OBAT MENYUSUI

Volume 11, Nomor 7, 2016

Riset klinikal
ª Mary Ann Liebert, Inc. DOI: 10.1089 /
bfm.2016.0073

Pengaruh Jahe terhadap Volume ASI

pada Periode Awal Postpartum:
Uji Coba Acak, Terkontrol Buta Ganda

Panwara Paritakul, Kasem Ruangrongmorakot, Wipada Laosooksathit,

Maysita Suksamarnwong, dan Pawin Puapornpong
Diunduh dari online.liebertpub.com dari GLASGOW UNIVERSITY LIBRARY / Swets / 88135888 pada 08/10/16. Hanya untuk penggunaan pribadi.

Abstrak

Latar Belakang: Di Thailand, jahe adalah galaktagog alami yang populer di kalangan wanita menyusui. Namun, belum pernah ada bukti
yang mendukung keefektifan jahe dalam meningkatkan volume ASI.
Tujuan: Untuk membandingkan volume ASI pada hari ketiga dan ketujuh pascapartum antara ibu menyusui yang menerima 500mg kapsul
jahe kering dua kali sehari dengan yang menerima plasebo.
Bahan dan metode: Sebuah uji coba terkontrol secara acak dan tersamar ganda dilakukan. Wanita yang melahirkan bayi cukup bulan
secara acak diberi jahe kering atau plasebo selama 7 hari pascapartum. Volume ASI diukur pada hari ketiga postpartum menggunakan
metode test weight selama 24 jam dan pada hari ketujuh postpartum menggunakan produksi susu 1 jam. Kami juga membandingkan tingkat
prolaktin serum hari ketiga antara kedua kelompok.

Hasil: Data dari 63 wanita tersedia untuk analisis, 30 dari kelompok jahe dan 33 dari kelompok plasebo. Kedua kelompok serupa dalam hal
Obat Menyusui

karakteristik dasar. Wanita pada kelompok jahe memiliki volume ASI yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok plasebo (191.0 - 71.2mL
/ hari versus 135.0 - 61.5mL / hari, p < 0,01). Namun, volume susu hari ketujuh pada kelompok jahe tidak berbeda dengan kelompok plasebo
(80,0 - 58.5mL versus
112.1 - 91.6mL, p = 0.24). Kadar prolaktin serum rata-rata adalah serupa pada kedua kelompok (321,5 - 131,8 ng / L pada kelompok jahe, dan 331,4 - 100,7 ng / L
pada kelompok plasebo, p = 0,74). Tidak ada efek samping yang dilaporkan dalam penelitian ini.
Kesimpulan: Jahe adalah galaktagog alami yang menjanjikan untuk meningkatkan volume ASI segera setelah melahirkan tanpa efek
samping yang berarti.

