Anda di halaman 1dari 29

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Bank dan Lembaga Keuangan

Disusun oleh :

Intan Puspita Sari

KONVERSI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR MAJU

2018
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Definisi secara umum yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan menurut Undang–
Undang No.14 / 1967 Pasal 1 ialah, Semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di
bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat.
Dalam praktiknya lembaga keuangan dapat dibagi menjadi :
1. Bank
2. Lembaga Keuangan Non-Bank

A. Pengertian Bank
Berdasarkan UU No.10 TH 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalm rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.

B. Asal mula kegiatan perbankan


Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman
kerajaan tempo dulu di daratan eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang keasia
barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di asia, afrika dan amerika dibawa oleh
bangsa eropa pada saat melakukan penjajahan kenegara jajahannya baik di asia, afrika
maupun benua afrika.
Usaha perbankan itu sendiri baru di mulai dari zaman Babylonia kira – kira tahun
2000 SM. Kemudian di lanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Namun pada saat itu
tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang.

C. Aktivitas pokok Bank sebagai Financial Intermediary


1. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas
yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian
menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara
membeli dari masyarakat luas.
2. Berbagai aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat …>> survey
3. Berbagai aktivitas untuk menyalurkan dana ke berbagai pihak yang membutuhkan.

D. Jasa-jasa perbankan lainya, misal :


1. Jasa Pemindahan Uang (Transfer)
2. Jasa Penagihan (Inkaso), Pemberian kuasa pada Bank oleh perusahaan atau perorangan
untuk menagihkan, meminta persetujuan pembayaran atau menyerahkan kepada pihak
yang bersangkutan ditempat lain (dalam atau luar negeri) atau surat-surat berharga
dalam Rupiah, Valuta Asing seperti wesel, cek, kwitansi, dan lain-lain
3. Jasa Kliring (Clearing)
4. Jasa Penjualan Mata Uang Asing (Valas)
5. Jasa Safe Deposit Box
6. Travellers Cheque
7. Bank Card
8. Letter Of Kredit
9. Bank Garansi Dan Refrensi Bank
10. Serta Jasa Bank Lainnya

E. Sumber-sumber Dana Bank


1. Dana dari Modal Sendiri (Dana Pihak ke-I) : Modal yang disetor , cadangan-cadangan,
laba yang ditahan
2. Dana Pinjaman dari Pihak Luar (Dana Pihak Ke-II) : Pinjaman dari Bank-bank Lain,
Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain di luar negeri, Pinjaman dari
Lembaga Keuangan Bukan Bank, Pinjaman dari Bank Sentral (BI).
3. Dana Dari Masyarakat (dana dari Pihak ke-III) : Giro (Demand Deposits), Deposito
(Time Deposits), Tabungan (Saving)

F. Simpanan Giro (Demand Deposit), Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
G. Simpanan Tabungan (Saving Deposit), simpanan tabungan juga mempunyai syarat-syarat
tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu sama lainnya.
Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang direkening tabungan
juga berbeda. Dengan demikian sarana bank dalam memasarkan produknya juga berbeda
dengan sesuai dengan sasarannya.

H. Simpanan Deposito (Time Deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank

I. Secara Umum, Bank dapat dibagi menjadi :


a.1. Bank Sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Sentral mempunyai tugas menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system devisa
serta mengatur dan mengawasi bank.
a.2. Bank Umum, merupakan bank yang bertugas melayani segenap lapisan masyarakat.
a.3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank khusus melayani masyarakat kecil
di kecamatan.
a.4. Bank Syariah, merupakan bank yang melayani masyarakat dengan tidak
menggunakan sistem perbankan pada umumnya, namun dengan menggunakan sistem
syariah (khususnya menurut syariah agama Islam)
Ditinjau dari segi kepemilikan :
a. Bank Pemerintah
b. Bank Pemerintah Daerah
c. Bank Swasta
d. Bank Swasta Asing
SUMBER-SUMBER DANA BANK
A. Pengertian Sumber Dana Bank
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka
membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang
(memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga
dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan.

B. Jenis sumber-sumber dana bank :


1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri : modal sendiri, yaitu setoran modal dari
para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru
atau cadangan-cadangan laba yang belum digunakan.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas : Simpanan tabungan, rekening giro, deposito
3. Dana yang bersumber dari lembaga lain : Kredit likuiditas dari Bank Indonesia,
Pinjaman antar bank, Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU).

C. Simpanan Giro
Rekening giro menurut Undang Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindah bukuan.
Pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu.

D. Pengertian Cek (CHEQUE)


Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak
yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut

Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur di
dalam KUH Dagang pasal 178 yaitu :
- pada surat cek harus tertulis perkataan "CEK"
- surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
- nama bank yang harus membayar (tertarik)
- penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
- tanda tangan penarik.
E. Jenis-jenis Cek
1. Cek Atas Nama merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum
tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.
2. Cek Atas Unjuk cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek
atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu jadi siapa saja dapat
menguangkan cek atau dengan kata lain cek dapat diuangkan oleh si pembawa cek.
3. Cek Silang, cek Silang atau cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi dua
tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang semula tunai
berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan.
4. Cek Mundur merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya
hari ini tanggal 01 Mei 2002. Sebagai contoh. Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan
selembar cek dan di mana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei 2002. jenis cek inilah
yang disebut dengan cek mundur atau cek yang belum jatuh tempo, hal ini biasanya
terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima cek, misalnya
karena belum memiliki dana pada saat itu.
5. Cek Kosong, cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia
di dalam rekening giro. Sebagai contoh nasabah Tn. Rahman Hakim menarik cek senilai
60 juta rupiah yang tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di
rekening giro tersebut hanya ada 50 juta rupiah. Ini berarti kekurangan dana sebesar 10
juta rupiah, apabila nasabah menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya
dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.

Keterangan yang ada didalam suatu cek :


1. Ada tertulis kata-kata Cek atau Cheque
2. Ada tertulis Bank Penerbit (Bank Matras)
3. Ada nomor cek
4. Ada tanggal penulisan cek (di bawah nomor cek)
5. Ada perintah membayar " bayarlah kepada....... atau pembawa"
6. Ada jumlah uang (nominal angka dan huruf)
7. Ada-tanda tangan dan atau cap perusahaan pemilik cek
F. Contoh Perhitungan Jasa Giro
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002
Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim
Nomor Rekening : 10.04.2002.10
- Tgl. 01 setor tunai Rp 10.000.000,-
- Tgl. 07 tarik dengan cek Rp 2.000.000,-
- Tgl. 10 setor tunai Rp 5.000.000,-
- Tgl. 14 setor kliring Rp 12.000.000,-
- Tgl. 16 tarik dengan BG Rp 5.000.000,-
- Tgl. 18 transfer ke luar beban rek. Rp 3.000.000,-
- Tgl. 23 kliring masuk Rp 7.000.000,-
- Tgl. 29 setor dengan cek bank lain Rp 8.000.000,-
Pertanyaan :
Saudara diminta untuk menghitung berapa bunga bersih yang diperoleh Tn. Ray Ibrahim
selama bulan Mei jika bunga dihitung dari saldo terendah dan saldo rata-rata pada bulan
yang bersangkutan dengan suku bunga yang berlaku 17% per tahun. Nasabah juga
dikenakan pajak 15% atas jasa giro. Buatkan juga laporan rekening korannya secara
lengkap.
Laporan Rekening Koran
Tn. Ray Ibrahim
per 31 Mei 2002

(Dalam Ribuan) Bunga 18%

Tgl. Transaksi Debet Kredit Saldo


01 setor tunai - 10.000 10.000
07 tarik dengan cek 2.000 - 8.000
10 setor tunai - 5.000 13.000
14 setor kliring - 12.000 25.000
16 tarik dengan BG 5.000 - 20.000
18 transfer keluar 3.000 - 17.000
23 kliring masuk 7.000 - 10.000
29 setor dengan cek - 8.000 18.000

Keterangan Laporan Keuangan:


- Transaksi biasanya dibuat dalam kode tertentu, misalnya setor tunai 01, tarik tunai 02 dan
seterusnya.
- Sisi debet merupakan sisi untuk pengurangan dana dan sisi kredit untuk penambahan
dana.
- Setor tunai atau setor dengan cek atau setor dengan BG akan menambah rekening
nasabah (kredit) dan tarik tunai atau tarik dengan cek atau tarik dengan BG akan
mengurangi rekening (debet)
- Tarik dengan cek maksudnya menarik uang dengan menggunakan cek bank yang
bersangkutan (debet)
- Setor kliring maksudnya menyetor uang dengan menggunakan cek atau BG dari bank lain
(kredit).
- Transfer keluar artinya mengirim uang dari bank yang bersangkutan ke bank lain melalui
pembebanan rekening giro nasabah di bank yang bersangkutan (debet).
- Transfer masuk artinya adanya uang masuk dari bank lain ke bank Matras dan masuk ke
rekening nasabah (kredit)
- Saldo artinya sisa uang yang ada direkening pada tanggal tertentu setelah melalui
pengurangan dan penambahan.
- Tanggal merupakan waktu kejadian transaksi
Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah

bunga = = Rp 113.333,-

pajak = 15% x Rp 113.333,- = Rp 16.999,-


bunga bersih bulan Mei = Rp 96.334,-
Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo rata-rata
Saldo rata-rata untuk bulan Mei adalah :
= Rp 15.125.000,-

Bunga = Rp 214.271,-

pajak 15 % x Rp 214.271,- = Rp 32.141,-


bunga bersih = Rp 182.130,-
G. Simpanan tabungan
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya banya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
Sarana Penarikan Tabungan
- Buku Tabungan - Kuitansi
- Slip Penarikan - Kartu yang terbuat dari plastik
CONTOH PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN
- Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Roy Akase selama bulan Mei 2002 :
Tgl. 01 setor tunai Rp 5.000.000,-
Tgl. 06 setor dengan cek bank lain Rp 8. 000.000,-
Tgl. 12 tarik tunai Rp 10.000.000,-
Tgl. 17 transfer masuk Rp 7.000.000,-
Tgl. 22 tarik tunai Rp 5.000.000,-
Tgl.31 setor tunai Rp 3.000.000,-

- Suku bunga 18% per tahun (Pa) untuk perhitungan saldo terendah dan saldo rata-rata,
sedangkan untuk saldo harian diasumsikan dengan suku bunga sebagai berikut :
dari Tgl. 01 s/d 10 bunga= 18% / tahun
dari Tgl. 11 s/d 20 bunga = 15% / tahun
dari Tgl. 21 s/d 31 bunga= 17% / tahun

Pertanyaan :
Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang diterima Tn. Roy Akase dengan
menggunakan saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian dan dikenakan pajak 15% atas
bunga tabungan. Kemudian buatkan laporan buku tabungannya.

Laporan buku tabungan


Laporan Rekening Tabungan
Tn. Roy Akase per 31 Mei 2002
(dalam rupiah)
Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo
01 setor tunai - 5.000 5.000
06 setor dengan cek BL - 8.000 13.000
12 tarik tunai 10.000 - 3.000
17 transfer masuk - 7.000 10.000
22 tarik tunai 5.000 - 5.000
31 setor tunai - 3.000 8.000

Perhitungan dengan saldo bunga terendah


18% x RP 3.000.000,
bunga = = Rp 45.000,-
12 bulan
pajak 15% x Rp 45.000,- = Rp 6.750,-

