Anda di halaman 1dari 13

MODUL 06

GENERATOR SINKRON
NOVIA LATIFANIA (1710017111019)
Asisten: Yogi Candra (1610017111012)
Tanggal Percobaan: 13 Desember 2020
Praktikum Mesin Listrik Listrik (7111946185)
Laboratorium Konversi Energi Elektrik jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri – Universitas Bung Hatta

Abstrak mengubah energi listrik menjadi energi


mekanik.
Pada percobaan kali ini, telah
dilakukan praktikum tentang generator Generator mendorong muatan listrik
sinkron. Generator listrik memproduksi untuk bergerak melalui sebuah sirkuit
energi listrik dari sumber energi mekanik, listrik eksternal, tetapi generator tidak
biasanya dengan menggunakan induksi menciptakan listrik yang sudah ada di
elektro-magnetik. Proses ini dikenal dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa
sebagai pembangkit listrik. Generator dianalogikan dengan sebuah pompa air,
mendorong muatan listrik untuk bergerak yang menciptakan aliran air tetapi tidak
melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, menciptakan air di dalamnya.
tetapi generator tidak menciptakan listrik
Adapun tujuan dari praktikum ini
yang sudah ada di dalam kabel lilitannya.
adalah sebagai berikut:
generator yang mempunyai dua kutub, ggl
yang diinduksikan melalui satu putaran a. Menentukan nilai parameter
lengkap di dalam satu putaran mesin. generator sinkron
b. Memahami prinsip prinsip
Kata Kunci : generator Sinkron; Rotor;
sinkronisasi
Stator
c. Memahami pengaruh pembebanan
terhadap generator sinkron
1. PENDAHULUAN
d. Melakukan pemararelan generator
Salah satu bagian besar dari sistem sinkrondengan jaringan
tenaga listrik adalah stasiun pembangkit listrikdistribusi sekunder(380/220 V)
tenaga listrik. Stasiun pembangkit tenaga
listrik tersebut dapat berupa generator
2. STUDI PUSTAKA
yang digerakkan dengan tenaga gas,
tenaga air, tenaga diesel dan lain 2.1 KONSEP DASAR
sebagainya.Generator adalah sebuah alat
Pokok utama dalam pengadaan sistem
yang mengubah energi mekanik (gerak)
tenaga listrik adalah bagian dari
menjadi energi listrik (arus-tegangan).
pembangkitnya atau dalam hal ini
Generator listrik memproduksi energi
generatornya. Apabila suatu sistem
listrik dari sumber energi mekanik,
pembangkit terganggu, maka seluruh
biasanya dengan menggunakan induksi
sistem tenaga listrik akan terhenti
elektro-magnetik. Proses ini dikenal
pengoperasiannya. Penyebab gangguan
sebagai pembangkit listrik. Walau
pada sistem pembangkit terdiri atas dua
generator dan motor punya banyak
bagian yaitu :
kesamaan, tetapi motor adalah alat yang
1. Gangguan dari luar generator, yaitu suplai DC yang dihubungkan ke kumparan
gangguan dalam sistem yang rotor melalui slip ring dan sikat untuk
dihubungkan generator. menghasilkan medan magnet merupakan
2. Gangguan di dalam generator. eksitasi daya rendah. Jika rotor
3. Gangguan pada mesin penggerak menggunakan magnet permanen, maka
generator. tidak slip ring dan sikat karbon tidak
begitu diperlukan.
Prinsip Kerja Generator Sinkron
Hal paling tampak yang membedakan
Jika sebuah kumparan diputar pada
antara generator sinkron dari generator
kecepatan konstan pada medan magnet
induksi/asinkron adalah generator sinkron
homogen, maka akan terinduksi tegangan
dieksitasi dua kali. Pada generator
sinusoidal pada kumparan tersebut.
asinkron energi listrik dihasilkan hanya
Medan magnet bisa dihasilkan oleh
oleh putaran rotor terhadap stator,
kumparan yang dialiri arus DC atau oleh
sedangkan pada generator sinkron energi
magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan
listrik dihasilkan oleh putaran rotor
magnet diletakkan pada stator (disebut
terhadap stator dan lilitan rotor yang
generator kutub eksternal / external pole
diumpani sumber arus dc. Sebuah
generator) yang mana energi listrik
generator sinkron memberikan torsi pada
dibangkitkan pada kumparan rotor. Hal ini
satu laju yaitu laju sinkron. Pada laju di
dapat menimbulkan kerusakan pada slip
luar laju sinkronnya torsi rata-rata akan
ring dan karbon sikat, sehingga
bernilai nol.
menimbulkan permasalahan pada
pembangkitan daya tinggi. Untuk
mengatasi permasalahan ini, digunakan
tipe generator dengan kutub internal
(internal pole generator), yang mana
medan magnet dibangkitkan oleh kutub
rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada
rangkaian stator. Tegangan yang
dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks
magnet pada celah udara terdistribusi
sinusoidal dan rotor diputar pada
kecepatan konstan. Tegangan AC tiga fasa Gambar 6.1 perbedaan antara generator
dibangkitan pada mesin sinkron kutub sinkron dari generator induksi/asinkron
internal pada tiga kumparan stator yang Asumsikan bahwa perputaran rotor
diset sedemikian rupa sehingga diam pada awalnya, jika tiba-tiba rotor
membentuk beda fasa dengan sudut 120°. berputar berlawanan dengan arah jarum
Pada rotor kutub sepatu, fluks jam pada kutub N-nya maka sesuai aturan
terdistribusi sinusoidal didapatkan dengan tangan kiri fleming,  pada konduktor yang
mendesain bentuk sepatu kutub. melilit stator akan timbul arus yang
Sedangkan pada rotor silinder, kumparan mengarah menuju ke dalam generator dan
rotor disusun secara khusus untuk gaya yang terjadi pada konduktor
mendapatkan fluks terdistribusi secara mengarah ke kanan, kemudian jika
sinusoidal. Untuk tipe generator dengan putaran rotor mencapai 1800 mekanis
kutub internal (internal pole generator), maka kutub S akan mencapai lilitan stator
dan mempengaruhi medan magnet untuk Pada dasarnya konstruksi dari
menimbulkan arus menuju ke arah luar generator sinkron adalah sama dengan
generator dan sekali lagi menggunakan konstruksi motor sinkron, dan secara
aturan tangan kiri fleming maka gaya yang umum biasa disebut mesin sinkron. Ada
terjadi mengarah ke kanan, saat inilah dua struktur kumparan pada mesin
torsi mula (2*F x setengah panjang antara sinkron yang merupakan dasar kerja dari
dua kutub rotor) terjadi yang berlawanan mesin tersebut, yaitu kumparan yang
arah putaran V. mengalirkan penguatan DC atau disebut
kumparan medan dan sebuah kumparan
Jika rotor telah bergerak pada
atau disebut kumparan jangkar tempat
kecepatan sinkronnya, rotor akan berputar
dibangkitkannya GGL arus bolak-
sebesar 1800 listrik selama satu setengah
balik.Hampir semua mesin sinkron
silklus dan arus di dalam konduktor akan
mempunyai kumparan jangkar berupa
berbalik arah. Hal ini berarti bahwa setelah
stator yang diam dan struktur medan
satu setengah siklus, satu kutub yang
magnet berputar sebagai rotor. Kumparan
memiliki polaritas berlawanan akan
DC pada struktur medan yang berputar
melawan arah konduktor yang sama yang
dihubungkan pada sumber DC luar melalui
arusnya telah berbalik arah; dengan satu
cincin geser(slip ring) dan sikat arang
pembalikan baik dari arus i dan medan
(carbon brush), tetapi ada juga yang tidak
magnet B, arah dari gaya F dan
mempergunakan sikat arang yaitu
putaran v di dalam dua setengah siklus
sistem brushless excitation.
akan tetap sama, dan generator
menghasilkan torsi positif.   Pada generator sinkron, arus DC
diterapkan pada lilitan rotor untuk
Pada generator yang mempunyai dua
menghasilkan medan magnet rotor. Rotor
kutub, ggl yang diinduksikan melalui satu
generator diputar oleh prime
putaran lengkap di dalam satu putaran
mover menghasilkan medan magnet
mesin. Pada mesin kutub-banyak, satu
berputar pada mesin. Medan magnet putar
siklus ggl akan dibangkitkan ketika
ini menginduksi tegangan tiga fasa pada
struktur medan  berotasi melalui satu
kumparan stator generator. Rotor pada
