SKRIPSI
Disusun Oleh:
Nama : Hafidz Anindita
Jurusan : Manajemen
i
PENGARUH KEPRIBADIAN PROAKTIF, KINERJA KERJA, DAN
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mencapai
derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Manajemen pada Fakultas Bisnis dan
Ekonomika UII
Oleh:
Nama : Hafidz Anindita
Jurusan : Manajemen
ii
iii
iv
v
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
vii
Motto
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan
baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim, no. 2699)
viii
Pengaruh Kepribadian Proaktif, Kinerja Kerja, Promosi Diri, terhadap
Kesuksesan Karir pada Pondok Pesantren Mahasiswa Stikes Surya Global
Yogyakarta
Hafidz Anindita
Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
16311002@students.uii.ac.id
ABSTRAK
Kata Kunci: Kepribadian Proaktif, Kinerja Kerja, Promosi Diri, Kesuksesan Karir
ix
The Influence of Proactive Personality, Work Performance, Self Promotion, on
Career Success at the Stikes Surya Global Yogyakarta Student Islamic
Boarding School
Hafidz Anindita
Management, Faculty of Business and Economics,
Islamic University of Indonesia
16311002@students.uii.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this study was to test and analyze proactive personality, work
performance, and self-promotion of career success at the Surya Global Student
Islamic Boarding School Yogyakarta. The data taken from this study were obtained
from interviews with 3 respondents and through questionnaires based on a 5-point
Likert scale, the distribution used a sample of 120 employees who were permanent
employees at the Student Islamic Boarding School so this research was called a
census research, the returned questionnaires were only 109 questionnaires. The
analysis tool used is SmartPLS v. 3. 0. With the SEM (Structure Equation
Modeling) analysis method. The results of this study show that proactive
personality does not have a direct positive effect on career success but has a
significant positive effect on work performance where work performance is found
to have a significant positive effect on career success, besides that self-promotion
has also been found to have a positive and significant effect. towards career success.
x
KATA PENGANTAR
1. Orang tua yang saya cintai dan semoga selalu dalam kasih Allah Subhanahu
wa Ta’ala, bapak Drs. Anung Pranowo, S.E.,M.M dan Ibu Siti Aisyah
Untari, S.E. serta kedua saudara saya yang senantiasa memberikan
dukungan moral.
2. Bapak Muafi, Dr., SE., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dari awal penelitian ini dimulai hingga akhirnya
dapat terselesaikan dengan baik.
3. Seluruh civitas akademika Universitas Islam Indonesia yang telah
membantu terwujudnya penelitian ini.
4. Seluruh civitas akademika Pondok Pesantren Mahasiswa Surya Global
Yogyakarta yang telah bersedia membantu penelitian ini sebagai objek
penelitian sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
xi
5. Sahabat-sahabat seperjuangan DPR RI, The Gak Wacana’s, Sahabat
Takmir, Seputar Skripsi, dan kamu serta semua teman-teman yang
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
6. Semua pihak yang terlibat dan tidak bisa penulis tuliskan satu persatu.
Penulis dengan kesadaran penuh merasa bahwa penelitian ini jauh dari kata
sempurna, dikarenakan keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan wawasan yang
dimiliki penulis. Kendati begitu penulis telah mencurahkan kemampuan yang
penulis miliki untuk membuat penelitian ini memiliki hasil yang sebaik mungkin
beriring pengorbanan, doa, dan ketekunan sehingga terwujudlah penelitian ini.
Sleman,
Penyusun
Hafidz Anindita
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.3 HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.................................................... 48
2.3.1 Kepribadian Proaktif dengan Kesuksesan Karir ............................ 48
2.3.2 Kepribadian Proaktif dengan Kinerja Kerja ................................... 50
2.3.3 Kinerja Kerja dengan Kesuksesan Karir ........................................ 49
2.3.4 Promosi Diri dengan Kesuksesan Karir ......................................... 50
2.4 KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................ 51
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 52
3.1 PENDEKATAN PENELITIAN ........................................................... 53
3.2 OBJEK PENELITIAN ......................................................................... 53
3.2.1 Profil Perusahaan .......................................................................... 54
3.2.2 Visi ............................................................................................... 54
3.2.3 Misi .............................................................................................. 54
3.3 VARIABEL PENELITIAN ................................................................. 55
3.3.1 Variabel Eksogen.......................................................................... 55
3.3.2 Variabel Endogen ......................................................................... 56
3.4 DEFINISI OPERASIONAL DAN INDIKATOR PENELITIAN ......... 56
3.4.1 Variabel Eksogen.......................................................................... 56
3.4.2 Variabel Endogen ......................................................................... 61
3.5 POPULASI DAN SAMPEL ................................................................ 61
3.6 JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA .................... 62
3.6.1 Jenis Data ..................................................................................... 62
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 63
3.7 METODE ANALISIS DATA .............................................................. 64
3.7.1 Analisis Deskriptif ........................................................................ 64
3.7.2 Analisis Structural Equation Model (SEM) ................................... 65
3.7.3 Partial Least Square ...................................................................... 65
3.7.4 Evaluasi Model Pengukuran.......................................................... 65
3.7.5 Evaluasi Model Struktural (Outer Model) ..................................... 66
3.7.6 Evaluasi Model Struktural (Inner Model) ...................................... 67
BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA............................................. 69
4.1. PENGUMPULAN DATA.............................................................................70
4.2 ANALISIS DESKRIPTIF......................................................................... 70
xiv
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ......................................... 71
4.3 ANALISIS KUANTITATIF........................................................................83
4.3.1 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)................................................83
4.4. EVALUASI MODEL STRUKTURAL (INNER MODEL).........................94
4.4.1 R-Square (R2)...............................................................................................94
4.4.2. Uji Signifikansi (Bootstrapping).................................................................95
4.4.3. Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis...............................................................100
4.5. PEMBAHASAN ..................................................................................... 96
4.5.1. Kepribadian Proaktif terhadap Kesuksesan Karir...............................100
4.5.2 Kepribadian Proaktif terhadap Kinerja Kerja............................................102
4.5.3 Kinerja Kerja terhadap Kesuksesan Karir .................................... 104
4.5.4 Promosi Diri terhadap Kesuksesan Karir ..................................... 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 111
5.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 111
5.2 SARAN .................................................................................................. 111
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 113
LAMPIRAN .................................................................................................... 118
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 4.13 Hasil Uji pada Kinerja Kerja................................................................87
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
perusahaan sekolah tinggi kesehatan seperti Stikes Surya Global. Stikes Surya
Global merupakan sekolah tinggi kesehatan yang lahir pada tahun 2003. Pada awal
kemunculannya Stikes Surya Global sukses untuk menjadi salah satu pilihan yang
tepat untuk melanjutkan pendidikan ketingkat lebih tinggi. Rival bisnis yang ada
ketika itu tergolong masih sangat sedikit terutama pada Daerah Istimewa
menjadikan Stikes Surya Global pada saat itu sangat digemari oleh lulusan SMA
atau sekolah sederajat dikarenakan potensi peluang kerja setelah lulus dari
pendidikan kesehatan sangat tinggi. Stikes Surya Global menjadi rujukan sekolah
bisnisnya. Mulai dari jumlah prodi yang disediakan dan sistem pendidikan yang
berbasis pondok pesantren. Inilah yang menjadikan Stikes Surya Global memiliki
Setelah melewati masa hidup lebih dari 17 tahun tentu Stikes Surya Global
sudah melewati banyak dinamika bisnis ataupun manajerial yang ada di dalamnya.
Terlebih karena basis sistem dari pondok pesantren Stikes Surya Global
1
2
menerapkan sistem manajerial yang sedikit berbeda dengan sistem manajerial pada
umumnya yang ada pada sebuah sekolah tinggi. Termasuk di dalamnya adalah
yang ada pada Stikes Surya Global. Dalam melakukan penilaian kinerja Stikes
Surya Global tidak hanya menggunakan penilaian kinerja secara umum melainkan
memasukan unsur penilaian secara spiritual seperti sejauh mana seorang karyawan
contoh dari manajemen karir yang ada dalam perusahaan ini. Sehingga alasan
bahwa sistem manajerial Stikes Surya Global termasuk manajemen karirnya ini
cukup untuk menjadikan Stikes Surya Global sebagai objek penelitian terkait
manajemen karir. Fakta ini didasarkan dengan wawancara oleh narasumber objek.
Karir adalah sebuah rangkaian proses yang berkaitan dengan posisi dan
jabatan seseorang selama dia berada dalam sebuah organisasi. Mathis & Jackson
(2008) menyebutkan karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja
keterampilan dan minat karir mereka dan untuk menggunakan keterampilan dan
minat ini secara paling efektif baik di dalam perusahaan maupun setelah mereka
(Armstrong, 2003).
3
menyebutkan bahwa definisi karir sukses atau keberhasilan karir adalah hasil
psikologis positif atau terkait pekerjaan atau prestasi yang diakumulasikan sebagai
hasil dari pengalaman kerja. Untuk mengukur kesuksesan karir pada karyawan,
dalamnya adalah personalitas atau kepribadian dari individu tersebut. Jalur karir
perubahan sehingga seorang karyawan atau individu harus bertanggung jawab atas
perencanaan dan pengembangan karir mereka sendiri (Siswanti dan Muafi, 2010).
Seibert et al.,(1999) menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara individu dan
hasil individu dan organisasi yang diinginkan termasuk keberhasilan karir yang
obyektif dan subyektif keberhasilan karir. Dalam penelitian oleh Seiber et al.,
terdahulu ini menjadi landasan bahwa dalam menilai kesuksesan karir seorang
4
dalam sebuah perusahaan juga sangat penting. Dalam penelitian oleh Yang dan
Chau (2016) menyatakan bahwa kepribadian proaktif terkait dengan berbagai hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Prabhu (2018) menyebutkan adanya korelasi yang
Penelitian ini dilakukan pada 900 karyawan yang ada di Amerika Serikat. Penelitian
oleh Fuller, et al., (2010) juga menyebutkan bahwa adanya signifikansi antara
diambil adalah 120 karyawan diAmerika utara. Penelitian oleh Crant (1995)
kesuksesan karir. Penelitian ini dibuat dengan tujuan mengembangkan dan menguji
Penelitian yang dilakukan oleh Lau dan Shaffer (1999) juga menunjukan hasil yang
sama yakni adanya signifikansi antara variabel kinerja dengan kesuksesan karir.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan kerangka teori dan hipotesis
yang dapat diuji yang menghubungkan hubungan variabel kinerja kerja dengan
ada variabel kinerja kerja memiliki signifikansi dengan kesuksesan karir. Penelitian
yang telah ditemukan ini adalah bukti bahwa variabel kinerja atau prestasi kerja
Self Promotion atau promosi diri merupakan sifat yang ada di dalam
promotor melakukan promosi diri untuk mendapatkan hal yang ia inginkan seperti
gaji atau bonus tertentu atau sebuah jabatan tertentu. Variabel ini dekat dengan
variabel ingratiation. Seperti yang disebutkan dalam penelitian Judge dan Bretz
(1994) bahwa dalam memahami perilaku politik maka kita dapat memahami
melalui dua variabel yakni promosi diri dengan ingratiation. Penelitian oleh
Siswanti dan Muafi (2010) menyatakan bahwa variabel promosi diri memiliki
penelitian lain oleh Judge dan Bretz (1992) menyebutkan adanya signifikasi antara
variabel promosi diri dengan kesuksesan karir. Tujuan dari penelitian ini adalah
dimensi promosi diri berpengaruh secara signifikan pada kesuksesan karir. Dari
penelitian yang telah disebutkan ini menjadi landasan bahwa variabel promosi diri
yang dimiliki oleh seorang karyawan dalam sebuah perusahaan melalui beberapa
menggunakan teori dari Bateman dan Crant (1993) bernama PPS (Proactive
Personality Scale). Sedangkan untuk variabel kinerja menggunakan teori dari Ferris
et al.,(2001). Variabel promosi diri menggunakan teori dari Wayne and Ferris
al.,(1990).
7
1. Bagi Akademisi
memperluas wawasan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan
variabel yang sama berupa kepribadian proaktif, kinerja kerja, promosi diri atau
2. Bagi Penulis
baru terutama pada teori tentang pengaruh variabel kepribadian proaktif, kinerja
kerja, dan promosi diri terhadap kesuksesan karir. Selain itu sebagai tempat dan
waktu yang tepat untuk menerapkan teori yang telah diterima selama masa studi
hingga saat ini. Pengalaman yang didapatkan diharapkan dapat menjadi ilmu
KAJIAN PUSTAKA
review singkat pada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, guna memperkuat landasan kami dalam menuliskan penelitian ini dan
memulai penelitian ini. Berasal dari sumber jurnal dan artikel yang sesuai dengan
tema dan variabel yang sesuai yakni terkait kepribadian proaktif, kinerja kerja,
promosi diri dan kesuksesan karir dari karyawan. Empat variabel ini yang akan
Makalah ini dituliskan oleh Fu Yang dan Rebbeca Chau dengan judul Proactive
personality and career success. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji
sebagai mediator untuk memahami hubungan ini. Penelitian ini dilakukan pada
tahun 2015. Mereka menggunakan 360 bawahan yang ada di daratan China
sebagai objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear karena penelitian ini hanya melihat signifikansi tiga variabel yang
searah.
9
10
Penelitian ini membuktikan beberapa hal. Salah satunya adalah hubungan yang
karyawan dalam sebuah perusahaan. Variabel lain yang dibahas dalam penelitian
ini antara lain adalah LMX (Leader Member Exchange) yang peneliti gunakan
2. Seibert et al.,(1999)
Peneliti makalah ini adalah Scott E. Seibert, Michael Crant, dan Maria L Kraimer
pada tahun 1999 dengan judul Proactive Personality and Career Sucsess.
menggunakan 496 karyawan (320 pria dan 176 wanita) dari beberapa pekerjaan
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dibuat adalah variabel
kedua adalah alat analisis yang digunakan, penelitian yang akan dilakukan
Penulis makalah ini adalah Yuni Siswanti dan Muafi pada tahun 2010 dengan
Career Success for Employee of Public Organization. Tujuan dari penelitian ini
11
kepribadian proaktif, dan promosi diri terhadap karir seorang karyawan dalam
metode survey pada 96 karyawan yang ada pada kantor pemerintahan. Teknik
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah pengaruh kepribadian proaktif
penelitian yang akan dilakukan adalah adanya variabel kepribadian proaktif dan
kesuksesan karir. Persamaan yang kedua adalah metode yang digunakan yakni
Tabel 2.1
Tabel Pengaruh
Kepribadian Proaktif terhadap Kesuksesan Karir
X1 Identitas Jurnal Variable dan Hasil
ke Teori
Y Yang dan Chau Kepribadian Pengaruh
“Proactive Proaktif: siginifikansi
personality and - Seibert (1999) yang
career success” ditemukan
Journal of Kesuksesan pada variabel
Managerial Karir: kepribadian
Psychology - Eby (2003) proaktif pada
kesuksesan
Volume 31, No. 2; karir dengan
2016 dimediasi
dengan LMX
Sampling: (Leader
360 supervisor Member
Exchange)
Metode Penelitian:
Metode Kuantitatif
Seibert et al., Kepribadian Pada variabel
“Proactive Proaktif: kepribadian
Personality and -Bateman and proaktif secara
Career Sucsess” Crant (1993) signifikan
Journal of Applied akan
Phsycology Kesuksesan memengaruhi
Karir: kesuksesan
Volume 84 (1999) -Greenhaus, karir seorang
No. 3 416-427 Parasuman, dan karyawan.
Sampling: Wormley’s
496 Karyawan (1990)
Metode Penelitian:
Metode Kuantitatif
13
1. Prabhu (2018)
Penelitian ini dilakukan oleh Veena P. Prabhu pada tahun 2018 dengan judul
and Job Satisfaction. Makalah ini ditulis dengan tujuan melihat signifikansi
kinerja dan kepuasan kerja. Menggunakan organisasi nirlaba dengan sekitar 900
berpengaruh terhadap kinerja kerja. Persamaan yang ada pada penelitian ini
14
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel yang digunakan yakni
kepribadian proaktif dengan kinerja kerja. Persamaan yang kedua adalah metode
adalah objek penelitian yang diteliti. Perbedaan yang kedua adalah pada alat
analisisnya.
Penelitian ini dituliskan oleh Jerry dkk pada tahun 2010 dengan judul Proactive
Makalah ini dibuat dengan dua tujuan. Pertama melihat signifikansi antara
seorang karyawan ditinjau dari dengan otonomi kerja. Sampel yang diambil
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah adanya signifikansi antara
kinerja ditinjau dari dengan otonomi kerja level rendah. Persamaan yang ada
pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel yang
Perbedaan yang ada adalah objek penelitian yang diteliti. Perbedaan yang kedua
3. Crant (1995)
Penelitian ini ditulis oleh J. Michel Crant pada tahun 1995 dengan judul The
Proactive Personality Scale and Objective Job Performance Among Real Estate
Agent. Makalah ini dibuat untuk melihat signifikansi antara variabel kepribadian
proaktif dengan kinerja kerja. Kriteria untuk mengukur validitas hubungan ini
adalah dengan Big Five factor. Para peserta untuk penelitian ini diambil dari 146
Hasil dari penelitian ini adalah adanya siginifikansi antara variabel kepribadian
proaktif dengan kinerja kerja. Persamaan yang ada pada penelitian ini dengan
kepribadian proaktif dengan kinerja kerja. Persamaan yang kedua adalah metode
adalah objek penelitian yang diteliti. Perbedaan yang kedua adalah pada alat
analisisnya.
16
Tabel 2.2
Tabel Pengaruh
Kepribadian Proaktif terhadap Kinerja Kerja
X1 Identitas Jurnal Variable dan Hasil
ke Teori
X2 Prabhu Kepribadian Penelitian
“Organizational Proaktif: dengan model
Change and Proactive -Bateman and analisis SEM
Personality Effect on Crant (1993) ini
Job Performance and menghasilkan
Job Satisfaction” Kinerja kepribadian
Journal of Applied Kerja: proaktif secara
Business and -William dan signifikan
Economics Anderson berpengaruh
(1991) terhadap
Volume 20(4). 2018 - Ferris et kinerja kerja.
Sampling: al.,(2001)
900 Karyawan
Metode Penelitian:
Metode Kuantitatif
Metode Penelitian:
Metode Kuantitatif
17
Sampling:
146 agen real estate
Metode penelitian:
Metode Kuantitatif
Penelitian ini dituliskan oleh Nikos, dkk dengan judul Employability and Job
Hasil dari penelitian ini adalah variabel kinerja dan kesuksesan karir dinyatakan
tidak signifikan. Persamaan yang ada pada penelitian ini dengan penelitian yang
18
akan dilakukan adalah variabel yang digunakan yakni kinerja dengan kesuksesan
Penelitian ini dituliskan oleh Victor dan Margaret pada tahun 1999 dengan judul
“Career success: the effects of personality”. Tujuan dari penelitian ini adalah
karir.
Hasil dari penelitian ini adalah variabel kinerja kerja memiliki hubungan yang
pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel yang
digunakan yakni kinerja dengan kesuksesan karir. Perbedaan yang ada adalah
objek penelitian yang diteliti. Perbedaan yang kedua adalah pada alat
analisisnya.
Penelitian ini dituliskan oleh Ng dan Feldman dengan judul “Human capital and
and conscientiousness” pada tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguji proses mediasi di mana sumber daya manusia (mis. Pendidikan dan
Gaji dan promosi). Pada variabel kinerja dihubungkan dengan karir karyawan
19
dengan indikator kinerja tugas inti dan kinerja kontekstual memediasi hubungan
antara kemampuan kognitif dan indikator objektif keberhasilan karir (gaji dan
promosi).
Hasil dari penelitian ini adalah variabel kinerja memiliki hubungan yang
pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel yang
digunakan yakni kinerja dengan kesuksesan karir. Perbedaan yang ada adalah
objek penelitian yang diteliti. Perbedaan yang kedua adalah pada alat
analisisnya.
Tabel 2.3
Tabel Pengaruh
Kinerja Kerja terhadap Kesuksesan Karir
Metode Penelitian:
Metode Kuantitatif
20
Metode Penelitian:
Metode Kuantitatif
21
Penulis makalah ini adalah Yuni Siswanti dan Muafi pada tahun 2010 dengan
karyawan yang ada pada kantor pemerintahan. Teknik penarikan sampel yang
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah pengaruh promosi diri
kesuksesan karir. Persamaan yang kedua adalah metode yang digunakan yakni
2. Nabi (1999)
Penelitian ini dituliskan oleh Nabi pada tahun 1999 dengan judul “An
career success”. Tujuan dari makalah ini adalah menguji signifikansi antara
Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan korelasi yang signifikan diperoleh
ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah adanya variabel promosi diri
kuantitatif. Perbedaan yang ada adalah objek penelitian yang diteliti. Perbedaan
Penelitian ini dituliskan oleh Timothy A. Judge dan Robert D. Bretz Jr. pada
tahun 1994 dengan judul Political Influence Behavior and Career Success.
diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perilaku pengaruh
Supervisor-focused, Self-focused.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah pengaruh promosi diri
penelitian yang akan dilakukan adalah adanya variabel promosi diri dan
kesuksesan karir. Persamaan yang kedua adalah metode yang digunakan yakni
Tabel 2.4
Tabel Pengaruh
Promosi Diri terhadap Kesuksesan Karir
Sampling:
96 Employees
Metode:
Metode Kuantitatif
Nabi Promosi Diri: strategi karir (Self
“An investigation into - Nabi (1998) Promotion)
the differential profile terbukti memiliki
of predictors of Kesuksesan pengaruh
objective and subjective Karir: signifikan
career success” - Gattiker and terhadap objektif
Career Development Larwood's dan subjektif
International (1986) kesuksesan karir
Sampling:
2.585 karyawan
Metode:
Kuantitatif
24
Di bawah ini tabel yang memuat rujukan dari teori yang digunakan:
Tabel 2.5
Tabel Rujukan Kepribadian Proaktif
17 Proactive Personality
Kepribadian Bateman dan 17 Proactive Scale
Proaktif Crant (1993) Personality Scale
Teori ini dipilih
Five-Factor dikarenakan merupakan
Robert McCrae
Model of teori yang pengukurannya
(2002)
Personality paling sesuai.
25
Teori yang akan digunakan pada penelitian kali pada variabel eksogen
kepribadian proaktif adalah teori dari Bateman dan Crant pada tahun 1993
bernama 17 proactive personality scale (PPS). Teori ini dianggap tepat untuk
digunakan pada penelitian ini karena PPS berisi perhitungan lengkap sejauh
dimiliki oleh teori ini objek yang digunakan adalah sama-sama seorang
karyawan.
Tabel 2.6
Tabel Rujukan Kinerja Kerja
Kinerja
Kerja 15 Factor 15 Factor Loadings on the
Loadings on the Job Performance
Ferris et al.,(2001)
Job Performance Dimensions
Dimensions
Teori ini dipilih dikarenakan
Katerberg and merupakan teori yang
Blau (1983) - pengukurannya paling
sesuai dengan penelitian
Criterion Items yang akan dilakukan.
Hochwarter et al.,
Based on Job
(2000)
Analysis Results
Teori yang akan digunakan pada penelitian kali ini pada variabel eksogen dan
endogen kinerja kerja adalah teori dari Ferris et al.,(2001) bernama 15 Factor
Tabel 2.7
Tabel Rujukan Promosi Diri
Teori yang akan digunakan pada penelitian kali ini pada variabel eksogen self
promotion atau promosi diri adalah teori dari Wayne dan Ferris bernama
Political Influence Behavior pada tahun 1990. Item yang digunakan dipilih
item didasari oleh penyesuaian taktik yang digunakan karyawan untuk mencapai
kesuksesan atau keberhasilan karir (Judge dan Brezt, 1992). Kesamaan yang
dimiliki oleh teori ini objek yang digunakan adalah sama-sama seorang
karyawan.
27
Tabel 2.8
Tabel Rujukan Kesuksesan Karir
Teori yang akan digunakan pada penelitian kali pada variabel endogen
kesuksesan karir adalah teori dari Judge & Bretz pada tahun 1994 bernama 5
item Career Succsess. Teori ini tepat untuk digunakan pada penelitian ini karena
memiliki posisi yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan. Kesamaan
yang dimiliki oleh teori ini objek yang digunakan adalah sama-sama seorang
karyawan.
28
perilaku proaktif seperti mencari umpan balik, melampaui uraian tugas, mengambil
inisiatif untuk terlibat dalam pembelajaran yang relevan dengan pekerjaan, dan
perilaku proaktif adalah mengambil inisiatif dalam meningkatkan keadaan saat ini
atau menciptakan yang baru; ini melibatkan menantang status quo daripada secara
dengan situasi yang ada bahkan cenderung memiliki inisiatif untuk meningkatkan
keadaan atau bahkan menciptakan sebuah keadaan yang lebih baik dilingkungan
atau kinerja, perilaku, dan karir yang berkesinambungan (Crant dan Jiang, 2017).
beberapa karakteristik tertentu. Karakteristik dari setiap pekerja yang proaktif akan
sangat tergantung kepada tempat pekerja itu bekerja. Karena pada dasarnya seorang
kepribadian proaktif:
departemen. Efek yang akan ditimbulkan adalah perubahan atau taking over
(Dubrin 2013).
kognitif yang baik merupakan standar yang harus dimiliki oleh setiap orang
baik seseorang dapat memiliki peluang yang lebih untuk mengenali apa
yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi yang ada atau mencegah
Konsep self efficacy yang dipahami secara umum adalah perasaan percaya
diri untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan. Keyakinan dalam diri
bukan berarti tidak realistis. Tujuan yang ditetapkan cenderung susah untuk
dicapai dan perlu usaha yang lebih dalam mencapainya. Orang dengan
dalam produksi, atau pada tahap selanjutnya seperti memikirkan cara untuk
peraturan yang dianggap tidak memiliki nilai pada proses pencapaian tujuan
tersebut.
penilaian
penilaian terhadap suatu kejadian atau peristiwa dari atasannya ataupun dari
jangka panjang untuk diri saya sendiri dan Saya merasa bertanggung jawab
atas hidup saya sendiri. Dari penelitian ini dibuktikan bahwa orang dengan
hari sehingga mereka tidak ingin terlambat pada kegiatan esok harinya.
32
ajukan. Seperti peluang pasar atau pengalaman dengan kejadian yang sama
Dalam Bateman dan Crant (1993) menyebutkan ada 17 item yang bisa
dijadikan alat ukur dalam menilai kepribadian proaktif disebut dengan PPS
dunia.
3. Tidak membiarkan orang lain untuk memulai ide baru dalam suatu proyek
baru.
7. Jika saya melihat sesuatu yang tidak saya sukai, saya memperbaikinya.
33
8. Tidak peduli apa pun kemungkinannya, jika saya percaya pada sesuatu saya
akan mewujudkannya.
9. Saya suka menjadi juara untuk ide-ide saya, bahkan melawan oposisi orang
lain.
