Anda di halaman 1dari 4

RESUME PORTFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI PENDEKATAN MODUL

Portfolio Management
Kelas MM Reguler Yogyakarta Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Nama Diva Tertia Almira (470320) Dosen Prof. Jogiyanto Hartono, Akt.,M.B.A., Ph.D, CMA

Kelas MBA 78 Finance Tanggal Minggu, 13 Februari 2022

Modul 1- Konsep Investasi

Definisi Investasi
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukan ke aset produktif selama
periode waktu yang tertentu. Tiga hal utama dalam investasi adalah terdapat dana yang digunakan
untuk investasi, terdapat aset yang akan dijadikan investasi dan terdapat waktu periode investasi.
Dana investasi tersebut adalah hasil penundaan konsumsi (deferring consumption) yang akan
diinvestasikan menjadi aset produktif. Konsumsi dan investasi adalah dua kegiatan yang berkaitan
karena penundaan konsumsi sekarang dapat diartikan sebagai investasi konsumsi masa datang.

Konsumsi, Utilitas dan Pentingnya Investasi


Konsumsi adalah pemakaian sumber daya yang ada untuk mendapatkan kepuasan atau
utilitas. Melalui kurva tak beda, penundaan konsumsi ternyata dapat dibuktikan meningkatkan utilitas.
Investasi ke dalam aset produktif dapat berbentuk nyata seperti rumah dan tanah ataupun aset
keuangan. Investasi yang efektif penting dilakukan karena dapat meningkatkan kesejahteraan moneter
untuk masa kini dan mendatang.

Melakukan Investasi
Investasi dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui perantara perusahaan
investasi. Pembelian investasi langsung dapat dilakukan pada pasar uang, pasar modal atau turunan.
Investasi tidak langsung menarik untuk investor karena dapat berinvestasi dalam jumlah kecil, waktu
yang minimal dan tidak perlu memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup. Perusahaan
investasi berbentuk kontrak investasi kolektif sehingga investor hanya memiliki unit penyertaan
bukan kepemilikan. Terdapat beberapa klasifikasi perusahaan investasi, yaitu:
● Closed-end investment companies: perusahaan investasi yang menjual saham dalam
jumlah tetap sebanyak saham penawaran perdana.
● Open-end investment companies (reksa dana): menghimpun dana dari masyarakat untuk
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Nilai total portfolio yang
dibentuk perusahaan investasi ini disebut Nilai Aset Bersih (NAB). Reksa dana
diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu:
○ Reksa dana pasar uang (Aset jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari satu
tahun)
○ Reksa dana pendapatan tetap (80% aset obligasi dan 20% berasal dari aset lain
dengan tujuan membentuk portfolio yang aman)
○ Reksa dana saham atau ekuitas (80% aset saham dan 20% lainnya dengan tujuan
untuk menghasilkan return yang tinggi)
○ Reksa dana campuran
○ Reksa dana terproteksi (Memiliki obligasi jangka pendek sehingga terproteksi dari
kerugian penurunan nilai investasi)
● Unit investment trust: mengumpulkan dana dari investor untuk membentuk portfolio dari
surat berharga berpenghasilan tetap.
● Exchange traded fund (ETF): dana investasi yang kinerjanya mengikuti harga index dan
diperdagangkan di pasar modal.

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam keputusan Investasi


Dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan secara bersama sama adalah return dan risk.
Terdapat dua jenis return yaitu expected return (yang diharapkan investor selama kepemilikan aset)
dan realised return (yang sudah diperoleh). Dalam mempertimbangkan resiko, investor memiliki
toleransi risiko yang berbeda-beda. Investor risk-averse menghindari risiko sementara risk-seeker siap
menerima resiko demi mendapatkan return yang tinggi. Expected return dan resiko memiliki tradeoff
positif dimana semakin besar risiko investasi maka semakin besar return yang didapatkan. Namun
hubungan positif ini tidak selalu terjadi pada realized return dan risk, salah satu contohnya terjadi
pada krisis moneter 1998 dimana return deposito lebih tinggi dari saham yang resikonya lebih tinggi.

Modul 2 - Aset-Aset Keuangan

Aset-aset dalam pasar uang


Aset keuangan untuk investasi dapat dibeli di pasar uang, modal dan turunan. Pasar uang
berhubungan dengan perbankan dan terdiri dari aset yang tidak dapat diperjual belikan (deposito) dan
yang dapat diperjual belikan (t-bill, repo, commercial paper).

Aset-aset dalam pasar modal


Aset keuangan jangka panjang berupa fixed income securities (obligasi pemerintah, surat
berharga agen federal, municipal bonds, corporate bond. dan saham (preferred & common).
● Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo
dengan bunga tetap (jika ada). Kelompok obligasi:
○ Pemerintah
■ Surat Utang Negara (SUN): surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah
atau valuta asing yang dijamin pembayarannya oleh negara Indonesia. Selain
itu juga dikeluarkan dalam bentuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
atau sukuk negara yaitu SUN dengan prinsip syariah. Tujuan SUN diterbitkan
untuk membiayai defisit anggaran pendapatan/belanja negara dan menutup
kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian arus kas rekening kas
negara. Dua bentuk SUN:
● Surat Perbendaharaan negara sampai 12 bulan dengan pembayaran
bunga diskonto
● Obligasi Negara lebih dari 12 bulan dengan kupon dan/atau bunga
diskonto
■ Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) adalah obligasi yang diterbitkan
negara dan dijual kepada WNI dengan minimal 5 juta dan 3 miliar dan jangka
waktu tiga sampai 5 tahun.
■ Sekuritas Agensi Pemerintah Federal (Fannie Mae dan Freddie Mac)
■ Obligasi municipal: obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah seperti
provinsi, kota, kabupaten, bandara bahkan universitas dan tujuan sebagai
pembiayaan modal.
■ Obligasi Perusahaan adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh
pemerintah swasta.

Risiko obligasi/tidak terbayar memiliki beberapa level mulai dari
grade AAA sampai D. Peringkat kategori obligasi adalah investment
grade securities dan speculative securities
○ Ekuitas adalah kepemilikan hak kontrol atas manajemen
■ Saham preferen (hibrid) memiliki sifat gabungan saham dan utang karena
memiliki hak kepemilikan dan mendapatkan dividen. Saham ini didahulukan
dalam pembayaran dividen dan saat terjadi likuidasi
■ Saham biasa
○ Aset pasar turunan (derivasi dari aset yang didasarinya)
■ Opsi adalah surat berharga yang memberikan hak kepada pemiliknya
membeli atau menjual aset yang mendasarinya dengan harga tertentu. Dua
macam opsi adalah opsi beli (memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli sejumlah saham dalam kurun waktu tertentu dengan harga yang
suda ditetapkan) dan jual. Di Indonesia disebut kontrak opsi saham.
■ Waran adalah hak yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli
saham dari perusahaan penerbit waran dengan harga tertentu dalam kurun
waktu yang ditentukan.
■ LEAPS (Long Term Equity Anticipation Security) adalah opsi dengan jangka
waktu lama lebih dari dua tahun
■ Future/Kontrak berjangka adalah suatu kewajiban untuk menyediakan aset di
masa mendatang dengan harga pasar yang ditentukan dimuka. Opsi adalah
hak sedangkan future adalah kewajiban.

Return ekspektasi dan risiko aset investasi


Grafik hubungan positif return ekspektasian dan risiko aset-aset

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Dari grafik terlibat bahwa risiko pasar uang lebih rendah karena jatuh tempo pendek, mudah
dicarikan dan memiliki return yang lebih stabil. Aset di pasar modal berada di tengah karena fluktuasi
return dan jatuh temponya lebih tinggi dari aset pasar uang. Aset di pasar turunan paling berisiko
karena sangat berfluktuasi dan memiliki waktu kadaluarsa yang membuat nilainya habis. Warrant
paling tidak beresiko karena memiliki kadaluwarsa yang paling lama sedangkan future paling beresiko
karena aset dasarnya berdasarkan pasar.
Hubungan positif antara return ekspektasian dan risiko aset-aset

Secara konsep, hubungan positif antara risiko dan return hanya terjadi pada return
ekspektasian. Seperti yang sudah dijelaskan pada modul sebelumnya, hubungan negatif dapat terjadi
pada situasi tertentu. Seperti yang digambarkan pada grafik di bawah, krisi moneter 1998
menyebabkan adanya hubungan negatif antara risiko dan return. Sebelum krisis moneter, rata-rata
return saham adalah 30% per tahun dan turun ke level -50% saat krisis terjadi. Sebaliknya, sebelum
krisis moneter return deposito berada di level 20% per tahun dan naik ke 40% per tahun. Hal ini
terjadi karena nilai tukar dollar yang terus meningkat sehingga pemerintah menaikkan suku bunga
menjadi 40% per tahun agar masyarakat tidak membeli dollar

Gambar di atas di ambil dari Hartono, Jogiyanto (2022). Portfolio dan Analisis Investasi: Pendekatan Modul. Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai