MUATAN PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Semester :6/1
Tema 5 : Wirausaha
Sub Tema 3 : Ayo, Belajar Berwirausaha
Pembelajaran ke :1
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayadiri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan disekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalamtindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
KOMPETENSI
3.3. Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam
lingkup ASEAN
4.3. Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam
kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan
pendidikan dalam lingkup ASEAN
C. Materi
Diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) tentunya akan memengaruhi arus
barang dan jasa. Pada tema 5 subtema 3 ini kita akan membahasa mengenai apakah MEA
itu? Bagaimana MEA memengaruhi kehidupan kita? Apa manfaat MEA bagi Indonesia
dan negara-negara ASEAN lainnya? Berikut adalah penjelasannya:
1. Pengertian dari MEA
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan sebuah upaya dari berbagai negara di
Asia Tenggara untuk menghadapi perdagangan bebas, khususnya di antara negara
Asia Tenggara sendiri. Negara-negara yang tergabung dalam MEA antara lain adalah
Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, Brunei
Darussalam, Thailand, dan Myanmar.
Para pemimpin Asean sepakat memberlakukan pasar tunggal di kawasan Asia
Tenggara pada akhir 2015 agar daya saing Asean meningkat dan untuk menarik
investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ASEAN sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan MEA nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa
dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi
akan semakin ketat.
Salah satu tujuan MEA yang utama adalah untuk menjadikan wilayah Asia Tenggara
sebagai pasar tunggal yang membebaskan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga
terampil. Hal yang peredarannya tidak dibatasi di antara negara-negara Asia
Tenggara, yaitu arus barang, arus jasa, arus modal, arus investasi, dan arus tenaga
kerja terampil.
Tujuan MEA ini disimpulkan dalam empat pilar utama dalam cetak biru MEA 2015.
Dengan kata lain, empat pilar ini merupakan tujuan MEA yang perlu dicapai pada
2015, yaitu :
1. Pasar dan Basis Produksi Tunggal
MEA mewujudkan impian negara-negara ASEAN untuk dapat menjadi
suatu pasar tunggal yang berbasis produksi internasional, dengan pengembangan
aliran investasi dan modal yang lebih bebas, bebas barang dan jasa, serta
mengembangkan tenaga kerja terdidik.
MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar
tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya. Dengan
diterapkannya MEA, peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta
profesi di Indonesia akan semakin terbuka. Begitu pula sebaliknya, tenaga kerja
Indonesia juga mempunyai peluang yang lebih besar untuk bekerja di negara-negara
anggota ASEAN lainnya. Hal ini menandakan bahwa kualitas produk dan sumber
daya manusia Indonesia harus terus ditingkatkan agar mampu ikut berpartisipasi
bersama tenaga kerja asing.