Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FISIOTERAPI KESEHATAN REPRODUKSI

“MENSTRUASI”

OLEH :

RAHAYU NINGSI
PO714241194047
DIV PROFESI FISIOTERAPI

JURUSAN FISIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidaya-Nya sehingga makalah yang berjudul “Fisioterapi Kesahatan Reproduksi Pada
Menstruasi” ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan 
kepada junjungan besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus bagi seluruh umat manusia.
Disamping itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan juga membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan tak lupa pula
saya berterima kasih kepada bapak dosen dan ibu dosen yang telah memberikan kami tugas
ini. Adapun penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisioterapi
Kesehatan Reproduksi.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang penulis buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada saran yang membangun.

Makassar, 01 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................6
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................6
D. Manfaat Penulisan....................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................7
1) Anatomi Organ Reproduksi pada Wanita .................................................. 7
2) Pengertian Menstruasi..............................................................................11
3) Fisiologi Menstruasi …………………………………………………….11

4) Patofisiologi Menstruasi…………………………………………………13

5) Permasalahan/Gangguan pada Menstruasi...............................................17


6) Metode/Teknik Fisioterapi ........................................................................19
BAB III PENUTUP...................................................................................................22
A. KESIMPULAN.............................................................................................. 22
B. SARAN.........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….23
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ciri khas kedewasaan wanita di tandai dengan adanya perubahan anatomi dan
fisiologi pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan. Peristiwa penting
tersebut di tandai dengan datangnya menstruasi, yaitu pengeluaran darah tiap bulan
dari rahim.
Seorang wanita yang telah mengalami menstruasi maka pada tahuntahun awal
menstruasi merupakan periode yang rentan terhadap terjadinya gangguan
menstruasi.75% wanita pada tahap remaja akhir mengalami gangguan yang terkait
dengan menstruasi. Menstruasi yang tertunda, tidak teratur, nyeri, dan perdarahan
yang banyak.
Menstruasi merupakan salah satu faktor yang mencerminkan potensi fungsional
seorang perempuan yang dapat dipengaruhi oleh sejumlah variabel yang meliputi usia,
riwayat keluarga, status social ekonomi, pendidikan, aktivitas fisik, kepribadian,
olahraga, berat badan, tinggi badan, stres, infeksi, persentase distribusi lemak maupun
hormonal.
Kelainan menstruasi sering menimbulkan kecemasan pada wanita karena
kekhawatiran akan pengaruh kelainan menstruasi terhadap kesuburan dan kesehatan
wanita pada umumnya. Menstruasi yang tidak teratur merupakan proses tidak
seimbangnya hormon pada sistem reproduksi wanita dimana antara hormon estrogen
dan progesteron harus dalam komposisi yang sesuai. Siklus menstruasi yang normal
terjadi setiap 21-35 hari.Jumlah darah 2 menstruasi normal berkisar 30-40 ml .menurut
