Bab I
Pendahuluan
Tumor buli-buli atau juga dikenali sebagai karsinoma buli-buli merupakan suatu
tumor yang berasal dari jaringan pada buli-buli. Tumor atau karsinoma buli merupakan 2%
dari keganasan dan merupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitalia setelah
karsinoma prostat. Rata-rata usia penderita adalah 65 tahun. Karsinoma ini lebih sering
terjadi pada kelompok golongan kulit putih dibanding orang kulit hitam dimana rasio laki-
laki dibanding perempuan yaitu 2,7!. "5% terlokalisasi di buli-buli dan !5% menyebar ke
lim#onodus regional atau ke tempat yang lebih jauh. $ekali diagnosis ditegakkan maka
tendensi untuk berulang sepanjang aktu dan lokasi yang baru pada traktus urinarius dapat
terjadi sehingga diperlukan monitoring yang berkelanjutan.
&aktor resiko kejadian tumor buli-buli terbagi kepada genetik dan non genetik, pada
#aktor resiko non genetik antaranya adalah deasa diatas usia 5' tahun, yang mengkonsumsi
kopi yang mengandung pemanis tiruan dalam kadar yang banyak dan dalam jangka masa
yang panjang. Riayat merokok dalam jangka masa yang lama juga merupakan antara #aktor
resiko terbanyak sehingga dikatakan ( kali lipat lebih rentan terkena tumor buli-buli. )aparan
terhadap *at kimiai seperti ben*idine, beta-naphthylamine, +at, petroleum dan lainnya,
#aktor resiko lain seperti in#eksi kronis, $+histosomiasis, radioterapi pelis, pengguna anti
analgetik dosis tinggi, dan paparan terhadap agen sitotosik meningkatkan #aktor resiko
terjadinya tumor.
elihat tumor buli sebagai keganasan kedua setelah karsinoma prostat, tentu perlunya
diagnosis yang tepat mulai dari anamnesis, pemeriksaan, hingga penatalaksanaanya. ahkan
melihat tendensi kekambuhannya, perlu juga ada pemeriksaan yang berkelanjutan. /ntuk itu
dari pembuatan makalah ini ditujukan mempelajari karsinoma buli, dari aal anamnesis
hingga diagnosis, dan menyingkirkan diagnosis banding lainnya hingga ren+ana
penatalaksanaan.
BAB II
Status Pasien
I Identitas
0ama Tn.
1enis kelamin aki - laki
Tanggal lahir 3 /mur 62 tahun
4lamat )esinggahan
)endidikan $)
)ekerjaan )etani
$uku $asak
$tatus )erkainan $udah enikah
asuk Rumah $akit 27 &ebuari 2'!6, pukul 2'.''
0o. atatan edik !"277
II Anamnesis
a 4namnesis
4namnesis diambil dari autoanamnesis pada tanggal 27 &ebuari 2'!6 jam 2'.''
b Keluhan utama
4K berdarah
+ Riayat )enyakit sekarang
)asien datang dengan keluhan 4K berdarah sejak hari yang lalu. 4K berdarah
juga disertai nyeri sesaat sebelum mulai 4K. 4alnya pasien pernah mengeluh 4K
berdarah ! bulan $R$. )ada saat itu, 4K berdarah tidak disertai nyeri. )asien juga
mengeluh lebih sering 4K, bahkan kadang-kadang pasien terbangun malam untuk
4K. )asien juga sukar menahan 4K sehingga sering mengompol. Karena keluhan
aal tersebut, pasien lalu memeriksakan diri ke dokter urologi dan didiagnosis tumor
buli. )asien juga sempat diterapi. $emenjak saat itu keluhan 4K berdarah berhenti,
namun keluhan sering 4K dan sering mengompol. 0amun, hari $R$ kembali
mun+ul 4K berdarah, serta disertai nyeri. ! hari $R$ pasien mengeluh lemas dan
tidak na#su makan. Terdapat penurunan berat badan sekitar -( kg dalam 2 bulan
terakhir. Tidak ada keluhan mun+ul benjolan di daerah perut baah. Tidak ada keluhan
demam dalam ! bulan terakhir. Tidak ada keluhan 4K keluar batu.
d Riayat penyakit dahulu
)asien didiagnosis tumor buli ! bulan yang lalu
Tidak ada riayat penyakit kronis, alaupun penggunaan obat-obatan jangka panjang
Tidak ada riayat sering 4K nyeri ataupun in#eksi saluran kemih.
