Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PADA

TANAMAN BAYAM HIJAU ( Amaranthus hybridus L )

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Penilaian Mata Kuliah Praktek Kerja

Lapangan

Maher Syalal Ayub Paut

1906050009

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

Naskah Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul “Pembuatan pupuk organic cair
dan aplikasi pada Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L)” yang disusun dan
diajukan oleh MAHER SYALAL AYUB PAUT, NIM 1906050009 telah diperiksa, diperbaiki
dan dinyatakan sah sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah Praktek Kerja Lapangan oleh
Tim Pembimbing Praktek Kuliah Lapangan.

Disahkan oleh:

Dosen Pembimbing PKL Pembimbing Lapangan PKL

Ibu Dra. Theresia Lete Boro, Yaner Ton


M.Si
NIP. 19630327 199003 2 003

Mengetahui,

Koordinator Program Studi Kepala GS ORGANIK


Biologi Fakultas Sains dan Teknik

Dr. Refli., MSc Gestianus Sino


NIP. 19650526 199103 1 002

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Fakultas Sains dan Teknik

Suliha N.I Neonufa, ST., MT

NIP. 19770707 200404 2001

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang berlimpah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan penyertaanNya yang di berikan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan
PKL ini dapat di selesaikan dengan baik.

Penulis menyadari betapa besarnya dukungan dari seluruh pihak dalam penyelesaian
Laporan PKL Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan limpah terimakasih dan rasa
hormat yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dekan Fakultas Sains Dan Teknik beserta seluruh jajarannya yang telah
mendukung dan melancarkan kegiatan PKL ini.
2. Bapak Refli M.Sc, selaku Koordinator Program Studi Biologi Fakultas Sains Dan
Teknik.
3. Ibu Dra. Theresia Lete Boro, M.Si , selaku dosen pembimbing PKL yang telah
banyak membantu melancarkan kegiatan PKL
4. Bapak GESTIANUS SINO S.P selaku ketua CV GS ORGANIK dan sebagai
penanggung jawab kegiatan PKL serta semua pegawai terkususnya Bapak Andreas
Dori wawin S.E dan Bapak Yaner Ton yang telah menerima dan membimbing
penulis untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di CV GS ORGANIK.
5. Teman-teman seperjuangan 2019 khususnya Gertrudis Emar, Windya Wea, Natalia
Nubatonis, Agustina Bhebhe, Darens Kao Kayo, Maria Kewahen, Triwida Ledoh,
Godeliva Sonbay, Anjelina Ladjar, Suningki Rihi yang telah bersama-sama
melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di CV GS ORGANIK Matani.
6. Teman-teman dari Politenik Pertanian Negri Kupang dan teman-teman dari Jurusan
Agribisnis Pertanian, Universitas Nusa Cendana yang banyak membantu dalam
mempersiapkan media Perlakuan.
7. Semua pihak yang telah membantu, baik dari segi materil maupun moril sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya proposal yang disusun masih banyak memiliki


kekurangan. Oleh kerena itu, penulis sangat mengharapkan saran yang bersifat

3
perbaikan dari pembaca. Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak,
penulis mengucapkan terimakasih.

Kupang, 01 November 2021

Penulis

4
DAFTAR ISI

Table of Contents
COVER............................................................................................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................................2

Disahkan oleh:.................................................................................................................................2

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3

DAFTAR ISI...................................................................................................................................5

BAB I...............................................................................................................................................6

PENDAHULUAN...........................................................................................................................6

Latar belakang masalah................................................................................................................6

Rumusan masalah........................................................................................................................7

Tujuan..........................................................................................................................................8

Manfaat........................................................................................................................................8

BAB II..........................................................................................................................................9

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................9

Kajian pustaka..............................................................................................................................9

BAB III..........................................................................................................................................15

METODE PKL..............................................................................................................................15

Tempat dan Waktu.....................................................................................................................15

Alat dan Bahan...........................................................................................................................15

Desain Kerja...............................................................................................................................16

Prosedur Kerja............................................................................................................................16

BAB IV..........................................................................................................................................20

5
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................20

BAB V...........................................................................................................................................24

PENUTUP.....................................................................................................................................24

Kesimpulan................................................................................................................................24

Saran...........................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25

6
DAFTAR TABEL

Data perkembangan bayam dalam jangka waktu penyemaian bibit-pasca tanam.......................11

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Pembuatan Bedeng

8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Proses pembuatan POC(pupuk cair organik)