hitungan para ahli, perempuan akan mengalaminya 500 kali menstruasi selama
hidupnya.
Sebagian besar perempuan Indonesia berusia 10-59 tahun mengalami
menstruasi yang teratur sebanyak 68% dan di daerah perkotaan di Indonesia juga
mengalami menstruasi tidak teratur sekitar 14,9% dan dari penelitian yang di lakukan
oleh Asmarani,R di dapatkan bahwa gangguan siklus menstruasi banyak di temukan
pada atlet yaitu 28.8% pada penelitian tersebut di dapatkan siklus mentruasi yang tidak
teratur sebesar 50% taekwondo/tapak suci, lari 33.3%,atletik 0%,renang 0%. Mengenai
gangguan lainnya, mendapatkan prevalensi amenorea primer sebanyak 5,3%, amenorea
sekunder 18,4%, oligomenorea 50%, polimenorea 10,5%, dan gangguan campuran
sebanyak 15,8%.
Berdasar data dari Riskesdas DiSulawesi selatan perempuan yang mengalami
menstruasi tidak teratur sekitar 0.5% karena sakit, 4.6% masalah KB,2.3% menopause,
6.9% lain lain,11.3% tidak mengetahui alasannya.
Banyak wanita melakukan aktivitas fisik berat dengan mengikuti berbagai
cabang olahraga seperti taekwondo/tapak suci, lari marathon,gulat dll yang kebanyakan
dari mereka tidak mengetahui bahwa aktifitas fisik yang berat atau yang tidak sesuai
dengan kemampuan tubuh dapat meyebabkan gangguan pada system yang ada dalam
tubuh salah satunya ialah terganggunya system reproduksi yaitu siklus menstruasi.
Olahraga adalah serangkaian gerak yang teratur dan terencana yang dilakukan
orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsional, 3 sesuai tujuan
melakukan olahraga antara lain mendapatkan kebugaran, rekreasi, pendidikan dan
prestasi. Dapat dikatakan bahwa olahraga memiliki banyak fungsi dan tujuan bagi tubuh.
Oleh karena itu olahraga harus memiliki takaran yang pas, sebab telah dipahami bahwa
tidak semua olahraga akan memberikan efek yang positif bagi kaum wanita.
Latihan fisik yang berat dapat menimbulkan gangguan siklus menstruasi yaitu
Gangguan yang dapat terjadi berupa tidak adanya menstruasi (amenore), penipisan
tulang (osteoporosis).
Umumya olahraga/latihan dianggap sebagai salah satu penyebab amenorrhoea,
karena hipotalamus dapat meningkatkan pengeluaran estrogen yang menyebabkan
amenorrhoea sehingga meningkatkan resiko patah tulang (fraktur), osteoporosis, dan
kesuburan.
Berdasar uraian di atas, maka penulis berminat melakukan penelitian tentang
“Hubungan Derajat Aktivitas Fisik Dengan Perubahan Siklus Menstruasi Pada Pesilat
Putri di Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Muhammadiyah Makassar”. Dalam hal
pengukuran aktivitas fisik, penulis memakai parameter penilaian berupa kategori
aktivitas fisik yang di lakukan yaitu aktivitas fisik berat,sedang, dan ringan. Sedangkan
untuk mengetahui apakah siklus mentruasi pesilat putri teratur atau tidak , penulis
mengacu pada hasil wawancara pada pesilat putri di perguruan seni beladiri Tapak Suci
Muhammadiyah Makassar yang menjadi sampel.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa anatomi organ reproduksi pada wanita ?
2. Apa pengertian menstruasi?
3. Apa fisiologi pada menstruasi?
4. Apa patofisiologi menstruasi?
5. Apa gangguan pada menstruasi?
6. Bagaimana penatalaksanaan fisioterapi pada menstruasi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui anatomi organ reprodukasi pada wanita
2. Untuk mengetahui pengertian menstruasi.
3. Untuk mengetahui fisiologi dari menstruasi.
4. Untuk mengetahui patofisiologi menstruasi.
5. Untuk mengetahui gangguan pada menstruasi.
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada gangguan menstruasi.

