PENDAHULUAN
Saudara mahasiswa, salam semangat untuk Anda semua. Anda pasti sudah
mengenal bahwa salah satu tindakan kuratif dalam kesehatan gigi adalah tindakan
pencabutan gigi. Pada kesempatan sebelumnya Anda pasti sudah pernah
mempelajari teori tentang
pencabutan gigi, baik gigi susu maupun gigi tetap.
Pada bab ini Anda akan mempelajari dua topik yang meliputi pencabutan gigi
susu dengan anestesi permukaan (surface anesthesia) dan gigi tetap akar tunggal
dengan anestesi infiltrasi (infiltration anesthesia), dimana keduanya dilakukan
sebagai tindakan kuratif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pasien
individu.
Cara anestesi lokal yang dipakai adalah yang termasuk dalam jenis anestesi
permukaan (surface anesthesia) dan anestesi infiltrasi (infiltration anesthesia).
Selain menentukan jenis obat anestesi yang dipakai, Anda juga akan dipandu
untuk dapat menentukan kasus pencabutan gigi sesuai indikasi; menyiapkan alat,
bahan, dan obat; mengatur posisi pasien dan operator; pemberian komunikasi
terapeutik; persetujuan tindakan medis; pelaksanaan anestesi permukaan (surface
anesthesia) atau anestesi infiltrasi (infiltration anesthesia); fiksasi dan tumpuan
jari; gerakan pencabutan; serta pemberian instruksi setelah pencabutan gigi.
Tujuan setelah mengikuti mata kuliah ini Anda (mahasiswa) mampu melakukan
tindakan pencabutan gigi pada pasien pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
individu sesuai prosedur dengan cara anestesi permukaan (surface anesthesia) dan
anestesi infiltrasi (infiltration anesthesia).
Namun demikian sebelum Anda melakukan praktik pencabutan gigi pada pasien
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut individu di klinik, Anda sudah harus
menguasai pengetahuan dan keterampilan tentang Dasar-dasar Pencabutan Gigi,
Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Kedokteran Gigi, Komunikasi Terapeutik,
serta Etika Profesi. Untuk itu persiapkan diri Anda dengan mempelajari kembali
ilmu-ilmu di atas, sebagai bekal untuk melakukan tindakan pencabutan gigi pada
pasien pelayanan asuhan kesehatan gigi individu.
Topik 2
Tindakan Pencabutan Gigi Tetap Akar Tunggal
Dengan Anestesi Permukaan (Infiltration
Anesthesia)
Mari kita masuk pada topik kedua, yaitu topik tentang tindakan pencabutan gigi
tetap akar tunggal dengan anestesi infiltrasi (infiltration anesthesia). Yang
dimaksud dengan gigi tetap akar tunggal disini adalah Gigi Tetap Anterior
Rahang Atas dan Rahang Bawah. Siapkan diri Anda untuk berhadapan dengan
pasien yang berusia lebih dari 7 tahun, kebanyakan pada usia remaja dan dewasa,
atau bahkan tua. Perhatikan prosedur yang harus Anda lakukan.
A.INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PENCABUTAN GIGI TETAP AKAR
TUNGGAL DENGAN ANESTESI INFILTRASI
Gigi geligi yang termasuk gigi tetap akar tunggal adalah Gigi Tetap
Anterior Rahang Atas (13 sampai dengan 23) dan Anterior Rahang Bawah (33
sampai dengan 43). Disini Anda harus dapat mengidentifikasi kasus gigi tetap
akar tunggal yang memenuhi kriteria indikasi pencabutan dengan menggunakan
anestesi infiltrasi. Untuk itu pelajari kembali matakuliah Dasar-dasar Pencabutan
Gigi. Selain itu, pahami pula indikasi dan kontra indikasi keadaan umum pasien
untuk tindakan anestesi infiltrasi. Dari kasus dan keadaan umum pasien yang
diidentifikasi sudah sesuai indikasi, maka Anda dapat menentukan obat anestesi
yang sesuai. Perhatikan 4 hal utama bila Anda akan melakukan pencabutan gigi
menggunakan anestesi infiltrasi yaitu: pasien harus cukup tidur (minimal 6 jam),
pasien sudah makan pagi terlebih dahulu, tekanan darah (tensi) pasien normal,
pasien tidak meminum obat pengencer darah.
Misalnya pasien Ny. X umur 40 th, dengan keadaan umum sehat, semalam pasien
tidur selama 8 jam, sudah sarapan pagi, tidak ada kontra indikasi penyakit
sistemik, tensi normal dan tidak mengkonsumsi obat pengencer darah. Dalam
mulut Tn. X ada kasus gigi 11. nekrosis pulpa, fraktur setengah mahkota (gigi
tetap akar tunggal), disertai derajat kegoyangan 1. Pada pasien ini baru boleh
dilakukan pencabutan dengan anestesi infiltrasi.
Gambar 11.14. Fraktur Setengah Mahkota (Gigi Tetap Akar Tunggal)
H.GERAKAN PENCABUTAN
Beberapa hal perlu diperhatikan saat melakukan gerakan pencabutan gigi
adalah bahwa Gigi Tetap akarnya masih panjang dan tertanam dalam tulang.
Untuk itu perlu digoyangkan dan dilonggarkan terlebih dahulu sebelum dicabut.
Disini diingatkan kembali gerakan pencabutan sebagai berikut:
1. Gigi tetap anterior rahang atas: lepaskan perlekatan gigi dari jaringan
periodontium menggunakan bein, goyangkan gigi dengan bein, bila gigi
telah longgar maka pegang gigi menggunakan tang yang sesuai, luksasi ke
arah labial-palatal, bila sudah longgar lakukan rotasi, lalu ekstraksi ke arah
bawah dan keluar dari mulut. Di bawah ini adalah contoh gambar
penggunaan bein.
Gambar 11.15 Penggunaan Bein.
Sumber: Sariningsih, 2006.
2. Gigi tetap anterior rahang bawah: lepaskan perlekatan gigi dari jaringan
periodontium menggunakan bein, goyangkan gigi dengan bein, bila gigi
telah longgar maka pegang gigi menggunakan tang yang sesuai, luksasi ke
arah labial-palatal, bila sudah longgar lakukan rotasi, lalu ekstraksi ke arah
atas dan keluar dari mulut
Latihan
Ringkasan
Tindakan pencabutan gigi tetap akar tunggal dengan anestesi infiltrasi pada
pasien pelayanan asuhan kesehatan individu dilakukan pada pasien dengan usia
lebih dari 7 tahun. Obat anestesi yang biasanya digunakan adalah Lidocaine HCl,
Pehacain, Scandonest, atau Xylestesin. Agar prosedur pencabutan dapat berjalan
dengan lancar dan aman, maka penting untuk memperhatikan indikasi; keadaan
umum dan penyakit sistemik yang diderita oleh pasien; pemilihan alat, bahan dan
obat anestesi yang tepat; posisi pasien dan operator; pemberian komunikasi
terapeutik; persetujuan tindakan medis; pelaksanaan anestesi permukaan; fiksasi
Tes 2
jari; gerakan pencabutan; dan pemberian instruksi setelah pencabutan gigi.