Bank & Lembaga Keuangan
Bank & Lembaga Keuangan
Disusun oleh :
KONVERSI AKUNTANSI
2018
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
Definisi secara umum yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan menurut Undang–
Undang No.14 / 1967 Pasal 1 ialah, Semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di
bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat.
Dalam praktiknya lembaga keuangan dapat dibagi menjadi :
1. Bank
2. Lembaga Keuangan Non-Bank
A. Pengertian Bank
Berdasarkan UU No.10 TH 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalm rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
F. Simpanan Giro (Demand Deposit), Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
G. Simpanan Tabungan (Saving Deposit), simpanan tabungan juga mempunyai syarat-syarat
tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu sama lainnya.
Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang direkening tabungan
juga berbeda. Dengan demikian sarana bank dalam memasarkan produknya juga berbeda
dengan sesuai dengan sasarannya.
H. Simpanan Deposito (Time Deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank
C. Simpanan Giro
Rekening giro menurut Undang Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindah bukuan.
Pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu.
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur di
dalam KUH Dagang pasal 178 yaitu :
- pada surat cek harus tertulis perkataan "CEK"
- surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
- nama bank yang harus membayar (tertarik)
- penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
- tanda tangan penarik.
E. Jenis-jenis Cek
1. Cek Atas Nama merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum
tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.
2. Cek Atas Unjuk cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek
atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu jadi siapa saja dapat
menguangkan cek atau dengan kata lain cek dapat diuangkan oleh si pembawa cek.
3. Cek Silang, cek Silang atau cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi dua
tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang semula tunai
berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan.
4. Cek Mundur merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya
hari ini tanggal 01 Mei 2002. Sebagai contoh. Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan
selembar cek dan di mana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei 2002. jenis cek inilah
yang disebut dengan cek mundur atau cek yang belum jatuh tempo, hal ini biasanya
terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima cek, misalnya
karena belum memiliki dana pada saat itu.
5. Cek Kosong, cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia
di dalam rekening giro. Sebagai contoh nasabah Tn. Rahman Hakim menarik cek senilai
60 juta rupiah yang tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di
rekening giro tersebut hanya ada 50 juta rupiah. Ini berarti kekurangan dana sebesar 10
juta rupiah, apabila nasabah menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya
dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.
bunga = = Rp 113.333,-
Bunga = Rp 214.271,-
- Suku bunga 18% per tahun (Pa) untuk perhitungan saldo terendah dan saldo rata-rata,
sedangkan untuk saldo harian diasumsikan dengan suku bunga sebagai berikut :
dari Tgl. 01 s/d 10 bunga= 18% / tahun
dari Tgl. 11 s/d 20 bunga = 15% / tahun
dari Tgl. 21 s/d 31 bunga= 17% / tahun
Pertanyaan :
Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang diterima Tn. Roy Akase dengan
menggunakan saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian dan dikenakan pajak 15% atas
bunga tabungan. Kemudian buatkan laporan buku tabungannya.
Kliring (Clearing)
Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antar bank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan dilembaga kliring (Penagihan warkat
seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota)
Inkaso (Collection)
Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar
kota atau luar negeri. Warkat-warkat yang dapat diinkasokan yang berasal dari luar kota
atau luar negeri seperti: Cek, BG, Wesel, Kuitansi, Surat Aksep, Deviden, Kupon, Money
order, dan surat berharga lainnya.
Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam dua bagian
yaitu:
a. Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen
tang newakili surat/barang tersebut
b. Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak mewakili dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.
Penyelesaian inkaso keluar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan
merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri
merupakan inkaso masuk dari luar negeri.
Bank Card
Bank card merupakan “kartu plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan
kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-tempat
tertentu seperti : supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan, dsb. Kartu
ini juga dapat berfungsi sebagai ATM/kartu dapat diuangkan.