D. MANFAAT

Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai Fisioterapi kesehatan


reproduksi pada menstruasi.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Anatomi Organ Reproduksi Wanita


Organ reproduksi wanita terdiri dari ovarium, tuba fallopi, vagina dan organ
eksternal yaitu vulva atau pudendum.
a. Alat genitalia wanita bagian luar
1. Anatomi dan histologi ovarium
Ovarium merupakan sepasang kelenjar yang berbentuk atau
berukuran seperti almon. Ovarium menghasilkan folikel yang akan
berkembang menjadi matang untuk pembuahan dan menghasilkan
hormon seperti progestron, estrogen, inhibin, dan relaksin. Ada beberapa
ligamen yang menyokong ovarium yaitu broad ligament, dan suspensory
ligament.
Secara histologi ovarium dilapisi oleh epitel selapis kuboid atau
germial ephitelium, tunika albuginea merupakan jaringan ikat padat yang
terletak lebih dalam dari germial ephitelium. Setelah tulika albuginea
terdapat dua lapisan korteks merupakan dan mendula. Korteks
merupakan jaringan ikat longgar dan terdapat folikel-folikel.
Bagian internal ovarium adalah medula yang terdiri dari jaringan
ikat longgar dan pembuluh darah yang masuk melalui hilum. Folikel
ovarium yang terdapat pada korteks dan berisi oosit yang sedang
berkembang dan mengalami perubahan menjadi folicel de graaf dan
korpus luteum merupakan folikel matur setela ovulasi yang memproduksi
hormone reproduksi.
2. Anatomi dan histologi uterus
Uterus merupakan tempat implamasi ovum yang telah
terfertilisasi, perkembangan janin dan melahirkan. Pada siklus
reprodukasi saat implatasi tidak terjadi, uterus akan lurus. Letak uterus
adalah anteverted dan anteflexed. Uterus mempunyai bentuk flattedned
pear, panjang 7,5 cm, lebar 5cm, dan tebal 2,5 cm. secara anatomis
uterus dibagi menjadi beberapa bagian yaitu fundus, body dan serviks. Di
antara bady dan serviks terdapat bagian yang menyempit yaitu isthumus
dengan lebar 1cm.
Utures di vaskularisasi oleh arteri uterium dan arteri ovarium,
untuk aliran vena di drainage oleh vena uterium. Aliran limfatik dari
uterus menuju internal illisc dan berakhir di periaotyc lymph nodes.
Invervasi uterus oleh uterovaginal nerve plexus.
Secara histologi uterus terdiri atas tiga lapisan dari luar kedalam
yaitu perimetrium terdiri dari serosa dan adventisia, miometrium
merupakan otot polos dan endometrium yang di bagi lagi menjadi dua
lapisan stratum fungsional bagian superficial dan statum bansal yang
melekat di miometrium.
Mukosa endometrium dilapisi oleh kolumnar. Pembuluh darah
yang mensuplai endrometrium di mulai dari cabang acuate arteries di
miometrum kemudian bercabang menjadi straight arteries yang
mensuplai bagian statum basal dan spinal arteries yang menvaskulasisasi
statum fungsional dan sensitif terharap progesterone.
3. Vagina
Vagina adalahsuatu tuba berdinding tipis yang dapatmelipat dan
mampumeregangsecaraluaskarenatonjolanservikskebagianatas
vagina. Panjang dinding anterior vagina hanyasekitar 9 cm,
sedangkanpanjangdinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan
rectum dan di belakangkandungkemih. Vagina
merupakansaluranmuskulomembraneus yang
menghubungkanrahimdengan vulva.
Jaringanmuskulusnyamerupakankelanjutandarimuskulussfingter ani
dan muskuluslevator ani oleh karenaitudapatdikendalikan.
Pada dinding vagina terdapatlipatan-lipatanmelintangdisebut
rugae dan terutama di bagianbawah. Pada puncak (ujung) vagina
menonjolserviks pada bagian uterus. Bagian servik yang
menonjolkedalam vagina di sebutportio. Portio uteri membagipuncak
vagina menjadiempatyaitu: fornik anterior, fornik posterior,
fornikdekstra, fornik sinistra.
Sel dinding vagina mengandungbanyakglikogen yang
menghasilkanasam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina
memberikanproteksiterhadapinfeksi. Fungsiutama vagina
yaitusebagaisaluranuntukmengeluarkanlendir uterus dan
darahmenstruasi, alathubunganseks dan jalanlahir pada
waktupersalinan.