pengantar
saya
dapat mengurangi kepercayaan dan kepercayaan ibu menyusui
suplai susu yang tidak mencukupi, apakah aktual atau yang dipersepsikan,
penghargaan untuk suplementasi formula awal dan penghentian menyusui. 1,2
Di banyak belahan dunia, pengobatan herbal telah digunakan untuk
meningkatkan suplai ASI pada wanita postpartum. 3 Ramuan yang disukai
bervariasi dari satu daerah ke daerah lain sesuai dengan kepercayaan
budaya. Galaktagog herbal yang sebelumnya dipelajari termasuk
Fenugreek, 4 Milk Thistle, Torbangun, dan Shatvari. 5 Di Thailand, jahe
umumnya dikenal untuk merangsang suplai susu dan merupakan galaktag
alam populer di kalangan wanita menyusui. Namun, belum pernah ada bukti
yang mendukung keefektifan jahe dalam meningkatkan volume ASI.
Sebuah studi oleh Ushiroyama T. menemukan bahwa wanita postpartum yang
menerima Xiong-gui-tiao-xue-yin, obat tradisional Tiongkok yang mengandung 1 g
rimpang jahe sebagai salah satu
berbagai ramuan herbal, memiliki volume ASI harian yang lebih banyak pada hari ke
4–6 pascapartum dan kadar serum yang lebih tinggi
prolaktin pada hari 1 postpartum. 6 Oleh karena itu, kami merancang uji coba
terkontrol acak tersamar ganda untuk membandingkan volume ASI selama
periode postpartum awal antara wanita yang menerima kapsul jahe kering
dengan mereka yang menerima plasebo.
Jahe (akar Zingiber of fi cinale) adalah bahan pembentuk rasa dan
bumbu yang umum di banyak masakan di seluruh dunia dan juga
merupakan obat herbal yang terkenal untuk berbagai kondisi kesehatan. 7 Bahan
aktif jahe adalah Gingerols, Shogaol, Zingerone, dan Paradol. 8 Banyak
khasiat pengobatan dari jahe telah dilaporkan, yang meliputi antiemetik,
antioksidan, dan antiradang. 9,10 Jahe juga memiliki khasiat untuk
menghangatkan suhu perifer yang diduga karena efek vasodilatasi, 11 mekanisme
yang dapat menjelaskan kemungkinannya untuk meningkatkan produksi
ASI melalui peningkatan suplai darah pada payudara menyusui.

Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Srinakharinwirot, Bangkok, Thailand.

1
 2 PARITAKUL ET AL.
Tidak ada penelitian mengenai keamanan penggunaan jahe selama
masa menyusui. Namun, jahe dianggap aman selama kehamilan. Sebuah
studi oleh Choi et al. telah menunjukkan bahwa konsumsi jahe selama
kehamilan tidak meningkatkan risiko malformasi janin. 12
Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan volume ASI selama
periode awal postpartum antara wanita yang menerima kapsul jahe kering
dengan yang menerima plasebo.
Bahan dan metode
Kami melakukan uji coba terkontrol tersamar ganda secara acak di HRH
Princess Maha Jakri Sirindhorn Medical Center, Nakorn Nayok, Thailand,
selama Agustus 2015 – April 2016. Penelitian ini terdaftar di Thai Clinical
Trials Registry (nomor registrasi: TCTR20151001002). Persetujuan etis
telah diberikan oleh Komite Etik Penelitian Manusia, Universitas
Diunduh dari online.liebertpub.com dari GLASGOW UNIVERSITY LIBRARY / Swets / 88135888 pada 08/10/16. Hanya untuk penggunaan pribadi.
Srinakharinwirot (nomor registrasi SWUEC / F-090/2558). Wanita hamil
sehat berusia 18 tahun ke atas yang melahirkan bayi cukup bulan ( ‡ Usia
kehamilan 37 minggu) di rumah sakit kami dan bertujuan untuk menyusui
bayinya secara eksklusif selama minimal 6 bulan memenuhi syarat untuk
pendaftaran.
Peserta yang memiliki kondisi medis serius yang diduga mengakibatkan
pemisahan ibu-bayi dan penurunan frekuensi menyusui (misalnya, perdarahan
pascapartum, sepsis pascapartum), alergi terhadap jahe, atau memiliki
kontraindikasi menyusui seperti infeksi HIV dikeluarkan dari penelitian. Segera
setelah melahirkan, perawat penelitian memeriksa catatan antenatal dan
melakukan wawancara singkat untuk mengidentifikasi wanita yang memenuhi
syarat. Setelah persetujuan diperoleh, peserta diacak untuk menerima 1000mg
/ hari kapsul jahe kering secara oral (kelompok jahe) atau plasebo (kelompok
plasebo).
Obat Menyusui
Pengacakan dilakukan dengan menggunakan daftar yang dihasilkan
komputer dengan blok empat metode. Setelah urutan alokasi dibuat,
peneliti memasukkan kapsul jahe kering atau plasebo dalam amplop
tertutup bernomor urut. Amplop-amplop ini disimpan oleh bidan yang
membuka setiap amplop saat peserta baru direkrut pada saat
pengirimannya. Semua wanita menerima kapsul tertutup dengan dosis satu
kapsul (500mg) dua kali sehari selama 7 hari pascapartum, dengan dosis
pertama dimulai dalam 2 jam setelah melahirkan. Baik bidan maupun
pasien tidak mengetahui kelompok pengobatan. Daftar alokasi kelompok
dirahasiakan dan hanya diungkapkan setelah penyelesaian proses
pengumpulan data.
Kapsul jahe kering yang digunakan dalam penelitian ini identik dengan
plasebo. Keduanya disiapkan oleh apoteker penelitian dan pengembangan
di perusahaan herbal Abhaibhubejhr secara khusus untuk penelitian ini.
Setiap kapsul mengandung 500mg jahe kering atau 500mg tepung jagung.
Bubuk jahe kering disiapkan sesuai dengan praktek pembuatan yang baik.
Setelah melahirkan, semua wanita menerima perawatan pascapartum
standar rumah sakit bersama dengan prosedur dukungan menyusui.
Menyusui dimulai dalam waktu 1 jam setelah melahirkan pada semua wanita.
Para ibu didorong untuk menyusui bayinya sesering yang diinginkannya atau
kapanpun bayinya memberikan isyarat lapar, namun jarak antara setiap
pemberian makan tidak boleh melebihi 4 jam. Para peserta diinstruksikan
untuk mencatat waktu ia mengambil kapsul yang telah ditentukan, waktu bayi
disusui, dan frekuensi buang air besar dan air seni bayi. Skor LATCH
dievaluasi pada 24 jam pascapersalinan oleh bidan terlatih.
Kami mencatat volume ASI pada tanggal ketiga dan
hari ketujuh pascapersalinan. Kami memilih hari ketiga sebagai titik waktu
pengukuran utama karena ini mewakili waktu laktogenesis tahap II. Namun,
titik waktu hari ketujuh dipilih karena alasan logistik, karena wanita secara
rutin dijadwalkan untuk kunjungan lanjutan satu minggu setelah melahirkan.
Pada hari ketiga (48-72 jam), saat ibu masih dirawat di rumah sakit, kami
menggunakan metode tes penimbangan. Prosedur penimbangan dimulai
tepat 48 jam setelah waktu pengiriman di semua peserta. Perawat
penelitian menimbang bayi dengan pakaian lengkap sebelum dan sesudah
masing-masing
memberi makan dengan timbangan elektronik (Zepper EB-20, akurat