Sistem kerja bank card :
a. Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai
pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang ada
b. Bank anak menerbitkan kartu bila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah
c. Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti
pembayaran
d. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai perjanjian
e. Bank akan menagih ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan disertai
suku bunga
f. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu
yang ditentukan.
Bank Notes
Bank notes merupakan uang kartal yang dilekuarkan dan diterbitkan oleh bank di
luar negeri. Bakn notes dikenal dengan istilah “devisa tunai”.
Travellers Cheque
Travellers Cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasa
digunakan oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis. Travellers
Cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan
diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.
Keuntungan serta manfaat penggunaan Travellers Cheque sbb:
1. Memberikan kemudahan berbelanja, karena Travellers Cheque dapat dibelanjakan
atau diuangkan di berbagai tempat.
2. Mengurangi risiko kehilangan uang karena setiap Travellers Cheque yang hilang
dapat diganti
3. Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai Travellers Cheque dilayani
secara prima
4. Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah
5. Biasanya untuk pembelian Travellers Cheque , tidak dikenakan biaya, begitu pula
pada saat pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank yang
menerbitkan.
Perbedaan antara personal cheque dengan travellers cheque
Personal Cheque : Umurnya mak. 70 hari, Hanya dapat diuangkan pada bank di mana
dibuka rekening, Besarnya nilai cek ditulis pada saat penerbitan cek, Dikenakan bea
materai, Tanda tangan dibubuhkan pada saat cek diterbitkan , Dapat ditandatangani lebih
dari dua orang, Cek biasa pada hakikatnya adalah pencairan dana dibank, Cek biasa jika
hilang, maka tidak dapat digantikan
Travellers Cheque : Umurnya tidak dibatasi tergantung dari bank yang menerbitkan,
Dapat dibelanjakan dan diuangkan di berbagai tempat yang punya hubungan dengan bank
yang mengeluarkan, Besarnya nilai travellers cheque dalam bentuk pecahan tertentu, Tidak
dikenakan materai, Tanda tangan dibubukkan dua kali, yaitu pada saat pembelian dan
pencairan, Hanya ditandatangani oleh sat orang (yang berhak), TC pada hakikatnya bukan
berasal dari simpanan di bank, TC jika hilang daipat diganti sesuai dengan nominal yang
hilang tersebut.
Letter of credit (L/C)
LC merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang (ekspor – impor) termasuk barang dalam negeri (antarpulau).
Kegunaan LC adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak
pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.
Jenis-jenis L/C antara lain:
a. Revocable L/C merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara
sepihak oleh bank pembuka (opening bank) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
kepada benefeciary.
b. Irrevocable L/C merupakan kebalikan dari revocable yaitu L/C yang tidak dapat
dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
c. Sight L/C merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumen
diajukan oleh eksportir kepada advise bank
d. Usance L/C merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang
waktu tertentu, misal satu bulan dari pengapalan barang atau satu bulan setelah
penunjukan dokumen
e. Restricted L/C merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya
dibatasi kepada bank-bank tertentu saja yang namanya tercantum dalam L/C
f. Unresticted L/C merupakan L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank
manapun
g. Red clause L/C merupakan L/C dinama bank pembuka L/C memberikan kuasa
kepada bank pembayar untuk membayar uang muka kepada benefeciary sebagian
tertentu atau seluruh nilai L/C sebelum benefeciary menyerahkan dokumen
h. Transferable L/C merupakan L/C yang memberikan kepada benefeciary untuk
memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu, atau beberapa pihak
lainnya.
i. Revolving L/C merupakan L/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara
berulang-ulang
Dokumen-dokumen dalam proses penyelesaian L/C meliputi: Bill of lading (B/L) atau
konosemen , Draft (Wesel), Faktur (invoice), Asuransi , Daftar pengepakan (packing list),
Certificate of origin, Certicate of inspection, Dan lain-lain
Didalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu:
Pihak penjamin (bank)
Pihak terjamin (nasabah)
Pihak penerima jaminan (pihak ketiga)
Tujuan pemberian bank garansi oleh bank kepada pihak penerima jaminan atau yang
dijaminkan adalah sbb:
a. Memberi bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah
b. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan bahwa
pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan
kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan ganti rugi dari pihak perbankan.
c. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan yang
menerima jaminan
d. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank maupun bagi
pihak lainnya.
e. Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh keuntungan dari
biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.