e Riayat penyakit keluarga
Tidak ada keluhan serupa pasien
# Riayat sosial
2
)asien adalah seorang petani. Tidak ada riayat merokok, maupun anggota keluarga
yang merokok di rumah. )asien tidak pernah ada riayat bekerja di pabrik ataupun
industri rumahan. Rumah pasien juga tidak berdekatan dengan daerah industri
8$ 9 :( 6 ;5 9 !5
$uhu 6,5>
Kepala 0ormo+ephal,
ata +onjungtia anemis ?3?, sklera ikterik -3-, pupil bulat isokor ∅ mm 3 mm,
re#le= +ahaya ?3?.
)alpasi Krepitasi -3-, nyeri tekan -3-, #okal #remitus kanan 9 kiri
)erkusi )ekak
3
)alpasi $upel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan @-A,
IV Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
26 Agustus 2014 !ertama masuk I"#$
%ematologi
<emoglobin !!,' g3d @0!2-!6 g3dA
<ematokrit !,6% @0 7-(7 g3dA
eukosit !2.76'3µ @0 ("''-!'."''3 µA
Trombosit '6.'''3 µ @0!5'.'''-(''.'''3 µA
&imia &linik
/rinalisis
V 'esume
)asien laki-laki 62 tahun datang dengan keluhan 4K berdarah ! bulan $R$, tidak
nyeri, lalu berhenti yang kemudian berlanjut hari $R$, berubah menjadi nyeri. )asien
juga mengeluh sering 4K dan kadang mengompol. Terdapat riayat penurunan berat
badan sekitar -( kg dalam 2 bulan.
4
)ada pemeriksaan #isik didapatkan konjungtia anemis, status generalis dalam batas
normal, pada #oley +atether tampak gross hematuria "''++. )ada pemeriksaan penunjang
didapatkan urinalisis urin mengandung darah ?( dan protein ?!.
VI #iagnosis
<ematuria e+ susp tumor buli
4nemia ringan
VII Penatalaksanaan
B;&D 0al '. % 5''++3"jam
Ren+ana rontgen thora=, +ek elektrolit serum, <bs4g, anti <;
Bnjeksi 4sam Trane=amat = 5''mg
;it K != !'mg
Bnjeksi e#opera*one $uba+tam 2=!gr
Bnjeksi $antagesij !=! ampul
Ren+ana /$8 abdomen
VIII Prognosis
Euo ad ;itam dubia ad malam
Euo ad &un+tionam dubia
Euo ad $ana+tionam dubia
BAB III
(injauan Pustaka
4. De#inisi
Karsinoma buli @vesica urinariaA adalah tumor ganas buli3 kandung ken+ing yang
berkembang dari epitel yang atipik atau displasia yang berupa lesi yang mengalami
proli#erasi.! )erbedaan antara yang jinak dan ganas terletak pada perubahan sel dan
inti, dimana pada kelainan jinak, epitel atipis mengalami hiperplasia tanpa perubahan
sel dan inti, sedangkan pada keganasan didapat pertumbuhan displasia disertai
perubahan sel dan inti.
. 4natomi
Kandung kemih atau buli-buli adalah sebuah organ tubuh yang menyerupai sebuah
FkantungG dalam pelis yang menyimpan urin yang diproduksi ginjal. /rin dialirkan
5
ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Kandung ken+ing
sendiri terletak di rongga retropubik bagian ekstraperitoneal. Tetapi bagian kubah
kandung ken+ing terdiri dari peritoneum. 2,
• :pitelium, bagian transisional dari epitel yang menjadi asal datangnya sel
kanker.
• amina propria, lapisan yang terletak di baah epitelium.
• Htot detrusor, lapisan otot yang tebal dan dalam terdiri dari lapisan-lapisan otot
halus yang tebal yang membentuk lapisan dinding otot kantung kemih.
• 1aringan periesikal lembut, lapisan terluar yang terdiri dari lemak, jaringan-
jaringan, dan pembuluh darah.
uli-buli sendiri terdiri dari lapis otot detrusor yang saling beranyaman. Di bagian
dalam adalah otot longitudinal, di tengah otot sirkuler, dan yang terluar otot
longitudinal. ukosa buli-buli terdiri atas sel-sel transisional yang sama seperti pada
mukosa-mukosa pada pelis renalis, ureter, dan uretra posterior. )ada dasar buli-buli
kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang
disebut trigonum buli-buli.
$e+ara anatomik, buli-buli terdiri atas permukaan, yaitu permukaan superior yang
berbatasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan in#erolateral, dan permukaan
6
uli-buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada sara# a#eren dan
menyebabkan aktiasi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral $2-(. <al ini
akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher buli-buli, dan relaksasi
s#ingter uretra sehingga terjadilah proses miksi.
. :pidemiologi
erdasarkan data dari Global Cancer Statistic, pada tahun 2'!2 ditemukan "6.''
kasus baru karsinoma buli-buli di seluruh dunia dengan angka kematian men+apai
!5'.2''. Bnsiden terbanyak ditemukan di negara-negara :ropa, 4merika /tara dan
4#rika /tara dan insiden paling rendah di negara-negara elanesia dan 4#rika
Tengah. Di 4sia Tenggara ditemukan pada pria (,53!''.''' penduduk dan pada
anita !,3!''.''' penduduk. ( Di Bndonesia berdasarkan data yang dikumpulkan di
/niersitas Bndonesia pada tahun !!, karsinoma buli-buli menempati urutan ke
dari !' kanker terbanyak pada laki laki dengan jumlah ,7%. 5
D. )ato#isiologi
Karsinoma buli-buli yang masih dini merupakan tumor super#isial. Tumor ini lama
kelamaan dapat mengadakan in#iltrasi ke lamina propria, otot, dan lemak periesika
7
)enyebab-penyebab tumor buli semakin banyak dan rumit, dan beberapa substansi-
substansi dalam industri kimia diyakini bersi#at karsinogenik. $alah satunya adalah
si#at karsinogenisitas dari I-naphthylamine yang telah ditemukan. $ubstansi ini
diyakini terbaa dalam urine dan menyebabkan asal tumor dalam kaitannya dengan
kontak dengan permukaan mukosa esika dalam aktu lama. $ubstansi kimia lainnya
yang diaspadai bersi#at karsinogenik adalah ben*idine.
Kurang lebih "'% dari kasus kanker buli berhubungan dengan polusi lingkungan. Di
4merika sendiri penyebab utama yang diduga adalah rokok, dan mulai berkembang
juga di negara-negara berkumbang. Keganasan buli-buli tejadi karena induksi bahan
2,
karsinogen yang banyak terdapat di sekitar kita.
!. )ekerjaan
25% dari kasus kanker buli berhubungan dengan pekerjaan seperti, pekerja
pabrik kimia, terutama pabrik +at, laboratorium, pabrik korek api, tekstil,
pabrik kulit, dan pekerja salon3 pen+ukur rambut yang sering terpapar oleh
bahan karsinogen berupa senyaa amin aromatik @2-na#tilamin, ben*idine, dan
(-aminobi#amilA.
2. )erokok
Resiko untuk mendapat karsinoma buli-buli pada perokok 2-6 kali lebih besar
dibanding dengan bukan perokok. Rokok mengandung bahan karsinogen amin
aromatik dan nitrosamin.
. Bn#eksi saluran kemih
8
$ebagian besar @J '%A tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional. Tumor ini
bersi#at multi#okal yaitu dapat terjadi di saluran kemih yang epitelnya terdiri atas sel
transisional yaitu di pielum, ureter, atau uretra posterior. $edangkan jenis yang
lainnya adalah karsinoma sel suamosa @J !'%A dan adenokarsinoma @J 2%A. 2,,5
$ebagian besar dari seluruh tumor buli adalah karsinoma sel transisional.
Tumor ini biasanya berbentuk papiler, lesi ekso#itik, sesile atau ul+erasi.
karsinoma in situ berbentuk datar @non papiler anaplastikA, sel-sel membesar
dan nukleus tampak jelas. Dapat terjadi dekat atau jauh dari lesi okso#itik,
dapat juga #okal atau di#us. B$ adalah tumor yang sangat agresi# dan
bertumbuh lebih +epat dari tumor papilari. B$ memiliki pola perkembangan
yang aalnya pada lumen, lalu inasi ke membran basal, diteruskan hingga ke
lamina propia, hingga ke otot-otot buli.
• 4denokarsinoma
9
erupakan tipe tumor yang jarang @kurang dari 2 % dari seluruh tipe
tumor buliA. Tumor ini tidak memiliki karakteristik tertentu yang
membedakannya dari tumor lain, dan kata undifferentiated merujuk
kepada si#at alamiah sel-sel tersebut yang bersi#at anaplastik. Dalam
karsinoma yang tidak terdi#erensiasi, sel-selnya belum matang
sehingga di#erensiasi ke arah pola yang jelas seperti papilari,
epidermoid atau adenokarsinoma tidak terjadi.
8. ani#estasi klinik
10
"5% pasien dengan karsinoma buli-buli memberikan gejala hematuria yang bersi#at
total atau mikroskopik, tidak nyeri, dan bersi#at kambuhan @intermittenA. )ada
sebagian ke+il kasus dapat disertai gejala-gejala iritasi seperti poliuria, urgensi dan
disuria. 8ejala ini sering ditemukan pada pasien dengan karsinoma insitu atau
karsinoma yang telah mengadakan in#iltrasi luas yang menurunkan kapasitas buli-buli
atau juga disebabkan oleh oeraktiitas dari buli-buli.!,2,5,6 /ntuk itu pada pasien-
pasien usia tua dengan gejala-gejala poliuria, urgensi yang berulang dan tanpa ada
sebab yang jelas, perlu dipertimbangkan adanya kanker buli.
<ematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah sehingga pasien datang dengan
keluhan tidak dapat miksi. Keluhan akibat penyakit yang lebih lanjut berupa obstruksi
saluran kemih bagian atas atau edema tungkai. :dema tungkai disebabkan karena
penekanan aliran lim#e oleh massa tumor atau oleh kelenjar lim#e yang membesar
pada daerah pelis. 5
0yeri pada karsinoma buli-buli disebabkan karena tumor lokal yang makin
berkembang atau karena telah bermetastasis. 0yeri pada daerah panggul dapat
mengindikasikan adanya obstruksi uretra. 0yeri pada daerah suprapubik dapat
disebabkan karena inasi tumor ke jaringan lunak periesika, obstruksi pada muara
buli-buli dan adanya retensi urin. 0yeri pada tulang mengindikasikan baha tumor
telah bermetastasis ke tulang.
)ada pemeriksaan #isik, tidak dapat ditemukan temuan khas. ungkin pada
pemeriksaan +olok dubur atau bimanual masih bisa menilai adanya kanker buli
tersebut. 0yeri tekan sudut kosto ertebra ataupun nyeri tekan suprapubik tidak begitu
khas pada keadaan ini, ke+uali jika sudah terjadi perluasan kanker buli sehingga
menimbulkan hidrone#rosis, yang nantinya masih bisa memungkinkan adanya nyeri
tekan ;4. )ada palpasi langsung di suprapubik, hampir tidak mungkin teraba
adanya massa, ke+uali massa sudah mendorong kandung ken+ing bahkan sudah
meluas ke jaringan periesika.!,
olok dubur dengan bimanual dapat dilakukan dengan analgetik umum @agar otot
buli-buli relaksA pada saat sebelum dan setelah reseksi tumor T/R buli-buli. 1ari
telunjuk kanan melakukan +olok dubur sedangkan tangan kiri melakukan palpasi pada
11
daerah suprasim#isis untuk memperkirakan in#iltrasi tumor. $elain itu pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya massa dan penyebarannya, ukuran,
mobilitas, dan derajat #iksasi pada organ lain. 1ika buli-buli tidak mobile, hal ini
menunjukkan #iksasi tumor pada struktur didekatnya melalui inasi langsung.
B. )emeriksaan penunjang
)ada kanker buli, pemeriksaan dapat dimulai dari pemeriksaan dasar yang non inasi#
hingga pemeriksaan paling inasi# untuk menentukan derajat serta penyebaran kanker.
)emeriksaan dilakukan bukan hanya menentukan diagnosis, tetapi juga dapat
menentukan diagnosis banding serta menentukan komplikasi serta menilai hasil
terapi.
• aboratorium darah
Dapat menentukan derajat anemia akibat adanya hematuria yang dilihat dari
jumlah hemoglobin. )eningkatan leukosit juga bisa dijadikan penanda adanya
in#eksi dari traktus urinarius sehingga bisa menyingkirkan adanya kanker buli,
namun 5' % dari karsinoma sel skuamosa menunjukan adanya peningkatan
dari leukosit.
$elain itu dapat juga diperiksa ureum dan kreatinin untuk menilai #ungsi
ginjal. )ada kanker buli yang dimana massa menyumbat satu ataupun kedua
ureter, terjadi gangguan pada ginjal. $elain itu pemberian media kontras atau
obat-obatan intraesika hanya bisa dilakukan jika #ungsi ginjal baik.