sudut yang terbagi oleh satu pasangan
generator sinkron pada dasarnya adalah
kutub, sehingga pada generator berkutub
sebuah elektromagnet yang besar. Kutub
banyak dengan p kutub,  jumlah siklus ggl
medan magnet rotor dapat berupa salient
dalam satu kali revolusi akan
(kutub sepatu) dan dan non salient (rotor
menjadi p/2. Jika generator memliki
silinder). Pada kutub salient, kutub
kecepatan ns putaran per detik.
magnet menonjol keluar dari permukaan
Jika kecepatan rotor n dari generator rotor sedangkan pada kutub non salient,
konstan maka frekuensi yang dihasilkan konstruksi kutub magnet rata dengan
pun konstan, oleh sebab itu generator permukaan rotor. Rotor silinder umumnya
sinkron yang bekerja pada kecepatan digunakan untuk rotor dua kutub dan
konstan dikenal sebagai generator sinkron empat kutub, sedangkan rotor kutub
karena frekuensi listriknya akan tetap sepatu digunakan untuk rotor dengan
konstan jika kecepatan putaran mekanis empat atau lebih kutub. Pemilihan
rotornya pun konstan, sehingga frekuensi konstruksi rotor tergantung dari kecepatan
listriknya sinkron terhadap kecepatan putar prime mover, frekuensi dan rating
putar rotor. daya generator. Generator dengan
kecepatan 1500 rpm ke atas pada
frekuensi 50 Hz dan rating daya sekitar 10
MVA menggunakan rotor silinder.
Sementara untuk daya dibawah 10 MVA
dan kecepatan rendah maka digunakan
rotor kutub sepatu.
Arus DC disuplai ke rangkaian medan
rotor dengan dua cara:
Gambar 6.3 Generator Sinkron Tiga fasa
1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari dengan Sistem Penguatan “Brushless
sumber DC eksternal dengan Exciter System”
sarana slip ring dan sikat.
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC Alternatif lainnya untuk
khusus yang ditempelkan langsung penguatan eksitasi adalah menggunakan
pada batang rotor generator sinkron Diode silikon dan Thyristor. Ada dua tipe
sistem penguatan “Solid state”, yaitu
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa Sistem statis yang menggunakan Diode
untuk membangkitkan fluks magnetik atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke
diperlukan penguatan DC. Penguatan DC rotor melalui Slipring dan “Brushless
ini bisa diperoleh dari generator DC System”, pada sistem ini penyearah
penguatan sendiri yang seporos dengan dipasangkan diporos yang berputar
rotor mesin sinkron. Pada mesin sinkron dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan
dengan kecepatan rendah, tetapi rating sikat arang dan slip-ring.
daya yang besar, seperti generator
Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga Menentukan Parameter Generator
air), maka generator DC yang digunakan Sinkron
tidak dengan penguatan sendiri tetapi Harga  X diperoleh dari dua macam
dengan “Pilot Exciter” sebagai penguatan percobaan yaitu percobaan tanpa beban
atau menggunakan magnet dan percobaan hubungan singkat. Pada
permanent (magnet tetap). pengujian tanpa beban, generator diputar
pada kecepatan ratingnya dan terminal
generator tidak dihubungkan ke beban.
Arus eksitasi medan mula adalah nol.
Kemudian arus eksitasi medan dinaikan
bertahap dan tegangan terminal generator
diukur pada tiap tahapan. Dari percobaan
tanpa beban arus jangkar adalah nol (Ia =
0) sehingga V sama dengan Ea. Sehingga
Gambar 6. 2 Generator Sinkron Tiga fasa
dari pengujian ini diperoleh kurva Ea
dengan Penguatan Generator DC “Pilot
sebagai fungsi arus medan (If). Dari kurva
Exciter”.
ini harga yang akan dipakai adalah harga
liniernya (unsaturated). Pemakaian harga
linier yang merupakan garis lurus cukup
beralasan mengingat kelebihan arus
medan pada keadaan jenuh sebenarnya
dikompensasi oleh adanya reaksi jangkar.
Pengujian yang kedua yaitu pengujian Bila sebuah generator ’G’ akan
