PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, selain teknologi sumber daya yang di nilai penting
menopang operasi perusahaan yakni sumber daya manusia, hal ini memiliki kontribusi yang
paling dominan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan
organisasi. Oleh karena itu, tampak bahwa sulit bagi sebuah perusahaan untuk beroperasi
dengan lancar dan memperoleh sasaran, jika karyawannya tidak mampu mengeksekusi
tugas dan fungsinya dengan baik. Perusahaan dalam melakukan aktifitasnya untuk
mencapai tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek sebaiknya memperhitungkan
loyalitas karyawan.
Loyalitas berasal dari kata loyal yang berarti setia. Loyalitas dalam perusahaan
dapat diartikan sebagai kesetiaan seorang karyawan terhadap perusahaan. Menurut Sudimin
pikiran, dan waktu untuk ikut serta mencapai tujuan perusahaan dan menyimpan rahasia
1
Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah asset berharga yang
dimiliki perusahaan. Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat di tentukan oleh sumber
daya manusia sehingga suatu perusahaan harus memberikan perhatian yang lebih mengenai
hal tersebut. Dalam hal ini di harapkan adanya suatu hubungan yang saling menguntungkan
anatara driver gojek dan pemilik perusahaan sehingga dapat mendorong semangat kerja
driver.
Melihat hal tersebut perusahaan sudah seharusnya adil memperhatikan para sumber
harus memperhatikan para karyawaan dengan cara memberikan insetif. Pemberian insetif
ini secara langsung dapat memotivasi karyawaan untuk bekerja lebih produktif. Tetntunya
dalam pemberian insetif ini perusahaan harus adil dan sesuai dengan tingkat kinerja
adalah penghargaan/ imbalan yang diberikan untuk memotivasi para pekerja / anggota
organisasi agar motivasi dan produktivitas kerjanya tinggi, sifanya tidak tetap atau sewaktu-
waktu. Dengan demikian insetif merupakan elemen penghasilan atau balas jasa yang
Selain instensif, saat ini banyak perusahaan yang mulai menitikberatkan operasinya
kawrayan, salah satu hal yang dapat ditempuh dengan menerapkan program work life
balance Program ini dianggap penting karena perusahaan menyadari bahwa karyawan tidak
2
hanya menghadapi peran serta masalah dalam pekerjaan, namun juga di luar pekerjaannya.
Singh dan Khanna (2011), menyatakan work life balance sebagai konsep luas yang
melibatkan penetapan prioritas yang tepat antara pekerjaan (karir dan ambisi) pada satu sisi
dan kehidupan (kebahagiaan, waktu luang, keluarga, dan pengembangan spiritual) di sisi
lain
Perusahaan karya anak bangsa yang hadir di era digitalisasi yaitu Gojek Indonesia
atau yang memiliki nama lain PT Aplikasi Karya Anak Bangsa satu ini merupakan bisnis
transportasi online yang menggunakan basis teknologi aplikasi mobile phone dengan
layanan pemesanan ojek melalui aplikasi mobile. Aplikasi ini dapat diunduh di Apple Store
maupun Play Store dan merupakan karya putra bangsa bernama, Nadiem Makarim.Aplikasi
ini diluncurkan ke publik pertama kali pada tahun 2010 di ibukota dan sampai sekarang
telah diunduh oleh pengguna Android hingga 50 juta kali. Sampai detik ini, perusahaan
Gojek sudah tersedia di lebih dari 50 kota di Indonesia, bahkan ekspansinya sampai ke
moda transportasi umum di negara lain. Indonesia memiliki keunikan dengan banyak
tersedianya moda transportasi dengan menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi
yang disebut dengan istilah ojek. Keunikan ini mampu ditangkap oleh perusahaan Go-Jek
sebagai inisiator penyedia jasa transportasi roda dua berbasis online (ojek online) pertama
di Indonesia.
3
Kehadiran gojek di tengah persaingan Ojek online (Ojol) yang semakin mewabah
dan merambah sampai ke pelosok bukan tanpa kekurangan, beberapa kekurangan yang
menjadi keluhan pengemudi Gojek karena berdampak pada menurunnya skor kinerja yang
terdapat pada sistem. Pengemudi juga mengeluhkan tentang peraturan selalu berubah,
seperti peraturan pemberian bonus, point, dan lain sebagainya. Pemberian bonus juda
semakin kecil dengan tuntutan target yang semakin tinggi. Situs berita terpercaya
dihapuskannya sistem performa atau rating. Mereka menilai sistem tersebut memberatkan
para pengemudi (Oktober, 2016). Pengemudi gojek merasa bahwa jika performa tidak
terpenuhi, maka mereka tidak akan mendapatkan bonus, di mana bonus tersebut menjadi
faktor penting mendongkrak pendapatan. Banyak syarat yang harus dipenuhi untuk
menjaga rating atau performanya yang dianggap memberatkan. Bahkan parahnya lagi yaitu
unsur performa ini akan turun jika ada pesanan dari konsumen yang dibatalkan. Kejadian di
lapangan adalah pengemudi sangat sering sekali mendapat order fiktif sehingga mau tidak
gojek tidak dapat mendeteksi order fiktif tersebut, sehingga berdampak pada skor kinerja
yang menurun dan akan berdampak pada bonus uang yang diterima oleh pengemudi gojek
Setelah berjalan selama 10 tahun di Indonesia dan kurang lebih 2 tahun di Kota
Ambon masalah mulai menyisakan masalah dan ini hadir ketika dunia di hantam pandemic
4
Covid 19 sehingga perusahaan harus melakukan penyesuaian termasuk pemotogan insentif
driver gojek yang berlaku secara nasional sehingga membuat terjadinya penolakan dari para
driver.Kejadian yang terjadi di kota ambon, para driver gojek melakukan aksi demo di
depan Kantor DPRD kota Ambon hal ini dipicu oleh pemotongan insentif untuk driver
Sumber:https://siwalimanews.com/driver-gojek-diintimidasi-dprd-geram/.
Berikut ini merupkan sistem pungumpulan poin pada driver gojek, untuk setiap kali
Goride atau mengantarakan penumpang mendapatkan 1 poin, Gofood dalam hal ini
mengantarkan makanan yang sudah dipesan mendapatkan 1.5 poin dan untuk Gosend yang
Dalam skema lama, driver Gojek harus mengumpulkan 10 poin untuk memperoleh
bonus harian sebesar Rp 105.000 .Sedangkan, saat ini apabila driver mengumpulkan 15
poin, bonus harian yang diperoleh lebih sedikit sebesar Rp 27.000.Perubahan skema
5
348/2019.Selain itu, perubahan skema baru ini, dilakukan agar Gojek dapat terus
promosi.Sehingga, harapannya penyesuaian skema baru ini membuat Gojek tetap menjadi
pilihan bagi konsumen.Berdasarkan artikel (Zain, 2019) yang dimuat dalam berita kompas,
beberapa driver Gojek mengaku pendapatannya menurun sejak diberlakukannya tarif baru
Disisi lain sebagai driver ojek mereka juga dihadapkan pada kondisi kehidupan
keluarga yang harus seimbang, mengingat menjadi driver ojek secara online terkadang
mendapat pesanan yang tidak mengenal waktu dan tidak dapat diprediksi. Dengan pola
kerja demikian dibutuhkan keseimbangan hidup seperti konsep yang menurut (Lockwood
N. R., 2003) kesadaran masyarakan akan work-life balance juga semakin kuat, hingga pada
akhirnya Rosabeth Moss Kanter berhasil melakukan penelitian dengan membawa isu work-
life balance melalui bukunya yang berjudul “Work and Family in the United States: A
Critical Review and Agenda for Research and Policy”. Hal ini berdampak pada beberapa
perusahaan yang telah berkembang dan maju pada tahun 1980-an mulai menawarkan
program kerja yang berhubungan dengan work-life balance bagi karyawan nya.