:n*im lier juga tidak lupa diperiksakan pada pasien dengan kanker buli.
$alah satu terapi untuk karsinoma in situ adalah pemberian aksin 8
intraesika. )enyerapan sistemik aksin ini dapat menginduksi hepatitis akut.
/ntuk itu sebelum pemberian terapi ini, perlu dinilai terlebih dahulu #ungsi
hati. $elama pemberian terapi juga dinilai #ungsi hati untuk menilai apakah
terapi masih bisa dilanjutkan atau malah harus dihentikan. ,5
• /rinalisis
)ada urinalisis, dapat dinilai adanya sel darah merah, maupun sel darah putih.
$el darah merah menunjukan adanya darah pada urin. enurut American
Urological Association Guideline Committee, de#inisi hematuria adalah,
adanya lebih dari sel darah merah per lapang pandang besar, dari 2 sampai
spesimen urin. $el darah putih juga diperiksakan, untuk menunjukan adanya
in#eksi.
12
13
14
harus dilakukan sistoskopi dan tidak ada pemeriksaan non inasi# lain yang
dapat menggantikannya.
1. Diagnosis
"
8ambar .( $taging karsinoma buli
Tabel .! Klasi#ikasi T0 karsinoma buli menurut 4meri+an 1oint ommittee on
an+er 2''2 !
15
K. )enatalaksanaan
• T/R buli-buli
16
$alah satu agen yang digunakan untuk imunoterapi intraesika adalah aksin
!acillus"Calmette"Guerin @8A. ;aksin 8 berguna sebagai pro#ilaksis
maupun terapi. ;aksin ini biasa diberikan pada saat 2-( minggu pas+a T/R
pertama. )ertimbangan aktu tersebut adalah aktu pemulihan buli pas+a
T/R untuk menghindari distribusi sistemik organisme aksin, terutama
melalui luka T/R. ;aksin 8 berguna terutama pada stadium Tis. <al ini
dibuktikan melalui perbandingan rekurensi masing-masing staging pada
pemberian 8.
Tabel .2 Rekurensi kanker buli per 5 tahun pada pemberian aksin 8
• Hperasi
17
uretra dan !3-!3( baah ureter dengan tambahan dilakukan diseksi pada
lim#atik disepanjang bi#urkasio aorta. Bndikasi dilakukan sistektomi radikal
yakni jika ukuran tumor terlalu besar untuk dilakukan sistektomi parsial,
posisi tumor tidak memungkinkan untuk dilakukan resesksi misalnya pada
dasar buli-buli, tumor multipel, karsinoma sel suamosa dan sarkoma yang
radio resisten, ditemukannya leukoplakia dimana dapat berkembang ke arah
keganasan."
B. Radioterapi
)enyinaran dengan irradiasi eksternal @5'''-7''' +8yA diberikan
selama 5-" minggu merupakan alternati# pilihan pada pasien dengan
sistektomi radikal dimana karsinoma sangat berin#iltrasi. )engobatan
pada umumnya ditoleransi dengan baik. 0amun kira-kira !5% pasien
memberikan komplikasi usus, buli-buli atau rektal yang signi#ikan.
4ngka harapan hidup lima tahun pada pasien dengan T2-
T berada pada rentang !"-(!%.
0amun sayangnya angka ketahanan hidup 5 tahun dari radioterapi
begitu ke+il sekitar 2'-('% dibanding dengan sistektomi radikal,
dimana bisa men+apai '%. /ntuk itu radioterapi selain sebagai
alternati# dari in#iltrasi karsinoma yang luas, juga sebagai pengganti
tindakan sistektomi jika terdapat kontraindikasi tindakan operati#.
BB. Kemoterapi
18
• Kontrol berkala
19
. Komplikasi
Dapat terjadi in#eksi sekunder kandung kemih yang parah bila terdapat ulserasi tumor.