11. Saya selalu mencari cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.
12. Jika saya percaya pada suatu ide, tidak ada halangan yang akan mencegah
saya mewujudkannya.
16. Saya bisa melihat peluang yang baik jauh sebelum orang lain bisa.
17. Jika saya melihat seseorang dalam masalah, saya membantu dengan cara
untuk menilai hasil kinerja atau perilaku. Robbins (1996) kinerja adalah rangkaian
interaksi dari dari tiga hal kemampuan yakni (A= Ability), motivasi (M=
dalam suatu rumus= {ƒ(A x M x O)} yang berarti kinerja adalah fungsi dari ability,
34
untuk mencapai tujuan melalui kerja yang ditampakkan dengan kualitas yang baik
(Wijono, 2010).
kinerja performance atau prestasi kerja adalah penampilan kerja maupun hasil yang
dicapai oleh seseorang baik barang ataupun produk maupun berupa jasa yang
biasanya digunakan sebagai dasar penilaian atas karyawan atau organisasi kerja
merupakan prestasi yang dicapai oleh seorang karyawan dalam setiap melakukan
setiap saat melaksanakan tugasnya kemampuan ditinjau dan penguasaan teori dan
Manajemen kinerja harus berasal dari apa yang perlu dicapai organisasi
mencapai tujuan yang lebih besar melalui pekerjaannya. Dalam arti tertentu, jumlah
semua kinerja dalam semua pekerjaan dalam organisasi harus sama dengan rencana
lebih baik lebih sangat mungkin untuk menerima reward organisasi serta merasa
Dari pengertian yang telah disebutkan di atas kinerja kerja adalah suatu
motivasi, dan kesempatan kerja dalam sebuah perusahaan. Lau dan Shaffer (1999)
Para peneliti sering lebih tertarik pada apa yang berkontribusi pada kinerja
pekerjaan, daripada apa yang dihasilkan oleh kinerja pekerjaan. Hal ini dikarenakan
hasil yang didapatkan oleh sebuah kinerja yang baik secara umum berdampak pada
meningkatnya kinerja perusahaan secara umum. Padahal hasil dari sebuah kinerja
yang baik dapat juga dilihat dari sisi seorang karyawan atau individu.
menjadi bukti bahwa dia memiliki kinerja kerja yang baik. Karyawan dengan
kemampuan sosial yang baik juga belum tentu memiliki kemampuan yang baik
sehingga menyimpulkan bahwa social skill dan general mental ability (GMA)
kognitif) dan organizational tenure (masa kerja organisasi) terkait dengan kinerja
dan langsung dari gaji dan promosi dalam suatu organisasi. Faktor-faktor istimewa
nantinya juga akan masuk ke dalam keputusan gaji dan promosi, atau dalam hal ini
secara individu (seperti kepuasan kerja dan lain sebagainya) oleh faktor-faktor
berikut:
1. Dorongan
Setiap orang menjalankan kegiatan yang didukung oleh faktor internal dan
eksternal.
2. Kemampuan
akan berbeda.
3. Kebutuhan
atau upah.
5. Imbalan internal.
6. Eksternal.
37
memiliki hubungan dengan kepuasan kerja karyawan dan tingkat imbalan atau
timbal balik yang diberikan juga dipengaruhi oleh kemapuan dan sifat-sifat
individu.
Dalam Ferris et al.,(2001) menyebutkan ada tiga dimensi yakni lima item
dinilai kinerja kerja tugas inti, lima dinilai dedikasi kerja, dan lima dinilai
perubahan pemrograman.
pribadi.
kritis. Sengaja bekerja berjam-jam yang sulit dan tidak biasa ketika dituntut
oleh situasi.
5. Saya rela bekerja keras diwaktu yang tidak biasa ketika dituntut oleh situasi
yang sulit.
6. Temukan solusi kreatif dan akal untuk masalah teknis yang rumit.
persyaratan kerja.
38
mandiri.
11. Mengungkapkan nilai dan penghargaan positif untuk pekerjaan dan ide
orang lain.
12. Bekerja sama dengan anggota tim lainnya dengan berbagi informasi secara
terbuka.
13. Menciptakan hubungan kerja yang efektif dengan anggota tim dan mitra.
perhatian lebih kepada atasan. Orang yang memiliki promosi diri memberikan
perhatian pada pencapaian yang diakui, atau dengan menjalankan perilaku yang
dianggap baik oleh individu target. Judge dan Bretz (1994) mengemukakan bahwa
perilaku ingratiation dan promosi diri (Siswanti dan Muafi, 2010). (Hartog et al.,
2018) menyebutkan promosi diri adalah suatu bentuk manajemen kesan yang
bertujuan untuk menyajikan kepada orang lain citra positif diri sendiri dengan
39
diri sering ditujukan pada pemimpin, dengan karyawan berusaha menunjukkan citra
Dari pengertian yang telah disebutkan di atas bahwa self promotion atau
promosi diri adalah sebuah manajemen diri untuk mendapatkan kesan baik
dihadepan seseorang dengan tujuan tertentu seperti mendapatkan kesan baik atau
sebuah promosi jabatan. Promosi diri sering dikaitkan dengan ingratiation seperti
dalam penelitian Judge dan Bretz (1994) menyebutkan bahwa politik organisasi
memiliki dua dimensi yakni perilaku ingratiation dan promosi diri sebagai dimensi
Orang-orang pada umumnya berusaha membuat kesan yang baik pada orang
lain dan lebih suka memotret diri mereka sendiri dengan cara yang positif. Salah
satu strategi manajemen kesan yang menonjol adalah untuk terlibat dalam promosi
diri dengan menarik perhatian orang lain pada kekuatan, prestasi yang ia miliki dan
perilaku politik dalam sebuah perusahaan Judge dan Bretz (1994). Sehingga untuk
ambisi pribadi dan kepentingan diri sendiri. Namun, seperti yang akan kita lihat,
motif dan kondisi lain yang kurang pribadi (faktor eksternal) dapat memicu perilaku
karena situasi percakapan memberi mereka lebih sedikit peluang strategis. Seorang
objek yang ia hadapi seperti atasan atau teman kerja. Misalnya, kandidat pekerjaan
yang mempromosikan diri dapat berupaya untuk secara positif memengaruhi kesan
para pemimpin dengan menyoroti prestasi mereka, menciptakan citra positif dan
adalah salah satu taktik yang paling umum digunakan oleh karyawan dalam
melakukan politik dalam organisasi. Tidak jarang pula taktik promosi diri
digunakan pada sebuah interview. Kendati dalam teorinya perilaku politik adalah
ditemukan lebih efektif untuk mendapatkan kesan yang baik dibandingkan dengan
ingratiation.
kesuksesan karir. Taktik yang berfokus pada atasan diarahkan pada atasan
41
atasan terhadap bawahan jelas merupakan upaya ingratiation. Taktik yang berfokus
bahwa individu adalah orang yang sopan atau baik. Motivasi di balik taktik yang
berfokus pada diri sendiri kurang jelas. Taktik yang berfokus pada pekerjaan
berorientasi pada pekerjaan (Job Focused Tactics), dan termasuk peningkatan dan
penggunaan taktik yang berfokus pada pekerjaan adalah promosi diri (Self
Promotion).
1. Mencoba untuk membuat acara dibawah tanggung jawab Anda untuk tampil
2. Mencoba untuk bertanggung jawab atas sebuah acara, bahkan ketika Anda
3. Mencoba untuk membuat acara yang Anda tanggung jawabi tidak tampak
jawab atas sebuah acara positif yang terjadi dalam kelompok kerja Anda.
5. Tiba di kantor lebih awal agar terlihat baik di depan atasan Anda.
6. Bekerja lembur di kantor sehingga atasan Anda akan melihat Anda bekerja
8. Setuju dengan pendapat utama atasan langsung Anda bahkan ketika Anda
9. Ciptakan kesan bahwa Anda adalah orang yang baik bagi atasan Anda.
12. Bertanggung jawab atas sebuah acara yang tidak memiliki nilai baik bagi
seseorang (Werther dan Keith, 1996). Kita dapat mendefinisikan karir sebagai
keterampilan dan minat ini secara paling efektif baik di dalam perusahaan maupun
urutan individu dari sikap dan perilaku yang terkait dengan pengalaman dan
aktivitas terkait pekerjaan selama rentang hidup seseorang (Noe et al., 2010).
keberhasilan karir adalah hasil psikologis positif atau terkait pekerjaan atau prestasi
yang diakumulasikan sebagai hasil dari pengalaman kerja. Dan dalam penelitian
yang sama Seiber et al., (1999) menyebutkan keberhasilan karir dapat dipelajari
43
dengan referensi objektif dan subyektif. Istilah kesuksesan karir objektif mengacu
pada pencapaian karir yang dapat diamati, seperti gaji dan sejarah promosi.
orang dengan karir mereka. Dua komponen karir ini tidak harus saling bersatu.
Orang yang secara ekstrinsik sukses mungkin tidak merasa puas dengan prestasi
karir adalah sebuah aktivitas posisi seorang karyawan dalam sebuah perusahaan
terpacu pada sikap dan perilaku diri selama rentang hidup seorang karyawan. Judge
berfokus pada politik organisasi, termasuk perilaku ingratiation dan promosi diri.
Selain itu hasil penelitian oleh Seibert et al.,(1999) menunjukkan bahwa ada
hubungan positif antara individu dengan kepribadian proaktif dan dua indikator
keberhasilan karir, yaitu laporan diri subjektif (biaya dan promosi) dan subjektif
(kepuasan karir). Dalam penelitian lain menunjukan bahwa hasil positif antara
indikator kinerja kerja dengan indikator variabel karir sukses (Ng & Feldman,
2010).
Untuk memahami karir perlu juga diketahui bahwa dalam karir itu sendiri
harus dilalui untuk mencapai jenjang karir tertentu (Elbadiansyah, 2019). Larasati
komponen tertentu. Tujuan karir dapat dilihat dalam dua cara mendasar:
bantuan dengan klien, tidak terkait dengan tanggung jawab keluarga, dan
fisik, dan kepedulian gaya hidup. tujuan karir operasional juga harus
berikutnya dari wakil presiden pemasaran. Pada individu yang berbeda bisa
jadi tujuan operasional mungkin tetap pada posisinya saat ini di masa
2. Tujuan Karir Jangka Pendek versus Jangka Panjang. Sasaran karir memiliki
pendek dan jangka panjang. Tentu saja, apa yang dianggap pendek versus
Biasanya, tujuan jangka pendek adalah tujuan yang memiliki fokus lebih
jangka waktu lima hingga tujuh tahun. Sebagai contoh tabel dibawah ini
Tabel 2.9
Contoh Tujuan Karir Berjangka
karakteristik kesuksesan dalam karir. Variabel ini adalah tolak ukur penilaian dalam
bagi atasannya saat ini) dan persepsi pemasaran eksternal (keyakinan bahwa
seseorang bernilai bagi pengusaha lain) yang mana dalam penelitian yang sama
Variabel yang pertama dari Knowing Why Variable adalah career insight.
Dalam variabel ini seseorang memiliki pandangan yang luas, tujuan yang jelas,
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari orang tersebut atas tujuan karir yang
ingin dicapainya. Variabel ini juga membuktikan individu yang memiliki identitas
mengambil tanggung jawab pribadi untuk karir dirinya dan orang lain. Variabel
yang ketiga adalah terbuka untuk pengalaman. Individu yang tinggi pada sifat ini
ketertarikan dengan hal yang baru dan memiliki kemauan untuk menerima
merasa bahwa mendapat pengalaman baru adalah hal yang akan membangun.
Greenhaus, et al., (1990) menyebutkan ada lima item yang dapat digunakan
2. Saya merasa puas dengan segala proses pencapaian karir yang saya lalui
3. Saya merasa puas dengan proses pencapaian pendapatan saya saat ini.
4. Saya merasa puas dengan proses pencapaian karir saya saat ini.
5. Saya merasa puas dengan proses yang saya lalui, seiring dengan proses
Dalam penelitian Yang dan Chau (2016) menyebutkan adanya korelasi yang
al.,(1999) pada variabel kepribadian proaktif dan teori dari Eby, et al., (2003) pada
karir seorang karyawan. Penelitian ini menggunakan teori dari Bateman dan Crant
(1993) untuk variabel kepribadian proaktif dan teori dari Greenhaus, et al., (1990)
untuk variabel kesuksesan karir. Dalam penelitian Siswanti dan Muafi (2010)
variabel kepribadian proaktif dan menggunakan teori dari Judge dan Bretz, (1994)
untuk variabel kesuksesan karir. Berdasarkan dengan penelitian hubungan dari dua
kesuksesan karir.
