Anda di halaman 1dari 1

DINAMIKA PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN SENI

DALAM ISLAM
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam islam terbagi menjadi 3 masa, yaitu islam pada
masa klasik (650 – 1250 M), islam pada masa abad pertengahan (1250 – 1800 M) dan islam pada Masa Modern
(1800 – Sekarang)
1. Islam pada Masa Klasik (650 – 1250 M)
Pada masa ini perkembangan ilmu pengetahuan teknologi terbagi menjadi 3 masa lagi, yaitu masa
kenabian, masa kekhalifahan dan masa monarchy heredits
a) Masa Kenabian
Masa kenabian ini adalah masa dimana ketika nabi Muhammad SAW diutus menjadi
Rasul, dengan Al- Qur’an sebagai pedoman utamanya. Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa
sastra yang lazim dipakai masyarakatnya. Itu semua didasarkan untuk menyesuaikan diri dengan
tradisi masyarakatnya (agar komunikatif) serta menantang dan mengungguli syair-syair jahiliyah.
Sedemikian beratnya perjuangan Rasul SAW dalam menyampaikan risalah Tuhan, kemudian
setelah wafatnya Rasul kepemimpinan diambil alih oleh para Khalifah.
b) Masa Kekhalifahan
Ada 4 pemimpin kekhalifahan setelah Rasul wafat, yaitu Abu Bakar al-Shidiq
(w.634M/11H), Umar bin Khattab (w.644M/23H), Usman bin Affan (w.656M/35H), dan Ali bin
Abi Thalib (w.661M/40H). Pada fase ini mengalami dua fase penting, yaitu
 Fase Ekspansi (650 – 1000 M)
Fase Ekspansi adalah masa puncak kemajuan islam dibawah kepemimpinan kekhalifahan
seperti perluasan pengaruh yg sangat signifikan, kerah Barat melalui Afrika Utara Islam
mencapai Spanyol dan ke arah Timur melalui Persia Islam sampai ke India dan
perkembangan ilmu pengetahuan (di bidang agama maupun non-agama) dan kebudayaan.
 Fase Disintegrasi (1000 – 1250 M)
Fase Disintegrasi adalah masa kemunduran islam yang ditandai dengan perpecahan
politik umat islam hingga berpuncak pada terenggutnya Baghdad oleh bala tentara Hulagu di
tahun 1258.
c) Masa Monarchy Heredits
Setelah masa Khalifah selesai, pemerintahan islam berganti menjadi Monarchy Heredits
(kerajaan turun-temurun) yag terbagi menjadi dua, yaitu Dinasti Amawi (Bani Umayah) b)
Dinasti Abbasiyah (Bani Abbasiyah).
2. Islam pada Masa Abad Pertengahan (1250 – 1800 M)
Islam pada Masa Abad Pertengahan dapat disimpulkan dalam dua fase penting, yaitu Fase
Kemunduran (1200 - 1500 M) dan Fase Masa Tiga Kerajaan Besar (1500 - 1800 M). Keadaan Islam
mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumny (klasik), setelah
berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu Ottoman Empire ( Kerajaan Usmani di Turki), Safawi Empire
(Kerajaan Safawi di Persia), dan Mughal Empire (Kerajaan Mughal di India).
3. Islam pada Masa Modern (1800 – Sekarang)
Islam pada masa periode modern dikenal sebagi era kebangkitan umat islam. Kekalahan demi
kakalahan tampaknya mulai menyadarkan dunia Islam bahwa dunia Barat telah mengalami kemajuan
sedemikian tinggi. Dari sinilah muncul ide-ide pembaharuan yang bermaksud merekonstruksi keadaan
dan kualitas umat Islam dengan tujuan membawa islam kepada kemajuan.
Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama
Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab
(1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Jatuhnya mesir ke tangan barat menynadarkan
umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi
Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara untuk meningkatkan mutu dan
kekuatan umat Islam. Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut :

 Membangun kekuatan militer yang lebih kuat, yaitu pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik
militer untuk pertama kalinya.
 Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika
(1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada
masyarakat turki yang disertai pula oleh usaha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa
turki.
 Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia Islam atau barat ialah Ibnu Sina (1031 M)
dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031 M)
dan penyair lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib, sangat
dikenal luas saat itu.

Anda mungkin juga menyukai