ANGGOTA KELOMPOK :
1. DIAN PERTIWI
2. ALDONI
3. M.TANG
4. JELITA
Setiap rasul Allah SWT. Mempunyai tugas atau misi yang sama, meskipun berbeda pada
aspek syaria’at yang di bawanya karna perbedaan umat dan lingkungannya yang berbeda di
sekitar masing-masing. Adapun kesamaan tugas atau misi tersebut, atara lain sebagai
berikut:
a. Menyatakan ikhtikat dan keyakinan kepada umatnya bahwa Allah SWT. Adalah zat yang
Maha Esa.
b. Memberi Batasan pada umatnya tentang hal hal yang di larang dan hal hal yang harus di
kerjakan sejalan atau sesuai perintah Allah SWT.
c. Memberikan contoh dan suri tauladan kepada umatnya, seperti berkata benar , dapat di
percaya, menepati janji, dan berakhlak mulia.
d. Mengajarkan kepada umatnya apa saja yang dapat membawa keridoan Allah SWT., dan
apa saja yang dapat membawa kemurkaan-NYA
e. Mengajarkan pada umatnya tentang berita berita goib sesuai dengan ketentuan
ketentuan yang di gariskan oleh Allah SWT., seperti pahala, dosa, surga, dan neraka
Antara rasul yang satu dengan rasul yang lain tidak ada bedanya, namun di antara para
rasul itu ada yang mempunyai keteguhan hati, kesabaran yang luar biasa, ketabahan
yang sangat tinggi, dan komitmen untuk selalu berdakwa serta mengajak umatnya untuk
mengikuti seruannya, para rasul itu di beri gelar sebagai Ulul Azmi.
Para rasul Ulul Azmi adalah Nabi Nuh A.S, Nabi Ibrahim A.s, Nabi Musa A.S, Nabi Isa A.s,
dan Nabi Muhammad SAW. Di antara para rasul Ulul Azmi, Rasul yang paling tinggi
martabatnya adalah Nabi Muhammad SAW. Nabi-nabi yang lain di utus untuk umat yang
terbatas pada zamannya saja, sedangkan nabi Muhammad SAW. Adalah nabi terakhir
yang di utus untuk seluruh umat manusia serta menyempurnakan Syari’at Nabi-nabi
terdahulu hingga hari Akhir.
Semasa hidupnya, nabi ishaq a.s memiliki keturunan yang juga diangkat sebaagai
seorang nabi ya’qub a.s . nabi ishaq a.s merupakan nabi ke-9 yang ditugaskan
berdakwa diwilayah palestina menggantikan ayahnya yaitu nabi Ibrahim a.s yang
pada saat itu telah menginjak usia senja. Wilayah dakwa nabi ishaq a.s adalah kan’an
syam.
“Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari
Ishak (akan lahir puteranya) Ya’qub. “ (QS. Huud: 71)
Kisah Nabi Ya’qub secara panjang lebar akan diceritakan bersama kisah Nabi Yusuf,
insya Allah. Oleh karena itu, kisah yang disebutkan di sini hanyalah sebatas
pengantar saja.
Nabi Ya’qub dari sejak kecil hingga dewasa tumbuh dengan mendapatkan perhatian
dari Allah dan rahmat-Nya. Oleh karena itu, ia berjalan di atas jalan hidup ayahnya
dan kakeknya. Nabi Ya’qub memiliki dua belas orang anak yang Allah sebut mereka
dengan sebutan asbath (keturunan Ya’qub). Dari istrinya yang bernama Rahiil
lahirlah Nabi Yusuf ‘alaihissalam dan Bunyamin. Dan dari istrinya yang bernama Laya
lahirlah Ruubil, Syam’un, Laawi, Yahuudza, Isaakhar dan Zabilon.
Dari budak milik Rahiil lahir Daan dan Naftaali, dan dari budak milik Layaa lahir Jaad
dan Asyir.
Di antara sekian anaknya, yang paling tinggi kedudukannya, paling bertakwa dan
paling bersih hatinya, di samping paling muda usianya adalah Nabi Yusuf
‘alaihissalam. Oleh karena itulah Nabi Ya’qub memberikan perhatian dan kasih
sayang lebih kepadanya. Hal ini sudah menjadi tabiat, yakni ayah sangat sayang
kepada anak yang paling kecil sampai ia dewasa dan kepada yang sakit sampai ia
sembuh.
