DISUSUN OLEH :
NISN : 0041368852
Disusun Oleh :
NISN : 0041368852
Mengetahui,
Heryadi, M.Tr.Pi.
NIP.19820430 200903 1 002 Adhe Marantika, S.Pi.
Mengesahkan,
ii
LEMBAR PENGESAHAN II
NISN : 0041368852
SUMATERA MANDIRI
HARI/TANGGAL :
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, zat yang maha indah
dengan segala keindahan-Nya, zat yang maha pengasih dengan segala kasih
sayang-Nya. Alhamdullilah berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 6 (enam) bulan, sejak tanggal 21
Juni sampai dengan tanggal 21 Desember 2021 di CV. Sumatera Mandiri dan
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada :
1. Kedua Orang tua tercinta, serta keluarga yang senantiasa mendo’akan
dan memberikan dukungan selama Praktik Kerja Lapangan
berlangsung.
2. Bapak Ridhuan, S.Pd., M.Si Selaku Kepala Sekolah SMK N 1
Tanjung lago yang telah memberikan amanatnya untuk melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan.
3. Bapak Heryadi, M.Tr.Pi selaku Pembimbing UPR CV. Sumatera
Mandiri
4. Ibu Ir.Aryani, selaku Ketua Pelaksanaan Program Praktik Kerja
Lapangan
5. Ibu Adhe Marantika, S.Pi. selaku Pembimbing Sekolah.
6. Seluruh Guru SMK N 1 Tanjung lago yang telah memberikan ilmunya
selama penulis mengikuti pendidikan di sekolah ini.
7. Bapak Medy Allamsyah dan bapak ayat selaku pembimbing lapangan
8. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penulisan
laporan
Saya menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu saya dengan
senang hati menerima kritk dan saran yang sifatnya mendukung demi
kemajuan saya di masa yang akan datang. Saya berharap mudah-mudahan
laporan ini bermanfaat bagi saya, pembaca dan semua pihak.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 1.................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN II...............................................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................................1
1.2. Tujuan Pendidikan PKL...........................................................................2
1.3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ...................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM UPR CV. SUMATERA MANDIRI
2.1. Sejarah Singkat UPR CV. Sumatera Mandiri...........................................3
2.2. Struktur Organisasi...................................................................................3
2.3. Visi dan Misi UPR CV. Sumatera Mandiri..............................................3
2.4. Komoditas Ikan Yang Dibudidayakan.....................................................4
2.5. Sarana dan Prasarana UPR CV. Sumatera Mandiri..................................4
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. klasifikasi Ikan Nila.................................................................................6
3.2. Morfologi Ikan Nila.................................................................................7
3.3. Ciri-ciri Ikan Nila....................................................................................8
3.4. Habitat dan Tingkah Laku.......................................................................8
3.5. Pertumbuhan Ikan Nila............................................................................9
3.6. Perkembangan Ikan Nila.......................................................................10
v
4.2.1. Kegiatan PKL Bulan Ke-1..................................................................13
4.3.5.Pelaksanaan Pemijahan........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan nila adalah ikan yang asli berasal dari sungi Nil dan perairan sekitarnya.
Ikan nila ini termasuk mudah di budidayakan, di Indonesia ikan nila termasuk
komoditas unggulan dan pembudidayaan nya berkembang cukup baik. saat ini
ikan nila telah dibudidayakan di kolam, jaring apung, keramba dan sawah. Ikan
nila termasuk ikan yang memiliki daya tahan hidup yang cukup baik di berbagai
perairan karena itu ikan nila dapat dibudidayakan di tambak.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu sistem yang diterapkan dalam
proses pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang bertujuan agar
siswa-siswi yang mendapat pendidikan dari SMK bisa mendapatkan pengalaman
dalam dunia kerja/industri. Di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) CV. Sumatera
Mandiri merupakan daerah yang sangat potensial untuk melakukan suatu
budidaya dan memiliki fasilitas yang cukup serta memiliki kualitas pembenihan.
1
1.2. Tujuan Pendidikan SMK
Adapun tujuan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di unit Pembenihan
Rakyat (UPR) CV. Sumatera Mandiri sebagai berikut:
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
Pada tahun 2008 telah berdiri UPR CV. SUMATERA MANDIRI yang
berlokasi di jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Demang Lebar Daun, Palembang.
pada saat itu memulai usaha dengan pembenihan ikan nila dari bogor. pada saat
itu ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila gesit, nila best dan nila arwana, dan
ikan Larasati. Sekarang yang dominan dibudidayakan adalah ikan nila best, ikan
nila Nirwana dan ikan nila Larasati.
Untuk memenuhi kebutuhan sendiri agar tidak membeli bibit atau indukan
dari luar
3
2.4. Komoditas Ikan Yang Dibudidayakan
1. Ikan Nila
Ikan nila adalah jenis ikan konsumsi perairan tawar, ikan ini bukan asli dari
Indonesia tetapi berasal dari Afrika yang diperkirakan masuk dan diperkenalkan
sekitar tahun 1968. Nama ilmiah dari ikan nila adalah Oreochromis Nilotiicus,
dari bentuk tubuh nya ikan nila memiliki tubuh yang lebih lebar dibanding kan
dengan mujair, memiliki garis-garis ekor dan punggung. Ikan nila yang dapat
hidup pada perairan air hangat dan merupakan ikan pemakan segala atau
omnivora, dikarenakan Ikan ini merupakan pemakan plankton dan pemakan
tumbuhan.
2. Ikan Lele
Nama ilmiah ikan lele ialah Clarias Bathracus. Ikan lele adalah jenis ikan
konsumsi perairan iar tawar. Ikan lele yang di budidayakan di UPR CV. Sumatera
Mandiri yaitu : Lele dumbo dan lele mutiara
3. Ikan Gabus
Ikan gabus adalah salah satu ikan predator karena pada alam nya ikan gabus
memakan kodok dan ikan kecil. Namun di UPR CV. Sumatera Mandiri ikan
gabus di beri pakan berupa pellet 781.
Sarana dan prasarana yang terdapat di UPR CV. Sumatera Mandiri sudah cukup
memadai serta sangat tersusun baik dari wadah budidaya maupun peralatan
budidaya di sana terdapat induk jantan dan untuk betina, Air, Pakan, Obat-obatan,
21 kolam beton untuk pendederan benih ikan nila dengan ukuran 2x3 m² dengan
kedalaman kolam 50 cm sedangkan kedalaman air nya 30 cm.
Bak fiber berjumlah 8 unit dengan ukuran 1x2 m² dengan kedalaman bak 50 cm
sedangkan kedalaman air nya 30 cm, 12 bak fiber bulat dengan diameter 2 m², 10
bak fiber ukuran 2x4 m² dengan kedalaman kolam 1 m sedangkan kedalaman air
nya 50 cm, 12 kolam beton untuk kolam pemijahan ikan nila dengan ukuran 3x5
4
m² dengan kedalaman kolam 1 m sedangkan kedalaman air 50 cm, 1 kolam
keramik ukuran 8x12 m² dengan kedalaman kolam 2 m sedangkan kedalaman air
150 cm untuk pemijahan, 1 kolam beton berukuran 4x12 m² dengan kedalaman
kolam 1 m sedangkan kedalaman air 50 cm untuk pemijahan, 1 unit mes, gudang
pakan dan hatchery di dalamnya terdapat 10 unit aquarium. Aerator berjumlah
unit untuk mensuplai oksigen untuk kolam pemijahan dan pendeder.
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 1982 ada perubahan klasifikasi pada spesies nila menjadi
Oreochromis Nilotiicus dengan Genus Oreochromis yang sebelumnya bernama
Tilapia nilatica. Perubahan itu di pelopori oleh Dr.Trewevas (1980) dengan
membagi jenis menjadi tiga (3) berdasarkan perilaku induk terhadap anak-anak
nya. Golongan ini mempunyai perilaku yang unik, yaitu induk betina akan
mengulum telur yang telah dibuahi kedalam rongga mulut nya. Perilaku ini dalam
bahasa Inggris nya di nama kan mouth breeder (pengeram di mulut), dan pendapat
Dr.Trewevas ini disepakati oleh para ahli ikan ichthiology sehingga pembagian
sebagai berikut:
1. Genus Oreochromis
Induk ikan nila betina mengerami sendiri telur nya di dalam rongga mulut nya
dan mengasuh sendiri anak nya. Yang menjadi anggota genus ini adalah
Oreochromis hunteri, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus,
Oreochromis aerus,dan Oreochromis spilurus.
