Anda di halaman 1dari 10

GASTER Vol. 11 No.

2 Februari 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA


BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
DI BPS ERNAWATI
BOYOLALI

Dian Pratitis, Kamidah


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta

ABSTRAK

Latar belakang: Angka Kematian Ibu di Indonesia masih cukup tinggi yang mana masih dibawah
target pencapaian tahun 2014. Penyebab AKI dapat diturunkan dan dicegah melalui pemberian
asuhan kehamilan yang rutin dan berkualitas untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan dan
komplikasi. Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila
ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati
dengan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan
pengetahuaan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan
kehamilannya. Metode: Penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan
cross sectional, dengan jumlah sampel 30 responden. Analisa data menggunakan chi squere.
Hasil: hasil uji korelasi dengan menggunkan chi squere diperoleh X2hitung 7,759 dengan derajat
kebebasan (df) sebesar 2, maka nilai X2tabel 5,991. Diperoleh hasil X2hitung > X2tabel (7,759 > 5,991)
sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Simpulan: Ada hubungan pengetahuan
pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan.

Kata kunci: pengetahuan, kepatuhan, kehamilan

A. PENDAHULUAN 2012 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan


Jawa Tengah angka kematian ibu mencapai 675
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
kasus dan cenderung meningkat dibandingkan
masih cukup tinggi, pada tahun 2012 mencapai
dengan tahun sebelumnya (Anonim, 2013).
228 kasus per 100.000 kelahiran hidup, yang
mana masih dibawah pencapaian target tahun Penyebab kematian ibu cukup kompleks,

2014 yaitu 118 kasus per 100.000 kelahiran dapat digolongkan atas faktor- faktor

hidup (Dinkes, 2013 diperoleh tanggal 9 Mei reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan

2013). Di provinsi Jawa Tengah selama tahun kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab

hubungan antara pengetahuan ibu hamil ... 15


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

komplikasi obstetrik langsung telah banyak rendah. Sehingga dapat menyebabkan tidak
diketahui dan dapat ditangani, meskipun diketahuinya berbagai komplikasi ibu yang

pencegahannya terbukti sulit. dapat mempengaruhi kehamilan.

Berdasarkan laporan rutin PWS tahun Pada awalnya, kehamilan yang diperkirakan

2007, penyebab langsung kematian ibu normal dapat berkembang menjadi kehamilan

adalah perdarahan (39%), eklampsia (20%), pathologi. Jadi ibu hamil harus rutin untuk

infeksi (7%) dan lain-lain (33%) (Depkes memeriksakan kehamilannya agar dapat

RI, 2009). Adapun usaha pemerintah dalam deteksi dini jika ada komplikasi kehamilan.

menurunkan AKI, yaitu dengan memantau Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui

dan mengevaluasi program asuhan kehamilan. tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu

Hal ini dapat dipantau dari indikator cakupan mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan,

layanan antenatal (Prawirohardjo, 2007). ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan

Cakupan layanan antenatal dipantau cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya


(Saifuddin, 2008: 28; Prawiroharjo, 2007).
melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil
K1 sampai kunjungan K4 dan pelayanan ibu Berdasarkan studi pendahuluan yang

hamil sesuai standar paling sedikit empat kali telah dilakukan peneliti pada tanggal 21 april

(K4). Di jawa tengah sendiri cakupan ibu hamil 2013 di BPS Ernawati Klego Boyolali dengan

(K4) mengalami fluktuasi dari tahun 2007 melakukan wawancara kepada 10 ibu hamil

sebesar 87,05% meningkat menjadi 90,14% didapatkan ibu hamil yang mengetahui tentang

di tahun 2008, dan 93,39% pada tahun 2009 tanda bahaya kehamilan sebanyak 4 orang

tetapi terjadi sedikit penurunan di tahun 2010 (40%), sedangkan berdasarkan catatan buku

yaitu 92,04%, yang mana masih dibawah target KMS ibu yang rutin melakukan pemeriksaan

pencapaian tahun 2015 yaitu 95%. Meskipun kehamilan sebanyak 6 orang (60%). Disamping

demikian, cakupan kunjungan antenatal di itu peneliti juga menemukan satu ibu hamil yang

provinsi Jawa Tengah tahun 2010 lebih tinggi tangan dan mukanya bengkak, tapi ibu tersebut

bila dibandingkan dengan cakupan nasional tidak mau memeriksakan kehamilannya ke

yaitu 84% (Dinkesjateng, 2010). Data diatas BPS setempat, dikarenakan ibu tersebut

menggambarkan bahwa kepatuhan ANC yang beranggapan bahwa bengkak pada muka dan

16 hubungan antara pengetahuan ibu hamil ...