bunga bersih = Rp 38.250,-


KEGIATAN PENGALOKASIAN DANA
A. Pengertian alokasi dana
- Kegiatan penyaluran dana disebut dengan istilah alokasi dana
- Bentuknya adalah seperti pinjaman atau sering disebut kredit
- Arti lain adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam
bentuk simpanan
B. Pengertian kredit dan pembiayaan menurut uu perbankan no 10, 1998
- Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tetentu
dg pemberian bunga
- Sedang pengertian biaya adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai utk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil
C. Unsur kredit
1. Kepercayaan
2. Kesepakatan
3. Jangka waktu
4. Risiko
5. Balas jasa
D. Tujuan kredit
1. Mencari keuntungan
2. Membantu usaha nasabah
3. Membantu pemerintah (keuntungan bagi pemerintah: 1) penerimaan pajak, 2) membuka
kesempatan kerja)
E. Fungsi kredit
1. Meningkatkan daya guna uang
2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
3. Meningkatkan daya guna barang
4. Meningkatkan peredaran barang
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
6. Meningkatkan kegairahan berusaha
7. Meningkatkan pemerataan pendapatan
8. Meningkatkan hubungan internasional
F. Jenis-Jenis kredit
1. Segi kegunaan kredit : Kredit investasi, Kredit modal kerja
2. Segi tujuan kredit : Kredit produktif , Kredit konsumtif , Kredit perdagangan
3. Segi jangka waktu : Jangka pendek, Jangka menengah, Jangka panjang
4. Segi jaminan: Kredit dengan jaminan, Kredit tanpa jaminan
5. Segi sektor usaha: Kredit pertanian, Kredit peternakan, Kredit industry, Kredit
pertambangan, Kredit pendidikan, Kredit profesi, Kredit perumahan, Dan sektor
lainnya.
G. Kredit Dengan Jaminan
1. Jaminan benda berwujud
- Tanah - Barang dagangan
- Bangunan - Tanaman/kebun/sawah
- Kendaraan bermotor - Dan lain-lain
- Mesin-mesin/peralatan
6. Jaminan benda tidak berwujud
- Sertifikat saham - Rekening tabungan yan dibekukan
- Sertifikat obligasi - Rekening giro yang dibekukan
- Sertifikat tanah - Wesel
- Sertifikat deposito - Dan surat berharga lainnya
7. Jaminan Orang

H. Kredit tanpa jaminan


Adalah kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Biasanya
diberikan untuk perusahaan yang benar-benar bonafit dan profesional sehingga
kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil terjadi
• Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
1. Analisis kredit dengan prinsip 5 c
1. Character, sifat nasabah dapat dipercaya
2. Capacity, kemampuan nasabah
3. Capital, kemampuan penggunaan modal
4. Colleteral, jaminan dari nasabah
5. Condition, pertimbangan kondisi ekonomi dan politik
2. Analisis kredit dengan prinsip 7 p
1. Personality, kepribadian nasabah
2. Party, klasifikasi nasabah
3. Perpose, tujuan nasabah mengambil kredit
4. Prospect, menilai usaha nasabah diwaktu yang akan datang
5. Payment, cara nasabah mengembalikan kredit
6. Profitability, menilai kemajuan usaha nasabah
7. Protection, perlindungan dan jaminan asuransi
• Aspek dalam penilaian kredit
1. Aspek yuridis/hukum, legalitas dan izin perusahaan peminjam kredit
1. Surat izin usaha industri (SIUI)
2. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
3. Tanda daftar perusahaan (TDP)
4. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
5. Keabsahan surat jaminan (sertfikat tanah)
6. Serta hal-hal yang dianggap penting
2. Aspek pemasaran
1. Pemasaran produk 3 bulan yang lalu
2. Rencana penjualan 3 bulan y a d
3. Peta kekuatan pesaing
4. Prospek produk secara keseluruhan
3. Aspek keuangan: Sumber dana yang digunakan untuk membiayai usahannya dan
penilaian cash flow dari keuangan
1. Rasio-rasio keuangan
2. Paybeck period
3. Net present value
4. Profitability indeks
5. Internal rate of return
6. Break even point
4. Aspek teknis/operasi: menghanalisis berdasarkan kegiatan operasi perusahaan
5. Aspek manajemen: menganalisis aspek manajemen perusahaan, struktur, SDM, dll
6. Aspek sosial ekonomi:
1. Peningkatan ekspor-impor
2. Mengurangi pengangguran
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
4. Tersediannya sarana dan prasarana
5. Membuka isolasi daerah tertentu
7. Aspek amdal
1. Tanah menjadi tidak subur
2. Air menjadi limbah
3. Udara mengakibatkan polusi

I. Penyebab kredit macet


Ada 2 unsur penyebab kredit macet:
1. Dari pihak bank
- Kesalahan analisis kredit (tidak sengaja)
- Ada kolusi dengan pihak analisis (disengaja)
2. Dari pihak nasabah
- Tidak membayar karena musibah (tidak sengaja)
- Tidak mau membayar kredit (disengaja)
J. Teknis penyelamatan kredit macet
1. Rescheduling
• perpanjangan waktu pembayaran kredit (6 bulan menjadi satu tahun)
• Perpanjangan jangka waktu angsuran (angsuran 36 kali menjadi 48 kali)
2. Reconditioning
• Kapitalisasi bunga (bunga dijadikan hutang pokok)
• Penundaan pembayaran bunga
• Penurunan suku bunga
• Pembebasan bunga
3. Restructuring
• Menambah jumlah kredit
• Menambah equity (menyetor uang tunai atau tambahan dari pemilik)
4. Kombinasi
Kombinasi dari ketiga jenis di atas
5. Penyitaan jaminan
SUKU BUNGA
A. Pengertian bunga bank :Balas jasa yang diberikan yang diberikan kepada bank berdasar
prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya Bunga juga
sebagai harga yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harus
dibayar oleh nasabah (yang memperoleh pinjaman) kepada bank
B. Macam-macam bunga
1. Bunga simpanan: bunga yang diberikan sebagai balas jasa bagi nasabah yang
menyimpan uangnya di bank
2. Bunga pinjaman: bunga yang diberikan kepada para peminjam yang harus dibayar
oleh nasabah peminjam kepada bank
C. Faktor yang mempengaruhi suku bunga
1. Kebutuhan dana (bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat)
2. Persaingan (persaingan antar bank)
3. Kebijakan pemerintah (diatur pemerintah)
4. Target laba yang diinginkan
5. Jangka waktu
6. Kualitas jaminan (semakin likuid jaminan, semakin kecil suku bunga)
7. Reputasi perusahaan (bonafiditas perusahaan)
8. Produk yang kompetitif (produk yang didanai laku dipasaran)
9. Hubungan baik (nasabah primer, skunder)
10. Jaminan pihak ketiga
D. Komponen dalam menentukan bunga
1. Total biaya dana (cost of fund)
2. Biaya operasi
3. Cadangan resiko kredit macet
4. Laba yang diinginkan
5. pajak
E. Jenis pembebanan suku bunga kredit
1. Sliding rate (pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya
2. Flat rate (pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya
3. Floating rate (pembebanan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang)
JASA-JASA BANK LAINNYA