hubung singkat. Pada pengujian ini mula- diparaelkan dengan jala-jala, maka mula-
mula arus eksitasi medan dibuat nol, dan mula G diputar oleh penggerak mula
terminal generator dihubung singkat mendekati putaran sinkronnya, lalu
melalui ampere meter. Kemudian arus penguatan IF diatur hingga tegangan
jangkar Ia (= arus saluran) diukur dengan terminal generator tersebut sama denga
mengubah arus eksitasi medan. Dari jala-jala. Untuk mendekati frekuensi dan
pengujian hubung singkat akan urutan fasa kedua tegangan (generator
menghasilkan hubungan antara arus dan jala-jala) digunakan alat pendeteksi
jangkar (Ia ) sebagai fungsi arus medan yang dapat berupa lampu sinkronoskop
(If), dan ini merupakan garis lurus. hubungan terang. Benar tidaknya
hubungan pararel tadi, dapat dilihat dari
Kerja Paralel Alternator
lampu tersebut.
Untuk melayani beban yang
Menentukan Resistansi dan
berkembang, maka diperlukan tambahan
Reaktansi
sumber daya listrik. Agar sumber daya
listrik yang yang baru (alternator baru) Untuk bisa menentukan nilai reaktansi
bisa digunakan bersama, maka dilakukan dan impedansi dari sebuah generator,
penggabungan alternator dengan cara harus dilakukan percobaan (test). Ada tiga
mempararelkan dua atau lebih alternator jenis test yang biasa dilakukan, yaitu:
pada sistem tenaga dengan maksud
a. Test Tanpa beban ( Beban Nol )
memperbesar kapasitas daya yang
b. Test Hubung Singkat.
dibangkitkan pada sistem. Selain untuk
c. Test Resistansi Jangkar.
tujuan di atas, kerja pararel juga sering
dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas a)   Test Tanpa Beban
pelayanan apabila ada mesin (alternator) Test Tanpa Beban dilakukan pada
yang harus dihentikan, misalnya untuk kecepatan Sinkron dengan rangkaian
istirahat atau reparasi, maka alternator jangkar terbuka (tanpa beban) seperti
lain masih bisa bekerja untuk mensuplai diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
beban yang lain. Untuk maksud Percobaan dilakukan dengan cara
mempararelkan ini, ada beberapa mengatur arus medan (If) dari nol sampai
pesyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: rating tegangan output terminal tercapai.
1. Harga sesaat ggl kedua alternator
harus sama dalam kebesarannya, dan
bertentangan dalam arah, atau harga
sesaat ggl alternator harus sama
dalam kebesarannya dan bertentangan
dalam arah dengan harga efektif
tegangan jalajala.
2. Frekuensi kedua alternator atau Gambar 6.4 Rangkaian Test Generator
frekuensi alternator dengan jala harus Tanpa Beban.
sama
b)   Test Hubung Singkat
3. Fasa kedua alternator harus sama
4. Urutan fasa kedua alternator harus Untuk melakukan test ini terminal
sama generator dihubung singkat, dan dengan
Ampermeter diletakkan diantara dua Gambar 6.7 Pengukuran Resistansi DC
penghantar yang dihubung singkat
Perubahan di dalam arus medan dc
tersebut. Arus medan dinaikkan secara
yang mengalir melalui lilitan medan pada
bertahap sampai diperoleh arus jangkar
rotor dari generator sinkron menyebabkan
maksimum. Selama proses test arus If dan
perubahan pada faktor daya ketika
arus hubung singkat Ihs dicatat.
generator bekerja. Kemampuan untuk
berubah faktor daya oleh sebab
pengubahan keadaan eksitasi ini
merupakan karakteristik yang sangat
penting dari generator sinkron.
Pengoperasian generator sinkron pada
kecepatan rotasi putar yang konstan akan
Gambar 6.5 Rangkaian Test Generator di membutuhkan resultan fluksi yang konstan
Hubung Singkat supaya tegangan yang dihasilkan
cenderung konstan. Baik sumber dc dan
Dari hasil kedua test diatas, maka
dan putaran rotor bekerja sama untuk
dapat digambar dalam bentuk kurva
menghasilkan resultan fluks yang konstan
karakteristik seperti berikut :
ini.
3. PERALATAN PERCOBAAN
Peralatan yang digunakan dalam
praktikum mengenai generator induksi
adalah sebagai berikut:

Jumla Nama Alat Kode


h

2 Three phase supply 72675


Gambar 6.6 Kurva Karakteristik Tanpa unit with FCCB
Beban dan Hubung Singkat sebuah
Generator. 1 Control unit for 731988
three phase
c)   Test Resistansi Jangkar
pendulum mavhine
Dengan rangkaian medan terbuka,
resistansi DC diukur antara dua terminal 1 Incremental tacho 731092
output sehingga dua fasa terhubung
1 Shunt-wound -
secara seri.  Resistansi per fasa adalah machine
setengahnya dari yang diukur.
2 Synchronous machine -

2 Synchronizing 73162
indikator

1 On/off switch three 73142


pole

1 Ohmic load 73240


 Karakteristik Hubung Singkat
1 Capasitiv Load 73241
Untuk melakukan percobaan
1 Inductive load 73242 karakteristik hubung singkat ini, maka ada
langkah-langkah yang harus dilakukan,
1 Penyearah 1 fasa -
yaitu:
6 multimeter - 1. Menyusun rangkaian seperti
gambar berikut
2. Setelah itu rangkaian dicek dan
4. PROSEDUR PERCOBAAN disahkan asisten
Dalam praktikum mengenai generator 3. Menghidupkan penggerak utama
Sinkron ini kita akan melakukan beberapa (motor DC shunt) sehingga putaran
percobaan, yaitu sebagai berikut : generator mencapai 1500 rpm.
4. Memberikan arus eksitasi secar
4.1 Menghitung Nilai Parameter
bertahap sehingga akan
Generator Sinkron Tiga Fasa
dibangkitkan pada terminal
 Karakteristik Tanpa Beban generator sinkron tiga fasa.
Tahapan kenaikan arus eksitasi
Untuk melakukan percobaan
dimulai dari nilai 0 A, 0,05 A, 0,1
karakteristik tanpa beban ini, maka ada
AM 0,15 A, 0,2 A 0,25 A, 0,3 A,
langkah-langkah yang harus dilakukan,
0,35 A, 0,4 A, 0,45 A, 0,5 A, 0,55 A
yaitu:
5. Mencatat nilai arus generator
1. Menyusun rangkaian seperti pada sinkron tiga fasa yang sesuai
gambar dengan tahapan kenaikan arus
2. Setelah itu rangkaian dicek dan eksitasi tersebut pada tabel
disahkan asisten 6. Selama arus eksitasi dinaikan secra
3. Menghidupkan penggerak utama bertahap, putaran generator
(motor DC shunt) sehingga putaran sinkron dijaga konstan sebesar
generator mencapai 1500 rpm. 1500 rpm dengan cara mengatur
4. Memberikan arus eksitasi secar suplai pada terminal motor dc
bertahap sehingga akan  Pengujian dengan masukan DC
dibangkitkan pada terminal
generator sinkron tiga fasa. Untuk melakukan pengujian dengan
masukan DC ini, maka ada langkah-
Tahapan kenaikan arus eksitasi
dimulai dari nilai 0 A, 0,05 A, 0,1 langkah yang harus dilakukan, yaitu:
AM 0,15 A, 0,2 A 0,25 A, 0,3 A, 1. Menyusun rangkaian seperti
0,35 A, 0,4 A, 0,45 A, 0,5 A, 0,55 A gambar
5. Menctat nilai tegangan terminal 2. Setelah itu rangkaian dicek dan
generator sinkron tiga fas yang disahkan asisten
sesuai dengan kenaikan arus 3. Naikkan tegangan DC secra
eksitasi tersebut pada tabel bertahap mulai dari 0, 5, 10, 15,
6. Selama arus eksitasi dinaikan secra 20, 25, dan 30 V
bertahap, putaran generator 4. Mencatat nilai arus generator
sinkron dijaga konstan sebesar sinkron tiga fasa yang sesuai
1500 rpm dengan cara mengatur dengan tahapan kenaikan arus
suplai pada terminal motor dc eksitasi tersebut pada tabel
4.2 Pembebanan generator sinkron putaran generator dijaga konstan
Tiga Fasa 1500 rpm dan arus medan dijaga
konstan sebesar 0,26 A
Untuk melakukan percobaan
13. Mencatat nilai tegangan terminal
pembabanan generator sinkron tiga fasa
generator sinkron dan arus generator
ini, maka ada langkah-langkah yang
sinkron setiap selang perubahan
harus dilakukan, yaitu:
