Anda di halaman 1dari 94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX/I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI
KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percayadiri,peduli,dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secaraefektif sesuaidengan perkembang
ananak dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,danlingkungan alam
sekitar,bangsa,Negara dan kawasan regional.
KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan rasa
ingin tahu nya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4. Mencoba, mengolah, danmenyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan mengarang) sesuaidengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
KD.1.1 siswa memahami tata cara transkripsi dan transliterasi naskah incung.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Indikator KD pada 1.1
1. Sejarah penemuan aksara incung
2. Tata cara menulis
3. Membaca aksara incung
D. TUJUAN PE MBELAJARAN
- Siswa dapat menjelaskan sejarah penemuan aksara incung
- Siswa dapat mengetahui tata cara menulis
- Siswa dapat menjelaskan cara membaca aksara incung
- MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler
a. menjelaskan sejarah penemuan dan tata cara menulis aksara incung

2. Materi Remedial
a. membaca aksara incung

3. Materi Pengayaan
a. Menulis dan membaca aksara incung

E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan pertama
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
waktu
Pendahuluan a. Pesertadidik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa.
b. Guru memberimotivasi: menanyakan system adat yang ada
didaerah siswa.
c. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan
tujuanpembelajarandariguru. 10 Menit
d. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
e. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
tiapkelompokterdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti a. Guru menyampai kan tujuan pembelajaran 60 menit


-menjelaskansejarah penemuan dan tat cara menulis aksara
incung
b. Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan menampilkan
gambar naskah aksara incung ,siswa diminta merumuskan
pertanyaan secara individu.
c. Guru mengindentifikasi sumberbelajar dan member
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salahsatunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah).
d. Guru membantu pesertadidik mengumpulkan dan
mengeksplorasi data.
e. Guru membimbing peserta didik dalam kegiatanmengolah data
daninformasi yang telah diperoleh para peserta didik
baikmelalui Tanya jawab, observasidansebagainya.
f. Guru membimbing pesertadidik melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan
hasil.
g. Guru membimbing pesertadidik merumuskan prinsip dan
generalisasi hasil penemuannya.
Kegiatan a. Pesertadidik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban 10 Menit
penutup dari pertanyaan.
b. Pesertadidik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkaitdenganpenguasaan materi, pendekatan dan
model pembelajaran yang digunakan.
c. Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporanhasil
diskusikelompok tentang jawaban atas pertanyaan yang
telahdirumuskan untuk dikumpulkan kepada guru.
d. Tindaklanjut dengan memberi tugas dan arahan kegiatan
berikutnya.

Pertemuan pertemuan kedua


Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
waktu
Pendahuluan a. Memberikansalam
b. Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
c. Menanyakan kehadiran peserta didik
d. Berdo’a 10 Menit
e. Guru memberimotivasi: menanyakan apakah sudah membaca
materi yang akan dipelajari.
f. Pesertadidik dibagi menjadi beberapa kelompok,
tiapkelompokterdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60 menit


- Membaca aksara incung
b. Guru memberikantugas tentang tata cara membaca aksara
incung
c. Siswa menggali informasi melalui buku bacaan atau buku
paket.dan tugas dikerjakan secara berkelompok
d. Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan
mengeksplorasi materi
e. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
sedangkan kelompok lain menanggapi
Kegiatan a. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari 10menit
penutup dan mengevaluasi siswa terhadap masalah-masalah yang tidak
mereka pahami.
b. Pesertadidik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban
dari pertanyaan.

Nilai nilai antikorupsi yang ditanamkan :


1. Kejujuran
2. Kepedulian

F.PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN


1. Penilaian
a. PenilaianSikap
 TeknikPenilaian : Observasi
 InstrumenPenilaian : Terlampir

b. PenilaianPengetahuan
 TeknikPenilaian : TesTulis
 InstrumenPenilaian : Terlampir

c. PenilaianKeterampilan
 Teknikpenilaian : Kinerja Proses
 InstrumenPenilaian : Terlampir

2. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial


&PengayaandisesuaikandenganhasilpenilaianReguler

3. Pembelajaran Remedial danPengayaan


a. Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya
b. KegiatanPengayaan : MengerjakanSoaldenganKesulitanTinggi

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

1. Media
a. Gambartentangsistemadat

2. Alat
a. Laptop
b. Infokus
c. Papan Tulis

3. Bahan
a. Lembar Kerja Siswa

4. Sumber Pembelajaran:
a. Bukusumber
b. Internet

Sungai Penuh,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMPN Sungai Penuh


Kelas/Semester :IX / GANJIL
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatanlokal

No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
1 3.3Memahami pengetahuan A. sejarah 1. Menjelaskan Uraian 1
(faktual, konseptual, penemuan, tata sejarah
danprosedural) berdasarkan rasa cara menulis, penemun
ingin tahu nya tentang ilmu dan membaca aksara
pengetahuan, teknologi, seni, aksara incung incung
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata. 2. Tata cara Uraian 1
menulis
3. Cara
membaca
aksara
incung

Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Item soal
1 Jelaskan sejarah menemuan aksara incung?
2 Jelaskan bagaimana tata cara menulis ?
3 Jelaskan cara membaca aksara incung ?
No.
.Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Sejarah penemuan aksara incung adalah berasal dari pembuahan kebudayaan
keberaksaraan india akhirnya terbentuklah aksara lokal kerinci, dan aksara incung 60
berakardari aksara india selatan.
2 Sesuatu yang ditulis, segala rupa tulisan dapat dipandang sebagai produk sastra,
dan bermacam tulisan dalam berbagai bidang ilmu dan warna kehidupan dapat
menjadi sasaran studi sastra. 40

Skor perolehan
Total SkorMaksimum 100
total skor perolehan
Nilai = × 100
total skor maksimum

LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN


Kisi-kisi Penilaian Kinerja
NamaSekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahunpelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : MuatanLokal

Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3Mencoba, mengolah, dan Sejarah penemuan, tata Siswa dapat Kinerja
menyaji dalam ranah konkret cara menulis, dan menceritakan kembali proses
(menggunakan, mengurai, membaca aksara sejarah penemuan, tata
memodifikasi, danmembuat) incung cara menulis, dan
danranah abstrak membaca aksara
(menulis,membaca,danmengar incung
ang) sesuaidengan yang
dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

Rubrik PenskoranPenilaian Kinerja

No Nama Disiplin Partisipasi Kerjasama Gagasan


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Jumlah
Skor Maksimum
Nilai = 16 x 100 =
16

KETERANGAN:
1 = KURANG 2 = CUKUP 3 = BAIK
MATERI PEMBELAJARAN:
Sejarah penemuan, tata cara menulis dan membaca aksara incung
1. Sejarah penemuan, tatacara menulis danmembacaaksaraincung
Penelitian yang dilakukannya di tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Belanda,
filolog Dr Uli Kozok menyimpulkan bahwa naskah Melayu tertua ada di Kerinci,
tepatnya di Desa Tanjung Tanah yang berusia jauh lebih tua 200 tahun dibanding
dengan naskah surat Raja Ternate yang sebelumnya dinyatakan sebagai naskah melayu
tertua di dunia. Naskah kitab undang-undang Tanjung Tanah diperkirakan dikeluarkan
pada abad 14.
Kesimpulan Uli Kozok tersebut juga didasari atas uji radio karbon yang
dilakukan pihaknya di Wellington, Selandia Baru atas sampel bahan kertas Daluang
(samakan kulit kayu) yang digunakan untuk penelitian naskah itu. Sesuai catatan
sejarah pula, menurut Uli kozok kalau pada masa itu Kerajaan Melayu yang beribukota
di Darmasyaraya diperintah oleh Raja Adityawarman, itu sedang pada masa puncak
kejayaannya.
Prediksi umur naskah Kitab Undang-undang Tanjung Tanah itu pun juga berdasarkan
pada analisa jenis aksara yang digunakan. Ulikozokmenyimpulkannaskah tersebut pasti
dikeluarkan oleh pihak kerajaan yakni raja Adityawarman, yang tengah gencarnya
membangun imej pemerintahannya sendiri mengingat pada masa itu adalah era mulai
melemahnya pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di pulau Jawa. Menurut Uli
kozok, meskipun Aksara Incung telah menjadi aksara asli yang sudah digunakan secara
umum oleh masyarakat Kerinci masa itu, namun bagi pihak kerajaan aksara itu
dianggap aksaranya kaum Sudra atau rakyat jelata.(Budhi VJ dariberbagaisumber.
Sungai Penuh . Aksara ( Sanskerta :akshara) adalah istilah untuk menyebut
imperishable letter, words syllable, the sacred syllable, sound letter, document, epistle,
sebelumnya merupakan sebutan bagi the supreme deity, a supreme creational principle,
a term used equivalently to bija. Istilah lain untuk menyebut aksara adalah huruf atau
abjad (bahasa Arab) yang dimengerti sebagai lambang bunyi (fonem).Aksara adalah
sistem tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi dan sedikit
banyaknya mewakili ujaran dan jenis sistem tanda grafis tertentu; misal aksara Pallawa,
aksara suku Inka.

Aksara Incung terdapat di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, satu-satunya


daerah yang memiliki aksara sendiri di Sumatera bagian tengah. Ini dibuktikan dengan
adanya naskah-naskah kuno berumur ratusan tahun lebih yang mempergunakan aksara
Incung.
sampai saat ini naskah-naskah kuno beraksara incung (Ka-Ga-Nga ) masih disimpan
oleh orang suku Kerinci. Bahasa yang dipakai dalam penelitian naskah-naskah
tersebut adalah bahasa Kerinci Kuno yaitu bahasa Lingua Franca suku Kerinci zaman
dahulu. Dalam naskah itu, diantaranya banyak terdapat kata-kata dan ungkapan yang
sulit untuk dimengerti bila dihubungkan dengan bahasa Kerinci yang digunakan oleh
masyarakat sekarang, karena bahasa tersebut tidak menurut dialek desa tempatan yang
ada di Kabupaten Kerinci. Oleh karena itu, aksara Incung pada hakekatnya disebut
sebagai bagian dari sastra Indonesia lama.

Surat Incung termasuk salah satu dari sekian banyak aksara Nusantara yang
dikenal dengan istilah surat atau sulat termasuk Surat Batak, Surat Ulu, dan Surat
Mangyan ( Filipina) dll. Diperkirakan bahwa di Kerinci masih terdapat sekitar 100
naskah beraksara Surat Incung. Sebagai pusaka naskah itu dianggap sakral dan
pantang diperjual belikan. Oleh sebab itu maka hanya ada tujuh naskah surat incung di
dalam perpustakaan atau museum di dalam ( perpusnas ) maupun di luar negeri
(Tropenmuseum Amsterdam)Tokoh Adat/budayawan Kota Sungai Penuh,Kerinci
Depati.H.Amiruddin Gusti (wawancara “ 7-10 Oktober 2010 ) menjelaskan Aksara
Ka-Ga-Nga oleh masyarakat luas di alam Kerinci di kenal sebagai aksara Rencong
atau Incung Kerinci, Penyebutan Ka-Ga-Nga adalah istilah yang diperkenalkan oleh
para ahli /peneliti aksara Incung, hal ini mengingat aksara incung di mulai dari huruf
Ka – Ga – Nga,( istilah ini belum ada ditemui dalam naskah Kerinci ). Biasanya
masyarakat adat menyebutkan sebagai surat i<n>cun(g), surat huncung, atau
surat<n>cun(g> jawa. Tambahan “Jawa” yang diberikan kepada aksara tersebut bukan
berarti aksara tersebut berasal dari Jawa melainkan hanya diberi agar namanya
kedengaran lebih berwibawa.
d. Dari pengamatan di lapangan dan data yang ada menyebutkan,Aksara Ka-Ga-Nga
( Aksara Incung) pada umumnya ditulis diatas media tanduk dan diatas media ,ruas
buluh sedangkan tulisan Jawi pada umumnya ditemukan ditulis diatas kertas,dan
hanya ada beberapa buah yang ditulis di kulit kayu.Hampir semua naskah yang
beraksara jawa menggunakan daun Palem sebagai media tulis
Menurut DR.P.Voorhove yang merupakan peneliti dari Belanda, yang menuliskan
hasil penelitiannya yaitu naskah kerinci pada tahun 1941 mengatakan bahwa aksara
incung masih digunakan oleh masyarakat suku Kerinci hinga tahun 1825, akan tetapi
memasuki abad 20 sampai saat ini tersisa hanya beberapa orang memahami aksara
incung Kerinci.
Berdasarkan hasil penelitian Dr.P.Voorhoeve di Kerinci terdapat 271 naskah kuno dan
158 di antaranya ditulis dengan aksara incung yang ditulis di berbagai media, dengan
rincian Aksara Incung yang di tulis pada tanduk sebanyak 82 potong, pada ruas buluh
sebanyak 59 ruas, Pada kertas sebanyak 13 lembar, pada tulang sebanyak 1 lembar,
aksara Incung yang di tulis pada kulit kayu sebanyak 2 potong, dan pada tapak gajah
sebanyak 1 potong.
Saat ini yang bisa menulis ,membaca dan memahami aksara incung hanya tinggal
beberapa orang lagi dan orang itupun sudah di usia lanjut ( manula) di antaranya
adalah :Depati H. Alimin (65 tahun), Depati Hasril Maizal(=/-55 tahun)
Sedangkan para budayawan yang memahami aksara incung yang telah meninggal
dunia antara lain :H. Abdul Kadir Jamil,H. Hasyimi, Bapak M.Kabul Ahmad Dirajo,
Prof.Dr.H. Amir Hakim Usman,Dpt.Rusdi Daud, Salipah, Dpt.H.A.Norewan,BA dan
Depati.

