Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lusida Fontana Rumsory

NIM : 1369320029
Kelas : B
Tugas : Mata Kuliah Hukum Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa
Dosen Pembimbing : Prof Dr.M.Tjoanda, SH, MH

Perbandingan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018, dengan


Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021

Perpres no 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diubah untuk melakukan
penyesuaian pengaturan penggunaan produk/jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi,
dan pengaturan pengadaan jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber dari APBN/APBD
dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk kemudahan berusaha berdasarkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan penyesuaian ketentuan Sumber Daya
Manusia Pengadaan Barang/Jasa. Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah diubah dengan Perpres 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Perpres 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.Perpres 12 tahun 2021 tentang
Perubahan atas Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menyatakan
bahwa kewajiban memiliki sertifikat kompetensi untuk Personel Lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 74A ayat (6) dilaksanakan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023.Fungsi
pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik yang dilaksanakan oleh unit kerja terpisah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (4) masih berlaku sampai dengan 31 Desember
2023. Pertimbangan penerbitan Perpres 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Perpres 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah untuk penyesuaian pengaturan
penggunaan produk/jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta Koperasi, dan pengaturan
pengadaan jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber dari APBN/APBD dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk kemudahan berusaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan penyesuaian ketentuan Sumber Daya Manusia Pengadaan
Barang/Jasa, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Dasar hukum Perpres 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Perpres 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, adalah:

1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5601);
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573).
5. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);

Pengadaan barang/jasa menjadi salah satu penggerak roda perekonomian yang di dalamnya
menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya, memudahkan masyarakat khususnya Usaha Mikro
Kecil (UMK) untuk membuka usaha baru, dan mendukung upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi PBJ yang menduduki peringkat kedua setelah suap. Dalam aturan Perpres
no 12/2021, keberpihakan pemerintah dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi,
serta penggunaan produk dalam negeri dilakukan dengan mengatur kewajiban bagi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD) untuk mengalokasikan paling sedikit 40
persen dari nilai anggaran belanja barang/jasa. Dalam aturan baru tersebut, pemerintah juga
menaikkan batasan paket pengadaan untuk usaha mikro dan usaha kecil menjadi Rp15 miliar
atau enam kali lipat dari nilai sebelumnya yang hanya Rp2,5 miliar. Batasan ini sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang menentukan tentang
batasan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp15 miliar. Perubahan nilai paket untuk Usaha
Kecil ini diharapkan dapat memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama bagi para pelaku
usaha, serta terciptanya persaingan usaha yang sehat. Dengan memberikan kesempatan yang
lebih luas kepada pelaku usaha kecil dan koperasi, maka aturan ini dapat segera berdampak
terhadap pemulihan ekonomi yang sedang terdampak pandemi Covid-19. Dibandingkan dengan
Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018, tentu Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2021 lebih
mempermudah usaha-usaha kecil untuk dapat berkembang di dalam Negara ini.

Anda mungkin juga menyukai