49
signifikan antara variabel kepribadian proaktif dengan kinerja kerja. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Bateman dan Crant (1993) untuk
William dan Anderson (1991) dan Ferris et al.,(2001). Pada penelitian (Fuller et al.,
proaktif dengan kinerja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari
Seibert et al.,(1999) untuk variabel kepribadian proaktif dan pada variabel kinerja
dimensi dalam kinerja didasari oleh penelitian dari Huber (1989). Dalam penelitian
proaktif dengan kesuksesan karir. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori dari Bateman dan Crant (1993) untuk variabel kepribadian proaktif, untuk
variabel kinerja menggunakan teori dari Katerberg dan Blau (1983). Dari penelitian
yang telah dikemukakan di atas maka dalam penelitian ini hipotesis kedua yang
diajukan adalah:
kerja.
kinerja tidak ditemukan signifikan terhadap variabel kesuksesan karir. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Brezt et al.,(1992), Wanous dan
50
Hundy (2001), dan Bergkvist dan Rossiter (2007) untuk variabel kinerja, sedangkan
untuk variabel kesuksesan karir menggunakan teori dari Gattiker dan Lardword
(1986). Pada penelitian lain oleh Ng dan Feldman (2010) menyebutkan adanya
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Hochwarter (2000)
teori dari Judge et al.,(1999). Pada penelitian yang dilakukan oleh Lau dan Shaffer
(1999) menyebutkan Dari penelitian yang ditemukan maka hipotesis ketiga yang
diajukan adalah:
karir.
signifikansi positif antara variabel promosi diri dengan kesuksesan karir. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Cook et al.,(1999) untuk variabel
promosi diri, dan menggunakan teori dari Judge dan Bretz (1994) untuk variabel
adanya signifikansi dari variabel promosi diri terhadap variabel kesuksesan karir.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bozionelos (1996) untuk variabel
promosi diri dan teori dari Diener, Emmons, Larsen, dan Griffin, (1985) untuk
variabel kesuksesan karir. Berbeda dengan hasil yang lainnya penelitian oleh Judge
dan Bretz (1992) menyebutkan bahwa tidak adanya signifikansi antara variabel
promosi diri dengan kesuksesan karir. Teori yang digunakan adalah teori dari
51
Wayne dan Ferris (1990) untuk variabel promosi diri, sedangkan untuk variabel
kesuksesan karir menggunakan teori dari Diener, Emmons, Larsen, & Griffin,
(1985), dan Kunin (1955). Pada penelitian Dari penelitian yang ditemukan maka
kesuksesan karir.
model konseptual tentang bagaimana teori terkait dengan beragam faktor yang telah
pemahaman lain yang mendasarinya dan menjadi pondasi bagi setiap orang yang
dicari atau suatu proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan. Maka
dengan kerangka berpikir yang baik akan akan menjelaskan garis besar penelitian
variabel Kepribadian Proaktif, Kinerja kerja, dan Promosi Diri kepada Kesuksesan
a. X1→Z: Yang dan Chau (2016), Seibert et al.,(1999), Siswanti dan Muafi
(2010).
c. X2→Z: Bozionelos, dkk. (2016), Ng dan Feldman (2010), Lau dan Shaffer
(1999).
52
Gambar 2.4.1
Kerangka Teori
53
BAB 3
METODE PENELITIAN
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah salah satu dari tiga metode yang paling sering
digunakan dalam sebuah penelitian. Nama lain metode ini adalah metode survey
yang mana menganalisa sebuah sampel dalam sebuah populasi kemudian membuat
klaim atas dasar sampel tersebut. Tujuannya adalah untuk menguji dampak dari
suatu treatment (atau intervensi) pada hasil, mengendalikan semua faktor lain yang
mungkin memengaruhi hasil itu Creswell (2009). Pengambilan data pada sampel
akan dilakukan dengan cara membagikan kuesioner yang akan diisi oleh karyawan
yang minimal sudah berada dalam perusahaan selama satu tahun guna
metode ini bersifat deduktif yakni membangun penelitian di atas sebuah study atau
sebuah teori tertentu. Metode ini terstruktur dan dengan tata cara yang telah
Objek penelitian yakni Stikes Surya Global beralamat di: Jalan Ringroad
Selatan Blado, Balong Lor, Potorono, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa
pendidikan tinggi kesehatan sebagai sarana nyata dalam usaha mencerdaskan anak
meresmikan Perguruan Tinggi yang bergerak di bidang Ilmu Kesehatan yang diberi
nama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta. Tepatnya pada
Nasional No. 35/D/O/2003 tanggal 23 Maret 2003 dengan resmi Stikes Surya
Global berdiri.
3.2.2 Visi
3.2.3 Misi
keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia.
Negara Indonesia.
Dalam rangka untuk mencapai visi dan misi dari Stikes Surya Global (Surya
Global) yang terdiri dari 3 (tiga) pilar utama yaitu Agamis, Humanis dan Kompeten.
Visi agamis akan kita capai melalui beberapa program yang ada di Pondok
Pesantren Mahasiswa Stikes Surya Global untuk mahasiswa muslim dan untuk
mahasiswa non muslim melalui kegiatan-kegiatan yang telah disusun oleh lembaga
keagamaan terkait yang telah bekerja sama dengan Stikes Surya Global. Untuk visi
pramuka Surya Global. Dan visi kompeten melalui kegiatan-kegiatan tri dharma
Variabel eksogen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kepribadian
Nama lain untuk variabel endogen adalah kriteria, hasil, dan variabel
merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Dalam penelitian ini
Bateman dan Crant (1993) menyebutkan Perilaku proaktif adalah perilaku yang
proactive scale yakni sebuah pengukuran yang berdasarkan pada self measure
Personality Scale yang akan penulis gunakan sebagai alat ukur dalam variabel
dunia.
3. Tidak membiarkan orang lain untuk memulai ide baru dalam suatu proyek
baru.
57
7. Jika saya melihat sesuatu yang tidak saya sukai, saya memperbaikinya.
8. Tidak peduli apa pun kemungkinannya, jika saya percaya pada sesuatu
9. Saya suka menjadi juara untuk ide-ide saya, bahkan melawan oposisi
orang lain.
11. Saya selalu mencari cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.
12. Jika saya percaya pada suatu ide, tidak ada halangan yang akan mencegah
saya mewujudkannya.
16. Saya bisa melihat peluang yang baik jauh sebelum orang lain bisa.
17. Jika saya melihat seseorang dalam masalah, saya membantu dengan cara
menjadi bukti bahwa dia memiliki kinerja yang baik. Anekdot ini berkembang
sehingga menyimpulkan bahwa social skill dan general mental ability (GMA)
58
masing dimensi menjadi 15 item yang digunakan sebagai alat ukur kinerja
perubahan pemrograman.
pribadi.
kritis. Sengaja bekerja berjam-jam yang sulit dan tidak biasa ketika
5. Saya rela bekerja keras diwaktu yang tidak biasa ketika dituntut oleh
6. Temukan solusi kreatif dan akal untuk masalah teknis yang rumit.
persyaratan kerja.
pengajaran mandiri.
59
11. Mengungkapkan nilai dan penghargaan positif untuk pekerjaan dan ide
orang lain.
12. Bekerja sama dengan anggota tim lainnya dengan berbagi informasi secara
terbuka.
13. Menciptakan hubungan kerja yang efektif dengan anggota tim dan mitra.
ingratiation dan promosi diri. self promotion atau promosi diri adalah sebuah
tujuan tertentu seperti mendapatkan kesan baik atau sebuah promosi jabatan.
karir. Taktik yang berfokus pada pekerjaan berorientasi pada pekerjaan (Job
lakukan.
3. Saya mencoba untuk terlihat bertanggung jawab atas sebuah event yang
memiliki nilai positif bagi atasan saya, bahkan ketika saya tidak
4. Saya mencoba untuk membuat event yang saya tanggung jawabi tidak
bertanggung jawab atas sebuah event yang memiliki nilai positif di depan
6. Saya tiba di kantor lebih awal agar terlihat baik di depan atasan saya.
7. Saya bekerja lembur di kantor sehingga atasan saya akan melihat saya
10. Saya mencoba menciptakan kesan bahwa saya adalah orang baik di depan
atasan saya.
61
12. Saya mencoba bertanggung jawab atas event yang tidak memiliki nilai
bertanggung jawab.
dalam sebuah perusahaan terpacu pada sikap dan perilaku diri selama
2. Saya merasa puas dengan segala proses pencapaian karir yang saya lalui
3. Saya merasa puas dengan proses pencapaian pendapatan saya saat ini.
4. Saya merasa puas dengan proses pencapaian karir saya saat ini.
5. Saya merasa puas dengan proses yang saya lalui, seiring dengan proses
populasi yang akan diteliti. Sehingga sampel yang diberikan harus benar-benar
mewakilkan populasi yang dijadikan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan tetap Stikes Surya Global yang berjumlah 120 orang.
62
Penelitian ini menggunakan sampel sebesar 120 pula sehingga penelitain ini disebut
1. Data Primer
Menurut Hasan (2002:82) data primer ialah data yang diperoleh atau
data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini penulis akan menggunaan data
primer yang merupakan karyawan dari civitas akademik Stikes Surya Global.
2. Data Sekunder
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Sekaran dan Bougie (2017)
yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada. Dalam penelitian ini,
data sekunder yang penulis gunakan berupa : profil, sejarah, visi dan misi,
tujuan, struktur organisasi, serta dokumen lain yang terkait dengan penelitian.
63
pertanyaan penelitian atau hipotesis, dan item pada instrumen survei sehingga
sebagai teknik pengumpulan data yang cukup efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan oleh responden.
Penelitian kali ini peneliti akan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data
dari karyawan Stikes Surya Global Yogyakarta. Pernyataan dan jawaban yang ada
disesuaikan dengan skala yang akan digunakan yakni skala likert. Sugiyono (2010),
skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap pernyataan dana tau
pertanyaan yang diajukan disediakan lima (5) pilihan jawaban dengan nilai yang
berbeda.
Tabel 3.1.
Skala Likert
Jawaban Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Jawaban (Khusus pada Promosi Diri) Nilai
Selalu (SLL) 5
Sering (S) 4
Beberapa Kali (BK) 3
Jarang (J) 2
Tidak Pernah (TP) 1
64
kinerja kerja, promosi diri, dan kesuksesan karir karyawan atau civitas akademik
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara guna melengkapi data yang
dapat diolah guna memaksimalkan hasil penelitian ini. Wawancara ini melibatkan
mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang telah dibuat dan untuk menguji
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis
konstruksi laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran secara
sistem analisis ini. Software yang peneliti gunakan yakni PLS (Partical Least
Square). Teknik analisa ini lebih digunakan untuk membenarkan dan memeriksa
suatu model dalam penelitian. Hal ini digunakan karena analisis SEM PLS bisa
digunakan untuk mengukur penelitian yang sifatnya sosial atau tanpa rasio yang
Penelitian ini memiliki variabel yang laten atau tidak terukur secara langsung
sehingga model analisis dari PLS menjadi model yang sesuai dengan penelitian ini.
Menurut Hair et al., (2017) model pengukuran (juga disebut sebagai outer
konstruksi dan variabel indikator. Dibawah ini adalah model persamaan outer
model reflective :
66
X = Ʌx ξ + εx
Y= Ʌy η + εy
Pengujian validitas dalam model ini di evaluasi melalui dua proses evaluasi
yakni convergent validity dan discriminant validity. Sedangkan outer model dengan
dilakukan dalam uji reliabilitas pada metode PLS menggunakan dua acara yakni
1. Convergent Validity
factor yakni korelasi antara skor item/komponen dengan skor konstruksi yang
digunakan. Dari indikator yang mengukur tersebut nilai dengan angka > 0,5
(average variance extracted) harus lebih besar dengan dari 0,5 (Ghozali dan
pengukuran, niali dengan angka 0,5 – 0,6 masih dianggap cukup (Ghozali dan
2. Composite Reliability
dilakukan dengan dua cara yakni Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability.
nilai 0,7 meskipun pada nilai 0,6 masih dapat diterima (Ghozali dan Hengky,
2015).
1. R-Square (R2)
prediksi dan penelitian yang dibuat. R-square digunakan sebagai alat untuk
struktural. Jika nilai R-square berada pada angka 0.75, 0.50 dan 0.25 maka
dapat dinyatakan bahwa model yang diajukan kuat (Hair et al., dalam Ghozali
bootstrap) nilai yang digunakan adalah t-value sebesar 1.65 (significance level
= 10%), 1.96 (significance level = 5%), dan 2.58 (significance level = 1%).
69
BAB 4
Hasil dari penyebaran kuesioner secara online melalui platform google form
kepada seluruh karyawan tetap Pondok Pesantren Stikes Surya Global berjumlah
109 orang. Jumlah kuesioner yang dapat diisi mencapai 120 orang dan sampai
tenggat waktu yang ditentukan 109 karyawan telah mengisi kuesioner tersebut.
