TRIBALISME POLITIK
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Teguh Santosa, MA.
Disusun oleh:
Syarah Shabrina
NIM. 11201130000029
Kelas HI-3C
Adapun pembahasan tentang tribalisme politik yang dikemukakan oleh Amy Chua pada
bukunya yang berjudul Political Tribes, memiliki hubungan dengan Indonesia. Buku tersebut
terbit berdasarkan maraknya politik identitas di seluruh dunia. Diseluruh dunia, ketegangan antara
tribal politik kerap bergolak menjadi pertentangan kekuasaan. Tribal-tribal atau suku-suku tersebut
berbeda karena agama atau suku. Hal tersebut terbukti bahwa dalam tribalisme selalu ada
persaingan antara kelompok-kelompok manusia yang menunjukkan bahwa suatu kelompok akan
memberi tanggapan yang sangat berbeda secara tidak sadar hanya dengan melihat wajah dari ras
atau budaya lain, yang dimana hal ini juga masuk kepada suatu yang disebut dengan politik
identitas.
Proses demokrasi di Indonesia merupakan proses demokrasi yang tidak terlepas dari
orientasi identitas agama dan etnis. Identitas etnis dan agama adalah dua hal yang menjadi suatu
yang sangat berpengaruh dengan politik kesukuan. Hal ini dapat dilihat pada keikutsertaan partai-
partai politik yang mengikuti pemilu atau pilkada sebelumnya. Proses demokrasi seringkali tidak
bisa terlepas dari berbagai ragam identitas agama dan etnis yang dijadikan alat politik. Menurut
Lukmantoro, secara teoritis politik identitas adalah kegiatan politis yang mengedepankan
kepentingan suatu kelompok atau anggota-anggota yang memiliki kesamaan identitas atau
karakteristik, yakni ras, etnisitas, gender, atau keagamaan. Political tribes ini muncul atas
kesadaran individu untuk menafsirkan identitas unik dalam bentuk relasi dalam identitas leluhur
terkait etnis dan agama. Namun dalam perjalanannya, political tribes ini dibujuk oleh kelompok
mayoritas untuk meraih dominasi kekuasaan.
Contoh yang sangat terlihat yang terjadi di Indonesia adalah banyaknya keterlibatan etnis
Tionghoa pada kegiatan perpolitikan yang semakin berkembang. Terlebih sekarang ini di era
presiden Jokowi, identitas Tionghoa sangat mendominasi di berbagai wilayah Indonesia. Salah
satu hal yang dapat dijadikan contoh adalah diangkatnya Ahok menjadi gubernur DKI yang
menggantikan Jokowi. Bahkan contoh lainnya dapat kita lihat di pemerintahan Indonesia sekarang.
Ironinya hal ini termasuk pertarungan kedua tribal yang sangat pecah pada Pilkada atau Pilpres
antara orang yang beridentitas Tionghoa dan asli Indonesia.
Berdasarkan penjelasan dan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terkait orientalisme,
masyarakat dunia semakin belajar dan mengambil pelajaran untuk lebih hidup harmonis tanpa
memandang diri atau rasnya lebih baik dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Hal inilah inti
terpenting dari buku karya Edward Said yaitu Orientalism: Western Conception of The Orient.
Dengan kefasihannya dalam menguasai retorika Barat, Edward Said mampu menyajikan buku
yang sangat penting bagi Eropa kepada Timur yang selama berabad-abad dari sudut pandang Eropa
yang memiliki kekeliruan terhadap Timur yang membuat Timur menggunakan hingga celaka
dalam menilai dirinya sendiri. Dengan demikian, orientalisme bukan semata-mata suatu bahasan
politis yang dicerminkan secara pasif oleh kebudayaan, kesarjanaan, atau suatu intuisi. Terlebih
orientalisme bukan pula suatu representasi dan pengungkapan imperialism Barat untuk
menjatuhkan dunia Timur. Tetapi, orientalisme merupakan kajian yang menyebarkan kesadaran
geopolitis kedalam ilmu, ekonomi, sosiologi, sejarah, dan filologi. Selain itu, terkait tribalisme
politik yang terjadi di dunia maupun di Indonesia menurut Amy Chua, tribalisme adalah suatu
insting manusia yang paling kuat dan paling tua. Tribalisme memfokus pada kesamaan suku,
agama, ras, keyakinan politik, kepentingan bersama, dan lain sebagainya. Tribalisme dapat
mempengaruhi cara pandang suatu anggota kelompoknya atau suatu anggota sukunya tentang
dunia di sekitar mereka. Mereka melakukan sengketa terhadap suku lain untuk meraih
dominasinya. Persengketaan tersebut tidak akan selesai dan tidak akan direlakan apabila kelompok
minoritas yang mendapatkan atau mendominasi tujuannya.
REFERENSI
https://publika.rmol.id/read/2019/12/11/413154/politik-tribal.
https://www.kompasiana.com/meitasari/551163dd8133116547bc5f9a/orientalisme.
Nasrudin, Juhana. 2018. Politik Identitas dan Representasi Politik. Jurnal Studi Agama-Agama.
Vol.1 Nomor 1 Tahun 2018. Hlm 34-47. Diakses dari
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/hanifiya/article/download/4260/2498.
Said, Edward W. 2003. Orientalism: Western Conception of The Orient.