A. Pengertian Jasa Bank Lainnya


Tujuan pemberian jasa-jasa bank ini  untuk mendukung dan memperlancar kegiatan
menghimpun dana dan menyalurkan dana.
B. Keuntungan Jasa-jasa Bank
- Keuntungan pokok perbankan didapat dari selisih bunga simpanan dengan bunga kredit
(spread based)
- Bank juga memperoleh keuntungan dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank
lainnya (fee based).
- Bentuk keuntungan dari jasa-jasa bank ini: biaya administrasi, by.kirim, by.tagih,
by.provisi, by.sewa, by.iuran, dll
C. Jenis-jenis Jasa-jasa Bank Lainnya : Kiriman uang (transfer), Kliring (clearing), Inkaso
(collection), Safe Deposit Box (SDB), Bank Card, Bank Notes, Travellers Cheque , Letter of
Credit (L/C), Bank Garansi dan Referensi Bank, Memberikan jasa-jasa di Pasar Modal,
Menerima setoran-setoran: pembayaran listrik, telepon, air, pajak, dll , Melakukan
pembayaran: gaji, pensiun, bonus, dividen, dll
D. Sarana- sarana yang digunakan dalam transfer
Sarana yang dipilih akan memperngaruhi kecepatan pengiriman dan besarnya biaya
pengiriman. Sarana yang biasa digunakan adalah: Surat, Telex, Telepon, Faksimile, On line
komputer, dll

Keuntungan Kiriman Uang (transfer)


a. Bagi nasabah :
- Pengiriman uang lebih cepat
- Aman sampai tujuan
- Pengiriman dapat dilakukan lewat -telepon melalui pembebanan rekening
- Prosedur mudah dan murah
b. Bagi Bank akan memperoleh:
- Biaya kirim
- Biaya provisi dan komisi
- Pelayanan kepada nasabag

Kliring (Clearing)
Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antar bank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan dilembaga kliring (Penagihan warkat
seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota)

Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia :


a) Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
b) Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah, aman
dan efisien.
Warkat-warkat yang dapat dikliring/diselesaikan dilembaga kliring adalah warkat yang
berasal dari dalam kota sperti : Cek, Giro Bilyet (BG), Wesel Bank, Surat bukti
penerimaan transfer dari luar kota, Lalu lintas Giral (LLG)/nota kredit.
Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring terdari dari:
a. Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring dan
menyerahkan kepada yang berhak. Kliring keluar terdiri dari penyerahan surat-surat
debet keluar dan penyerahan Nota Kredit keluar (LLG)
b. Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan diproses dibank yang
bersangkutan. Kliring masuk terdiri dari penerimaan surat-surat debet masuk dan
Nota Kredit masuk (LLG)
c. Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat kliring
yang tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Beberapa alasan penolakan kliring pada penerimaan warkat-warkat kliring dalam
kliring masuk. Penolakan pembayaran cek atau BG disebabkan:
a. Asan cek atau BG salah
b. Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
c. Materai tidak ada atau tidak cukup
d. Jumlah yang tertulis di angka & huruf berbeda
e. Tanda tangan tidak sama/berbeda
f. Coretan / perubahan tidak ditanda tangani
g. Cek atau BG sudah kadaluarsa
h. Resi belum kembali
i. Endorsment cek tidak benar
j. Rekening sudah ditutup
k. Dibatalkan penarikan
l. Rekening diblokir oleh berwajib
m. Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna
n. Dan alasan lainnya

Inkaso (Collection)
Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar
kota atau luar negeri. Warkat-warkat yang dapat diinkasokan yang berasal dari luar kota
atau luar negeri seperti: Cek, BG, Wesel, Kuitansi, Surat Aksep, Deviden, Kupon, Money
order, dan surat berharga lainnya.
Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam dua bagian
yaitu:
a. Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen
tang newakili surat/barang tersebut
b. Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak mewakili dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.
Penyelesaian inkaso keluar negeri merupakan penagihan warkat keluar negeri dan
merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat dari luar negeri
merupakan inkaso masuk dari luar negeri.

Safe Deposit Box


Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa-jasa bank yang diberikan kepada
nasabahnya, dengan jalan menyewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk
menyimpan dokumen atau benda-benda berharga miliknya.
Kegunaan dari SDB : untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting
seperti: sertifikat deposito, sertifikat tanah, saham, obligasi, surat perjanjian, akte
kelahiran, surat nikah, ijazah, paspor, dan surat/dokumen lainnya.
SDB juga dapat digunakan untuk menyimpan benda-benda berharga seperti: Emas,
mutiara, berlian, intan, permata, dan benda yang dianggap berharga lainnya.
Larangan menyimpan barang-barang di SDB adalah sbb: Narkotik dan sejenisnya,
bahan yang mudah meledak, dan larangan lainnya.
Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB kepada masyarakat adalah sbb:
biaya sewa, uang setoran jaminan yang mengendap, pelayanan nasabah
Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB:
a. Menjamin kerahasiaan barang-barang yang disimpan, karena pihak bank tidak perlu
tahu isi SDB selama tidak melanggar aturan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini disebabkan:
- Peralatan keamanan canggih
- SDB terbuat dari baja tahan api
- Terdapat dua buah anak kunci dimana SDB hanya dapat dibuka dengan
kedua kunci tersebut yang masing-masing dipegang oleh bank dan nasabah
- Tidak dapat dibuka oleh salah satu pihak, apakah nasabah pemegang SDB
maupun bank
Biaya yang dikenalkan kepada nasabah yang menyewa SDB ada dua macam yaitu:
a. Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta jangka
waktu sewa. Biaya sewa biasanya dibayar per tahun.
b. Setoran jaminan, meruapakan biaya pengganti, apabila kunci yang dipegang oleh
nasabah hilang dan box harus dibongkar. Akan tetapi, jika tidak terjadi masalah,
maka apabila SDB tidak diperpanjang setoran jaminan dapat diambil kembali.

Bank Card
Bank card merupakan “kartu plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan
kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-tempat
tertentu seperti : supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan, dsb. Kartu
ini juga dapat berfungsi sebagai ATM/kartu dapat diuangkan.
Sistem kerja bank card :
a. Cara kerja kartu ini dimulai dari nasabah mengajukan permohonan sebagai
pemegang kartu dengan memenuhi segala peraturan yang ada
b. Bank anak menerbitkan kartu bila “disetujui” dan diserahkan ke nasabah
c. Dengan kartu ini pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan bukti
pembayaran
d. Pihak pedagang akan menagihkan ke bank dan bank akan bayar sesuai perjanjian
e. Bank akan menagih ke pemegang kartu berdasarkan bukti pembelian dengan disertai
suku bunga
f. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu
yang ditentukan.
Bank Notes
Bank notes merupakan uang kartal yang dilekuarkan dan diterbitkan oleh bank di
luar negeri. Bakn notes dikenal dengan istilah “devisa tunai”.

Pengelompokan bank notes berdasarkan kategori sbb:


a. Bank notes mudah diperjualbelikan
b. Nilai tukar terkendali/stabil
c. Frekuensi penjualan sering terjadi
d. Dan pertimbangan lainnya
e. Bank Notes
Alasan bank tidak menerima penjualan dan pembelian bank notes yaitu:
a. Kondisi bank notes cacat/rusak
b. Tergolong dalam valuta lemah
c. Tidak memiliki persediaan
d. Diragukan keabasahannya
Contoh bank notes kuat: USD, SGD, GBP, AUD. DEM, YPN, HKD. Sedangkan bank
notes yang lemah: ITL, NLG, FRF, CAD, NZD, MYR,THB

Travellers Cheque
Travellers Cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasa
digunakan oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis. Travellers
Cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan
diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.
Keuntungan serta manfaat penggunaan Travellers Cheque sbb:
1. Memberikan kemudahan berbelanja, karena Travellers Cheque dapat dibelanjakan
atau diuangkan di berbagai tempat.
2. Mengurangi risiko kehilangan uang karena setiap Travellers Cheque yang hilang
dapat diganti
3. Memberikan rasa percaya diri, karena si pemakai Travellers Cheque dilayani
secara prima
4. Dapat dijadikan cedera mata ataupun hadiah buat teman, kolega atau nasabah
5. Biasanya untuk pembelian Travellers Cheque , tidak dikenakan biaya, begitu pula
pada saat pencairannya, namun hal ini sangat tergantung kepada bank yang
menerbitkan.
Perbedaan antara personal cheque dengan travellers cheque
Personal Cheque : Umurnya mak. 70 hari, Hanya dapat diuangkan pada bank di mana
dibuka rekening, Besarnya nilai cek ditulis pada saat penerbitan cek, Dikenakan bea
materai, Tanda tangan dibubuhkan pada saat cek diterbitkan , Dapat ditandatangani lebih
dari dua orang, Cek biasa pada hakikatnya adalah pencairan dana dibank, Cek biasa jika
hilang, maka tidak dapat digantikan
Travellers Cheque : Umurnya tidak dibatasi tergantung dari bank yang menerbitkan,
Dapat dibelanjakan dan diuangkan di berbagai tempat yang punya hubungan dengan bank
yang mengeluarkan, Besarnya nilai travellers cheque dalam bentuk pecahan tertentu, Tidak
dikenakan materai, Tanda tangan dibubukkan dua kali, yaitu pada saat pembelian dan
pencairan, Hanya ditandatangani oleh sat orang (yang berhak), TC pada hakikatnya bukan
berasal dari simpanan di bank, TC jika hilang daipat diganti sesuai dengan nominal yang
hilang tersebut.
Letter of credit (L/C)
LC merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar arus barang (ekspor – impor) termasuk barang dalam negeri (antarpulau).
Kegunaan LC adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak
pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.
Jenis-jenis L/C antara lain:
a. Revocable L/C merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara
sepihak oleh bank pembuka (opening bank) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
kepada benefeciary.
b. Irrevocable L/C merupakan kebalikan dari revocable yaitu L/C yang tidak dapat
dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
c. Sight L/C merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumen
diajukan oleh eksportir kepada advise bank
d. Usance L/C merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang
waktu tertentu, misal satu bulan dari pengapalan barang atau satu bulan setelah
penunjukan dokumen
e. Restricted L/C merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya
dibatasi kepada bank-bank tertentu saja yang namanya tercantum dalam L/C
f. Unresticted L/C merupakan L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank
manapun
g. Red clause L/C merupakan L/C dinama bank pembuka L/C memberikan kuasa
kepada bank pembayar untuk membayar uang muka kepada benefeciary sebagian
tertentu atau seluruh nilai L/C sebelum benefeciary menyerahkan dokumen
h. Transferable L/C merupakan L/C yang memberikan kepada benefeciary untuk
memindahkan sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu, atau beberapa pihak
lainnya.
i. Revolving L/C merupakan L/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara
berulang-ulang
Dokumen-dokumen dalam proses penyelesaian L/C meliputi: Bill of lading (B/L) atau
konosemen , Draft (Wesel), Faktur (invoice), Asuransi , Daftar pengepakan (packing list),
Certificate of origin, Certicate of inspection, Dan lain-lain

Bank Garansi dan Referensi Bank


Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak,
baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat perjanjian.

Didalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat yaitu:
 Pihak penjamin (bank)
 Pihak terjamin (nasabah)
 Pihak penerima jaminan (pihak ketiga)

Tujuan pemberian bank garansi oleh bank kepada pihak penerima jaminan atau yang
dijaminkan adalah sbb:
a. Memberi bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah
b. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan bahwa
pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan
kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan ganti rugi dari pihak perbankan.
c. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan yang
menerima jaminan
d. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank maupun bagi
pihak lainnya.
e. Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh keuntungan dari
biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.
Bank Garansi terdiri dari berbagai jenis dilihat dari tujuannya sebagai berikut:
a. Bank Garansi untuk penanguhan bea masuk => diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau barang yang
dikeluarkan oleh pelabuhan.
b. Bank garansi untuk pita cukai tembakau => diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna penangguhan pembayaran pita
cukai tembakau atau rokok yang akan dikeluarkan dari pabrik untuk peredaran.
c. Bank garansi untuk tender dalam negeri =>diberikan kepada baowheer (yang memberik
pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor/leveransir yang akan mengikuti tender.
d. Bank Garansi => diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor guna
menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima bouwheer.
e. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan => diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan
pekerjaan.
f. Bank garansi untuk tender luar negeri => diberikan untuk kepentingan kontraktor yang
akan mengikuti tender pemborong yang manaa bouwheer adalah pihak luar negeri
g. Bank garansi untuk perdagangan => diberikan kepada agen atau dealer perdagangan atau
depot-depot perdagangan.
h. Bank garansi untuk penyerahan barang => diberikan kepada nasabah yang akan
melakukan penyerahan barang, baik yang dibiayai oleh bank ataupun tidak
i. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang =>diberikan untuk
pengeluaran barang yang L/C nya belum dibayar penuh oleh importir.