sampai 5 g) selama 24 jam. Jumlah perbedaan berat badan dalam gram
kemudian diubah menjadi volume ASI dalam mililiter (1 g = 1mL). Metode
ini dianggap sebanding dengan pengukuran volume ASI berdasarkan
teknik pengenceran deuterium oksida. 13 Karena beberapa galaktagog
merangsang suplai ASI dengan meningkatkan kadar prolaktin serum, kami
juga mengukur prolaktin serum dalam penelitian ini. Prolaktin serum ibu
diukur pada hari ketiga pascapartum. Sampel darah diambil oleh perawat
penelitian di pagi hari (8-9 pagi) dan setidaknya 1 jam setelah pemberian
makan terakhir untuk menghindari variasi diurnal dan efek menyusu bayi
pada tingkat serum prolaktin.
Pada hari ketujuh pascapersalinan, para ibu ditunjuk untuk kunjungan
lanjutan. Kepatuhan pengobatan bersama dengan efek samping diperiksa
dengan peserta. Kepatuhan diperiksa dengan meninjau lembar log yang ditulis
oleh peserta dan menghitung kapsul yang tersisa. Pada kunjungan kali ini, kami
mengukur produksi susu selama 1 jam. Para ibu pertama kali diminta untuk
mengosongkan payudara mereka menggunakan pompa ASI elektronik (Spectra
S1). Setelah satu jam, kedua payudara kemudian dipompa kembali selama 15
menit untuk mengukur volume ASI selama 1 jam. Kami menggunakan volume
ASI 1 jam daripada tes penimbangan 24 jam karena menawarkan lebih banyak
kepraktisan. Dalam sebuah studi oleh Lai dkk., Volume ASI yang dipompa per
jam dibandingkan dengan produksi susu per jam yang dihitung dari prosedur uji
penimbangan selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
volume ASI per jam yang diperoleh dari jam kedua hingga ketujuh tidak jauh
berbeda dari rata-rata volume ASI per jam yang menggunakan metode uji
penimbangan selama 24 jam. Dalam penelitian kami, kami mengosongkan
kedua payudara sebelum merekam volume ASI 1 jam. Oleh karena itu, volume
1 jam kami akan sama dengan jam kedua ASI dalam penelitian oleh Lai et al.,
Yang berarti volume tersebut berpotensi mewakili produksi ASI 24 jam. 14
Menurut studi oleh Turky saya lmaz et al., rata-rata volume ASI pada 3 hari
pascapartum adalah 38,8 - 16.3mL. Kami berharap bahwa wanita yang menerima jahe
akan menghasilkan ASI 30% lebih banyak dan menentukan bahwa 31 peserta
diperlukan di setiap kelompok penelitian. Perhitungan ini didasarkan pada dua butir Sebuah
tingkat 0,05 dan daya 80%. Menyesuaikan untuk 10% tingkat putus sekolah, ukuran
sampel akhir adalah 34 untuk setiap kelompok studi. Analisis statistik dilakukan
dengan menggunakan SPSS version14 (SPSS, Inc., Chicago, IL). Mahasiswa t- tes dan
uji Chi-square digunakan untuk membandingkan karakteristik antara kedua kelompok.
SEBUAH p- nilai kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara statistik.
Hasil
Seratus delapan wanita dinilai kelayakannya. Dua puluh lima tidak
memenuhi kriteria inklusi, dan 15 ditolak
 PENGARUH JAHE TERHADAP VOLUME SUSU PAYUDARA
untuk berpartisipasi dalam studi. Sejumlah 68 wanita terdaftar, dan 34
secara acak untuk setiap kelompok studi. Untuk kelompok jahe, empat
peserta dikeluarkan (tiga mengundurkan diri dari penelitian, dan satu
mengembangkan endometritis postpartum dan sepsis). Untuk kelompok
plasebo, satu peserta dikeluarkan dari penelitian karena alasan pribadi.
Sebanyak 30 peserta pada kelompok jahe dan 33 peserta pada
kelompok plasebo menyelesaikan penilaian volume ASI dan serum
prolaktin pada hari ketiga pascapartum. Namun, 15 wanita dalam kelompok
jahe
Diunduh dari online.liebertpub.com dari GLASGOW UNIVERSITY LIBRARY / Swets / 88135888 pada 08/10/16. Hanya untuk penggunaan pribadi.
Obat Menyusui
ARA. 1. CONSORT flow diagram peserta melalui penelitian.
3
dan 21 wanita dalam kelompok plasebo datang untuk menindaklanjuti pada hari
ketujuh pascapartum. Bagan aliran jumlah peserta melalui penelitian ini
ditunjukkan pada Gambar 1. Semua peserta yang datang ke tindak lanjut hari
ketujuh telah mengambil semua kapsul yang ditetapkan dan tidak ada yang
melaporkan efek samping.
Usia ibu, paritas, usia kehamilan, penggunaan oksitosin intrapartum, jenis
kelamin bayi, berat lahir, skor latch, dan frekuensi menyusui adalah serupa
pada kedua kelompok (Tabel 1).
Perbedaan volume ASI dan prolaktin serum antara kedua kelompok
ditunjukkan pada Tabel 2. Ada
 4 PARITAKUL ET AL.