H.Amiruddin Gusti

Depati.H Alimin dalam makalahnya ( Kenduri cinta tahun 2010 ) menyebutkan


dalam perkembangannya, ditemukan karya tulis Kerinci klasik yang dipengaruhi
kebudayaan Hindu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kata – kata Hindu dalam
naskah kuno Kerinci aksara Incung seperti kata Batara, Dewa, dan sebagainya.
Naskah – naskah kuno yang terdapat di Kerinci bernilai klasik, baik dari bentuk, alat
tulis maupun media yang dipergunakan termasuk langka dalam kesusasteraan
Indonesia. Diketahui bahwa naskah incung klasik itu tidak bisa digolongkan
berdasarkan jangka waktu tertentu ( periode ), karena hasil naskah itu tidak
mencantumkan waktu penciptaannya dan siapa penciptanya.Karya tulis pada zaman
itu dianggap milik bersama. Naskah incung yang ditulis pada media bambu
kebanyakan berbentuk prosa, yang jumlahnya cukup banyak di Kerinci. Naskah-
naskah kuno tersebut dijadikan benda pusaka oleh orang Kerinci yang ditulis di
berbagai macam media penelitian yang berisikan sastra, agama, undang-undang,
bahasa, sejarah leluhur (silsilah), dan adat istiadat. masyarakat suku Kerinci percaya
bahwa penciptaan aksara dan penelitian naskah bersumber dari latar belakang
perwujudan alam, manusia dan ketuhanan sebagai suatu keseluruhan,Sehingga
naskah-naskah orang Kerinci yang ditulis merupakan kesastraan suci yang dianggap
keramat dan sakti. Sampai saat inipun kepercayaan tersebut sulit hilang dalam
kehidupan masyarakat suku Kerinci.
Agama Islam berkembang dengan pesat di nusantara pada puncaknya abad ke –16,
dengan masuknya pengaruh Islam ke alam Kerinci, penelitian dan informasi yang
penyusun terima dari kalangan budayawan dan para peneliti luar negeri menyebutkan
naskah naskah yang semula ber aksarakan Incung beralih menjadi naskah – naskah
beraksara Arab dengan bahasa Melayu.
Contoh karya tulis orang Kerinci yang dipengaruhi arab ( Islam) seperti cerita tentang
Nabi Muhammad SAW, cerita tentang ajaran dan kepercayaan Islam, cerita mistik dan
tasauf. Penelitian aksara incung pun dipengaruhi oleh Islam seperti ditemukannya
kalimat Islam dalam naskah kuno Kerinci seperti pada kata pengantar yang tertulis
kalimat “Basamilah mujur dan assalammualaikum”.

Hal ini menunjukkan bahwa masuknya pengaruh agama Islam di daerah Kerinci
semata – mata tidak menghilangkan aksara incung di tengah masyarakat. akan tetapi,
perkembangan aksara incung semakin terlihat dengan digunakannya aksara tersebut
sebagai naskah yang mengandung ajaran Islam. Ini menunjukkan bahwa peradaban
ilmu pengetahuan moyang Kerinci telah ada sebelum masuknya pengaruh ilmu
pengetahuan Arab -Melayu.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX/I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI

KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percayadiri,peduli,dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secaraefektif sesuaidengan perkembang
ananak dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,danlingkungan alam
sekitar,bangsa,Negara dan kawasan regional.
KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan rasa
ingin tahu nya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4. Mencoba, mengolah, danmenyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan mengarang) sesuaidengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
KD.1.1 siswa memahami tata cara transkripsi dan transliterasi naskah incung.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


2. Indikator KD pada 1.1
1. transkripsi aksara incung
2.transliterasi aksara incung
D. TUJUAN PE MBELAJARAN
- Siswa dapat menjelaskan transkripsi aksara incung
- Siswa dapat mengetahui transliterasi aksara incung

E. MATERI PEMBELAJARAN
4. Materi Reguler
a. menjelaskan transkripsi dan transliterasi aksara incung
5. Materi Remedial
b.membaca aksara incung
6. Materi Pengayaan
b. Menulis dan membaca aksara incung
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan
berdoa.
- Guru member motivasi: menanyakansistemadatyang
adadidaerahsiswa.
- Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan 10 Menit
pembelajaran dari guru.
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
tiapkelompokterdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60Menit


menjelaskan sejarah penemuan dan tat cara menulis aksara
incung
- Guru dapat memulai kegiatan PBM denganmenampilkan
gambarnaskah aksara incung ,siswa diminta merumuskan
pertanyaan secara individu.Guru mengindentifikasi sumber
belajar dan member kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah
yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satu nya
dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah).
- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan
mengeksplorasi data.
- Guru membimbing pesertadidik dalam kegiatan mengolah
data dani nformasi yang telah diperoleh para peserta didik baik
melalui Tanya jawab, observasi dan sebagainya.
- Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidak nyahipotesis
yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan
hasil.
- Guru membimbing pesertadidik merumuskan prinsip dan
generalisasi hasil penemuannya.

Kegiatan - Pesertadidik bersama guru mengambil simpulan atas 10 Menit


penutup jawaban dari pertanyaan.
- Pesertadidik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkaitdengan penguasaanmateri, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
- Peserta diingatkanuntuk menyempurnakan
laporanhasildiskusi kelompoktentang jawaban atas
pertanyaan yang telah dirumus kan untuk dikumpulkan
kepadaguru.
- Tindaklanjut dengan memberi tugas dan arahan kegiatan
berikutnya.

Pertemuan pertemuan kedua


Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Memberikansalam
- Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
- Menanyakan kehadiran pesertadidik
- Berdo’a 10Menit
- Guru memberimotivasi: menanyakan apakah sudah
membaca materi yang akandipelajari.
- Pesertadidik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompokterdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60Menit


Membaca aksara incung
- Guru memberikan tugas tentang tata cara membaca aksara
incung
- Siswa menggali informasi melalui buku bacaan atau buku
paket.dan tugas dikerjakan secara berkelompok
- Guru membantu pesertadidik mengumpulkan dan
mengeksploras imateri
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
nyasedang kan kelompok lain menanggapi
Kegiatan - Guru memberikan penguatan terhadap materi yang 10menit
penutup dipelajari dan mengevaluasi siswa terhadap masalah-
masalah yang tidak mereka pahami.
- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas
jawaban dari pertanyaan.

Nilai nilai antikorupsi yang ditanamkan :


1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kerja keras
4. Tanggung jawab
5. mandiri

F.PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN


2. Penilaian
a. PenilaianSikap
 TeknikPenilaian : Observasi
 InstrumenPenilaian : Terlampir

e. PenilaianPengetahuan
 TeknikPenilaian : TesTulis
 InstrumenPenilaian : Terlampir

f. PenilaianKeterampilan
 Teknikpenilaian : Kinerja Proses
 InstrumenPenilaian : Terlampir

4. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial


&PengayaandisesuaikandenganhasilpenilaianReguler

5. Pembelajaran Remedial danPengayaan


a. Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya
b. KegiatanPengayaan : MengerjakanSoaldenganKesulitanTinggi

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

5. Media
b. Gambartentangsistemadat

6. Alat
d. Laptop
e. Infokus
f. Papan Tulis

7. Bahan
H. Lembar Kerja Siswa

8. Sumber Pembelajaran:
c. Bukusumber
d. Internet

Sungai Penuh,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

JurnalPerkembanganSikap

Nama Sekolah : SMPN Sungai Penuh


Kelas/Semester :IX / GANJIL
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatanlokal

No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
1 3.3Memahami pengetahuan Transkripsi dan 4. Menjelaskan Uraian 1
(faktual, konseptual, dan transliterasi pengertian
prosedural) berdasarkan rasa aksara incung transkripsi
ingintahunya tentang ilmu aksara
pengetahuan, teknologi, seni, incung
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata. 5. Menjelaskan Uraian 1
pengertian
transliterasi
aksara
incung

Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Item soal
1 Jelaskan pengertian transkripsi aksara incung ?
2 Jelaskan pengertian transliterasi ?

No.
.Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Transkripsi aksara incung merupakan penyalinan aksara incung dari media asli
waktu ditemukan seperti media tanduk, bambu, dan kertas. 60
2 Transliterasi adalah pengalihan jenis aksara incung ke aksara latin (huruf latin)
40

Skor perole
total skor perolehan 100
Nilai = × 100
Total SkorMaksimum total skor maksimum

LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN


Kisi-kisi Penilaian Kinerja
NamaSekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahunpelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : MuatanLokal

Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3Mencoba, mengolah, Transkripsi dan Siswa dapat Kinerja
danmenyaji dalam ranah transliterasi aksara menjelaskan pengertian proses
konkret (menggunakan, incung transkripsi dan
mengurai, memodifikasi, dan transliterasi aksara
membuat) dan ranah abstrak incung
(menulis,membaca,dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalams
udut pandang/teori.

Rubrik PenskoranPenilaian Kinerja

No Nama Disiplin Partisipasi Kerjasama Gagasan


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Jumlah
Skor Maksimum

Nilai = 16 x 100 =
16

KETERANGAN:
1 = KURANG 2 = CUKUP 3 = BAIK
MATERI PEMBELAJARAN:
Transkripsi aksra incung merupakan penyalinan aksara incung dari media asli waktu
ditemukan seperti media tanduk, bambu, dan kertas ke media kertas yang biasa kita
gunakan saat ini. Sedangkan transliterasi artinya alih aksara incung (huruf), jadi
transliterasi aksara incung merupakan pengalihan jenis aksara incung ke aksara latin
(huruf latin).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX / I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI
KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percaya diri,peduli,dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,dan lingkungan
alam sekitar,bangsa,Negara dan kawasan regional.
KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
KD. 3.3. Memahami tentang sistem adat Kota Sungai Penuh
KD. 4.3. Menyajikan dan menguraikan sistem adat Kota Sungai Penuh

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3. Indikator KD pada KI 3
4. Menjelaskan pengertian sistem adat
5. Mengidentifikasi jenis-jenis sistem adat

4. Indikator KD pada KI 4
1. Siswa dapat menyajikan dan membuat sistem adat Kota Sungai Penuh

D. TUJUAN PE MBELAJARAN
- Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem adat
- Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis sistem adat
- Siswa dapat membuat sistem adat Kota Sungai Penuh

E. MATERI PEMBELAJARAN
- Materi Reguler
a. Pengertian sistem adat
- Materi Remedial
c. Jenis-jenis sistem adat
- Materi Pengayaan
a. Contoh sistem adat Kota Sungai Penuh

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan
berdoa.
- Guru memberi motivasi: menanyakan sistem adat yang ada
didaerah siswa.
- Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan 10 menit
pembelajaran dari guru.
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60Menit


- menjelaskan pengertian sistem adat
- Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan menampilkan
gambar sistem adat , siswa diminta merumuskan pertanyaan
secara individu.
- Guru mengindentifikasi sumber belajar dan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).
- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan
mengeksplorasi data.
- Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui Tanya jawab, observasi dan sebagainya.
- Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil.
- Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan
generalisasi hasil penemuannya.

Kegiatan - Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas 10 Menit


penutup jawaban dari pertanyaan.
- Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
- Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil
diskusi kelompok tentang jawaban atas pertanyaan yang
telah dirumuskan untuk dikumpulkan kepada guru.
- Tindak lanjut dengan memberi tugas dan arahan kegiatan
berikutnya.

Pertemuan pertemuan kedua


Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Memberikan salam
- Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
- Menanyakan kehadiran peserta didik
- Berdo’a 10menit
- Guru memberi motivasi: menanyakan apakah sudah
membaca materi yang akan dipelajari.
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60 menit


- Mengidentifikasi jenis-jenis sistem adat
- Guru memberikan tugas tentang jenis-jenis sistem adat
beserta contohnya
- Siswa menggali informasi melalui buku bacaan atau buku
paket.dan tugas dikerjakan secara berkelompok
- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan
mengeksplorasi materi
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya sedangkan kelompok lain menanggapi
Kegiatan - Guru memberikan penguatan terhadap materi yang 10 menit
penutup dipelajari dan mengevaluasi siswa terhadap masalah-
masalah yang tidak mereka pahami.
- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas
jawaban dari pertanyaan.

Nilai nilai antikorupsi yng ditanamkan :


1. Tanggung jawab
2. Kejujuran
3. Keadilan
4. Keberanian
5. kedisiplinan

F.PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN


3. Penilaian
a. Penilaian Sikap
 Teknik Penilaian : Observasi
 Instrumen Penilaian : Terlampir

60 Penilaian Pengetahuan
 Teknik Penilaian : Tes Tulis
 Instrumen Penilaian : Terlampir

61 Penilaian Keterampilan
 Teknik penilaian : Kinerja Proses
 Instrumen Penilaian : Terlampir

4. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial & Pengayaan


disesuaikan dengan hasil penilaian Reguler

5. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya
b. Kegiatan Pengayaan : Mengerjakan Soal dengan Kesulitan Tinggi

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

- Media
Gambar tentang sistem adat
- Alat
Laptop
Infokus
Papan Tulis
- Bahan
Lembar Kerja Siswa
- Sumber Pembelajaran:
Buku sumber
Internet

Sungai Penuh,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMPN Sungai Penuh


Kelas/Semester : IX / GANJIL
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan lokal

No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
1 3.3 Memahami pengetahuan A. Pengertian 6. Menjelaskan Uraian 1
(faktual, konseptual, dan sistem adat pengertian
prosedural) berdasarkan rasa ingin sistem adat
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, 7. Menyebutka uraian 1
budaya terkait fenomena dan n jenis-jenis
kejadian tampak mata. sistem adat

Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Item soal
1 Apa yang dimaksud dengan sistem adat ?
2 Sebutkan jenis-jenis sistem adat?

