Anda di halaman 1dari 10

JURNAL BUANA

JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNP


E-ISSN : 2615 – 2630 VOL-3 NO-5 2019

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CENGKEH


DI KABUPATEN AGAM

Fikri Haykal1 Triyatno2


Program Studi Geografi
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
Email : fikrihaykal430@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Karakteristik lahan di Kabupaten Agam; 2)
Kesesuaian lahan aktual untuk tanaman cengkeh di Kabupaten Agam; 3) Fungsi kawasan di
Kabupaten Agam dan 4) Luas lahan potensial untuk penanaman cengkeh di Kabupaten Agam.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggambarkan keasaan yang ada
dilapangan. Penelitian ini menggunakan metode maching untuk menganalisis kesesuaian lahan dan
overlay binary untuk menganalisisfungsi kawasan. Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan :
1) indikator-indikator yang paling mempengaruhi karakteristik lahan di Kabupaten Agam adalah
curah hujan, suhu udara, drainase tanah, tekstur tanah dan kemiringan lereng; 2) Luas lahan yang
sangat sesuai (S1) 8842,47 ha, sesuai (S2) 65883,62 ha, sesuai marginal (S3) 50719,7 ha dan tidak
sesuai (N) 82871,47 ha; 3) Kawasan budidaya tanaman tahunan seluas 103815,2 ha; 4) Potensi
lahan yang sangat sesuai pada fungsi kawasan budidaya tanaman tahunan adalah seluas 853,7 ha
dan yang sesuai adalah seluas 27858,03 ha.
Kata Kunci : Cengkeh, Kesesuaian Lahan, Fungsi Kawasan dan Potensi Lahan

ABSTRACT
This research aim to know : 1) The land characteristic in Agam Regency; 2) The actual
Suitability for clove plant in Agam Regency; 3) The function of Agam Regency region; 4) The wide
of potential land for planting cengkeh in Agam Regency. This research is a quantitative
descriptive study that describes the existing condition. This research uses maching methode in
analizing the land suitability and overal binary for analizing the function of area. Based on the
result of research the researcher knows that : 1) The indicators which is very influential for the
land characteristic in Agam Regency are fall of rain, air temperature, land drainage, the texture of
the land and slope; 2) The wide of land are very suitable 8842,47 ha, suitable 65883,62 ha,
marginal suitable 50719,7 ha and no suitable 82871,47 ha; 3) Cultivation region for annual plants
is about 103815,2 ha; 4) The potential of land Which is very suitable for the function of the annual
plants cultivation region is about 853,7 ha and suitable is about 27858,03 ha.
Keywords : Clove, Land Suitability, Region Functions and Land Potentia