Meja 1. Karakteristik Ibu dan Bayi II laktogenesis. 15 Volume ASI 24 jam pada kelompok plasebo kami adalah
menurut Grup 135,0 - 61.5mL, yang sebanding dengan penelitian sebelumnya. 6 Perbedaan
rata-rata volume ASI hari ketiga antara jahe dan kelompok plasebo adalah
Jahe Plasebo
56mL / 24 jam. Jumlah ASI ini mencakup
Kelompok ( n = 30) ( n = 33) p

Usia (tahun), rata-rata - SD 25.0 - 6.6 26.3 - 6.3 0.40 menghitung kenaikan 41,4% dari volume susu kelompok plasebo. Namun,
efek tersebut tidak ditunjukkan pada hari ketujuh pasca melahirkan, di
Keseimbangan, n (%) 0,07
Primipara 12 (40.0) 12 (36,3) mana kami mengukur volume produksi ASI selama 1 jam. Metode produksi
Multipara 18 (60.0) 21 (63.6) susu 1 jam digunakan sebagai pengganti metode penimbangan uji 24 jam
pada tindak lanjut hari ketujuh karena kelayakannya. Prosedur pengukuran
Usia kehamilan (minggu), 38.9 - 0.9 38.6 - 1.2 0.35
berarti - SD
dapat diselesaikan dalam waktu dua jam kunjungan. Kami merancang
pengukuran hasil tersebut dengan asumsi bahwa produksi ASI 1 jam
Penggunaan oksitosin, n (%) 0.15
mewakili produksi ASI 24 jam. Namun, pengukuran hari ketujuh gagal
Iya 6 (20.0) 12 (36,3)
Tidak 24 (80.0) 21 (63.6) menunjukkan perbedaan antara kelompok jahe dan kelompok plasebo.

Rute pengiriman, n (%) 0.66

Vagina 18 (60.0) 18 (54,5)
Diunduh dari online.liebertpub.com dari GLASGOW UNIVERSITY LIBRARY / Swets / 88135888 pada 08/10/16. Hanya untuk penggunaan pribadi.

Operasi caesar 12 (40.0) 15 (45,4)

Jenis kelamin bayi, n (%) 0.76
Pria 18 (60.0) 21 (63.6)
Perempuan 12 (40.0) 12 (36,3)
Berat lahir (gram), 3048 - 454 3084 - 395 0,34
Beberapa galaktagog seperti antagonis dopamin merangsang suplai ASI
berarti - SD
dengan meningkatkan kadar prolaktin serum, hormon laktogenik yang
Skor LATCH, 8.60 - 1.45 8.64 - 1,24 0,91
mendorong sintesis ASI. Namun, mekanisme seperti itu mungkin tidak
berarti - SD, dinilai pada 24
menjelaskan bagaimana jahe meningkatkan volume ASI, karena rata-rata
jam kehidupan
kadar prolaktin serum serupa pada kelompok jahe dan kelompok plasebo
Frekuensi menyusui 8.70 - 0.91 8.72 - 1,79 0,93 (kali / 24 jam) dalam penelitian kami. Bagaimana jahe meningkatkan suplai ASI tidak
dipahami dengan baik. Kami berhipotesis bahwa jahe menginduksi vasodilatasi
berarti - SD, dinilai pada hari ke
sistemik dan meningkatkan suplai darah ke kelenjar susu, berdasarkan bukti
3 kehidupan
sebelumnya bahwa jahe meningkatkan suhu tubuh perifer pada manusia. 11 dan
menyebabkan vasodilatasi pada tikus. 16
Obat Menyusui

adalah perbedaan yang signifikan secara statistik dalam volume ASI hari
ketiga antara kedua kelompok ( p < 0,01). Ibu menyusui pada kelompok jahe Keterbatasan penelitian kami adalah bahwa banyak peserta mangkir pada hari

memiliki volume ASI yang lebih tinggi (191,0 - 71.2mL) daripada kelompok ketujuh pascapartum, mengakibatkan jumlah peserta yang rendah dan tidak

