Anda di halaman 1dari 4

Gabrielle Merry Yobelia

5PAKA – 322018048
Review pertemuan 5 – Anggaran sector public (BAB 4)

Anggaran adalah rencana kerja yg hendak dicapai selama periode waktu tertentu, yg diukur dlm
satuan mata uang. Anggaran juga memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Proses anggaran
meliputi; aspek perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.

 ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran ini berisi rencana kegiatan sektor publik yg dinyatakan dalam bentuk rencana
pendapatan dan belanja dalam satuan mata uang. Anggaran ini juga merupakan pernyataan
kebijakan publik yg merefleksikan kebutuhan dan keinginan publik.

Dibawah ini merupakan Fungsi Anggaran Sektor Publik :


1. Fungsi Anggaran sebagai Alat Perencanaan
Anggaran adalah alat perencanaan yang digunakan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi. Anggaran dlm hal ini digunakan untuk:
 Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan.
 Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta cara mendapatkan dana utk membiayainya
 Menyediakan dana untuk program dan kegiatan yang telah disepakati
 Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
2. Fungsi Anggaran sebagai Alat Pengendalian
Anggaran digunakan sebagai alat untuk mengendalikan terjadinya pemborosan2 pada
belanja yg dilakukan. Anggaran juga merupakan alat utk menghindari kesalahan dalam alokasi
dana pada bidang yg bukan merupakan prioritas dan alat untuk memonitor kondisi keuangan.
3. Fungsi Anggaran sebagai Alat Kebijakan
Anggaran digunakan sebagai alat untuk menentukan arah kebijakan tertentu. Sehingga
kita dapat melakukan estimasi pd pertumbuhan ekonomi.
4. Fungsi Anggaran sebagai Alat Politik
Anggaran digunakan untuk menentukan prioritas kegiatan yg akan dilakukan, merupakan
dokumen politik yang berupa komitmen antara eksekutif dan legislatif.
5. Fungsi Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi
Anggaran digunakan sebagai alat untuk melakukan koordinasi antar bagian dalam
organisasi dan berfungsi sebagai alat komunikasi antar bagian dalam lingkungan eksekutif.
6. Fungsi Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja
Anggaran merupakan wujud komitmen eksekutif kepada legislatif. Kinerja eksekutif akan
dinilai berdasarkan pencapaian target yg telah disepakati.
7. Fungsi Anggaran sebagai Alat Motivasi
Anggaran digunakan sebagai alat memotivasi eksekutif beserta staffnya untuk bekerja
secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target yg telah disepakati bersama.
8. Fungsi Anggaran sebagai Alat Menciptakan Ruang Publik
Anggaran merupakan wadah untuk menampung aspirasi dan kelompok masyarakat, baik
masyarakat yg terorganisir, maupun yg tidak terorganisir.

 KETERKAITAN PERENCANAAN DENGAN ANGGARAN


UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, mengamanatkan pemerintah utk
menyusun anggaran dengan pendekatan anggaran terpadu, kerangka pengeluaran jangka
menengah dan anggaran kinerja. Penyusunan anggaran ini dilakukan dengan menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA). Lalu dilakukan juga hal-hal dibawah ini :
1. Penyempurnaan keterkaitan dan konsistensi dgn merumuskan program/sasaran
program dan kegiatan/output 47 kegiatan, melalui forum Tripartit (Kementerian/Lembaga,
Bappenas dan Kementerian Keuangan).
2. . Perbaikan substansi RKA, yg menitikberatkan pada keterkaitan antara Rencana Kerja
Pemerintah dan Rencana Kerja & Anggaran Kementrian/Lembaga.
3. Penyesuaian antara norma penganggaran, norma pelaksanaan dan norma akuntansi.

 SIKLUS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Adalah proses penyusunan anggaran yg terdiri dari persiapan, persetujuan, pelaksanaan,
pelaporan, dan pemeriksaan. Siklus ini tidak berjalan estafet, namun berjalan scr simultan pd
tahap tertentu.
Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran :
a. Prinsip Keterbukaan. Anggaran harus disusun secara terbuka (transparan), dalam negara
demokrasi.
b. Prinsip Periodik. Anggaran disusun untuk suatu periode tertentu.
c. Prinsip Fleksibilitas. Anggaran disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
d. Prinsip Preable. Anggaran disusun sebelum pelaksanaannya.
e. Prinsip Kecermatan. Anggaran disusun secermat mungkin.
f. Prinsip Komprehensif. Anggaran disusun untuk semua kegiatan selama periode tertentu.
g. Prinsip Anggaran Berimbang. Anggaran disusun dgn memperhatikan keseimbangan.

Prinsip-prinsip Pokok Siklus Anggaran :


Prinsip2 tsb perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh eksekutif, yakni :
1. Tahap Persiapan. Dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yg tersedia
terkait dengan masalah tertentu.
2. Tahap Persetujuan. Dalam tahap ini, pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan
untuk menjawab dan memberikan argumentasi yg rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan
bantahan-bantahan dari pihak legislatif.
3. Tahap Pelaksanaan. Disini, hal terpenting yg harus diperhatikan oleh eksekutif keuangan
adalah pengumpulan pendapatan yg ditargetkan maupun pelaksanaan belanja yg telah
direncanakan.
4. Tahap Pelaporan. Dilakukan pelaporan pada waktu2 yg telah ditetapkan.
5. Tahap Pemeriksaan. Laporan yg disusun atas pelaksanaan anggaran kemudian diperiksa oleh
lembaga independen. Hasilnya, akan mnjd masukan/ umpan balik utk penyusunan anggaran
periode berikutnya.

 CONTOH SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH


1. Anggaran pendapatan & belanja Negara
- Tahap persiapan, dengan melakukan asumsi2 seperti harga minyak bumi dipasar inter, inflasi,
suku bunga, dll. Yg dipakai sbg dasar penyusunan anggaran pemerintah.
Jenis anggaran untuk Pemerintah Pusat di bagi dlm :
a. Anggaran rutin (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Subsidi BBM dan Subsidi lainnya) .
b. Anggaran pembangunan (Pembiayaan rupiah dan pembiayaan proyek).
- Tahap Persetujuan, Pemerintah menyampaikan RUU-APBN, Nota Keuangan beserta perincian
lebih lanjut kepada DPR, kemudian DPR membahas RAPBN dalam Rapat Kerja Komisikomisi
DPR-RI.
- Tahap pelaksanaan (Rencana kerja anggaran dijabarkan menjadi DIPA sebagai Dokumen
Pelaksanaan Anggaran), Prosedur pelaksanaan ini dilakukan dg membuat Surat Permohonan
Pembayaran (SPP) dan setiap unit pengeluaran, dikirimkan ke Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara (KPKN).
- Tahap pelaporan, ddl rangka monitoring dan kelancaran pelaksanaan anggaran Kepala Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan wajib menyusun dan melaporkan realisasi penggunaan anggaran
secara berkala (bulanan).
- Tahap pemeriksaan, dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lalu BPK
menyusun standar pemeriksaan, yakni Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Jenis Pemeriksaan.
Setiap pemeriksaan dimulai dengan penetapan tujuan dan penentuan jenis pemeriksaan yg akan
dilaksanakan suatu standar yang harus diikuti pemeriksa.
Jenis pemeriksaan dalam standar pemeriksaan ini adalah :
a. Pemeriksaan keuangan, yakni pemeriksaan atas Laporan keuangan yg bertujuan utk memberi
keyakinan trhdp penyajian Laporan Keuangan.
b. Pemeriksaan Kinerja, yakni pemeriksaan atas pengelolaan Keuangan Negara yg terdiri atas
pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas.
c. Pemeriksaan dg Tujuan tertentu, yakni memberi simpulan atas suatu hal yg diperiksa.
Pemeriksaan ini dapat bersifat eksaminasi, reviu (review) atau prosedur yang disepakati.

Laporan Hasil Pemeriksaan.


Laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah, laporan hasil pemeriksaan kinerja
pemerintah, dan laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu disampaikan kepada DPR dan
Presiden sesuai dengan kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai