Serabipdf PDF Free
Serabipdf PDF Free
PENDAHULUAN
1.5 Keutamaan
Agar penjual merasa mudah menyajikan surabi dalam jumlah yang banyak.
Pembeli merasa senang karena waktu antrean yang tidak lama.
1
1.6 Metode Penelitian
METODE PENDEKATAN MASALAH
Yaitu pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan.
Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang
umum ke sesuatu yang khusus. Dari hal ini saya menarik keimpulan dari data - data yang saya
dapat dari internet seperti beberapa opini masyarakat melalui blogspot dan berbagai website
lainnya, dan ada juga dari pengalaman sendiri seperti mengunjungi tempat makan surabi.
2
BAB II
DATA PUSTAKA DAN METODOLOGI
1. Pengukuran
2. Evaluasi
3. Perencanaan
4. Peningkatan
Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan saja, jika
suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan work center
tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasar industri dalam
melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas digunakan sebagai dasar
perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri. Beberapa permasalahan yang
menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan adalah:
3
Menurut Basu Swastha pada buku ”Manajemen Penjualan”, terdapat beberapa jenis
penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat diantaranya adalah:
1. Trade Selling
2. Missionary Selling
3. Technical Selling
4. New Businies Selling
5. Responsive Selling”
Adapun penjelasan dari klasifikasi di atas yang dikemukakan oleh Basu Swatha, yaitu:
Trade Selling, penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk mereka,. Hal
ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan
produk baru, jadi titik beratnya adalah para penjualan melalui penyalur bukan pada
penjualan ke pembeli akhir.
Missionary Selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli
untuk membeli barang dari penyalur perusahaan.
Technical Selling, berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
New Business Selling, berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon
pembeli menjadi pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi.
Responsive Selling, setiap tenaga penjual dihapkan dapat memberikan reaksi terhadap
permintaan pembeli melalui route driving and retaining. Jenis penjualan ini tidak akan
menciptakan penjualan yang besar, namun terjalin hubungan pelanggan yang baik
yang menjurus pada pembelian ulang.
4
dapat dimengerti dengan baik, perlu adanya pembagian kerja yang jelas dan
pembatasan kerja yang baik agar berjalan secara efisien. Dalam hal ini, setiap jenis
pekerjaan dibedakan hingga detail dan spesifik.
Menentukan standar waktu.
Motion study digunakan untuk mengukur standar waktu normal yang diperlukan
operator terlatih dan berpengalaman pada kecepatan normal. Standar waktu tersebut
seringkali digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan kerja sampai perkiraan
biaya produksi, termasuk biaya buruh.
Melatih operator.
Agar seluruh perencanaan berjalan dengan baik, operator perlu mendapatkan
pelatihan. Hal ini biasanya diakomodir oleh atasan dan pejabat teratas perusahaan.
Akan tetapi, belakangan marak lembaga profesional yang bergerak dalam hal training
seperti ini. Berikut ini adalah ruang lingkup penggunaan motion and time study
berdasarkan pengguna :
Telah disepakati bersama bahwa time study pertama-tama diterapkan pada Midwalee
Steel Company oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1881. Pada waktu itu Taylor
menginginkan agar efisiensi kerja dapat tercapai dengan cara memberdayakan kinerja
pegawai. Salah satunya dengan mempekerjakan dua orang pekerja yang benar-benar
bermanfaat dan secara fisik kuat. Taylor lebih cenderung mempekerjakan pekerja yang
konsisten bekerja dengan standar “bagus” dalam jangka waktu panjang dengan upah lebih
besar dibandingkan pekerja yang dapat bekerja maksimal hanya dalam jangka waktu
pendek. Setelah melewati riset terhadap pekerja, Taylor menyimpulkan bahwa ternyata tak
ada hubungan langsung antara kekuatan pekerja (dihitung dalam horse power/tenaga kuda)
dengan efek kelelahan yang dapat ditimbulkan. Taylor menemukan bahwa untuk
pekerjaan-pekerjaan sangat berat, kombinasi waktu bekerja, banyaknya hari untuk
beristirahat, frekuensi dan panjang waktu beristirahat beeimbas pada berapa banyak
pekerjaan yang dapat dilakukan pekerja dalam sehari.