1
Mahasiswa Program Studi Geografi
2
Dosen Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
1035

PENDAHULUAN Cengkeh (Eugania Aromatica


L.) adalah tanaman asli Indosenia
Kesesuaian lahan adalah
yang berasal dari Maluku. Cengkeh
penggambaran tingkat kecocokan
merupakan salah satu komuditas
sebidang lahan untuk suatu
pertanian yang tinggi nilai
penggunaan tertentu. Pada dasarnya
ekonominya. Cengkeh merupakan
tingkat kesesuaian lahan untuk suatu
bahan utama dalam pembuatan rokok
areal tergantung pada jenis
kretek. Selain itu cengkeh juga
penggunaan yang sedang
dimanfaatkan untuk bahan tambahan
dipertimbangkan. Evaluasi
pada industri kosmetik dan bahan
kesesuaian lahan pada hakikatnya
masakan. Kandungan euganol yang
berhubungan dengan evaluasi lahan
dimiliki oleh tanaman cengkeh
untuk suatu penggunaan tertentu
memiliki proporsi yang lebih tinggi
(Sitorus, 2004).
dari tanaman kulit manis dan buah
Klasifikasi kesesuaian lahan pala (Towaha, 2012)
(Land Suitability Classification)
Sumatera Barat merupakan
adalah penilaian dan pengelompokan
salah satu provinsi di pulau sumatera
atau proses penilaian lahan dalam
yang memiliki potensi untuk
arti kesesuaian aktual bagi suatu
mengembangkan berbagai macam
penggunaan tertentu (Arsyad, 2010).
komuditi pertanian. Kondisi fisik
Pemanfaatan lahan bertujuan untuk
wilayah Aumatera barat yang
mendayagunakan lahan agar lebih
bervariasi seperti laut, barisan
efesien.
pegunungan, dominasi hutan tropis
Agar tercapainya dan dengan kondisi curah hujan dan
produktifitas yang optimal, maka kelembapan yang mendukung bagi
penggunaan lahan harus berbagai jenis tanaman budidaya.
mempertimbangkan tingkat Hal ini menjadikan sektor pertanian
kesesuaian lahan agar dapat menjadi sektor unggulan dan
memberikan hasil pertanian dan memiiki potensi yang besar untuk
perkebunan yang sesuai dengan yang pengembangan tanaman perkebunan
diharapkan. Selain itu, penggunaan terutama komuditas cengkeh.
lahan harus mempertimbangkan
Kabupaten Agam merupakan
dampak lingkungan yang dihasilkan
salah satu kabupaten penghasil
dari pemanfaatan tersebut. supaya
cengkeh terbesar di Sumatera Barat.
dampak kerusakan lingkungan dapat
Sejak tahun 2012 hingga tahun 2016
dihindarkan, maka pemanfaatan
Kabupaten Agam mengalami
lahan aharus didasari oleh fungsi
peningkatan luas panen untuk
kawasan yang ada di lahan tersebut.
komuditi cengkeh dari 297 ha
menjadi 422 ha. Akan tetapi, dengan

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1036

semakin meningkatnya luas panen apa adanya sesuai dengan variabel


tersebut malah menghasilkan yang diteliti (Mardalis, 1995).
produksi yang semakin menurun
Penelitian ini dilaksanakan di
setiap tahunnya yang pada tahun
Kabupaten Agam yang meliputi 16
2012 Kabupaten Agam mendapatkan
kecamatan yaitu Ampek Nagari,
hasil panen 181 ton dan sedangkan
Palembayan, Lubuk Basung,
pada tahun 2016 hanya mendapatkan
Tanjung Raya, Tanjung Mutiara,
161 ton (BPS Agam, 2017).
Baso, Matur, Malalak, Palupuh,
Permasalahan dalam Banuhampu, IV Koto, IV Angkek,
pengembangan perkebunan rakyat Sungai Pua, Tilatang Kamang,
untuk cengkeh di Kabupaten Agam Kamang Magek dan Canduang.
adalah belum adanya arahan areal
Data yang dibutuhkan dalam
yang sesuai untuk tanaman cengkeh
penelitian ini merupakan data
yang juga memperhatikan aspek
sekunder yang diperoleh dari
kelestarian lingkungan agar
instansi-instansi terkait yang
pemanfaatan lahan di Kabupaten
menyediakan data-data tersebut.
Agam dapat memberikan hasil yang
kemudian data yang diperoleh
optimal dan berkesenambungan.
dilakukan ground cek lapangan untuk
Oleh sebab itu, penelitian ini
memperkuat keakuratan data. Data
bertujuan untuk mengetahui
dikumpulkan berdasarkan kebutuhan
karakteristik lahan, kesesuaian lahan
untuk memenuhi indikator-indikator
untuk cegkeh, fungsi kawasan dan
pada dua variabel yang digunakan
luas lahan potensial untuk
dalam penelitian ini. Yaitu variabel
pengembangan tanaman cengkeh di
iklim dan tanah.
kabupaten Agam.
Dari data yang diperoleh, ada
METODE PENELITIAN
beberapa teknik yang digunakan
Penelitian ini merupakan dalam pengolahannya. Yang pertama
penelitian deskriptif kuantitatif data curah hujan dari seluruh stasiun
dengan pendekatan keruangan. pengamat yang ada di Kabupaten
Penelitian deskriptif kuantitatif Agam ditambah dengan beberapa
merupakan penelitian yang bertujuan stasiun tetangga dilakukan
untuk mendeskripsikan, mencatat, pengolahan dengan menggunakan
menganalisis dan metode aljabar dan isohyet untuk
menginterpretasikan serta memperoleh persebaran tingkat
mengklasifikasikan kondisi-kondisi curah hujan yang ada di Kabupaten
yang terjadi sekarang. Penelitian ini Agam. Yang kedua, citra GDEM
tidak menguji hipotesa melainkan yang diperoleh digeneralisasikan
hanya mendeskripsikan informasi untuk mendapatkan informasi