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

tangan adalah suatu hal yang biasa terjadi pada C. HASIL DAN PEMBAHASAN
ibu hamil. 1. Analisis Univariat

Berdasarkan latar belakang diatas, maka Analisi yang digunakan untuk


peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul menggambarkan masing-masing
penelitian “Hubungan tingkat Pengetahuan Ibu karakteristik ibu. Adapun karakteristik
Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan ibu dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan di Bidan a. Umur

Praktek Swasta Ernawati Klego Boyolali”. Tabel 1: Distribusi Responden


berdasarkan Umur

B. BAHAN DAN METODE Umur Frekuensi Prosentase

< 20 tahun 3 10,0%

Penelitian ini merupakan penelitian 20 – 35 tahun 25 83,3%


> 35 tahun 2 6,7%
observasional analitik dengan pendekatan cross Total 30 100,0%

sectional. Lokasi penelitian di BPS Ernawati


Tabel 1 memperlihatkan distribusi
Klego Boyolali. Populasi yang digunakan
responden berdasarkan umur. Dari 30
dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester
responden sebagian besar berumur 20
II keatas yang memeriksakan kehamilannya
– 35 tahun (83,3%) dan yang paling
di BPS Ernawati, pada bulan Januari -
sedikit berumur >35 tahun (6,7%).
April 2013 berjumlah 70 ibu hamil, adapun
b. Pendidikan
jumlah sampel 30 responden yang diambil
Tabel 2 Distribusi Responden
dengan menggunakan sampling incidental. berdasarkan Pendidikan

Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Pendidikan Frekuensi Prosentase

SD 5 16,7%
dengan dua variabel penelitian: variabel bebas
SMP 8 26,7%
(pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan) SMA 14 46,7%
PT 3 10,0%
dan variabel terikat (kepatuhan pemeriksaan).
Total 30 100,0%
Data yang dikumpulkan dalam penelitian
Tabel 2 memperlihatkan distribusi
inii adalah data primer dan sekunder. Teknik
responden berdasarkan pendidikan.
analisa penelitian ini menggunkan analisa
Dari 30 responden sebagian besar
univariat (mengetahui karakteristik responden)
berpendidikan SMA (46,7%) dan
dan analisa bivariat dengan uji chi squere.

hubungan antara pengetahuan ibu hamil ... 17


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

yang paling sedikit berpendidikan Tabel 5: Distribusi Responden


berdasarkan Pengetahuan tentang
Perguruan tinggi (10,0%). Tanda Bahaya Kehamilan

c. Paritas Pengetahuan Frekuensi Prosentase

Tabel 3: Distribusi Responden Tinggi 16 53,3%

berdasarkan Paritas Sedang 11 36,7%


Rendah 3 10,0%
Paritas Frekuensi Prosentase Total 30 100,0%
Nullipara 13 43,3%
Primipara 11 36,7% Tabel 5 memperlihatkan distribusi
Multipara 6 20,0%
Total 30 100,0%
responden berdasarkan pengetahuan
tentang tanda bahaya kehamilan. Dari
Tabel 3 memperlihatkan distribusi
30 responden sebagian besar memiliki
responden berdasarkan paritas. Dari
pengetahuan yang tinggi (53,3%)
30 responden sebagian besar adalah
dan yang paling sedikit memiliki
ibu nullipara (43,3%) dan yang paling
pengetahuan yang rendah (10,0%).
sedikit adalah ibu multipara (20.0%).

d. Pekerjaan f. Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan

Tabel 4: Distribusi Responden Tabel 6 Distribusi Responden


berdasarkan Pekerjaan berdasarkan Kepatuhan Pemeriksaan
Kehamilan
Pekerjaan Frekuensi Prosentase

Ibu Rumah Tangga 23 76,7% Kepatuhan Frekuensi Prosentase


Wiraswasta 7 23,3% Patuh 19 63,3%
Total 30 100,0% Tidak Patuh 11 36,7%
Total 30 100,0%
Tabel 4 memperlihatkan distribusi
responden berdasarkan pekerjaan. Tabel 6 memperlihatkan distribusi
Dari 30 responden sebagian besar responden berdasarkan kepatuhan
adalah ibu rumah tangga (76,7%) dan pemeriksaan kehamilan. Dari 30
yang paling sedikit adalah ibu yang responden sebagian besar dikategorikan
pekerjaannya wiraswasta (23,3%). patuh dalam pemeriksaan kehamilan

(63,3%) dan yang paling sedikit tidak


e. Pengetahuan tentang Tanda Bahaya
Kehamilan patuh (36,7%) .