beban
1. Menyusun rangkaian seperti pada
 Beban Kapasitif
gambar
14. Melepaskan beban induktif dari
2. Setelah itu rangkaian dicek dan
rangkaian dan ganti beban dengan
disahkan asisten
beban kapasitif
3. Menghidupkan penggerak utama
15. Memvariasikan beban kapasitif dari 1
(motor DC shunt) sehingga putaran
Μf, 2 mf, 3 mf, dan 4 mf
generator mencapai 1500 rpm.
16. Setiap kali memvariasikan beban
4. Memberikan arus eksitasi sehingga
kapasitif, matikan seluruh suplay
dibandingkan tegangan pada
pada motor DC shunt dan generator
terminal generator sinkron tiga fasa
sinkron
sebesar 380 V
17. Selama pemvariasikan beban,
5. Selama memberikan arus eksitasi putaran generator dijaga konstan
pada generator sinkron tiga fasa, 1500 rpm dan arus medan dijaga
putaran generator dijaga konstan konstan sebesar 0,26 A
sebesar 1500 rpm. 18. Mencatat nilai tegangan terminal
 Beban resistif generator sinkron dan arus generator
6. Memvariasikan beban resistif dari sinkron setiap selang perubhan
100%, 90%, 80%, 70%, 60% beban.
7. Selama pemvariasikan beban, putaran 4.3 Interkoneksi Generator
generator dijaga konstan 1500 rpm Sinkron Tiga Fasa Dengan
dan arus medan dijaga konstan Jaringan Distribusi 380/220 V
sebesar 0,26 A
Untuk melakukan percobaan
8. Mencatat nilai tegangan terminal
Interkoneksi Generator Sinkron Tiga Fasa
generator sinkron dan arus generator
Dengan Jaringan Distribusi 380/220 V ini,
sinkron setiap selang perubahan
maka ada langkah-langkah yang harus
beban
dilakukan, yaitu:
 Beban induktif
1. Menyusun rangkaian seperti pada
9. Melepaskan beban resistif dari
gambar
rangkaian dan ganti beban dengan
2. Setelah itu rangkaian dicek dan
beban resistif
disahkan asisten
10. Memvariasikan beban induktif dari 6
3. Menghidupkan penggerak utama
11, 4, 8 11, 2, 4 11, 1, 4 11, 1,2 11,
(Motor DC shunt) sehingga putaran
1 11.
generator mencapai 1500 rpm
11. Setiap kali memvariasikan beban
4. Memberikan arus eksitasi sehingga
induktif, matikan sekuruh suplai pada
dibangkitkan tegangan pada
motor DC shunt dan generator
terminal generator sinkron tiga fasa
sinkron
sebesar 380 V
12. Selama pemvariasikan beban,
5. Selama memberikan arus eksitasi
pada generator sinkron tiga fasa,
putaran generator dijaga konstan
sebesar 1500 rpm
6. Mengatur tegangan terminal
generator sinkron tiga fasa dengan
cara mengatur arus medannya
sehingga nilainya sama dengan jla
jala PLN
Gambar 6.8 percobaan tanpa beban
7. Mengatur frekuensi listrik generator
sinkron tiga fasa dengan cara
mengatur putaran penggerak utama
(motor DC shunt) sehingga nilainya
sama dengan frekuensi listrik PLN
8. Menyesuaikan urutan fasa
generator sinkron tiga fasa dengan
fasa jaringan PLN dengan cara
mengatur hubungan antar fasa b. Percobaan hubung singkat
pada indicator lampu sinkronikasi
9. Jika semua lampu sinkronisasi telah
berada dalam keadaan mati,
sesuaikan pasangan fasa GS-PLN
pada saklar dengan pasangan fasa
GS-PLN pada lampu sinkronisasi,
lalu hidupkan saklar sehingga
generator sinkron di interkoneksikan
dengan jaringan distribusi sekunder
PLN (380/220 V).
Gambar 6.9 Rangkaian percobaan
hubung singkat
5. RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar rangkaian yang akan di c. Percobaan dengan masukan DC
praktikumkan mengenai generator
sinkron, yaitu:
5.1 Pengujian untuk menentukan
Nilai Parameter Generator
Sinkron
a. Percobaan tanpa beban