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1037

persebaran jenis tanah beserta sifat- kesesuaian lahan untuk tanaman


sifatnya. cengkeh pada fungsi kawasan
budidaya tanaman tahunan.
Analisis data yang dilakukan
Lahan yang sangat sesuai (SI)
dalam penelitian ini melalui tahapan
pada fungsi kawasan budidaya
sebagai berikut :
tanaman tahunan akan menjadi
1. Menentukan karakteristik lahan lahan prioritas utama dalam
dengan cara mengidentifikasikan pengembangan cengkeh.
peta curah hujan, suhu udara, Sedangkan lahan yang sesuai
salinitas tanah, kedalaman tanah, (S2) pada fungsi kawasan
kandungan organik tanah, budidaya tanaman tahunan akan
tekstur tanah, bahaya erosi tanah menjadi lahan prioritas kedua
dan kemiringan lereng. Semua untuk pengembangan cengkeh.
indikator tersebut termasuk Kemudian untuk lahan yang
dalam dua variabel yang sangat sesuai merginal (S3) dan tidak
diperhitungkan yaitu variaber sesuai (N) merupakan lahan
iklim dan tanah (FAO, 1976). yang tidak potensial untuk
Hal ini bertujuan untuk pengembangan tanaman
mengetahuifaktor pembatas cengkeh.
dalam perngambngan cengkeh
HASIL DAN PEMBAHASAN
dikabupaten Agam.
2. Mengklarifikasikan tingkat 1. Karakteristik Lahan
kesesuaian lahan untuk tanaman
Karakteristik lahan untuk
cengkeh di Kabupaten Agam
penentuan klarifikasi kesesuaian
dengan cra
lahan pada penelitian ini ditentukan
menumpangtindihkan peta-peta
berdasarkan sembilan indikator dari
yang menjadi penentu
dua variabel yang diamati. Untuk
karakterisitik lahan sebelumnya
variabel iklim, yang menjadi
dan mencocokan (Maching)
indikator yaitu curah hujan dan suhu
dengan syarat tumbuh tanaman
udara. Untuk variabel tanah, yang
cengkeh.
menjadi indikator yaitu drainase,
3. Menentukan fungsi kawasan
kedalaman, salinitas, bahaya erosi,
fungsi di Kabupaten Agam
tekstur dan kandungan organik. Dari
dengan metode Overlay Binary
sembilan indikator yang diketahui,
terhadap peta jenis tanah, peta
tidak semua indikator menjadi faktor
curah hujan dan peta kemiringan
penghambat untuk pengembangan
lereng.
tanaman cengkeh ini. Berdasarkan
4. Menentukan lahan potensial
karaktertik lahan di Kabupaten
untuk pengembangan tanaman
Agam, indikator-indikator yang
cengkeh berdasarkan kjlarifikasi
menjadi faktor penghambat dalam