Lampiran 2. Pengaplikasian POC pada tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybrid L)

9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah


Pupuk Organik Cair adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat
diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga
menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau
manusia.  Bagi sebagian orang pupuk organik cair lebih baik untuk digunakan karena
terhindar dari bahan-bahan kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk
organik cair terdiri dari mikroorganisme  yang berperan penting dalam membantu
pertumbuhan tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang berperan dalam meningkatkan
aktivitas biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk
pertumbuhan tanaman. Saat ini sebagian besar petani masih tergantung pada pupuk
anorganik karena pupuk anorganik mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang
banyak. Pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap kondisi tanah yaitu dapat menyebabkan tanah menjadi cepat mengeras,
kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang pada akhirnya menurunkan
produktivitas tanaman.
Pupuk organik terdapat dalam bentuk padat dan cair. Kelebihan pupuk organik
cair adalah unsur hara yang terdapat di dalamnya lebih mudah diserap tanaman. Pupuk
organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari
sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu
unsur. Pada umumnya pupuk cair organik tidak merusak tanah dan tanaman meskipun
digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk cair juga dapat dimanfaatkan sebagai
aktivator untuk membuat kompos.
Bahan organik basah seperti sisa buah dan sayuran merupakan bahan baku pupuk
cair yang sangat bagus karena selain mudah terdekomposisi, bahan ini juga kaya akan
hara yang dibutuhkan tanaman. Semakin tinggi kandungan selulosa dari bahan organik,
maka proses penguraian akan semakin lama.
Bayam yang dalam bahasa latin ditulis: "Amaranthus sp." adalah tumbuhan

10
yang mudahditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan
ini berasal dari Amerikatropik dan sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan
ini dikenal sebagai sayuran sumberzat besi. Bayam tumbuh dengan baik di iklim
yang hangat dan cahaya kuat, tahan terhadappencahayaan langsung karena
merupakan tumbuhan C4 (jenis tumbuhan yang hidup di daerahpanas seperti
jagung, tebu, rumput-rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka
tidakmembuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air
melaluievaporasi/transpirasi). Bayam berbatang yang berair dan kurang berkayu.
Daun bertangkai,berbentuk elips, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau
cenderung putih. Bunga tersusunmajemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah
duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadikarangan bunga di ujung tangkai
dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.
Dengan perkembangan dibidang pertanian , semua sarana yang berhubungan
dengan pertanian akan meningkat, termasuk pupuk. Ada yang bersifat Kimiawi dan juga
ada yang bersifat Organik. Jadi, komposisi pupuk yang digunakan pada tanaman bayam
adalah dengan menggunakan pupuk Organik.
Pentingnya pengaplikasian pupuk organik cair pada tanaman bayam untuk
meningkatkan produksi dari tanaman bayam dan juga menambah unsur hara bagi
tanaman. Pengaplikasian pupuk organik cair juga memiliki manfaat terhadap tanah yaitu
memperbaiki sifat fisik, sifat biologi, dan sifat kimia dalam tanah.
Penelitian mengenai ‘Pembuatan pupuk organic cair dan aplikasi pada tanaman
bayam hijau (Amaranthus hybridus L.)’ belum pernah di lakukan sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian ini.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah dalam kegiatan PKL ini di
rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)?


2. Bagaimana Pengaplikasian Pupuk Organik Cair Pada Tanaman Bayam
Hijau (Amaranthus hybridus L.)?
1.3. Tujuan
Kegiatan PKL ini bertujuan untuk :

11
1. Untuk mengetahui cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
2. Untuk mengetahui Pengaplikasian Pupuk Organik Cair Pada Tanaman
Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.)
1.4. Manfaat
Manfaat Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami cara pembuatan dan pengaplikasian Pupuk
Organik cair (POC) pada tanaman bayam hijau
2. Mahasiswa dapat memahami tata cara pengerjaan penanaman tumbuhan
Organik melalui Instansi terkait
3. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan Estafet dan bekerja sama dalam
tim guna mendapatkan hasil akhir pekerjaan yang Optimal
4. Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan tanaman dengan lebih
Spesifik secara praktikal