Menurut (Preeti Singh, 2011) work-life balance merupakan sebuah rancangan yang
berupa jabatan serta tekad, kehidupan berupa waktu senggang, family time, serta spiritual.
6
dimana pekerja dapat membagi posisi dan mampu mengalami kenikmatan dalam
melakukan berbagai posisi, dengan demikian tidak mengalami konflik rumah tangga dan
meningkatkan loyalitas karyawan, begitu juga dengan penelitian terkait dengan WLB
dimana penelitian yang dilakukan oleh Edr dan Sihombing (2018) bahwa semakin baik
WLB maka akan meningkatkan loyalitas Pegawai dan guru, hal yang sama diungkapkan
oleh Nirmala, Mariskha dan Sari (2019) semakin baik WBL maka akan baik pula loyalitas
2. Rumusan Masalah
3. Apakah pemberian insentif dan work life balance berpengaruh terhadap loyalitas
Driver Gojek?
3. Tujuan Penelitian
Gojek?
7
2. Untuk mengetahui Work Life Balance terhadap Loyalitas Driver Gojek?
3. Untuk mengetahui penagruh pemberian insentif dan work life balance terhadap
4. Manfaat Penelitian
yang lebih luas mengenai kinerja perusahaan dan dijadikan bahan referensi atau
bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melihat sumber
daya manusia yang loyal dan memiliki keseimbagan kehidupan pribadi dan juga
pekerjaan
5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini secara garis besar akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
penulisan.
8
BAB II Landasan teori
Bab ini akan membahas teori mengenai manajemen sumber daya manusia,
pemberian insentif, work life balance, loyalitas kerja, kerangka pikir, dan
hipotesis penelitian
Bab ini akan membahas mengenai tempat dan waktu penelitian, defenisi
operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.Tinjauan teoritis
2.1.Insentif
organisasi atau perusahaan, insentif diberikan ke karyawannya (di luar upah atau gaji
bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, jadi pengertian insentif adalah
sebuah program yang diberikan oleh perusahaan untuk memotivasi karyawan agar
karyawan tersebut jauh lebih giat lagi dalam bekerja dan dapat meningkatkan prestasi
suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atau lainnya dalam upaya
10
Pelaksanaan sistem upah insentif ini adalah untuk meningkatkan output dan
efesiensi, sehingga produktivitas kerja meningkat. Jadi pada dasarnya hal tersebut
Sifat dasar agar sistem upah insentif bisa berhasil adalah sebagai berikut :
efisiensi.
d. standar kerja ditentukan dengan sangat hati- hati. Sttandar terlalu tinggi dan
e. besar upah normal dengan standar kerja per jam hendaknya cukup merangsang
Pengertian insentif menurut Adams dan Hicks adalah semua bentuk imblan
dan hukuman (Punishments) yang diterima oleh pemberi layanan (Providers) sebagai
11
3. Sirait (2006: 200)
diberikan pada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang atau barang.
Insentif Material ini bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahterahan kar
Insentif yang berbentuk uang dapat diberikan dalam berbagai macam, antara lain:
a. Bonus:
Uang yang dibayarkan sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan;
Diberikan secara selektif dan khusus kepada pekerja yang berhak menerima;
persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu dimasukkan ke dalam sebuah
12
dana bonus dan kemudian jumlah tersebut dibagi-bagi antara pihak yang
b. Komisi:
mencakup pembayaran berupa sebagian dari laba bersih yang disetorkan ke dalam
sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam daftar pendapatan setiap peserta.
kemudian hari yaitu pensiun dan pembayaran kontraktual. Pensiun mempunyai nilai
insentif oleh karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu
pegawai dimana pegawai setelah selesai masa kerja dibayarkan sejumlah uang
13
2.1.2 Insentif Nonmateriil
kerjanya, seperti piagam, piala atau medali”. Menurut Sarwoto (1994:159), insentif
g. Pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan (misalnya bendera pada
14
Menurut Greenhaus, Collins, dan Shaw (dalam Ula,dkk, 2015), balance pada
umumnya dipandang sebagai tidak adanya konflik. Tetapi apabila dihubungkan dan
berasal dari efektivitas (berfungsi baik, produktif, sukses) dan dampak positif (memuaskan,
(dalam Purwati, 2016) adalah bagaimana seseorang mampu untuk menyeimbangkan antara
tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarganya. Menurut Fisher (dalam
Darmawan, dkk, 2015) mendefinisikan work-life balance sebagai upaya yang dilakukan
oleh individu untuk menyeimbangkan dua peran atau lebih yang dijalani.
Menurut Moorhead dan Griffin (dalam Hafid & Prasetio, 2017) mengungkapkan
tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarganya. Menurut Grzywacz dan
Carlos (dalam Laela, 2015) mendefinisikan work life balance sebagai pemenuhan harapan
bagi peran terkait yang dinegosiasikan dan dibagi antara peran-peran yang terkait dalam
15
Time balance merujuk pada jumlah waktu yang diberikan oleh individu baik bagi
jumlah waktu yang dialokasikan oleh karyawan pada pekerjaan maupun kehidupan
pribadi mereka dengan keluarga, beragam aktivitas kantor, keluarga atau tempat
sebaliknya.
psikologis dan komitmen suatu individu dalam pekerjaannya maupun hal-hal diluar
pekerjaannya. Waktu yang dialokasikan dengan baik belum tentu cukup sebagai
dengan jumlah atau kapasitas keterlibatan yang berkualitas disetiap kegiatan yang
karyawan tersebut jalani. Sehingga karyawan harus terlibat secara fisik dan
emosional baik dalam kegiatan pekerjaan, keluarga maupun kegiatan sosial lainnya,
16
Satisfaction Balance merujuk pada jumlah tingkat kepuasan suatu individu terhadap
inii cukup baik dalam mengakomodasi kebutuhan pekerjaan maupun keluarga. Hal
ini dilihat dari kondisi yang ada pada keluarga, hubungan dengan teman-teman
maupun rekan kerja, serta kualitas dan kuantitas pekerjaan yang diselesaikan.