Bank Garansi terdiri dari berbagai jenis dilihat dari tujuannya sebagai berikut:
a. Bank Garansi untuk penanguhan bea masuk => diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau barang yang
dikeluarkan oleh pelabuhan.
b. Bank garansi untuk pita cukai tembakau => diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna penangguhan pembayaran pita
cukai tembakau atau rokok yang akan dikeluarkan dari pabrik untuk peredaran.
c. Bank garansi untuk tender dalam negeri =>diberikan kepada baowheer (yang memberik
pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor/leveransir yang akan mengikuti tender.
d. Bank Garansi => diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor guna
menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima bouwheer.
e. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan => diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan
pekerjaan.
f. Bank garansi untuk tender luar negeri => diberikan untuk kepentingan kontraktor yang
akan mengikuti tender pemborong yang manaa bouwheer adalah pihak luar negeri
g. Bank garansi untuk perdagangan => diberikan kepada agen atau dealer perdagangan atau
depot-depot perdagangan.
h. Bank garansi untuk penyerahan barang => diberikan kepada nasabah yang akan
melakukan penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank ataupun tidak
i. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang =>diberikan untuk
pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar penuh oleh importir.
Menerima setoran-setoran
Setoran atau pembayaran yang biasa diterima oleh bank antara lain: Pembayaran Listrik,
Pembayaran telepon, Pembayaran pajak, Pembayaran uang kuliah, Pembayaran rekening air,
Setoran ONH, Melakukan Pembayaran Gaji, Pensiun, Bonus, Hadiah, Deviden
BANK INDONESIA
Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan
Indonesia sebagai : lembaga kepercayaan masyarakat, pelaksana kebijakan moneter dan lembaga
yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatan yang dilakukan dgn menerapkan :
1. Kebijakan memberikan keleluasaan berusaha
2. Kebijakan prinsip kehati-hatian bank
3. Pengawasan bank yang mendorong bank untuk melaksanakan scr konsisten
Ketentuan intern yang dibuat sendiri (self regulatory banking) dlm melaksanakan kegiatan
operasionalnya
BANK INDONESIA (UU No.23/1999 jo UU No.3/2004 tentang BANK INDONESIA)
Bank Indonesia sbg bank sentral mempunyai bidang tugas :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
Tugas mengatur dan mengawasi Bank :
1. Pasal 29 ayat (1) UU Perbankan :
Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia
2. Pasal 24 UU BI :
Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan
dan kegiatan usaha tertentu dr Bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan
sanksi terhadap bank sesuai dgn ketentuan perundang-undangan.
Ketentuan tentang pengaturan dan pengawasan bank mengacu juga pada UU Perbankan
Kewenangan Bank Indonesia
1. Kewenangan memberikan izin ( right to license )
yaitu kewenangan BI menetapkan ketentuan dan persyaratan sebuah bank yang
merupakan seleksi awal thdp. kehadiran sebuah bank baru yang mengacu pd aspek yaitu
kemampuan menyediakan dana dlm jumlah tertentu untuk modal bank serta kesungguhan
dan kemampuan dr para calon pemilik dan pengurus bank dlm melaksanakan kegiatan usaha
bank
Contoh :
a. memberikan dan mencabut izin usaha bank
b. memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank
c. memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank
2. Kewenangan untuk mengatur ( right to regulate )
Kewenangan untuk menetapkan ketentuan yang menyangkut aspek kegiatan usaha
perbankan yang sehat dan mampu memenuhi jasa perbankan sesuai dgn kebutuhan
masyarakat.