12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Penggunaan pupuk organik alam dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi
kendala produksi pertanian yaitu Pupuk Organik Cair (POC). Pupuk Organik Cair dapar
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, membantu meningkatkan produksi
tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan Pupuk
Anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Pupuk Cair merupakan
larutan mudah larut berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkannya.
Kelebihannya adalah dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain
itu, pemberiannya dapat dapat lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan tanaman (Indrakusuma, 2000). Kelebihan dari Pupuk Organik Cair juga
adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian
hara dan mampu menyediakan cepat. Dibandingkan dengan Pupuk Anorganik, Pupuk
Organik Cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering
mungkin (Nugroho, 2012).
Pupuk Organik Cair akan dibuat dari campuran kotoran kambing, limbah sayuran
dan dedaunan hijau. Kotoran kambing mengandung bahan organik yang dapat
menyediakan zat hara bagi tanaman melalui proses penguraian. Proses ini terjadi secara
bertahap dengan melepaskan bahan organic yang sederhana untuk pertumbuhan
tanaman. Fases kambing mengandung sedikit air sehingga mudah terurai. Proses
pembuatan Pupuk Organik Cair ini diberikan Aktivator yaitu EM4, karena EM4
mengandung Azotobacter sp, Lactobacillus sp, ragi, bakteri fotosintetik, dan jamur
pengurai sellulosa. Yang mana keunggulan dari EM4 ini adalah akan mempercepat
fermentasi bahan organik sehingga unsur hara yang terkandung akan cepat terserap dan
tersedia bagi tanaman (Hadisuwito, 2012).
Pupuk Cair dari kotoran kambing memiliki unsure hara relative lebih seimbang
dibandingkan pupuk alam lainnya karena kotoran kambing bercampur dengan air
seninya (mengandung unsur hara), hal tersebut biasanya tidak terjadi pada jenis pupuk
kandang lain seperti kotoran sapi (Parnata, 2010).

13
2.1.1 Pengertian Pupuk Organik Cair (POC)
Pupuk Organik Cair adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC
dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui
proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa
tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia.
2.1.2 Kandungan unsur Hara dalam POC
Mengandung unsure hara Makro terutama Nitrogen (N), Fosfor (P),
Kalium (K), C-Organik, karena unsur-unsur tersebut adalah unsur hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak.
Kandungan unsur hara yang ada dalam POC diperoleh dari bahan bahan
yang digunakan dalam pembuatan POC sendiri. Kotoran kambing mengandung
kadar hara N sebesar 1,41%, kandungan P sebesar 0,54%, dan kandungan K
sebesar 0,75%. Pada batang pisang atau gedebong/gedebok mengandung unsur
N(nitrogen) yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman,
fosfor(P) dan kalium (K). Pada limbah tomat, daun gamal, daun papaya, dan
sayuran semuanya mengandung unsur N, P, dan K dengan persen yang berbeda
dimana saling melengkapi kekurangan kandungan unsur hara satu dengan yang
lain. Proses pembuatan POC memakai teknik fermentasi. Penggunaan EM 4,
gula pasir dan air ikan lele agar kotoran kambing, dan dedaunan serta limbah
dapat diuraikan sehingga unsur hara yang terkandung di dalam bahan yang ada
dapat di aplikasikan ke tanaman bayam.
2.1.3 Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.)
1. Tanaman Bayam
Bayam yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. yang kini
dikenal di seluruh penjuruh dunia, berasal dari daerah Amerika tropika. Jenis-
jenis Amaranthus sp memiliki wujud yang menarik dari daun- daunnya yang
berukuran besar, berwarna hijau dan merah, serta merahyang keluar dari
ujungnya. Ada 3 jenis (spesies) bayam yang diusahakan di kawasan Amerika
Latin,yaitu Amaranthus caudatus berkembang di Argentina, Peru, dan Bolivia ;
Amarantuhs cruentus diGuatemala ; sedangkan Amaranthus hypochondricus di
Meksiko (Arief, 1990).Negara yang menjadi pusat penyebaran bayam antara lain