a) Emotional Intelligence
work-life balance seseorang. Menurut Gardner & Goleman (1998), karyawan yang
komunikasi yang baik dengan rekan kerja serta dapat mengatur waktu, memenuhi
17
b) Spiritual Intelligence
tempat kerja dan di keluarga (Sum, 2005). Menurut Emmons (2000), individu yang
c) Job Engagement
Job engagement adalah keadaan dimana individu secara emosional dan intelektual
Roma dan Bakker (2002) secara khusus mendefinisikan job engagement sebagai
pemenuhan pekerjaan yang terkait dengan pikiran yang dilakukan dengan semangat
dan dedikasi yang tinggi. Jawaharrani & Susi (2010) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara job engagement dan work-
life balance pada karyawan. Dalam hal ini, karyawan yang terikat dengan
pekerjaan sehingga mereka akan mampu mengelola work-life balance yang baik
d) Organizational Support
18
Work-life balance tidak hanya menjadi tanggung jawab karyawan, tetapi juga
organisasi. Dalam hal ini, organisasi berperan untuk membantu karyawan dalam
kesejahteraan mereka (Eisenberger, dkk, 1986). Di sisi lain, organisasi yang peduli
Cleveland, Hunter, Darcy, & Grady, 2013). Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa
e) Work Overload
balance. Leiter & Schaufeli (1996) menyatakan bahwa karyawan yang mengalami
karyawan dalam menanggapi tuntutan peran yang lain, seperti keluarga. Menurut
Aryee, Srinivas & Tan (2005), ketika karyawan bekerja terlalu keras, mereka
cenderung tidak memberikan hasil yang baik. Vogel (2012) dalam penelitiannya
19
frustrasi dan merasa bahwa mereka tidak mampu menyeimbangkan peran di tempat
f) Technology Advancement
menyelesaikan pekerjaan secara fleksibel karena dapat diakses dengan mudah dan
menjadi berkurang (Lester, 1999). Stephens, McGowan, Stoner, dan Robin (2007)
didukung oleh Waller dan Ragsdell (2012) yang menemukan bahwa teknologi
satu unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap
20
pekerjaannya, jabatannya dan organisasi.Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan
karyawan menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari
bahwa loyalitas kepada pekerjaan tercermin pada sikap karyawan yang mencurahkan
disiplin serta jujur dalam bekerja. Poerwopoespito (2005), juga menjelaskan bahwa sikap
karyawan sebagai bagian dari perusahaan yang paling utama adalah loyal.Sikap ini
ditempat kerja, menjaga citra perusahaan dan adanya kesediaan untuk bekerja dalam jangka
tercermin dari sikap dan perbuatan mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki,
menciptakan hubungan kerja yang baik dengan atasan, rekan kerja, serta bawahan dalam
kerja, menjaga citra perusahaan dan adanya kesediaan untuk bekerja dalam jangka waktu
21
1) Ketaatan atau kepatuhan;
kedinasan yang belaku dan mentaati perintah dinas yang diberikan atasan yang
ketaatan yaitu:
b. mentaati perintah kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang dengan baik
2) Bertanggungjawab
serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang
lain.
3) Pengabdian
22
Pengabdian yaitu sumbangan pemikiran dan tenaga secara ikhlas kepada perusahaan
4) Kejujuran
kejujuran adalah keselarasan antara yang terucap atau perbuatan dengan kenyataan.
Unsur-unsur loyalitas yang lain dikemukakan oleh Steers & Porter (1983)
berhubungan dengan sikap yang akan dilakukan karyawan, dan merupakan proses
1) dorongan yang kuat untuk tetap menjadi anggota perusahaan, kekuatan aspek ini
sangat dipengaruhi oleh keadaan individu, baik kebutuhan, tujuan maupun kecocokan
antara karyawan dan perusahaan dan yang didukung oleh kesamaan tujuan dalam
3) kepercayaan yang pasti dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai perusahaan.
23
perusahaan yang tidak lepas dari kepercayaan perusahaan terhadap karyawan itu
Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi akan memiliki sikap kerja yang positif.
1) kemauan untuk bekerja sama ; bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu
2) rasa memiliki ; adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan
membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab
mereka akan mempunyai sikap fleksibel kearah hubungan antara pribadi. Hubungan
antara pribadi ini meliputi : hubungan sosial diantara karyawan. Hubungan yang
harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti dari teman sekerja.
karyawannya tiap hari datang untuk bekerja sama sebagai manusia seutuhnya dalam
24
2.4.2 Faktor yang mempengaruhi loyalitas kerja
Loyalitas kerja akan tercipta apabila karyawan merasa tercukupi dalam memenuhi
kebutuhan hidup dari pekerjaannya, sehingga meraka betah bekerja dalam suatu
kerja serta upah yang diterima dari perusahaan. Selanjutnya Steers & Porter (1983)
karyawan itu sendiri yang meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat
perusahaan yang dilakukan meliputi tantangan kerja, job stress, kesempatan untuk
interen perusahaan yang dapat dilihat dari sentralisasi, tingkat formalitas, tingkat
25
perusahaan sehingga menimbulkan rasa aman, merasakan adanya keputusan pribadi
Berdasarkan faktor-faktor yang telah diungkap diatas dapat dilihat bahwa masing-
sehingga tuntutan loyalitas yang diharapkan oleh perusahaan, baru dapat terpenuhi apabila
karyaawn memiliki karakteristik seperti yang diharapkan dan perusahaan sendiri telah
kesejahteraan, suasana kerja, upah yang diterima, karakteristik pribadi individu atau
Tabel 2.1
Daftar Peneliti Terdahulu
NO PENELITI JUDUL VARIABEL HASIL PENELITIAN
1 Rahmawati, Pengaruh work life - Work life balance Hasil penelitian ini
2016 balance dan kepuasan menunjukkan bahwa
26
kerja terhadap - loyalitas variabel work life
loyalitas guru SMK di balance berpengaruh
kecamatan Cakung positif terhadap
Jakarta Timur loyalitas guru
2 Larastrini & Pengaruh kepuasan - Work life balance Dari hasil penelitian
Adnyani, kerja lingkungan kerja - loyalitas diketahui bahwa work
2019 & work life balance life balance
terhadap loyalitas berpengaruh positif
karyawan RSU Puri loyalitas karyawan
Raharja
3 Pengaruh intensif dan - intensif Insentif dan disiplin
Nita Febrina disiplin terhadap - loyalitas kerja berpengaruh
S (2016) loyalitas kerja positif dan signifikan
karyawan Operasional terhadap loyalitas kerja
PT Smart Tbk karyawan.
perkebunan Padang
Halaban
Kabupaten Labuhan
Batu Utara
4 Mollinda Hubungan antara - Loyalitas Ada hubungan positif
Aginza Hawa work-life balance - Work-life balance antara work-life
& Harlina dengan loyalitas balance dengan
Nurtjahjanti karyawan pada PT. loyalitas karyawan PT.