Gambar 6.10 Rangkaian percobaan


dengan masukan DC
5.2 Pengujian Generator Sinkron
Berbeban 5.3 Pengujian Pemararelan
a. Beban resistif Generator Sinkron Dengan Jala
Jala 380/220 V

Gambar 6.11 Generator berbeban


resistif
Gambar 6.14 Pemararelan generator
sinkron dengan jaringan distribusi 380/220
V

b. Beban induktif
6. RANGKAIAN PELAKSANAAN

Gambar 6.15 Rangkaian pelaksanaan


Gambar 6.12Generator beban induktif kompon pendek

c. Beban kapasitif

Gambar 6.16 Rangkaian pelaksanaan


kompon panjang
7. ANALISA DAN HASIL
7.1 Analisa Data
Gambar 6.13 Generator beban kapasitif
Tabel 6.2 Data praktikum kompon pendek
n Ra Rs Rsh It
Ea I a
1500 T a=
10 Ω 10 Ω 90 Ω 10 A n
rpm 2π ¿
60
V t =100+ A A = npm terakhir = 9 ¿
−79 ,78 x 9,978
¿ 100+¿ ¿
1500
¿ 109 v 2 x 3,14 x
60
−796,044
Tabel 6.3 Data praktikum kompon panjang ¿
157
n Ra Rs Rsh It ¿−5,070
1500
10 Ω 10 Ω 90 Ω 10 A
rpm Po =Ea x I a
V t =100+( A +B) ¿−79,78 x 9,978
¿ 100+20 ¿−796,044
¿ 120 v
A+B = 2 angka npm terakhir = 1 + 9 = 20 P¿ =V t x I t
7.2 Hasil
¿ 12 0 x 10
a. Kompon Pendek ¿ 1 2000
V sh=V t−I t x R s
¿ 120−10 x 10 Po
ɳ= x 100 %
¿ 20 v P¿
−796,044
¿ x 100 %
V sh 1 2000
I sh =
R sh ¿−6,633 %
20
¿
90 b. Kompon Panjang
¿ 0,022 A V sh
I sh =
R sh
I a=I t−I sh 20
¿
¿ 10−0,022 90
¿ 9,978 A ¿ 0,022 A
I a=I t−I sh

Ea =V t −( I t x Rs ) −¿ ¿) ¿ 10−0,022
¿ 9,9 78 A
¿ 120− (10 x 10 )−( 9,978 x 10)
¿ 120−100−99,78
Ea =V t −I a ¿ )
¿−79 ,78
¿ 120−9,978 (10+10)
¿ 120−99,78−99 , 78
¿−79,56

Ea I a
T a=
n
2π ¿
60
¿
−79,56 x 9,978
¿
1500
2 x 3,14 x
60
−793,849
¿
157
¿−5,056

Dari perhitungan yang telah


dilakukan pada percobaan diatas maka
didapatkan perbedaan nilai Ea pada
kompon pendek adalah -79,78 pada Ta
adalah -5,070. Pada kompon panjang Ea
adalah -79,56 pada Ta adalah -5,056 .

8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Generator sinkron (sering disebut
alternator) adalah mesin sinkron yang
digunakan untuk mengubah daya mekanik
menjadi daya listrik. Generator sinkron
dapat berupa generator sinkron tiga fasa
atau generator sinkron AC satu fasa
tergantung dari kebutuhan.
Dari perhitungan yang telah
dilakukan pada percobaan diatas maka
didapatkan perbedaan nilai Ea pada
kompon pendek adalah -79,78 pada Ta
adalah -5,070. Pada kompon panjang Ea
adalah -79,56 pada Ta adalah -5,056 .
DAFTAR PUSTAKA

1. Modul praktikum mesin-mesin listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta
tahun 2020.
2. Buku catatan mata kuliah mesin-mesin listrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Bung
Hatta.
3. https://www.google.com/search?q=kesimpulan+tentang+generator+dc+shunt&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
4. Jurnal Ilmiah Mikrotek Volume 1. GeneratorSinkron. Tahun 2015
5. Jurnal.uisu.ac.id. Pengaruh Penguatan Generator Sinkron. Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai