Draft LP Asd Kelompok 5
Draft LP Asd Kelompok 5
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.S DENGAN ASD
DI RUANG ICU Bedah Jantung – IMCC RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Kelompok V
1
[Type text]
HALAMAN PENGESAHAN
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
Program Pelatihan Kardiovaskuler Tingkat Dasar Angkatan IX Tahun 2022
Pembimbing:
Ns. (....................................)
Ns. (....................................)
Ns. (....................................)
Penguji:
Ns. (....................................)
Ns. (....................................)
Ditetapkan di Yogyakarta
Tanggal 1 Maret 2022
2
[Type text]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul
makalah ini sesuai dengan kasus yang kami dapatkan yakni: “ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.S DENGAN ASD DI RUANG ICU Bedah Jantung – IMCC RSUP DR
SARDJITO YOGYAKARTA”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok pada Pelatihan Keperawatan
Kardiovaskuler Tingkat Dasar di RSUP DR SARDJITO Yogyakarta Angkatan IX tahun
2022.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. AKU
2. KAMU
3. DIA
4. Para perawat dan staf di RSUP DR SARDJITO Yogyakarta
5. Rekan-rekan peserta Pelatihan Keperawatan Kardiologi Tingkat Dasar Angkatan IX
tahun 2022
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran, kritik dan masukan sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya, Terima kasih.
Kelompok 5
3
[Type text]
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 3 TINJAUAN KASUS
BAB 4 PEMBAHASAN.................................................................................................
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
4
[Type text]
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN ATRIUM SEPTUM DEFECT
5
[Type text]
6
[Type text]
Tekanan di atrium kiri lebih tinggi daripada tekanan di atrium kanan sehingga
memungkinkan aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan (IMFI, 2018).
1.5 Patofisiologi
Pada cacat septum atrium, shunting dibiarkan ke kanan pada awalnya (lihat gambar
Cacat septum atrium). Beberapa ASD kecil, seringkali hanya foramen ovale paten yang
ditarik, menutup secara spontan selama beberapa tahun pertama kehidupan. ASDs
sedang-ke-besar yang persisten menghasilkan pirau besar, yang menyebabkan kelebihan
volume ventrikel atrium kanan dan kanan. Jika tidak diperbaiki, pirau besar ini dapat
menyebabkan hipertensi arteri pulmonalis, peningkatan resistensi pembuluh darah paru,
dan hipertrofi ventrikel kanan pada saat orang berusia 30-an atau 40-an. Aritmia atrium,
seperti takikardia supraventrikular (SVT), flutter atrium, atau fibrilasi atrium juga dapat
terjadi. Pada akhirnya, peningkatan tekanan arteri pulmonalis dan resistensi vaskular
dapat menyebabkan pirau atrium dua arah dengan sianosis (sindrom Eisenmenger) selama
masa dewasa pertengahan hingga akhir (paling sering di atas usia 40). (Marie Baffa,
Jeanne, 2018).
1.6 Manifestasi Klinis
Penderita ASD sebagian besar menunjukkan gejala klinis sebagai berikut:
a. Detak jantung berdebar-debar (palpitasi);
b. Tidak memiliki nafsu makan yang baik;
c. Sering mengalami infeksi saluran pernafasan;
d. Berat badan yang sulit;
e. Sianosis pada kulit di sekitar mulut atau bibir dan lidah;
f. Cepat lelah dan berkurangnya tingkat aktivitas;
g. Demam yang tak dapat dijelaskan penyebabnya
h. Respon tehadap nyeri atau rasa sakit yang meningkat (IMFI, 2018).
7
[Type text]
8
[Type text]
9
[Type text]
D. Hospitalisasi/Tindakan operasi
Kaji apakah klien pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya dan pernahkan
mendapat tindakan operasi seperti tonsilektomi, apendiktomi dan lain-lain.
E. Injury/kecelakaan
Kaji apakah klien sebelumnya pernah mengalami kecelakaan atau tidak.