Time study hanyalah sebuah pencapaian dari berbagai penemuan Taylor dalam
berbagai penelitiannya di industri. Dia seorang yang sangat ahli dalam bidang material dan
permesianan industri. Akan tetapi, keahliannya dalam bidang human problem pun sebaik
pemahamannya akan permesianan dan material. Pendekatan dan penelitiannya terhadap
aspek psikologi pekerja turut berandil besar dalam peningkatan efisiensi kerja.
5
Adapun teknik pembuatan micromotion study terbagi atas :
a. Operation analysis chart
b. Operator machine chart
c. Gang chart
d. Multi-activity chart
e. Left-hand/right-hand chart
f. Work station design
g. Motion economy rules
h. Motion pattern
i. Predetermined time standards system (PTSS) or methods time measurement (MTM)
6
BAB III
HASILPENELITIAN
3.1 GAMBARAN UMUM
7
Jika api pada alat pemanggang mulai padam
atau surabi terlihat lama matang, bisa
menambahkan arang atau memperbaiki letak
banyaknya surabi.
8
Surabi pun siap disantap.
Berikut ini merupakan topping – topping yang disediakan oleh pemilik serta penjual surabi
dakora.
9
3.3 Micromotion Study
Flow Chart
MILO SENDOK
TELUR SELAI GARPU
ABON KEJU
NANAS PISAU
KAIN POTONGAN
LAP MESES
S
DAGING
U
SAUS NUTELLA ONCO
M
SOSIS SUIR S MARSHMALLOW
U
MAYONAISE
BAGIAN MEJA YANG KOSONG
PIRING,
MEJA STYROFO
PEMANGGA AM,
NG SURABI I SERTA
ALAT
PENJUAL LAINNYA
MEJA
PEMANGGA
NG SURABI
II
10
Process Chart
MILO SENDOK
TELUR SELAI GARPU
ABON KEJU
NANAS PISAU
KAIN POTONGAN
LAP MESES
S
DAGING
U
SAUS NUTELLA ONCO
M
SOSIS SUIR S MARSHMALLOW
U
3
MAYONAISE
BAGIAN MEJA YANG KOSONG
PIRING,
MEJA STYROFOAM,
PEMANGGAN SERTA ALAT
G SURABI I LAINNYA
PENJUAL
1
2
MEJA
PEMANGGAN
G SURABI II
Keterangan :
1. Pembuatan surabi dalam proses pemanggangan.
2. Mengambil styrofoam sebagai wadah surabi.
3. Pemberian topping.
4. Pengantarab surabi yang sudah siap disantap.
11
Tabel Temuan Ergonomi Berdasarkan Peta Kerja
No.
Waktu Posisi
9. Pemberian topping
00:03:40
12
BAB IV
Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diambil dari hasil penelitian ukm serabi yang berlokasi di
dakora jalan telekomunikasi daerah Telkom University ditemukan beberapa permasalahan
yaitu pada pemanggang surabi karena cukup lamanya dalam menunggu surabi hingga
matang dan juga permasalahan pada waktu kerja karena bisnis surabi ini hanya bekerja
disaat petang hingga mala, dan jumlah pegawai yang hanya 3 pegawai sehingga pembeli
menunggu cukup lama sehingga dibutuhkannya kotak saran untuk menampung keluh
kesah para pembeli.
Dari adanya solusi hingga usulan – usulan dari permasalahan ini dapat membantu
penjual serabi dakora agar semakin efisien dalam menjalankan usahanya juga membantu
memberikan masukan agar semakin maju dalam berbisnis seiring dengan zamannya.
http://luisshared.blogspot.co.id/2013/12/artikel-tentang-usaha-kue-serabi.html
http://santeresia.blogspot.co.id/2016/03/flow-chart-process-chart.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Serabi
http://makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2008/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
4.3 Lampiran
13
Foto tersebut merupakan proses dari pembuatan surabi dengan rasa abon kaju
mayonaise.
4.4 Workstation
Dan ini merupakan penampakan meja pemanggang pada IKM surabi dakora dengan
panjang 3 meter untuk ukuran dua pemanggang ( satu ukuran pemanggang yaitu 1,5 meter).
14