Anda di halaman 1dari 3

Efek Antimikroba Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.

) terhadap Pertumbuhan
Propiobacterium acnes secara In Vitro

Propionibacterium acnes atau P.acnes merupakan bakteri flora normal kulit, namun dapat menjadi
penyebab infeksi oportunistik berupa jerawat. (Nakase, et al., 2017). Umumnya, jerawat diobati
menggunakan antibakteri yang bertujuan mengurangi kolonisasi bakteri (Nugroho & Widayati,
2013). Alternatif pengobatan infeksi jerawat dengan menggunakan tanaman-tanaman yang memiliki
khasiat antibakteri, salah satu adalah daun pepaya (Carica papaya L.) yang mengandung alkaloid,
flavonoid, triterpenoid dan saponin (Quintal, et al., 2011)

Perlakuan (Konsentrasi) Sig. Keterangan

0,39% 0,169 Tidak Signifikan

0,78% 0,212 Tidak Signifikan

1,56% 0,002 Signifikan

3,125% 0,031 Signifikan


Kontrol Kuman (KK)
6,25% 0,000 Signifikan

12,5% 0,000 Signifikan

25% 0,001 Signifikan

50% 0,001 Signifikan

100% 0,001 Signifikan

salah satu adalah daun pepaya (Carica papaya L.) yang mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid dan saponin

Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri
P.acnes secara in vitro.

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian true eksperimental, dengan menggunakan post
test only control group design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah bakteri P. acnes yang
diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Metode yang dipakai adalah difusi cakram dan dilusi tabung untuk mengetahui efek antimikroba
ekstrak daun papaya terhadap bakteri P. acnes dan KHM. Metode dilusi tabung untuk menentukan

hasil

Penelitian dengan menggunakan metode difusi cakram untuk menentukan KHM menunjukkan hasil
yang tidak signifikan dikarenakan terdapat peningkatan zona hambat yang tidak terlalu besar antar
konsentrasi dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak. Ekstrak mulai berpengaruh pada konsentrasi
0,78% dengan rerata zona hambat sebesar 1 mm. Kemudian, metode dilusi tabung untuk
menentukan KBM menunjukkan bahwa konsentrasi yang mulai memberikan efek penurunan yang
signifikan adalah 1,56 % dengan nilai signifikansi 0,002 (p < 0,05) dan jumlah koloni <0,1 pada 50%.

Tabel 1.1 Kadar Hambat Minimal Ekstrak Daun Pepaya terhadap Bakteri P. acnes dan Kriteria David
Stout

Konsentrasi Ulangan Rerata Kriteria


Ekstrak 1 2 3 Zona David
Daun Hambat Stout
Pepaya
100% 9 mm 7,5 mm 16,5 mm 11 mm Kuat
50% 7,5 mm 6,75 mm 12 mm 9 mm Sedang
25% 6,75 mm 6 mm 9 mm 7 mm Sedang
12,5% 6 mm 5,25 mm 6 mm 6 mm Sedang
6,25% 4,5 mm 4,5 mm 5,25 mm 5 mm Sedang
3,125% 3 mm 3,75 mm 4,5 mm 4 mm Lemah
1,56% 2,25 mm 3 mm 3 mm 3 mm Lemah
0,78% 1,5 mm 0 mm 1,5 mm 1 mm Lemah
0,39% 0 mm 0 mm 0 mm 0 mm Lemah

Tabel 2. 1 Uji Post Hoc, menunjukkan bahwa konsentrasi yang mulai memberikan efek penurunan
yang signifikan adalah 1,56 % dengan nilai signifikansi 0,002 (p < 0,05)

Perlakuan Sig. Keterangan


(Konsentrasi)
0,39% 0,169 Tidak
Signifikan
0,78% 0,212 Tidak
Kontrol Kuman Signifikan
(KK) 1,56% 0,002 Signifikan
3,125% 0,031 Signifikan
6,25% 0,000 Signifikan
12,5% 0,000 Signifikan
25% 0,001 Signifikan
50% 0,001 Signifikan
100% 0,001 Signifikan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa KHM
ekstrak daun pepaya terhadap P. acnes dengan metode difusi cakram ditentukan pada konsentrasi
0,78% dan KBM ekstrak daun pepaya terhadap P. acnes dengan metode dilusi tabung ditentukan
pada konsentrasi 50 %
Alorkpa, E. J., Boadi, . N. O., Badu , . M. & Saah , S. A., 2016. Phytochemical screening, antimicrobial
and antioxidant properties of assorted Carica papaya leaves in Ghana. Journal of Medicinal Plants
Studies , 4(6), pp. 193-6.

Legiawati, L., 2010. Perawatan Kulit pada Acne. Medicinal Jurnal Kedokteran Indonesia, pp. 17-9.

Mahomoodally, M. F., 2013. Traditional Medicines in Africa: An Appraisal of Ten Potent African
Medicinal Plants. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, p. 1-2.

Quintal, P. C. ´., Flores, T. G., Buenfil , I. R. ´. & Tintore, S. G., 2011. Antifungal Activity in Ethanolic
Extracts of Carica papaya L. cv. Maradol Leaves and Seeds. Indian J Microbiol, 51(1), pp. 54-7.

Nakase, K. et al., 2017. Propionibacterium Acnes is Developing Gradual Increase in Resistance to Oral
Tetracyclines. Journal of Medical Microbiology , p. 8.

Nugroho, R. A. & Widayati, R. I., 2013. Terapi Tropikal Clindamisin Dibandingkan dengan
Niacinamide + Zink pada Acne Vulgaris. Jurnal Kedokteran Diponegore, 2(1).pp.5-6.

Nur Hafidhah Fitriani1

Anda mungkin juga menyukai