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Sistem adat adalah kumpulan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan,
norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu 60
daerah
2 a. Sistem kekerabatan
b. Sistem kemasyarakatan
c. Sistem hokum 40

Skor perolehan
Total Skor Maksimum 100
total skor perolehan
Nilai = × 100
total skor maksimum

LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN


Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan Lokal

Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3Mencoba, mengolah, dan Contoh sistem adat Siswa dapat membuat Kinerja
menyaji dalam ranah konkret sistem adat Kota proses
(menggunakan, mengurai, Sungai Penuh
memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja

No Nama Disiplin Partisipasi Kerjasama Gagasan


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Jujumlah
Skscor Maksimum
Nilai = 16 x 100 =
16
KETERANGAN: 1 = KURANG 2 = CUKUP 3 = BAIK
MATERI PEMBELAJARAN:
Pengertian sistem kekerabatan
1. Patrilineal
Patrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari
pihak ayah. Kata ini seringkali disamakan dengan patriarkat atau patriarki, meskipun pada
dasarnya artinya berbeda. Patrilineal berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu pateryang
berarti ayah, dan linea yang berarti garis. Jadi, patrilineal berarti mengikuti garis keturunan
yang ditarik dari pihak ayah.
Sementara itu, patriarkat berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu pater yang berarti
"ayah", dan archein yang berarti memerintah. Jadi, patriarki berarti kekuasaan berada di
tangan ayah atau pihak laki-laki.
Penganut patrilineal, antara lain:
·         Bangsa Arab
·         Suku Rejang
·         Suku Batak
Lawan dari patrilineal adalah matrilineal yaitu suatu adat masyarakat yang
menyatakan alur keturunan berasal dari pihak ibu. Penganut adat matrilineal di Indonesia
sebagai contoh adalah suku Minangkabau.
Adat patrilineal lebih umum digunakan kelompok masyarakat dunia dibandingkan matrilineal
yang lebih jarang penggunaannya.
2.  Matrilineal
Sistem Kekerabatan Matrilineal” yaitu “Sistem kekerabatan berdasarkan Garis
Keturunan Ibu”. Setiap anak yang lahir dalam sebuah keluarga minangkabau akan menjadi
kerabat keluarga ibunya, bukan kerabat ayahnya yang biasa terjadi di suku-suku lain di
Indonesia.
Adapun ciri-ciri dari sistem Matrilineal yaitu sebagai berikut; 
1. Keturunan dihitung menurut garis ibu. 
2. Suku terbentuk menurut garis ibu 
3. Tiap orang diharuskan kawin dengan orang luar sukunya atau eksogami karena di
Minangkabau dilarang kawin sesuku.
4. Pembalasan dendam merupakan satu kewajiban bagi seluruh suku 
5. Perkawinan bersifat matrilokal, yaitu suami mengunjungi dan tinggal dirumah
istrinya. 
6. Hak-hak dan pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakannya dan dari saudara
laki-laki ibu kepada anak dari saudara perempuan.
  Di dunia hanya beberapa suku saja yang menggunakan sistem Matrilineal ini, Yakni :
- Suku Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia
- Suku Indian di Apache Barat
- Suku Navajo, sebagian besar suku Pueblo, suku Crow, di Amerika Serikat
- Suku Khasi di Meghalaya, India Timur Laut
- Suku Nakhi di Provinsi Sichuan dan Yunnan, Tiongkok
- Beberapa suku kecil di kepulauan Asia Pasifik
Dari beberapa suku tersebut diatas, Suku Minangkabau merupakan Suku terbesar
penganut sistem kekerabatan yang menurut garis keturunan ibu ini. Matrilineal merupakan
salah satu aspek dalam menentukan dan mendefinisikan identitas masyarakat . Kaum
perempuan di memiliki kedudukan yang istimewa. Adat dan budayanya menempatkan pihak
perempuan bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan.
Dalam sistem keturunan matrilineal ini, ayah bukanlah anggota dari garis keturunan
anak-anaknya. Dia dipandang tamu dan diperlakukan sebagai tamu dalam keluarga. Secara
tradisi, setidak-tidaknya, tanggung jawabnya sebagai  wali dari garis-keturunannya dan
pelindung atas harta benda garis keturunan itu sekalipun dia harus menahan dirinya dari
menikmati hasil tanah dan harta pusaka kaumnya istrinya.
Salah satu implementasi dari sistem Matrilineal ini adalah penggunaan nama suku
dibelakang nama asli. Hal ini dilakukan biasanya oleh mahasiswa perguruan tinggi kedinasan
sebagai pola pengenalan budaya dan juga sebagai rasa menghargai dan kebanggaan terhadap
budaya daerah sendiri. Jadi jangan heran ketika ada mahasiswa perguruan tinggi kedinasan
khususnya yang di name tag atau papan namanya ditambahkan nama-nama yang agak sedikit
asing bagi masyarakat seperti Tanjuang, Mandailiang, Koto, Chaniago, Sikumbang, Guci,
Piliang, Kampay dan lain sebagainya, Karena itu merupakan bentuk penghargaan dan
kebanggaan terhadap budaya daerah sendiri.

SISTEM KEMASYARAKATAN

1. Bentuk kesatuan hidup setempat


Di budaya jawa desa atau kelurahan merupakan bentuk kesatuan hidup yang terkecil, yang di
dalam ilmu anropologi disebut dengan istilah komuniti (community). Desa merupakan bentuk
komuniti ini, adalah persekutuan hukum, sebab terdiri dari suatu golongan manusia yang
memunyai tata susunan tetap, mempunyai pengurus, mempunyai wilayah dan mempunyai
harta benda yang kesemuanya itu bisa bertindak sebagai kesatuan terhadapadunia luar dan
tidak mungkin bisa dibubarkan.

2. Pimpinan dalam desa (komuniti)


Mengnai pimpinan yang tertinggi di desa adalah lurah sebagai kepala desa. Dalam
menjalankan tugasnya, lurah dibantu oleh pengurus desa yang disebut perabot desa yang
terdiri dari kepala bagian umum, kepala bagian sosial, kepala bagian agama, kepala bagian
keamanan, kepala bagian kemakmuran, dan sebagai wakil lurah untuk mengawasi wilayahnya
adalah dukuh. Disamping itu ada satu badan tertentu yang khusus bergerak di bidang sosial,
yang tugasnya membantu tugas para perabot desa, yaitu lembaga sosial desa (L.S.D)
Untuk lebih konkretnya kita akan melihat masing kepala bagian. Di bawah ini tugas-tugas
mereka:
1) Kepala desa (lurah) bertugas:
a. Sebagai pemimpin kepala-kepala bagian
b. Merencanakan program kerja
c. Memberi tanda tangan untuk surat-surat yang keluar.
d. Bertanggung jawab atas penggunaan kas desa.
e. Mengusut perkara.
f. Menjalankan tugas lain yang tidak termasuk dlam tugas kepala-kepala bagian.

2) Kepala bagian sosial


a. Mewakili lurah jika berhalangan.
b. Menagaini urusan-urusan sosial.
c. Mengurusi tentang pendidikan dan pengajuaran.
d. Mengerjakan urusan kesehatan.
e. Mengurusi tentang kependudukan.

3) Kepala bagian umum bertugas:


a. Menagani agenda-agenda umum.
b. Mengerjakan administrasi tanah.
c. Mengurus perlengkapan alat-alat kantor
d. Menyelenggarakan rapat-rapat.
e. Mengerjakan administrasi keuangan.
f. Mengurus pembangunan desa.

4) Kepala bagian kemakmuran bertugas:


a. Menangani urusan pengairan .
b. Mengurusi urusan pertanian.
c. Mengurusi urusan peternakan/perikanan.
d. Mengurusi urusan perekonomian/perdagangan.
e. Mengurusi urusan jual beli.

5) Kepala bagian keamanan bertugas:


a. Menangani urusan keamananan.
b. Menangani urusan organisasi.
c. Menangani urusan surat-surat keterangan.
d. Membantu lurah untuk mengusut perkara.

6) Kepala bagian agama bertugas:


a. Pembinaan mental/agama.
b. Urusan tempat peribadatan.
c. Urusan kematian.
d. Urusan perkawinan dan perceraian.

Tugas kepala dukuh adalah membantu tugas lurah antara lain menyampaikan perintah
lurah kepada masyarakat mengenai segala hal dan kadang-kadang menyampaikan usul rakyat
kepada kelurahan.
Disamping itu tugas dukuh adalah mengatur keamanan wilayahnya. Pekerjaan ini
meliputi pembagian tugas ronda. Tugas yang lain adalah bila ada orang kawin dukuh harus
melaporkan kepadaurusan agama kelurahan. Begitu pula kalau ada perceraian, dan lain
sebagainya arti kata lain tugas dari pada dukuh adalah hampir meliputi tugas-tugas yang
dibebankan kepada-kepada bagian di atas.
Selain pamong desa (prabot desa) di setiap kelurahan dibentuk suatu lembaga yang
bergerak di bidang sosial, yaitu lembaga sosial desa (L.S.D). lembaga sosial ini adalah suatu
organisasi atau badan yang pengurusnya terdiri dari gcjmnyzhjtrrstje5y 6dkyorang atau
penduduk desa setempat yang dipandng cakap. sebab tugas L.S.D ini adalah membantu
pamong di dalam melaksanakan pembangnan desa baik fisik maupun mental.
Lurah dan semua staf kelurahan (pamong/prabot desa) mengadakan pertemuan (rapat)
sekali di dalam satu minggu.dalam rapat itu biasanya dibicarakan segala sesuatu perintah yang
datangnya dari atasan (kecamatan, kabupaten, dan lain sebagainya) dan segala sesuatu yang
datang dari rakyat setempat, misalnya bagaimana caranya menarik iuran, pajak-pajak,
melaksanakan gotong royong untuk melaksanakan pembangunan dan lain sebagainya.
Disamping dalam rapat itu pamong biasanya memberikan laporan kerja yang mereka lakukan
selama itu.
Jabatan lurah dan pamong desa yang lainnya diperoleh dengan cara pemilihan rakyat
(demokrasi). Apabila seseorang dipilih menjadi kepala desa, ia akan menjabat tugas itu
selama masih dipercaya oleh rakyat yang dipimpinnnya, disamping masih memenuhi syarat-
syarat untuk seorang kepala desa, hal seperti ini berlaku pula bagi pamong yang lain.
Jabatan kepala desa ini dapat turun temurun, artinya apabila seorang lurah itu
meninggal maka ia dapat digantikan oleh anaknya yang laki-laki. Tetapi apabila lurah tidak
mempunyai anak laki-laki, maka pemerintaha dapat menunjuk orang lain sebagai lurah, asal
sajamemenuhi syarat yang sudah ditentukan. Begitu pula jabatan bekel jajar, dapat naik
menjadi bekel sepupuh (bekl +wakil lurah). Nakan tetapi pada saat sekarang jabatan lurah
diproese melalu pemilihan yang dilakukan olah rakyat atau penduduk setempat. Orang yang
menjabat sebagai pamong desa ini pada umumnya tidak mendapat gaji atau upah dari
pemerintaah. Akan tetapi sebagai pengganti gajih yang dimaksud mereka mendapat bengkok
atau tanah pelungguh yaitu tanah yang dibagikan kepada mereka selama mereka memenggang
jabatan sebagai pamong desa. Bengkok dapat berujud sawah atau juga tanah tegalan. Di
samping tanah benkok, ada juga tanah yang disebut tanah pengarem-arem. Tanah ini
merupakan tanah yang diberikan kepada mereka-mereka yang dulunya pernah menjabat
perabot desa di desanya; atau tanah ini boleh disebutkan sebagai tanah pensiun mereka.
Disamping lurah dan perabot desa lainnya, kadang-kadang di suatu desa terdapat juga
pimpinan yang tidak resmi, artinya pimpinan yang tidak diangkat oleh pemerintah. Pimpinan
seperti ini biasanya disebut juga pimpinan informal (tidak resmi). Pimpinan ini biasanya
berpengaruh pada lingkungan rakyat yang terbatas saja.
Biasanya pimpinan seperti ini adalah orang-orang di desa itu yang sudah lanjut
usianya sehingga dapat dimasukkan ke dalam katagori pinisepuh dan juga orang-orang yang
dianggap mempunyai kharisma seperti misalnya dukun dan lain sebagainya.

3. Hubungan sosial dalam kesatuan hidup seetempat

Hubungan antar warga sedesa di masyarakat sangat erta, bahkan lebih dari seolah-olah
mereka merasakan adnya ikatan batin atau persaudaraan di antara mereka. Mereka satu sama
lain saling mengenal dengan demikian boleh dikatakan bahwa sifat saling mengenal dengan
demkian boleh dikatakan bahwa sifat hubungan yang terjadi diantara warga desa adalah face
to face.
Hubungan baik antara warga desa ini dinyatakan dengan berbagai peristiwa aktivitas yang
dilakukan oleh mereka tolong menolong. Sistem seperti ini dapat disebut dengan istilah
gotong royong. Di dalam sistem gotong royong ini atau gotong royong ini terjadi karena
adanya perasaan saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Perasaan saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Persaaan saling membutuhkan ini pada
umumnya berada dalam jiwa raga masyarakat desa.
Hubungan sosial yang berupa gotong royong ini, nampak jelas bila kita lihat peristiwa
pristiwa smbang menyumbang, adanya yang terjadi bila seseorang mengadakan hajat
perkawinan. Disini para tetangga datang untuk menyumbang, ada yang berupa bahan
makanan ada pula yang berwujud uang dan lain sebagainya. Peristiwa seperti ini hampir
terdapat semua di masuyarakat baik di desa maupun di masyarakat abaik di desa maupun di
petokoan. Selain hubungan sumbang menyumbang seperti di atas, hubungan sosial yang
terjadi di dalam masyarakat pedesaan ini dapat pula kita lihat melalui aktivitas gotong royong
yang disebut sambatan. Dalam kerja sambatan seperti ini biasanya hanya terjadi bila ada
seseorang yang akan mendirikan rumah atau juga bila seseorang akan memngerjakan sawah
ladangnya. Upah dalam hal ini tidak ada, hanya orag berkepentingan menyediakan makan
minum sesuai dengan kemampuannya. Sebagai upah yang lain, kelak bila ada yang juga
mempunyai hajat untuk mengerjakan rmah, sawah ladangnya, mereka harus ikut
membantunya . oleh sebab itu kerja gotong royong yang terlukis seperti tersebut di atas
adalah dapat kita katakan bahwa hal ini terjadi karena adanya perasaaan saling
ketergantungan antara warga yang satu dengan warga yang lainnya dan adanya harapan akan
adanya balas jasa dari orang yang disumbang dikelak kemudian hari.

