Anda di halaman 1dari 8

Apa itu “Kebijakan”?

Kebijakan Publik adalah pernyataan dari pemerintah tentang apa yang ingin dilakukan atau tidak
dilakukan. Seperti Undang-undang, regulasi, keputusan-keputusan, perintah atau kombinasi dari
semuanya. Misalnya, undang-undang yang menyatakan bahwa mereka yang kedapatan
mengemudi dalam keadaan mabuk akan masuk penjara hingga satu tahun adalah pernyataan
kebijakan pemerintah untuk menghukum pengemudi yang mabuk.
Tingkat Kodifikasi Kebijakan

Tingkat kebijakan Dimana dikodifikasi Visibilitas kodifikasi


Konstitusional Dalam konstitusi federal atau Sangat terlihat di tingkat
negara bagian federal diaman konstitusi telah
diedit sangat sedikit. Beberapa
konstitusi negara bagian lebih
mudah diubah untuk
perubahan kecil.
Hukum Kode Amerika Serikat, Statuta Sangat terlihat melalui
Luas kodifikasi dalam undang-
undang, publikasi di Statuta
Luas.
Peraturan/ regulasi Daftar federal, kode peraturan Cukup terlihst melalui kode
federal federal regulasi dan daftar
federal.
Catatan formal operasi standar Prosedur operasi manual Visibilitas rendah karena SOP
prosedur seringkali hanya
dipublikasikan secara internal.
Perilaku berpola dengan “level Tidak dikodifikasi secara Visibilitas rendah karena ini
jalan birokrat” formal: bukti “kebijakan” adalah perubahan perilaku
dapat ditemukan di beberapa dengan variasi antar aktor.
catatan lembaga
Perubahan halus dalam Tidak dikodifikasi secara Visibilitas sangat rendah.
kognisi, dalam penenkanan resmi. Seringkali birokrat Tidak dikodifikasi, dan
yang diungkapkan oleh tingkat jalanan diri perubahan dalam persepsi dan
perilaku pada masalah, dll penekanan mungkin tidak
kentara.
Konstitusi adalah pernyataan kebijakan nasional yang paling terlihat dan paling jelas
dikodifikasi. Konstitusi adalah hukum dasar negara, dan mengubah konstitusi bukanlah hal yang
sepele. Untuk mengamandemen konstitusi, dua pertiga dari DPR dan Senat harus memberikan
suara untuk amandemen tersebut, dan tiga perempat dari badan legislatif negara bagian harus
meratifikasi amandemen yang diusulkan.

Kodifikasi undang-undang dan peraturan perundang-undangan kurang terlihat dibandingkan


dengan perubahan konstitusional, meskipun visibilitas proses hukum dan peraturan bervariasi
dengan sifat kebijakan yang dipertimbangkan.

Terdapat pengetahuan dari anggota organisasi dan tidak dapat dikodifikasi yaitu pola perilaku
oleh birokrat tingkat jalanan merupakan aspek penting dari kebijakan publik, merupakan orang-
orang di garis depan penyampaian layanan publik, seperti polisi, guru, petugas layanan sosial,
petugas pemadam kebakaran, juru tulis di kantor pos dan kantor kendaraan bermotor. Birokrat
tingkat jalanan lebih kepada orang-orang yang menjalankan atau melaksanakan kebijakan atau
sebagai penegak dari kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Jenis Kebijakan

Tipologi kebijakan yang paling awal biasanya memisahkan kebijakan ke dalam kategori topik,
seperti kebijakan pendidikan, kebijakan kesehatan, atau kebijakan transportasi.

Terdapat kebijakan Distributif, Peraturan atau Regulasi dan Redistributif

Pada era modern tipologi kebijakan berkembang dimulai pada tahun 1964 ketika Theodore Lowi
meletakkan jenis kebijakan klasik yang sering diajarkan di program sarjana dan pascasarjana.
Lowi membagi kebijakan menjadi tiga kategori yaitu distrubutif, redistributif, dan regulasi.
Kemudian, Ripley dan Franklin membagi kembali kebijakan regulasi menjadi dua yaitu regulasi
protektif dan regulasi persaingan.

1. Kebijakan Distributif
Kebijakan distributif melibatkan pemberian semacam manfaat kepada kelompok kepentingan
tertentu atau kelompok penerima manfaat lain yang relatif kecil dan terdefinisi dengan baik.
Contoh subsidi pertanian dan pengeluaran federal untuk proyek infrastruktur lokas seperti
bendungan, sistem pengendali banjir, penerbangan, jalan raya, dan sekolah.

Karena semua anggota akan mendapatkan manfaat yang sama dari pengeluaran, sehingga ada
kegiatan para anggota berjanji untuk memilih tagihan pendanaan satu sama lain. Misalnya
seorang anggota distrik kongres perkotaan mendukung subsidi pertanian anggota pedesaan dan
begitu sebaliknya. Dari kebijakan distributif memudahkan mengidenifikasi kelompok orang
tertentu yang memperoleh manfaat dari kebijakan, sementara biaya kebijakan tersebar lebih luas
ke seluruh masyarakat. Kebijakan ini bermasalah dalam demokrasi karena program yang dibuat
sering kali menciptakan penerima manfaat dan kelompok penerima manfaat di Amerika Serikat
dicirikan oleh Lowi sebagai liberalisme kelompok kepentingan, dimana cabang-cabang
pemerintah lebih tertarik untuk melayani kepentingan tertentu dari pada melayani kepentingan
publik.