(2018) Hanil Indonesia di Hnil Indonesia di
Boyolali Boyolali
5 Putu Meidita Pengaruh kepuasan - Loyalitas Hasil penelitian
Larastrini & I kerja lingkungan kerja - Work-life balance mengimplikasikan
27
Gusti Ayu dan work-life balance bahwa semakin puas
Dewi terhadap loyalitas karyawan terhadap
Adnyani karyawan pekerjannya, maka
(2019) loyalitas karyawan juga
tinggi, lingkungan kerja
yang baik dapat
meningkatkan loyalitas
karyawan, dan
penerapan work-life
balance yang baik
dapat meningkatkan
loyalitas karyawan
6 M. Hanafis Pengaruh kepuasan - Work-life balance Kepuasan kerja,
Nasution, kerja, lingkungan - Loyalitas lingkungan kerja dan
Hidayat kerja dan work-life work-life balance
(2019) balance mempunyai pengaruh
(keseimbangan yang signifikan
kehidupan) terhadap terhadap loyalitas
loyalitas karyawan karyawan
rumah sakit surya
insani Kabupaten
Rokan Hulu
7 Pengaruh - Work life balance Ada pengaruh positif
Sri Wahyuni keseimbangan - Loyalitas dan signifikan antara
Edr (2018) kehidupan kerja (work work-life balance
life balance) dan terhadap loyalitas
kepuasan kerja pegawai dan guru pada
28
terhadap loyalitas sekolah swasta
pegawai dan guru Babarsari Kecamatan
(Studi Pada Sekolah Pancur Batu. Walaupun
Swasta Babarsari secara pengaruh lebih
Kecamatan Pancur lemah dari kepuasan
Batu) kerja. Hal ini berarti
work-life balance
adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi
loyalitas pegawai dan
guru
29
LIFE BALANCE balance berpengaruh
TERHADAP signifikan secara
KINERJA simultan terhadap
KARYAWAN DI kinerja karyawan.
KUD MINATANI
BRONDONG
LAMONGAN
INSENTIF (X1)
H1
H3
LOYALITAS (Y)
H2
2.7 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan kausalitas dari variabel
30
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori perumusan masalah serta penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
31
Kantor PT GOJEK Ambon, Kompleks Ruko Mutiara Super Block ( Ruko No 2), Jl
Jenis data ini adalah data kuantitatif yang menggunakan metode asosiatif kausal.
Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua
variabel atau lebih (Umar, 2005). Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan
a Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih sebagai
b Data Sekunder, yaitu berupa data yang berasal dari peneliti-peneliti terdahulu dan
Jurnal Ilmiah serta informasi lain yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan
32
kemudian ditarik kesimpulannya dalam Sugiyono (2010:117). Populasi dalam penelitian ini
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2009).besanya jumalah sampel dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada
N
n=
1+ N ( e)2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
telolelir ; e= 10%
125
n=
1+150 ( 0.01 )
125
n=
1+1
125
n= =63
2
33
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Adapun teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling atau
teknik pengambilan sampel atau elemen secara acak, dimana setiap elemen atau anggota
Teknik pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
Tabel 3.1
Skala Likert
Kriteria Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
34
merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia
dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan apakah
tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang
baru.
Tabel 3. 2
Operasional Variabel
Variabel Indikator Teknik Pengumpulan
Data
c. kompensasi
35
diberikan oleh perusahaan untuk
di dalam perusahaan
( Independen) b. Keseimbagan
mendefinisikan work-life
36
balance sebagai upaya yang
jawab
Sejalan dengan pernyataan
c. Pengabdian
Robbins dan Judge (2011:119)
d. Kejujuran
yang mengatakan bahwa,
tersebut loyal.
37
Berdasarkan tujian dari penelitian ini, maka beberapa metode analisis data yang
3.5.1 Analisis Deskriptif
a Uji Instrumen
Untuk menunjukkan sejauh mana instrument penelitian dapat dipercaya dan dapat
1 Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut
(Imam Gozhali, 2005) dalam Pramono (2013: 11) . Untuk mengukur validitas
dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
total skor konstruk atau variable. Sedangkan untuk mengetahui skor masing-
masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistic
sebagai berikut :
38
a) Jika r hitung > r table dan bernilai positif, maka variable tersebut valid
c) Jika r hitung > r table tetapi bernilai negatif, maka H0 akan tetap ditolak dan
H1 diterima
2 Uji Reliabilitas
indikator dari variabel atau konstruk. Suatukuisioner dinyatakan reliabel atau handal
a. Repeted measure
jawabannya2.
b. One shot
pertanyaan
39
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakanbantuan program SPSS, yang
akan memberikan fasilitas. Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach:
Alpha ( α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable,
3.5.2.1 Uji Normalitas
yang baik memliki distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk menguji
menunjukkan distribusi yang normal sehingga bisa dilakukan regresi dengan model
liner berganda.
3.5.2.2.Uji Multikolinieritas
40
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Untuk
Inflation Factor (VIF). Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak terdapat
multikolinieritas.
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah Homoskesdatisitas atau tidak terjadi
adalah dengan menguji uji park, yaitu dengan menghitung logaritma dari kuadrat
residual. Jika tida terdapat variabel yang signifikan maka disimpulkan bahwa model
regresi bebas dari gejala heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas
3.5.3 Uji Hipotesis
langsung dan kompensasi tidak langsung. Jika dimasukkanpada formulasi regresi liner
berganda, maka akan diperoleh persamaan regresi liner berganda sebagai berikut :
Y= a + b1X1+ b2X2+ e
41
Dimana :
Y : Variabel dependen ( Loyalitas )
a : Nilai konstanta
X1: Insentif
X2: WorkLifeBalance
e: standar eror
Batasn dari nilai koefisien determinasi ini adalah 0 < R2 < 1. Apabila nilai koefisien
3.5.3.2 Uji signifikansi simultan (uji f)
42
H0 : b1= b2= b3= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh
3.5.3.3 Uji signifikansi parsial(uji t)
bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variable terikat secara
individual untuk setiap variabel. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
terhadap loyalitas .
terhadap loyalitas .
43
BAB IV
44
4.1.1.1 Sejarah PT Gojek Indonesia
Gojek Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa On-
demand berbasis online mobile platform di bawah naungan PT. Aplikasi Karya Anak
Bangsa. Perusahaan ini didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010 yang pada
awalnya merupakan merupakan jasa transportasi roda dua (ojek) yang dipesan melalui
telfon, hingga akhirnya meluncurkan aplikasi yang dapat diunduh di Playstore (Android)
dan App Store (iPhone) pada tahun 2015. Hingga saat ini, Gojek sudah tersebar di lebih
dari 50 kota di Indonesia. Pada Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak 10 juta
unduhan dan pada Agustus 2016, Gojek mendapatkan pendanaan sebesar 550 juta dollar
atau setara dengan 7,2 trilyun rupiah. Hal ini membuat gojek memiliki valuasi atau harga
perusahaan sebesar 1,3 milyar dollar atau 17 trilyun rupiah. Jumlah tersebut bahkan lebih
tinggi dibanding transportasi udara Garuda Indonesia yang memili valuasi sebesar 12,3
rupiah.