4. Perkumpulan Berdasarkan Adat

Perkumpulan yang berdasarkan adat di jawa disebut dengan sinoman. Kata sinoman ini
berasal dari kata anom yang artinya orang muda. Selanjutnya sinoman ini digunakan untuk
nama perkumpulan pemuda pemudi. Perkumpulan tersebut hanya terdapat di jawa tengah
saja. Di beberapa daerah di indonesia lainnya juga terdapat perkumpulan yang sejenis,
misalnya di bali dengan nama seka taruna. Di lampung manganai, dan di ambon disebut
nyong-nyong

SISTEM HUKUM

Hukum yang empat:


1. Hukum alam
2. Hukum bainah
3. Hukum ikrar
4. Hukum sumpah
Penjelasan:
1. Hukum alam
 Dikiaskan kepada alam, selalu berubah-ubah.
 Penetapan hukum tidak dapat diabadikan ia selalu berubah-ubah, sesuai dengan
situasi/keadaan menentukan (waktu dan situasi)
 Pepatah : sekali air dalam sekali berasak pulau/tepian, contoh hukum perdamaian adat
silang sengketa
2. Hukum bainah
 Adalah keterangan-keterangan : saksi-saksi, bukti-bukti yang terang dan nyata
 Pepatah : mengaji diatas surat/kitab, meratap di atas bangkai
3. Hukum ikrar
 Keterangan dari kemauan dari pihak pendakwa atau terdakwa
 Pepatah: hukum meniti suara
4. Hukum sumpah
 Tidak ada bukti-bukti, tidak ada saksi-saksi tetapi yakin dengan kejadian tersebut
 Pepatah : kelam bersudah, terang berbayar

Bagi yang melanggar sepanjang adat atau sepanjang undang-undang ataupun pucuk larangan
dikenakan hukum sebagai berikut:
1. Beras seratus kerbau seekor
2. 40 kayu kain berekor dan berkepala
3. Emas selesung pesok, selengan baju
4. Beras dua puluh kambing seekor
5. Beras sepinggan ayam seekor
6. Adakalanya dilipas dengan ranjau serangkah/seberkas
7. Adakalanya ampunan maaf
8. Adakalanya tegur sapa ajar
9. Tepubung tawar
10. Kecil upieh, kecil seludan
11. Gdea kayu, gdea dieng (dahan)
12. Kalau ber emas hidup, kalau tidak ber emas mati

Pembagian emas:
Emas dibagi atas enam (6) macam, disebut juga dengan emas enam kupang yaitu:
1. Emas sebusung ialah:
 Air belum beriak, daun kayu belum bergoyang
 Langsung ditangani/diterima oleh teganai ninik mamak
 Penyelesaiannya : beras sepinggan, ayam seekor
2. Emas sekundai ialah:
 Air lah beriak, dan kayu lah nginggao/goyang
 Diselesaikan oleh anak jantan kedua belah pihak
 Penyeselesaiannya: beras sepinggan ayam seekor
3. Emas sepetai ialah:
 Kok kusut akan diselesaikan
 Kok keruh akan dijernihkan
 Kok silang akan dipatutkan
 Penyelesaiannnya/pegangan ninik mamak
 Duduk/kebesarannya beras 20 kambing seekor
4. Emas-seemas ialah:
 Diatas emas bertindih biang nan bertampi
 Berdedak bertampi lumuk
 Pegangan/duduk tuo depati
 Penyelesaiannya/kebesarannya: beras 100 kerbau seekor
5. Emas alim tobat ialah:
 Naik masjid membuka kitab, lafad dengan alqur’an dan hadist
 Menemukan yang syah dengan batal
 Haram dengan halal, makruh dengan sunat
6. Emas lapis sahit ialah:
 Tatkala keris akan dihurus
 Tatkala pedang akan dicabut
 Unian/pegangan tua hulu baling
 Penyelesaiannya: beras 100 kerbau seekor (Duduk Depati) menghilang luka yang
bapampeh mati nan babangun, diadakan jaminan makan dengan doa berkat doa
selamat. Untuk menghilang luka nan bapampeh mati nan babangun (mempertaut
silaturrahmi).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX / 2
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI
KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percaya diri,peduli,dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,dan lingkungan
alam sekitar,bangsa,Negara dan kawasan regional.
KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

KD 3.6 Memahami parno adat


KD 4.6 Mempratikan parno adat

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator pada KD 3
3.6.1 Menjelaskan pengertian parno adat
3.6.2 Menjelaskan jenis-jenis parno adat
3.6.3 menjelaskan tata cara penyampaian parno adat
Indikator pada KD 4
4.6.1 menyajikan parno adat perkawinan

D. TUJUAN PE MBELAJARAN
- Siswa dapat menjelaskan pengertian parmo adat
- Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis parno adat
- Siswa dapat mempraktikan parno adat perkawinan

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler
a. Pengertian parno adat
2. Materi Remedial
d. Jenis-jenis parno adat

3. Materi Pengayaan
a. Mempraktikan parno adat perkawinan

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan
berdoa.
- Guru memberi motivasi: menanyakan budaya yang ada
didaerah siswa.
- Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan 10menit
pembelajaran dari guru.
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60menit


menjelaskan pengertian parno adat
menjelaskan jenis-jenis parno adat
- Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan menyampaikan
pengertian dan jenis parno adat, siswa diminta merumuskan
pertanyaan secara individu.
- Guru mengindentifikasi sumber belajar dan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).
- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan
mengeksplorasi data.
- Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui Tanya jawab, observasi dan sebagainya.
- Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil.
- Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan
generalisasi hasil penemuannya.
Kegiatan - Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas 10 Menit
penutup jawaban dari pertanyaan.
- Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
- Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil
diskusi kelompok tentang jawaban atas pertanyaan yang
telah dirumuskan untuk dikumpulkan kepada guru.
- Tindak lanjut dengan memberi tugas dan arahan kegiatan
berikutnya.

Pertemuan pertama

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Memberikan salam
- Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
- Menanyakan kehadiran peserta didik
- Berdo’a 10 eni
- Guru memberi motivasi: menanyakan apakah sudah t
membaca materi yang akan dipelajari.
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60 eni


- Menyampaikan salah satu contoh parno adat yaotu nparno t
perkawinan
- Guru memberikan tugas tentang jenis-jenis parno adat
- Siswa menggali informasi melalui buku bacaan atau buku
paket.dan tugas dikerjakan secara berkelompok
- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan
mengeksplorasi materi
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya sedangkan kelompok lain menanggapi
Kegiatan - Guru memberikan penguatan terhadap materi yang 10menit
penutup dipelajari dan mengevaluasi siswa terhadap masalah-
masalah yang tidak mereka pahami.
- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas
jawaban dari pertanyaan.

Pertemuan pertemuan kedua


Nilai nilai antikorupsi yang ditanamkan :
1. Kejujuran 6. kesederhanaan
2. Tanggung jawab 7. kemandirian
3. Kepedulian 8. keberanian
4. Tanggung jawab 9. keadilan
5. Kerja keras
F.PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN

- Penilaian
a. Penilaian Sikap
 Teknik Penilaian : Observasi
 Instrumen Penilaian : Terlampir
b. Penilaian Pengetahuan
 Teknik Penilaian : Tes Tulis
 Instrumen Penilaian : Terlampir

c. Penilaian Keterampilan
 Teknik penilaian : Kinerja Proses
 Instrumen Penilaian : Terlampir

d. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial & Pengayaan disesuaikan


dengan hasil penilaian Reguler

e. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya
b. Kegiatan Pengayaan : Mengerjakan Soal dengan Kesulitan
Tinggi

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

- Media
Text-text tentang parno adat

- Alat
Laptop
Infokus
Papan Tulis

- Bahan
Lembar Kerja Siswa

- Sumber Pembelajaran:
Media massa cetak, elektronik

Sungai Penuh, November 2018


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMPN --- Sungai Penuh


Kelas/Semester : IX / Genap
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa

LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN


Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan lokal

No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
1 3.6 Memahami parno adat A. Pengertian 8. Menjelaskan Uraian 2
parno adat pengertian
parno adat

9. Menyebutkan Uraian 1
jenis-jenis
parno adat

Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Item soal
1 Apa yang dimaksud dengan parno adat
2 Sebutkan jenis-jenis parno adat

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Parno adat merupakan kata sambut menyambut antara pemangku adat atau
pelaksana upacara adat tentang kegiatan yang dilakukan, seperti izin pelaksanaan, 60
permintaan di mulai upacara akhir dari upacara, bahkan sebagai salah satu syarat
untuk memohon sesuatu kepada pemangku adat.
2 - Parno adat perkawinan
- Parno adat kematian
- Parno adat ajun arah
- Parno adat turun mandi 40
- Parno adat kenduri sko

Skor perolehan
Total Skor Maksimum 100

total skor perolehan


Nilai = × 100
total skor maksimum

LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN

Kisi-kisi Penilaian Kinerja


Nama Sekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : IX/Semester 2
Tahun pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan Lokal

Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.6 Mempratikan parno adat 4.6.1 menyajikan Siswa dapat Kinerja
parno adat perkawinan mempraktikan parno proses
adat perkawinan
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian

Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja

No Nama Disiplin Partisipasi Kerjasama Gagasan


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Jumlah
Skor Maksimum

Nilai = 16 x 100 =
16

KETERANGAN:
1 = KURANG
2 = CUKUP
3 = BAIK
MATERI PEMBELAJARAN:
a. Pengertian parno adat
Parno adat merupakan kata sambut menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara
adat tentang kegiatan yang dilakukan, seperti izin pelaksanaan, permintaan di mulai upacara
akhir dari upacara, bahkan sebagai salah satu syarat untuk memohon sesuatu kepada
pemangku adat.
Dalam sumber lain Parno adalah salah satu kunci awal pelaksanaan berbagai upacara
adat, baik perkawinan maupun upacara lainnya. Kegiatan adat tanpa parno dianggap sebagai
kegiatan yang tidak berdasarkan nuansa adat, bahkan sebagian masyarakat menganggap
bertentangan dengan agama. Parno adalah kata sambut menyambut antara pemangku adat
atau pelaksana upacara adat tentang kegiatan yang dilakukan, seperti izin pelaksaan,
permintaan dimulai upacara, akhir dari upacara, bahkan sebagai salah satu syarat untuk
memohon sesuatu kepada pemangku adat.
Parno merupakan ciptaan manusia yang menggunakan bahasa yang indah dan bernilai
bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kerinci. Parno sangat dikenal dan frekuensi
pemakaiannya cukup tinggi dalam kehidupan sosial bermasyarakat di Kerinci,
Parno berasal dari kata Pno yang berarti pidato. Parno ialah penyampaian hajat atau
maksud dari sebuah perhelatan ataupun upacara yang bernuansa adat yang disampaikan oleh
Nenek Mamak Rumah kepada para undangan yang hadir. Adapun tata cara penyampaiannya
sebagai berikut :
a. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang
disertai sirih perasaan dalam carano sekaki,
kemudian Tengganai meminta kepada Nenek
Mamak Rumah untuk menyampaikan maksud dari
tuan rumah,
b. Pengantar : Nenek Mamak Rumah meminta kepada
Depati untuk menunjukkan tempat Tumbuk Bilea,
c. Inti Sari: Nenek Mamak Rumah meminta Depati
untuk Memberi Ajun Arah, dan Depati meminta
Mangku untuk menelitinya. Setelah itu Mangku
menyerahkan kembali kepada Depati,
d. Gayung bersambut kata berjawab oleh Tumbuk
Bilea.

Makna yang terkandung dalam Parno Adat antara lain sebagai berikut : Tanggung
jawab, Tolong menolong dan gotong royong, Sifat keterbukaan, Kemitraan, Musyawarah,
Kemakmuran, Kepedulian, Kebijaksanaan, Budi bahasa atau etika, Ketaatan, Profesionalisme.
Orang yang boleh menyampaikan Parno adalah Tengganai dan Pemangku Adat (Depati
Nenek Mamak). Tengganai dan Pemangku Adat adalah anak laki-laki yang dituakan dan
disegani dalam keluarga dan berasal dari garis keturunan Ibu. Bagi Depati Nenek Mamak
mereka harus memiliki hubungan kekerabatan dengan depati Nenek Mamak sebelumnya.
Adapun syarat-syarat untuk menjadi pemangku Adat adalah : (1) laki-laki, (2) Memiliki
hubungan pertalian darah dengan Pemangku Adat sebelumnya, (3) Baik zatnya, (4) Beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (5) Tidak Pernah Melanggar hukum Adat,
Agama, serta hukum Negara, (6) Mampu, (7) Berilmu, (8) Arif dan bijaksana.

b. Jenis-jenis parno adat


Ada 5 jenis parno adat, yaitu sbb:
- Parno adat perkawinan
- Parno adat kematian
- Parno adat ajun arah
- Parno adat turun mandi
- Parno adat kenduri sko

f. Parno adat perkawinan


Parno atau pidato adat penganten/perkawinan merupakan Parno yang digunakan saat
ada pernikahan dan ditujukan kepada keduah belah pihak atau keluarga mempelai. Berikut
uraian tentang bentuk dan makna Parno penganten/ perkawinan :
Contoh parno adat perkawinan
Desa tanjung pauh hilir dan pondok siguang
Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh
Yang kami hormati pucuk adat bapak depati tanjung pauh,yang terhormat bapak
kepala desa tanjung pauh hilir beseta staf, yang kami horamati pucuk syarak bapak qadi iam
pegawai masjid. Bapak tunggak pamareh cerdik pandai alim ulama, tuo-tuo tangganai, ketua
BPD para oemuka masyarakta yang kami mulyakan. Pertama dan utama sekali marilah kita
bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt yang mana denga rahmat dan
ridha ia jualah kita diberi kesehatan dan kesempatan untuk dapat hadir memenuhi undangan
sepengakalan pada malam ini.
Bapak-bapak ibu-ibu para undangan yang berbahagia kami atas nama sepengakalan
yang bersihih berpinang mengaturkan ribuan terimakasih atas kehadiran nya.
Kini kato uhang tuo-tuo
Dari rawang mudik belui, didarat dusun kemantan,
dari awal sampai akhir, kayolah
menyampai hajat sepengkalan.
Kok sekali keindra puro, duo tigo pulo kebatang kapeh, sekali kami menjawab pno,
duo tigo ulang lah kito lepeh.
Selanjjtnyo pulo mintak di baco doa mak anak kito beduo,aman dalam rumah tanggo, sehat
badan murah rezeki, idak mlupo pulo nenek munyang keatas anak cucu trekebawah, kok
sempit mintak di lapang, kok berat mintak diringan, kok ringan mintak dihilang, kok gelap
mintak di terang.
Durian tengah padang, akanyo susun basusun, siheh pinang lah dimakan, hidangan lah
diketengahkan. Kini bu umo iyolah kesawah, dalah jugo dengan dulu, kini parno iyolah
sudah do’a kito serah kepado tuan guru.
Bapakp-bapak saudara-saudara yang berbahagia.
Marilah kita bersama-sama memanjatkan doa barokah, do’a tolak bala keoada alloh jikalau
ada balayang cucur dari langit terbesut dari bum, datang memujur, datang melintang arah nya
kepada penganten dua laki istri. Bahkan kepada anak jantan anak butino kayo dupati ninik
mamak mintak dijauhkan oleh alloh dengan berkat doa kita bersama-sama. Sekalian kami
sepengkalan pada malam ini terhadap para undangan jika terdapat kehilapan dan kealpaan
seperti duduk tidak pada tempatnya dan hidangan yang tidak berkenan dengan selera.
Sekaligus saya sebagai penyampaian hajat pada malam ini mohon dapat dihanyutkan didalam
sungai kemaafan.
Akhir kata saya tutup dengan wabillahhitaufik walhidaiyyah, wassalamualaakum
warah matullahi wabarakatuh.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX/2
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI

KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percaya diri,peduli,dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,dan lingkungan alam sekitar,bangsa,Negara
dan kawasan regional.
KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca,dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

KD.3.3. Memahami parno adat


KD. 4.3. mempraktekkan parno adat

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

- Indikator KD pada KI 3

1. Menjelaskan pengertian parno adat

2. menjelaskan tata cara penyampaian parno adat

3. menjelaskan orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat

- Indikator KD pada KI 4

1. Siswa dapat mempraktekkan tata cara parno adat kematian


D. TUJUAN PE MBELAJARAN

- Siswa dapat menjelaskan pengertian parno adat

- Siswa dapat mengidentifikasi tata cara penyampaian parno

- Siswa dapat memahami orang-orang yang dapat menyampaikan parno adat

E. MATERI PEMBELAJARAN

1. Materi Reguler

a. Pengertian parno

2. Materi Remedial

a. Tata cara penyampaian parno

3. Materi Pengayaan

a. Orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam
dan berdoa.

b. Guru memberi motivasi: menanyakan tentangparno


di daerah siswa.

c. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan 10 Menit


tujuan pembelajaran dari guru.

d. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian

e. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,


tiap kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60 menit

- menjelaskan pengertian parno adat

- menjelaskan tata cara penyampaian parno adat


b. Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan menampilkan
gambar budaya kota sungai penuh , siswa diminta
merumuskan pertanyaan secara individu.

c. Guru mengindentifikasi sumber belajar dan memberi


kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah).

d. Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan


mengeksplorasi data.

e. Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah


data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui Tanya jawab, observasi dan sebagainya.

f. Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan


secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil.

g. Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan


generalisasi hasil penemuannya.