14
Papua Nugini, Taiwan, Hongkong, India,Nigeria, Dahomey, Amerika Serikat,
dan Indonesia. Bayam tersebar luas di daerah tropis dan daerahberiklim sedang.
Di Indonesia, tanaman bayam tersebar di seluruh wilayah nusantara. Tanaman
bayam ada yang tumbuh di hutan-hutan, dan sebagian lagi mulai dibudidayakan
di sawah,pekarangan, sepanjang endapan lumpur atau sungai, dan ada pula yang
ditanam dalam pot(Anonim, 2012)
Tanaman bayam digolongkan ke dalam keluarga Amaranthaceae, marga
Amaranthus. Sebagaikeluarga Amaranthaceae, bayam termasuk tanaman gulma
yang tumbuh liar. Namun, karenaperkembangannya, manusia memanfaatkan
tanaman bayam sebagai tanaman budidaya yangmengandung gizi tinggi
(Anonim, 2009). Bayam merupakan bahan sayuran dunia yang bergizi tinggidan
digemari oleh semua lapisan masyarakat (Hendro, 1984).Tanaman bayam
semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan bayam
selanjutnya,tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein,
terutama untuk Negara- Negara berkembang (Arief, 1990). Secara umum,
tanaman bayam dapat meningkatkan kerja ginjaldan melancarkan pencernaan.
Akar bayam merah berkhasiat sebagai obat disentri. Bayam termasuk sayuran
berserat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses buang air besar.
Makananberserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita kanker
usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol darah
tinggi, dan menurunkan berat badan. Infus daun bayammerah 30% per oral dapat
meningkatkan kadar besi serum, haemoglobin, dan ematocrit kelinciyang dibuat
anemia secara nyata. Peningkatan tersebut tidak berbeda jika dibandingkan
dengankelompok kelinci yang diberi sulfas ferosus. Sebagai pembanding,
digunakan air suling. (ErnawatiSantoso, Fakultas Farmasi, WIDMAN, 1986).

15
2. Morfologi Tanaman Bayam Hijau

Morfologi tanaman bayam hijau menurut Yusni, dan Nurudin, 2001


tentang akar, batang, daun, bunga, dan biji.
 Akar
Akar bayam memiliki akar perdu (terma) akar tanaman menembus tanah
hingga kedalaman 20-40 cm bahkan lebih. Akar bayam tergolong akar tunggang
dan memiliki serabut di bagian atasnya.
 Batang
Batang bayam memiliki batang tumbuh dengan tegak, tebal dan mengandung
air, batang pada tanaman memiliki panjang hingga 0,5-1 m dan memiliki cabang.
 Daun
Daun memiliki daun tunggal, berwarna hijau mudah dan tua, berbentuk bulat
memanjang, panjang daun pada bayam 1,5-6,0 cm bahkan lebih, dengan lebar
0,5-3,2 cm dan memiliki pangkal ujung daun runcing.

 Bunga
Bunga bayam memiliki kelamin tunggal, berwarna hijau tua, dan juga
memiliki mahkota terdiri daun dan bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal
buah 2-3 buah serta lainnya membantu dalam proses penyerbukan.
 Biji
Biji bayam hijau memiliki berukuran kecil, dan halus, memiliki bentuk
bulat serta memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman.

3. Syarat Tumbuh Tanaman Bayam Hijau


Menurut Hadisoeganda, (1996) syarat tumbuh bayam hijau terdiri dari iklim
dan media tanam.

 Iklim
Kondisi iklim yang kehendaki tanaman bayam hijau adalah angina yang
terlalu kencang karena dapat merusak tanaman bayam hijau khususnya untuk
bayam yang sudah tinggi sehingga dapat merobohkan tanaman. Curah hujannya
yang dikehendaki yaitu lebih dari 1.500 mm/tahun.

16
Tanaman bayam hijau memerlukan cahaya matahari penuh,. Kebutuhan
akan sinar matahari untuk tanaman bayam hijau cukup besar, dan pada tempat
yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam hijau akan menjadi kurus dan
tinggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh. Suhu udara yang sesuai
untuk tanaman bayam hijau berkisar antara 16 - 20 ̊C. Sedangkan kelembapan
udara yang cocok untuk tanaman bayam hijau antara 40 - 60% .

 Media tanam

Tanaman bayam hijau menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis
tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah tanah dengan kandungan hara
yang terpenuhi.

Tanaman bayam hiaju termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah


diatas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun mudah (pucuk) akan memucat putih
kekuning-kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam),
pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur, sehingga
pH tanah yang cocok adalah 6-7.

Tanaman bayam hijau sangat reaktif dengan ketersediaan air didalam


tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk
pertumbuhannya. Bayam hijau yang kekurangan air akan terlihat layu dan
terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam hijau dianjurkan pada awal
musim hujan atau akhir musim kemarau. Kelerengan lahan budidaya tanaman
bayam hijau adalah sekitar 15 - 45̊. Dataran tinggi merupakan tempat yang
sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam hijau. Ketinggian tempat yang baik
yaitu kurang lebih 2000 m dpl.