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1038

pengembangan tanaman cengkeh sesuai (S1). Pada indikator tekstur


adalah curah hujan, suhu udara, tanah didominasi oleh kelas sangat
drainase tanah, tekstur tanah dan sesuai (S1). Untuk indikator
kemiringan lereng. Sedangkan untuk kemiringan lereng didiminasi oleh
indikator lainnya tidak terlalu kelas sangat sesuai (S1)
berpengaruh dalam penentuan kelas
2. Kesesuaian Lahan
kesesuaian lahan untuk tanaman
cengkeh tersebut. Akan tetapi, Dari karakteristik lahan yang
indikator kandungan organik dan didapatkan, dilakukan analisis
bahaya erosi berperan dalam menggunakan metode maching yang
penentuan kelas potensi lahan yang mencocokan antara karakteristik
akan dikembangkan. lahan dengan syarat tumbuh tanaman
cengkeh yang ditetapkan oleh FAO
Pada variabel iklim, curah
sebelumnya. Karakteristik lahn yang
hujan dan suhu udara menjadi faktor
telah dianalisis dapat diklarifikasikan
penghambat dalam kesesuaian lahan
berdasarkan tingkat kesesuaian lahan
untuk tanaman cengkeh. Selain itu
tersebut terhadap produktifitas daru
iklim sangat mempengaruhi
komuditi diinginkan (Djaenuddin,
dinamika tanah (Kartasapoetra,
2003). Dengan adanya indikator-
2012). Terdapat persebaran tingkat
indikator yang menjadi faktor
kesesuaian curah hujan disetiap lahan
pembatas dalam pengembangan
di Kabupaten Agam yang terdiri dari
cengkeh di Kabupaten Agam, maka
kelas sangat sesuai (S1), sesuai (S2),
terdapatnya persebaran kelas
sesuai marginal (S3) dan tidak sesuai
kesesuaian lahan disetiap
(N) dan kelas sesuai (S2) menjadi
wilayahnya. Dari hasil analisis yang
kelas yang paling mendominasi.
dilakukan, terhadap 301 satuan
Untuk suhu udara, terdapat kelas
lahan. Dari satuan lahan tersebut,
kesesuaian suhu udara yang di
dapat diketahui bahwasanya di
dominasi oleh kelas sesuai (S2).
seluruh wilayah Kabupaten Agam
Pada variabel tanah, indikator terdapat 884,47 ha lahan yang sangat
yang menjadi faktor pengambat sesuai (S1), 65883,62 ha lahan sesuai
untuk pengembangan tanaman (S2), 50719,7 ha lahan sesuai
cengkeh di Kabupaten Agam adalah marginal (S3) dan 82871,47 ha lahan
drainase, tekstur tanah dan yang tidak sesuai (N).
kemiringan lereng. Pada indikator
Persebaran kelas kesesuaian
drainase terdapat kelas kesesuaian
lahan tersebut dapat dilihat pada peta
yang didominasi oleh kelas sangat
berikut :

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1039

Gambar 1. Peta Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cengkeh di Kabupaten Agam

3. Fungsi Kawasan Untuk penetapan fungsi


kawasan Kabupaten Agam, peneliti
Dalam perencanaa
menggunakan metode Overlay
pembangunan lahan harus
Binari dengan skoring yang diatur
mempertimbangkan dampak
dalam SK Menteri Pertanian
lingkungan yang diberikan. Selain
No.837/Kpts/Um/11/1980 dan
mempertimbangkan keuntungan
No.683/Kpts/Um/8/1981. Menurut
ekonomi sosial, kegiatan yang akan
ketentuan tersebut fungsi kawasan
dilakukan hendaknya tidak
dibagi menjadi empat kelas yang
menimbulkan kerusakan lingkungan.
ditentukan berdasarkan nilai hasil
Untuk meminimalkan dampak yang
penjumlahan skor dari tiga indikator
akan diberikan oleh kerusakan
yang digunakan. Kelas pertama yaitu
lingkungan, perencanaan
dengan skor hasil >175 yang
penggunaan lahan harus dilakukan
dikategorikan sebagai kawasan
dengan kawasan yang sesuai dengan
lindung. Kelas kedua yaitu kelas
fungsinya. Kawasan yang akan
dengan skor hasil 125-174 yang
dibudidayakan adalah kawasan yang
dikategorikan sebagaikawasan
memang diperuntukan untuk fungsi
penyangga. Kelas ketiga adalah
kawasan budidaya tanaman tahunan
dengan skor 75-124 yang
(Ahyuni, 2016).