2. Genus Tilapia
Ikan pada genus ini memijah dan menaruh telur nya pada suatu tempat
substrak. Induk jantan dan betina secara bersama-sama atau bergantian menjaga
telur dan anak-anaknya. Contoh dari spesies ini adalah Tilapia sparmanii , Tilapia
rendali, dan Tilapia zilli.
3. Genus Sarotheredon
Pada genus Sarotheredon ini induk jantan yang mengerami dan mengasuh
anak-anak nya, pada contoh spesies ini antar lain : Sarotheredon Melanotheron
dan Sarotheredon galilaeus.
6
Klasifikasi Secara lengkap menurut rumus Dr.Trewavas pada tahun 1980
sebagai berikut:
Ikan nila merupakan ikan yang berukuran sedang, panjang total (moncong
hingga ujung ekor) mencapai 30 cm. Ekor bergaris garis tegak 7-12 buah.
Punggung, sirip dada, sirip perut, sirip ekor, dan ujung sirip punggung berwarna
merah atau kemerahan atau kekuningan ketika musim terbaik. Tubuh berwarna
kehitaman atau keabuan dengan berbagai pita gelap melintang belang yang makin
mengabur pada ikan dewasa.
Seluruh permukaan badan ikan nila di tutupi oleh sisik jenis Scenoid. warna ikan
nila bermacam macam, yaitu merah muda, albino bercak merah merah muda dan
bercak hitam, tetapi semua warna itu berdasarkan warna merah.
Tubuh ikan nila terbagi atas 3 bagian : yaitu kepala, badan, dan ekor, dengan
perbandingan 1:2:1. Apabila tubuh ikan nila merah di potong di bagian tengah
maka perbandingan tinggi dengan lebar badan, yakni badan, mulut, mata, hidung
dan tutup insang terdapat di kepala. Mulut kecil membelah bagian atas kepala,
sepasang lubang hidung kecil ada di depan mata. Dan tutup insang menutup
bagian belakang kepala.
Ikan nila memiliki 5 (lima) buah sirip yaitu: sirip dada, sirip punggung, sirip
perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung memanjang mulai dari belakang
7
tutup insang hingga pangkal ekor, sirip punggung terdiri atas 16-17 duri tajam dan
11-15 jari-jari (duri lunak), sirip dada sepasang kecil memanjang, sirip perut
sepasang kecil pendek, sirip anus agak panjang terdiri atas 3 (tiga) duri dan 8-11
jari-jari, sedangkan sirip ekor membulat. (Partosuwiryo & Warseno Y,2011).
NO Betina Jantan
1 Bentuk badan nya rendah Bentuk badan nya tinggi dan membulat
dan memanjang
2 Warna tubuh nya lebih gelap Warna tubuh nya lebih terang
3 Bentuk kelamin nya tidak Bentuk UIuk kelamin nya menonjol dan
agak meruncing
menonjol
4 Warna sirip nya hitam Warna sirip nya merah
Habitat ikan nila berada di perairan air tawar seperti kolam sawah, sungai,
danau, waduk, rawa, situ dan genangan air lain nya. Ikan ini juga dapat
beradaptasi dan hidup di perairan payau dan perairan laut dengan teknik adaptasi
bertahap. Habitat yang ideal untuk ikan nila adalah perairan tawar yang memiliki
suhu antara 14-38°C atau suhu optimal 25-30°C.