4. Tuba Fallopi
Tuba fallopimerupakansaluran ovum yang terentangantarakornu
uterine hinggasuatutempatdekat ovarium dan merupakanjalan ovum
mencapairongga uterus. terletak di tepiatas ligamentum latum
berjalankearah lateral mulaidariosteumtubaeinternum pada
dindingrahim. Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding
tuba terdiridaritigalapisanyaitu serosa, muskular,
sertamukosadenganepitelbersilia. Tuba fallopiterdiriatas :
1) Pars interstitialis (intramularis) terletak di
antaraototrahimmulaidariosteuminternum tuba.
2) Pars istmikatubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan
merupakanbagian yang paling sempit.
3) Pars ampuralistubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk
“s”.
4) Pars infindibulotubae, bagianakhirtubae yang memilikilumbai yang
disebut fimbriae tubae.
Fungsi tuba fallopi :
1) Sebagaijalantransportasi ovum dari ovarium sampaikavum uteri.
2) Untukmenangkap ovum yang dilepaskansaatovulasi.
3) Sebagaisalurandari spermatozoa ovum dan hasilkonsepsi.
4) Tempatterjadinyakonsepsi.
5) Tempatpertumbuahn dan
perkembanganhasilkonsepsisampaimencapaibentukblastula
yangsiapmengadakanimplantasi.
b. Alat genitalia wanita bagian luar
1. Mons veneris / Mons pubis
Disebut juga gunungvenusmerupakanbagian yang menonjol di
bagiandepansimfisisterdiridarijaringan lemak dan sedikitjaringan ikat
setelahdewasatertutup oleh rambut yang bentuknyasegitiga. Mons pubis
mengandungbanyakkelenjarsebasea (minyak) berfungsisebagaibantal
pada waktumelakukanhubunganseks.
2. Bibir besar (Labia mayora)
Merupakankelanjutandari mons veneris berbentuklonjong, Panjang labia
mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agakmeruncing pada ujungbawah.
Keduabibirinidibagianbawahbertemumembentuk perineum,
permukaanterdiridari:
a) Bagian luar
b) Tertutup oleh rambut yang merupakankelanjutandarirambut pada mons
veneris.
c) Bagian dalam
d) Tanparambutmerupakanselaput yang mengandungkelenjarsebasea
(lemak).
3. Bibirkecil (labia minora)
Merupakanlipatankulit yang panjang, sempit,
terletakdibagiandalambibirbesar (labia mayora) tanparambut yang
memanjang kea rah bawahklitoris dan menyatudengan fourchette,
semantarabagian lateral dan anterior labia biasanyamengandung pigmen,
permukaan medial labia minora samadenganmukosa vagina
yaitumerahmuda dan basah.
4. Klitoris
Merupakanbagianpentingalatreproduksiluar yang bersifaterektil, dan
letaknyadekatujung superior vulva. Organ
inimengandungbanyakpembuluhdarah dan seratsarafsensorissehingga
sangat sensitive analogdengan penis laki-laki.
Fungsiutamaklitorisadalahmenstimulasi dan
meningkatkanketeganganseksual.
5. Vestibulum
Merupakanalatreproduksibagianluar yang
berbentuksepertiperahuataulonjong, terletak di antara labia minora,
klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiridarimuarauretra,
kelenjarparauretra, vagina dan kelenjarparavagina. Permukaan
vestibulum yang tipis dan agakberlendirmudahteriritasi oleh bahankimia,
panas, dan friksi.
6. Perinium
Merupakandaerahmuskular yang ditutupikulitantara introitus vagina dan
anus. Perinium membentukdasar badan perinium.
7. Kelenjar Bartholin
Kelenjarpenting di daerah vulva dan vagina yang bersifatrapuh dan
mudahrobek. Pada saathubungansekspengeluaranlendirmeningkat.
8. Himen (Selaputdara)
Merupakanjaringan yang menutupilubang vagina bersifatrapuh dan
mudahrobek, himeniniberlubangsehinggamenjadisalurandari lender yang
di keluarkan uterus dan darahsaatmenstruasi.
9. Fourchette
Merupakanlipatanjaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuanujungbawah labia mayoradan labia minora. Di garis
tengahberada di bawahorifisium vagina. Suatucekungankecil dan
fosanavikularisterletak di antara fourchette dan himen.
B. Pengertian Menstuasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar
14 hari setelah ovulasi. Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala
akibat terlepasnya lapisan endometrium rahim. Menstruasi adalah proses
keluarnya darah atau perdarahan yang secara teratur atau periodik dan
siklik.

C. Fisiologi Menstruasi
Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang
paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi
(perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi
tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan, abortus berulang, atau
keganasan. Gangguan dari sikluas menstruasi merupakan salah satu alasan
seorang wanita berobat ke dokter.
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah
waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian
menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada
2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim (setelah
menarche dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur
atau siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan
kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus
ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi
lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus
uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan
hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar
rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan
endometrium (lapisan terdalam rahim).  Endometrium adalah lapisan yangn
berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut
desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya
disebut sebagai desidua basalis. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus
menstruasi adalah:
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis
merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).
Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan
dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel
de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH,
sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi
hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang
disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh
mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon
gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari
folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi
pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf
menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah
korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh
hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus
luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan
progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi,
perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau
menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus
luteum tersebut dipertahankan. Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan
hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan
dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan
janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai
14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi.
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium
untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke
rahim)
 Siklus ovarium :
1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel
telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus
dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur).
Waktu rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan
variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan
jangka waktu rata-rata 14 hari
3. Fase menstruasi. Fase menstruasi dimana lapiasan endometrium di lepaskan
 Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus
di dalam siklus menstruasi normal:
1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH)
berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase
luteal siklus sebelumnya
2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir
dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal
ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada
pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat
dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level
hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima)
hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari
hormon LH, keluarlah hormon progesterone
5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang
menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi
adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke
luteal
6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi
sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi
dari korpus luteum
7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda
bahwa sudah terjadi ovulasi
8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup
korpus luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus
berikutnya

D. Patofisiologi menstruasi
Pada hari ke 1-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan
folikelprimer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut,
sel oositprimer akan membelah dan menghasilkan ovum yang
haploid. Saat
folikelberkembangmenjadifolikeldeGraafyangmasak,folikelinijugamen
ghasilkanhormonestrogenyangmerangsangkeluarnyaLHdarihipofisis.
Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dindinguterus,
yaitu endometrium, yang habis terkelupas saat menstruasi.
Selainitu,estrogenmenghambatpembentukanFSHdanmemerintahkan
hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel de
Graafyangmasakuntukmengadakanovulasiyangterjadipadaharike-
14.Waktudisekitarterjadinya ovulasidisebutfase estrus.