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1040

dikategorikan sebagai kawasan dan fungsi kawasan budidaya


budidaya. Tanaman tahunan. tanaman musiman. Pada peta yang
Terakhir untuk kelas empat yaitu ditampilkan dibawah ini, dapat
kelas dengan skor hasil <75 yang dilihat bahwasanya kawasan lindung
dikategorikan sebagai kawasan terdapat di Kecamatan Tanjung
budidaya tanaman musiman. Raya, IV Nagari, Palembayan,
Malalak, Matur, Banuhampu,
Dari kelas analisis yang
Sungaipua dan Candung.
dilakukan, dapat diketahui
bahwasanya di Kabupaten Agam ini Persebaran fungsi kawasan di
memiliki fungsi kawasan lindung, Kabupaten Agam dapat dilihat pada
fungsi kawasan penyangga, fungsi peta berikut ini:
kawasan budidaya tanaman tahunan

Gambar 2. Peta Fungsi Kawasan Kabupaten Agam

4. Lahan Potensial Untuk menyebabkan kerusakan lingkungan.


Pengembangan Tanaman Begitu juga untuk kawasan
Cengkeh penyangga tidak dapat pula
dimanfaatkan untuk kegiatan
Pemanfaatan lahan kawasan
pertanian yang masif. Pemanfaatan
hutan lindung yang dipaksakan
sumber daya lahan yang melebihi
menjadi kawasan pertanian dapat
ambang daya dukung lingkungan dan

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1041

tanpa memperhatikan aspek hasil overlay peta kesesuaian lahan


kelestarian lingkungan akan Kabupaten Agam dengan fungsi
mendorong suatu bencana yang akan kawasan Kabupaten Agam. Dari
merugikan masyarakat pula. Untuk hasil overlay yang didapatkan, yang
pengantisipasi terjadinya alih fungsi menjadi fokus pada penelitian in
lahan yang salah maka perlu adanya adalah lahan yang ada pada kawasan
arahan lokasi potensial dalam budidaya tanaman tahunan saja.
melakukan pengembangan komuditi Selanjutnya dari proses tersebut,
yang diinginkan. dapat dihasilkan tingkatan potensi
lahan untuk pengembangan tanaman
Lahan potensial untuk
cengkeh pada kawasan budidaya
pengembangan tanaman cengkeh di
tanaman tahunan di Kabupaten
Kabupaten Agam didapatkan dari
Agam.

Gambar 3. Peta Potensi Lahan Untuk Pengembangan Cengkeh di Kabupaten


Agam
Dari hasil pengklasifikasian cengkeh di Kabupaten Agam. Dari
potensi lahan untuk tanaman cengkeh hasil yang didapatkan dapat dilihat
di kawasan budidaya tanaman bahwasanya Kecamatan Lubuk
tahunan ini, dapat dilihat persebaran Basung dan Kecamatan Palembayan
dimana saja lahan yang berpotensi menjadi kecamatan yang paling
untuk pengembangan tanaman diprioritaskan sebagai daerah

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1042

pengembangan tanaman cengkeh. yang menjadi prioritas utama untuk


Selanjutnya untuk kecamatan IV pengembangan cengkeh adalah
Nagari, Kecamatan Matur, seluas 854 ha dan yang 705 ha nya
Kecamatan Baso, Kecamatan terdapat di kecamatan Ampek
Palupuh dan Kecamatan Candung Nagari.
menjadi wilayah prioritas kedua
Dari hasil penelitian yang
untuk pengembangan tanaman
dilakukan, maka klasifikasi
cengkeh di Kabupaten Agam.
kesesuaian lahan Kabupaten Agam
Dari hasil penelitian yang untuk tanaman cengkeh pada fungsi
dilakukan tampak bahwasanya lahan kawasan budidaya tanaman tahunan
yang paling potensial atau lahan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Luas Lahan Potensial Untuk Pengembangan Cengkeh di Kabupaten


