Oleh :
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengajuan Keringanan
Pajak ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Drs.
Yon Rizal, M.Si dan Ibu Fanny Rahmawati, S.Pd, M.Pd, pada mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Pengajuan Keringanan Pajak yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si dan Ibu Fanny
Rahmawati, S.Pd, M.Pd,selaku dosen pengampu mata kuliah Perpajakan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan .............................................................................................................. 8
REFERENSI ........................................................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apakah kesadaran wajib pajak memiliki pengaruh atas kepatuhan wajib pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) ?
4. Apakah kondisi keuangan memiliki pengaruh atas kepatuhan wajib pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) ?
2
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
b. Ketentuan Permohonan
1. Atas surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak yang diajukan permohonan,
tidak diajukan upaya hukum lain, seperti keberatan, permohonan pengurangan
atau pembatalan SKP/STP.
2. Permohonan dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali.
3. Permohonan yang kedua harus diajukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
surat keputusan Direktur Jenderal Pajak atas permohonan yang pertama dikirim,
3
kecuali Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat
dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak.
4. Permohonan yang kedua tetap diajukan terhadap surat ketetapan pajak atau Surat
Tagihan Pajak yang telah diterbitkan surat keputusan Direktur Jenderal Pajak.
4
5) Fotokopi Surat Keputusan sebagai Purnawirawan TNI/Polri, atau pensiunan
PNS
6) Fotokopi Surat Keterangan Kematian
7) Fotokopi Bukti Pelunasan PBB-P2 tahun sebelumnya.
5
jangka waktu paling lama 4 bulan sejak diterimanya surat permohonan
pengurangan pajak bumi dan bangunan. Keputusan oleh Kepala Kantor Wilayah
(Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak berupa pemberian keputusan mengabulkan
seluruhnya, mengabulkan sebagian, atau bahkan menolak permohonan yang telah
dilakukan oleh wajib pajak.
6
dalam mengkomunikasikan pelayanan pajak kepada wajib pajak sehingga wajib pajak
puas terhadap pelayanannya. Kualitas lingkungan fisik yang dimaksud adalah
bagaimana peranan kualitas lingkungan dari kantor pajak sendiri dalam melayani
wajib pajak. Hasil kualitas pelayanan yang dimaksud adalah apabila pelayanan dari
pegawai pajak dapat memberikan kepuasan terhadap wajib pajak maka persepsi wajib
pajak terhadap perpajakan akan baik sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib
pajak (Aryobimo, 2012). Oleh karena itu, apabila persepsi wajib pajak puas tentang
pelayanan yang diberikan oleh pegawai pajak maka wajib pajak tersebut akan taat
membayar pajak dan kepatuhan wajib pajak di suatu negara akan meningkat.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua penerimaan Negara tersebut, pajak penghasilan tetap menjadi sumber utama
pendapatan pemerintah di beberapa Negara termasuk di Indonesia (Alabede, 2001; Olaofe, 2008
dalam Alabede et al., 2011). Hammar, Jager dan Norddlow (2005) mengungkapkan apabila
semua wajib pajak tidak mempunyai kewajiban membayar pajak maka pemerintah tidak akan
berfungsi secara baik. Hal ini dikarenakan dalam melaksanakan kegiatan – kegiatannya
pemerintah membutuhkan biaya. Biaya – biaya yang digunakan untuk pengeluaran pemerintah
sebagian besar berasal dari pajak. Berdasarkan Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja
Negara–Perubahan pada Tahun 2013 Pemerintah menganggarkan hampir 76% atau Rp 1.148,36
Triliun penerimaan negara berasal dari pajak sedangkan sisanya sekitar 24% berasal dari
pendapatan bukan pajak dan hibah.