Masa pemijahan ikan nila membutuhkan suhu antara 22-27°C Suhu yang
terlalu rendah (<14°C) atau tertinggi (>30°C) akan menggangu bahkan
menghambat pertumbuhan tanaman air yang optimal untuk perkembangan dan
pertumbuhan. Keasaman air yang optimal untuk perkembangbiakan dan
pertumbuhan ikan nila pada angka pH 7-8.
Ikan nila masih dapat tumbuh dalam keadaan air asin dengan kadar salinitas
0-35 PPM, seperti di perairan payau tambak dan perairan laut, terutama untuk
8
pembesaran. Ikan nila jantan memiliki toleransi lebih tinggi terhadap salinitas dari
pada ikan betina. Ikan nila berukuran kecil lebih cepat menyesuaikan diri terhadap
kenaikan salinitas.
Ikan nila tergolong sebagai mouth breeder atau pengeraman dalam mulut.
Telur-telur yang telah di buahi akan menetas dalam jangka waktu 3-5 hari di
dalam mulut induk ikan betina. Telur akan menetas menjadi larva dalam waktu 45
hari kemudian. Larva yang baru lahir berukuran kecil, panjang tubuh nya 4-5 mm,
dan diasuh dalam mulut induk betina selama ±11 hari. Jika melihat ada ancaman
maka anak nya akan di hisap masuk ke dalam mulut induk betina dan di keluarkan
lagi setelah situasi aman.
Larva di asuh dan dilindungi oleh ikan betina sampai berumur kurang lebih 2
minggu. Larva yang sudah besar, panjang tubuh nya mencapai 8 mm di sebut
stadium benih. Ikan yang berada di dalam keadaan stadium benih memiliki
kebiasaan hidup berenang dan bergerombol. Setelah beda ukuran mereka hidup
berpisah..
Ikan nila yang berat nya mencapai 250 gram di sebut stadium dewasa .
Periode stadium benih menjadi dewasa berlangsung selama 4-5 bulan. Ikan nila
yang berumur 1,5-2 tahun dengan berat >500 gram/ekor disebut stadium induk.
9
Ikan nila umum nya matang kelamin mulai umur 5-6 bulan. Ukuran matang
kelamin berkisar 30-350 gram.
Ikan nila mencapai dewasa pada umur 4-5 bulan dan ia akan mencapai
pertumbuhan maksimal untuk melahirkan Sampai umur 1,5-3 tahun. Pada saat
umur 1 tahun kira-kira berat nya mencapai 800 gram, ikan nila bisa mengeluarkan
telur nya sebanyak 1.200-1.500 larva setiap kali memijah, yang berlangsung
selama 6-7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat
sarang di dasar perairan. Daerah totarial nya akan terus di jaga.
Menurut ( Amri & Khairul, 2003 ) secara alami, ikan nila bisa memijah
sepanjang tahun di daerah tropis. Frekuensi pemijahan yang banyak terjadi pada
musim hujan. Di alam nya, ikan nila bisa memijah 6-7 kali setahun. Berarti rata-
rata setiap 2 bulan sekali ikan nila akan berkembangbiak. Ikan ini, mencapai
stadium dewasa pada umur 4-5 bulan dengan bobot 250 gram. Masa pemijahan
produktif adalah ketika berumur 1,5-2 tahun dengan bobot diatas 500 gram/ekor.
Seekor ikan nila betina dengan berat sekitar 800 gram menghasilkan larva
sebanyak 1.200-1.500 ekor pada setiap pemijahan.
Sebelum pemijahan, ikan nila jantan selalu membuat sarang berupa lekukan
berbentuk bulat di dasar perairan. Diameter lekukan setara dengan ukuran nila
jantan. Sarang itu merupakan daerah teritorial ikan nila jantan. Ketika masa birahi,
ikan nila jantan kelihatan tegar dengan warna cerah dan agresif mempertahankan
daerah teritorial nya tersebut. Sarang tersebut berfungsi sebagai tempat pemijahan
dan pembuatan telur (Amri & khairul, 2003).
