Anda di halaman 1dari 4

Kota New York

Sumber: wikipedi

Kota New York (bahasa Inggris: New York


City) adalah kota terpadat di Amerika Serikat,
dan pusat wilayah metropolitan New York yang
merupakan salah satu wilayah metropolitan
terpadat di dunia. Sebuah kota
global terdepan, New York memberi pengaruh
besar terhadap perdagangan, keuangan,
media, budaya, seni, mode, riset, penelitian
dan hiburan dunia. Sebagai tempat markas
besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, kota ini
juga merupakan pusat hubungan internasional
yang penting. Kota ini sering disebut New York
City (disingkat NYC) atau City of New
York untuk membedakannya dari negara
bagian New York, tempat kota ini berada.
Terletak di pelabuhan alami besar di pantai Atlantik Amerika Serikat Timurlaut, kota ini terdiri dari
lima borough: The Bronx, Brooklyn, Manhattan, Queens, dan Staten Island. Pada tahun 2009,
jumlah penduduk kota ini diperkirakan mencapai 8,4 juta jiwa,[1] dan dengan luas daratan 305 mil
persegi (790 km2),[2][3][4] New York City merupakan kota besar paling padat di Amerika
Serikat.[5] Jumlah penduduk wilayah metropolitan New York juga merupakan yang terbesar di
Amerika Serikat dengan sekitar 19.1 juta jiwa memadati wilayah seluas 6720 mil persegi
(17400 km2). Selain itu, Wilayah Statistik Gabungan yang mencakup wilayah metropolitan New
York raya berisi 22.2 juta jiwa pada perhitungan sensus 2009 yang juga merupakan jumlah
terbesar di Amerika Serikat.
New York didirikan sebagai sebuah pos dagang komersial oleh Belanda pada tahun 1624.
Permukiman ini dinamai "Amsterdam Baru" hingga 1664 ketika koloni ini berada di bawah
kekuasaan Inggris.[6] New York berperan sebagai ibu kota Amerika Serikat pada tahun 1785
hingga 1790.[7] New York telah menjadi kota terbesar di negara ini sejak 1790. [8] Sebanyak 800
bahasa dipertuturkan di New York City sehingga menjadikannya kota dengan bahasa paling
beragam di dunia.[9]
Banyak distrik dan markah tanah di kota ini yang dikenal di luar negeri. Patung Liberty menyambut
jutaan imigran ketika mereka datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-
20. Times Square, dijuluki sebagai "The Crossroads of the World" (Perlintasan Dunia), adalah hub
distrik teater Broadway penuh cahaya, salah satu perlintasan pejalan kaki tersibuk di dunia, dan
sebuah pusat industri hiburan besar dunia. Dilengkapi Wall Street di Lower Manhattan, New York
City bersaing dengan London sebagai ibu kota keuangan dunia[10][11][12][13][14][15][16] dan merupakan
rumah bagi Bursa Saham New York, bursa saham terbesar di dunia menurut kapitalisasi pasar
perusahaan yang terdaftar di sana. Pecinan asli di Manhattan menarik banyak wisatawan ke
pinggiran jalan dan pertokoannya yang sibuk. Sekolah dan universitas kelas dunia
seperti Universitas Columbia dan Universitas New York juga terdapat di New York City.

Sejarah
Wilayah ini dihuni oleh penduduk asli Amerika Lenape ketika ditemukan bangsa Eropa tahun
1524[17] oleh Giovanni da Verrazzano, seorang penjelajah Italia yang bekerja untuk kerajaan
Prancis, yang menamainya "Nouvelle Angoulême" (Angoulême Baru).[18] Permukiman Eropa
dimulai dengan pendirian permukiman perdagangan bulu Belanda yang kemudian dinamai
"Nieuw Amsterdam" (Amsterdam Baru), di ujung selatan Manhattan pada tahun 1614. Direktur
Jenderal kolonial Belanda Peter Minuit membeli pulau Manhattan dari suku Lenape tahun 1626
senilai 60 guilder[19] (sekitar $1000 pada 2006);[20] sebuah legenda yang diragukan mengatakan
Manhattan dibeli senilai $24 dalam bentuk manik-manik kaca. [21][22]
Tahun 1664, kota ini menyerah kepada Inggris dan berganti nama menjadi "New York" yang
berasal dari Adipati Inggris untuk York dan Albany.[23] Pada akhir Perang Inggris-Belanda Kedua,
Belanda memperoleh kekuasaan atas Run (aset yang lebih berharga lagi) sebagai ganti terhadap
kekuasaan Inggris di New Amsterdam (New York) di Amerika Utara. Sejumlah perang antarsuku
di antara penduduk asli Amerika dan epidemi yang dibawa bangsa Eropa mengakibatkan
penurunan jumlah penduduk suku Lenape antara tahun 1660 dan 1670.[24] Tahun 1700, populasi
Lenape turun hingga 200 jiwa.[25] Tahun 1702, kota ini kehilangan 10% penduduknya
karena demam kuning.[26] New York mengalami tidak kurang dari tujuh epidemi demam
kuning sejak 1702 hingga 1800.[27]

Amsterdam Baru pada 1664. Di bawah kekuasaan Britania, namanya


diubah menjadi New York

New York City tumbuh sebagai pelabuhan dagang di


bawah kekuasaan Britania. Kota ini menjadi tempat
pengadilan John Peter Zenger yang berpengaruh pada 1735,
yang membantu menetapkan kebebasan pers di Amerika
Utara. Tahun 1754, Universitas Columbia didirikan di bawah
piagam oleh George II dari Britania Raya dengan nama King's
College di Lower Manhattan.[28] Stamp Act Congress diadakan di New York pada Oktober 1765
ketika Sons of Liberty berkumpul di kota ini, bertempur selama sepuluh tahun berikutnya dengan
serdadu Britania yang ditempatkan di sana.
Selama Revolusi Amerika, pertempuran terbesar dalam perang ini, yaitu Pertempuran Long
Island terjadi pada Agustus 1776, semuanya dilakukan di daerah yang menjadi borough Brooklyn
hari ini. Setelah pertempuran yang mengalahkan pihak Amerika, dan pertempuran kecil menyusul
setelah itu, kota ini menjadi basis operasi militer dan politik Britania di Amerika Utara. Kota ini
adalah surga bagi pengungsi Loyalis, hingga perang berakhir tahun 1783. Satu-satunya usaha
penyelesaian perang secara damai dilakukan di Conference House di Staten Island antara
delegasi Amerika termasuk Benjamin Franklin, dan jenderal Britania Lord Howe tanggal 11
September 1776. Sesaat setelah pendudukan Britania dimulai, Kebakaran Besar New
York terjadi, sebuah lautan api yang menghanguskan sekitar seperempat bangunan di kota ini
termasuk Trinity Church.[29]
Pembentukan Kongres Konfederasi menjadikan New York City sebagai ibu kota negara sesaat
setelah perang: Konstitusi Amerika Serikat diratifikasi dan pada 1789 Presiden Amerika
Serikat pertama, George Washington, dilantik; Kongres Amerika Serikat dan Mahkamah Agung
Amerika Serikat dibentuk untuk pertama kalinya pada 1789, dan Undang-Undang Hak Asasi
Amerika Serikat disusun, semuanya dilaksanakan di Federal Hall di Wall Street.[30] Tahun 1790,
New York City mengalahkan Philadelphia sebagai kota terbesar di Amerika Serikat.
Pada abad ke-19, kota ini mengalami transformasi akibat imigrasi dan pembangunan.[31] Sebuah
proposal pembangunan yang visioner, yaitu Commissioners' Plan of 1811, memperluas tata
jalanan kota untuk mencakup seluruh Manhattan, dan pembukaan Kanal Erie tahun 1819
menghubungkan pelabuhan Atlantik dengan pasar pertanian yang luas di pedalaman Amerika
Utara.[32] Politik setempat jatuh di bawah dominasi Tammany Hall, seorang mesin politik yang
didukung para imigran Irlandia.[33] Sejumlah figur sastra ternama di Amerika Serikat menetap di
New York sepanjang 1830-an dan 1840-an, termasuk William Cullen Bryant, Washington
Irving, Herman Melville Rufus Wilmot Griswold, John Keese, Nathaniel Parker Willis, dan Edgar
Allan Poe. Anggota aristokrasi pedagang lama yang berpikiran umum melobi pemerintah untuk
mendirikan Central Park yang menjadi taman lanskap pertama di sebuah kota di Amerika Serikat
pada 1857. Sejumlah penduduk kulit hitam yang bebas juga menetap di Manhattan dan Brooklyn.
Perbudakan muncul di New York sepanjang 1827, tetapi pada 1840-an New York menjadi pusat
aktivisme penghapusan perbedaan antarras di Amerika Serikat Utara. Populasi kulit hitam New
York mencapai lebih dari 16.000 jiwa pada 1840.[34] Kelaparan Besar Irlandia mengakibatkan
pengungsian besar-besaran imigran Irlandia, dan pada 1860, satu dari empat warga New York -
lebih dari 200.000 jiwa - lahir di Irlandia.[35]

Panorama mata burung Manhattan & New York City tahun 1873.