45
1. Kecepatan Bekerja dengan cepat, dan terus belajar dan berkembang dari
pengalaman.
masyarakat Indonesia.
Tabel 4.1
Jasa layanan yang ditawarkan
No Jenis Layanan Jasa yang ditawarkan Keterangan
46
Go med Layanan pesan antar obat-obatan
Gojek Directors
47
Nadiem Makarim Michael Angelo Moran Rohan Monga
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kusioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Imam Gozhali,
2005) dalam Pramono (2013: 11) . Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variable.
Sedangkan untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak,
Jika r hitung > r table dan bernilai positif, maka variable tersebut valid
Jika r hitung > r table tetapi bernilai negatif, maka H0 akan tetap ditolak dan H1
diterima
48
Tabel 4.2
Uji Validitas Kuisioner loyalitas
Variabel No Rhitung rtabel Ket
1 0,649 0,244 Valid
2 0,652 0,244 Valid
Loyalitas (Y)
3 0,411 0,244 Valid
4 0,664 0,244 Valid
5 0,378 0,244 Valid
7 0,422 Valid
49
9 0,317 0,244 Valid
mempunyai nilai rhitung ≥ rtabel 0.244 sehingga seluruh butir pernyataan dikatakan
valid.
indikator dari variabel atau konstruk. Suatukuisioner dinyatakan reliabel atau handal
Tabel 4.3
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
50
Insentif 0,357 Reliabel
Dari hasil analisis dapat dilihat nilai dari variabel loyalitas 0,443,
variabel intensif sebesar 0,357, dan variabel work life balance sebesar 0,497.
yang baik memliki distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk menguji
menunjukkan distribusi yang normal sehingga bisa dilakukan regresi dengan model
liner berganda.
Tabel 4.4
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
51
Unstandardized Residual
N 63
Negative -.187
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Untuk
52
mendeteksi adanya multikolinieritasadalah dengan menggunakan nilaiVariance
Inflation Factor (VIF). Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidakterdapat
multikolinieritas.
Tabel 4.5
Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
1 (Constant)
SPSS 22 pada tabel di atas, nilai VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,10 maka dapat
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah Homoskesdatisitas atau tidak terjadi
adalah dengan menguji uji park, yaitu dengan menghitung logaritma dari kuadrat
residual. Jika tida terdapat variabel yang signifikan maka disimpulkan bahwa model
53
regresi bebas dari gejala heteroskedastisitas.Hal ini terlihat dari probabilitas
Tabel 4.6
Uji Heteroskedatisitas
Model Sig.
1 (Constant) .277
INSENTIF .645
WORKLIFEBALANCE .485
insentif sebesar 0,277 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut,
Nilai signifikansi variabel work life balance 0,645 lebih besar dari 0,05.
0,485 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan
4.3.4 Uji t
Uji hipotesis dengan T-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variable terikat secara individual untuk
54
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh pemberianInsentif (b1)
terhadap loyalitas .
terhadap loyalitas .
Tabel 4.7
Uji t
UJI T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan tabel output SPSS “Coefficients” diatas diketahui nilai signifikansi (sig)
variabel (X1) Intensif adalah sebesar 0,000 karena nilai sig. 0,000 < 0,005 maka dapat
disimpulkan bahwa H1 atau hipotesis pertama diterima. Artinya ada pengaruh antara
Intensif (X1) terhadap variabel loyalitas (Y), sedangkan nilai pada variabel Work Life
Balance (X2) adalah sebesar 0,831 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 atau
55
Hipotesis kedua ditolak. Artinya tidak adanya pengaruh antara Work Life Balance (X2)
Nilai koefisien determinasi menunjukan sampai seberapa besar variasi perubahan variabel
independen mampu menjelaskan perubnahan variabel dependen. Batasn dari nilai koefisien
determinasi ini adalah 0 < R2 < 1. Apabila nilai koefisien determinasi sebesar 1 (100%)
sebsar 0 menunjukan tidak terdapat variabel independen dengan variabel yang dipredksi.
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
1 .481
a
.232 .206 1.07349
56
Sumber : Data Primer yang diolah Peneliti, 2021
Berdasarkan data diatas, diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0, 232 atau
(23,2%). Hal ini menunjukkan bahwa 23,2% variabel loyalitas dijelaskan lewat
variabel insentif dan variabel work life balance, sedangkan sisanya 76,8% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.3.6 Uji F
Tabel 4.9
Uji F
ANOVAa
57
Total 90.000 62
Dari uji ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 22, berdasarkan tabel diatas
diketahui nilai sig. 0,000 < 0,05, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan
dalam uji F dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dengan kata lain Insentif (X1)
dan Work Life Balance (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Loyalitas (Y)
Tabel 4.10
Ringkasan uji Hipotesis
HIPOTESIS PERNYATAAN HASIL
DITERIMA DITOLAK
loyalitas
loyalitas
58
signifikan terhadap loyalitas
4.4 PEMBAHASAN
dituangkan ke dalam alat uji instrumen (Kuisioner) memiliki kaitan atau hubungan. Hal
ini terukur jelas pada setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden.
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, jika kompensasi dan atau komisi itu dirasa
cukup membantu memenuhi kebutuhan hidup maka secara signifikan juga dirasa hal itu
tugas sebagai driver. Selain itu Faktor WLB juga merupakan salah satu variabel dengan
pekerjaan yang baik akan menghasilkan semangat kerja tinggi, timbulnya perasaan
puas terhadap pekerjaan yang dimiliki dan adanya rasa tanggung jawab terhadap
59
Hasil uji parsial (uji t) antara Insentif terhadap loyalitas menunjukan nilai
Probabilitas dilihat dari taraf signifikansi 0,000 > 0,05 Hal ini berarti bahwa Insentif
Kompensasi dan profit yang merupakan indikator dari variabel Insentif dirasa
memberikan dampak yang besar atas loyalitas Driver Gojek di Kota Ambon, hal ini
likert yang menyimpulkan bahwa sebagian besar responden merasa puas atas insentif
yang diberikan, insentif yang diberikan perusahaan dirasa sesuai dengan hasil yang
terlah dicapai, selain itu responden juga menyikapi bahwa kompensasi dan profit dalam
hal ini insentif dirasakan dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup. Atas dasar-
dasar indikator yang diakumulasikan dengan skala likert pada uji instrument
(Kuisioner) itulah maka penting kiranya untuk meperhitungkan insentif sebagai salah
Penelitian ini sejalan dengan apa yang pernah ditelliti oleh Sapaynarta Kartika
Dewi (2013) menyatakan bahwa Hasil pengujian secara parsial yang menunjukan
bahwa variabel insentif Finansial (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
karyawan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Sapaynarta dan Kartika Dewi (2013) dengan judul Pengaruh Insentif finansial dan
lingkungan kerja fisik terhadap loyalitas karyawan PT. Jasaraharja Putera cabang
60
Denpasar, dengan menggunakan Variabel Insentif dan loyalitas, hasil penelitian
Gojek.