Selainitu,LHmerangsangfolikelyangtelahkosonguntukberubahmenjadi
badankuning(corpusluteum).Badankuningmenghasilkan hormon
progesterone yang berfungsi mempertebal lapisanendometrium yang
kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkandatangnya
embrio. Periode ini disebut fase luteal. Selain itu progesteronejuga
berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya
corpusluteummengecildanmenghilang.Pembentukanprogesteroneber
hentisehingga pemberian nutrisi kepada endometriam
terhenti.Endometriummenjadimongeringdanselanjutnyaakanterkelup
asdanterjadilahperdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini
disebut fase perdarahanatau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada
progesterone, maka FSH
mulaiterbentuklagidanterjadilahprosesoogenesiskembali(Kusmiran,20
11).
 Faktor yang Memengaruhi Menstruasi
Menurut Kusmiran(2011) faktor yang mempengaruhi menstruasi
diantaranya yaitu:
a) FaktorHormon
Hormon-
hormonyangmemengaruhiterjadinyahaidpadaseorangwanita yaitu:
1. FollicleStimulatingHormone (FSH)
2. Estrogenyangdihasilkanolehovarium
3. LuteinizingHormone(LH) yangdihasilkanolehhipofisis
4. Progesteron yangdihasilkanolehovarium
b) FaktorEnzim
Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel
yangberperandalamsintesisprotein,yangmengganggumetabolismese
hinggamengakibatkanregresiendometriumdanperdarahan.
c)FaktorVaskular
Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi
dalamlapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan
endometrium ikuttumbuh pula arteri-arteri, vena-vena, dan
hubungan diantara
keduanya.Denganregresiendometrium,timbulstatisdalamvena-
venasertasaluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri,
dan akhirnyaterjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan
hematoma, baikdari arterimaupun vena.
d) FaktorProstaglandin
Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan
adanyadesintegrasiendometrium,prostaglandinterlepasdanmenyeba
bkankontraksimiometriumsebagaisuatufaktoruntukmembatasiperda
rahanpadahaid.

Selain itu penelitian mengenai faktor resiko dari variabilitas


siklusmenstruasi adalah pengaruh dari berat badan, aktivitas fisik,
sertaprosesovulasidanadekuatyafungsiluteal.Perhatiankhusussaatinij
ugaditekankanpadaperilakudiet danstresspadaatletperempuan.

a. Beratbadan
Beratbadandanperubahanberatbadanmemengaruhifungsimenstruas
i.Penurunanberatbadanakutdansedangmenyebabkangangguanpadaf
ungsiovarium,tergantungderajattekananpadaovarium dan lamanya
penurunan berat badan. Kondisi patologis
sepertiberatbadanyangkurang/kurusdananorexianervosayangmenye
babkan penurunan berat badan yang berat dapat
menimbulkanamenorhea.
b. Usia
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa atlet yang lebih muda,
dibawah25tahun lebihbesarkemungkinannyamendapatamenorrhea.
c. Aktivitasfisik
Tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi
fungsimenstruasi.Atletperempuansepertipelari,senambaletmemilikire
siko untuk mengalami amenorhea, anovulasi, dan defek pada
faseluteal. Aktivitas fisik yang berat merangsang inhibisi
GonadotropinReleasingHormon(GnRH)danaktivitasgonadotropinsehin
ggamenurunkanlevel dariserum estrogen.
d. Stress
Stres menyebabkan perubahan sistemik dalam tubuh, khususnya
sistempersarafandalamhipotalamusmelaluiperubahanprolaktinataue
ndogenous opiate yang dapat memengaruhi elevasi kortisol basal
danmenurunkanhormonlutein(LH)yangmenyebabkan amenorhea.
e. Diet
Diet dapat memengaruhi fungsi menstruasi. Vegetarian
berhubungandengan anovulasi, penurunan respons hormonpituitary,
fase
folikelyangpendek,tidaknormalnyasiklusmenstruasi(kurangdari10x/ta
hun).Dietrendahlemakberhubungandenganpanjangnyasiklusmenstru
asi dan periode perdarahan. Diet rendah kalori seperti
dagingmerahdan rendahlemak berhubungan dengan amenorhea.

f. Paparanlingkungandankondisikerja
Beban kerja yang berat berhubungan dengan jarak menstruasi
yangpanjangdibandingkandenganbebankerjaringandansedang.Perem
puanyangbekerjadipertanianmengalamijarakmenstruasiyanglebihpan
jangdibandingkandenganperempuanyangbekerjaperkantoran.
Paparan suara bising di pabrik dan intensitas yang tinggidari
pekerjaan berhubungan dengan keteraturan dari siklus
menstruasi .Paparan agen kimiawi dapat memengaruhi / meracuni
ovarium,
sepertibeberapaobatantikanker(obatsitotoksik)merangsanggagalnyap
rosesdiovariumtermasukhilangnyafolikel-
folikel,anovulasi,oligomenorhea,danamenorhea.Neuroleptikberhubu
ngandenganamenorhea.

Tembakaupadarokokberhubungandengangangguanpadametabol
isme estrogen sehingga terjadi elevasi folikel pada fase
plasmaestrogendanprogesterone.Faktortersebutmenyebabkanresikoi
nfertilitasdanmenopauseyanglebihcepat.Hasilpenelitianpendahuluan
darimerokokdapatjugamenyebabkandysmenorhea,tidak normalnya
siklus menstruasi, serta perdarahan menstruasi
yangbanyak(Kusmiran, 2011).

E. Gangguan Menstruasi
1. Dismenore
Dismenore berasal dari bahasa Yunani, yaitu dysmenorrhea, terdiri atas
“dys” berarti sulit, “meno” berarti bulan, dan “rrhea” berarti aliran sehingga
dismenore dapat diartikan sebagai gangguan aliran darah menstruasi.
Dismenore merupakan keadaan dimana timbul rasa nyeri yang hebat pada
saat mentruasi.
Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologik, dismenore
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: Dismenore primer adalah nyeri saat
menstruasi dengan anatomi panggul normal. Biasanya dimulai saat remaja.
Rasa nyeri akan dirasakan sebelum atau bersamaan dengan permulaan
menstruasi dan berlangsung untuk beberapa jam.
Dismenore sekunder merupakan nyeri mesntruasi yang ditandai dengan
adanya kelainan panggul yang nyata. Terjadi akibat berbagai kondisi
patologis seperti endometriosis, salfingitis, adenomiosis uteri, stenosis
serviks, kista ovarium, mioma uteri dan lain-lain Sering terjadi pada usia lebih
dari 30 tahun dimana semakin bertambahnya umur rasa nyeri akan semakin
buruk.
Data mengenai dismenore sebagai permasalahan remaja belum banyak
didapatkan di negara kita. Dinegara lain, prevalensi dismenore cukup tinggi
terjadi pada remaja.3,4 Dilaporkan dismenore akan berdampak pada
aktivitas seharihari remaja seperti dalam studi di Cina, sebanyak 92,4%
subyek menderita dismenore ringan – berat, 39,9% harus absen dari sekolah
dan 49,8% menggunakan analgetik 1-6 kali per siklus.
Prevalensi dismenore tertinggi terjadi pada remaja wanita, dengan
perkiraan 20-90%. Dismenore yang paling sering terjadi adalah dismenore
primer, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 10-15%
diantaranya mengalami nyeri yang hebat yang sampai menggangu aktivitas
dan kegiatan sehari-hari. Prevalensi dismenore primer di Indonesia cukup
tinggi yaitu 60-75% pada perempuan muda, prevalensi dismenore di
Indonesia 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36%
dismenore sekunder.
Dismenore dilaporkan sebagai keluhan ginekologis paling umum dan
paling sering menyebabkan ketidakhadiran seseorang remaja sekolah
ataupun aktivitas lainnya. dismenore bukanlah suatu penyakit, melainkan
suatu gejala yang timbul akibat adanya kelainan dalam rongga panggul dan
sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan seringkali mengharuskan
penderita beristirahat atau meninggalkan perkerjaannya berjam-jam akibat
dismenore.
2. Menorrhagia
Menorrhagia adalah gangguan menstruasi berupa keluarnya darah
menstruasi secara berlebihan atau dalam jumlah yang terlampau banyak,
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Ini termasuk durasi haid yang
berlangsung lebih dari menstruasi normal, yakni lebih dari 5-7 hari.
Wanita dengan gangguan menstruasi menorrhagia akan mengalami
beberapa keluhan berikut ini:
 Darah yang keluar dari vagina terlalu banyak, sehingga harus
mengganti pembalut tiap jam.
 Harus menggunakan dua pembalut untuk menampung
perdarahan.
 Harus bangun untuk mengganti pembalut pada saat tidur.
 Mengalami gejala anemia, misalnya lemas, pucat, atau sesak
napas.
 Mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah selama lebih dari satu
hari.