Kegiatan a. Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas 10 Menit


penutup jawaban dari pertanyaan.

b. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap


proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi, pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan.

c. Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan


hasil diskusi kelompok tentang jawaban atas
pertanyaan yang telah dirumuskan untuk
dikumpulkan kepada guru.

d. Tindak lanjut dengan memberi tugas dan arahan


kegiatan berikutnya.

Pertemuan pertama
Pertemuan pertemuan kedua
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan a. Memberikan salam

b. Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan


kenyamanan untuk belajar

c. Menanyakan kehadiran peserta didik

d. Berdo’a 10 Menit

e. Guru memberi motivasi: menanyakan apakah sudah


membaca materi yang akan dipelajari.

f. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,


tiap kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60 menit

- Mempraktekkan tata cara penyampaian parno adat


kematian

b. Guru memberikan tugas tentang parno adat kematian

c. Siswa menggali informasi melalui buku bacaan atau buku


paket.dan tugas dikerjakan secara berkelompok

d. Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan


mengeksplorasi materi

e. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja


kelompoknya sedangkan kelompok lain menanggapi

Kegiatan a. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang 10me


penutup dipelajari dan mengevaluasi siswa terhadap masalah-
nit
masalah yang tidak mereka pahami.

b. Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas


jawaban dari pertanyaan.

Nilai nilai anti korupsi yang ditanamkan :


1. Kejujuran 6. kesederhanaan
2. Kedisiplinan 7. kemandirian
3. Kepedulian 8. keberanian
4. Tanggung jawab 9. keadilan
5. Kerja keras
F. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN

1. Penilaian

a. Penilaian Sikap
 Teknik Penilaian : Observasi

 Instrumen Penilaian : Terlampir

b.Penilaian Pengetahuan
 Teknik Penilaian : Tes Tulis

 Instrumen Penilaian : Terlampir

c.Penilaian Keterampilan

 Teknik penilaian : Kinerja Proses

 Instrumen Penilaian : Terlampir

1. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial & Pengayaan


disesuaikan dengan hasil penilaian Reguler

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

c. Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya

d. Kegiatan Pengayaan : Mengerjakan Soal dengan Kesulitan Tinggi

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. Parno adat kematian

2. Alat

a. Laptop
b. Infokus

c. Papan Tulis

3. Bahan: Lembar Kerja Siswa

4. Sumber Pembelajaran:

a. Internet

Sungai Penuh,

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMPN


Kelas/Semester : IX / Genap
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa

LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN


Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : VII/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan lokal

No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
1 3.3 Memahami pengetahuan A. Pengertian 1. Menjelaskan Uraian 1
(faktual, konseptual, dan parno adat pengertian
prosedural) berdasarkan rasa ingin parno adat
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, 2. Menjelaskan Uraian 1
budaya terkait fenomena dan tata cara
kejadian tampak mata. penyampaia
n parno
uraian 1
No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
3. Parno adat
kematian

Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Item soal

1 Apa yang dimaksud dengan parno adat ?

2 Jelaskan tata cara penyampaian parno adat?

3 Tuliskan parno adat kematian!

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Parno ialah kata sambut menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara
adat tentang kegiatan yang dialkukan,seperti izin pelaksana, permintaan dimulai 30
upacara, akhir dari upacara, bahkan sebagai satu syarat untuk memohon sesuatu
kepada pemangku adat.
Tata cara penyampaian parno adat: 30

1. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang disertai sirih perasan dalam


carano sekaki, kemudian tengganai meminta kepada nenek mamak rumah
untuk menyampaikan maksud dari tuan rumah.

2. Pengantar : nenek mamak rumah meminta kepada depati untuk menunjukkan


tempat tumbuk bilea.

3. Inti sari : nenek rumah meminta depati untuk memberi ajun arah , dan depati
meminta mangku untuk menelitinya dan setelah itu mangku menyerahkan
kembali kepada depati.

4. Gayung bersambut kata berjawab oleh tumbuk bilea.

2 Parno adat kematian


Disampaikan oleh salah seorang ahli waris 40
“assalamua’laikum wr.wb”
Telah berfirman allah swt dalam alquran:
Jiko kamu ditimpo musibah, kataolah innalillahiwainnailaihiroji’un
Manaolah kayao nga sagalo iniah
Pado ahi iniah suduah samo kitao ketahui basamo bahwa si anu..
(sebutkan nama, pangkat, dan jabatan dalam adat dan pemerintah serta data
lainnya)
Suduah mendahului kitao ngadap allah swt
Untuk ituh kamai dari ahli waris mengucapkan banyak terima kasih
Slain pado ituh bliau nga suduah
mendahului kitao iniah adea lah uhang nga
banyuoak kantai banyuoak kawan
“bak slukaoh aduoa’ ngatao”
Ideak adea gading nga iduak rtak
Ideak adea manusiao nga idea mnuo salah
Dari ituh kalo adea bliau iniah mnuo salah pado kitao sahai iniah
Salah tutao salah katao salah langkiah salah jaling
Salah kcik salah gding kamai dari ahli warih
Minteak nia sado kayao iniah untuk memaafkannyo
Kamai minteak jwuoa’ pado kayao sagalo iniah
Namun untuk menenangkan atai kamai
Kamai langsung batuwaik usi sado kayao iniah
Mbaoh galo-galo kayao iniah maaf
“mbaoh, kamai maafkan” (hadirin)
Alhamdulillah, trimo kasih kamai sampaikan pado kayo
nga lah sudoi memaafkan bliau
sebaliknyo kalau adeo saleah dari kayao iniah
kamai dari ahli waris lebi duleu memaafkannyo.
Nituh pulao kalo adea utang piutang bliau pado kayao
biyuoa utang kcik biyuoa utang gduoa’
nga mrupokan uang nga babiling mas nga batimbang
bisa diselesaikan dinga kamai ahli warih.
Manao nga dapuos’ dimaafkan kamai ucapkan trimo kasih
manao nga iduoak bisa dimaafkan brupo
utang piutang nga gduoa’ kamai dari ahli warih nantik
kayao iniah untuk menyelesaikannyo
dan cukamp dinga muo bukti-bukti nga nyatao

suduah ituh kamai miteak pado kayao iniah


untuk sebagai pertolongan kitao nga trakhir pado almarhum
mai galo-galo kitao smpak menyembayangkan bliau kek masjid
untuk strusnyo mai pulao kitao basamo- samo ngantuo jenazah bliau nga trakhir
terakhir mai kitao minteak pado imam khatib untuk maco duo slamak
untuk keselamatan bliau dan untuk kitao galo-galoiniah
iniahlah nga dapuoa’ kamai sampaikan pado kayao iniah
kalo adea kato-kato kamai nga sideak ilaok aso di denguoa’
atau salah maupun tasinggaong kamai mohon maaf
kupado imam khatib untuk maco duo kamai persilakan
wassalamualaikum wr.wb

Skor perolehan
Total Skor Maksimum 100

total skor perolehan


Nilai = × 100
total skor maksimum
LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : VII/Semester 2
Tahun pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan Lokal
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3Mencoba, mengolah, dan Mempraktekkan tata Siswa dapat Kinerja
menyaji dalam ranah konkret cara parno adat mempresentasikan tata proses
(menggunakan, mengurai, kematian. cara parno adat
memodifikasi, dan membuat) kematian
dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja

No Nama Disiplin Partisipasi Kerjasama Gagasan


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Jumlah
Skor Maksimum

Nilai = 16 x 100 =
16
keterangan: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik
MATERI PEMBELAJARAN:
Pengertian parno Menurut Para Ahli dan Secara Umum:
Parno berasal dari kata pno atau pnao yang berarti pidato. Parno ialah kata sambut
menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara adat tentang kegiatan yang
dialkukan,seperti izin pelaksana, permintaan dimulai upacara, akhir dari upacara, bahkan
sebagai satu syarat untuk memohon sesuatu kepada pemangku adat.
Parno adalah penyampaian hajad atau maksud dari sebuah perhelatan ataupun upacara yang
bernuansa adat yang disampaikan oleh nenek mamak rumah kepada para undangan yang
hadir.
Tata cara penyampaian parno adat:
5. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang disertai sirih perasan dalam carano
sekaki, kemudian tengganai meminta kepada nenek mamak rumah untuk
menyampaikan maksud dari tuan rumah.
6. Pengantar : nenek mamak rumah meminta kepada depati untuk menunjukkan tempat
tumbuk bilea.
7. Inti sari : nenek rumah meminta depati untuk memberi ajun arah , dan depati meminta
mangku untuk menelitinya dan setelah itu mangku menyerahkan kembali kepada
depati.
8. Gayung bersambut kata berjawab oleh tumbuk bilea.

Orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat.


Orang yang boleh menyampaikan parno adat adalah tengganai dan pemangku adat (depati
nenek mamak). Teganai dan pemangku adat adalah anak laki-laki yang dituakan dan disegani
dalam keluarga dan berasal dari garis keturunan ibu. Bagi depati nenek mamak mereka harus
memiliki hubungan kekerabatan dengan nenek mamak sebelumnya.
Parno adat kematian
Disampaikan oleh salah seorang ahli waris
“assalamua’laikum wr.wb”
Telah berfirman allah swt dalam alquran:
Jiko kamu ditimpo musibah, kataolah innalillahiwainnailaihiroji’un
Manaolah kayao nga sagalo iniah
Pado ahi iniah suduah samo kitao ketahui basamo bahwa si anu..
(sebutkan nama, pangkat, dan jabatan dalam adat dan pemerintah serta data lainnya)
Suduah mendahului kitao ngadap allah swt
Untuk ituh kamai dari ahli waris mengucapkan banyak terima kasih
Slain pado ituh bliau nga suduah
mendahului kitao iniah adea lah uhang nga
banyuoak kantai banyuoak kawan
“bak slukaoh aduoa’ ngatao”
Ideak adea gading nga iduak rtak
Ideak adea manusiao nga idea mnuo salah
Dari ituh kalo adea bliau iniah mnuo salah pado kitao sahai iniah
Salah tutao salah katao salah langkiah salah jaling
Salah kcik salah gding kamai dari ahli warih
Minteak nia sado kayao iniah untuk memaafkannyo
Kamai minteak jwuoa’ pado kayao sagalo iniah
Namun untuk menenangkan atai kamai
Kamai langsung batuwaik usi sado kayao iniah
Mbaoh galo-galo kayao iniah maaf
“mbaoh, kamai maafkan” (hadirin)
Alhamdulillah, trimo kasih kamai sampaikan pado kayo
nga lah sudoi memaafkan bliau
sebaliknyo kalau adeo saleah dari kayao iniah
kamai dari ahli waris lebi duleu memaafkannyo.
Nituh pulao kalo adea utang piutang bliau pado kayao
biyuoa utang kcik biyuoa utang gduoa’
nga mrupokan uang nga babiling mas nga batimbang
bisa diselesaikan dinga kamai ahli warih.
Manao nga dapuos’ dimaafkan kamai ucapkan trimo kasih
manao nga iduoak bisa dimaafkan brupo
utang piutang nga gduoa’ kamai dari ahli warih nantik
kayao iniah untuk menyelesaikannyo
dan cukamp dinga muo bukti-bukti nga nyatao

suduah ituh kamai miteak pado kayao iniah


untuk sebagai pertolongan kitao nga trakhir pado almarhum
mai galo-galo kitao smpak menyembayangkan bliau kek masjid
untuk strusnyo mai pulao kitao basamo- samo ngantuo jenazah bliau nga trakhir
terakhir mai kitao minteak pado imam khatib untuk maco duo slamak
untuk keselamatan bliau dan untuk kitao galo-galoiniah
iniahlah nga dapuoa’ kamai sampaikan pado kayao iniah
kalo adea kato-kato kamai nga sideak ilaok aso di denguoa’
atau salah maupun tasinggaong kamai mohon maaf
kupado imam khatib untuk maco duo kamai persilakan
wassalamualaikum wr.wb
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX / 2
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI

KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percaya diri,peduli,dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,dan lingkungan alam sekitar,bangsa,Negara
dan kawasan regional.
KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca,dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

KD.3.3. Memahami parno adat


KD. 4.3. mempraktekkan parno adat

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


- Indikator KD pada KI 3

- Menjelaskan pengertian parno adat

- menjelaskan tata cara penyampaian parno adat

- menjelaskan orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat

- Indikator KD pada KI 4

- Siswa dapat mempraktekkan tata cara parno adat ajun arah


D. TUJUAN PE MBELAJARAN

- Siswa dapat menjelaskan pengertian parno adat

- Siswa dapat mengidentifikasi tata cara penyampaian parno

- Siswa dapat memahami orang-orang yang dapat menyampaikan parno adat

E. MATERI PEMBELAJARAN
- Materi Reguler

Pengertian parno

- Materi Remedial

Tata cara penyampaian parno

- Materi Pengayaan

Orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan pertama

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan
berdoa.
- Guru memberi motivasi: menanyakan tentangparno di
daerah siswa.
- Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan 10Menit
pembelajaran dari guru.
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60Menit

- menjelaskan pengertian parno adat

- menjelaskan tata cara penyampaian parno adat

- Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan menampilkan


gambar budaya kota sungai penuh , siswa diminta
merumuskan pertanyaan secara individu.
- Guru mengindentifikasi sumber belajar dan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).
- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan
mengeksplorasi data.
- Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui Tanya jawab, observasi dan sebagainya.
- Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil.
- Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan
generalisasi hasil penemuannya.