2. Kebijakan Regulasi
Adalah kebijakan yang dibuat untuk mengatur perilaku bisnis. Terbagi atas dua jensi
kebijakan regulasi yaitu regulasi kompetitif dan regulasi protektif.

Kebijakan regulasi kompetitif yaitu kebijakan yang dirancang untuk mengatur perdagangan
atau profesi, seperti hukum, kedokteran, teknik, kelistrikan dan kontraktor pipa ledeng, atau tata
rambut. Negara pada umumnya memberikan kuasa untuk melisensikan profesi kepada anggota
dari profesi tersebut, pengacara dan dokter dilisensikan dan diatur oleh rekan-rekan mereka,
masing-masing melalui asosiasi pengacara negara bagian dan asosiasi medis negara bagian.
Kebijakan regulasi kompetitif dibuat tanpa banyak pengawasan publik dan dibuat pada tingkat
negara bagian.

Kebijakan regulasi protektif (peraturan perlindungan) yaitu kebijakan yang dirancang untuk
melindungi publik secara luas dari efek negatif aktivitas swasta, seperti makanan yang tercemar,
populasi udara, produk konsumen yang tidak aman, atau transaksi bisnis yang curang. Kebijakan
ini cenderung sangat kontroversial karena kelompok bisnis menolak regulasi sedangkan regulasi
bersikeras bahwa mereka bertindak untuk kepentingan publik.
3. Kebijakan Redistributif

Dalam kebijakan ini melibatkan tingkat pemerintahan tertinggi dan para pemimpin yang disebut
asosiasi puncak. Kebijakan redistributif ditandai dengan tindakan untuk memanipulasi alokasi
kekayaan, property, hak pribadi atau sipil, atau barang berharga lainnya di antara kelas sosial
atau kelompok ras. Contoh kesejahteraan, hak sipil untuk ras atau sosial minoritas, bantuan untuk
kota atau sekolah miskin, dan sebagainya. Pembuatan kebijakan redistributif yang cukup besar di
Amerika Serikat sejak pemerintahan Franklin D. Roosevelt, kebijakan ini sulit untuk disahkan
karena kurang kuat untuk menang. Contoh hak-hak sipil yang persepsi dari redistribusi hak,
ketika orang kulit hitam menuntut hak dan sumber daya yang dijamin mereka di bawah
Konstitusi, seperti kesempatan yang sama dalam pendidikan, perumahan, dan pekerjaan, hak
untuk memilih dan hak untuk diproses dalam proses pidana, banyak orang yang menolak
kebijakan ini karena mereka percaya bahwa mereka akan merugi jika orang kulit hitam adalah
“pemenang” dari hak-hak tersebut.

Jenis kebijakan Aktor utama Hubungan di Stabilitas Visibilitas


antara para hubungan keputusan
aktor
Distributif Sub komite Balas jasa Stabil Rendah
kongres dan (semua orang
komite, eksekutif mendapatkannya)
biro, kelompok
kepentingan kecil
Regulasi Sub komite Tawar-menawar, Tidak stabil Moderat
protektif kongres dan kompromi
komite, Dewan
dan Senat penuh,
badan eksekutif,
asosiasi
perdagangan
Regulasi Sub komite, Longrolling Stabil Sangat rendah,
kompetitif eksekutif biro dan (saling sangat kecil
komisi, kelompok mendukung antar kongres penuh
kepentingan kecil. anggota keterlibatan
kelompok) antar
aktor favorit
Redistributif Presiden dan Ideologis dan Stabil Tinggi
pengangkatannya, konflik kelas
komite /kongres,
kelompok
kepentingan
terbesar,
liberal/konservatif.

Jenis Presiden, Biro Kongres Kongres sub Sektor


kebijakan presidensi secara komite swasta
dan keseluruhan
birokrasi
terpusat
Distributif Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi
(mendukung (kelompok
sub komite) bersubsidi)
Regulasi Cukup tinggi Moderat Cukup tinggi Moderat Cukup tinggi
protektif
Regulasi Rendah Tinggi Rendah Sedang Tinggi
kompetitif (regulasi hingga rendah (kepentingan
agensi) yang diatur)
Redistributif Tinggi Tinggi Cukup rendah Tinggi (yang
tertinggi
mewakili
kelompok
grup yang
menarik)

James Q. Wilson: Biaya dan Manfaat yang Terkonsentrasi dan Membaur

James Q. Wilson menaggapi kritik jenis kebijakan Lowi dengan mengembangkan sistem yang
menolak jenis kebijakan yang ambigu. Wilson mengatur kebijakan biaya dan manfaatnya
difokuskan pada satu kepentingan tertentu, atau tersebar di banyak orang atau kepentingan. Pada
Wilson’s tipologi costbenefit, kebijakan yang memberikan manfaat yang jelas bagi satu
kelompok memotivasi kelompok itu untuk mendesak diberlakukannya kebijakan yang tugasnya
akan menjadi lebih mudah jika biaya kebijakan sulit untuk diberikan kepada kelompok tertentu,
yaitu jika biaya didistribusikan secara luas ke seluruh kelompok yang lebih besar.

Tipologi Kebijakan Lainnya

Tipologi Lowi dan Wilson bukanlah satu-satunya cara untuk mengkategorikan kebijakan publik.
Ada empat cara tambahan dan tidak eksklusif untuk mengkategorikan kebijakan.

1) Kebijakan Substantif dan Prosedural

James Anderson mengingatkan tentang perbedaan yang sangat penting antara kebijakan yang
menetapkan aturan untuk pembuatan kebijakan dan kebijakan yang lebih familiar yang
sebenarnya menyediakan barang dan jasa yang kita harapkan dari pemerintah. Perbedaan antara
substantif dan prosedural kebijakan seperti perbedaan antara apa yang dilakukan pemerintah
versus cara melakukannya. Kebijakan prosedural sangat penting dan pada akhirnya berdampak
substantif terhadap politik.

Undang-Undang Prosedural Administratif (APA) tahun 1946 sebagai kebijakan prosedural yang
sangat penting. APA menetapkan prosedur oleh lembaga pemerintah di mana yang membuat,
mengeluarkan, dan menegakkan aturan dan regulasi saat merek menerapkan undang-undang
yang disahkan oleh Kongres. Jika peraturan dibuat oleh lembaga dengan mengikuti proses yang
ditetapkan oleh APA, maka aturan tersebut dianggap memiliki kekuatan hukum. Kebijakan
prosedural di Amerika Serikat dan sebagian besar demokrasi telah dicurahkan untuk
menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, dimana negara membuat aturan dan
memberitahu warga negara atau masyarakat sehingga mereka dapat mengomentari atau
memberi saran terhadap peraturan yang akan dibuat tersebut.

2) Kebijakan Material dan Simbolik

Cara lain untuk mengkategorikan kebijakan yaitu dengan memeriksa kebijakan tersebut material
atau simbolis. Kebijakan material berupa memberikan manfaat material bagi masyarakat, dan
kebijakan simbolis yang hanya menarik nilai-nilai orang tanpa sumber daya atau upaya nyata di
belakangnya. Kebijakan material, misalnya hibah federal yang memberikan uang kepada
komunitas local untuk mempekerjakan petugas polisi, seperti yang diterapkan di pemerintahan
Clinton. Kebijakan simbolis, misalnya upaya anti drug seperti kampanye “Just Say No” dan Drug
Abuse Resistance Education (DARE), dan undang-undang dan amandemen konstitusi yang
diusulkan yang akan melarang pembakaran bendera. Contoh studi kasusnya yaitu undang-
undang pelarangan pembakaran atau penodaan bendera Amerika Serikat. Etika bendera yang
tepat membutuhkan pembakaran bendera yang sudah using dengan cara yang tepat, ketika
Gregory Johnson membakar bendera sebagai protes di Konvensi Nasional Partai Politik
Republik 1984. Untuk tindakan ini Johnson dihukum karena menodai bendera yang melanggar
hukum Texas.

3) Barang Publik Vs Pribadi

Salah satu cara utama membedakan antara apa yang harus disediakan oleh pemerintah dan apa
yang lebih baik disediakan oleh sektor swasta adalah dengan menganalisis apakah suatu barang
itu publik atau swasta. Barang publik adalah barang yang disediakan untuk satu pengguna dan
tersedia untuk semua orang dalam masyarakat serta tidak dapat dikonsumsi secara eksklusif oleh
satu orang atau kelompok. Barang Pribadi adalah barang yang hanya dapat digunakan oleh
konsumen secara langsung. Contoh hukum yang mengatur kebersihan dan air merupakan
kebaikan publik atau barang publik, di mana untuk membersihkan udara dan air untuk satu orang
mengharuskan semua orang disediakan lingkungan yang lebih baik.

4) Kebijakan Liberal dan Konservatif

Istilah “liberal” diguanakan oleh Presiden Reagan dan sekutunya sebagai cemoohan untuk
kebijakan sosial yang gagal pada tahun 1930-an dan 1960-an.Konservatif adalah orang yang
percaya pada keuggulan inisiatif dan upaya individu atas tindakan pemerintah. Kaum
konservatif, percaya bahwa pemerintah cenderung menejadi akat kerusakan. Sedangkan liberal
percaya bahwa pemerintah dapat bekerja untuk menyamakan perbedaan antara yang kuat yang
sehat dan yang miskin serta yang kurang berkuasa. Tidak semua kaum konservatif berpikir
bahwa pemerintah itu jahat, sama seperti tidak ada kaum liberal yang percaya bahwa pemerintah
selalu menjadi kekuatan yang baik. Pada akhrinya, cukup sulit untuk mengkarakterisasi suatu
kebijakan hanya sebagai liberal atau konservatif.

Anda mungkin juga menyukai