MAKALAH
MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
Disusun oleh:
Andri Saputra 210901601016
Andi Dewi Sartika 210901600016
Nur Anita 210901600001
Ayu 210901600015
Sarmila 210901600014
Sri Fitriani 210901600017
Hormat Kami
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam dunia usaha salah satu kegiatan yang harus dilakukan yaitu pemasaran.
Ketika berbicara tentang pemasaran pasti membutuhkan manajemen agar
kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Manajemen
merupakan suatu proses mengelola atau mengatur suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu melalui sekelompok orang yang dapat mendatangkan
hasil. Manajemen pemasaran termasuk upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan karena berhubungan langsung dengan
konsumen sebagai pemakai produk. Maka manajemen pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan dari perusahaan yang sangat erat kaitannya dengan
situasi pasar.
Dalam era persaingan yang semakin ketat pelaku usaha harus pandai dalam
memilih strategi pemasaran yang digunakan. Menawarkan produk-produk yang
dibutuhkan konsumen dengan kualitas yang lebih baik dari produk lain dan
berbeda akan menjadi poin penting dalam meningkatkan kepuasan konsumen
atas penggunaan produk. Sehingga konsumen mau dan rela kembali menikmati
apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan setia bagi
perusahaan. Untuk itu sebagai manajer pemasaran harus bisa mengikuti
perkembangan zaman agar produk bisa diterima konsumen sesuai dengan
masanya.
1.3 Tujuan
Beberapa rumusan masalah yang didapat terdapat beberapa tujuan yang dicapai
yaitu bagi :
1. Diri sendiri
Tujuan bagi diri sendiri adalah untuk dijadikan sebagai acuan atau pembelajaran
dalam memahami pemasaran
2. Pembaca
Pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
setelah membaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Produksi
Perusahaan yang mengadopsi konsep ini memiliki keyakinan bahwa konsumen
akan menyukai produk yang murah dan tersedia secara luas. Konsep produksi
bermuara pada pemikiran ekonom Klasik Jean Baptist Say, yang menyatakan
bahwa “Supply creates it’s own demand (penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri)” selama produk yang ditawarkan memiliki harga yang
murah. Oleh sebab itu perusahaan yang mengadopsi konsep produksi akan
berkonsentrasi pada pencapaian efisiensi produksi, menekan biaya agar tetap
rendah dan melakukan distribusi massal.
Kotler (2009) mencontohkan adopsi konsep produksi oleh perusahaan
computer Lenovo di Tiongkok yang dapat menjual produk laptopnya dengan
harga lebih rendah dibanding pesaing karena perusahaan ini memanfaatkan
tenaga kerja yang memiliki upah lebih rendah dibandingkan perusahaan Jepang
atau Amerika.
Konsep Produk
Bila perusahaan yang menganut konsep produksi memiliki keyakinan bahwa
konsumen akan membeli produk yang lebih murah dan tersedia secara luas,
maka perusahaan yang menganut konsep produk berasumsi bahwa konsumen
akan tertarik untuk membeli produk perusahaan bilamana produk tersebut
memiliki kualitas yang lebih bagus dibanding produk pesaing, memiliki fitur
produk yang lebih menarik dibanding pesaing atau memiliki kinerja yang lebih
baik dibanding produk pesaing. Beberapa perusahaan mobil dunia seperti
Cadillac, Lamborghini, dan Ferrari maupun pembuatan jam tangan kelas dunis
seperti Rolex nampaknya masih bertumpu pada konsep produk yang superior
dibanding produk pesaing di dalam mencoba meraih konsumen kelas atas.
Konsep Penjualan
Perusahaan yang mengadopsi konsep penjualan memiliki pandangan bahwa
konsumen perorangan maupun konsumen bisnis tidak akan melakukan
pembelian produk perusahaan hingga perusahaan aktivitas penjualan dan
promosi yang agresif (Kotler, 2009). Hal ini misalnya pernah disampaikan oleh
Sergio Zymar―mantan Direktur Pemasaran Coca-Cola―yang menyatakan bahwa,
“tujuan pemasaran adalah melakukan lebih banyak sehingga meningkatkan laba”
(Kotler, 2009).
Konsep Pemasaran
Perusahaan yang mengadopsi konsep pemasaran berpendapat bahwa agar
produk (baik barang maupun jasa) dapat diterima oleh konsumen, maka
perusahaan pertama-tama harus mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Selanjutnya perusahaan membuat produk sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen.
Perbedaan antara konsep pemasaran dengan konsep penjualan dijelaskan
dengan sangat baik oleh Theodore Levitt (Kotler, 1009). Menurut Levitt,
“penjualan berfokus kepada kebutuhan si penjual. Penjualan dikuasai dengan
kebutuhan penjual untuk menjual produknya menjadi uang tunai; sedangkan
konsep pemasaran didasari oleh ide untuk memenuhi kebutuhan konsumen
melalui penawaran produk”.