)ada obstruksi ureter, jarang terjadi in#eksi ginjal. ila tumor menginasi leher buli,
maka dapat terjadi retensi urin. ystitis, yang mana sering kali berada dalam tingkat
yang harus diaspadai, merupakan hasil dari nekrosis dan ulserasi dari permukaan
tumor. /lserasi ini terkadang dapat dilihat dalam kasus tumor-tumor yang tidak
menembus, dari beberapa gangguan dengan aliran darah, tetapi mun+ul dalam '
persen kasus dimana tumor menembus. Kantung kemih yang terkontraksi dengan
kapasitas yang sangat ke+il dapat mengikuti ulserasi dengan in#eksi dan in#iltrasi
ekstensi# dalam dinding kantung kemih. 2,5,7
Kembalinya tumor dalam kandung kemih dapat menunjukkan tipe lain dari
komplikasi. 1ika pertumbuhan tumor kembali terjadi di area yang sama, kemungkinan
hal tersebut adalah hasil dari peraatan yang kurang pro#esional dan kurang layak
pada tumor asalnya. 0amun tumor, yang mun+ul di tempat lain di dalam kandung
kemih harus berasal dari asal yang berbeda.
Kematian tidak jarang terjadi dikarenakan oleh komplikasi yang timbul karena
disebabkan oleh tumor itu sendiri atau peraatan atas tumor tersebut. <idroneprosis
dan urosepsis, dengan gagal ginjal, to=emia, +a+he=ia, dan kelelahan #isik dari
iritabilitas esikal, sering kali menjadi suatu gambaran yang harus diperhatikan.
<idrone#rosis dapat disebabkan oleh oklusi ureter. ila terjadi bilateral, terjadilah
uremia)5
. )rognosis
• <ematuria
• Disuria
• 8ejala iritati#
• Retensi urin
• Bnkontinensia urin
• 0yeri pinggang
• Hbstruksi ureter
20
4ngka ketahanan hidup 5 tahun semakin turun seiring dengan peningkatan staging
seperti berikut
• T( N '-22%
$ementara pada pasien dengan metastasis menunjukan prognosis yang buruk, hanya
5-!'% pasien yang bertahan hidup 2 tahun setelah diagnosis.
BAB IV
Analisa &asus
21
)ada pasien ini, ditegakkan diagnosis sementara tumor buli karena pada anamnesis,
pemeriksaan #isik, dan penunjang ditemukan
• Terdapat gross hematuria yang sudah terjadi sejak ! bulan yang lalu, yang tidak nyeri
• 8ross hematuria yang terjadi ! bulan, sempat terhenti, dan terjadi kembali hari
$R$, menandakan adanya intermitensi
• )asien juga menjadi lebih sering 4K, dan kadang-kadang mengompol karena tidak
bisa menahan 4K, menandakan adanya urgensi dan inkontinensia
• Dari pemeriksaan #isik ditemukan adanya konjungtia yang anemis, mendukung
terjadinya gross hematuria
• )emeriksaan +olok dubur maupun bimanual dilakukan, pull atas prostat tidak teraba,
menyingkirkan hipertro#i prostat.
• )ada pemeriksaan laboratorium darah ditemukan juga adanya penurunan <b hingga
!!,' g3dl, menandakan adanya anemia akibat gross hematuria
/ntuk mendukung diagnosis dari karsinoma buli, perlu dilanjutkan lagi dengan sistoskopi
dimana selain mendapat gambaran isual, juga bisa mengambil spesimen untuk pemeriksaan
histopatologi. Dari hasil histopatologi yang didapat, nantinya ren+ana tindakan apa yang
dilakukan bisa mulai diren+anakan. $e+ara klinis dan radiologi, jika melihat tumor sudah
mengin#iltrasi hingga ke lapisan lemak periesika, maka ukuran tumor menurut staging T0
sudah dengan sangkaan T. Ren+ana aal yang bisa dilakukan dengan tumor staging T
adalah sistektomi radikal yang bisa dikombinasikan dengan pilihan neoadjuan, adjuan, atau
mungkin juga dengan radioterapi.
)ada pasien ini, untuk menghentikan perdarahan juga diberikan ;it K ! = !' mg dan asam
trane=amat = 5''mg.
#aftar Pustaka
22
6. Ra#tery 4.T, Delbridge .$, agsta## .1.D. hur+hillGs po+ketbooks surgery, ( th ed.
/$4 :lseier.2'!2O25-6
7. Doherty 8.. urrent diagnosis and treatment surgery, ! th ed. /$4 + 8rahil.
2'!'O ebook
". 4+osta 1, 4dams .4, 4lar+on .<, 4naya D.4, 4shley $., 4uerba+h ).$, et al.
Tosend $abiston te=tbook o# surgery, !" th ed. /$4 :lseier. 2''7O ebook
23