3. Kewenangan untuk mengendalikan dan mengawasi ( right to control ), adalah kewenangan
yang paling mendasar oleh BI
1.a. Pengawasan tidak langsung (off site supervision) yaitu pengawasan melalui alat
pantau seperti laporan berkala yang disampaikan bank, laporan hasil pemeriksaan dan
informasi lainnya. Dgn alat pantau tsb, maka BI melakukan penilaian terhadap keadaan
usaha dan kesehatan bank
1.b. Pengawasan langsung (on site supervision) yg dpt berupa pemeriksaan umum dan
pemeriksaan khusus yg bertujuan untuk memperoleh gambaran ttg ketaatan dan tingkat
kepatuhan thd aturan yg berlaku serta praktek yg membahayakan kelangsungan usaha
bank
4. Kewenangan untuk mengenakan sanksi ( right to impose sanction )
Kewenangan ini dimaksudkan agar bank melakukan perbaikan atas kelemahan dan
penyimpangan yg dilakukannya yg mengandung fungsi pembinaan agar bank taat aturan.
PRINSIP DAN NILAI DASAR PERBANKAN SYARIAH
Agenda
1. Identifikasi transaksi terlarang dalam Perbankan Syariah
2. Wa’ad dan Akad
3. Jenis kontrak Perbankan Syariah
4. Jenis produk dan jasa Syariah
5. Jenis Akad Jual Beli
Tadlis (Penipuan)
Tadlis adalah transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah satu pihak
( unknown to one party)
“Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak,
mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak
yang merasa ditipu/dicurangi karena ada sesuatu yang unknown to one party”
Ada 4 (empat) hal dalam transaksi Tadlis, yaitu :
1. Kuantitas, mengurangi takaran
2. Kualitas, menyembunyikan kecacatan barang
3. Harga, memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar
4. Waktu, menyanggupi delivery time yang disadari tidak akan sanggup memenuhinya
Taghrir (Ketidakpastian Jual Beli)
Taghrir adalah transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua belah pihak
(uncertainty to both parties).
Uncertainty to both parties dapat terjadi dalam 4 (empat) hal yaitu,
1. Kuantitas, Jual beli Ijon
2. Kualitas, Jual beli anak sapi yg.masih dalam perut induknya
3. Harga, Ada dua harga dalam satu akad
4. Waktu, Jual beli sesuatu yang hilang (delivery time tidak pasti bagi kedua belah
pihak)
Bay’ Najasy (Manipulasi Demand)
Bay Najasy (manipulasi demand) adalah upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan
normal dengan menciptakan permintaan palsu.
Contoh: Praktik “goreng-menggoreng” saham. Cara yang ditempuh bermacam-macam, seperti
menyebarkan isu, melakukan order pembelian fiktif, dan melakukan pembelian pancingan agar
tercipta sentimen pasar untuk ramai-ramai membeli saham, sehingga diharapkan memperoleh
keuntungan yang besar.
Ihtikar (Manipulasi Supply)
Ihtikar adalah upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih
sedikit untuk harga yang lebih tinggi.
Contoh:
- Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau
menggunakan entry-barries.
- Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga sebelum muncul kelangkaan
barang.
- Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan sebelum poin 1 & 2
dilakukan.
Maisir (Perjudian)
Maysir adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban
pihak yang lain akibat permainan tersebut.
Setiap permainan/pertandingan, baik yang berbentuk game of chance, game of skill ataupun
natural event, harus menghindari terjadinya zero sum game, yakni kondisi yang menempatkan
salah satu atau beberapa pemain harus menanggung beban pemain yang lain.
Risywah (Suap menyuap)
Risywah atau suap-menyuap adalah memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan
sesuatu yang bukan haknya.
Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai tindakan risywah jika dilakukan kedua belah pihak
secara sukarela. Jika hanya salah satu pihak yang meminta suap dan pihak yang lain tidak rela
atau terpaksa untuk memperoleh haknya, maka hal tersebut bukan termasuk kategori risywah,
melainkan tindak pemerasan.
Ta’alluq
Ta’alluq yaitu apabila terjadi transaksi yang terdapat dua akad yang saling dikaitkan dan akad
pertama sangat tergantung pada akad kedua.
Contoh :
A menjual barang kepada B seharga 120 juta secara dicicil, tetapi dengan syarat B harus menjual
kembali kepada A barang tersebut seharga 100 juta secara tunai.
Two in one
Two in one adalah kondisi dimana suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga
terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan (berlaku) dan
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu, objek sama, pelaku sama dan jangka waktu sama.
Contoh :
A menjual mobil Rp.100 juta kepada B yang harus dilunasi selama 12 bulan, selama belum
lunas, A menyewakan mobil kepada B.
Teori Wa’ad dan Akad
WA’AD (PROMISES) : Keinginan yang dibahasakan seseorang untuk bertanggung jawab akan
sesuatu dalam rangka memberikan keuntungan bagi pihak lain.
AKAD (CONTRACTS) : Kesepakatan perkataan atau keinginan positif dari salah seorang pihak
(yg.terlibat) kontrak & diterima oleh pihak lainnya sehingga menjadikannya berlakunya suatu
perbuatan.
Perbedaan Wa’ad & Akad
WA’AD (PROMISES)
a. Janji antara satu pihak kepada pihak lainnya (hanya mengikat satu pihak) - one way.
b. Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun kepada pihak pemberi janji.
c. Terms and condition-nya tidak well defined atau belum ada kewajiban yang ditunaikan
oleh pihak manapun, walaupun terms and condition-nya sudah well defined.
d. Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima merupakan sanksi moral saja.
AKAD (CONTRACTS)
a. Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat
untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu.
b. Terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik (well defined).
c. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, maka sanksi yang diterima sesuai dengan
kesepakatan awal kontrak.
Jenis Akad Jual - Beli
1. Bai’ Naqdan adalah akad jual beli biasa yang dilakukan secara tunai (Cash and
Carry).
2. Bai’Muajjal adalah akad pembayaran yang dilakukan secara sekaligus diakhir
periode pinjaman (barang diterima di awal sedangkan pembayaran secara sekaligus lump-
sum di akhir periode)
3. Bai’Taqsith adalah akad pembayaran yang dilakukan secara dicicil bulanan, dan
barang diterima di awal
4. Salam adalah pembayaran dilakukan sekaligus dimuka, sedangkan barangnya
diserahkan di akhir periode pembayaran
5. Istishna adalah pembayaran dilakukan secara termin, selama barang belum jadi
(sedang dalam proses pembuatan)
PASAR MODAL ( Capital Market )
Pasar Modal adalah pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham,
warrant dan right, dengan menggunakan jasa perantara, komisioner, underwriter dan lembaga
lain pada pasar tsb.
- Pasar perdana (primary market) dan Pasar sekunder (secondary market)
- Public issue dan Private placement
Tiga Cara Penawaran Sekuritas
1. Traditional underwriting
Investment banker membeli semua sekuritas baru perusahaan dan menjualnya kepada public.
Risiko tidak laku ditanggung investment banker
2. Best Effort Offering
Investment banker menawarkan/menjualkan saham baru kepada publik, apabila tidak laku
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tsb yang menanggung risikonya
3. Shelf Registration
Perusahaan mendaftarkan jumlah sekuritas kemudian menjual sekuritas tsb dalam kondisi
yang menguntungkan pada dua tahun atau lebih yang akan datang
Segmen Pasar Modal
1. Pasar uang
- Pembelanjaan jangka pendek yg dilakukan atas dasar pinjaman (loan)
- Sifatnya sangat likuid
- Pelaku di pasar uang: pemerintah, bank, perusahaan asuransi, lembaga keuangan
- Yang diperdagangkan: surat2 berharga pemerintah (bills and notes), sertifikat deposit,
perjanjian imbal beli, surat berharga perusahaan
- Semua instrumen pasar uang adalah utang dan jangka waktunya pendek
2. Pasar Modal dibagi dua:
2.a. Segmen Non Sekuritas
Lembaga keuangan seperti bank, perusahaan asuransi, dana pensiun langsung
memberikan dananya kepada perusahaan yang membutuhkan modal.