Memberikan jasa-jasa di Pasar Modal


Jasa bank yang diberikan dalam rangka mendukung kelancaran transaksi di pasar modal
antara lain: Penjamin emisi (underwriter), Penjamin (guarantor), Wali amanat (trustee),
Perantara perdagangan efek/pialang (broker), Pedagang efek (dealer), Perusahaan pengelola
dana (investment company)

Menerima setoran-setoran
Setoran atau pembayaran yang biasa diterima oleh bank antara lain: Pembayaran Listrik,
Pembayaran telepon, Pembayaran pajak, Pembayaran uang kuliah, Pembayaran rekening air,
Setoran ONH, Melakukan Pembayaran Gaji, Pensiun, Bonus, Hadiah, Deviden
BANK INDONESIA
Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan
Indonesia sebagai : lembaga kepercayaan masyarakat, pelaksana kebijakan moneter dan lembaga
yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatan yang dilakukan dgn menerapkan :
1. Kebijakan memberikan keleluasaan berusaha
2. Kebijakan prinsip kehati-hatian bank
3. Pengawasan bank yang mendorong bank untuk melaksanakan scr konsisten

Ketentuan intern yang dibuat sendiri (self regulatory banking) dlm melaksanakan kegiatan
operasionalnya
BANK INDONESIA (UU No.23/1999 jo UU No.3/2004 tentang BANK INDONESIA)
Bank Indonesia sbg bank sentral mempunyai bidang tugas :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank
Tugas mengatur dan mengawasi Bank :
1. Pasal 29 ayat (1) UU Perbankan :
Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia
2. Pasal 24 UU BI :
Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan
dan kegiatan usaha tertentu dr Bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan
sanksi terhadap bank sesuai dgn ketentuan perundang-undangan.
Ketentuan tentang pengaturan dan pengawasan bank mengacu juga pada UU Perbankan
Kewenangan Bank Indonesia
1. Kewenangan memberikan izin ( right to license )
yaitu kewenangan BI menetapkan ketentuan dan persyaratan sebuah bank yang
merupakan seleksi awal thdp. kehadiran sebuah bank baru yang mengacu pd aspek yaitu
kemampuan menyediakan dana dlm jumlah tertentu untuk modal bank serta kesungguhan
dan kemampuan dr para calon pemilik dan pengurus bank dlm melaksanakan kegiatan usaha
bank
Contoh :
a. memberikan dan mencabut izin usaha bank
b. memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank
c. memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank
2. Kewenangan untuk mengatur ( right to regulate )
Kewenangan untuk menetapkan ketentuan yang menyangkut aspek kegiatan usaha
perbankan yang sehat dan mampu memenuhi jasa perbankan sesuai dgn kebutuhan
masyarakat.
3. Kewenangan untuk mengendalikan dan mengawasi ( right to control ), adalah kewenangan
yang paling mendasar oleh BI
1.a. Pengawasan tidak langsung (off site supervision) yaitu pengawasan melalui alat
pantau seperti laporan berkala yang disampaikan bank, laporan hasil pemeriksaan dan
informasi lainnya. Dgn alat pantau tsb, maka BI melakukan penilaian terhadap keadaan
usaha dan kesehatan bank
1.b. Pengawasan langsung (on site supervision) yg dpt berupa pemeriksaan umum dan
pemeriksaan khusus yg bertujuan untuk memperoleh gambaran ttg ketaatan dan tingkat
kepatuhan thd aturan yg berlaku serta praktek yg membahayakan kelangsungan usaha
bank
4. Kewenangan untuk mengenakan sanksi ( right to impose sanction )
Kewenangan ini dimaksudkan agar bank melakukan perbaikan atas kelemahan dan
penyimpangan yg dilakukannya yg mengandung fungsi pembinaan agar bank taat aturan.
PRINSIP DAN NILAI DASAR PERBANKAN SYARIAH

Agenda
1. Identifikasi transaksi terlarang dalam Perbankan Syariah
2. Wa’ad dan Akad
3. Jenis kontrak Perbankan Syariah
4. Jenis produk dan jasa Syariah
5. Jenis Akad Jual Beli
Tadlis (Penipuan)
Tadlis adalah transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah satu pihak
( unknown to one party)
“Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak,
mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak
yang merasa ditipu/dicurangi karena ada sesuatu yang unknown to one party”
Ada 4 (empat) hal dalam transaksi Tadlis, yaitu :
1. Kuantitas, mengurangi takaran
2. Kualitas, menyembunyikan kecacatan barang
3. Harga, memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar
4. Waktu, menyanggupi delivery time yang disadari tidak akan sanggup memenuhinya
Taghrir (Ketidakpastian Jual Beli)
Taghrir adalah transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua belah pihak
(uncertainty to both parties).
Uncertainty to both parties dapat terjadi dalam 4 (empat) hal yaitu,
1. Kuantitas, Jual beli Ijon
2. Kualitas, Jual beli anak sapi yg.masih dalam perut induknya
3. Harga, Ada dua harga dalam satu akad
4. Waktu, Jual beli sesuatu yang hilang (delivery time tidak pasti bagi kedua belah
pihak)
Bay’ Najasy (Manipulasi Demand)
Bay Najasy (manipulasi demand) adalah upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan
normal dengan menciptakan permintaan palsu.
Contoh: Praktik “goreng-menggoreng” saham. Cara yang ditempuh bermacam-macam, seperti
menyebarkan isu, melakukan order pembelian fiktif, dan melakukan pembelian pancingan agar
tercipta sentimen pasar untuk ramai-ramai membeli saham, sehingga diharapkan memperoleh
keuntungan yang besar.
Ihtikar (Manipulasi Supply)
Ihtikar adalah upaya mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih
sedikit untuk harga yang lebih tinggi.
Contoh:
- Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau
menggunakan entry-barries.
- Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga sebelum muncul kelangkaan
barang.
- Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan sebelum poin 1 & 2
dilakukan.