plasebo (135.0 - 61.5mL). Namun, volume susu hari ketujuh pada kelompok proporsional di setiap kelompok studi. Panggilan telepon dilakukan, jika
memungkinkan, untuk mengidentifikasi alasan tidak kembali ke tindak lanjut yang
jahe tidak berbeda dengan kelompok plasebo (80,0 - 58.5mL versus 112.1 - 91.6mL,
p = 0.24). Kadar prolaktin serum rata-rata adalah serupa pada kedua dijadwalkan. Sebagian besar peserta yang tidak hadir melaporkan bahwa

kelompok (321,5 - 131,8 pada kelompok jahe, dan 331,4 - 100,7 pada perjalanan ke rumah sakit tidak nyaman bagi mereka. Sedikitnya data volume ASI

kelompok plasebo, hari ketujuh yang tersedia untuk analisis melemahkan integritas hasil. Selain itu,
perlu dicatat bahwa penilaian volume ASI hari ketujuh dengan menggunakan

p = 0,74). volume ASI yang dipompa selama 1 jam mungkin tidak secara akurat menunjukkan
suplai ASI yang sebenarnya pada banyak wanita, karena volume yang dipompa
dapat diukur.
Diskusi

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan jahe dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pump fit, volume ASI discombreast ibu pada
periode awal postpartum. Kami membentengi dengan pompa, dan waktu hari. Kami menyarankan agar mengukur volume ASI pada hari ketiga (48– studi
tambahan dengan ukuran sampel yang lebih besar dan 72 jam yang lebih ketat) karena periode ini mewakili waktu rata-rata tahapan pengukuran volume
ASI pada fase selanjutnya

Meja 2. Hasil Perbandingan Perbedaan Volume ASI dan Prolaktin Serum

Antara Grup Jahe dan Placebo

Jahe Plasebo Perbedaan yang berarti

Kelompok ( n = 30) ( n = 33) (95% CI) p

Rata-rata volume ASI pada hari ke-3 (mL / 24 jam) - SD 191.0 - 71.2 Tingkat prolaktin serum 135.0 - 61.5 56.0 (20.9 hingga 91.0) < 0,01 Sebuah
(ng / mL), rata-rata - SD 321.5 - 131.8 331.4 - 100.7 -32.1 (-86.8 hingga 22.6) 0.74
Rata-rata volume ASI pada hari ke-7 (mL / jam) - SD ( n = 15) ( n = 21) - 9,8 (-69,5 hingga 49,8) 0.24
80.0 - 58.5 112.1 - 91.6

Sebuah Signifikan secara statistik p < 0,05.