Berdasarkan dari hasil perhitungan nilai Probabilitas 0,831 > 0,05, sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa (X2) Work Life Balance tidak berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas (Y). Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa Work Life
Balance tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap loyalitas driver Gojek (Y).
hal ini dapat diartikan bahwa Work Life Balance atau keseimbangan dalam membagi
waktu kerja dengan waktu bersama keluarga dan hobby tidak mempengaruhi loyalitas
Berdasarkan data yang dianalisa dan diolah itulah, kemudian dirasa bahwa
variabel Work life balance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas
Driver Gojek di Kota Ambon. Seperti contoh, sebagian responden menyatakan bahwa
jumlah waktu yang banyak saat bekerja tidak mempengaruhi atau tidak menghalangi
responden untuk memenuhi tanggung jawab terhadap keluarga atau bahkan responden
juga turut menyatakan bahwa pekerjaan responden tidak berpengaruh terhadap hoby
yang mereka tekuni, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa memang work life
61
balance tidak cukup berpengaruh terhadap loyalitas driver gojek di Kota Ambon.
dan Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Kusuma (2017) yang menyatakan bahwa Work life balance tidak berpengaruh secara
positif signifikan yang mempengaruhi loyalitas karyawan. Penelitian ini juga sekaligus
membantah Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2016) dengan judul Pengaruh
Work Life Balance dan kepuasaan kerja terhadap loyalitas guru SMK di Kecamatan
Cakung Jakarta Timur dengan Variabel Work Life Balance dan Loyalitas. Hasil
loyalitas guru.
Dari uji ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 22, berdasarkan tabel diatas
diketahui nilai sig. 0,000 < 0,05, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan
dalam uji F dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dengan kata lain Insentif (X1)
dan Work Life Balance (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Loyalitas (Y).
62
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
personal, faktor organisasi dan faktor non organisasi terhadap komitmen organisasi, Kantor
63
PT GOJEK Ambon, Kompleks Ruko Mutiara Super Block ( Ruko No 2), Jl Rijali Mutiara-
Mardika, Kel Rijali, Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Populasi dalam penelitian ini
diperoleh 125 driver Gojek di Kota Ambon, dengan sampel sebanyak 63 Driver Gojek di
Kota Ambon. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang sudah diuraikan, maka
a. Hasil uji parsial (uji t) antara variable Insentif terhadap loyalitas menunjukan nilai t
hitung sebesar 3.864 dan t tabel sebesar 13.446 dengan nilai Probabilitas 0,000 < 0,05
Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa nilai variabel Insentif yang dilihat berdasar nilai
menyatakan bahwa Insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas dapat
diterima.
b. Hasil uji parsial (uji t) antara Insentif terhadap loyalitas menunjukan nilai t hitung 0,214
dengan t tabel sebesar 20.747 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,831 > 0,05.
Dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Work Life Balance tidak
work life balance berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas tidak dapat diterima.
d. Dari hasil uji F Simultan atau uji secara bersama-sama, berdasarkan nilai signifikansi
terhadap taraf signifikansi diperolehlah 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
insentif dan variabel work life balance berpengaruh terhadap variabel loyalitas.
64
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya lebih baik karena penelitian ini terdapat dua variabel bebas
yaitu Insentif dan work life balance, maka diharapkan penelitian selanjutnya dapat
2. Untuk masa yang akan datang dalam mengisi kuisioner sebaiknya responden didampingi
langsung oleh peneliti agar informasi yang didapatkan responden lebih tepat dan jelas.
1. Dikarenakan dalam penelitian ini berdasarkan Uji t terdapat satu variabel ditolak, yaitu
variabel Work Life Balance maka dapat di asumsikan bahwa driver lebih mengutamkan
pekerjaan yang dia kejarkan sekarang tapi di lain sisi tidak dapat dipungkiri bahwa driver
juga mempunyai tanggung jawab moral dan moril terhadap keluarga dan juga hobby, Maka
65
pentingnya driver gojek dapat menyeimbangkan waktu antar kerja, keluarga dan juga
hobby.
DaftarPustaka
AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
66
Dina, D. (2018). Pengaruh Work-Life Balance Terhadap Kinerja Karyawan di KUD
Emmons, R.A. (2000) Spirituality and Intelligence: Problems and Prospects. The
BadanPenerbit UNDIP.
Greenhaus, J. H., Collins, M. K., & Shaw, J. (2003). The Relation Betw eenWorkFamily
Goleman, D. (1998). Working With Emotional Intelligence. New York: Bantam Books
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi
Aksara: Jakarta
BumiAksara
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber DayaManusia. Edisi Revisi. Jakarta:
Penerbit PT BumiAksara
67
Hawa, M. A., & Nurtjahjanti, H. (2018). Hubungan Antara Work-Life Balance Dengan
Loyalitas Karyawan Pada Pt. Hanil Indonesia Di Boyolali. Empati, 7(1), 424–429.
Hidayat, Nasution. 2019. Pengaruh kepuasan kerja, lingkungan kerja dan work life balance
https://siwalimanews.com/driver-gojek-diintimidasi-dprd-geram/.
Husein Umar. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali
Persada
Israyati. 2020. Pengaruh Insentif Dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Kerja
Karyawan Pada PT BANK ACEH SYARIAH. Banda Aceh : Universitas Islam Negeri
AR-RANIRY
Jakarta
68
Kadarwati.(2003) .Hubungan Antara Persepsi Terhadap Upah dan Jaminan Sosial Dengan
Muhammadiyah Surakarta.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i06.p14
Mayer, J.D. & Salovey, P. (1997). What Is Emotional Intelligence? dalam Salovey. P. &
McDonald, P., dan Bradley, L.M. (2005). The Case for Work/Life Balance: Closing the
Ranupandojo, H., dan Suad Husnan, 2002, Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE
69
LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PT.
Singh, P. and Khanna, P. 2011. WorkLife Balance: A Tool for Increased Employee
Sri Wahyuni. (2018). Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja ( Work-life Balance ) dan
Kepuasan Kerja terhadap Loyalitas Pegawai dan Guru ( Studi pada Sekolah Swasta
Sudimin, Theo. 2003. Whistleblowing: Dilema Loyalitas dan Tanggung Jawab Publik.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitasif, Kualitatif dan R &D. Alfabeta, Bandung.
Sutardi Finata. 2016. Pengaruh motivasi lingkungan kerja, dan intensif terhadap
PGRI KEDIRI
70
Loyalitas Kinerja Guru. Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 01(01), 48–58.