Proses pemijahan ikan nila berlangsung cepat. Dalam waktu 50-60 detik
mampu menghasilkan 20-40 butir telur yang telah di buahi. Pemijahan itu terjadi
beberapa kali dengan pasangan yang sama atau berbeda hingga membutuhkan
waktu 20-60 menit. Telur ikan nila berdiameter 2,8 mm, warna abu-abu,
terkadang berwana kuning, tidak lengket dan tenggelam di dasar perairan. Telur-
telur yang telah di buahi, dierami didalam mulut induk ikan betina kemudian
menetas setelah 4-5 hari. Telur yang sudah menetas di sebut larva. Panjang larva
4-5 mm, hingga mencapai umur 11 hari dan berukuran 8 mm. Benih yang sudah
10
tidak di asuh lagi oleh induk nya akan berenang secara bergerombol di bagian
perairan yang dangkal atau pinggir kolam. (Amri & khairul ,2003 ).
Ikan nila unggul di sukai oleh banyak kalangan karena mudah di pelihara,
rasa yang enak dan daging yang tebal. Tekstur daging ikan nila unggul memiliki
ciri tidak ada duri kecil dalam daging nya. Apabila dipelihara di tambak, daging
ikan nila akan lebih kenyal, rasa nya lebih gurih, serta tidak berbau lumpur.
Oleh karena itu,ikan nila unggul layak untuk digunakan sebagai bahan baku
dalam industri Fillet (memisahkan daging ikan dengan tulang nya) dan bentuk-
bentuk olahan lain. Ekspor ikan nila unggul dari Indonesia umum nya berbentuk
Frozen fillet arti nya daging ikan yang telah di pisahkan dari tulang nya dan di
bekukan (600g) dan surimi. Ikan nila merupakan bahan pangan yang sangat baik
mutu gizi, terutama kandungan protein nya .
Mutu protein ikan nila sebanding dengan mutu protein daging. Selain
mengandung protein, ikan nila kaya akan mineral, seperti kalsium dan fosfor. Ikan
nila tidak mengandung karbohidrat, sehingga cocok untuk program diet. Salah
satu kompinen gizi yang terkandung dalam ikan nila dan diduga berperan dalam
meningkatkan kecerdasan adalah Docosa-hexsaenoic (DHA), yang merupakan
asam lemak tak jenuh ganda berupa rantai panjang omega-3, terdiri atas 2 atom
karbon, 32 atom hidrogen dan 2 atom oksigen.
11
BAB IV
A. Waktu
B. Tempat
NO Kegiatan Minggu ke
I II III IV
5 Packing ikan
12
4.2.2.Kegiatan PKL Bulan Ke-2
N Kegiatan Minggu ke
O
I II III IV
N Kegiatan Minggu ke
O
I II III IV
1 Membersihkan basecamp
13
4.2.4.Kegiatan PKL Bulan Ke-4
N Kegiatan Minggu ke
O
I II III IV
N Kegiatan Minggu ke
O
I II III IV
14
4.2.6.Kegiatan PKL Bulan Ke-6
Adapun Kegiatan PKL Bulan Ke-6 Dapat Dilihat Pada Tabel 7.
Tabel 7. Kegiatan PKL Bulan Ke-6
N Kegiatan Minggu ke
O
I II III IV
NO Bahan Alat
1 Air sebagai media pemeliharaan Waring
2 Induk ikan nila jantan dan betina Ember
3 Pakan berupa pellet Sikat
4 Molase Sterofom
5 _ Serokan
6 _ Ayakan ( bak sortiran )
7 _ Oksigen
8 _ Plastik
9 _ Karet
15
4.3.2. Persiapan Wadah
Saat praktik kerja lapangan di UPR CV. Sumatera Mandiri persiapan wadah
sangat penting dilakukan sebelum kegiatan dimulai karena dengan adanya
persiapan maka kegiatan yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik, adapun
persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Pengeringan
Kolam yang digunakan untuk pembenihan ikan nila, yaitu kolam beton,
pengeringan dilakukan dengan cara membuang seluruh air dalam kolam dengan
cara membuka pintu pengeluaran air, dan membersihkan kolam dari kotoran yang
menempel dan berada dalam kolam maupun yang dipermukaan kolam karena
bertujuan untuk mencegah hama dan penyakit yang dapat mengancam ikan.
NO Jantan Betina
1 Sehat Sehat
2 Tidak cacat Tidak cacat
3 Berat induk jantan 500-600 Berat induk betina 400-500 gram
gram
4 Gesit Gesit
5 Umur antara 4-5 bulan Umur antara 4-5 bulan
16
Menurut Judanta Sri Khairuman dan Amri (2008), sebelum proses
pemasukan indukan kedalam kolam terlebih dahulu perlu di cek kondisi kolam
yang akan digunakan apakah tidak ada sisa telur dan benih ikan yang tersisa,
usahakan agar kondisi ikan aman untuk digunakan saat pemijahan. Menebarkan
indukan bisa di lakukan pada pagi atau sore hari sewaktu intensitas sinar matahari
rendah. Sebelum induk di lepas dilakukan adaptasi suhu selama 5 menit. Cara nya
dengan memasukkan indukan yang di dalam sterofom ke dalam kolam perlahan-
lahan agar ikan tidak setetes.
Adapun langkah-langkah pemijahan ikan nila secara alami adalah sebagai berikut:
Induk betina dan jantan yang sudah siap dipijah dimasukkan ke dalam kolam
pemijahan. Perbandingan induk jantan dan betina yaitu 1:3, jantan 10 betina 30
ekor.
17
Tellur-telur yang sudah dibuahi akan disedot oleh induk betina lalu di rawat
sampai menetas dalam mulut nya.
Selama proses pengeraman telur induk betina tidak akan mati. Beberpa hari
setelah menetas menjadi larva, induk betina mulai makan stabil menjaga larva
yang bergerombolan diatas sarang. Sifat telur ikan nila tenggelam selama proses
penetas telur dapat dilakukan di dalam mulut induk ikan nila betina, setelah
menetas maka larva dilepas dan mencari makan sendiri.
Penetasan telur ikan nila dilakukan oleh induk ikan nila dalam mulut nya,
pengeraman telur terjadi selama 2-3 hari dan setelah telur menetas larva benih
dijaga oleh induk nya selama 6-7 hari setelah itu larva dilepas dan larva ikan nila
dapat mencari makan sendiri.
Setelah 14 hari dari proses pemijahan secara alami, barulah muncul larva di
kolam pemijahan tersebut. Larva bisa di panen saat larva tersebut dilepaskan oleh
induk betina dari mulut nya. Pemanenan larva di lakukan pada saat pagi hari
pukul 06:00 WIB dan sore hari pukul 17:00 WIB saat suhu udara sejuk supaya
larva ikan nila tidak mengalami stres berat.
Adapun langkah-langkah pemanenan larva ikan nila secara alami adalah sebagai
berikut :
1. Siapkan ember
2. Selanjutnya isi ember yang telah disiapkan dengan air yang secukupnya
3. Kemudian serok larva ikan nila dari tepi kolam dengan perlahan-lahan
menggunakan seser halus
4. Setelah selesai diserok masukkan larva ikan nila kedalam ember yang
sudah di isi air
5. Kemudian jika larva ikan nila yang di dalam ember sudah penuh, maka
pindahkan larva ikan nila kedalam kolam pendederan yang telah disiapkan
18
6. Setelah itu sebelum larva ikan nila akan dimasukkan ke kolam pendederan
kita lakukan grading ( mensortir ) terlebih dahulu untuk menseragamkan
ukuran larva yang akan kita dederkan ke kolam beton.
7. Kemudian kita rawat larva ikan nila sampai berukuran yang diinngkan
oleh pasar.
1. Pendederan pertama
Pertama adalah pemeliharaan benih ikan nila yang sudah berasal dari hasil
kegiatan pembenihan berukuran 1-3 cm dan dipelihara selama 2-3 minggu
sehingga mencapai ukuran 3-4 cm.
2. Pendederan Kedua
Pemberian pakan diberikan sebagai tambahan bagi induk maupun anak ikan
nila. Makanan pokok yang harus ada adalah pelet dan pakan tambahannya berupa
pakan alami yaitu mato lele atau azola.
