Anda di halaman 1dari 8

TEORI KEPEMIMPINAN

Ada beberapa yang pernah dikemukakan, antara lain :


1.    Macam-Macam Teori Kepemimpinan :
Di era globalisasi sekarang teori kepemimpinan sudah banyak dikembangankan dan dapat
diaplikasikan, berikut pengembanga teori menurut Nursalam, (2014) yaitu:
a)      Trait Theory (Teori Bakat)
Penjelasan teori ini bahwa setiap orang adalah pemimpin (yang dibawa sejak lahir)
yang mempunyai karakteristik tertentu yang membuat lebih baik dari pada orang lain. Teori
ini memiliki karakteristik tentang intelegensi, personalitas dan kemampuan.
b)      Teori Perilaku
Teori ini menekankan apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana pemimpin
menjalankan fungsinya, teori ini dalam rentang antara perilaku otoriter ke demokratis atau
awalnya fokus pada suatu produksi ke fokus pegawai.
c)      Teori Kontingensi Dan Situasional
Teori yang menekankan bahwa melaksanakan tugasnya dengan mengombinasikan
antara faktor bawaan, perilaku dan situasional. Unsur utama manajer adalah kemampuan
dalam manajer dan penghargaan terhadap kelompok. hubungan antara kelompok manajer dan
pegawai merupakan hal penting sehingga penerapan gaya kepemimpinan situasional yang
paling tepat.
d)     Teori Kontemporer
Teori menggunakan 4 komponen penting dalam pengolahannya, seperti
manajer/pemimpin, staf dan atasan, pekerjaan, serta lingkungan. Dalam menerapkan teori ini
harus menerapkan 4 komponen tersebut dan perlu didukung dengan teori motivasi, interaksi
dan transformasi.
e)      Teori Motivasi
Teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli seperti Maslow, Aldefer, Herzberg,
McCelland, Adams, dan V. Vroom. Berdasarkan isinya terbagi menjadi teori Hierarki
kebutuhan, ERG, Teori dua faktor, teori 2 faktor. Berdasar proses diantaranya teori keadilan,
harapan, penguatan dan teori belajar. Berdasar masalah motivasi diantaranya pembagian tugas
tidak jelas, hambatan dalam pelaksanaan, kurangnya penghargaan dan kurangnya dukungan
organisasi.
f)       Teori Z
Teori yang dikenalkan oleh Ouchi (1981) merupakan pengembangan dari teori Y
(McGregor, 1460) yang mendukung gaya kepemimpinan demokratis. Komponen teori
mencakup pengambilan keputusan dan kesepakatan, menempatkan sesuai keahlian,
menekankan keamanan pekerjaan, promosi yang lambat dan pendekatan secara holistic
kepada staff.
g)      Teori Interaktif
Teori bahwa manusia sebagai suatu sistem yang terbuka dan selalu berinteraksi
dengan sekitar dan berkembang secara dinamis. Asumsi teori mencakup 1. Manusia memiliki
karakteristik yang kompleks 2. Motivasi berkembang sesuai perubahan waktu 3. Tujuan
berubah disaat perubahan situasi 4. Produktifitas dipengaruhi oleh penyelelesaian tugas 5.
Tidak ada strategi efektif bagi pemimpin dalam situasi tertentu.

Di dalam keperawatan kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan seorang pemimpin


( perawat ) dalam mempengaruhi perawat - perawat lain yang berada di bawah
pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan
asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai. Setiap perawat mempunyai
potensi yang berbeda dalam kepemimpinan, namun ketrampilan ini dapat dipelajari sehingga
selalu dapat diterapkan dan ditingkatkan.

Syarat Pemimpin dalam Keperawatan yang Efektif


             
Kepemimpinan yang efektif di RS akan terwujud apabila pemimpin menelaah dengan
sistem yang efektif. Seorang pemimpin    yang   efektif   adalah    seorang    pemimpin   yang
dapat mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang 
memuaskan bagi terjadinya perubahan yang bermanfaat. Ada beberapa kepemimpinan yang
efektif antara lain menurut :
a)    Ruth M. Trapper (1989 ), membagi menjadi 6 komponen :
1)   Menentukan tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi kelompok. Memilih 
pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan dan dalam bidang profesinya.
2)   Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk memahami kebutuhan sendiri serta
kebutuhan orang lain.
3)   Berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
4)   Mengerahkan energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan
5)   Mengambil tindakan
b)   Hellander ( 1974 )
Dikatakan efektif bila pengikutnya melihat pemimpin sebagai seorang yang bersama-sama
mengidentifikasi tujuan dan menentukan alternatif kegiatan.