18 hubungan antara pengetahuan ibu hamil ...


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

2. Analisis bivariat Berdasarkan tabel 7 dapat disimpulkan


bahwa responden dengan pengetahuan
Analisis bivariat bertujuan untuk
tinggi akan berperilaku patuh.
mengetahui ada tidaknya hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang tanda Tabel 8: Hasil Perhitungan Uji Chi Square
dan Koefisien Contingency Hubungan
bahaya kehamilan dengan kepatuhan antara Pengetahuan tentang Tanda
pemeriksaan kehamilan. Bahaya Kehamilan dengan Kepatuhan
Pemeriksaan Kehamilan
Tabel 7: Distribusi Responden berdasarkan
Hubungan antara Pengetahuan tentang X2 df p C

Tanda Bahaya Kehamilan dan Kepatuhan 7,759 2 0,021 0,453


Pemeriksaan Kehamilan

Kepatuhan
Pengetahuan Total Tabel 8 memperlihatkan hasil
Patuh Tidak Patuh
Tinggi 13 (81,25%) 3 (18,75%) 16 (100%)
perhitungan uji chi square dan koefisien
Sedang 6 (54,54%) 5 (45,46%) 11 (100%)
contingency hubungan antara pengetahuan
Rendah 0 (0,0%) 3 (100%) 3 (100%)
Total 19(63,33%) 11(36,67%) 30(100%) tentang tanda bahaya kehamilan dengan
kepatuhan pemeriksaan kehamilan. Analisis
Pengetahuan tentang tanda bahaya
korelasi kedua variabel menghasilkan
kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan
nilai uji statistik (X2hitung) sebesar 7,759
kehamilan yang dapat didefinisikan
dengan probabilitas atau signifikansi (p)
sebagai berikut :
sebesar 0,021. Pengujian dilakukan dengan
a. Dari 16 Responden yang berpengetahun
derajat kebebasan (df) sebesar 2 sehingga
tinggi tentang tanda bahaya kehamilan
diperoleh nilai batas (X2tabel) sebesar 5,991.
mayoritas berperilaku patuh yaitu 13
Apabila dibandingkan terlihat bahwa
responden (83,25%).
X2hitung > X2tabel (7,759 > 5,991) atau p <
b. Dari 11 Responden yang berpengetahun
sedang tentang tanda bahaya kehamilan 0,05 sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak

mayoritas berperilaku patuh yaitu 6 atau Ha diterima. Dengan demikian dapat

responden (54,54%). disimpulkan bahwa ada hubungan yang

c. Dari 3 Responden yang berpengetahun signifikan antara pengetahuan tentang

rendah tentang tanda bahaya kehamilan tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan
semuanya berperilaku tidak patuh. pemeriksaan kehamilan.