Maisir (Perjudian)
Maysir adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban
pihak yang lain akibat permainan tersebut.
Setiap permainan/pertandingan, baik yang berbentuk game of chance, game of skill ataupun
natural event, harus menghindari terjadinya zero sum game, yakni kondisi yang menempatkan
salah satu atau beberapa pemain harus menanggung beban pemain yang lain.
Risywah (Suap menyuap)
Risywah atau suap-menyuap adalah memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan
sesuatu yang bukan haknya.
Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai tindakan risywah jika dilakukan kedua belah pihak
secara sukarela. Jika hanya salah satu pihak yang meminta suap dan pihak yang lain tidak rela
atau terpaksa untuk memperoleh haknya, maka hal tersebut bukan termasuk kategori risywah,
melainkan tindak pemerasan.
Ta’alluq
Ta’alluq yaitu apabila terjadi transaksi yang terdapat dua akad yang saling dikaitkan dan akad
pertama sangat tergantung pada akad kedua.
Contoh :
A menjual barang kepada B seharga 120 juta secara dicicil, tetapi dengan syarat B harus menjual
kembali kepada A barang tersebut seharga 100 juta secara tunai.
Two in one
Two in one adalah kondisi dimana suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga
terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan (berlaku) dan
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu, objek sama, pelaku sama dan jangka waktu sama.
Contoh :
A menjual mobil Rp.100 juta kepada B yang harus dilunasi selama 12 bulan, selama belum
lunas, A menyewakan mobil kepada B.
Teori Wa’ad dan Akad
WA’AD (PROMISES) : Keinginan yang dibahasakan seseorang untuk bertanggung jawab akan
sesuatu dalam rangka memberikan keuntungan bagi pihak lain.
AKAD (CONTRACTS) : Kesepakatan perkataan atau keinginan positif dari salah seorang pihak
(yg.terlibat) kontrak & diterima oleh pihak lainnya sehingga menjadikannya berlakunya suatu
perbuatan.
Perbedaan Wa’ad & Akad
WA’AD (PROMISES)
a. Janji antara satu pihak kepada pihak lainnya (hanya mengikat satu pihak) - one way.
b. Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun kepada pihak pemberi janji.
c. Terms and condition-nya tidak well defined atau belum ada kewajiban yang ditunaikan
oleh pihak manapun, walaupun terms and condition-nya sudah well defined.
d. Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima merupakan sanksi moral saja.
AKAD (CONTRACTS)
a. Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat
untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu.
b. Terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik (well defined).
c. Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, maka sanksi yang diterima sesuai dengan
kesepakatan awal kontrak.
Jenis Akad Jual - Beli
1. Bai’ Naqdan adalah akad jual beli biasa yang dilakukan secara tunai (Cash and
Carry).
2. Bai’Muajjal adalah akad pembayaran yang dilakukan secara sekaligus diakhir
periode pinjaman (barang diterima di awal sedangkan pembayaran secara sekaligus lump-
sum di akhir periode)
3. Bai’Taqsith adalah akad pembayaran yang dilakukan secara dicicil bulanan, dan
barang diterima di awal
4. Salam adalah pembayaran dilakukan sekaligus dimuka, sedangkan barangnya
diserahkan di akhir periode pembayaran
5. Istishna adalah pembayaran dilakukan secara termin, selama barang belum jadi
(sedang dalam proses pembuatan)
PASAR MODAL ( Capital Market )
Pasar Modal adalah pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham,
warrant dan right, dengan menggunakan jasa perantara, komisioner, underwriter dan lembaga
lain pada pasar tsb.
- Pasar perdana (primary market) dan Pasar sekunder (secondary market)
- Public issue dan Private placement
Tiga Cara Penawaran Sekuritas
1. Traditional underwriting
Investment banker membeli semua sekuritas baru perusahaan dan menjualnya kepada public.
Risiko tidak laku ditanggung investment banker
2. Best Effort Offering
Investment banker menawarkan/menjualkan saham baru kepada publik, apabila tidak laku
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tsb yang menanggung risikonya
3. Shelf Registration
Perusahaan mendaftarkan jumlah sekuritas kemudian menjual sekuritas tsb dalam kondisi
yang menguntungkan pada dua tahun atau lebih yang akan datang
Segmen Pasar Modal
1. Pasar uang
- Pembelanjaan jangka pendek yg dilakukan atas dasar pinjaman (loan)
- Sifatnya sangat likuid
- Pelaku di pasar uang: pemerintah, bank, perusahaan asuransi, lembaga keuangan
- Yang diperdagangkan: surat2 berharga pemerintah (bills and notes), sertifikat deposit,
perjanjian imbal beli, surat berharga perusahaan
- Semua instrumen pasar uang adalah utang dan jangka waktunya pendek
2. Pasar Modal dibagi dua:
2.a. Segmen Non Sekuritas
Lembaga keuangan seperti bank, perusahaan asuransi, dana pensiun langsung
memberikan dananya kepada perusahaan yang membutuhkan modal.
Lembaga keuangan tsb menahan tanda bukti investasi perusahaan sampai dengan
pembayaran selesai
Tidak ada sekuritas yang diperjualbelikan secara bebas
2.b. Segmen Sekuritas
Menyediakan dana/modal untuk sumber pembelanjaan jangka panjang perusahaan
Perusahaan yang menjual sekuritasnya seperti obligasi dan saham mendapatkan modal
dan menginvestasikannya ( ingat capital budgeting!) dalam jangka waktu yang panjang.
Investor yang memiliki sekuritas perusahaan tsb dapat menjual sekuritasnya ke investor
yang lain di pasar modal
Keadaan sekarang pasar modal/pasar finansial sangat kuat dgn indikasi IHSG mencapai
level 2.000. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dollar 8.700
Struktur Pasar Modal Indonesia
Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal )
Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan harian kegiatan pasar modal, dgn tujuan
mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
Bursa Efek Jakarta (BEJ)
- Pertama kali berdiri, Bapepam sbg pengelola
- Setelah itu diserahkan kepada lembaga swasta PT. BEJ
- Sekarang menggunakan Jakarta Automated Trading System (JATS), sistem perdagangan
efek berbasis komputer.
Tiga bentuk pasar dalam BEJ:
1. Pasar reguler: sistem tawar menawar, jumlah minimal 500 lembar ( 1 lot )
2. Pasar Non Reguler
Sistem negoisasi dibedakan dlm 4 jenis:
1.A.a. Perdagangan block sale: minimal 200 ribu saham/ 400 lot
1.A.b. Perdagangan odd lot: kurang dari 500 lembar
1.A.c. Perdagangan tutup sendiri: transaksi jual beli yg dilakukan oleh satu pialang
dalam jumlah dan harga yang sama
1.A.d. Perdagangan porsi asing untuk saham yang porsi asingnya telah mencapai 49%
3. Pasar Tunai
Negoisasi langsung dgn tunai. Diperuntukkan bagi pialang yang gagal menyelesaikan
transaksi pada pasar reguler atau non regular
PT. Kliring Deposit Efek Indonesia
Berfungsi untuk merancang, mengembangkan dan mengoperasikan mekanisme kliring dan
penyelesaian transaksi efek (settlement, penyerahan barang/uang) sehingga aktifitas dapat
efisien.