Lembaga keuangan tsb menahan tanda bukti investasi perusahaan sampai dengan
pembayaran selesai
Tidak ada sekuritas yang diperjualbelikan secara bebas
2.b. Segmen Sekuritas
Menyediakan dana/modal untuk sumber pembelanjaan jangka panjang perusahaan
Perusahaan yang menjual sekuritasnya seperti obligasi dan saham mendapatkan modal
dan menginvestasikannya ( ingat capital budgeting!) dalam jangka waktu yang panjang.
Investor yang memiliki sekuritas perusahaan tsb dapat menjual sekuritasnya ke investor
yang lain di pasar modal
Keadaan sekarang pasar modal/pasar finansial sangat kuat dgn indikasi IHSG mencapai
level 2.000. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar 8.700
Struktur Pasar Modal Indonesia
Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal )
Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan harian kegiatan pasar modal, dgn tujuan
mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
Bursa Efek Jakarta (BEJ)
- Pertama kali berdiri, Bapepam sbg pengelola
- Setelah itu diserahkan kepada lembaga swasta PT. BEJ
- Sekarang menggunakan Jakarta Automated Trading System (JATS), sistem perdagangan
efek berbasis komputer.
Tiga bentuk pasar dalam BEJ:
1. Pasar reguler: sistem tawar menawar, jumlah minimal 500 lembar ( 1 lot )
2. Pasar Non Reguler
Sistem negoisasi dibedakan dlm 4 jenis:
1.A.a. Perdagangan block sale: minimal 200 ribu saham/ 400 lot
1.A.b. Perdagangan odd lot: kurang dari 500 lembar
1.A.c. Perdagangan tutup sendiri: transaksi jual beli yg dilakukan oleh satu pialang
dalam jumlah dan harga yang sama
1.A.d. Perdagangan porsi asing untuk saham yang porsi asingnya telah mencapai 49%
3. Pasar Tunai
Negoisasi langsung dgn tunai. Diperuntukkan bagi pialang yang gagal menyelesaikan
transaksi pada pasar reguler atau non regular
PT. Kliring Deposit Efek Indonesia
Berfungsi untuk merancang, mengembangkan dan mengoperasikan mekanisme kliring dan
penyelesaian transaksi efek (settlement, penyerahan barang/uang) sehingga aktifitas dapat
efisien.
Hasil Investasi %
NAB 1 HR 30 HR 1 TH
Fortis Ekuitas 6717,22 1,48 7,46 51,51
Apabila 30 hari kemudian NAB dari reksa dana ini berubah menjadi Rp 7000,Berapakah hasil
investasi?
Jenis Reksa Dana di Indonesia
1. Reksa dana Saham
2. Reksa dana Pendapatan Tetap ( Fixed Income )
3. Reksa dana Campuran
4. Reksa dana Pasar Uang
5. Reksa dana Terproteksi
Lembaga Yang Terlibat Dalam Reksa Dana
1. Manajer Investasi (PT. Schroders, PT. Dana Reksa, PT. Fortis)
Bertanggungjawab atas maksimilisasi return dari portfolio yang dipilih.
2. Bank Kustodian ( Deutsche Bank)
Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek
dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Agen Penjual ( Citibank, Bank Mandiri, BCA, dll)
Pihak yang menjual reksa dana dengan imbalan sejumlah fee. ( untuk saham 1%)