Nabi Ya’qub adalah seorang ayah yang patut dijadikan teladan, dimana beliau
mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang baik, memberikan nasihat kepada
mereka dan menyelesaikan masalah mereka. Namun selanjutnya, saudara-saudara
Yusuf dihasut oleh setan untuk berlaku jahat kepada Yusuf ketika mereka
mengetahui perhatian ayahnya kepada Yusuf. Sampai-sampai mereka hendak
membunuh Yusuf, namun kemudian sebagian mereka mengusulkan untuk
melempar Yusuf ke sumur yang jauh agar dibawa oleh kafilah yang lewat dan
menjadi budak mereka. Ketika Yusuf tidak kunjung pulang, maka Nabi Ya’qub
bersedih dengan kesedihan yang dalam karena berpisah dengan puteranya, bahkan
ia sampai menderita buta karena rasa sedih yang begitu dalam. Kemudian Allah
Subhaanahu wa Ta’ala menjadikannya dapat melihat kembali.
Setelah berlalu waktu yang cukup lama, Nabi Ya’qub ‘alaihissalam pun sakit, ia
kumpulkan anak-anaknya dan berpesan kepada mereka agar tetap beribadah
kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, demikian juga tetap beriman dan beramal
saleh. Allah Ta’ala berfirman:
“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata
kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab,
“Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan
Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Mahaesa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS.
Al Baqarah: 133)
[22.20, 21/2/2022]
[22.20, 21/2/2022]
Nabi Yusuf adalah putera dari Nabi Yakub, memiliki saudara berjumlah sebelas. Nabi
Yusuf dianugerahi ketampanan oleh Allah SWT, sehingga saudara-saudaranya
merasa iri.
Apalagi, Yusuf adalah putera kesayangan ayahnya, kasih sayang Yakub bertumpah
ruah untuk Nabi Yusuf. Maka bertambah-tambahlah kedengkian dari saudara-
saudara Nabi Yusuf.
“Wahai ayah, tadi malam aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan
bersujud kepadaku”
Mendengar cerita Nabi Yusuf itu, Nabi Yakub berpesan pada Yusuf agar tidak
memberitahukan mimpinya itu kepada siapapun. Sebab, menurut Yakub, mimpi itu
artinya kelak Nabi Yusuf akan menjadi orang besar, di
Nabi Yusuf adalah putera dari Nabi Yakub, memiliki saudara berjumlah sebelas. Nabi
Yusuf dianugerahi ketampanan oleh Allah SWT, sehingga saudara-saudaranya
merasa iri.
Apalagi, Yusuf adalah putera kesayangan ayahnya, kasih sayang Yakub bertumpah
ruah untuk Nabi Yusuf. Maka bertambah-tambahlah kedengkian dari saudara-
saudara Nabi Yusuf.
“Wahai ayah, tadi malam aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan
bersujud kepadaku”
Mendengar cerita Nabi Yusuf itu, Nabi Yakub berpesan pada Yusuf agar tidak
memberitahukan mimpinya itu kepada siapapun. Sebab, menurut Yakub, mimpi itu
artinya kelak Nabi Yusuf akan menjadi orang besar, dimuliakan Allah serta diangkat
menjadi Rasul Allah.
Namun tanpa sepengetahuan mereka berdua, ternyata ada salah satu saudara Yusuf
yang mendengarkan perbincangan Yusuf dan Yakub.
Kali ini, kecemburuan mereka pada Yusuf sudah sampai pada puncaknya. Lalu
mereka pun bersepakat untuk membuang Nabi Yusuf.
Awalnya Nabi Yakub tak mengizinkan, ia kuatir akan keselamatan Yusuf. Ia takut
saudara-saudara Yusuf tidak bisa menjaga Nabi Yusuf. Akan tetapi saudara-
saudaranya tak menyerah untuk membujuk Yakub, mereka berkata:
“Jangan engkau takut, Ayah. Kami adalah orang-orang kuat. Kami pasti bisa menjaga
Yusuf”
Akhirnya dengan berat hati, Nabi Yakub mengijinkan mereka membawa Yusuf pergi.
Sampai di tengah perjalanan, dibuanglah Nabi Yusuf ke dalam sumur.
Tak cukup sampai di situ, saudara-saudara Yusuf kemudian mengambil baju Yusuf,
diusapkannya darah binatang ke baju itu, lalu dibawanya pulang di hadapan
ayahnya. Mereka mengabarkan berita pada Nabi Yakub bahwa Yusuf mati diterkam
singa.
“Ayah, ternyata benar apa yang engkau katakan. Kami telah lengah menjaga Yusuf.
Yusuf telah mati diterkam singa. Ini bukti bajunya”
Mendengar berita tersebut, Nabi Yakub pun amat bersedih. Ia menangis tersedu-
sedu. Saking lamanya ia menangis sampai kedua matanya menjadi buta.
Kisah Nabi Yusuf, dipungut menjadi budak kerajaan
Nabi Yusuf yang masih ada di dalam sumur masih tetap hidup berkat lindungan Allah
SWT. Tiba-tiba, ada sekelompok saudagar dari Mesir yang melewati sumur nabi
Yusuf tadi. Mereka berniat menimba air dari sumur.
