Anda di halaman 1dari 2

Resume Hal 34 - 36

E. Refleksi terhadap Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Merefleksikan pandangan Ki Hadjar Dewantara dapat menggunakan teori komunikasi Habernas melalui
diskursus teoritis.

Beberapa kritik terhadap Ki Hadjar Dewantara dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Pandangan Ki Hadjar Dewantara berkat erat dengan perjuangan politik kemerdekaan, yaitu
konsep kunci pendidikan adalah kemerdekaan.
b. Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara bercorak tradisional berbaris budaya jawa.
c. Sistem among yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara tampaknya tidak dapat direalisasikan di
sekolah taman siswa.
d. Konsep-konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantar tidak membawa kemajuan dalam pendidikan
taman siswa.
e. Sarana dan prasarana pendidikan Taman Siswa kurang terawat dengan baik.
f. Konsep pendidikan adalah tuntunan dewasa kepada anak muda sering dimaknai negative
sebagai sistem pendidikan doktriner.
g. Konsep Ki Hadjar Dewantara sering di kritik sebagai pendidikan yang sekuler karena tidak
mengaitkan dengan pandangan agama.

Kritik diatas dimaknai sebagai sebuah teoritis. Rekonseptualisasi pemaknaan bari terhadap kritik yang
sudah dismpaikan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemaknaan terhadap pandangan Ki Hadjar Dewantara harus bersifat holistic dan komprehensif.
2. Rekonseptualisasi kemerdekaan sebagaimana menjadi tujuan Ki Hadjar Dewantara dimaknai
sebagai pendidikan pemerdekaan, tetapi bukan sampai pemaknaan konsep descholing.

BAB VII

A. Riwayat Hidup Driyarkara

Nama lengkap Driyarkara ialah Nicoulaus Driyarkara serikat jesuit. Lahir pada tanggal 13 Juni 1913, Jawa
Tengah. Meninggal pada tanggal 11 Februari 1967 dan dimakamkan di pemakaman para pastor katolik
di Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah. Driyarkara adalah seorang pastor atau pemuka agama katolik dari
tarekat Jesuit. Selain itu Driyarkara juga seorang akademisi yang memiliki gelar profesor dan doktor.
pemikiran tentang pendidikan dapat diungkap dari tulisan-tulisan yang termuat dalam berbagai majalah,
isalnya praba, basis dan serangkaian ide-ide yang ditulis dalam buku hariannya. Dengan demikian
tidaklah mudah untuk memahami filsafat pendidikan Driyarkara.

Pertanyaan
1) Sebutkan tiga aliran dasar jiwanya anak-anak yang berhubungan dengan pendidikan.

jawab: Pertama, anak disamakan dengan kertas yang belum ditulis. Kedua, aliran negatif yang
mengatakan bahwa anak lahir sebagai sehelai kertas yang sudah ditulis. Ketiga, teori konvergensi yang
mengatakan bahwa anak lahir seperti kertas yang sudah ditulis penuh, tetapi tulisan itu suram.

2) Mengapa konsep pendidikan tuntunan dewasa kepada anak muda dimaknai negative sebagai sistem
pendidikan yang doktriner?

jawab: karena sistem pendidikannya mengarah ke top down sehingga guru atau orang tua menjadi lebih
dominan, pembelajaran bersifat teacher contered.

3) Sebutkan peran guru dalam melaksanakan sistem among?

jawab: 1. Mengenali kodrat anak-anak dengan tidak melupakan segala keadaan yang mengelilingi.

2. Memberi tuntunan dan menyokong anak-anak didalam tumbuh dan berkembang karena kodrat
iradatnya sendiri.

3. Melenyapkan segala yang merintangi tumbuhan dan perkembangan yang terjadi karena kodrat dan
iradatnya.

4. Mendekatkan anak-anak kepada alam dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai