Anda di halaman 1dari 2

Nama: Raihan Nurhady

NIM : K1401201171

Ringkasan

Memimpin adalah melakukan sesuatu yang baik. seseorang individu yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi suatu grup, memliki visi dan arah tuju yang jelas agar
dapat membawa bawahannya untuk mencapai tujuan yang dinginkan oleh organisasi
(Robbins & Judge, 2020). Kepemimpinan dikatakan adalah sebuah proses kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain, menggerakkan orang lain dalam mengelola dan mengeluarkan
potensi terbaik yang mereka miliki untuk mencapai tujuan dari organisasi dengan
menggunakan penerapan manajemen (Ramaditya & Prihantoro, 2020). Hal tersebut
menyiratkan seorang pemimpin harus memikirkan dan melakukan apa yang dirasakan terbaik
bagi organisasi. Salah satunya adalah bersedia dan berani melakukan perubahan organisasi
jika diperlukan. Namun dalam kenyataannya tidak dipungkiri, ada juga pemimpin yang tidak
bersedia melakukan perubahan, yang mengakibatkan pegawainya juga kontra terhadap
perubahan. Berbagai alasanpun muncul, yang akhirnya kembali ke bakat atau seni dan
keterampilan memimpin.
VUCA (Volatility, Uncertainty, Complecity, Ambiguety) adalah tantangan tak
menentu,di sektor ekonomi dan bisnis. apalagi di pandemic covid-19 seperti saati ini, seorang
pemimpin yang dapat mempertahankan kondisi oganisasinya serta mengambil keputusan di
tengah ketidakpastian yang ada sangatlah di butuhkan.
Resiliensi tersedia di dalam diri masing-masing individu, dan setiap invidivu dapat belajar
untuk menjadi tangguh. terdapat model pengembangan untuk menjadi seseorang yang
resilient menurut McEwen. model ini memiliki 4 aspek mendasar yaitu.

1. Ketangguhan Mental
aspek penting dalam resliensi seseorang adalah seberapa kuat dia dalam sisi
mentalnya, kuat dengan segala benturan yang ada, bahkan mampu mengendalikan sesuatu
yang terjadi di lingkungannya. untuk mengembangkan ketangguhan mental, haruslah
seseorang selalu mengembangkan sikap percaya diri dan optimis, selalu positif dan yakin
akan kekuatan dan kemampuan dirinya untuk berhasil.
2. Daya tahan Fisik
Tidak hanya secara mental, ketahanan fisik juga harus dibangun untuk menjadi
seseorang yang resilient. tantangan yang berat, tentu akan menuntut pemimpin untuk bekerja
lebih ekstra, maka energi tentu akan cepat terkuras. Maka untuk tetap bertahan, daya tahan
tubuh yang kuat adalah hal yang utama, karena pemimpin adalah mereka yang harusya orang
yang paling terakhir untuk tetap bertahan. maka sudah menjadi kewajiban untuk merawat
tubuh dengan benar, memberikan nutrisi yang optimal.
3. Keseimbangan Emosi
seorang pemimpin harus selalu mengambil keputusan dengan pertimbangan yang
rasional. tindakan yang rasional tidak akan didapatkan dengan keadaan emosi yang tidak
terkontrol dan seimbang, maka pemimpin yang resilient adalah mereka yan mampu mengolah
perasaan negatif mereka. selanjutnya, hal ini juga dapat dikaitkan dengan bagaiamana
seorang pemimpin dapat mengerti keadaan emosional dari rekan timnya, sehingga hubungan
yang baik dengan rekan tim adalah hal yang wajib dibangun oleh setiap pemimpin
4. Tujuan dan Makna
dengan adanya tujuan dalam hidup menggambarkan pemaknaan seseorang akan
kehidupan, agar nantinya setiap apa yang dia lakukan tidak boleh kontradiksi dengan tujuan
yang hendak ia capai. untuk menjadi pemimpin yang resilient, harus selalu berpegang teguh
pada tujuan yang jelas dengan disandingkan nilai dan prinsip yang kuat.

Berdasarkan paparan dari beberapa hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan
pentingnya pemimpin yang resilien pada era perubahan. Proses perubahan didorong oleh
faktor ekternal maupun internal. Capello,M.A. & Hashim,H.S. (2018) menjelaskan bahwa
tidak satupun perjalanan menuju kesuksesan para pemimpin tersebut mudah dan sederhana.
Resiliensi yang dimiliki para pemimpin tersebut merupakan hasil dari upaya untuk mengatasi
kondisi yang sangat sulit, kesendirian, perlakuan diskriminatif dan konfrontasi langsung
dengan pihak lain. Hasil penelitian Maddi,S.R. & Khoshaba,D.M. (2005) menunjukkan
bahwa sifat tahan banting (hardiness) sebagai esensi resiliensi. Seseorang yang bersifat tahan
banting memungkinkan menghadapi perubahan yang berpotensi menimbulkan masalah dan
kesulitan menjadi peluang yang menguntungkan.McEwen,K.(2011) menjelaskan bahwa
pengembangan resiliensi meliputi ketangguhan mental; ketahanan fisik; keseimbangan emosi;
tujuan hidup dan makna hidup.

Anda mungkin juga menyukai