LAMPIRAN 1
KUISIONER
Petunjuk Pengisian
71
1. Pilihlah salah satu jawaban yang memenuhi persepsi Saudara dengan cara memberi tanda
centang (√).
2. Isilah data responden berikut berdasarkan kriteria yang Bapak/Ibu/Saudara-I miliki.
Data Responden:
Nama : * ) boleh tidak diisi
Jenis Kelamin : () 1. Laki-laki () 2.Perempuan
Pendidikan Terakhir terakhir : (______)
1. Sekolah Dasar
2. Sekolah Menengah Pertama
3. Sekolah Menengah Atas
4. Diploma
5. Sarjana
6. Master (S2)
7. Doktor (S3)
Usia : _____
Tahun Lama bekerja : ______ Tahun _____Bulan
Keterangan:
1. STS : Sangat tidak setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. RR : Ragu-ragu
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
72
Loyalitas (Y)
NO PERTANYAAN STS TS RR S SS
Insentif (XI)
NO PERTANYAAN STS TS RR S SS
73
1. Saya merasa puas atas insentif
yang diberikan oleh perusahaan
75
UJI VALIDITAS LOYALITAS
Correlations
LYLTS1 Pearson
1 .511** .082 .386** .058 .047 .649**
Correlation
Sig. (2-
.000 .523 .002 .654 .712 .000
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63
LYLTS2 Pearson
.511** 1 .057 .474** .093 .022 .652**
Correlation
Sig. (2-
.000 .660 .000 .469 .862 .000
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63
LYLTS3 Pearson
.082 .057 1 .115 .097 .049 .141
Correlation
Sig. (2-
.523 .660 .369 .448 .700 .269
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63
LYLTS4 Pearson
.386** .474** .115 1 .045 .105 .664**
Correlation
Sig. (2-
.002 .000 .369 .729 .413 .000
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63
LYLTS5 Pearson
.058 .093 .097 .045 1 .282* .378**
Correlation
Sig. (2-
.654 .469 .448 .729 .025 .002
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63
LYLTS6 Pearson
.047 .022 .049 .105 .282* 1 .518**
Correlation
Sig. (2-
.712 .862 .700 .413 .025 .000
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63
76
LOYALITAS Pearson
.649** .652** .141 .664** .378** .518** 1
Correlation
Sig. (2-
.000 .000 .269 .000 .002 .000
tailed)
N 63 63 63 63 63 63 63
INSTF INSEN
INSTF1 INSTF2 INSTF3 INSTF4 INSTF5 INSTF6 7 TIF
INSTF1 Pearson
1 .074 .029 .050 .353** .199 .092 .372**
Correlation
N 63 63 63 63 63 63 63 63
INSTF2 Pearson
.074 1 .170 .014 .244 .010 .090 .431**
Correlation
Sig. (2-tailed) .563 .182 .914 .054 .937 .481 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
INSTF3 Pearson
.029 .170 1 .014 .181 .248* .238 .375**
Correlation
Sig. (2-tailed) .821 .182 .916 .156 .050 .061 .002
N 63 63 63 63 63 63 63 63
INSTF4 Pearson
.050 .014 .014 1 .218 .046 .060 .411**
Correlation
Sig. (2-tailed) .699 .914 .916 .087 .720 .642 .001
N 63 63 63 63 63 63 63 63
INSTF5 Pearson
.353** .244 .181 .218 1 .314* .044 .487**
Correlation
Sig. (2-tailed) .005 .054 .156 .087 .012 .734 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63
77
INSTF6 Pearson
.199 .010 .248* .046 .314* 1 .159 .004
Correlation
Sig. (2-tailed) .117 .937 .050 .720 .012 .214 .973
N 63 63 63 63 63 63 63 63
INSTF7 Pearson
.092 .090 .238 .060 .044 .159 1 .422**
Correlation
Sig. (2-tailed) .471 .481 .061 .642 .734 .214 .001
N 63 63 63 63 63 63 63 63
INSENTIF Pearson
.372** .431** .375** .411** .487** .004 .422** 1
Correlation
N 63 63 63 63 63 63 63 63
78
Correlations
WORKLIF
WLB WLB WLB WLB EBALANC
WLB1 WLB2 3 4 5 6 WLB7 WLB8 WLB9 WLB10 E
WLB1 Pearson
1 .484** .671** .680** .109 .022 .145 .140 .061 .090 .687**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .396 .867 .257 .273 .635 .481 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB2 Pearson
.484** 1 .449** .489** .143 .106 .035 .091 .093 .027 .619**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .264 .406 .784 .476 .467 .834 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB3 Pearson
.671** .449** 1 .371** .117 .055 .072 .262* .133 .077 .597**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .362 .667 .577 .038 .300 .550 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB4 Pearson
.680** .489** .371** 1 .339** .146 .026 .100 .076 .098 .653**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .007 .253 .840 .435 .552 .446 .000
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB5 Pearson
.109 .143 .117 .339** 1 .163 .058 .066 .184 .212 .244
Correlation
Sig. (2-tailed) .396 .264 .362 .007 .203 .654 .607 .149 .096 .054
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB6 Pearson
.022 .106 .055 .146 .163 1 .121 .158 .120 .011 .059
Correlation
Sig. (2-tailed) .867 .406 .667 .253 .203 .344 .217 .349 .930 .643
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB7 Pearson
.145 .035 .072 .026 .058 .121 1 .205 .283* .345** .276*
Correlation
Sig. (2-tailed) .257 .784 .577 .840 .654 .344 .108 .025 .006 .029
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
79
WLB8 Pearson
.140 .091 .262* .100 .066 .158 .205 1 .285* .307* .127
Correlation
Sig. (2-tailed) .273 .476 .038 .435 .607 .217 .108 .023 .014 .323
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB9 Pearson
.061 .093 .133 .076 .184 .120 .283* .285* 1 .315* .371**
Correlation
Sig. (2-tailed) .635 .467 .300 .552 .149 .349 .025 .023 .012 .003
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WLB10 Pearson
.090 .027 .077 .098 .212 .011 .345** .307* .315* 1 .383**
Correlation
Sig. (2-tailed) .481 .834 .550 .446 .096 .930 .006 .014 .012 .002
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
WORKLIF Pearson
.687** .619** .597** .653** .244 .059 .276* .127 .371** .383** 1
EBALANC Correlation
E Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .054 .643 .029 .323 .003 .002
N 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
RELIABILITAS LOYALITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.443 6
RELIABILITAS INSENTIF
Reliability Statistics
80
Cronbach's
Alpha N of Items
.357 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.497 10
LAMPIRAN 3
Unstandardized
Residual
N 63
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.01110999
81
Most Extreme Differences Absolute .187
Positive .074
Negative -.187
Test Statistic .187
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
Collinearity Statistics
1 (Constant)
Model Sig.