Tingkat persentase pengisian kuesioner yang akan diolah terdapat dalam tabel 4.1
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tingkat Kuesioner
Kriteria Jumlah Persentase
Kuesioner yang dapat diisi 120 100
Jumlah Kuesioner yang diisi 109 90,84
Jumlah Kuesioner yang tidak 0 0
lengkap
Jumlah Kuesioner yang memenuhi 109 90,84
syarat
Sumber data Primer, tahun 2020
Tabel 4.1 menunjukkan jumlah kuesioner yang dapat diisi sejumlah 120 dan
telah diisi oleh responden sejumlah 109 karyawan. Dari 109 kuesioner tersebut
semua diisi dengan lengkap sehingga dapat dikatakan layak. Dengan kata lain
Pada bagian ini akan mendeskripsikan data yang diperoleh dari responden
yang mengisi kuesioner. Data deskriptif ini menggambarkan kondisi atau keadaaan
penelitian ini.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
Pria 62 57%
Wanita 47 43%
Pendidikan Terakhir
SD 1 1%
SMP 2 2%
SMA 45 41%
Sarjana 51 47%
Pascasarjana 10 9%
Lama Bekerja
a. < 6 Bulan
b. 6 Bulan – 1 Tahun 2 2%
c. 1 Tahun – 1,5 Tahun 4 4%
d. 1,5 Tahun – 2 Tahun 17 16%
e. Lebih dari 2 Tahun 86 79%
TOTAL 109 100
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 4)
mengisi kuesioner sejumlah 62 karyawan atau 57% persen berjenis kelamin pria
sedangkan 47 lainnya merupakan wanita dengan persentase 43% persen. Jika dilihat
orang lulusan pascasarjana. Dilihat dari sisi lama bekerja dari responden yang
71
lama bekerja 6 bulan – 1 tahun, sebanyak 4 orang 1 – 1,5 tahun, sebanyak 17 orang
1,5 – 2 tahun , dan sisanya yakni 86 orang telah bekerja pada Stikes Surya Global
5−1
Interval = = 0,80
5
Sehingga diperoleh batasan dari setiap skor penilaian pada setiap variabel
sebagai berikut:
2. 1,81-2,60 = Baik
3. 2,61-3,40 = Netral
4. 3,41-4,20= Buruk
Pada penelitian ini Kepribadian Proaktif, Kinerja Kerja, dan Promosi Diri
adalah variabel eksogen. Hasil dari analisis variabel eksogen pada penelitian ini
Tabel 4.3
Kepribadian Proaktif (X1)
(X1) memiliki nilai rata-rata sebesar 3,889353 dengan kriteria baik. Pada
item dengan kode KP1 memiliki nilai rata-rata tersebesar yakni 4,55 yakni
dengan item Saya selalu mencari cara untuk mendapatkan hidup yang lebih
baik. Sebaliknya, pada item dengan kode KP3 memiliki nilai rata-rata
terendah yakni 2,789 dengan item Saya tidak akan membiarkan orang lain
Dari hasil ini dapat ditunjukkan bahwa responden dari Stikes Surya
variabel kepribadian proaktif yang dapat dilihat dari tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Hasil Deskripsi Kepribadian Proaktif (X1)
Sakal Range Kategori Frekuensi Persentase
1. 1-17 Sangat
Kurang (SK)
2. 18-34 Kurang (K)
3. 36-51 Sedang (S) 5 5%
4. 52-68 Baik (B) 55 50%
5. 67-85 Sangat Baik 49 45%
(SB)
Kepribadian Proaktif 109 100
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 3)
Dari data yang telah diolah pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa
terbanyak ada pada kategori Sangat Baik yakni ada pada 49 responden, dan
Tabel 4.5
Kinerja Kerja
Kode Item Mean Kriteria
Saya akan segera menanggapi
KK1 4,468 Sangat Baik
panggilan kerja saat bertugas.
Saya selalu mengecek kembali
perubahan yang ada di dalam
KK2 4,248 Sangat Baik
perusahaan saya. (contoh: sistem
shift kerja)
Saya tetap mendukung tujuan
KK3 proyek tim tanpa melupakan 4,376 Sangat Baik
waktu pekerjaan pribadi
75
(X2) memiliki nilai rata-rata sebesar 4,376 dengan kriteria Sangat Baik.
Pada item dengan kode KK13 memiliki nilai rata-rata tersebesar yakni 4,541
yakni dengan item Saya berusaha menciptakan hubungan kerja yang efektif
dengan anggota tim. Sebaliknya, pada item dengan kode KK7 memiliki nilai
rata-rata terendah yakni 4,193 dengan item Solusi teknis yang saya temukan
Dari hasil ini dapat ditunjukkan bahwa responden dari Stikes Surya
mereka memiliki kinerja kerja yang baik sesuai dengan skala perhitungan
yang ada.
77
variabel kepribadian proaktif yang dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Deskripsi Kinerja Kerja (X2)
Sakal Range Kategori Frekuensi Persentase
1. 1-15 Sangat Kurang
(SK)
2. 16-30 Kurang (K)
3. 31-45 Sedang (S) 0%
4. 46-60 Baik (B) 11 10%
5. 61-75 Sangat Baik 98 90%
(SB)
Kinerja Kerja 109 100
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 3)
Dari data yang telah diolah pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa
kedua terbanyak ada pada kategori Baik yakni ada pada 11 responden saja.
Tabel 4.7
Promosi Diri (X3)
Kode Item Mean Kriteria
Saya menyebut-nyebut
SP1 keberhasilan dari sebuah event 2,688 Netral
yang telah saya lakukan.
Saya mencoba untuk
memperlihatkan event dibawah
SP2 2,661 Netral
tanggung jawab saya nampak lebih
baik daripada yang sebenarnya.
Saya mencoba untuk terlihat
bertanggung jawab atas sebuah
event yang memiliki nilai positif di
SP3 2,532 Buruk
depan atasan saya, bahkan ketika
saya tidak sepenuhnya
bertanggung jawab.
Saya mencoba untuk membuat
event yang saya tanggung jawab
SP4 2,725 Netral
tidak tampak seburuk yang
sebenarnya terjadi.
Saya mencoba untuk membuat
atasan saya berpikir bahwa saya
bertanggung jawab atas sebuah
SP5 2,798 Netral
event yang memiliki nilai positif di
depan atasan saya yang terjadi
dalam kelompok kerja saya.
(X3) memiliki nilai rata-rata sebesar 2,782 dengan kriteria Netral. Pada item
dengan kode SP11 memiliki nilai rata-rata terbesar yakni 2,844 yakni
dengan item Saya tidak setuju dengan pendapat atasan saya. Sebaliknya,
pada item dengan kode SP7 memiliki nilai rata-rata terendah yakni 2,486
dengan item Saya bekerja lembur di kantor sehingga atasan saya akan
melihat saya bekerja lembur dan berpikir bahwa saya adalah pekerja keras.
80
Dari hasil ini dapat ditunjukkan bahwa responden dari Stikes Surya
mereka memiliki sikap promosi diri yang Netral sesuai dengan skala
variabel kepribadian proaktif yang dapat dilihat dari tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Hasil Deskripsi Promosi Diri (X3)
Sakal Range Kategori Frekuensi Persentase
1. 1-12 Sangat Kurang
(SK)
2. 13-24 Kurang (K) 34 31%
3. 25-36 Sedang (S) 28 26%
4. 37-48 Baik (B) 38 35%
5. 49-75 Sangat Baik 9 8%
(SB)
Kinerja Kerja 109 100
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 3)
Dari data yang telah diolah pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa
terbanyak ada pada kategori kurang yakni ada pada 34 responden saja. Pada
pada kategori sangat baik responden yang ada berada pada nominal 12
orang.
81
kesuksesan karir. Hasil dari analisis variabel endogen pada penelitian ini ditunjukan
Tabel 4.9
Kesuksesan Karir (Y)
Kode Item Mean Kriteria
Saya merasa puas dengan
KSK1 pencapaian karir saya saat ini. 4,073 Baik
Saya merasa puas dengan
segala proses pencapaian karir
KSK2 yang saya lalui sampai saat ini. 4,119 Baik
Saya merasa puas dengan
proses pencapaian pendapatan
KSK3 saya saat ini. 3,945 Baik
Saya merasa puas dengan
proses pencapaian karir saya
KSK4 saat ini. 4,239 Sangat Baik
Saya merasa puas dengan
proses yang saya lalui, seiring
dengan proses tersebut saya
KSK5 mendapatkan skills baru. 4,587 Sangat Baik
Rata-Rata 4,537 Sangat Baik
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 3)
bahwa responden menilai variabel endogen kesuksesan karir (Y) memiliki nilai
rata-rata sebesar 4,537 dengan kriteria Sangat Baik. Pada item dengan kode KSK5
memiliki nilai rata-rata terbesar yakni 4,587 yakni dengan item Saya merasa puas
dengan proses yang saya lalui, seiring dengan proses tersebut saya mendapatkan
skills baru. Sebaliknya, pada item dengan kode KSK3 memiliki nilai rata-rata
82
terendah yakni 3,945 dengan item Saya merasa puas dengan proses yang saya lalui,
Dari hasil ini dapat ditunjukkan bahwa responden dari Stikes Surya Global
kesuksesan karir pada tingkatan yang sangat baik sesuai dengan skala perhitungan
yang ada.
Dengan didasarkan dari analisis tersebut dibuat pula data frekuensi variabel
Tabel 4.10
Hasil Deskripsi Kesuksesan Karir (Y)
Sakal Range Kategori Frekuensi Persentase
1. 1-5 Sangat Kurang (SK)
2. 6-10 Kurang (K) 2 2%
3. 11-15 Sedang (S) 11 10%
4. 16-20 Baik (B) 17 16%
5. 21-25 Sangat Baik (SB) 79 72%
Kinerja Kerja 109 100
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 3)
Dari data yang telah diolah pada Tabel 5.0 dapat diketahui bahwa frekuensi
pada variabel endogen kesuksesan karir memiliki dominasi pada kategori sangat
baik, yakni dengan nominal 79 responden. Nominal yang kedua terbanyak ada pada
kategori baik yakni ada pada 17 responden. Pada kategori sedang responden yang
ada pada nominal 11 orang. Sedangkan pada kategori kurang responden yang ada
Alat untuk menguji hipotesis yang ada pada penelitian ini adalah
menggunakan Partial Least Square (PLS). PLS adalah metode analisis dengan
metode ini adalah tidak memerlukan banyak asumsi. Alat bantu yang digunakan
hasil uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini
dilanjutkan sebagai penelitian atau tidak. Ada dua macam evaluasi yang akan
1. Convergent Validity
nilai korelasi antara skor item dan nilai konstruksi. Convergent Validity diukur
Tabel 4.11
Convergent Validity
Variabel AVE Composite Cronbachs
Reliability Alpha
Kepribadian Proaktif 0,693 0,900 0,854
Kinerja Kerja 1,000 1,000 1,000
Promosi Diri 0,698 0,962 0,958
Kesuksesan Karir 0,756 0,925 0,892
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 5)
Kriteria validity dan reliabilitas juga dapat dilihat dari nilai suatu
variabel dapat dilihat dari nilai AVE dari variabel tersebut. Standar penilaian
apabila nilai composite reliability di atas 0.7 dan nilai AVE di atas 0.5.
nilai di atas standar yang telah ditentukan yakni pada variabel kepribadian
proaktif memiliki nilai 0.9, kinerja kerja memiliki nilai 1.0, promosi diri
memiliki nilai 0.962, dan pada kesuksesan karir memiliki nilai sebesar 0.925.
Nilai pada AVE juga memiliki nilai di atas standar yakni 0,693 pada
kepribadian proaktif, 1.000 pada kinerja kerja, 0.698 pada promosi diri, dan
Hasil dari uji outer model yang menunjukkan nilai outer loading dengan
kesuksesan karir memiliki 5 item pengukuran. Untuk melihat hasil dari uji ini
86
pada setiap item yang ada pada setiap variabelnya dapat dilihat dari tabel 4.12,
Tabel 4.12
Hasil Uji pada Kepribadian Proaktif
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.12
maka dapat dilihat bahwa sebagian besar item yang ada pada variabel eksogen
berupa kepribadian proaktif telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid.
Beberapa item yang tidak valid ada pada 6 item saja, yakni pada item dengan
kode KP1 dengan nominal nilai 0.406, KP3 dengan nominal nilai 1.153, KP6
dengan nominal nilai 0.295, KP9 dengan nominal nilai 0.200, KP13 dengan
Tabel 4.13
Hasil Uji pada Kinerja Kerja
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.13
maka dapat dilihat bahwa sebagian besar item yang ada pada variabel eksogen
berupa kinerja kerja telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid.
Beberapa item yang tidak valid ada pada 2 item saja, yakni pada item dengan
kode KK2 dengan nominal nilai 0.488, dan KK14 dengan nominal nilai 0.414.
88
Tabel 4.14
Hasil Uji pada Promosi Diri
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.14
maka dapat dilihat bahwa semua item yang ada pada variabel eksogen berupa
promosi diri telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid.
Tabel 4.15
Hasil Uji pada Kesuksesan Karir
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.15
maka dapat dilihat bahwa semua item yang ada pada variabel endogen berupa
kesuksesan karir telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid.
89
Berdasarkan nilai loading yang ada pada tabel di atas masih terdapat
tidak memiliki nilai di atas 0,5. Untuk itu dilakukan pelanjutan analisa sampai
dinyatakan semua item yang dipakai memiliki nilai yang valid atau di atas 0.5
item yang tidak memiliki validitas. Hasil dari analisa lanjutan itu dapat
Kemudian hasil yang didapatkan setelah melakukan pengujian ulang dapat dilihat
Tabel 4.16
Hasil Uji pada Kepribadian Proaktif (lanjutan)
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.16
maka dapat dilihat bahwa semua item yang ada pada variabel eksogen berupa
kepribadian proaktif telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid.
Beberapa item yang tidak valid yang telah dihapus karena memiliki nilai
dibawah standar 0.5 berjumlah 7 yakni item dengan kode KP1, KP3, KP6, KP9,
Tabel 4.17
Hasil Uji pada Kinerja Kerja (lanjutan)
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.17
maka dapat dilihat bahwa semua item yang ada pada variabel eksogen berupa
kinerja kerja telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid. Beberapa item
yang tidak valid karena memiliki nilai dibawah standar 0.5 berjumlah 10 yakni
item.
Tabel 4.18
Hasil Uji pada Promosi Diri (lanjutan)
Kode Nilai Loading Kriteria Keterangan
SP1 0,795 0.5 Valid
SP2 0,803 0.5 Valid
SP3 0,775 0.5 Valid
SP4 0,838 0.5 Valid
SP5 0,791 0.5 Valid
SP6 0,912 0.5 Valid
SP7 0,918 0.5 Valid
SP8 0,811 0.5 Valid
SP9 0,878 0.5 Valid
SP10 0,892 0.5 Valid
SP11 0,689 0.5 Valid
SP12 0,759 0.5 Valid
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 5)
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.18
maka dapat dilihat bahwa semua item yang ada pada variabel eksogen berupa
promosi diri telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid. Semua item
diikut sertakan karena hasil yang ada menunjukkan bahwa nominal nilainya
valid.