4. Teknik Budidaya Tanaman Bayam Hijau


Menurut Setiawan, (1995) teknik budidaya tanaman bayam hijau yaitu:

 Pemilihan Varietas
Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau,
Bangkok dan Cimangkok. Namun yang tersedia di tempat penjualan benih

17
adalah varietas Bisi dan Maestro. Daya tumbuhnya lebih dari 90 %, vigor murni,
bersih dan sehat.
 Pengolahan tanah
Tanah dicangkul sedalam 20 – 30 cm supaya gembur. Setelah itu, bedengan
dibuat dengan ketinggian sekitar 20 - 30 cm, lebar sekitar 1 m, dan panjang
tergantung ukuran/bentuk lahan. Jarak antar bedengan sekitar 40 cm atau
disesuaikan dengan keadaan tanah. Setelah tanah diratakan, permukaan
bedengan diberi pupuk kandang yang sudah matang, dengan dosis 100 kg/100
m².
 Penanaman
a) Sebelum dilakukan penanaman, bedeng disiram lebih dahulu untuk
memudahkan penanaman. Penanaman dapat dilakukan dengan cara 4 menyebar
langsung pada bedengan. Cara ini digunakan untuk menanam bayam cabut.
b) Biji bayam disebar pada larikan/barisan dengan jarak antar barisan 10 – 15
cm. Kemudian larikan ditutup dengan lapisan tanah tipis.
c) Melalui persemaian. Cara ini digunakan untuk menanam bayam petik.
Pertama benih disemai, kurang dari 10 hari benih sudah tumbuh. Kemudian
dilakukan pembumbunan dan dipelihara selama 3 minggu sampai bibit siap
dipindahkan ke lapangan. Jarak tanam pada system ini adalah 50 x 30 cm.
 Pemeliharaan
Tanaman perlu diperhatikan dan dirawat secara rutin. Penyiraman dilakukan
pagi dan sore hari. Pupuk susulan pertama setelah tanaman berumur 4 hst
dengan cara semprot larutan pupuk cair Bioboost/EM4 (10 ml/1 liter air) pada
tanaman. Pupuk susulan kedua dan ketiga setelah tanaman berumur 11 hst dan
17 hst. Cara memupuk dan dosis pupuk sama seperti pemupukan susulan
pertama. Pupuk organik cair Landeto (pupuk daun) atau Hantu juga dapat
diberikan pada tanaman sebagai pupuk tambahan dengan dosis 2 tutup botol/10
liter air. Larutan pupuk ini disemprot pada tanaman dengan waktu pemberian
setelah tanaman berumur 7 hst dan 14 hst. Penyiangan dapat dilakukan jika
tumbuh gulma terutama untuk pertanaman bayam cabut. Jika ada serangan hama

18
dan penyakit, segera ditanggulangi secara mekanis (dicabut dan dibakar) atau
disemprot dengan fungisida dan insektisida nabati.

5. Klasifikasi

Klasifikasi Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.) adalah sebagai berikut:


Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus hybridus L. (Saparinto, 2013).

2.1.4 Pengaplikasian POC


Aplikasi Pupuk Organik Cair biasa dilakukan yakni dengan 2 cara
yaitu dengan cara disiramkan ke media tanam, dan bisa juga disemprotkan
kebagian daun. Menyiram mempunyai tujuan selain diserap oleh akar juga
untuk menghancurkan sisa pupuk kimia dalam tanah, sehingga tanah
menjadi gembur kembali. Disemprotkan mempunyai tujuan agar pupuk
bisa masuk kedalam tanaman melalui lubang stomata pada daun, sehingga
cepat dipergunakan tanaman dalam proses pertumbuhan.

2.1.5 Manfaat POC pada Tanaman


Manfaat Pupuk Organik Cair pada tanaman adalah mendorong dan
meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintik akar
pada tanaman, sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis pada
tanaman dan menyerap nitrogen dari udara.

19
BAB III

METODE PKL
3.1. Tempat dan Waktu
Pelaksanaan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di GS.ORGANIK
MATANI yang berlokasi di Jln. Nomelaktosi Matani, Penfui Timur, Kupang Tengah.
Adapun Pelaksanaan Magang ini Lebih dari 1(Satu) Bulan, yaitu mulai dari tanggal 23
September-30 Oktober 2021.