Kekecewaan atas wajib militer selama Perang Sipil Amerika


Serikat (1861-1865) mengakibatkan Kerusuhan Draf 1863,
salah satu insiden kerusuhan masyarakat terburuk dalam
sejarah Amerika Serikat.[36]
Tahun 1898, City of New York modern dibentuk dengan
konsolidasi Brooklyn (hingga saat itu menjadi kota terpisah),
County of New York (yang kemudian mencakup sebagian Bronx), County of Richmond, dan bagian
barat County of Queens.[37] Pembukaan New York City Subway tahun 1904 membantu persatuan
kota baru ini. Melalui pertengahan pertama abad ke-20, kota ini menjadi pusat dunia untuk industri,
perdagangan, dan komunikasi. Tetapi, pembangunan ini juga memakan korban. Tahun 1904,
kapal uap General Slocum terbakar di Sungai East, menewaskan 1.021 penumpang di dalamnya.
Tahun 1911, kebakaran Triangle Shirtwaist Factory yang merupakan bencana industri terburuk di
kota ini, menewaskan 146 pekerja garmen dan mendorong terbentuknya International Ladies'
Garment Workers' Union dan perbaikan standar keselamatan pabrik.[38]

Populasi non-kulit putih


sebanyak 36.620 jiwa
pada 1890.[39] Tahun
1920-an, New York City
adalah kota tujuan
utama untuk
warga Afrika

Amerika selama Migrasi Besar dari Amerika Serikat Selatan. Tahun 1916, New York City menjadi
tempat diaspora perkotaan Afrika terbesar di Amerika Utara. Renaisans Harlem tumbuh subur
selama masa Pelarangan, bersamaan dengan ledakan ekonomi yang lebih besar yang
mendorong pertumbuhan kaki langit kota dengan pembangunan pencakar langit yang saling
bersaing.
New York City menjadi wilayah urbanisasi terpadat di dunia pada awal 1920-an, mengalahkan
London, dan wilayah metropolitannya melewati angka 10 juta jiwa pada awal 1930-an dan
menjadi megakota pertama dalam sejarah manusia.[40] Tahun-tahun sulit ketika Depresi
Besar mendorong terpilihnya tokoh reformasi Fiorello LaGuardia sebagai wali kota dan
kejatuhan Tammany Hall setelah 80 tahun mendominasi politik New York.[41]
Kembali dari Perang Dunia II, para veteran menciptakan ledakan ekonomi pascaperang dan
pengembangan sistem perumahan besar di Queens. New York selamat dari perang tanpa
mengalami kerugian dan kota terdepan di dunia, bersama Wall Street memimpin Amerika Serikat
sebagai kekuatan ekonomi terbesar dunia, Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (selesai
tahun 1950) mendorong pengaruh politik New York, dan kebangkitan ekspresionisme abstrak di
kota ini menjadikan New York berhasil menggantikan Paris sebagai pusat seni dunia. [42]
Pada tahun 1960-an, New York mulai mengalami masalah ekonomi dan peningkatan tingkat
kejahatan. Sementara kebangkitan industri keuangan sangat membantu memulihkan kesehatan
ekonomi kota pada tahun 1980-an, tingkat kejahatan di New York terus naik sepanjang dasawarsa
tersebut dan awal 1990-an.[43] Pada tahun 1990-an, tingkat kejahatan mulai turun drastis setelah
penambahan anggota polisi dan gentrifikasi, dan banyak warga Amerika dan gelombang imigran
baru tiba dari Asia dan Amerika Latin. Sektor penting baru seperti Silicon Alley, muncul dalam
ekonomi kota ini dan populasi New York mencapai jumlah tertingginya pada sensus 2000.
Kota ini adalah salah satu tempat serangan 11 September 2001 ketika hampir 3.000 orang tewas
akibat runtuhnya World Trade Center.[44] Gedung 1 World Trade Center (sebelumnya dikenal
dengan nama Freedom Tower), World Trade Center Memorial dan tiga menara perkantoran
lainnya sedang dibangun di tempat ini dan dijadwalkan rampung pada tahun 2013.[45]

Anda mungkin juga menyukai