Cara Membaca Reksa Dana

  Hasil Investasi %
NAB 1 HR 30 HR 1 TH
Fortis Ekuitas 6717,22 1,48 7,46 51,51

Apabila 30 hari kemudian NAB dari reksa dana ini berubah menjadi Rp 7000,Berapakah hasil
investasi?
Jenis Reksa Dana di Indonesia
1. Reksa dana Saham
2. Reksa dana Pendapatan Tetap ( Fixed Income )
3. Reksa dana Campuran
4. Reksa dana Pasar Uang
5. Reksa dana Terproteksi
Lembaga Yang Terlibat Dalam Reksa Dana
1. Manajer Investasi (PT. Schroders, PT. Dana Reksa, PT. Fortis)
Bertanggungjawab atas maksimilisasi return dari portfolio yang dipilih.
2. Bank Kustodian ( Deutsche Bank)
Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek
dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Agen Penjual ( Citibank, Bank Mandiri, BCA, dll)
Pihak yang menjual reksa dana dengan imbalan sejumlah fee. ( untuk saham 1%)

XI. PASAR UANG


Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih
dari satu tahun
PERBEDAAN PASAR UANG & PASAR MODAL
Indikator Pasar Pasar Uang Pasar Modal

Jangka Waktu Jangka Pendek Jangka Panjang

Produk yang diperjualbelikan 1.Sertifikat Bank Indonesia 1.Saham


2.Surat Berharga Pasar Uang 2.Obligasi
3.Reksa Dana
Hasil (return) Bunga 1.Dividen
2.Capital Gain
Bank Indonesia 1.Perusahaan Efek
Pelaksana
2.Bursa Efek
Peranan Peranti Operasi PasarAlternatif Pendanaan
Terbuka perusahaan dan Alternatif
Investasi bagi pemilik
modal

Fungsi Pasar Uang


a. Bagi Bank Sentral sebagai piranti untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui
Operasi Pasar Terbuka
b. Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek
c. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi
d. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dlm menyalurkan kredit jangka pendek
kepada perusahaan di Indonesia
e. Memberikan informasi mengenai kondisi moneter, preferensi, dan tingkah laku peserta
pasar uang.
Karakteristik Pasar Uang
a. Orientasi profit
b. Menekankan pada kredit jangka pendek
c. Pasar Uang bersifat abstrak, tidak ada tempat khusus untuk perdagangannya seperti pasar
modal atau pasar barang. Transaksinya secara Over the Counter (OTC). Dilakukan oleh
setiap peserta melalui Desk atau Dealing Room masing-masing pelaku pasar.
d. Transaksi pasar uang bagi bank dilakukan oleh pejabat yang diberi kuasa yang disebut
dengan Dealer Money Market
e. Instrumen pasar uang mudah untuk diperdagangkan kembali
f. Likuid (mudah untuk dicairkan)
Manfaat Pasar Uang
a. Terpenuhi kebutuhan dana jangka pendek bagi perusahaan, lembaga keuangan dan
pemerintah dari overnight sampai tempo satu tahun
b. Bagi pihak yang surplus dana, pasar uang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan dana
yang idle (tidak terpakai).
c. Bagi bank, pasar uang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya agar
saldo giro pada Bank Sentral tidak negatif akibat kegiatan kliring.
Peserta Pasar Uang
- Bank - Lembaga Keuangan lainnya (Mis.: Koperasi, Pegadaian
- Lembaga Pemerintah - Perusahaan-perusahaan besar
- Perusahaan Asuransi - Individu
- Yayasan - Broker

Instrumen Pasar Uang


- Call Money
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
- Surat Berharga PasarUang (SBPU)
- Sertifikat Deposito
- Banker’s Acceptance
- Repurchasement Agreement (Repo)
Call Money
Call Money adalah penempatan atau peminjaman dana jangka pendek (dalam hitungan hari)
antar bank. Lebih jelasnya, call money adalah instrumen bank dalam mengatasi kekurangan atau
kelebihan dana jangka pendek yang bersifat sementara.
Bagi bank yang menempatkan, pinjaman singkat merupakan aktiva bank, sedangkan bagi bank
yang menerima penempatan, pinjaman singkat merupakan kewajiban (utang atau pasiva).
Pinjaman singkat dibukukan dalam rekening antar bank.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga.
SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol
kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang
primer yang beredar.
Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar
berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku
bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan
pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para pelaku
pasar dalam mengikuti pelelangan.
Surat Berharga Pasar Uang
SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto
dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
SBPU sama halnya dengan SBI merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka
ekspansi moneter oleh BI dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.
Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
Ciri pokok yang membedakannya dengan deposito berjangka terletak pada sifat yang dapat
dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuli temponya melalui
lembaga- lembaga keuangan lainnya.
Banker’s Acceptance
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada eksportir atau
importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing.
Eksportir sangat tergantung pada pembiayaan akseptasi oleh bank domestik atau suatu bank
asing. Dengan demikian, aksep adalah instrumen keuangan yang dirancang untuk mengalihkan
resiko perdagangan internasional kepada pihak ketiga yang akan mengambil resiko tersebut
karena ia memiliki keahlian dalam menilai resiko kredit dan menyebarkan resiko tersebut dalam
berbagai pinjaman.
Repurchasement Agreement
Transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli
kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah
ditetapkan lebih dahulu
Resiko yang Muncul dalam Pasar Uang
a. Resiko Pasar (interest rate risk)
b. Resiko Investasi
c. Resiko Gagal Bayar
d. Resiko Inflasi
e. Resiko Valuta Asing
f. Resiko Politik
Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam
danadalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam
danadalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
5. JIBOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk
Rupiah
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk US
$.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap
mata uang lainnya
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para
kreditor
10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu
11. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen
dalam suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko

Anda mungkin juga menyukai