Anda di halaman 1dari 2

Business Model

1. Ritz Carlton menjadi salah satu yang dikenal secara internasional memiliki pasar yang tinggi
dilihat dari rata-rata harian dan pendapatan per kamar yang tersedia
2. Ritz carlton mengejar dua pelanggan utama yaitu penumpang independent dan perencana
acara pertemuan
3. Mc Bridge Manager menerpakan prosedur check in di bandara, menyapa penumpang di
bandara dengan berbagai promosi seperti menawarkan dskon, menciptakan hotel di
bandara dan mengadakan konser piano
4. Management : memiliki bisnis acara pertemuan yang menymbang profit antara 10%-12%
profit pada pemilik property nya. Namun, biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan
hotel mewah terkadang membuat hubungan antara perusahaan pengelola dan pemilik
properti menjadi tegang.
5. Ritz-Carlton memiliki sebelumnya mengoperasikan sebuah hotel di kota itu, tetapi
pemiliknya, syekh Arab Saudi Abdul Aziz bin Ibrahim al-Ibrahim, menggugat perusahaan
tersebut pada tahun 1995, menuduh bahwa The Ritz-Carlton beroperasi untuk
keuntungannya sendiri

Quality

1. Oriented towards the development of systems and processes


2. Using Using the Malcolm Baldrige National Quality Award criteria as a set of guidelines
3. Oriented towards human resource management
4. Perusahaan melamar dan memenangkan Baldrige Award pada tahun 1992, menjadi yang
pertama organisasi di industri perhotelan untuk menerima kehormatan yang didambakan
pada tahun 1999, menjadi hanya perusahaan Amerika kedua yang mendapatkan
penghargaan lebih dari sekali.

Human Resources

1. Menghormati karyawan ( Jadi, bisnis yang sukses adalah bisnis yang mampu merekrut
karyawan tidak hanya untuk otot dan tenaganya, tetapi juga untuk otak, hati, dan jiwanya.)

Ritz Carlton sangat menghargai karyawan yang bekerja sehingga dapat meningkatkan


dedikasi dan komitmen kepada perusahaan. “Day 21” merupakan sebuah pelatihan pada
saat karyawan yang baru masuk, dimana pelatihan ini meneliti sejauh mana seorang
karyawan dapat memberikan komitmen yang tinggi kepada perusahaan. Tentu saja seorang
karyawan berhak mendapatkan jenjang karir yang lebih apabila dapat menyelaraskan tujuan
pribadi dalam bekerja dengan tujuan perusahaan.

2. Tingkat turnover tahunan The Ritz-Carlton hanya 20%, dibandingkan dengan rata-rata
industri hotel sebesar 100%,(rasa hormat yang mendalam dari perusahaannya terhadap
karyawannyalah yang menyebabkan kepuasan dan komitmen mereka terhadap organisasi)
3. opportunities for career advancement,
4. the extensive formal and informal training in many different aspects of the organization as
possible.offered by The Ritz-Carlton to encourage the employees.
5. Seorang karyawan juga dimungkinkan untuk mendapatkan posisi dan tanggung jawab yang
lebih tinggi. Penilaian performa karyawan tidak hanya diatur dari Service Quality Indicator,
tetapi juga oleh karyawan itu sendiri dengan cara pemilihan jenis pekerjaan yang berbeda-
beda.
6. Work environment which has system improvement orientation

Anda mungkin juga menyukai