Pemberian pakan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ditebar secara merata
langsung dengan tangan atau dengan menggunakan alat bantu seperti
ember.pemberian pakan ikan dilakukan pada pagi hari dan sore hari.cara
19
pemberian pakan selama PKL yaitu dengan cara di tebar langsung dengan
menggunakan tangan .
Waktu pemberian pakan induk ikan nila biasa dilakukan pada pagi hari pukul
08:00 WIB dan pada sore hari pukul 16:00 WIB. Saat pemberian pakan yang
teratur dimaksud kan untuk mendisiplinkan waktu makan ikan, umunya ikan yang
sudah di beri pakan pada pagi hari dan sore hari maka ia akan merasa lapar pada
pagi dan sore hari juga, kebiasaan pemberian pakan pada waktu yang tepat dan
teratur membuat nafsu makan ikan bisa di ketahui.
tentu saja pakan lebih efisien karena pakan yang diberikan dapat di lahap
habis, Waktu pemberian pakan selama PKL yaitu pukul 08:00 dan 16:00 WIB.
Waktu pemberian pakan benih ikan nila dilakukan empat (4) kali sehari dalam
satu hari pada pagi hari pukul 08:00 WIB, siang hari pukul 11:00 WIB dan 14:00
WIB, dan sore hari pukul 16:00 WIB.
c. Jumlah Pakan
Jumlah pakan adalah banyak nya pakan yang dibutuhkan dan harus diberikan
pada ikan budidaya. Jumlah pemberian pakan selama PKL adalah untuk benih nila
sebanyak 440 gr ( ± 1 genggam ) untuk 1 kolam, 4 kali pemakaian, jumlah kolam
pendederan adalah 21 kolam beton dan 6 bak fiber panjang jadi banyak pakan
yang di gunakan untuk benih ikan nila adalah 11.880 gr untuk satu hari. Jumlah
pemberian pakan induk ikan nila adalah 440 gr (± 3 kali genggam ) untuk 1
kolam, 2 kali pemakaian, jumlah kolam pemijahan induk ikan nila adalah 13
kolam jadi banyak pakan yang digunakan adalah 5.720 gr untuk satu hari
20
e. Tempat Pemberian Pakan
Tempat pemberian pakan adalah letak atau posisi pakan untuk di berikan
kepada ikan. Letak pemberian pakan yang tepat juga dimaksudkan untuk
mengefisienkan jumlah pakan yang diberikan. Tempat pemberian pakan selama
PKL adalah pertengahan kolam.
3. Mengeringkan kolam
5. Dua orang masuk ke dalam kolam dan memegang bagian waring di sudut
kanan dam kiri
6. Lakukan pengeretan dan angkat bagian atas supaya ikan tidak lompat dan
lakukan secara berulang-ulang sampai benih di kolam habis
21
Akibat kalaiu ikan nila tidak di grading berdampak buruk, jika tidak
digrading populasi ikan nila didalam kolam pendederan cepat berkurang yang
besar akan memakan yang kecil sehingga target tidak tercapai dan mengakibatkan
kerugian, kerugian pakan dan yang lain nya. Maka dalam budidaya ikan grading
adalah kegiatan wajib dalam segmen budidaya baik pembesaran ataupun
pembenihan.
6. Setelah itu pisahkan benih ikan yang sudah di grading atau sortir dengan
ukuran yang sama dan seragam
7. Setelah selesai segera pindahkan ikan nila yang sudah di grading atau
sortir ke kolam pemeliharaan
2. Lalu ambil dua kantong plastik tersebut kemudian satukan kedua kantong
itu menjadi atau agar tidak mudah bocor
22
4. Setelah itu masukkan benih ikan nila yang sudah ditakar menggunakan
takaran yang sudah di siapkan atau di hitung benih yang di butuhkan
6. Ikan siap di antar ke tempat tujuan Pengangkutan ikan terutama ikan hidup
dengan jarak cukup jauh harus hati-hati dan membutuhkan pengalaman.