 PENGARUH JAHE TERHADAP VOLUME SUSU PAYUDARA
laktasi diperlukan untuk memastikan khasiat jahe dalam meningkatkan
volume ASI pada ibu nifas.
Kesimpulan
Jahe bisa menjadi galaktagog alami yang menjanjikan untuk meningkatkan
volume ASI segera setelah melahirkan tanpa efek samping yang berarti.
Namun, penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan
metode pengukuran produksi susu yang lebih ketat diperlukan untuk
mengetahui efek jahe pada lebih dari 3 hari pascapartum sebelum dapat
direkomendasikan untuk digunakan dalam praktik klinis. Mekanisme
bagaimana jahe meningkatkan ASI tidak dipahami dengan baik, tetapi hasil
studi menunjukkan bahwa hal itu mungkin tidak melalui stimulasi prolaktin
serum.
Diunduh dari online.liebertpub.com dari GLASGOW UNIVERSITY LIBRARY / Swets / 88135888 pada 08/10/16. Hanya untuk penggunaan pribadi.
Pengakuan
Penelitian ini didukung oleh dana penelitian dari Fakultas Kedokteran
Universitas Srinakarinwirot.
Pernyataan Pengungkapan
Tidak ada kepentingan finansial yang bersaing.
Referensi
1. Puapornpong P, Manolerdthewan W, Raungrongmorakot
K, dkk. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui pada bayi sampai
usia 6 bulan di provinsi Nakhon Nayok. J Med dan Kesehatan Sci 2009; 16:
116–123.
2. Yaqub A, Gul S. Alasan kegagalan pemberian ASI eksklusif pada anak
usia kurang dari enam bulan. J Ayub Med Coll Abbottabad 2013; 25:
Obat Menyusui
165–167.
3. FJ bagus. Jamu dan makanan umum yang digunakan sebagai galaktogog.
Nutrisi Bayi Anak Remaja 2011; 3: 129–132.
4. Turky saya lmaz C, Onal E, Hirfanoglu IM, dkk. Efek dari
teh herbal galactagogue tentang produksi ASI dan mengejar ketertinggalan jangka
pendek dari berat lahir di minggu pertama kehidupan.
J Alternatif Pelengkap Med 2011; 17: 139–142.
5. Mortel M, Mehta SD. Tinjauan sistematis tentang kemanjuran galaktogog
herbal. J Hum Lact 2013; 29: 154–162.
6. Ushiroyama T, Sakuma K, Souen H, dkk. Xiong-gui-tiaoxue-yin
(Kyuki-chouketsu-in), obat herbal tradisional, merangsang laktasi
dengan peningkatan sekresi prolaktin tetapi tidak oksitosin pada periode
postpartum. Am J Chin Med
2007; 35: 195–202.
5
7. BodeAM, DongZ. Jahe yang luar biasa dan perkasa. Dalam: Aspek
biomolekuler dan klinis pengobatan herbal Stres oksidatif dan penyakit,
Benzie FF, Watchtel-Galor S, eds. New York: CRC Press – Taylor and Francis
Group, 2011, hlm. 131–156.
8. Rahmani AH, Aly SM. Bahan aktif jahe calon potensial dalam
pencegahan dan pengobatan penyakit melalui modulasi aktivitas
biologis. Int J Physiol Pathophysiol Pharmacol 2014; 6: 125–136.
9. Stoilova I, Krastanov A, Stoyanova A, dkk. Aktivitas antioksidan dari
ekstrak jahe (Zingiber of fi cinale). Kimia Makanan 2007; 102: 764–770.
10. Ali BH, Blunden G, Tanira MO, dkk. Beberapa sifat fitokimia,
farmakologi dan toksikologi jahe (Zingiber of fi cinale Roscoe): Review
penelitian terbaru.
Makanan Chem Toxicol 2008; 46: 409–420.
11. Fujisawa F, Nadamoto T, Fushiki T. Pengaruh asupan jahe terhadap
suhu tubuh perifer. J Jpn Soc Nutr Food Sci 2005; 58: 3–9.
12. Choi J, Han J, Ahn H, dkk. Penilaian hasil janin dan neonatal pada
keturunan wanita yang telah diobati dengan jahe kering (Zingiberis
rhizoma siccus) untuk berbagai penyakit selama kehamilan. J Obstet
Gynaecol
2015; 35: 125–130.
13. Butte NF, Wong W, Patterson BW, dkk. Asupan ASI diukur dengan
pemberian deuterium oksida kepada ibu: Perbandingan dengan teknik
uji penimbangan.
Am J Clin Nutr 1988; 47: 815–821.
14. Lai CT, Hale TW, Simmer K, dkk. Mengukur sintesis ASI pada ibu
menyusui. Menyusui Med 2010; 5: 103–107.
15. Nommsen-Rivers LA, Dolan LM, Huang B. Waktu laktogenesis stadium II
diprediksi oleh kesehatan metabolik antenatal dalam kohort primipara. Menyusui
Med 2012; 7: 43–49.
16. Ghayur MN, Gilani AH. Jahe menurunkan tekanan darah melalui blokade
saluran kalsium yang bergantung pada tegangan.
J Cardiovasc Pharmacol 2005; 45: 74–80.
Alamat korespondensi ke:
Panwara Paritakul, MD, MMedSci MedEd Departemen
Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Srinakarinwirot
114 Sukhumvit 23
Bangkok 10110
Thailand
Surel: paritakulp@gmail.com