Betapa terkejutnya mereka ketika timba itu ditarik, ada seorang pemuda yang ikut
tertarik ke atas, dialah Nabi Yusuf.
“Rawatlah anak ini. Biarkan dia tinggal di sini. Barangkali dengan hidup di sini, ia bisa
bermanfaat”
Bertahun-tahun tinggal di rumah Raja Al Aziz yang adalah seorang penguasa Mesir,
semakin ia tumbuh besar, semakin tampaklah ketampanan Nabi Yusuf. Ketika ia
menginjak usia 18 tahun, Zulaikha mulai jatuh cinta pada Nabi Yusuf.
Zulaikha lalu jadi senang menggoda-goda Yusuf. Meski sebenarnya Yusuf juga
tertarik pada Zulaikha, tapi Nabi Yusuf tidak sedikitpun meladeni godaan Zulaikha.
Allah SWT menolong Nabi Yusuf agar ia mampu menahan nafsunya. Melihat Yusuf
yang tak bergeming, Zulaikha pun marah.
Raja gelisah apa arti mimpinya itu. Para ahli tafsir mimpi pun tak mampu
mengartikan mimpi sang Raja.
Kemudian ada seorang budak yang mengatakan pada Raja agar Raja datang pada
Nabi Yusuf, sebab Yusuf adalah orang yang pandai menafsirkan mimpi.
Maka Raja pun datang menemui Yusuf dan menceritakan mimpinya. Mendengar
cerita tersebut, Nabi Yusuf AS pun berkata:
“Akan tiba zaman 7 tahun masa subur penuh makanan. Tapi setelah itu akan datang
7 tahun masa sulit (paceklik). Jadi simpanlah hasil panen untuk persediaan sebelum
masa paceklik itu tiba”
“Jika suatu hari persediaan makananmu habis lagi, datanglah kemari tapi bawalah
Benyamin”
Saudara-saudara Nabi Yusuf terkejut, bagaimana Yusuf bisa tahu tentang Benyamin.
Tapi mereka menurut saja.
Ketika persediaan makanan keluarga Nabi Yakub habis lagi, mereka tak punya
pilihan. Agar mendapat makanan dari kerajaan Mesir, mereka harus datang
membawa Benyamin.
Meski dengan berat hati, mau tak mau Nabi Yakub mengizinkan Benyamin dibawa ke
Ibukota Mesir.
Sesampainya di Mesir, bertemulah mereka dengan Yusuf kembali. Nabi Yusuf sangat
gembira bisa melihat adiknya lagi. Untuk menahan Benyamin agar tak ikut pulang,
Yusuf lalu memasukkan piala emas ke dalam karung makanan milik Benyamin.
Baca Juga: Kisah Nabi Adam, Dongeng Anak untuk Temani Si Kecil
Benyamin lalu ditahan dan ditangkap oleh tentara Mesir lalu diserahkan pada Nabi
Yusuf. Benyamin sangat ketakutan, tapi Nabi Yusuf memeluknya sambil berkata:
Benyamin pun terkejut sekaligus sangat bahagia akhirnya bisa kembali bertemu Nabi
Yusuf.
Saudara-saudara Nabi Yusuf lalu pulang ke rumah dan mengabarkan pada Nabi
Yakub bahwa Benyamin ditangkap di Mesir. Akan tetapi, Nabi Yakub malah berkata:
“Aku mencium bau Yusuf. Aku yakin Yusuf masih hidup. Kembalilah lagi kalian ke
sana”
Mereka pun menurut. Datanglah mereka ke Mesir, lalu menemui Yusuf. Melihat
kedatangan mereka, Yusuf pun berkata:
Akhirnya, setelah Nabi Yakub bisa melihat lagi, ia pergi ke Mesir bersama istri dan
kesebelas anak-anaknya untuk menemui Yusuf.
Sesampainya di istana, Nabi Yakub terkesima karena melihat Yusuf sudah menjadi
petinggi istana. Ia dan keluarganya pun hormat kepada Yusuf.
“Ayah, inilah arti mimpi yang pernah kukatakan pada Ayah dahulu. 11 bintang
(kesebelas saudara Yusuf), matahari (Ayah Yusuf) dan bulan (Ibu Yusuf) bersujud
kepadaku”
Itulah kisah singkat Nabi Yusuf AS bersama ayah dan saudara-saudaranya. Ada
banyak keteladanan Nabi Yusuf yang bisa Mom ajarkan untuk anak.
Kedua, Nabi Yusuf mengajarkan tentang menjadi penyabar. Meski ditimpa ujian
bertubi-tubi, mulai dari dibuang ke sumur oleh saudaranya sendiri, difitnah istri Raja,
semua dilalui dengan sabar.
Apa hadiah atas kesabaran itu? Nabi Yusuf memperoleh kedudukan sebagai
bendahara Kerajaan Mesir dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.