3.2. Alat dan Bahan


 Alat
1. Ember ( 1 liter )
2. Skop
3. Wadah Penampung ( 100 liter )
4. Pisau
5. Gembor
6. Parang
7. Cangkul
8. Tali
9. Sisir Rumput
10. Kayu
 Bahan
1. Batang Pisang (1Ember)
2. Limbah Sayur (1/2 Ember)
3. Daun Gamal (1 Ember)
4. Daun Pepaya (1 Ember)
5. Limbah Tomat (2 Ember)
6. Gula Pasir (250 Gram)
7. EM4 (440 ml)
8. Air ikan lele 3 Ember (50 Liter)
9. Bibit Bayam Hijau ( Maestro )
10. Kotoran Kambing yang sudah dihaluskan (2 Ember)

20
3.3 Desain Kerja

Gambar 1. Proses Pembuatan Bedeng

Perlakuan praktikum kali ini dilakukan di instansi terkait dengan kondisi lahan outdoor
atau berada diluar ruangan dan juga terkena cahaya matahari langsung dengan faktor
eksternal lainnya, dengan media tanam bedeng dan portrait persemaian.
Persiapan Lahan Lahan untuk pertanaman perlu diolah dengan cangkul sedalam 20-30
cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur
agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100-120 cm, tinggi 30 cm dan
panjang sesuai lahan sebaiknya tidak lebih 15 m, jarak antar bedengan 30 cm.
3.4. Prosedur Kerja
 Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
1. Pertama, Siapkan alat dan bahan, kemudian mulai dengan memotong setiap bahan
berbasis organik dengan pisau, dan juga parang agar mudah terurai saat proses
fermentasi.
2. Dipotong tomat yang sudah busuk lalu dipisahkan biji untuk pembibitan dan daging
buah untuk pembuatan pupuk organik cair.
3. Dicincang limbah sayuran hingga halus (agar mudah terurai saat proses fermentasi).
4. Kemudian, campurkan seluruh bahan kedalam wadah penampung lalu diberi gula
pasir 250 gram atau setara dengan 1 gelas kemasan air mineral.
5. Lalu, tambahkan EM4 sebanyak 440 ml atau setara dengan 0.44 liter.

21
6. Setelah itu, aduk secara merata tiap bahan menggunakan skop/sebatang kayu
didalam wadah penampung. Lalu diberi air sebanyak 50 liter ke wadah penampung
yang sudah berisi dan bahan.
7. Tutup wadah penampung tersebut, lalu dibiarkan selama 2 minggu.
8. Setelah 2 minggu, kemudian diaplikasikan kepada tanaman sawi yang sudah
berumur 7 hari hari kemudian dilakukan repetisi penggunaan POC yang kedua
kepada tanaman sawi yang sudah berumur 14 Hari dan pemberian POC kali ketiga
pada bayam setelah berumur 21 hari atau pra panen menggunakan Gembor.
9. Pada media tanam bayam hijau , dibuat bedeng secara manual dengan kayu sebagai
patokan dan alat ukur sederhana menggunakan tali dan ada juga pembibitan bayam
pada bedengan dan juga pada Portrait persemaian.

 Pengaplikasian Pada Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.)


1. Siapkan 2 ember yang berukuran besar dan kecil
2. Campurkan Air dan juga Pupuk Organik Cair dengan perbandingan 3:1, yaitu 3
ember air dan 1 ember POC
3. Diaduk secara merata
4. Dituangkan kedalam gembor (Alat Penyiraman)
5. Kemudian diaplikasikan pada tanaman bayam hijau secara merata/keseluruhan
6. Pengaplikasian dilakukan pukul 08.30 pagi

3.5. Analisis Data

1. Data Perkembangan tanaman sawi dalam jangka waktu penyemaian bibit-pasca


tanam.

Hari Status Perlakuan di hari Waktu perlakuan


Pertumbuhan perkembangan terkait

Hari-1 s/d - - - Penyiraman air pada Penyiraman pada waktu


Hari ke-2 waktu tertentu 08:30 pagi dan 16:00
sore

22
Hari ke 3 s/d Muncul tunas dan Penyiraman air pada Penyiraman pada waktu
Hari ke-6 daun waktu tertentu dan 08:30 pagi dan 16:00
pengukuran tanaman sore
bayam bertumbuh Penyiraman air pada Penyiraman pada waktu
Hari ke-7 s/d normal dan siap waktu tertentu dengan 16:00 sore dan
Hari ke-13 untuk aplikasi pupuk pemupukkan pada pagi
diaplikasikan organik cair pasca hari sekitar pukul 08:30
dengan POC penyiraman dsn pagi
Pada hari ke-7 pengukuran pada hari
ke -13