c)    Bennis ( Lancaster dan Lancaster, 1982 )


Mengidentifikasi empat kemampuan penting bagi seorang pemimpin, yaitu :
1)   Mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks tentang sistem manusia ( hubungan antar
manusia ).
2)   Menerapkan pengetahuan tentang pengembangan dan pembinaan bawahan.
3)   Mempunyai kemampuan hubungan antar manusia, terutama dalam mempengaruhi orang
lain.
4)   Mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan yang memungkinkan seseorang mengenal
orang lain dengan baik.
d)    Gibson ( Lancaster dan Lancaster,1982 )
Seorang pemimpin harus mempertimbangkan :
1)   Kewaspadaan diri ( self awarness )
Kewaspadaan diri berarti menyadari bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi orang
lain. Kadang seorang pemimpin merasa ia sudah membantu orang lain, tetapi sebenarnya
justru telah menghambatnya.
2)   Karakteristik kelompok
Seorang pemimpin harus memahami karakteristik kelompok meliputi : norma, nilai - nilai
kemampuannya, pola komunikasi, tujuan, ekspresi dan keakraban kelompok.
3)   Karakteristik individu
Pemahaman tentang karakteristik individu juga sangat penting karena setiap individu unik
dan masing - masing mempunyai kontribusi yang berbeda.

PeranTugas Kepemimpinan dalan Keperawatan

Peran tugas penting seorang pemimpin di ruang rawat adalah:


a.    Selalu siap menghadapi setiap perubahan. Setiap pemimpin di ruang rawat harus mampu
bersikap proaktif dalam setiap perubahan yang terjadi, berperan dalam setiap aspek
kehidupan berorganisasi, serta mengkaji setiap kemungkinan untuk mengembangkan
sesuatu yang baru serta mampu menanggapi setiap kesempatan sebagai suatu tantangan
yang dapat menghasilkan.
b.    Mengatasi konflik yang terjadi sebagai dampak dari kegiatan, kebijakan, ataupun
hubungan yang terkait dengan atasan, bawahan atau pasien dan keluarganya.
c.    Meningkatkan dinamika kelompok diantara bawahan sebagai upaya pemimpin untuk
memotivasi bawahan
d.   Meningkatkan komunikasi dengan atasan, bawahan, rekan sejawat dan konsumen lainnya.
Keterbukaan dalam berkomunikasi akan dapat memperlancar proses pelaksanaan
kegiatan sehingga akan mempermudah pencapaian tujuan.
e.    Melatih kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki dengan menerapkan berbagai cara
untuk membuktikan bahwa kekuasaan dan kewenangan itu masih dapat dihargai oleh
bawahan.
f.     Menggunakan aspek politik untuk mempengaruhi orang lain, dalam rangka
memperlancar pencapaian tujuan.
g.    Menatalaksanakan waktu dengan baik. Penatalaksanaan waktu yang baik mencerminkan
pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia digunakan dengan baik pula sehingga
produktivitas kerja menjadi meningkat.

Asas-Asas Kepemimpinan

Pada hakikatnya asas kepemimpinan merupakan pedoman bagi seorang pemimpin. Asas-asas
kepemimpinan tersebut, yaitu :
1) Kemanusiaan: mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, yaitu pembimbingan manusia oleh
manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu, demi tujuan-tujuan
bersama.
2) Efisien: efisiensi teknis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya sumber-sumber,
materi dan jumlah manusia; atas prinsip penghematan, adanya nilai-nilai ekonomis, serta asas-
asas manajemen modern.
3) Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan yang lebih
tinggi.
Adapun asas-asas kepemimpinan selain di atas, yaitu :
1. TAQWA, ialah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-Nya.
2. ING NGARSA SUNG TULADA, ialah member suri tauladan di hadapan anak buah.
3. ING MADYA MANGUN KARSA, ialah ikut bergiat serta menggugah semangat di
tengah-tengah anak buah.
4. TUT WURI HANDAYANI, ialah mempengaruhi dan memberikan dorongan dari belakang
kepada anak buah.
5. WASPADA PURBA WASESA, ialah selalu waspada mengawasi serta sanggup dan berani
memberi koreksi kepada anak buah.
6. AMBEG PRAMA ARTA, ialah dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
7. PRASAJA, ialah tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
8. SATYA, ialah sikap loyal yang timbal balik
9. GEMI NAST;ITI, ialah kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan
pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
10. BELAKA, ialah kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan.
11. LEGAWA, ialah kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan
tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya.

Fungsi Kepemimpinan

Fungsi Kepemimpinan menurut Hadari Nawawi


Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan
tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut
Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial
dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin
berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian
didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau
aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang
dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan
dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.

Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara


operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana
(cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan
hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara
efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut
digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan
pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap
anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam
melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-
masing.

4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay
atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang
pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan
melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan
karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang
pemimpin seorang diri.

5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur
aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi
pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan,
koordinasi, dan pengawasan.

Fungsi Kepemimpinan menurut William R. Lassey

Menurut William R. Lassey dalam bukunya Dimension of Leadership,


menyebutkan dua macam fungsi kepemimpinan, yaitu kepemimpinan, yaitu :

1. Fungsi menjalankan tugas


Fungsi ini harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang tergolong
fungsi ini adalah :
a. Kegiatan berinisiatif, antara lain usul pemecahan masalah, menyarankan gagasan – gagasan
baru, dan sebagainya.
b. Mencari informasi, antara lain mencari klasifikasi terhadap usul – usul atau saran serta
mencari tambahan informasi yang diperlukan.
c. Menyampaikan data atau informasi yang sekiranya ada kaitannya dengan pengalamannya
sendiri dalam menghadapi masalah yang serupa.
d. Menyampaikan pendapat atau penilaian atas saran – saran yang diterima.
e. Memeberikan penjelasan dengan contoh – contoh yang lebih dapat mengembangkan
pengertian.
f. Menunjukkan kaitan antara berbagai gagasan atau saran-saran dan mencoba mengusulkan
rangkuman gagasan atau saran menjadi satu kesatuan.
g. Merangkum gagasan-gagasan yang ada kaitannya satu sama lain menjadi satu dan
mengungkapkan kembali gagasan tersebut setelah didiskusikan dalam kelompok.
h. Menguji apakah gagasan-gagasan tersebut dapat dilaksanakan dan menilai keputusan-
keputusan yang akan dilaksanakan.
i. Membandingkan keputusan kelompok dengan standar yang telah ditetapkan dan mengukur
pelaksanaannya dengan tujuan yangb telah ditetapkan.
j. Menentukan sumber-sumber kesulitan, menyiapkan langkah-langkah selanjutnya yang
diperlukan, dan mengatasi rintangan yang dihadapi untuk mencapai kemajuan yang
diharapkan.

2. Fungsi pemeliharaan.
Fungsi ini mengusahakan kepuasan, baik bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok
untuk kelangsungan hidupnya. Yang termasuk fungsi ini antara lain :
a. Bersikap ramah, hangat dan tanggap terhadap orang lain, mau dan dapat memujiorang lain
atau idenya, serta dapat menerima dan menyetujui sumbangan fikiran orang lain.
b. Mengusahakan kepada kelompok, mengusahakan setiap anggota berbicara dengan waktu
yang dibatasi, sehingga anggota kelompok lain berkesempatan untuk mendengar.
c. Menentukan penggunaan standar dalam pemilihan isi, prosedur dan penilaian keputusan
serta mengingatkan kelompok untuk meniadakan keputusann yang bertentangan dengan
pedoman kelompok.
d. Mengikuti keputusan kelompok, menerima ide orang lain, bersikap sebagai
pengikut/pendengar sewaktu kelompok sedang berdiskusi dan mengambil keputusan.
e. Menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat dan bertindak sebagai penengah untuk
mengkompirmasikan pemecahan masalah.
http://endratkartiko.blogspot.com/2018/01/teori-kepemimpinan-keperawatan.html
http://vytabaretha10.blogspot.com/2012/12/kepemimpinan-dalam-keperawatan.html
http://mainhati89.blogspot.com/2011/02/asas-asas-kepemimpinan.html
http://t-wul.blogspot.com/2014/05/makalah-asas-asas-managemen-asas.html#.XXkrFTV80fk

Anda mungkin juga menyukai