Menorrhagia bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari perubahan


pola makan, sering olahraga, gangguan hormon, infeksi atau
peradangan di vagina dan leher rahim, gangguan tiroid, miom dan
polip di rahim, gangguan pembekuan darah, hingga kanker rahim
atau kanker serviks.

3. Oligomenorea
Oligomenorea adalah kondisi ketika seorang wanita jarang sekali
mengalami menstruasi, yakni jika siklus menstruasinya lebih dari 35-90
hari atau mendapat haid kurang dari 8-9 kali dalam kurun waktu setahun.
Oligomenorea sering dialami remaja yang baru memasuki pubertas dan
wanita yang memasuki masa menopause. Gangguan menstruasi ini
merupakan dampak dari aktivitas hormon yang sedang tidak stabil di
fase-fase tersebut. Di samping itu, ada beberapa hal lain yang mungkin
jadi penyebab oligomenorrhea, yaitu:
 Penggunaan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB atau KB suntik.
 Sering melakukan olahraga atau aktivitas fisik berat.
 Gangguan ovulasi.
 Penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit tiroid, dan sindrom
polikistik ovarium (PCOS).
 Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia.
 Masalah psikologis, seperti stres dan depresi.
 Efek samping obat-obatan tertentu, seperti antipsikotik dan
antiepilepsi.
4. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
Menjelang menstruasi, tidak sedikit wanita mengalami nyeri atau kram
perut ringan, sakit kepala, dan keluhan psikologis, seperti perubahan
mood, merasa cemas, gelisah, hingga mudah emosi. Gejala-gejala yang
muncul mendekati datang bulan ini disebut dengan PMS
atau premenstrual syndrome. Namun jika gejala PMS yang dirasakan
cukup berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, maka kondisi ini
disebut PMDD. Selain nyeri haid yang disertai sakit kepala, gejala PMDD
bisa berupa sedih berlebihan (disforia), gelisah, susah tidur, makan
berlebihan, sulit konsentrasi, depresi, merasa lemas dan tidak berenergi,
hingga muncul ide atau keinginan untuk bunuh diri. Penyebab PMDD dan
PMS belum diketahui secara pasti, namun diduga karena adanya kelainan
zat kimia di otak yang mengatur mood. Salah satu zat kimia ini
adalah serotonin. Selain itu, ada beberapa hal yang diduga turut berperan
dalam munculnya kondisi ini, seperti:
 Faktor keturunan
 Kelebihan berat badan
 Jarang berolahraga
 Penyakit tiroid
 Konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obat terlarang