Hari ke-14 Bayam bertumbuh Penyiraman air pada Penyiraman pada waktu
s/d Hari ke 20 normal dan siap waktu tertentu, dan 16:00 sore, dan
untuk diaplikasikan pembersihan gulma pembersihan gulma pada
dengan POC Pada minggu pertama pukul 09:00
hari ke-14 dengan aplikasi pupuk pemupukkan POC pada
organik cair pasca pagi hari sekitar pukul
penyiraman dan 08:30 pagi
pengukuran pada hari
ke-20

Hari ke-21 Bayam bertumbuh Penyiraman air pada Penyiraman pada waktu
s/d hari ke-29 normal dan siap waktu tertentu, dan 16:00 sore, dan
untuk diaplikasikan pembersihan gulma pembersihan gulma pada
dengan POC Pada minggu kedua dengan pukul 09:00
hari ke-21 aplikasi pupuk pemupukkan pada pagi
organik cair pasca hari sekitar pukul 08:30
penyiraman dan pagi
pengukuran pada hari
ke 29 sebelum siap

23
untuk dipanen

Hari ke-30 Bayam sudah Penyiraman air pada Penyiraman pada waktu
s/d Hari ke- masuk ke dalam waktu tertentu dan 08:30 pagi dan 16:00
40 masa atau usia siap panen sore, panen pada waktu
panen 9.30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)


Pada proses pembuatan Pupuk Organik Cair dilokasi GS.ORGANIK pertama-
tama menyiapkan alat dan juga bahan-bahan yang akan disatukan. Lalu dipotong-potong
atau dicincang terlebih dahulu agar mempercepat proses penguraian, antara lain batang
pisang, daun papaya dan juga daun gamal. Kemudian disiapkan juga limbah sayuran,
limbah tomat, gula pasir. Siapkan juga EM4 sebagai salah satu bahan dasar pembuatan
pupuk organik cair. Kemudian siapkan juga kotoran kambing yang sudah
dihaluskan/digiling, dan yang terakhir adalah air.
Selanjutnya disatukan semua bahan yang sudah disiapkan sesuai dengan takaran
yang diberikan pada instansi terkait, antara lain : batang pisang sebanyak 1 ember, limbah
sayur ½ ember, daun gamal 1 ember, daun papaya 1 ember, loimbah tomat 2 ember, gula
pasir sebanyak 250 gram atau serata dengan 1 gelas air mineral, lalu tambahkan EM4
sebanyak 440 ml atau setara dengan 0,44 liter serta kotoran kambing yang sudah
dihaluskan/digiling menggunakan mesin alat bantu sebanyak 3 ember dan jyga air kolam
ikan lele sebanyak 3 ember (50 liter) atau setara dengan 1/2 dari wadah penampung.
Lalu, pada saat semua bahan sudah disatukan/digabungkan, maka akan diaduk
secara merata dengan menggunakan skop dan bisa juga dengan menggunakan sebatang
kayu. Selanjutnya, setelah semua bahan telah tercapur merata, ditutup dan kemudian akan
di fermentasikan selama 2 minggu atau juga bisa langsung diaplikasikan langsung pada
tanaman karena pupuk cair tidak mengandung bahan kimia. Jika disimpan lebih dari 1
bulan, maka kandungan yang terdapat dalam pupuk oraganik cair tidak berfungsi atau

24
tidak bisa digunakan lagi.
B. Pengaplikasian POC Pada Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybrida L )
Pada perlakuan praktikum kali ini, media tanam bayam berupa bedeng dan juga
pada Portrait Persemaian dengan metode sederhana guna menjadi letak tanaman bayam .
Untuk pertumbuhannya dilakukan penyiraman setiap hari dan pemberian pupuk organik
cair sebanyak 3x dalam sebulan, yaitu pada minggu pertama, kedua dan juga minggu
ketiga. Teknik penyiraman, pemberian atau pengaplikasian POC pada tanaman bayam
yaitu dengan perbandingan 3 liter air dengan 1 liter POC.

25
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pupuk Organik Cair adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat
diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga
menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan
atau manusia.  Bagi sebagian orang pupuk organik cair lebih baik untuk digunakan
karena terhindar dari bahan-bahan kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi
kesehatan.
Proses pembuatan pupuk organic cair (POC) menggunakan teknik Fermentasi
dimana EM4 merupakan aktivatornya. Teknik Fermentasi digunakan dalam
pembuatan POC ini mempermudah proses penguraian limbah rumahan yang
digunakan dengan campuran EM4 agar dapat menghasilkan unsur N,P dan K yang
dibutuhkan oleh tanaman untuk hidup. POC yang telah di diamkan dalam wadah
tertutup selama 2 minggu atau 14 hari sudah siap diaplikasikan kepada tanaman.
Pengaplikasian pupuk organic cair (POC) dilakukan agar tanaman
mandapatkan unsur unsur hara seperti N,P, dan K. Skala perbandingan POC yaitu 3
berbanding 1, dimana 3 liter air bersih (3 ember) dicampurkan dengan 1 liter cairan
POC (1 ember). Pangaplikasian POC yang dilakukan yaitu disiramkan langsung ke
tanah dan tidak mengenai daun tanaman, tujuan metode ini agar akar dapat langsung
menyerap kandungan unsur hara dari POC tersebut. Pengaplikasian POC ini
diberikan kepada tanaman bayam hijau (Amaranthus hibrydus L.)
Tanaman bayam digolongkan ke dalam keluarga Amaranthaceae, marga
Amaranthus. Sebagai keluarga Amaranthaceae, bayam termasuk tanaman gulma
yang tumbuh liar. Namun, karenaperkembangannya, manusia memanfaatkan
tanaman bayam sebagai tanaman budidaya yang mengandung gizi tinggi (Anonim,
2009). Secara umum, tanaman bayam dapat meningkatkan kerja ginjal dan
melancarkan pencernaan. Akar bayam merah berkhasiat sebagai obat disentri. Bayam
termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses buang
air besar. Makananberserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita
kanker usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol darah

26
tinggi, dan menurunkan berat badan. Infus daun bayammerah 30% per oral dapat
meningkatkan kadar besi serum, haemoglobin, dan ematocrit kelinciyang dibuat
anemia secara nyata. Peningkatan tersebut tidak berbeda jika dibandingkan dengan
kelompok kelinci yang diberi sulfas ferosus. Sebagai pembanding, digunakan air
suling.

B. Saran
Dalam Pengataman Perlakuan terhadap Tanaman Bayam Hijau ( Amaranthus
hybridus L.) pada GS.ORGANIK perlu diperhatikan beberapa hal seperti halnya
waktu, serta juga dokumentasi yang memadai sebagai bukti pengerjaam penulis
maupun partisipan yang bekerja dalam Tim.

27
DAFTAR PUSTAKA

Hadisoeganda, A. W. W. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia. Monograft No.


4, Bandung.

Paul John (2011). “Attending the First Organik Agriculture Course: Rudolf Steiner’s
Agriculture Course at Koberwist, 1924” (PDF). Eurepean Journal of Social Sciences 21
(1): 64-70.

Rakhmawati, kingkin pratiwi, Endah Hasrati, dan Efriyani Sumastuti . 2011.

Saprianto, C. 2013. Gwon Yuer Own Vegetables-panduan Praktis Menanam Sayuran Konsumsi
Populer Di Pekarangan. Lily Publisher. Yogyakarta. 180 hal.

Setiawan, Ade Iwan. 1995. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya dan Pengaturan Panen. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Yunaifi. (2013). Budidaya Bayam Secara Organik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Yusni B, Nurudin A. 2001. Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya.

28
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Proses Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair)

Gambar. Pemisahan Biji Tomat Dari Gambar. Penghalusan Kotoran


Kulit Untuk Bahan POC Kambing

Gambar. Pemotongan Batang Pisang Gambar. Pemisahan Daun Gamal dan


Pepaya Dari Batangnya

29
Gambar. Limbah Sayur Sayuran

Gambar. Penambahan EM4 Gambar. Pencampuran Bahan Bahan


POC

Gambar. Bahan POC Siap Untuk


Fermentasi
.

30
Lampiran 2. Pengaplikasian Pupuk Organik Cair Pada Tanaman Bayam Hijau

Membuat jalur portrait Penanaman Bibit Bayam


Bibit Bayam HIjau
untuk tempat menanam Hijau
bibit

Pengukuran Bayam Minggu Pertama


Perawatan dan
Pembersihan Gulma

31
32

Anda mungkin juga menyukai