F. Alergi
Kaji apakah klien memiliki alergi pada makanan, minuman atau obat-obatan.
G. Imunisasi dan tes laboratorium
Kaji apakah klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan usianya
dan kaji apakah klien mendapatkan imunisasi tambahan.Imunisasi tersebut
seperti:
a. Imunisasi BCG untuk mencegah TB diberikan pada bayi usia kurang dari 2
bulan
b. Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah Hepatitis diberikan sebanyak 3 kali
pada neonates diberikan 12 jam setelah bayi lahir atau sebelum bayi berumur
24 jam.
c. Imunisasi polio untuk mencegah piliomielitis diberikan sebanyak 4 kali
d. Imunisasi DPT untuk mencegah difteri, pertusis dan tetanus diberikan
sebanyak 4 kali.
e. Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak diberikan pada bayi
umur 9 bulan
f. Imunisasi DPT untuk mencegah difteri, pertusis dan tetanus diberikan
sebanyak 4 kali
g. Imunisasi MMR
h. Imunisasi tifoid
i. Imunisasi hepatitis A
j. Imunisasi varicella
H. Pengobatan
Apakah klien melakukan pengobatan khusus seperti kemoterapi atau
mengkonsumsi obat lainnya.
10
[Type text]
V. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh
Tanyakan siapa yang mengasuh klien dari sejak lahir hingga saat ini.
b. Hubungan dengan anggota keluarga
Kaji hubungan klien dengan anggota keluarga.
c. Hubungan dengan teman sebaya
Bagaimana hubungan klien dengan teman sebaya.
d. Pembawaan secara umum
Kaji apakah klien memiliki pembawaan secara umum seperti bibir sumbing,
spina bifida, penyakit jantung bawaan, hidrosefalus dan lain-lain.
11
[Type text]
12
[Type text]
13
[Type text]
16
[Type text]
Volume
sekuncup turun
Penurunan curah
jantung
2. Data Subjekif : Adanya shunt/ Pola Napas
Ibu klien mengatakan aliran darah dari Tidak Efektif
anaknya sesak atrium kanan ke
kiri
Data Objektif :
Adanya pola napas Darah CO2 & O2
abnormal, pernapasan bercampur
cuping hidung dan retraksi
17
[Type text]
Aliran pulmonal
meningkat
Hiperventilasi
Ketidakefektifan
pola napas
3. Data Subjektif : Aliran darah dari Intoleransi
Ibu klien mengatakan atrium kiri ke Aktivitas
anaknya mengeluh cepat ventrikel kiri
lelah dan cepat sesak saat berkurang
melakukan aktivitas
Suplai O2 ke
Data Objektif : seluruh tubuh
Frekuensi jantung menurun
meningkat >20% dari
kondisi istirahat Kelemahan
Intoleran
Aktifitas
4 Data Subjektif : Defek atau Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri lubang pada
Nilai nyeri berdasarkan atrium
FLACC
Adanya shunt/
Data Objektif : aliran darah dari
Klien tampak meringis atrium kanan ke
18
[Type text]
Kerja jantung
meningkat
Kardiomegali
Nyeri akut
5 Data Subjektif : Defek atau Perfusi perifer
Ibu klien mengatakan lubang pada tidak efektif
anaknya lemas atrium
Suplai O2 ke
seluruh tubuh
menurun
Perfusi perifer
tidak efektif
6. Data Subjektif : Defek atau Gangguan
19
[Type text]
Gangguan
tumbuh kembang
7 Data Subjektif : Defek atau Defisit Nutrisi
Ibu klien mengatakan lubang pada
anaknya tidak nafsu atrium
makan
Aliran darah dari
Data Objektif : atrium kiri ke
Berat badan menurun ventrikel kiri
minimal 10% di bawah berkurang
rentang ideal
Otot pengunyah lemah Aliran darah kaya
Membran mukosa pucat O2 dan nutrisi ke
aorta berkurang
Penurunan
asupan nutrisi
20
[Type text]
Nutrisi tidak
adekuat
Defisit nutrisi
8. Data Subjektif : Defek atau Ansietas
Ibu klien mengatakan lubang pada
khawatir dengan kondisi atrium
anaknya
Ibu klien mengatakan Perubahan status
bingung dengan kondisi kesehatan
anaknya
Ibu klien mengatakan sulit Ansietas
berkonsentrasi
Data Objektif :
Ibu klien tampak gelisah
dan tegang
Muka tampak pucat
Tampak berkeringat
Takipnea, takikardi,
hipertensi
9. Data Subjektif : Defek atau Risiko Cedera
Ibu klien mengatakan lubang pada
anaknya lemas atrium
21
[Type text]
berkurang
Suplai O2 ke
seluruh tubuh
menurun
Hipoksia
jaringan
Risiko Cedera
22
[Type text]
24
[Type text]
25
[Type text]
26
[Type text]
27
[Type text]
28
[Type text]
resiko
5. Gunakan perangkat pelindung
6. Ajarkan keluarga klien
terhadap resiko tinggi bahaya
lingkungan
XIII. IMPLEMENTASI
Pada tahap implementasi merupakan kelanjutan dari rencana keperawatan
yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara
optimal. Implementasi merupakan wujud dari tujuan keperawatan pada tahap
perencanaan.
XIV. EVALUASI
Evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan.
1. Penurunan curah jantung berubungan dengan perubahan preload ditandai
dengan klien mengatakan jantung berdebar-debar, takikardia, hipertensi,
bunyi jantung tambahan, klien tampak dan pucat, gambaran EKG aritmia,
kebiruan pada ujung jari, CRT > 3 detik, diharapkan :
a. Klien tidak mengalami palpitasi
b. Nadi dalam rentang normal ( 60-100 x/menit)
c. Tekanan darah dalam rentang normal ( 100-120/60-90 mmHg)
d. Tidak ada tanda sianosis
e. Tidak ada bunyi jantung tambahan
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran arteri atau
vena ditandai dengan ibu klien mengatakan anaknya lemas, kulit teraba
dingin, wajah tampak pucat, turgor kulit menurun, tampak edema pada
ekstremitas, diharapkan :
a. Tidak tampak edema
b. Klien terbebas dari kelemahan
c. Turgor kulit baik
29
[Type text]
badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal, otot pengunyah lemah,
membran mukosa pucat, diharapkan :
a. Berat badan ideal sesuai dengan IMT
b. Nafsu makan meningkat
c. Mampu mengunyah dengan baik
8. Ansietas berhubungan dengan hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
ditandai dengan ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi anaknya, ibu
klien mengatakan bingung dengan kondisi anaknya, ibu klien mengatakan
sulit berkonsentrasi, ibu klien tampak gelisah dan tegang, muka tampak
pucat, tampak berkeringat, takipnea, takikardi, hipertensi, diharapkan :
a. Memverbalisasikan khawatir berkurang
b. Memverbalisasikan bingung berkurang
c. Tidak tampak perilaku tegang dan gelisah
9. Risiko cedera berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan ibu klien
mengatakan anaknya lemas, klien tampak tidak bisa melakukan aktivitas
seperti anak pada umumnya, klien tampak pucat, diharapkan:
a. Tidak ada luka/lecet
b. Tidak terjadi perdarahan
31
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
32
[Type text]
Lampiran 1 ( Pathway )
Faktor
Faktor Pre Genetik
natal
Perubahan Ansietas
Defek atau lubang pada atrium status kesehatan
Adanya shunt / aliran darah dari
Adanya shunt/ aliran darah dari
artium kiri ke kanan
atrium kanan ke kiri
Volume
sekuncup turun
Darah CO2 & O2 Penurunan curah Aliran darah dari
jantung atrium kiri ke ventrikel
kiri berkurang