus berjumlah ganjil.
• Ketua Tim Penilai paling rendah Pejabat Administrator atau Pejabat
Fungsional jenjang Penyelia untuk penilaian JF kategori keterampilan dan
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Pejabat Fungsional ahli madya
untuk penilaian JF kategori keahlian.
• Sekretaris Tim Penilai harus berasal dari unsur kepegawaian.
• Anggota Tim Penilai berasal dari Pejabat Fungsional sesuai dengan
bidangnya.
• Apabila jumlah anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari Pejabat
Fungsional terkait, anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang
memiliki kompetensi untuk menilai kinerja Pejabat Fungsional.
• Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai ditetapkan paling kurang
oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi kepegawaian atau
JF.
• Dalam hal Instansi Pemerintah belum membentuk Tim Penilai, Penilaian
AK dapat dilaksanakan oleh Tim Penilai pada Instansi Pemerintah lain atau
Instansi Pembina.
Contoh Susunan Anggota Tim Penilai
Tata Kerja Tim Penilai dan
Tata Cara Penilaian AK
ditetapkan oleh masing-
masing Instansi Pembina
Jabatan Fungsional.
KENAIKAN PANGKAT, KENAIKAN JABATAN,
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN DAN
BATAS USIA PENSIUN
PANGKAT DAN JABATAN
1. Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung
jawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian.
2. Nomenklatur jabatan & pangkat JPT Madya & Utama oleh Presiden, JPT Pratama dan Jabatan Administrator oleh
PPK dengan pertimbangan Menpan
3. Pengangkatan dalam jabatan Administrator dilaksanakan dengan pertimbangan Tim Penilai Kinerja
4. Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan dari jabatan lain,
pengangkatan penyesuaian (inpassing), dan promosi.
5. Pengangkatan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari kalangan non-PNS (JPT utama dan
Madya) kecuali Instansi yang sudah melaksanakan merit sistem.
6. PPK dilarang mengisi jabatan yang lowong dari calon JPT yang lulus dari JPT lain.
7. Presiden dapat mengangkat JPT Utama melalui penugasan dan penunjukan langsung.
8. Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari pejabat yang ada dengan syarat 1 klasifikasi
jabatan, memenuhi standart kompetensi & menduduki jabatan min 2 tahun maksimal 5 tahun
9. Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan administrasi atau jabatan pimpinan tinggi kecuali
yang kompetensinya sama
10. JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh Prajurit TNI dan Anggota Polri.
11. Presiden memiliki kewenangan mutasi JPT secara nasional
A. KENAIKAN PANGKAT
• Usulan harus mempertimbangkan PAK, Formasi yang tersedia, Rekomendasi lulus ujikom dalam hal
kenaikan jenjang jabatan dan hasil penilaian kinerja.
2
• Kenaikan pangkat/jenjang JF selanjutnya ditetapkan oleh Presiden bagi JF Ahli Utama, PPK bagi JF Ahli
Pertama s.d Ahli Madya dan JF Kategori Keterampilan.
3
• Persyaratan dan mekanisme penetapan kenaikan pangkat/jenjang jabatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4
• Pejabat Fungsional yang memiliki AK melebihi AK yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi, kelebihan AK tsb dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya dalam satu jenjang JF.
5
• Dalam hal target AK yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jenjang setingkat lebih tinggi tidak tercapai,
maka Pejabat Fungsional tidak diberikan kenaikan pangkat/jenjang.
6
D. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL
Periode pengukuran capaian SKP dapat dilakukan secara periodik setiap bulan, setiap
3 triwulan, setiap semester, dan/atau tahunan dengan mempertimbangkan kemampuan
instansi yang terkait dalam pelaksanaan pengukuran kinerja.
Pejabat Penilai menilai Perilaku Kerja dapat berdasarkan penilaian rekan kerja
4
setingkat dan/atau bawahan langsung, dan dituangkan dalam dokumen perilaku kerja.
5 Penilaian SKP dan Perilaku Kerja dilakukan dan ditetapkan sesuai ketentuan PerUU.
B. Penetapan Capaian SKP dan Capaian AK
Capaian SKP disampaikan kepada Tim Penilai untuk dilakukan penilaian sebagai
2
capaian AK.
5 Capaian AK ditetapkan oleh Tim Penilai paling tinggi 150% (seratus lima puluh
persen) dari target AK setiap tahun.
Dalam hal sebagai pertimbangan dlm pelaksanaan penilaian AK, bukti fisik dan
6
laporan hasil kerja dapat disampaikan kepada Tim Penilai.
7 Tim Penilai dapat melakukan konfirmasi terhadap Pejabat Penilai dan Pejabat
Fungsional ybs.
C. Penetapan Angka Kredit (PAK) Untuk Kenaikan Pangkat dan/ atau Jabatan
1 Dalam melakukan penilaian AK, Tim Penilai memperhatikan kesesuaian tugas JF &
tugas fungsi unit kerja berdasarkan kedudukan JF yang ditetapkan dlm peta jabatan.
Asli PAK disampaikan kepada Kepala BKN/Kepala Kanreg BKN, dan tembusannya
5 disampaikan kepada Pejabat Fungsional ybs, Sekretaris Tim Penilai Kinerja PNS ybs,
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada unit kerja kepegawaian pada Instansi
Pemerintah terkait, & pejabat lain yang dianggap perlu
D. Penetapan Penilaian Kinerja oleh Tim Penilai Kinerja PNS
Tim Penilai Kinerja PNS menetapkan penilaian kinerja pejabat fungsional untuk
1 kenaikan pangkat &/atau jabatan berdasarkan pertimbangan hasil penilaian
dan PAK, sesuai dengan ketentuan perUU.
Dalam hal terdapat persyaratan lain kenaikan pangkat dan/atau jabatan yang
3 ditetapkan oleh Instansi Pembina, Tim Penilai Kinerja PNS melaksanakan
koordinasi dengan Instansi Pembina.
Dalam hal pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS menyatakan telah memenuhi
5 persyaratan, kenaikan pangkat dan/atau jabatan fungsional dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
LAIN-LAIN