Agam.
Kecamatan Luas Lahan (ha)
S1 S2 S3 N
Ampek Nagari 148,48 2752,07 956,31 5620,47
Palembayan 705,22 5237,09 4590,60 3087,94
Tanjung Muatiara - 2,76 4629,25 7241,30
Tanjung Raya - 328,09 2528,57 2322,72
Matur - 2914,43 1306,96 2501,59
IV Koto - - 882,63 1948,27
IV Angkek - 409,32 - -
Baso - 1596,73 719,08 1036,67
Banuhampu - - 194,00 327,08
Sungai Pua - - - 999,20
Malalak - - 1496,13 1132,64
Tilatang Kamang - 673,65 521,08 225,61
Kamang Magek - 34,89 1753,26 2907,01
Palupuah - 3699,46 12868,36 6890,87
Canduamg - 958,35 - 1615,25
Lubuk Basung - 9251,19 469,02 4207,28
Total Luas (ha) 853,7 27858,03 32915,25 42063,9

KESIMPULAN yaitu curah hujan, suhu udara,


drainase tanah, tekstur tanah dan
Dari hasil penelitian ini
kemiringan lereng. Sedangkan
sebagaimana yang telah dijelaskan
untuk indikator kedalaman
sebelunya, maka dapat disimpulkan
tanah, kandungan organik pada
bahwa :
tanah, salinitas tanah dan bahaya
1. Indikator-indikator yang menjadi erosi tidak terlalu mempengaruhi
faktor pemabatas antara lain dalam penentuan kelas

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630


1043

kesesuaian lahan untuk tanaman Djaenuddin, Marwan, H., H.


cengkeh. Dari hasil analisis yang Subagyo, Mulyani, Anny,
dilakukan tampak adanya Suharta. 2003. Kriteria
Kesesuaian Lahan Untuk
persebaran kelas kesesuaian
Komuditas Pertanian.
lahan untuk pengembangan Jakarta: Pusat Penelitian
tanaman cengkeh. Secara Tanah dan Agroklimat Balai
keseluruhan, Luas lahan yang Penelitian dan Pengembangan
sangat sesuai 8842 ha, sesuai Pertanian
65883 ha, sesuai marginal 50719 FAO. 1976. A Framework for Land
ha dan tidak sesuai 82871 ha. Evaluation. Soil Resources
Lahan yang sangat sesuai hanya Management and
ada di Kecamatan Palembayan Conservation Service Land
dan Kecamatan IV Nagari and Water Development
2. Kabupaten Agam memiliki Division. FAO Soil Bulletin
empat fingsi kawasan, yaitu Kartasapoetra, Ance Gunarsih. 2012.
kawasan lindung seluas 9450 ha, Klimatologi Pengaruh Iklim
kawasan penyangga seluas Terhadap Tanah dan
29581 ha, kawasan budidaya Tanaman. Jakarta: Bumi
Aksara
tanaman tahunan seluas 103815
ha dan kawasan budidaya Sitorus, S. 2004. Evaluasi
tanaman musiman seluas 65648 Sumberdaya Lahan.
ha. Bandung: Tarsito
3. Potensi lahan yang sangat sesuai Towaha, Juniaty. 2012. Cengkeh
pada lahan budi daya tanaman Dalam Berbagai Industri di
tahunan adalah seluas 853 ha Indonesia. Balai Peneitian
Tanaman Industri dan
dan lahan yang ptensi lahan
Penyegaran
yang sesuai adalah seluas 27858
ha.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyuni. 2018. Perencanaan
Penggunaan Lahan. Padang:
UNP Press
Arsyad, Sitanala. 2010. Konservasi
Tanah dan Air. Bogor: IPB
Badan Pusat Statistika Kabupaten
Agam. 2017. Produk
Regional Bruto (PDRB)
Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Agam. Agam:
BPS

Jurnal Buana – Volume-3 No-5 2019 E-ISSN : 2615-2630

Anda mungkin juga menyukai