Anda di halaman 1dari 6

HASIL PENGAMATAN

PRAKTIKUM ANALISIS PANGAN

PENENTUAN KADAR KLOROFIL


METODE SPEKTROFOTOMETRI
(SAOSIN)

Oleh :
Nama : Listiana Nurul Safitri
NRP : 183020190
Kelompok :E
Tanggal Percobaan : 4 Desember 2020
Asisten : Alifia Fadhila

LABORATORIUM ANALISIS PANGAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
Praktikum Analisis Pangan 2020/2021

Nama : Listiana N.S NILAI


NRP : 183020190
Kelompok :E
Asisten : Alifia F

Sampel : Saosin

HASIL PENGAMATAN
Diketahui : - A 649 = 0,253

-A 665 = 0,621

Ditanya : Kadar klorofil ?

Jawaban.

 Kadar klorofil = [(20,0 x A649) + (6,1 x A 665)]

= [(20,0 x 0,253) + (6,1 x 0,621)]

= 8,848 ppm

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil pengamatan penetuan kadar klorofil metode


spektrofotometri dengan sampel saosin dapat disimpulkan kadar klorofil sebesar
8,848 ppm.

Laboratorium Analisis Pangan, Universitas Pasundan


Praktikum Analisis Pangan 2020/2021

PEMBAHASAN

Alat dan bahan yang digunakan yaitu labu erlenmeyer sebagai wadah
sampel, labu ukur untuk tempat filtrat, dan untuk menandabataskan dengan
alkohol 96%, kertas karbon untuk menutupi agar klorofil tdak rusak terkena
cahaya, parafilm untuk menutupi erlenmeyer pada saat pengocokan, kertas saring
untuk menyaring residu. Bahan yang digunakan yaitu alkohol 96% digunakan
untuk melarutkan klorofil dalam sampel. Dilakukan pengocokan supaya ekstrak
klorofil bisa keluar dan larut bersama alkohol.

Mekanismenya yaitu zat hijau daun atau klorofil dapat dilarutkan dengan
pelarut organik seperti alkohol dan akan larut dalam alkohol. Klorofil yang telah
terekstrak disaring dan dibaca pada panjang gelombang 649 nm dan 665 nm
dengan spektrofotometer dan didapatkan absoransi sampel.

Kadar klorofil menggunakan metode spektrofotometri dengan sampel daun


saosin didapat kadar klorofil sebesar 8,848 ppm sedangkan pada penelitian kadar
klorofil menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan sampel daun sawi
jenis pakcoy didapat kadar klorofil paling tinggi sebesar 86.760 ppm (Eni,2020).

Metode lain yang dapat digunakan untuk penentuan kadar klorofil yaitu
dengan ekstraksi menggunakan dietil eter dengan alat instrumen seperti
kromatografi, GC ataupun HPLC (Sudarmadji, 2010).

Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat dalam


kloroplas bersama-sama dengan karoten dan xantofil. Terdapat dalam dinding sel
tanaman (Winarno, 1992).

Klorofil dalam sayuran dan buah-buahan mudah mengalami degradasi oleh


pengaruh panas, asam, akali atau enzim. Klorofil juga dapat terdegradasi oleh
oksigen dan sinar matahari, adanya ester titik pada klorofil membuat klorofil
bersifat nonpolar, yaitu tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.
(Muchtadi, 2011).

Laboratorium Analisis Pangan, Universitas Pasundan


Praktikum Analisis Pangan 2020/2021

Klorofil dalam daun yang masih hidup berikatan dengan protein yang
membuatnya stabil. Pada pemanasan atau pengolahan proteinnya terdenaturasi dan
klorofil keluar atau dilepaskan. Pada hakikatnya klorofil merupakan senyawa yang
tidak stabil (Winarno, 1992).

Perbedaannya terletak pada atomC no. 3, metil pada klorofil a diganti


dengan aldehid pada klorofil b. Panjang gelombang maksimum untuk klorofil a
dalam pelarut dietil eter ialah 661 nm untuk feofitin a dalam dietil eter ialah 667
nm. Pada klorofil b dalam dietil eter 644 nm dan feofitin b 665 nm
(Winarno,1992).
Klorofil bagi tubuh manusia dapat membantu dalam hal meningkatkan
jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah,
kemudian dapat mengatasi anemia, membersihkan jaringan tubuh, membersihkan
hati dan membantu fungsi hati, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa
asing (virus, bakteri, parasit), memperkuat sel, dan melindungi DNA terhadap
kerusakan dan yang terpenting dari molekul klorofil adalah aman terhadap tubuh
(Bahri, 2007).

Sumber klorofil terdapat pada minyak kelapa dan minyak kacang ataupun
minyak dari tumbuhan hijau, bisa tedapat pada bayam, kangkung, seledri dan
sayuran hijau lainnya (Winarno, 1992).

Kerusakan klorofil secara sistematis

-fitol
Klorofil Klorofilid

-Mg -Mg

-fitol
Feofitin Feoforbid

(Winarno,1992).

Laboratorium Analisis Pangan, Universitas Pasundan


Praktikum Analisis Pangan 2020/2021

Klorofil menggunakan dua panjang gelombang, karena klorofil terbagi


menjadi dua klorofil a dan klorofil b. Dimana setiap warna pada klorofil berbeda-
beda. Pada klorofil a dalam pelarit dietil eter ialah λ 661 nm, untuk feofitin A λ
667 nm. Pada klorofil B dalam dietil eter λ 644 nm dan feofitin B ialah λ 665 nm
(Winarno, 1992).

Penggunaan alkohol sebagai pelarut klorofil atau pengekstrak klorofil yang


terdapat pada bahan pangan, sehingga seluruh klorofil dapat dikeluarkan dan
dianalisis. Contoh pelarut lainnya yaitu N-hexan, aseton, eter (Winarno,1992).

Setting blank dilakukan dengan alkohol karena alkohol tidak memiliki


analit dan tidak berwarna sehingga dapat digunakan untuk mengkalibrasi dan
absorban klorofil (Winarno, 1992).

Angka 20 dan 6,1 itu berasal dari rumus dinterman dan demais, dimana itu
merupakan suatu ketetapan (Wintermans & de Mots: 1965).

Laboratorium Analisis Pangan, Universitas Pasundan


Praktikum Analisis Pangan 2020/2021

DAFTAR PUSAKA

Bahri, S. (2007). Diktat Kuliah Kapita Selekta Kimia Organik. Lampung:


Universitas Lampung .

Eni, K. S. (2020). Penetapan Kadar Klorofil dan Karatenoid Daun Sawi


(Brassica) Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis.Analisis
Farmasi. Akademi Analis Farmasi Al Islam Yogyakarta. Yogyakarta.

Muchtadi, T. (2011). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta.

Sudarmadji, S. (2010). Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta:


Liberty Yogyakarta.

Winarno, F. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka


Utama.

Wintermans, J. a. (1965). Spectrophotometric characteristics of chlorophyll a and


b and their pheophytin in ethanol. Biochim. . Acta 109:448Z453.).

Laboratorium Analisis Pangan, Universitas Pasundan

Anda mungkin juga menyukai