92
Tabel 4.19
Hasil Uji pada Kesuksesan Karir(lanjutan)
Jika dilihat dari hasil analisa outer loading yang ada pada tabel 4.19
maka dapat dilihat bahwa semua item yang ada pada variabel eksogen berupa
promosi diri telah memiliki nilai di atas 0,5 yang artinya valid. Semua item
valid.
dihasilkan dapat disimpulkan bahwa pada tahap pengujian ini semua item pada
setiap variabel sudah valid dengan memenuhi standar convergent validity atau
2. Discriminant Validity
apakah nilainya lebih besar atau tidak dengan standar nilai 0.5. hasil dari
Tabel 4.20
Hasil Nilai Cross Loading
Kode Kepribadian Kinerja Promosi Kesuksesan
Proaktif Kerja Diri Karir
KP2 0,628 0,323 0,157 0,291
KP4 0,680 0,16 0,231 0,232
KP5 0,618 0,327 0,144 0,159
KP8 0,725 0,282 0,192 0,422
KP10 0,758 0,381 0,306 0,283
KP12 0,750 0,377 0,3 0,463
KP15 0,802 0,297 0,312 0,278
KP16 0,838 0,325 0,367 0,344
KK2 0,271 0,751 -0,038 0,368
KK3 0,292 0,672 -0,104 0,346
KK6 0,504 0,726 0,126 0,428
KK7 0,410 0,710 0,027 0,399
KK10 0,423 0,598 -0,009 0,328
PD1 0,327 -0,028 0,795 0,143
PD2 0,356 -0,027 0,803 0,158
PD3 0,299 -0,038 0,775 0,148
PD4 0,197 -0,018 0,838 0,136
PD5 0,141 -0,028 0,791 0,138
PD6 0,305 -0,011 0,912 0,324
PD7 0,359 0,037 0,918 0,351
PD8 0,313 0,001 0,811 0,119
PD9 0,298 0,062 0,878 0,251
PD10 0,286 0,014 0,892 0,274
PD11 0,309 -0,074 0,689 0,008
PD12 0,329 -0,08 0,759 0,122
KSK1 0,395 0,406 0,227 0,865
KSK2 0,368 0,469 0,191 0,86
KSK3 0,354 0,46 0,238 0,832
KSK4 0,329 0,371 0,224 0,851
KSK5 0,345 0,391 0,224 0,671
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 5)
94
3. Composite Reliability
Dalam aplikasi SmartPLS terdapat cara untuk mengukur realibilitas
digunakan dengan minimal standar nilai 0,7. Pada tabel 4.21 di bawah ini
disajikan hasil dari nilai tersebut disertakan pula nilai AVE dari setiap
konstruksi.
Tabel 4.21
Konstruksi Reliabilitas dan Validitas
AVE Composite Cronbach’s
Reliability Alpha
Kepribadian
Proaktif 0,531 0,900 0,872
Kinerja Kerja 0,531 0,849 0,777
Promosi Diri 0,679 0,962 0,958
Kesuksesan Karir 0,671 0,910 0,874
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 5)
variabel laten. Nama lainnya adalah inner relation, yang artinya adalah
endogen. Apakah memiliki pengaruh substantif atau tidak. Jika nilai R-square
berada pada angka 0.75, 0.50 dan 0.25 maka dapat dinyatakan bahwa model yang
diajukan kuat (Hair et al., dalam Ghozali dan Latan 2015). Berikut adalah tabel
Tabel 4.22
Hasil Analisis R-Square
Variabel R R Square
Square Adjusted
Kesuksesan Karir 0,344 0,325
Kinerja Kerja 0,287 0,280
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 6)
Hasil yang digambarkan pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai R-square
kesuksesan karir adalah sebesar 0,325. Hasil ini menunjukkan bahwa kepribadian
proaktif, kinerja kerja, dan promosi diri berpengaruh terhadap kesuksesan karir
sebesar 32,5 persen. Dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain di luar
persen.
Untuk melihat sebuah hipotesis itu dapat diterima atau tidak maka
diperlukan uji hipotesis ini. Fungsinya adalah menilai signifikansi pengaruh antar
variabel. Metode ini menggunakan seluruh sampel untuk melakukan uji kembali
atau biasa disebut resampling. Dalam metode ini (resampling bootstrap) nilai yang
digunakan adalah t-value sebesar 1.65 (significance level = 10%), 1.96 (significance
Tabel 4.23
Hasil t Statisitk
Item Original Sample Standard T Statistics P Keterangan
Sample Mean Deviation (|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
Kepribadian
H1
H1 Proaktif ->
Ditolak
Kesuksesan Karir 0,123 0,128 0,096 1,274 0,203
Kepribadian
H2
H2 Proaktif -> Kinerja
Diterima
Kerja 0,536 0,555 0,072 7,418 0,000*
Kinerja Kerja -> H3
H3
Kesuksesan Karir 0,447 0,444 0,095 4,716 0,000* Diterima
Promosi Diri -> H4
H4
Kesuksesan Karir 0,220 0,251 0,074 2,960 0,003* Diterima
(*signifikan= P Value < 0.005)
Sumber: Data primer diolah, tahun 2020 (Lampiran 6)
4.5. PEMBAHASAN
dengan rincian memiliki nilai t statistics sebesar 1,274 dengan nilai two tailed 1,96
pada significance level 5% yang artinya bahwa nilai kriteria t-statistik harus sebesar
>1,96. Pada original sample menunjukkan nilai 0,123 yang berarti pada kepribadian
proaktif memiliki pengaruh negatif terhadap kesuksesan karir. Ini artinya nilai
semakin tinggi atau semakin rendah dari eksogen tidak akan berpengaruh pada nilai
endogen-nya yang mana pada penelitian ini adalah kepribadian proaktif dan
kesuksesan karir.
Hasil ini tidak sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yakni penelitian oleh
Yang dan Chau (2016) yang menyatakan bahwa kepribadian proaktif dibuktikan
pada penelitian yang dilakukan terletak pada teori yang digunakan pada kesuksesan
97
karir menggunakan dimensi dan item pengukuran yang berbeda. Selain itu hasil
penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian oleh Seibert et al.,(1999) yang
terhadap kesuksesan karir melewati variabel lain sebagai mediasi. Namun demikian
hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siswanti dan Muafi (2010)
terhadap kesuksesan karir karyawan. Pada penelitian oleh Siswanti dan Muafi
tersebut mereka menyebutkan bahwa untuk mendalami hasil yang diperoleh maka
sehingga apabila ada promosi karir atasan akan memilih karyawan yang ia tahu
betul secara psikologi meskipun bisa jadi ada karyawan lain yang lebih memiliki
Terdapat persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Siswanti dan Muafi
(2010) dengan penelitian yang dilakukan saat ini, persamaan ini terletak pada lokasi
penelitian yang dilakukan yakni di negara Indonesia pada beberapa penelitian yang
lain seperti milik Seiber et al.,(1999) dan Yang dan Chau (2016) dilakukan dengan
objek penelitian perusahaan yang ada di luar Indonesia. Hal ini cukup menarik
karena secara umum di luar negeri dapat diartikan bahwa kepribadian proaktif
sebuah perusahaan lain halnya seperti di Indonesia yang mana penelitian milik
untuk dapat memiliki kesempatan kenaikan karir atau promosi di Indonesia tidak
sekadar hanya pada ada kepribadian seorang tersebut melainkan ada faktor lain
yang membuat seorang karyawan itu memiliki kesuksesan karir. Pada variabel lain
seperti promosi diri nanti akan dibahas bagaimana sebuah promosi diri yang
Meskipun sampel dari penelitian ini sangat kecil tapi namun dapat menjadi referensi
hasil penelitian yang lainnya bahwa kepribadian proaktif yang selama ini dinilai
menjadi sebuah sikap yang positif dari seorang karyawan terkadang tidak begitu
memengaruhi karir dari karyawan. Padahal jika dilihat dari item yang ada dalam
skala pengukuran kepribadian proaktif (PPS) yang dibuat oleh Bateman dan Crant
(1993) menyebutkan beberapa sikap positif yang harusnya dapat berguna bagi
perusahaan. Seperti pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa item dengan kode KP11
yang berbunyi saya selalu mencari cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu
memiliki kriteria sangat baik atau item dengan kode KP17 yang berisi jika saya
melihat seseorang dalam masalah saya membantu dengan cara apapun yang saya
bisa memiliki kriteria yang sangat baik pula. Item ini membuktikan bahwa seorang
yang memiliki kepribadian proaktif khususnya pada objek yang diteliti yakni
karyawan dinilai dengan berbeda tidak seperti yang ada pada ada perusahaan lain.
Hasil ini didukung dengan hasil wawancara kepada salah satu narasumber sebagai
berikut:
yang proaktif tidak selalu atau bahkan cenderung untuk memiliki kemungkinan
untuk dinilai sebagai karyawan yang memiliki kepribadian yang tidak sesuai
dengan keinginan atasan sehingga karir dari karyawan ini tidak selalu baik atau
karir yang ada pada Stikes Surya Global Yogyakarta tidak sama dengan perusahaan
100
secara umum yang jenjang karirnya jelas. Ini disebabkan penilaian kinerja yang ada
bukan hanya dilihat dari sisi kinerja kerja saja, melainkan juga pada spiritual.
Kepribadian yang tidak baik ini bergambar pada tabel 4.3 yakni item dengan kode
KP3 yang berbunyi saya tidak akan membiarkan orang lain untuk memulai ide baru
dalam suatu proyek baru dengan kriteria netral, item dengan kode KP13 yang
menyebutkan saya suka menantang status quo dengan kriteria netral, item dengan
kode KP7 yang berisi jika saya melihat sesuatu yang tidak saya sukai maka saya
memperbaikinya dengan kriteria sangat baik, terlihat juga pada ada item dengan
kode KP12 yang berbunyi jika saya percaya pada suatu ide tidak ada halangan yang
akan mencegah saya untuk mewujudkannya. Kemungkinan besar item seperti inilah
yang dianggap menjadi sebuah nilai negatif oleh atasan dalam pesantren mahasiswa
Stikes Surya Global Yogyakarta. Sekalipun beberapa item bernilai “netral” namun
hal itu tetap membuktikan bahwa kepribadian pada kode tersebut dimiliki oleh
sebagian karyawan yang ada dalam perusahaan ini. Sehingga bisa jadi beberapa
item yang lain bisa mendukung kinerja dari karyawan tersebut namun membuat
Mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta memiliki nilai positif pada kepribadian
proaktifnya namun tidak semua karyawan memahami visi dan misi pada
perusahaan ini. Hal ini yang membuat kepribadian proaktif yang dimiliki itu tidak
sesuai dengan keinginan atasan atau bahkan bertentangan dengan keinginan atasan.
101
rincian memiliki nilai t statistics sebesar 7,418 dengan nilai two tailed 1,96 pada
significance level 5% yang artinya bahwa nilai kriteria t-statistik harus sebesar
>1,96. Pada original sample menunjukkan nilai 0,536 yang berarti pada kepribadian
proaktif memiliki pengaruh positif terhadap kinerja kerja. Artinya nilai semakin
tinggi atau semakin rendah dari eksogen akan berpengaruh pada nilai endogen-nya
yang mana pada penelitian ini adalah kepribadian proaktif dan kinerja kerja.
Dari hasil yang didapatkan ini dapat dilihat bahwa pada penelitian
yakni penelitian yang dilakukan oleh Prabhu (2018) dengan dengan menggunakan
alat analisis yang sama yaitu SEM dan pengukuran yang sama oleh Bateman dan
Crant (1993) dengan teori proactive personality scales (PPS). Fuller, et al (2010)
kepribadian proaktif dengan kinerja kerja tanpa dimediasi oleh variabel otonomi
kerja yang menjadi salah satu variabel yang ada dalam penelitian tersebut.
sendiri kinerja yang baik tentu dinilai sebagai nilai plus tersendiri bagi diri seorang
karyawan. Walaupun tentu penilaian yang diberikan menilai berbagai aspek yang
menjadi salah satu alasan yang menunjang kinerja kerja dari karyawan. Kinerja
yang baik atau buruk dapat dilihat dari penilaian dari sebuah perusahaan.
102
Contohnya, pada objek penelitian kali ini kepribadian proaktif secara langsung
tidak memiliki nilai yang positif signifikan terhadap atau untuk menunjang karir
kinerja kerja seorang karyawan berupa keaktifan yang baik menurut sudut pandang
kepribadian yang proaktif namun tidak sesuai dengan kebaikan dari sudut pandang
Item yang ada pada proactive personality scale terbukti memiliki signifikansi
terhadap kinerja kerja dari karyawan. Namun sama halnya dengan yang telah
penulis tuliskan sebelumnya bahwa item yang dianggap sebagai sebuah kepribadian
yang proaktif tidak semuanya dianggap memiliki nilai positif, termasuk ketika
melewati variabel kinerja kerja tidak semua item yang ada pada proactive
personality scale dianggap sebagai sebuah kinerja yang baik oleh perusahaan.
Namun apabila hal itu dianggap menjadi sebuah nilai positif maka akan membantu
seorang karyawan untuk memiliki kesuksesan karir yang lebih baik. Contohnya
pada item dengan kode KP10 yang berbunyi saya ahli dalam mengidentifikasikan
peluang dengan kriteria baik atau pada KP14 yang menyebutkan ketika saya
memiliki masalah saya mengatasinya secara langsung, kemudian pada KP16 yang
berisi saya bisa melihat peluang yang baik jauh sebelum orang lain bisa kemudian
pada KP17 yang berbunyi jika saya melihat seseorang dalam masalah saya
membantu dengan cara apapun yang saya bisa. Item inilah yang berkemungkinan
Ini berarti ada beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja kerja karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh atasan yang pertama
adalah dengan meningkatkan ke pahaman serta cara implementasi visi dan misi
perusahaan pada karyawan dengan begitu sikap kepribadian yang proaktif yang
dimiliki oleh karyawan dapat sesuai dengan keinginan atasan kedua Dengan
mengetahui item yang dapat mendukung kinerja kerja jadi karyawan yang sesuai
item yang dapat meningkatkan kinerja kerja sesuai dengan keinginan dari atasan.
Hal seperti ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelatihan dalam perusahaan
dengan model yang berbagai macam. Seperti yang telah disampaikan oleh Mathis
dan Jackson (2008) yakni pelatihan adalah proses di mana orang memperoleh
dalam pekerjaan mereka saat ini. Penggunaan pelatihan organisasi dapat mencakup
sumber daya intranet, manajer cabang cara meninjau laporan laba rugi, atau magang
ahli mesin cara menyiapkan mesin bor. Keterampilan lunak sangat penting dalam
banyak hal dan dapat diajarkan juga. Mereka mungkin termasuk berkomunikasi,
membimbing, mengelola rapat, dan bekerja sebagai bagian dari tim. Dengan begitu
pelatihan dapat dijadikan sebuah saran untuk membuat karyawan pada pondok
pesantren mahasiswa Stikes Surya Global memiliki kepribadian yang sesuai dengan
rincian memiliki nilai t statistics sebesar 4,716 dengan nilai two tailed 1,96 pada
significance level 5% yang artinya bahwa nilai kriteria t-statistik harus sebesar
>1,96. Pada original sample menunjukkan nilai 0,536 yang berarti pada kepribadian
proaktif memiliki pengaruh positif terhadap kinerja kerja. Artinya nilai semakin
tinggi atau semakin rendah dari eksogen akan berpengaruh pada nilai endogennya
yang mana pada penelitian ini adalah kepribadian proaktif dan kinerja kerja.
Dari hasil yang didapatkan ini dapat dilihat bahwa pada beberapa penelitian
kinerja kerja secara positif dan signifikan yakni penelitian yang dilakukan oleh Ng
dan Feldman (2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji proses
mediasi di mana sumber daya manusia (mis. Pendidikan dan pengalaman kerja)
berkontribusi pada indikator objektif kesuksesan karir (mis. Gaji dan promosi).
Pada penelitian Lau dan Shaffer (1999) menujukan hasil bahwa kinerja kerja yang
dihipotesiskan memiliki hubungan yang signifikan dan positif terbukti benar dan
Pada hipotesis sebelumnya nilai dari kinerja kerja secara signifikan dan positif akan
perlu dilihat juga pada tabel 4.22 yang menunjukkan kepribadian proaktif hanya
memiliki persentase sebesar 28% dalam memengaruhi kinerja kerja. Yang artinya
bahwa 72% lainnya ada pada variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
tidak dapat memengaruhi kesuksesan karir secara langsung, namun harus melewati
atau dimediasi oleh variabel lain seperti kinerja kerja. Dalam penelitian yang
Inilah yang menjadikan peningkatan beberapa item yang ada di dalam kepribadian
proaktif secara signifikan akan memengaruhi kinerja kerja dari seorang karyawan
yang apabila ketika kinerja kerja dari suatu karyawan itu baik sesuai dengan
juga bagi karyawan yakni berupa mendapatkan kesuksesan karir yang diinginkan.
Ini akan menjadikan keuntungan untuk kedua belah pihak yakni karyawan dan
perusahaan.
memiliki penilaian baik di depan atasan. Lakukan penilaian secara objektif adalah
cara yang tepat untuk menilai untuk memberikan karir yang sesuai dengan kerja
keras dari karyawan tersebut. Kinerja kerja terbukti memiliki signifikansi secara
langsung terhadap kesuksesan karir namun perlu diperhatikan juga bahwa dari 3
variabel yang diteliti yakni kepribadian proaktif, kinerja kerja dan promosi diri
variabel lain dapat ditemukan untuk membuat karir yang dimiliki karyawan
Perlu menjadi sebuah catatan juga bahwa tidak semua item kinerja kerja dalam
penelitian ini sebuah pengukuran yang tepat untuk memiliki karir yang sukses
dalam Stikes Surya Global sehingga diperlukan sebuah usaha untuk membuat
karyawan memahami visi dan misi dari perusahaan sehingga kinerja yang
dihasilkan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Seperti melalui
latihan. apabila telah dilakukan namun belum efektif maka perlu ada perbaikan
terhadap latihan tersebut atau mungkin sistem menggunakan juga perlu diperbaiki
semisal tidak melakukan pelatihan dengan cara yang formal melainkan dengan
Pada masa sekarang ini di mana banyak perusahaan yang memiliki jenis yang sama
sehingga persaingan lebih ketat maka diferensiasi seperti yang dilakukan oleh
kembali dengan mengkhususkan kinerja ini sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Dengan memiliki diferensiasi yang sulit ditiru oleh perusahaan lain seperti sikap
atau kepribadian yang khusus hal ini akan meningkatkan daya saing yang dimiliki
perusahaan atas perusahaan lain yang sejenis. Semisal jika pada Pondok Pesantren
Mahasiswa Stikes Surya Global yang mana penilaian tidak hanya sekedar melalui
kinerja yang dimiliki saja melainkan melalui ibadah yang dilakukan oleh karyawan
pemahaman ini harus dikaitkan dengan visi misi yang ada pada perusahaan.
Sehingga hasilnya karyawan tidak hanya melakukan ibadah yang baik untuk
mendapatkan kinerja yang baik saja melainkan memang memahami visi dan misi
perusahaan. Hal seperti ini tidak dimiliki oleh banyak perusahaan sehingga dapat
107
menjadi sebuah nilai keunggulan atau diferensiasi bagi perusahaan tersebut dalam
hal ini yakni pondok pesantren mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta.
rincian memiliki nilai t statistics sebesar 2,960 dengan nilai two tailed 1,96 pada
significance level 5% yang artinya bahwa nilai kriteria t-statistik harus sebesar
>1,96. Pada original sample menunjukkan nilai 0,220 yang berarti pada promosi
diri memiliki pengaruh positif terhadap kesuksesan karir. Artinya nilai semakin
tinggi atau semakin rendah dari eksogen tidak akan berpengaruh pada nilai
endogen-nya yang mana pada penelitian ini adalah promosi diri dan kesuksesan
karir.
Dari hasil yang didapatkan ini bahwa pada penelitian sebelumnya telah
terdapat penelitian dengan hasil serupa atau sejalan yakni penelitian yang dilakukan
oleh Siswanti dan Muafi (2010), pada penelitian tersebut menyebutkan bahwa objek
karyawan. Tidak berbeda dengan yang ada pada Pondok Pesantren Mahasiswa
Stikes Surya Global Yogyakarta bahwa beberapa penilaian juga didasarkan pada
observasi atau pemantauan dari koordinator divisi yang telah dipilih,dan bukan
merupakan sebuah rahasia siapa yang dijadikan pemantau tersebut. Selain itu pada
penelitian oleh Nabi (1999) ditemukan korelasi yang signifikan diperoleh antara
Career Strategy Behavior dengan item di dalamnya adalah promosi diri pada
Dengan item yang telah digunakan untuk melakukan penelitian maka dapat dilihat
bahwa ada beberapa item promosi diri yang memiliki nilai tinggi dibandingkan
dengan beberapa item lainnya nya. Item dengan kode SP11 memiliki nilai tertinggi
dibanding item lainnya dengan berisi saya tidak setuju dengan pendapat atasan
saya, selain itu dapat dilihat pula item dengan kode SP9 yang berisikan saya setuju
dengan pendapat atasan saya meskipun dalam hati sebenarnya tidak, artinya
karyawan menunjukkan bahwa dia setuju dengan pendapat atasan meskipun dalam
hati sebenarnya tidak, hal ini dapat di atasi dengan lebih mendengarkan pendapat
dari karyawan dan menghargai pendapatnya jika tidak sesuai maka atasan harus
bisa menjelaskan alasan mengapa apa pendapat tersebut ditolak. Item lain yang
memiliki nilai tinggi juga terdapat pada item dengan kode SP12 yang berisi saya
mencoba bertanggung jawab atas acara yang tidak memiliki nilai baik di mata
atasan saya bahkan ketika tidak sepenuhnya bertanggung jawab, dan juga pada ada
item dengan kode SP5 saya mencoba untuk membuat atasan saya berpikir bahwa
saya bertanggung jawab atas event atau acara cara yang memiliki nilai positif di
depan atasan saya yang terjadi dalam kelompok kerja saya”. Ini membuktikan
jawab atas sebuah acara baik itu memiliki nilai positif ataupun tidak. Hal ini juga
Karakteristik orang yang bekerja pada pondok pesantren adalah memiliki pikiran
yang selalu positif (khusnuzon) sehingga penilaian yang dilakukan oleh atasan
109
terhadap bawahannya selalu berdasarkan dengan apa yang nampak saja atau apa
promosi diri yakni menunjukkan hal baik di depan atasannya maka itu yang akan
menjadi penilaiannya. Dalam kasus ini membuat seorang karyawan yang memiliki
tingkat promosi diri yang tinggi dia juga memiliki tingkat kesuksesan karir yang
tinggi pula. Peneliti menemukan 2 hal yang perlu diperhatikan pada kasus ini, yang
pertama adalah penilaian yang dilakukan oleh atasan harus bersifat objektif artinya
tidak hanya melihat dari sisi apa yang ditunjukkan melainkan realitanya seperti
mungkin pencatatan dalam ibadah absen dan lain sebagiannya, yang kedua dengan
memberikan pemahaman visi dan misi dari perusahaan, yang mana harus
dipahamkan oleh atasan, seorang karyawan akan menunjukkan promosi diri yang
sesuai dengan kinerjanya, namun poin pertama yakni penilaian secara objektif jauh
lebih penting dibanding dengan poin yang kedua karena penilaian akan yang
objektif akan membuat sikap promosi diri tidak akan berdampak secara signifikan,
Untuk memperdalam pemahaman akan hasil ini maka dilakukan proses wawancara,
dalam wawancara tersebut ditemukan bukti yang memperkuat hasil ini yakni:
karyawan terdapat penilaian yang berbentuk tidak tertulis atau subjektifitas dari
para koordinator yang ditunjuk sebagai penilaian dari karyawan tau bisa dibilang
dari karyawan yang dipercaya sehingga atasan tidak perlu secara langsung meliat
karyawan pada tingkat dibawah untuk melakukan penilaian. Menurut Cook et al.,
(1999) promosi diri berfokus pada mendapatkan perhatian lebih kepada atasan.
Stikes Surya Global Yogyakarta tersebut dengan mendapat perhatian dari atasan
dengan prestasi yang dimiliki karyawan atau kebaikan yang lainnya akan
rata-rata yang memiliki kriteria netral namun hasil dari uji signifikansi promosi diri
tetap menunjukkan miliki nilai yang positif dan signifikan terhadap kesuksesan
karir karyawan, artinya meskipun kecil tapi promosi diri tetap memiliki pengaruh
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan dari olah data kuesioner yang
disebarkan kepada para responden di Stikes Surya Global Yogyakarta, maka dapat
karir karyawan.
karir.
karir.
5.2 SARAN
Berikut peneliti tuliskan kontribusi praktis atau saran untuk objek penelitian
2. Membentuk tim khusus yang memiliki tugas untuk menanamkan prinsip kerja,
visi dan misi dari Stikes Surya Global sendiri guna mengarahkan karyawan
3. Diharapkan juga atasan untuk lebih terbuka dengan masukan dari karyawan,
4. Bagi karyawan di Stikes Surya Global diharapkan untuk lebih memahami arti
Selain itu peneliti juga menuliskan kontribusi penelitian ini untuk peneliti
selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama atau serupa:
karena variabel eksogen dari penelitian ini hanya berdampak kecil kepada
DAFTAR PUSTAKA
Hair, Joseph F, Sarstedt, M., Ringle, C. M., & Gudergan, S. P. (2017). Advanced
Issues in Partial Least Squares Structural Equation Modeling. SAGE
Publications, Inc.
Harrell-cook, A. G., Ferris, G. R., & Dulebohn, J. H. (1999). Political Behaviors
as Moderators of the Perceptions of Organizational Politics-Work Outcomes
Relationships. Journal of Organizational Beha, 20(7), 1093–1105.
Hartono, J. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
pengalaman. BPFE.
Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Ghalia Indonesia.
Hochwarter, W. A., Witt, L. A., & Kacmar, K. M. (2000). Perceptions of
organizational politics as a moderator of the relationship between
conscientiousness and job performance. Journal of Applied Psychology, 85,
472–478.
Huber, L.V. (1989). Comparison of the Effect of Specific and Gneral Performance
Standarts on Performance Appraisal Decision. Departement of Management
and Organization. Vol.2. https://doi.org/10.1111/j.1540 5915.1989.tb01566.x
Judge, T. A., & Bretz, R. D. (1992). The Effects of Work Values on Job Choice
Decisions Effects of Work Values on Job Choice Decisions. Journal of
Applied Psychology, 77, 261–271. https://doi.org/10.1037/0021-
9010.77.3.261
Judge, T. A., & Bretz, R. D. (1994). Political Influence Behavior and Career
Success. Journal of Management, 20(1), 43–65.
https://doi.org/10.1177/014920639402000103
Judge, T. A., Higgins, C. A., Thoresen, C. J., & Barrick, M. R. (1999). The big
five personality traits, general mental ability, and career success across the
life span. Personnel Psychology, 52, 621–651.
Katerberg, R., & Blau, G. J. (1983). An Examination of Level and Direction of
Effort and Job Performance. Academy of Management Journal, 26(2), 249–
257. https://doi.org/10.2307/255973
Kunin, T. 1955. The construction of a new type of attitude measure. Personnel
Psychology,.8: 65-77.
Larasati. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Budi Utama.
Lau, V. P., & Shaffer, M. A. (1999). Career Success: The Effects of Personality.
Career Development International, 4(4), 225–231.
https://doi.org/10.1108/13620439910270607
Mathis, R.L. and Jackson J.H. 2008. Human resource management, 12th ed.
Mason, Ohio: Thomson South Western.
116
Yang, F., & Chau, R. (2016). Proactive Personality and Career Success. Yang, Fu
Chau, Rebecca, 31(1), 467–482.
118
LAMPIRAN
119
LAMPIRAN 1:
ANGKET KUESIONER PENELITIAN
Perihal : Kuesioner Penelitian
Yth. Responden Penelitian ditempat
Bismillahirrahmanirahim,
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Universitas
Islam Indonesia
Nama : Hafidz Anindita
NIM : 16311002
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Dalam rangka mencari data dan dalam rangka menyusun penelitian tugas
akhir dengan judul “Pengaruh Kepribadian Proaktif, Kinerja Kerja, Dan Promosi
Diri Terhadap Kesuksesan Karir Karyawan Pada Pondok Pesantren Mahasiswa
STikes Surya Global Yogyakarta” maka dengan rendah hati kami memohon pada
bapak/ibu untuk mengisi kuisisoner ini dalam rangka memenuhi kebutuhan
penelitian tersebut. Kelengkapan dan keseriusan anda dalam mengisi kuisisoner ini
akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian kami. Kerahasiaan dari data dan
pengisian akan dijaga dan privasi dari setiap responden tidak akan tersebar kepada
responden lain. Dari semua jawaban ini juga tidak akan mempengaruhi penilaian
kinerja pada setiap karyawan dan responden. Harapan kami bapak/ibu dapat
mengisi kuisioiner ini karena hasil dari penelitian akan dapat digunakan untuk
kemajuan dari organisasi ini sendiri.
Atas perhatian dan partisipasi bapak/ibuk sekalian dalam penelitian ini kami
ucapkan Jazakumullah Khairan Katsir. Barakallahu Fii Kum.
Hormat kami
Hafidz Anindita
120
A. Identitas Responden
Responden diminta untuk memberikan jawaban/tanggapan terhadap
pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan yang ada dan dialami
dengan melingkari jawaban yang ada dibawah ini:
1. Nama/ Jenis Kelamin : …………………………(tidak perlu nama asli)
a. Pria
b. Wanita
2. Nomor Telpon : ………………………………………
(bagi nomor yang terpilih akan mendapatkan pulsa dengan jumlah tertentu)
3. Pendidikan Terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Sarjana
e. Pascasarjana
4. Masa Kerja :
a. Kurang dari 6 Bulan
b. 6 Bulan – 1 Tahun
c. 1 Tahun – 1,5 Tahun
d. 1,5 Tahun – 2 Tahun
e. Lebih dari 2 Tahun
121
Contoh :
Kepribadian Proaktif
No Pernyataan SS S R TS STS
1.1 X
Promosi Diri
No Pernyataan SLL S BK J TP
1.1 X
122
C. Daftar Pertanyaan
Bagian 1 : Kinerja Kerja (X1)
Petunjuk pengisian : Berikan tanda silang (X) pada kolom jawaban yang
dianggap paling tepat pada alternatif jawab berikut ini :
Skor 5 : Sangat Setuju (SS)
Skor 4 : Setuju (S)
Skor 3 : Ragu-ragu (R)
Skor 2 : Tidak Setuju (TS)
Skor 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
Jika ada yang perlu ditanyakan dalam hal pengisian kuesioner atau penelitian yang
akan dilakukan silahkan hubungi nomor ini 0877-3884-4468 (telp/WhatsApp) atau
melalui E-mail Anin966@gmail.com .
123
1 Saya selalu mencari cara untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.
No Pernyataan STS TS R S SS
Mendengarkan dengan cermat dan merespons dengan penuh
15
pertimbangan dalam bertukar informasi pekerjaan.
No Pernyataan TP J BK S SLL
12 Saya mencoba bertanggung jawab atas event yang tidak memiliki
nilai baik didepan atasan saya, bahkan ketika saya tidak sepenuhnya
bertanggung jawab.
No Pernyataan STS TS R S SS
Saya merasa puas dengan pencapaian karir saya saat ini.
1
Saya merasa puas dengan segala proses pencapaian karir yang saya
2
lalui sampai saat ini .
Saya merasa puas dengan proses pencapaian pendapatan saya saat
3
ini.
Saya merasa puas dengan proses pencapaian karir saya saat ini.
4
Saya merasa puas dengan proses yang saya lalui, seiring dengan
5
proses tersebut saya mendapatkan skills baru.
127
LAMPIRAN 2
PANDUAN WAWANCARA
a. Bagaimana manajemen karir yang ada Ponpes Mahasiswa Stikes Surya Global
Yogyakarta?
b. Apakah karyawan yang memiliki sikap kepribadian proaktif cenderung
memiliki karir yang baik?
c. Pada umumnya karyawan yang seperti apa yang bisa mendapatkan karir yang
baik?
d. Bagaimana penilaian yang ada pada Ponpes Mahasiswa Stikes Surya Global
Yogyakarta?
Transkrip Wawancara
Narasumber: (A) Karyawan Stikes Surya Global
Tanggal: 17 September 2020
Waktu: 20.20-20.40 WIB
Tempat : Warung Makan Bakmi Jawa Joglo Kalegan
H : Nah mas, kalo untuk karyawan dengan kepribadian yang aktif nih,
apakah mereka cenderung punya karir yang baik, misal punya kemungkinan
untuk dapet posisi yang lebih atas begitu?
N(C) : oh kalau itu tergantung dia aktifnya gimana dulu, kalau aktif nya
bagus sesuai sama yang kita butuhkan visi-misi tadi ya bisa ya sama seperti yang
saya sampaikan tadi Mas kalau dia aktifnya bagus ya dia bakal dianggap bagus
atau dinilai bagus sama atasan sama yang petinggi-petinggi atau malah
sebaliknya dia malah ah dia agak jelek karena terlalu aktif ngide sendiri dan
kadang idene ngawur,
H : Lha trus yang punya jalan karir yang bagus tuh yang bagaimana
pak?
N(C) : ya itu tadi Mas dia aktif tapi aktifnya arahnya ke hal yang baik
ibadahnya juga bagus bisa paham sama tujuan an-naziat sama yang jelas harus
pintar juga dan memang punya kemampuan gitu untuk ditempatkan di posisi
yang atas tapi hampir nggak ada yang dalam waktu singkat bisa mencapai posisi
yang lumayan di atas gitu ya minimal 2-3 tahun lebih lah baru bisa,
kalau ibadah kita lagi dan itu juga dapat peringatan dari koordinator divisi untuk
meningkatkan ibadah dan semacam itu, pernah juga saya menilai temen-temen
itu itu dari pelaporan secara lisan Mas jadi nggak selalu dari yang kita tuliskan
secara pelaporan kertas begitu.
LAMPIRAN 3
TABULASI DATA MENTAH
1. Tabulasi Data Mentah Kepribadian Proaktif
PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 PP6 PP7 PP8 PP9 PP10 PP11 PP12 PP13 PP14 PP15 PP16 PP17 Jumlah
5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 78
5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 82
5 4 2 3 3 2 4 3 2 2 4 4 2 3 4 5 4 56
4 3 1 4 4 4 5 2 2 4 4 2 2 4 2 3 4 54
1 3 1 5 4 5 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 5 55
5 3 1 4 4 5 4 4 2 4 4 2 2 4 3 3 5 59
4 4 1 4 3 4 4 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 53
5 4 2 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 5 67
4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 72
5 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 62
5 2 5 3 5 5 4 1 2 3 5 3 5 5 3 3 5 64
5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 79
5 5 1 3 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 74
5 4 2 4 4 4 5 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 64
5 4 4 5 4 4 4 3 2 4 5 2 2 4 4 4 4 64
5 3 1 4 3 5 5 3 1 2 5 5 3 5 4 3 4 61
5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5 5 4 76
5 4 2 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 69
4 2 1 2 1 2 4 4 2 1 3 2 2 3 2 2 4 41
5 4 1 3 5 4 3 5 2 3 5 3 3 3 3 4 5 61
4 4 3 3 3 5 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 52
5 4 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 64
4 4 2 3 4 5 4 2 3 3 5 2 3 4 3 3 4 58
4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 61
5 2 2 3 3 5 3 3 3 4 4 3 5 4 3 3 4 59
4 1 1 3 4 5 3 2 1 2 4 2 1 3 2 1 4 43
3 4 2 3 4 5 3 3 3 2 4 2 1 3 1 3 4 50
5 3 1 2 5 5 5 3 3 3 5 3 1 5 3 1 3 56
5 5 1 3 5 5 4 3 3 5 5 2 3 4 4 4 5 66
4 3 2 4 4 5 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 58
5 3 4 3 3 5 5 4 2 3 5 2 2 5 2 2 5 60
5 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 63
5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 5 68
4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 73
4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 68
5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 66
4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 71
4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 69
5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 72
5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 70
5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 75
5 3 2 3 3 5 4 5 5 4 5 5 3 3 4 5 4 68
5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 76
4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 76
5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 78
4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 2 4 5 74
4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 73
4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 73
4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 73
4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 70
4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 74
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 71
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 74
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 69
3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 67
5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 81
4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 78
4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 74
129
PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 PP6 PP7 PP8 PP9 PP10 PP11 PP12 PP13 PP14 PP15 PP16 PP17 Jumlah
5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 63
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 70
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 68
5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 75
4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 65
4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 69
4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 70
4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 70
5 3 1 3 4 4 5 3 1 4 4 4 1 5 3 3 5 58
5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 78
5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 81
5 3 1 2 3 5 5 4 1 5 5 4 2 5 2 2 5 59
5 4 1 3 3 3 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 5 56
5 3 1 2 3 4 4 2 1 3 4 3 2 4 3 2 5 51
5 3 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 1 4 3 3 5 57
5 5 3 4 5 5 5 5 2 5 5 5 2 5 5 5 5 76
5 5 2 5 4 5 5 3 2 5 5 3 2 4 4 4 5 68
5 3 1 3 3 4 4 3 1 2 2 2 1 3 3 3 3 46
5 2 2 2 3 5 4 2 1 3 5 3 1 4 3 2 5 52
5 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 5 64
5 3 1 2 3 4 4 4 5 4 5 5 1 4 5 5 5 65
5 5 1 4 4 4 5 5 1 4 4 4 2 5 4 4 4 65
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 66
5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 73
4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 72
5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 70
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 67
4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 65
4 5 5 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 65
5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 72
4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 66
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 63
5 4 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 72
5 3 2 3 3 4 5 4 1 3 3 4 3 4 4 4 5 60
5 5 2 3 4 5 4 4 1 2 4 3 2 4 2 2 5 57
5 5 1 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 5 5 5 5 75
5 5 1 4 4 4 4 4 2 3 5 3 2 4 2 2 5 59
5 5 1 5 4 5 5 5 1 5 5 5 3 5 5 5 5 74
5 5 1 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 58
5 4 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 72
5 5 1 4 4 4 4 3 1 3 5 5 2 5 3 3 5 62
5 5 1 4 4 3 5 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 72
5 2 2 5 4 4 4 2 2 4 4 5 2 4 4 4 4 61
5 3 2 2 2 4 4 5 1 5 5 2 2 4 4 4 5 59
4 5 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 57
5 3 1 3 3 5 5 3 1 3 5 4 1 5 3 3 5 58
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 69
5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 73
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 70
4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 69
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 63
130
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KK11 KK12 KK13 KK14 KK15 Jumlah
4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 58
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 60
4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 67
5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 72
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 68
4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 63
5 3 4 5 5 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 67
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 5 5 61
5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 68
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 63
5 4 4 5 4 2 3 4 5 3 5 4 4 5 5 62
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 69
4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 72
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 61
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 63
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 62
4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 68
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 63
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 62
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 56
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 3 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 64
5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 70
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 72
4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 68
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 72
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 69
5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 73
5 5 5 3 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 67
5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 71
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 65
4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 65
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 66
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 64
4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 66
132
SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 SP10 SP11 SP12 Jumlah
4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 41
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 39
3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 42
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 52
2 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 1 30
3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
2 2 2 4 4 3 2 3 4 4 4 3 37
1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 14
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26
3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 30
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 13
1 2 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 36
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 17
2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 24
4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 40
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 32
3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 29
4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 42
3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 46
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 26
4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 40
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 38
4 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 38
1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 16
2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 28
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 13
1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 14
1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 17
1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 16
1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 18
2 2 1 2 3 1 1 1 3 3 3 3 25
3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 18
1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 2 18
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 17
1 1 1 2 1 1 1 3 3 3 3 1 21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 37
4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 42
1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 25
2 4 4 2 3 2 2 3 4 4 4 2 36
3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 38
134
LAMPIRAN 4
HASIL UJI DESKRIPTIF
LAMPIRAN 5
HASIL UJI OUTER MODEL
1. Hasil Uji Outer Model
138
4. Discriminant Validity
140
Cross Loading
141
142
LAMPIRAN 6
HASIL UJI INNER MODEL
1. R-Square
LAMPIRAN 7
SURAT KETERANGAN PERMOHONAN IJIN PENELITIAN
144
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI PENELITIAN
LAMPIRAN 9
BIODATA PENELITI
NIM : 16311002
Email : Anin966@gmail.com