8
REFERENSI
https://www.pajak.go.id/id/pengurangan-dan-penghapusan-sanksi-administrasi-0.Diakases
pada : 26 Agustus 2021 pukul 20:09.
https://klikpajak.id/blog/bayar-pajak/begini-prosedur-pengajuan-keringanan-pbb/. iakses
pada : 26 Agustus 2021 pukul 20:56
9
STUDY KASUS
Kasus : Hengkangnya Restoran Bakso Haji Sony Diseluruh Wilayah Bandar Lampung
akibat Pajak dan Permohonan Pajak yang Tidak Sesuai.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemilik usaha Bakso Hajisony atau Bakso Sony diduga
masih berhutang pajak sebesar Rp10,25 miliar kepada Pemkot Bandar Lampung. Meski sudah
disegel dan dilarang beroperasi, hingga kini Bakso Sony di sejumlah tempat masih buka.Bakso
Son Hajisony tersebar di 18 gerai atau cabang di Kota Bandar Lampung, buka dari tahun 2018.
Selain di Bandar Lampung, Bakso Sony juga tersebar di tiga daerah lainnya, yakni Kabupaten
Lampung Selatan, Metro dan Kabupaten Pringsewu.Berdasarkan hitungan Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung, potensi pajak rumah makan dan
restoran bakso Sony sebesar Rp400 juta per bulan dari 18 gerai di Bandar Lampung.Jika pajak
restoran yang ditarik 20 persen dari omzet, maka pendapatan Bakso Sony dalam satu bulan di
Bandar Lampung ditaksir bisa mencapai Rp2 miliar.
Berdasarkan catatan BPPRD Bandar Lampung, selama ini pemilik Bakso Sony hanya
membayar pajak restoran sebesar Rp150 juta per bulan untuk 18 gerai yang dimiliki. Sehingga
ada kekurangan sekitar Rp250 juta, jika dibandingkan dengan potensi pajak yang ada. Jika
ditotal sejak tahun 2018 hingga bulan tahun 2021, Bakso Sony diduga menunggak membayar
pajak restoran mencapai Rp10,250 miliar ke Pemkot Bandar Lampung. “Ada sekitar Rp10,250
miliar pajak restoran yang hilang dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Bandar Lampung,
akibat sikap Bakso Sony yang tak menyetorkan pajak makan konsumen,” kata Kepala Bidang
Pajak BPPRD Kota Bandar Lampung, Andre, kemarin. Menurut Andre, memang bukan
tunggakan hutang pajak yang ditinggalkan oleh pemilik Bakso Sony, namun dapat disebut ada
pajak yang hilang karena tidak menggunakan tapping box dari Pemkot Bandar Lampung.
“Proyeksi kita Rp400 juta perbulan, sedangkan mereka hanya bayar Rp150 juta. Sehingga jika
dihitung sejak tahun 2018 ada potensi pajak yang hilang sekitar Rp10,250 miliar,” ujar Andre.
Penggunaan tapping box yang tidak maksimal oleh pemilik Bakso Sony sudah dilakukan sejak
tahun 2018 . “Padahal jika pemilik Bakso Sony mau pakai tapping box kita, sudah beres
masalahnya,” ujarnya. Andre melanjutkan, pemerintah kota Bandar Lampung sudah melakukan
10
penyegelan terhadap semua gerai Bakso Sony di Bandar Lampung. Bahkan, pemilik Bakso Sony
menyatakan akan hengkang atau meninggalkan Bandar Lampung, dan fokus membuka gerai di
luar Bandar Lampung.
https://www.kupastuntas.co/2021/07/19/cerita-di-balik-penyegelan-bakso-sony-di-bandar-
lampung-bagian-1-diduga-menggelapkan-pajak-1025-m.diakses pada : 27 Agustus 2021 pukul
15:27
Bagaimana menurut anda sebuah gerai restoran besar Bakso Hajisony dapat menunggak
pembayaran pajak,padahal pendapatan perbulan yang diterima cukup besar,jelaskan!
Bakso Hajisony tidak dapat mengajukan keringanan pembayaran pajak atau SKP karena
pendapatan yang dimilikinya tidak memungkinkan untuk mendapat keringanan. Apakah
menurut anda pernyataan tersebut benar atau salah?Jelaskan!
Solusi apa yang menurut anda sesuai untuk dapat diberikan kepada gerai Bakso
Hajisony,agar restorannya tidak lagi mengalami masalah?Jelaskan!
11