Bisa jadi ikan yang di angkut akan mengalami kematian. Pengangkutan
selain dipersiapkan sarana dan media angkutan nya yang tepat, dan
pastikan ikan dalam kondisi yang baik. Biasanya jika benih akan di kirim
ke tempat yang jauh maka akan di beri 2 bungkus es batu agar menambah
oksigen yang ada di dalam kantong, dan jika oksigen yang ada di dalam
kantong packing habis makan es batu sebagai oksigen untuk benih ikan
yang berada di dalam kantong packing
Ada dua cara pengakutan ikan dalam keadaan hidup adalah sebagai berikut:
1. Cara Terbuka
Pengakutan ikan hidup dilakukan dengan cara terbuka. Pada prinsip nya ikan
hidup di angkut dengan wadah yang berisi dengan air dan masih dapat
berhubungan dengan udara segar. Selama perjalanan untuk penambahan oksigen
dapat dilakukan melalui aerator pengganti air.
2. Cara Tertutup
23
bersihkan diisi air setengah penuh atau hingga 15 cm dengan menggunakan selang
yang telah dipasang filter atau penyaring agar air terlihat jernih. Lalu gosok
dinding-dinding aquarium dengan menggunakan kain, kemudian dibilas dengan
air bersih setelah itu di berikan sehingga aquarium kering tanpa ada air lagi di
dalam nya.
2. Ikat selang di ujung kayu menggunakan karet untuk mencegah benih ikan
tidak ikut terbawa( tersedot)
1. kendala saat pembenihan benih ikan banyak yang mati karena terserang hama.
Solusi yang dilakukan adalah melakukan pembersihan di tepi maupun di dalam
24
kolam dan mengecek benih ikan agar tetap stabil dan berhasil untuk melakukan
pemanenan.
2. Kendala yang dihadapi pada saat pemijahan adalah saat pemijahan induk nila
terkadang memakan benihnya sendiri. Solusinya yang dilakukan adalah pada saat
pemijahan benih ikan yang sudah dilepas oleh induk betina segara diserok dan di
pindahkan ke kolam pendederan
3. Kendala saat pendederan benih ikan nila adalah kurangnya tempat untuk
meletakkan benih ikan nila yang akan didederkan. Solusinya yang akan dilakukan
adalah buatlah kolam pendederan yang lebih cukup untuk menampung benih ikan
nila sampai akan di jual.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan PKL tentang pembenihan ikan
nila secara alami adalah:
1. Pemijahan ikan nila secara alami dilakukan dengan perbandingan 1:3 (satu
banding tiga) 10 betina dan 30 jantan
2. Larva ikan nila dapat diserok setalah 2-3 minggu setelah pelepasan induk
ikan nila ke kolam pemijahan (setelah menguras bak induk ikan nila)
3. Pendederan larva ikan nila dilakukan dengan dua cara yaitu pendederan
pertama dan pendederan kedua untuk menseragamkan ukuran benih yang
akan dipelihara.
4. Bobot ikan nila jantan yang siap dipijah adalah 500-600 gr dan bobot
induk betina adalah 400-500 gr.
5. Induk yang baik untuk pemijahan induk yang cukup umur yaitu ± 4-5
bulan.
5.2. Saran
Saran yang dapat diambil dari laporan PKL tentang pembenihan ikan nila
secara alami yaitu :
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
28
Gambar 3. Kolam Pendederan
29
Gambar 5. Telur Ikan nila
30
Gambar 7. Pakan Induk Ikan Nila (772-2)
31
Gambar 8. Pakan Benih Ikan Nila (PS-C,PF 500,PF 1000)
32
Gambar 9. Alat Penyuplai Oksigen
33
Gambar 11. Pembersihan Kolam Pendederan
34
Gambar 13. Packing Benih Ikan Nila
35
Gambar 14. Pemberian Pakan Induk dan Benih Ikan Nila
36
Gambar 15. Menguras dan Panen Benih Ikan Nila
37
Gambar 17. Melayani Pembeli
38
Gambar 18. Pembersihan
39
20. Gambar Benih Ikan Nila UK.3-4
40