hubungan antara pengetahuan ibu hamil ... 19


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

Pengetahuan yang diukur dalam informasi dapat membantu mempercepat


penelitian ini didefinisikan sebagai seseorang untuk memperoleh pengetahuan
pengetahuan dari ibu hamil tentang yang baru.
pengertian dan macam-macam tanda Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
bahaya kehamilan. Beberapa karakteristik
hampir separuh (43,3%) adalah ibu
dapat berpengaruh secara tidak langsung
nullipara. Adapun ibu hamil yang sebagian
terhadap pengetahuan ibu hamil.
besar adalah nullipara (belum pernah
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui melahirkan, artinya kemungkinan besar
bahwa mayoritas ibu hamil (83,3%)
baru mengalami kehamilan pertama)
berumur 20-35 tahun. Semakin tua atau
menunjukkan bahwa responden dalam
bertambahnya umur seseorang, semakin
penelitian ini tingkat pengalamannya
banyak pengalaman seseorang tersebut
masih rendah. Rendahnya pengalaman ibu
sehingga mempengaruhi pengetahua.
menimbulkan minat untuk mencaritahu
Mubarak (2007), mengatakan yang mana
tentang kehamilan dan pada akhirnya
pengalaman mempengaruhi pengetahuan
di peroleh pengetahuan yang lebih
seseorang dan pada akhirnya di peroleh
mendalam. Pengalaman adalah suatu
pengetahuan yang lebih mendalam.
kejadian yang pernah di alami seseorang
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
bahwa sebagian besar ibu hamil (46,7%)
Ada kecenderungan pengalaman yang
berpendidikan SMA. Di Indonesia lulusan
kurang baik seseorang akan berusaha
SMA sudah dapat dikatakan memiliki
untuk melupakan, namun jika pengalaman
pendidikan yang baik. Pendidikan yang
terhadap objek tersebut menyenangkan
baik dapat memperluas wawasan dan
maka secara psikologi akan timbul
meningkatkan kemampuan penyerapan
kesan yang sangat mendalam membekas
informasi. Faktor paparan informasi inilah
dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya
yang berpengaruh langsung terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya dapat membentuk sikap positif dalam

kehamilan. Menurut Mubarak (2007) kehidupannya (Mubarak, 2007).

20 hubungan antara pengetahuan ibu hamil ...


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui Kepatuhan didefinisikan sebagai


bahwa sebagian besar (76,7%) adalah ibu perilaku ibu hamil dalam melakukan

rumah tangga atau tidak bekerja. Adapun kunjungan pemeriksaan kehamilan di

faktor pekerjaan menunjukkan seberapa mana ibu dikategorikan patuh apabila

banyak waktu yang dimiliki. Sebagian melakukan pemeriksaan kehamilan pada

besar ibu hamil tidak bekerja artinya jadwal kunjungan yang dianjurkan oleh

mereka memiliki waktu yang cukup banyak bidan atau kalau terlambat tidak lebih

yang dapat digunakan untuk mencari dari 2 atau 3 hari dari jadwal tersebut.

informasi seputar kehamilan sehingga Bersadarkan tabel 6, dapat diketahui

pengetahuannya menjadi baik. Dengan bahwa sebagian besar responden (63,3%)

demikian pada dasarnya pendidikan dan dikategorikan patuh dalam melakukan

pekerjaan meningkatkan pengaruh faktor pemeriksaan kehamilan. Dengan demikian


para ibu hamil trimester II ke atas yang
informasi terhadap pengetahuan.
memeriksakan kehamilannya di BPS
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
Ernawati Klego Boyolali dapat dikatakan
bahwa sebagian besar responden (53,3%)
memiliki tingkat kepatuhan pemeriksaan
memiliki pengetahuan yang tinggi.
kehamilan yang baik.
Ada beberapa responden (36,7%) yang
Pemeriksaan kehamilan (antenatal
memiliki pengetahuan sedang. Responden
care) adalah suatu program yang
yang memiliki pengetahuan rendah
terencana berupa observasi, edukasi, dan
jumlahnya paling sedikit (10,0%). Dengan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk
demikian ibu hamil yang memeriksakan
memperoleh suatu proses kehamilan dan
kehamilannya di BPS Ernawati Klego
persalinan yang aman dan memuaskan
Boyolali dapat dikatakan memiliki tingkat
(Marmi, 2011). Tujuan utamanya adalah
pengetahuan baik. Menurut Mubarak
menurunkan atau mencegah kesakitan dan
(2007), pengetahuan dipengaruhi beberapa
kematian maternal dan perinatal. Tujuan
faktor yaitu pendidikan, pekerjaan,
tersebut akan tercapai apabila ibu hamil
umur, minat, pengalaman, kebudayaan
patuh dalam melakukan pemeriksaan
lingkungan sekitar, dan informasi.
kehamilan. Penelitian ini secara deskriptif

hubungan antara pengetahuan ibu hamil ... 21


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

memperlihatkan bahwa ibu hamil yang dengan analisa data chi squere pada tabel
sebagian besar dikategorikan patuh dalam 8 yang menunjukkan ada hubungan yang
pemeriksaan kehamilan sebanding dengan signifikan antara pengetahuan tentang
pengetahuan mereka yang sebagian besar tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan
dikategorikan tinggi. pemeriksaan kehamilan di BPS Ernawati

