Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok : 1.

Agung Prayoga Wijaya


2. Calvin Rizky Wildatama
3. Dwi Ramdhani Rukmana
Mata Kuliah : Kewarganegaraan

Jawaban

1. Berdasarkan Tap MPR.RI No.VII/ 2001 tentang Visi Indonesia masa depan bab IV khusus
dalam bidang religius bahwa utk mengukur tingkat keberhasilan perwujudan visi Indonesia
memerlukan indikator jelaskan!
 Terwujudnya masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia sehingga ajaran
agama, khususnya yang bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya, terutama
kejujuran, dihayati dan diamalkan dalam perilaku kesehariannya
 Terwujudnya toleransi antar dan antara umat beragama
 Terwujudnya pernghormatan terhadap martabat kemanusiaan

2. Kepemimpinan berkarakter Pancasila. Keteladanan pimpinan menjadi panutan anggota


organisasi terlebih dalam hal mengambil keputusan. Bagaimana menurut Sdr. keteladanan
pimpinan yg baik. Perilaku yg bagaimana yg tidak seharusnya dilakukan oleh seorang
pimpinan.
Pemimpin yang baik

 Mempunyai karisma
 Mempunyai integritas
 Mempunyai dedikasi
 Bisa mengambil keputusan
 Mau membantu
 Bekerja tidak hanya memerintah
 Mau mendengarkan
Yang seharusnya tidak dilakukan oleh Pemimpin

 Tidak membuat pencapaian


 Menghalalkan segala cara
 Tidak punya kepedulian
 Hanya mencari posisi, bukan mengembangkan potensi
 Tidak menepati janji
 Terlalu mendikte
 Tidak bisa mengembakan bakat
 Melemparkan kesalahan kepada orang lain
 Gila Proses, mengabaikan bawahan

3. Bagaimana sistem landasan Politik Demokrasi di Indonesia.


Dalam pelaksanaannya, Indonesia menjalankan politik luar negeri bebas-aktif bertumpu
pada ideologi Pancasila dan landasan konstitusional UUD 1945 yang merupakan dasar hukum
tertinggi negara Indonesia. Sementara, kepentingan nasional Indonesia secara umum sudah
tercantum dalam UUD 1945. Selain itu, kekuatan nasional juga harus menjadi perhatian
Indonesia untuk dijadikan bargaining value agar dapat memenuhi kepentingan nasionalnya.
Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa faktor untuk dijadikan kekuatan nasional, antara
lain kekuatan militer, politik, letak kondisi geografis, jumlah dan kualitas penduduk, ekonomi
dan sumber daya negara, serta ideologi negara. Kekuatan nasional yang dimiliki Indonesia
nantinya untuk membantu jalannya proses hubungan internasional, karena dari esensi
khususnya power inilah dapat dilihat sukses atau tidaknya suatu interaksi berlangsung.
Setiap aktor memiliki kekuatan yang berbeda, semakin besar kekuatan suatu aktor tentunya
akan semakin mudah aktor tersebut menggunakan kekuatannya untuk berkuasa dalam konteks
hubungan internasional.

4. Pengakuan bangsa Indonesia akan Hak Asasi Manusia.


Pada dasarnya pengakuan HAM di Indonesia telah ada sejak awal kemerdekaan
Indonesia Tahun 1945, hal ini tercermin dr pembukaan UUD 1945 yg menyatakan "bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Dalam hal hak asasi manusia, bangsa
Indonesia menyadari untuk memberikan penghormatan, pengakuan, jaminan perlindungan hak
asasi manusia terhadap warga negaranya. Hal ini dapat dilihat dalam Pancasila, UUD 1945, TAP,
MPR, dan UU. Adapun perundang-undangan yang lain seperti Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana, UU Pers, UU Kepolisian Negara, UU Pertahanan Negara, UU Penyampaian
Pendapat di Muka Umum, UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, dan UU
Perlindungan Anak.

Anda mungkin juga menyukai