Untuk memastikan penyebab gangguan menstruasi, diperlukan


serangkaian pemeriksaan oleh dokter. Pemeriksaan ini meliputi
peninjauan riwayat menstruasi, pemeriksaan fisik, serta tes
penunjang berupa tes darah, hingga USG, histerosalpingografi, dan
MRI. Beberapa pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan untuk
menemukan penyebab gangguan menstruasi adalah pap smear,
biopsi rahim, dan histeroskopi. Penanganan untuk setiap jenis
gangguan menstruasi berbeda, tergantung pada penyebabnya. Oleh
sebab itu, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter guna
mendapatkan penanganan yang sesuai. Penanganan gangguan
menstruasi bisa berupa pemberian obat-obatan hingga operasi.
Gangguan menstruasi yang terjadi hanya sesekali biasanya tergolong
normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika gejala-gejalanya
sering muncul dan sudah berlangsung dalam jangka waktu yang lama,
Anda disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.
F. Metode atau Teknik Fisioterapi
1. Stretching
Exercise merupakan salah satu manajemen non farmakologis yang telah
aman digunakan karena menggunakan proses fisiologis. Latihan fisik
memiliki hubungan signifikan dengan penurunan tingkat keletihan otot.
Remaja dengan dismenorhea akan mengalami kram otot terutama pada
abdomen bawah yang bersifat siklik disebabkan karena kontraksi yang
kuat dan lama pada dinding uterus sehingga terjadi kelelahan otot. maka
diperlukan exercise untuk menghilangkan kram otot tersebut berupa
stretching/latihan peregangan telah ditemukan untuk mengurangi
ketidaknyamanan menstruasi, melalui peningkatan vasodilatasi, dan
penurunan iskemia; pelepasan opiat endogen khususnya endorphin beta
dan supresi prostaglandin dan penutupan aliran darah dari viscera yang
mengakibatkan sedikit hambatan pada daerah panggul. Latihan ini
berfungsi mengurangi rasa sakit dengan cara latihan peregangan yang
berdampak pada menghilangkan rasa nyeri, meningkatkan fleksibilitas,
memulihkan mobilitas, meningkatkan sikulasi pada jaringan dan
persendiaan tulang belakang, melemaskan otot-otot rahim yang
mengalami keteganggan serta mempertahankan ritme kontraksi otot
perut yang baik.
2. Neuromuskular Taping
Neuromuscular Taping merupakan salah satu metode terapi
biomekanikal yang inovatif dengan stimulasi compressi dan decompressi
untuk menghasilkan efek yang positif pada sistem musculoskeletal,
neurologi, vaskular dan limfatik. Neuromuscular Taping adalah teknik
pengaplikasian elastic tape pada kulit, saat Neuromuscular Taping
diberikan cara yang benar akan dapat mengurangi nyeri.Teknik koreksi
otot dalam bentuk decompressi, dengan teknik ini kulit diatas area yang
nyeri dan infamasi diangkat untuk mengurangi hypersensitivitas receptor,
hal ini juga dapat memulihkan ketegangan otot, memfasilitasi perluasan
otot, dan menormalisasi alastisitas otot, mengurangi kelelahan otot dan
meningkatkan kontraksi pada otot.
3. Pemberian hot pack
Dismenoreaberawalakibatketidakseimbanganhormonprogesteron
dalam arahsehinggamengakibatkantimbulnya rasa nyeri. Adapun
tujuandaripemberian hot pack
adalahdismenoreaberawalakibatketidakseimbanganhormonprogesterond
alamdarahsehinggamengakibatkantimbulnya rasa nyeri. Adapun
tujuandaripemberian hot pack adalahuntukmenurunkanintensitasnyeri.
Secarafisiologis, hot pack dapatmenyebabkandilatasipembuluhdarah
yang mengakibatkanpeningkatansirkulasidarahPemberian hot pack
berdasarkanprinsippengantaranpanasmelaluicarakonduksidimanapanasdi
tempelkan pada daerah yang sakituntukmelancarkansirkulasidarah dan
menurunkanketeganganototsehinggaakanmenurunkannyeripada
wanitadengandismenoreaprimer,karenapada
wanitadengandismenoreainimengalamikontraksi uterus dan
kontraksiotot polos

4. Pemberian deep breathing exercise


Deep breathing exercise denganposisi duduk
bersilatanpasandaranselamasebulanfrekuensilatihan 5x
seharidimanadalamsatusesiterdapat 3x
pengulanganPengukurannyerimenggunakan VAS.

5. Teknik koreksiototdalambentukdecompressi, denganteknikinikulitdiatas


area yang nyeri dan infamasidiangkatuntukmengurangihypersensitivitas
receptor, halini juga dapatmemulihkanketeganganotot,
memfasilitasiperluasanotot, dan menormalisasialastisitasotot,
mengurangikelelahanotot dan meningkatkankontraksi pada otot
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14
hari setelah ovulasi. Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium rahim. Menstruasi adalah proses keluarnya
darah atau perdarahan yang secara teratur atau periodik dan siklik.
Kelainan menstruasi sering menimbulkan kecemasan pada wanita karena
kekhawatiran akan pengaruh kelainan menstruasi terhadap kesuburan dan
kesehatan wanita pada umumnya. Menstruasi yang tidak teratur merupakan
proses tidak seimbangnya hormon pada sistem reproduksi wanita dimana antara
hormon estrogen dan progesteron harus dalam komposisi yang sesuai. Siklus
menstruasi yang normal terjadi setiap 21-35 hari.Jumlah darah 2 menstruasi
normal berkisar 30-40 ml .menurut hitungan para ahli, perempuan akan
mengalaminya 500 kali menstruasi selama hidupnya.
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan dari penulisan makalah Fisioterapi Kesehatan
Reproduksi : adalah untuk mengetahui betapa pentingnya mengetahiu sikluas
menstruasi dan ganggaun-gangguannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/
123456789/391/06bab2_habib_10100111133_skr_2015.pdf?sequence=6&isAllowed=y

file:///C:/Users/ACER/Downloads/931-Article%20Text-2132-1-10-20190810.pdf

https://www.alodokter.com/5-jenis-gangguan-menstruasi-yang-perlu-anda-ketahui

Anda mungkin juga menyukai