1 (Constant) .277
INSENTIF .645
WORKLIFEBALANCE .485
82
4.) Hasil Regresi Berganda
REGRESI
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 WORKLIFEBAL
ANCE, . Enter
INSENTIF b
KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summary
1 .481 a
.232 .206 1.07349
UJI T
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
83
UJI F
ANOVAa
Total 90.000 62
84
LAMPIRAN 4
1. Variabel Loyalitas
NO 1 2 3 4 5 6 TOTAL
1 1 2 4 3 4 4 18
2 3 2 4 4 4 4 21
3 4 4 4 4 4 3 23
4 4 5 4 5 4 4 26
5 5 5 5 5 4 5 29
6 4 5 4 3 4 4 24
7 4 5 4 4 4 4 25
8 5 4 4 5 4 4 26
9 4 5 4 5 1 2 21
10 4 3 5 2 3 2 19
11 4 5 4 4 4 4 25
12 5 4 5 4 4 5 27
13 4 4 4 4 5 5 26
14 4 4 5 4 4 5 26
15 3 2 4 3 4 5 21
16 5 4 4 5 5 4 27
17 4 4 5 4 4 5 26
18 4 4 5 4 4 3 24
19 4 5 4 5 4 5 27
20 4 4 4 4 5 4 25
21 4 5 4 4 4 4 25
22 4 5 4 4 4 4 25
23 4 5 4 5 3 2 23
24 4 4 4 3 5 4 24
25 4 4 5 4 4 4 25
26 4 5 4 4 4 4 25
27 4 4 4 4 4 5 25
28 4 4 4 4 4 4 24
29 4 4 4 4 4 4 24
30 3 2 4 2 4 4 19
85
31 4 5 4 4 4 4 25
32 4 4 5 4 4 4 25
33 3 4 5 5 4 4 25
34 4 4 4 4 4 5 25
35 4 5 4 3 4 4 24
36 4 5 4 4 4 5 26
37 5 4 4 5 4 4 26
38 4 3 4 3 4 3 21
39 4 5 4 4 4 4 25
40 4 4 3 5 4 5 25
41 4 4 4 4 4 5 25
42 4 4 4 4 5 2 23
43 4 4 4 5 4 4 25
44 4 5 4 5 5 4 27
45 4 4 4 4 4 4 24
46 4 5 4 5 5 4 27
47 4 4 4 4 4 3 23
48 4 4 3 4 4 5 24
49 4 4 4 4 5 4 25
50 4 3 4 5 5 4 25
51 4 4 4 4 4 5 25
52 4 5 4 5 4 4 26
53 4 4 5 5 5 4 27
54 4 4 5 4 3 5 25
55 4 4 5 4 4 4 25
56 4 4 3 5 4 4 24
57 4 4 4 4 4 5 25
58 4 4 4 4 4 5 25
59 4 4 4 5 4 4 25
60 4 5 4 5 4 5 27
61 4 4 4 4 4 4 24
62 4 5 4 5 4 5 27
63 4 4 4 4 5 5 26
86
2. Variabel Insentif
NO 1 2 3 4 5 6 7 TOTAL
1 4 5 4 4 5 4 4 30
2 4 4 3 4 4 4 4 27
3 4 3 4 5 4 4 5 29
4 5 4 4 5 4 4 4 30
5 4 4 3 4 4 4 4 27
6 5 4 4 4 4 5 4 30
7 4 4 4 5 4 4 3 28
8 4 4 4 4 5 4 4 29
9 4 5 4 4 5 4 5 31
10 4 4 4 4 5 3 4 28
11 4 4 4 4 5 4 4 29
12 5 4 4 4 5 3 5 30
13 4 3 4 3 4 4 3 25
14 4 5 4 4 4 4 4 29
15 4 4 3 4 2 5 4 26
16 4 5 4 4 4 4 5 30
17 4 4 4 5 4 4 4 29
18 4 4 4 5 4 4 4 29
19 4 4 5 4 4 4 5 30
20 4 4 4 5 4 4 4 29
21 4 4 3 5 4 4 4 28
22 4 4 3 5 4 5 4 29
23 4 4 4 3 4 4 4 27
24 4 5 4 5 4 4 4 30
25 4 4 4 5 4 4 4 29
26 4 4 4 4 5 4 4 29
27 4 5 4 4 5 5 4 31
28 4 5 4 4 5 4 5 31
29 4 5 4 4 4 4 4 29
30 4 5 4 5 4 4 3 29
31 3 4 4 4 4 5 4 28
32 4 4 4 5 4 4 4 29
33 4 4 3 4 4 5 4 28
34 4 5 4 4 4 4 4 29
87
35 4 4 3 5 4 4 4 28
36 4 4 4 3 4 4 5 28
37 5 4 4 4 4 4 4 29
38 4 3 5 4 4 4 4 28
39 4 4 4 5 4 4 4 29
40 4 4 5 4 4 4 4 29
41 4 4 4 5 4 4 5 30
42 4 5 4 5 4 4 4 30
43 4 4 4 4 4 4 4 28
44 4 4 4 4 4 4 4 28
45 5 4 4 4 5 4 4 30
46 4 4 3 4 4 4 4 27
47 4 4 4 5 4 4 5 30
48 4 4 4 4 4 4 5 29
49 4 4 4 3 5 4 4 28
50 5 4 4 4 5 4 4 30
51 4 4 4 3 4 4 4 27
52 4 4 4 4 4 3 4 27
53 4 3 5 5 4 4 5 30
54 4 4 4 5 4 4 4 29
55 5 5 4 4 5 4 3 30
56 5 4 4 4 5 4 4 30
57 4 4 4 3 4 4 4 27
58 4 4 4 4 4 3 4 27
59 4 3 5 5 4 4 5 30
60 4 4 4 5 4 4 5 30
61 5 5 4 4 5 3 5 31
62 4 5 4 5 4 4 4 30
63 3 4 4 4 4 4 5 28
88
3. Variabel Work Life Balance
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
1 4 3 4 2 3 4 4 5 4 5 38
2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42
3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 44
5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43
6 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 41
7 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 43
8 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 42
9 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
13 3 4 3 2 4 5 4 3 4 4 36
14 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
15 2 2 2 2 4 4 5 4 5 4 34
16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
17 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 41
18 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 43
19 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 43
20 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42
21 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42
22 4 4 3 5 5 4 3 5 4 3 40
23 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 43
24 4 4 3 5 5 3 4 5 5 5 43
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 40
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 40
29 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 42
30 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
31 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42
32 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
33 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 39
34 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 36
89
35 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 40
36 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
37 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 43
38 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 41
39 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 42
40 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 44
41 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42
42 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 44
43 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42
44 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 43
45 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 35
46 3 4 3 2 4 4 4 5 4 5 38
47 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 43
48 2 2 2 2 4 5 4 4 5 4 34
49 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 45
50 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 40
51 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42
52 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
53 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 42
54 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 42
55 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 43
56 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 43
57 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42
58 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 42
59 3 4 3 2 4 4 3 5 4 4 36
60 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
61 2 2 2 2 4 4 4 5 4 5 34
62 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 43
63 4 3 2 4 4 5 4 4 5 4 39
90