Kepatuhan pemeriksaan kehamilan Klego Boyolali.

selain didukung oleh pengetahuan juga Keterkaitan hubungan pengetahuan


didukung faktor-faktor lain. Menurut Niven ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
(2005) faktor yang mendukung kepatuhan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan
yaitu pendidikan, akomodasi, modifikasi dibuktikan dengan uji statistik yang
faktor lingkungan dan sosial, perubahan menunjukkan adanya hubungan yang
model terapi, dan meningkatkan interaksi signifikan. Hasil uji statistik (X 2hitung)
profesional kesehatan dengan pasien. sebesar 7,759 dengan probabilitas atau
Ketidakpatuhan dapat disebabkan karena signifikansi (p) sebesar 0,021. Pengujian
kurangnya pemahaman tentang instruksi, dilakukan dengan derajat kebebasan
rendahnya kualitas interaksi tenaga (df) sebesar 2 sehingga diperoleh nilai
kesehatan dengan pasien, adanya isolasi batas (X 2tabel) sebesar 5,991. Apabila
sosial dan keluarga, dan keyakinan sikap dibandingkan terlihat bahwa X2hitung > X2tabel
dan kepribadian yang tidak mendukung. (7,759 > 5,991) atau p < 0,05 sehingga
Pengetahuan secara teoritis diputuskan bahwa H 0 ditolak atau H a
merupakan faktor predisposisi untuk diterima. Tingkat kekuatan hubungan kedua
terjadinya perilaku, demikian pengetahuan variabel termasuk sedang (C = 0,453).
tentang tanda bahaya kehamilan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
dapat membentuk perilaku kesehatan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
dalam bentuk kepatuhan pemeriksaan
Arummy (2012), tentang “Hubungan
kehamilan. Dari hasil penelitian dalam
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda
tabel 7, Orang yang berpengetahuan
Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan
tinggi cenderung patuh memeriksakan
Pemeriksaan Kehamilan Di BPS Hartini
kehamilannya. Hal tersebut dibuktikan

22 hubungan antara pengetahuan ibu hamil ...


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

Klaten”, dimana menunjukkan korelasi D. SIMPULAN DAN SARAN


yang bernilai positif atau sebanding. Oleh
Hasil penelitian ini menunjukkan
karena itu, berdasarkan penelitian penulis,
bahwa pengetahuan ibu hamil tentang tanda
teori pendukuung dan hasil penelitian
bahaya kehamilan mayoritas dikategorikan
terdahulu, maka penulis menyimpulkan
tinggi. Sebagian besar ibu hamil mayoritas
bahwa pengetahuan yang semakin tinggi
dikategorikan patuh melakukan pemeriksaan
tentang tanda bahaya kehamilan akan
kehamilan dan ada hubungan yang signifikan
meningkatkan kemungkinan ibu untuk
antara pengetahuan tentang tanda bahaya
patuh dalam pemeriksaan kehamilan.
kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan
Jadi apabila ada dua ibu hamil dengan
kehamilan. Semakin tinggi pengetahuan
karakteristik dan latar belakang yang sama,
seseorang tentang tanda bahaya kehamilan
maka ibu dengan pengetahuan yang lebih
maka akan semakin patuh melakukan
tinggi akan memiliki tingkat kepatuhan yang
pemeriksaan kehamilan.
lebih baik dalam pemeriksaan kehamilan.

hubungan antara pengetahuan ibu hamil ... 23


GASTER Vol. 11 No. 2 Februari 2014

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). AKI di Jawa Tengah Selama 2012 Capai 675 Kasus. (4 Febuari 2013, http://
www.jatengtime.com diakses tanggal 20 april 2013).

Arummy, A. (2012). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan
dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan di BPS Hartini Klaten. Surakarta. Stikes
‘Aisyiyah Surakarta.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2010). Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2010. Semarang:
Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menkes Upayakan Kejar Target MDG’s.(2013, http://www.
dinkesjatengprov.go.id diakses tanggal 9 mei 2013).

Departemen Kesehatan RI. (2009). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu.

Marmi . (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mubarak, W, I. (2007). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Niven, N. (2005). Psikologi kesehatan. Jakarta: EGC.

Saifuddin, A. (2008). Ilmu kebidanan Edisi Keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. (2007). Buku acua nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

24 hubungan antara pengetahuan ibu hamil ...

Anda mungkin juga menyukai