Kegiatan - Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas 10 Menit


penutup jawaban dari pertanyaan.
- Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
- Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil
diskusi kelompok tentang jawaban atas pertanyaan yang
telah dirumuskan untuk dikumpulkan kepada guru.
- Tindak lanjut dengan memberi tugas dan arahan kegiatan
berikutnya.

Pertemuan pertemuan kedua


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Memberikan salam
- Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
- Menanyakan kehadiran peserta didik
10 eni
- Berdo’a
t
- Guru memberi motivasi: menanyakan apakah sudah
membaca materi yang akan dipelajari.
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60 eni


t
- Mempraktekkan tata cara penyampaian parno adat ajun
arah
- Guru memberikan tugas tentang parno adat ajun arah

- Siswa menggali informasi melalui buku bacaan atau buku


paket.dan tugas dikerjakan secara berkelompok

- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan


mengeksplorasi materi

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja


kelompoknya sedangkan kelompok lain menanggapi

Kegiatan - Guru memberikan penguatan terhadap materi yang 10menit


penutup dipelajari dan mengevaluasi siswa terhadap masalah-
masalah yang tidak mereka pahami.
- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas
jawaban dari pertanyaan.

Nilai nilai antikorupsi yang ditanamkan :


1. Kejujuran 6. Kesederhanaan
2. Kedisiplinan 7. kemandirian
3. Kepedulian 8. keberanian
4. Tanggung jawab 9. keadilan
5. Kerja keras

F.PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN

2. Penilaian

a. Penilaian Sikap
 Teknik Penilaian : Observasi

 Instrumen Penilaian : Terlampir

b. Penilaian Pengetahuan

 Teknik Penilaian : Tes Tulis

 Instrumen Penilaian : Terlampir

c. Penilaian Keterampilan

 Teknik penilaian : Kinerja Proses


 Instrumen Penilaian : Terlampir

d. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial & Pengayaan disesuaikan dengan


hasil penilaian Reguler

e. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

e. Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya

f. Kegiatan Pengayaan : Mengerjakan Soal dengan Kesulitan Tinggi

H. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


- Media

Parno adat kematian

- Alat

Laptop

Infokus

Papan Tulis

- Bahan

Lembar Kerja Siswa

- Sumber Pembelajaran:

Internet

Sungai Penuh,

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMPN


Kelas/Semester : IX / Genap
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : VII/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan local

No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
1 3.3 Memahami pengetahuan A. Pengertian 4. Menjelaskan Uraian 1
(faktual, konseptual, dan parno adat pengertian
prosedural) berdasarkan rasa ingin parno adat
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, 5. Menjelaskan Uraian 1
budaya terkait fenomena dan tata cara
kejadian tampak mata. penyampaia
n parno
uraian 1
6. Parno adat
ajun arah

Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Item soal
1 Apa yang dimaksud dengan parno adat ?
2 Jelaskan tata cara penyampaian parno adat?
3 Tuliskan parno adat ajun arah!

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Parno ialah kata sambut menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara
adat tentang kegiatan yang dialkukan,seperti izin pelaksana, permintaan dimulai 30
upacara, akhir dari upacara, bahkan sebagai satu syarat untuk memohon sesuatu
kepada pemangku adat.
Tata cara penyampaian parno adat: 30
1. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang
disertai sirih perasan dalam carano sekaki,
kemudian tengganai meminta kepada nenek
mamak rumah untuk menyampaikan maksud
dari tuan rumah.

2. Pengantar : nenek mamak rumah meminta


kepada depati untuk menunjukkan tempat
tumbuk bilea.

3. Inti sari : nenek rumah meminta depati untuk


memberi ajun arah , dan depati meminta
mangku untuk menelitinya dan setelah itu
mangku menyerahkan kembali kepada depati.

4. Gayung bersambut kata berjawab oleh tumbuk


bilea.

2 Parno adat ajun arah


Assalamu’alaikum warahmatullohi wabarokatuh 40
Serape-rapeklahkitao nan dudeuk nan dipempo lantai, nan disungkup atap
nandilingkung dindeng, kadeteh basungkut bubung, kabaweh busandi gadeang.
Kacaek banemeo, gadeang bagalea, kacaek ideak basabut namu, gadeang ideak
bapenggel galle. Bak kato pupatah tuh ngatao :
KRIH MANILA PANIKAM BETEU
NYAO MANIKAM SIBETU PATAH
KARAIH NAN DEHI PAGARUYEUNG
BAHEI MAAF KANTAI DAHULEU
KANTAI NDEK NYAMPAI KATO SEPATAH
KAPADO SARAPEK KITAO
RAMO-RAMO SIKUMBANG JETEI
KTAT ILAOK PULAO BAKUDEO
PATAH TUMBAUH HILANG BUGANTEI ADET LAMAO MACAM ITUH
JUGEO
Manaolah manuhut sapanjang adet kitao nan kitao icao nan kitao pakai salahauk
salamu inih, nan ideak lakang karnu panaeh, nan ideak lapauk karnu hujean, waraih
nan bajawet khalipah nan bajunjeung, patah tumbauh hilang bugantei adet lamao
pusako using, tumbauh-tumbauh ruman-ruman, tumbauh tampek siparti malam
inih, adet naleyer manuju pulau, adet mangimbaeh manuju tangkai, adet manakaok
basangken, adet baketeo batumbuk, tentang nan kinai batuek batenyeo, batenyao
kantai kepado kayao ninik mamak nan sapulauh rio nan badueo, latek baleum
dapetei payao, kepado sapo kantai manumbukkan katao ageak sapatah dueo.
Baginei kayao ninik mamak !
Sihaeh ideak panang lambegeo, dituang uhang dalem saranao, pangante sambah
kepado rajeo, dehi tadih kantai parageo, nalek tampak tumbuh katao, kiro
tatumbauk ngusi kayao ninik mamak nan sapulauh riao nan baduweo.
Bagineilah kayao riao………………!
Bak kato pupatah ngatao :
Ilae babideuk kadusun bengkea
Npat dapetei satiao nyatao
Sambael dudeuk kantai parageo
Ndek nyampaikan hajet anak batineo
Manaolah hajet ngan dek kamai sampaikan ituh……! Nampaknyuh lah sangajeo
sihaeh, lah sangajeo pinang anak batinu dumeah inih ngimba kayao nini mamak nan
sapulauh riao nan baduweo. Itek baleum depetai payao, karnu apao tuh kayao ninik
mamak, karnu uhang ituh tau kagdeng kayao, kayao nian dengen masauk patang,
ngalua pagei, ranto jeuh kayao ngan ngulang, ranto daket kayao ngan danea, kok
hilang kayao nga nalek, tabaneam kayao ngan nyalam, tatimbun kayao ngan ngakeh
hilang sahai kayao ngan nuhut, hilang saranto kayao ngan nukat, tumbuh
nandipacaho gedeng kayao ngan ngah, kayao ngan npai. Areh kcaek areh gadeang
kayao ngan ngajun, kayao ngan ngareh. Apao kok pado malam inih dieteh anak
batinu nyarru kayao kapado umeh kapado tango, karnu anek batinu dumeah inih
nek mintek arah kapado kayao ninik mamak, karnu anaek batinu kitao dumaeh inih,
ndek mutong bareh sarataih kabea sikaok, pado ahai……….., dalem rangka
peresmian anak kumanakan kamai si B dengan si C.
Bagineilah kayao ninik mamak…….!
Adeo pun maksud dan tujuan anak batinu dumeah inih ndek mintek ajeun mintek
arah kapado kayao ninik mamak, iyaolah mintak dibahei ingat dengan jegeo,
mintak psan ngan duea, sartao untuk menghilangkan lukao nan bapampaeh, matai
nan babengun. Nampaknya ituhlah siapnjang hajet den maksud anak batinu nyarru
kayao pado malam inih, danmudah-mudahan pintak tuh kimaknyao buleh, kandek
toh kimaknyao balekeu. Apao kok kinai bak kato pupatah ngatao :
MUARO UNDAN DUSUN TANAMO
TALITAILAH BELEK KATANEH JEMBEI
TANAT UNDAING TAMAT BICIREO – BAHEI
MAAF SARAPEK KAMAI
Skor perolehan
Total Skor Maksimum 100

total skor perolehan


Nilai = × 100
total skor maksimum
LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : VII/Semester 2
Tahun pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan Lokal
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3Mencoba, mengolah, dan Mempraktekkan tata Siswa dapat Kinerja
menyaji dalam ranah konkret cara parno adat ajun mempresentasikan tata proses
(menggunakan, mengurai, arah. cara parno adat ajun
memodifikasi, dan membuat) arah
dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja

No Nama Disiplin Partisipasi Kerjasama Gagasan


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Jumlah
Skor Maksimum
Nilai = 16 x 100 =
16
keterangan: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik
MATERI PEMBELAJARAN:
Pengertian parno Menurut Para Ahli dan Secara Umum:
Parno berasal dari kata pno atau pnao yang berarti pidato. Parno ialah kata sambut
menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara adat tentang kegiatan yang
dialkukan,seperti izin pelaksana, permintaan dimulai upacara, akhir dari upacara, bahkan
sebagai satu syarat untuk memohon sesuatu kepada pemangku adat.
Parno adalah penyampaian hajad atau maksud dari sebuah perhelatan ataupun upacara yang
bernuansa adat yang disampaikan oleh nenek mamak rumah kepada para undangan yang
hadir.
Tata cara penyampaian parno adat:
1. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang disertai sirih
perasan dalam carano sekaki, kemudian tengganai meminta
kepada nenek mamak rumah untuk menyampaikan maksud dari
tuan rumah.

2. Pengantar : nenek mamak rumah meminta kepada depati untuk


menunjukkan tempat tumbuk bilea.

3. Inti sari : nenek rumah meminta depati untuk memberi ajun arah
, dan depati meminta mangku untuk menelitinya dan setelah itu
mangku menyerahkan kembali kepada depati.

4. Gayung bersambut kata berjawab oleh tumbuk bilea.

Orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat.


Orang yang boleh menyampaikan parno adat adalah tengganai dan pemangku adat (depati
nenek mamak).Teganai dan pemangku adat adalah anak laki-laki yang dituakan dan disegani
dalam keluarga dan berasal dari garis keturunan ibu.Bagi depati nenek mamak mereka harus
memiliki hubungan kekerabatan dengan nenek mamak sebelumnya.
Parno adat ajun arah
Assalamu’alaikum warahmatullohi wabarokatuh
Serape-rapeklahkitao nan dudeuk nan dipempo lantai, nan disungkup atap nandilingkung
dindeng, kadeteh basungkut bubung, kabaweh busandi gadeang. Kacaek banemeo, gadeang
bagalea, kacaek ideak basabut namu, gadeang ideak bapenggel galle. Bak kato pupatah tuh
ngatao :
KRIH MANILA PANIKAM BETEU
NYAO MANIKAM SIBETU PATAH
KARAIH NAN DEHI PAGARUYEUNG
BAHEI MAAF KANTAI DAHULEU
KANTAI NDEK NYAMPAI KATO SEPATAH
KAPADO SARAPEK KITAO
RAMO-RAMO SIKUMBANG JETEI
KTAT ILAOK PULAO BAKUDEO
PATAH TUMBAUH HILANG BUGANTEI ADET LAMAO MACAM ITUH
JUGEO
Manaolah manuhut sapanjang adet kitao nan kitao icao nan kitao pakai salahauk salamu inih,
nan ideak lakang karnu panaeh, nan ideak lapauk karnu hujean, waraih nan bajawet khalipah
nan bajunjeung, patah tumbauh hilang bugantei adet lamao pusako using, tumbauh-tumbauh
ruman-ruman, tumbauh tampek siparti malam inih, adet naleyer manuju pulau, adet
mangimbaeh manuju tangkai, adet manakaok basangken, adet baketeo batumbuk, tentang nan
kinai batuek batenyeo, batenyao kantai kepado kayao ninik mamak nan sapulauh rio nan
badueo, latek baleum dapetei payao, kepado sapo kantai manumbukkan katao ageak sapatah
dueo.
Baginei kayao ninik mamak !
Sihaeh ideak panang lambegeo, dituang uhang dalem saranao, pangante sambah kepado rajeo,
dehi tadih kantai parageo, nalek tampak tumbuh katao, kiro tatumbauk ngusi kayao ninik
mamak nan sapulauh riao nan baduweo.
Bagineilah kayao riao………………!
Bak kato pupatah ngatao :
Ilae babideuk kadusun bengkea
Npat dapetei satiao nyatao
Sambael dudeuk kantai parageo
Ndek nyampaikan hajet anak batineo
Manaolah hajet ngan dek kamai sampaikan ituh……! Nampaknyuh lah sangajeo sihaeh, lah
sangajeo pinang anak batinu dumeah inih ngimba kayao nini mamak nan sapulauh riao nan
baduweo. Itek baleum depetai payao, karnu apao tuh kayao ninik mamak, karnu uhang ituh
tau kagdeng kayao, kayao nian dengen masauk patang, ngalua pagei, ranto jeuh kayao ngan
ngulang, ranto daket kayao ngan danea, kok hilang kayao nga nalek, tabaneam kayao ngan
nyalam, tatimbun kayao ngan ngakeh hilang sahai kayao ngan nuhut, hilang saranto kayao
ngan nukat, tumbuh nandipacaho gedeng kayao ngan ngah, kayao ngan npai. Areh kcaek areh
gadeang kayao ngan ngajun, kayao ngan ngareh. Apao kok pado malam inih dieteh anak
batinu nyarru kayao kapado umeh kapado tango, karnu anek batinu dumeah inih nek mintek
arah kapado kayao ninik mamak, karnu anaek batinu kitao dumaeh inih, ndek mutong bareh
sarataih kabea sikaok, pado ahai……….., dalem rangka peresmian anak kumanakan kamai si
B dengan si C.
Bagineilah kayao ninik mamak…….!
Adeopun maksud dan tujuan anak batinu dumeah inih ndek mintek ajeun mintek arah kapado
kayao ninik mamak, iyaolah mintak dibahei ingat dengan jegeo, mintak psan ngan duea,
sartao untuk menghilangkan lukao nan bapampaeh, matai nan babengun. Nampaknya ituhlah
siapnjang hajet den maksud anak batinu nyarru kayao pado malam inih, danmudah-mudahan
pintak tuh kimaknyao buleh, kandek toh kimaknyao balekeu. Apao kok kinai bak kato
pupatah ngatao :
MUARO UNDAN DUSUN TANAMO
TALITAILAH BELEK KATANEH JEMBEI
TANAT UNDAING TAMAT BICIREO – BAHEI
MAAF SARAPEK KAMAI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX / 2
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI

KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percaya diri,peduli,dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,dan lingkungan alam sekitar,bangsa,Negara
dan kawasan regional.
KI. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,membaca,dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

KD.3.3. Memahami parno adat


KD. 4.3. mempraktekkan parno adat

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


- Indikator KD pada KI 3

Menjelaskan pengertian parno adat

menjelaskan tata cara penyampaian parno adat

menjelaskan orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat

- Indikator KD pada KI 4

Siswa dapat mempraktekkan tata cara parno adat turun mandi

D. TUJUAN PE MBELAJARAN
- Siswa dapat menjelaskan pengertian parno adat

- Siswa dapat mengidentifikasi tata cara penyampaian parno

- Siswa dapat memahami orang-orang yang dapat menyampaikan parno adat

E. MATERI PEMBELAJARAN
- Materi Reguler

Pengertian parno

- Materi Remedial
Tata cara penyampaian parno
- Materi Pengayaan
Orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan
berdoa.
- Guru memberi motivasi: menanyakan tentangparno di
daerah siswa.
- Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan 10Menit
pembelajaran dari guru.
- Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60Menit

- menjelaskan pengertian parno adat

- menjelaskan tata cara penyampaian parno adat

- Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan menampilkan


gambar budaya kota sungai penuh , siswa diminta
merumuskan pertanyaan secara individu.

- Guru mengindentifikasi sumber belajar dan memberi


kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).

- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan


mengeksplorasi data.

- Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah


data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik
baik melalui Tanya jawab, observasi dan sebagainya.

- Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan


secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil.

- Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan


generalisasi hasil penemuannya.

Kegiatan - Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas 10 Menit


penutup jawaban dari pertanyaan.
- Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan
dan model pembelajaran yang digunakan.
- Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil
diskusi kelompok tentang jawaban atas pertanyaan yang
telah dirumuskan untuk dikumpulkan kepada guru.
- Tindak lanjut dengan memberi tugas dan arahan kegiatan
berikutnya.

Pertemuan pertemuan kedua


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan - Memberikan salam
- Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
- Menanyakan kehadiran peserta didik
- Berdo’a 10Menit
- Guru memberi motivasi: menanyakan apakah sudah
membaca materi yang akan dipelajari.
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 60Menit

- Mempraktekkan tata cara penyampaian parno adat turun


mandi
- Guru memberikan tugas tentang parno adat turun mandi

- Siswa menggali informasi melalui buku bacaan atau buku


paket.dan tugas dikerjakan secara berkelompok

- Guru membantu peserta didik mengumpulkan dan


mengeksplorasi materi

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja


kelompoknya sedangkan kelompok lain menanggapi

Kegiatan - Guru memberikan penguatan terhadap materi yang 10menit


penutup dipelajari dan mengevaluasi siswa terhadap masalah-
masalah yang tidak mereka pahami.
- Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas
jawaban dari pertanyaan.

Nilai nilai antikorupsi yang tanamkan :


1. Kejujuran 6. Kesederhanaan
2. Kedisiplinan 7. kemandirian
3. Kepedulian 8. keberanian
4. Tanggung jawab 9. keadilan
5. Kerja keras

F.PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN


- Penilaian

a. Penilaian Sikap
 Teknik Penilaian : Observasi

 Instrumen Penilaian : Terlampir

b. Penilaian Pengetahuan

 Teknik Penilaian : Tes Tulis

 Instrumen Penilaian : Terlampir

c. Penilaian Keterampilan

 Teknik penilaian : Kinerja Proses

 Instrumen Penilaian : Terlampir


d. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial & Pengayaan disesuaikan
dengan hasil penilaian Reguler

e.Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

- Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya

- Kegiatan Pengayaan : Mengerjakan Soal dengan Kesulitan Tinggi

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


- Media

Parno adat turun mandi

- Alat

Laptop

Infokus

Papan Tulis

- Bahan

Lembar Kerja Siswa

- Sumber Pembelajaran:

Internet

Sungai Penuh,

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMPN


Kelas/Semester : IX / Genap
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Siswa
LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : VII/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan lokal

No Bentuk Jml
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal Soal
1 3.3 Memahami pengetahuan A. Pengertian 7. Menjelaskan Uraian 1
(faktual, konseptual, dan parno adat pengertian
prosedural) berdasarkan rasa ingin parno adat
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, 8. Menjelaskan Uraian 1
budaya terkait fenomena dan tata cara
kejadian tampak mata. penyampaia
n parno
uraian 1
9. Parno adat
turun mandi

Pedoman Penskoran Soal Uraian


No Item soal

1 Apa yang dimaksud dengan parno adat ?

2 Jelaskan tata cara penyampaian parno adat?

3 Tuliskan parno adat turun mandi!

No.
Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Parno ialah kata sambut menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara
adat tentang kegiatan yang dialkukan,seperti izin pelaksana, permintaan dimulai 30
upacara, akhir dari upacara, bahkan sebagai satu syarat untuk memohon sesuatu
kepada pemangku adat.
Tata cara penyampaian parno adat: 30
1. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang
disertai sirih perasan dalam carano sekaki,
kemudian tengganai meminta kepada nenek
mamak rumah untuk menyampaikan maksud
dari tuan rumah.

2. Pengantar : nenek mamak rumah meminta


kepada depati untuk menunjukkan tempat
tumbuk bilea.

3. Inti sari : nenek rumah meminta depati untuk


memberi ajun arah , dan depati meminta
mangku untuk menelitinya dan setelah itu
mangku menyerahkan kembali kepada depati.

4. Gayung bersambut kata berjawab oleh tumbuk


bilea.

2 Parno adat turun mandi


Asalamualaikum wr, wb 40
Begini kiyo busamo kito, mengingatkan kato adat dalam burajo,luak
barpenghulu kampong batuah ruamah bataganai, pepat dipepat batang keduduk
serupo dengan batang ubi, cempaka diluar koto, sadu sirapat kiyo dengan duduk
sadu dilingkung umah ini, jugo kito baco jugo asal dengan usul, sebab dengan
karno samu pulo ai dalam sayak, idak tentu ulu dengan pangka, idak terbang sendu
bungo api, angina na bara pohon kato nak bara mulai, terbitai dari hulu terbit getah
dari batang, terbit kato dari sepangkalan umah ini, Cuma ladi singajo nyu pulo
mangih kito ini tau pati penghulu serto anak jantan taganai umah dingen dekat lah
di imbau.
Tandu kita ini lah sepakat ile kito lah serentak satang, mudik kito lah
serentak dayung, terbang kito lah mingap kito bapulun, tegak kito samo tinggi,
duduk kito samo rendah, Cuma maksud cupak dengan gantang pada mala mini
dalah ialah mulapeh utang, idak pulo utang meh dengan perak adalah utang wajib
kepada anak yaitu empat perkaro yaitu:
1. Mau anak kasungai

2. Sunat rasul

3. Mulapeh pegi menuntut ilmu

4. Tikah kawin

Jadi kito hutang keempat nampaknyo, jadi kini hutang lapeh sandokembali, hutang
teringgih kepado anak bininyu, pepatah adat mengatokan:
“trentang jalan kelempu, jalan truh talang kemuning, nyu sudah nyawet ijab dengan
Kabul, situ nyu tau adat bubini”
Kalu kito nak butiru butureh nak butela dan jemput adat kanti kimak adat kawan,
kalu induk kito kito burado bapak kito burameh, itu dirayak pecan dengan rami,
masjid dengen memuncak, balai dingen munganjung, kato idak dengan bularik, situ
tempat kito butiruk tureh, butinding buteladan, tapi kalu mudel kito minin, kelapo
ado sekeping, kimyen dalam padi, bajumpo samo muskin ungai-ungai nalak kudihi,
apu sebab kito nak naki gunung dingen tinggi, menuru luruh dingen dalam, masuk
imbo kalua imbo, sebab kito dingen mulawo, nak ngerjokan tekuk dingen terbang,
arah dingan cencang, tikun dingan pangku agi nak nalak kayu pandak agi nak nalak
kayu p-anjang itulah adat kito si laki-laki. Apupulo kerjo kito silaku dingen batino
duduk dianjung mehligai yang tinggi. Mengarjokan ambak dingan anyam, tenun
dingan gantih, cungkim dingan sulam, bapiuk gedang batungku jarang, nantik
mendah jak dili, jak mudik, jak dahek, jak lembak, sapu mendah nak
ditantik…………..lain tidak anak laki awak. Ile itu idak buleh agi kamano, mudik
idak buleh pulo ke hulu, sebab nyu lah ado uhang dingen ngingatkannyo. Jangan
salah merenguk tupai idah jatuh, salah menung gajah sakit, tau bukitak ahi tinggi,
budendang biduk hanyut, tau lalai maso habis ingatkananak laki awak itu gawe kito
silakudingen batino idak pulo panjang soal ini, ngingatkan kayo situ penghulu serto
alim ulama, kami minta dibaco doa berkat, doa selamat, bala dumah bala akhirat,
dingen tacucur bari langit. Terbesuk dari bumi salikut dari asu tegak dilaman budiri
ditanggo, nyingok di singop nyembo di pintu, mintak dikuat di tibo kito mengingat
pisang ditengah padang buah sasikek duo sikek kalu kito bentang mbuk sapanjang
tali elang. Kini kito kumpag mak nyu pandak. Kini duri di tangah padang akan nyu
busususn kemenyan lah di panggang sisish pinang lah tarajun. Tapi kalu ado tlu itik
diasam telayang di ampo, idak guno diserak idak dipakai diadat salah kepado Allah
minta tobat, salah kepado manusio suko minta maaf, labutantang koto rendah,
menjawab ketuk semurup. Kini bulabuh iyolah sudah macu doa kayi situ dingen
patut, kalu ado dingan jarang tulong di sisut, kalu dingen kerap kayo situ
dingennyambutkan.

Skor perolehan
Total Skor Maksimum 100

total skor perolehan


Nilai = × 100
total skor maksimum
LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : VII/Semester 2
Tahun pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatan Lokal
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3Mencoba, mengolah, dan Mempraktekkan tata Siswa dapat Kinerja
menyaji dalam ranah konkret cara parno adat turun mempresentasikan tata proses
(menggunakan, mengurai, mandi cara parno adat turun
memodifikasi, dan membuat) mandi
dan ranah abstrak
(menulis,membaca,dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja

No Nama Disiplin Partisipasi Kerjasama Gagasan


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Jumlah
Skor Maksimum
Nilai = 16 x 100 =
16
keterangan: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik
MATERI PEMBELAJARAN:
Pengertian parno Menurut Para Ahli dan Secara Umum:parno berasal dari kata pno atau
pnao yang berarti pidato. Parno ialah kata sambut menyambut antara pemangku adat atau
pelaksana upacara adat tentang kegiatan yang dialkukan,seperti izin pelaksana, permintaan
dimulai upacara, akhir dari upacara, bahkan sebagai satu syarat untuk memohon sesuatu
kepada pemangku adat.
Parno adalah penyampaian hajad atau maksud dari sebuah perhelatan ataupun upacara yang
bernuansa adat yang disampaikan oleh nenek mamak rumah kepada para undangan yang
hadir.
Tata cara penyampaian parno adat:
a. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang disertai
sirih perasan dalam carano sekaki, kemudian tengganai
meminta kepada nenek mamak rumah untuk
menyampaikan maksud dari tuan rumah.
b. Pengantar : nenek mamak rumah meminta kepada depati
untuk menunjukkan tempat tumbuk bilea.
c. Inti sari : nenek rumah meminta depati untuk memberi
ajun arah , dan depati meminta mangku untuk
menelitinya dan setelah itu mangku menyerahkan
kembali kepada depati.
d. Gayung bersambut kata berjawab oleh tumbuk bilea.

Orang-orang yang boleh menyampaikan parno adat.


Orang yang boleh menyampaikan parno adat adalah tengganai dan pemangku adat (depati
nenek mamak).Teganai dan pemangku adat adalah anak laki-laki yang dituakan dan disegani
dalam keluarga dan berasal dari garis keturunan ibu.Bagi depati nenek mamak mereka harus
memiliki hubungan kekerabatan dengan nenek mamak sebelumnya.
Parno adat turun mandi
Asalamualaikum wr, wb
Begini kiyo busamo kito, mengingatkan kato adat dalam burajo,luak barpenghulu
kampong batuah ruamah bataganai, pepat dipepat batang keduduk serupo dengan batang ubi,
cempaka diluar koto, sadu sirapat kiyo dengan duduk sadu dilingkung umah ini, jugo kito
baco jugo asal dengan usul, sebab dengan karno samu pulo ai dalam sayak, idak tentu ulu
dengan pangka, idak terbang sendu bungo api, angina na bara pohon kato nak bara mulai,
terbitai dari hulu terbit getah dari batang, terbit kato dari sepangkalan umah ini, Cuma ladi
singajo nyu pulo mangih kito ini tau pati penghulu serto anak jantan taganai umah dingen
dekat lah di imbau.
Tandu kita ini lah sepakat ile kito lah serentak satang, mudik kito lah serentak dayung,
terbang kito lah mingap kito bapulun, tegak kito samo tinggi, duduk kito samo rendah, Cuma
maksud cupak dengan gantang pada mala mini dalah ialah mulapeh utang, idak pulo utang
meh dengan perak adalah utang wajib kepada anak yaitu empat perkaro yaitu:
5. Mau anak kasungai
6. Sunat rasul
7. Mulapeh pegi menuntut ilmu
8. Tikah kawin

Jadi kito hutang keempat nampaknyo, jadi kini hutang lapeh sandokembali, hutang teringgih
kepado anak bininyu, pepatah adat mengatokan:
“trentang jalan kelempu, jalan truh talang kemuning, nyu sudah nyawet ijab dengan Kabul,
situ nyu tau adat bubini”
Kalu kito nak butiru butureh nak butela dan jemput adat kanti kimak adat kawan, kalu induk
kito kito burado bapak kito burameh, itu dirayak pecan dengan rami, masjid dengen
memuncak, balai dingen munganjung, kato idak dengan bularik, situ tempat kito butiruk
tureh, butinding buteladan, tapi kalu mudel kito minin, kelapo ado sekeping, kimyen dalam
padi, bajumpo samo muskin ungai-ungai nalak kudihi, apu sebab kito nak naki gunung dingen
tinggi, menuru luruh dingen dalam, masuk imbo kalua imbo, sebab kito dingen mulawo, nak
ngerjokan tekuk dingen terbang, arah dingan cencang, tikun dingan pangku agi nak nalak
kayu pandak agi nak nalak kayu p-anjang itulah adat kito si laki-laki. Apupulo kerjo kito
silaku dingen batino duduk dianjung mehligai yang tinggi. Mengarjokan ambak dingan
anyam, tenun dingan gantih, cungkim dingan sulam, bapiuk gedang batungku jarang, nantik
mendah jak dili, jak mudik, jak dahek, jak lembak, sapu mendah nak ditantik…………..lain
tidak anak laki awak. Ile itu idak buleh agi kamano, mudik idak buleh pulo ke hulu, sebab nyu
lah ado uhang dingen ngingatkannyo. Jangan salah merenguk tupai idah jatuh, salah menung
gajah sakit, tau bukitak ahi tinggi, budendang biduk hanyut, tau lalai maso habis ingatkananak
laki awak itu gawe kito silakudingen batino idak pulo panjang soal ini, ngingatkan kayo situ
penghulu serto alim ulama, kami minta dibaco doa berkat, doa selamat, bala dumah bala
akhirat, dingen tacucur bari langit. Terbesuk dari bumi salikut dari asu tegak dilaman budiri
ditanggo, nyingok di singop nyembo di pintu, mintak dikuat di tibo kito mengingat pisang
ditengah padang buah sasikek duo sikek kalu kito bentangmbuk sapanjang tali elang. Kini
kito kumpag mak nyu pandak. Kini duri di tangah padang akan nyu busususn kemenyan lah di
panggang sisish pinang lah tarajun. Tapi kalu ado tlu itik diasam telayang di ampo, idak guno
diserak idak dipakai diadat salah kepado Allah minta tobat, salah kepado manusio suko minta
maaf, labutantang koto rendah, menjawab ketuk semurup. Kini bulabuh iyolah sudah macu
doa kayi situ dingen patut, kalu ado dingan jarang tulong di sisut, kalu dingen kerap kayo situ
dingennyambutkan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN .............


Mata Pelajaran : MUATAN LOKAL
Kelas/Semester : IX/2
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 JP)

A. KOMPETENSI INTI
KI. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun,percayadiri,peduli,dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak dilingkungan keluarga,sekolah,masyarakat,dan
lingkunganalams ekitar,bangsa,Negara dan kawasan regional.
KI. 3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural) berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budayaterkaitfenomenadankejadiantampakmata.
KI 4 Mencoba, mengolah, danmenyajidalamranahkonkret (menggunakan, mengurai,
memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak
(menulis,membaca,danmengarang) sesuai dengan yang dipelajaridi sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

KD 3.6 Memahami parno adat


KD4.6Mempratikan parno adat

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator pada KD 3
3.6.1 Menjelaskan pengertian parno adat
3.6.2 Menjelaskan jenis-jenis parno adat
3.6.3 menjelaskan tata cara penyampaian parno adat
Indikator pada KD 4
4.6.1 menyajikan parno adat kenduri sko

D. TUJUAN PE MBELAJARAN
- Siswa dapat menjelaskan pengertian parno adat
- Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis parno adat
- Siswa dapatmempraktikan parno adat kenduri sko

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler
a. Pengertian parno adat

2. Materi Remedial
a. Jenis-jenis parno adat

3. Materi Pengayaan
a. Mempraktikan parno adat kenduri sko

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama

Kegiatan D e s k r i p s i k e g i a t a n Alokasi waktu

Pendahuluan a. Pesertadidik bersama guru menyampaikan salam dan


berdoa.
b. Guru member motivasi: menanyakan budaya yang ada didaerah
siswa.
c. Pesertadidik menerima informasi tentang topik dan tujuan
pembelajaran 10 Menit
dariguru.
d. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
e. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelomp
okterdiri atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti a. Guru 60 menit


menyampaikantujuanpembelajara n
- menjelaskan pengertian dan jenis parno adat
b. Guru dapatmemulaikegiatan PBM denganmenyampaikan
pengertian dan jenis parno adat,
siswadimintamerumuskanpertanyaansecaraindividu.
c. Guru
mengindentifikasisumberbelajardanmemberikesempatankepadapese
rtadidikuntukmengidentifikasisebanyakmungkin agenda-agenda
masalah yang relevandenganbahanpelajaran,
kemudiansalahsatunyadipilihdandirumuskandalambentukhipotesis
(jawabansementaraataspertanyaanmasalah).
d. Guru membantupesertadidikmengumpulkandanmengeksplorasi
data.
e. Guru membimbingpesertadidikdalamkegiatanmengolah data
daninformasi yang telahdiperolehparapesertadidikbaikmelalui
Tanya jawab, observasidansebagainya.
f. Guru
membimbingpesertadidikmelakukanpemeriksaansecaracermatuntuk
membuktikanbenaratautidaknyahipotesis yang
ditetapkandengantemuanalternatif, dihubungkandenganhasil.
g. Guru
membimbingpesertadidikmerumuskanprinsipdangeneralisasihasilpe
nemuannya.
Kegiatan penutup a. Pesertadidikbersamagurumengambilsimpulan atas 10 Menit
jawabandaripertanyaan.
b. Pesertadidikdimintamelakukanrefleksiterhadapprosespembelajarant
erkaitdenganpenguasaanmateri, pendekatan dan modelpembelajaran
yang digunakan.
c. Pesertadiingatkanuntukmenyempurnakanlaporanhasildiskusikelomp
oktentangjawaban atas pertanyaan yang
telahdirumuskanuntukdikumpulkankepadaguru.
d. Tindaklanjutdenganmemberi tugas dan arahankegiatanberikutnya.

Pertemuan pertemuan kedua

Kegiatan D e s k r i p s i K e g i a t a n Alokasi waktu

Pendahuluan a . M e m b e r i k a n s a
l a m
b. Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan
untukbelajar
c. Menanyakan kehadiran peserta didik
d. Berdo’a 10 Menit
e. Guru member motivasi: menanyakan apakah sudahmembacamateri
yang akandipelajari.
f. Pesertadidikdibagimenjadibeberapakelompok, tiapkelompokterdiri
atas 4 – 5 orang

Kegiatan inti a. Guru 60 menit


menyampaikantujuanpembelajara n
- Menyampaikan salah satu contoh parno adat yaitu parno
kenduri sko
b. Guru memberikantugastentangjenis-jenisparno adat
c. Siswamenggaliinformasimelaluibukubacaanataubuku paket.dan
tugasdikerjakansecaraberkelompok
d. Guru
membantupesertadidikmengumpulkandanmengeksplorasimateri
e. Setiapkelompokmempresentasikanhasilkerjakelompoknyasedangka
nkelompok lain menanggapi
Kegiatan penutup a. Gurumemberikanpenguatanterhadapmateri yang dipelajari dan mengevaluasisiswaterhadapmasalah-masalah yang 10menit
tidakmerekapahami.
b. Pesertadidikbersamagurumengambilsimpulan atas
jawabandaripertanyaan.

Nilai nilai antikorupsi yang ditanamkan :


1. Kejujuran 6. kesederhanaan
2. Kedisiplinan 7. kemandirian
3. Kepedulian 8. keberanian
4. Tanggung jawab 9. keadilan
5. Kerja keras
F.PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, PENGAYAAN

1. Penilaian
a. Penilaian Sikap
 TeknikPenilaian : Observasi
 InstrumenPenilaian : Terlampir

b. Penilaian Pengetahuan
 TeknikPenilaian : TesTulis
 InstrumenPenilaian : Terlampir

c. Penilaian Keterampilan
 Teknikpenilaian : KinerjaProses
 InstrumenPenilaian : Terlampir

2. Penilaian Remedial : Penilaian Remedial &Pengayaan disesuaikan


dengan hasil penilaian Reguler

3. Pembelajaran Remedial danPengayaan


a. Kegiatan Remedial : Tutor Sebaya
b. KegiatanPengayaan : MengerjakanSoaldenganKesulitanTinggi

G. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran

1. Media
a. Text-texttentangparno adat

2. Alat
a. Laptop
b. Infokus
c. Papan Tulis

3. Bahan
a. Lembar Kerja Siswa
4. Sumber Pembelajaran:
a. Media massacetak, elektronik

Sungai Penuh,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(--------------------) (-------------------------)
LAMPIRAN 1 : PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap

Nama Sekolah : SMPN --- Sungai Penuh


Kelas/Semester : IX / Genap
Tahun pelajaran : 2018/2019

Nama
No W a k t u Catatan Perilaku Butir Sikap K e t .
Siswa

LAMPIRAN 2 : PENILAIAN PENGETAHUAN


Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMP …


Kelas/Semester : IX/Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Muatanlokal

No. K o m p e t e n s i Das a r M a t e r i Indikator Soa l BentukSoal Jml Soal


1 3.6 Memahamiparnoadat A. Pengertianparno adat 1. Menjelaskanpengertianpar Uraian 2
no adat

2. Menyebutkanjenis- Uraian 1
jenisparno adat

Pedoman Penskoran Soal Uraian


NI t e m s o a l
o
1 Apa yang dimaksuddenganparno adat
2 Sebutkanjenis-jenis parno adat
No. Soal K u n c i J a w a b a n Skor
1 Parno adat merupakan kata sambut menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara adat tentang kegiatan yang dilakukan, seperti izin pelaksanaan, permintaan di mulai upacara akhir dari upacara, bahkan sebagai salah satu syarat untuk memohon sesuatu kepada pemangku adat.
60
2 - P a r n o a d a t
p e r k a w i n a n
- Parno adat kematian
- Parno adat ajun arah 40
- Parno adat turun mandi
- Parno adat kenduri sko

S k o r p e r o l e h a n
T o t a l S k o r M a k s i m u m 100

total skor perolehan


Nilai   100
total skor maksimum

LAMPIRAN 3 : PENILAIAN KETERAMPILAN

Kisi-kisi Penilaian Kinerja


NamaSekolah : SMP N ...........
Kelas/Semester : IX/Semester 2
Tahunpelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : MuatanLokal

Teknik
No. K o m p e t e n s i D a s a r M a t e r i I n d i k a t o r
Penilaian
1 . 4.6 Mempratikanparnoadat 4.6.1 menyajikan parno adat perkawinan Siswadapatmempraktikan parno adat perkawinan Kinerja
proses
Rubrik PenskoranPenilaian Kinerja

N oN a m a D i s i p l i n Partisipasi K e r j a s a m a G a g a s a n
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

J u m l a h
S k o r M a k s i m u m

Nilai = 16 x 100 =
16

KETERANGAN:
1 = KURANG
2 = CUKUP
3 = BAIK
MATERI PEMBELAJARAN:
a. Pengertian parno adat
Parno adat merupakan kata sambut menyambut antara pemangku adat atau pelaksana upacara
adat tentang kegiatan yang dilakukan, seperti izin pelaksanaan, permintaan di mulai upacara
akhir dari upacara, bahkan sebagai salah satu syarat untuk memohon sesuatu kepada
pemangku adat.
Dalam sumber lain Parno adalahsalah satu kunci awal pelaksanaan berbagai upacara
adat, baik perkawinan maupun upacara lainnya. Kegiatan adat tanpa parno dianggap sebagai
kegiatan yang tidak berdasarkan nuansa adat, bahkan sebagian masyarakat menganggap
bertentangan dengan agama. Parno adalah kata sambut menyambut antara pemangku adat
atau pelaksana upacara adat tentang kegiatan yang dilakukan, seperti izin pelaksaan,
permintaan dimulai upacara, akhir dari upacara, bahkan sebagai salah satu syarat untuk
memohon sesuatu kepada pemangku adat.
Parnomerupakan ciptaan manusia yang menggunakan bahasa yang indah dan bernilai
bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kerinci. Parnosangat dikenal dan frekuensi
pemakaiannya cukup tinggi dalam kehidupan sosial bermasyarakat di Kerinci,
Parno berasal dari kata Pno yang berarti pidato. Parno ialah penyampaian hajat atau
maksud dari sebuah perhelatan ataupun upacara yang bernuansa adat yang disampaikan oleh
Nenek Mamak Rumah kepada para undangan yang hadir. Adapun tata cara penyampaiannya
sebagai berikut :
1. Pendahuluan : mengetengahkan jamuan yang disertai sirih perasaan dalam carano
sekaki, kemudian Tengganai meminta kepada Nenek Mamak Rumah untuk
menyampaikan maksud dari tuan rumah,
2. Pengantar : Nenek Mamak Rumah meminta kepada Depati untuk menunjukkan tempat
Tumbuk Bilea,
3. Inti Sari: Nenek Mamak Rumah meminta Depati untuk Memberi Ajun Arah, dan
Depati meminta Mangku untuk menelitinya. Setelah itu Mangku menyerahkan kembali
kepada Depati,
4. Gayung bersambut kata berjawab oleh Tumbuk Bilea.

Makna yang terkandung dalam Parno Adat antara lain sebagai berikut : Tanggung
jawab, Tolong menolong dan gotong royong, Sifat keterbukaan, Kemitraan, Musyawarah,
Kemakmuran, Kepedulian, Kebijaksanaan, Budi bahasa atau etika, Ketaatan, Profesionalisme.
Orang yang boleh menyampaikan Parno adalah Tengganai dan Pemangku Adat (Depati
Nenek Mamak). Tengganai dan Pemangku Adat adalah anak laki-laki yang dituakan dan
disegani dalam keluarga dan berasal dari garis keturunan Ibu. Bagi Depati Nenek Mamak
mereka harus memiliki hubungan kekerabatan dengan depati Nenek Mamak sebelumnya.
Adapun syarat-syarat untuk menjadi pemangku Adat adalah : (1) laki-laki, (2) Memiliki
hubungan pertalian darah dengan Pemangku Adat sebelumnya, (3) Baik zatnya, (4) Beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (5) Tidak Pernah Melanggar hukum Adat,
Agama, serta hukum Negara, (6) Mampu, (7) Berilmu, (8) Arif dan bijaksana.
b. Jenis-jenis parno adat
Ada 5 jenis parno adat, yaitu sbb:
- Parno adat perkawinan
- Parno adat kematian
- Parno adat ajun arah
- Parno adat turun mandi
- Parno adat kenduri sko

d. Parno adat kenduri sko


Parnoataupidatoadatkenduri sko merupakanParno yang
digunakansaatadakendurisko.Berikut uraian tentang bentuk dan makna Parno adat kenduri sko
:
Contoh parno adat kenduri sko

Dari semerah ke koto tuo mencari puyoh beranuk batinau anuk nyolingah berbulu lunak
Hormat kepado kayo ngantuo,maaf kepado kayo ngan mudo, salam terhimpun kepado kayo
ngan banyak.
Yg gdain kayolah bergelar yg nek kayolah benamo gdaing idaik disebut gelar nek idiek
disebut namo, mako kmin simpul kan sajoPara hadirin dan hadirat yg berbahagia.

Anda mungkin juga menyukai