Anda di halaman 1dari 96

http://inzomnia.wapka.

mobi

Nggak Sekadar Ngampus!


Bambang Q-Anees

Edit & Convert: inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Pengantar Penulis ... 11

Kampus Pertama

Ke Mana Melangkah? ... 15


Kenapa Harus Kuliari? ... 16

Kampus Kedua

Bangun! Matahari Sudah Jauh! ... 29


Di Terminal Bus ... 30
Mau Ke Manan Sih, Kamu? ... 34
Hidup Ibarat Perjalanan ... 36
Bila Nasi Telah Menjadi Basi ... 41
Tidak Ada yang Terlambat ... 44
Mengenali Maksud ... 46
Impian-impian Mahasiswa ... 48
Membuat Komitmen ... 55
Langkah Merumuskan Impian ... 59
Seberapa Jarak Yang Sanggup Kamu Tempuh? ... 62
Ka^nu Perlu Paradigma ... 64
Tujuh Sikap Hebat ... 73
Bertanggung Jawab, Bukan Meminta hak ... 82
Bergaul dengan Orang-Orang Positif ... 85
Jadikan Saat Sekarang yang Membahagiakan ... 87

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Langkah-Langkah yang Harus Ditempuh ... 88


Bagaimana Bisa Sampai ? ... 90
Kehidupan Bukanlah Geladi Resik ... 90
Tipe-Tipe Penempuh Perjalanan ... 90
Yakinlah akan Sasaran ... 96
Ukur Kemampuan; Medan, dan Kerjakanlah ... 97

Kampus Ketiga

penyusun Peta Perjalanan ... 101


Persiapan Sebelum Bertualang ... 102
Kebiasaanmu, Harimaumu ... 104
Kebiasaan Sama dengan Refleks ... 105
Nashruddin dan Keledai ... 108
Jagalah Tubuhmu ... 113
Kamarmu, Kerajaanmu ... 117
Batas Nyaman ... 120
Raja Boneka dan Kompeni Belanda ... 122
Antara Privasi dan Publik ... 125
Ruang Kuliah adalah Gelanggang Perang ... 129
Thalab itu Bukan Menunggu ... 130
Dosenmu, Tambur yang Menunggu Tabuhan ... 134
Ruang Kuliah Tak Hanya Didalam Kelas ... 137
Gunakanlah Tujuh Topi Berpikir ... 141 Siapakah Temanmu? ... 143
Kamu Ditentukan oleh Temanmu ... 143
Temanmu adalah Modalmu ... 149 Waktu Luang ... 156
Indeks Urgensi ... 158
Jenis-Jenis Pengaturan Waktu ... 162

Kampus Keempat

Adanya Perubahan Rute ... 169

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Cara menangani Perubahan Rute ... 170 Perompak-Perompak Masa Depan


... 171 Rumput Tetangga Terlihat Lebih Indah ... 173
Kepustakaan ... 183

Semoga menjadi pelita di tengah "kegelapan" mahasiswa ....

Pengantar Penulis Menjelma Cahaya

Hal-hal besar tak bisa dicapai oleh mereka yang hanya sanggup
mengikuti kebiasaan dan pendapat umum. -Jack Kerouac, novelis

Lihatlah matahari! Ia memiliki cahaya yang begitu kuat sehingga selain


menerangi dirinya, ia juga menerangi sekitarnya. Setiap manusia dapat
menjadi cahaya bila mengaktifkan seluruh potensinya.
Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya
setahap demi setahap. Mulanya barangkali kamu adalah lilin, yang
mencahayai orang lain sambil mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian,
kamu dapat menjadi bulan yang mencahayai orang lain setelah menyerap
cahaya dari matahari (sumber cahaya). Secara perlahan, kamu akan
menjadi matahari bila kamu sudah menghasilkan cahaya sendiri dan mau
berbagi dengan orang lain.
Menjadi cahaya dapat menjadi tujuan dari semua perjalanan
perkuliahan. Kamu tidak bisa hanya bercita-cita untuk kebahagiaan
dirimu sendiri. Kamu harus melibatkan kebahagiaan banyak orang dalam
rencanamu karena kamu tidak pernah bisa lepas
dari banyak orang. Untuk mencapai tujuanmu, kamu membutuhkan
bantuan banyak orang. Agar orang lain dapat membantumu secara lebih
serius, satu-satunya cara adalah memasukkan mereka semua ke dalam
rencana bahagiamu, cita-citamu.
Bersinergi adalah salah satu caranya. Namun, kamu tak akan bisa
melakukan sinergi bila belum me-ngenali dirimu (tujuanmu,
kemampuanmu me-ngatur ruang, mengatur waktu, dan sebagainya).

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Menuju cahaya itulah jawabanmu jika ada yang bertanya tentang


alasanmu kuliah. Menjelma cahaya itulah yang dapat diidamkan oleh
semua orang. Jika kamu berpendapat bahwa belajar itu sungguh repot,
coba bayangkan betapa susahnya sebuah kebodohan.

Separuhnya Lagi...

Menjelma cahaya bukanlah mantra yang hanya dengan membaca, lalu


kamu mendapatkan tuahnya. Buku ini hanyalah penyerta perjalanan
kamu. Mungkin juga, sejenis peta buta mengenai dunia perkuliahan yang
akan kamu hadapi.
Peta tentu saja tak sama dengan kenyataan. Pada peta, kamu melihat
gunung dalam warna hijau tua; pada kenyataannya, gunung tidak
sesederhana itu. Pada peta, jalan hanyalah garis-garis yang memanjang
dan berkelok-kelok; pada kenyataannya, ada banyak mobil yang
melintasi jalan itu dan siap menabrak bila kamu lengah.
Peta hanyalah gambar. Membacanya tak akan bisa mengantarkan kamu
ke tujuan akhir. Dibutuhkan keberanian untuk mengikuti alur yang
ditawarkan peta. Dibutuhkan keberanian untuk tetap berpegang teguh
pada hal-hal yang sungguh penting bagi-mu dalam perjalanan ini.
Peta hanya menyumbangkan separuh dari perjalanan. Separuhnya lagi
ditentukan oleh dirimu sendiri. Bila kamu mau, bergeraklah segera. Jika
tidak mau, ingatlah pada ortumu.
Satu rumus kecil dari buku ini adalah bahwa dalam perjalanan, kamu
akan menemukan seribu masalah, sekaligus juga sejuta peluang
penyelesaian secara tak terduga. Kamu bisa melakukannya, asalkan kamu
mau menganggap perjalanan kuliahmu yakin bisa diraih.

Ketika satu pintu menuju kebahagiaan tertutup, maka pintu lainnya akan
terbuka: tapi sering kali kita melihat pintu yang tertutup itu terlalu
lama sehingga kita tidak melihat pintu lain sudah terbuka bagi kita.
(Helen Keller)
Wasalam!

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

KAMPUS PERTAMA

Kenapa Harus Kuliah?

Bagi yang sudah mendaftar menjadi mahasiswa perguruan tinggi


tertentu, bacalah kutipan berikut ini.

Lalu apa gunanya sekolah dan universitas kalau kita akhirnya hanya
memproduksi beo-beo seperti para doktor pertanian yang tidak mampu
membuat "Jambu Indonesia" atau "Durian Indonesia", tetapi hanya
membuat segala hasil-hasil pertanian serba Bangkok? Mengapa orang-
orang berteriak-teriak seperti kebakaran jenggot ketika sejumlah
oknum tak bermoral menjajakan gelar seperti pedagang kaki lima
menjual obat sakit ginjal seharga RplOO,00 di ping-gir jalan? Tidakkah
sekolah dan universitas juga hanya mampu melahirkan sarjana-sarjana,
bahkan belakangan juga doktor, yang bisanya cuma menjiplak karya
orang lain? Bukankah kita telah lama tahu bahwa sebagian sarjana kita
tidak pernah menghasilkan karya tulis serius setelah diwisuda (bahkan
juga para doktor dan profesor hanya sesekali menulis di media cetak
untuk dapat disebut "pakar").
Ya, semua yang ditulis Andrias Harefa ini benar adanya. Kalau begitu,
untuk apa kuliah? Itulah pertanyaan berikutnya yang dapat membuat
panas kupingmu.
Sebagian kita pergi mendaftar ke perguruan tinggi (PT) karena terbawa
arus. Semua teman di bangku SMA daftar kuliah; gengsi, dong, kalau
tidak kuliah. Lalu, mendaftarlah kita ke PT tertentu tanpa tujuan jelas:
yang penting keren dan sama seperti yang lain.
Sebagian ada juga yang mendaftar karena sadar akan pentingnya masa
depan. Mereka sudah menyiapkan sejak bangku SMA: "Mau jadi apa
diriku di masa depan?" Sebagian yang lain lagi, kuliah untuk mencari
jodoh. Jarang sekali yang kuliah dengan tujuan semulia tulisan Romo
Mangun ini, "Manusia pegawai, manusia yang serba bergantung harus

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

diubah menjadi manusia swasta. Manusia merdeka. Nah, ini bisa lewat
pendidikan, bisa juga lewat sentuhan-sentuhan lain yang mungkin lebih
ampuh."
Namun sayangnya, ujar Romo Mangun, pendidikan kita juga sudah
tenggelam dalam sistem yang tidak baik. "... Ternyata pendidikan
tenggelam dalam power system. Sekolah bukan tempat menghafal, maka
harus ada counter-education. Kalau tidak, bangsa kita akan terus
merosot menjadi bangsa kuli babu lagi atau panda-panda dalam sirkus.
Jadi, soalnya sekarang adalah bagaimana kita menyusun suatu ma-
syarakat di mana orang-orang kita sungguh menjadi manusia merdeka,
manusia yang tuan-tuan dan puan-puan sejati, "
Nah, lho, ternyata perguruan tinggi yang kamu
masuki bukanlah tempat yang baik bagi persemaian cita-citamu.
Perguruan tinggi yang kini kamu masuki, bisa jadi menyulap kamu
menjadi "kuli babu" atau "panda-panda dalam sirkus".
Kalau sudah begini, apakah kamu harus keluar dari perguruan tinggi?
Nanti dulu, masih ada yang bisa kamu lakukan. Setidaknya, kamu bisa
mengandalkan dirimu sendiri. Itulah yang paling mungkin kamu lakukan.
Kalau memang perguruan tinggimu itu tidak memungkinkan, kamu bisa
mendisiplinkan dirimu sendiri. Jadikan saja kuliahmu itu sebagai
pendorong semangat, misalnya dengan kuliah kamu menyandang predikat
baru: Mahasiswa. Atas gelar mahasiswa itu, kamu bisa berjuang untuk
terus-menerus membuktikan kehebatan menjadi mahasiswa -bukan
hanya demonstrasi turun ke jalan. Lebih dari itu, kamu bisa menempa
diri menjadi apa yang kamu inginkan.
Menjadi mahasiswa berarti menempati posisi tertentu yang berbeda
dari yang sebelumnya. Ada banyak julukan bagi mahasiswa, seperti
"bukan pelajar lagi", agent of social change (agen perubahan sosial),
"tukang demonstrasi", dan sebagainya. Sejumlah julukan itu menuntut
tindakan tertentu. Maksudnya, julukan-julukan itu "memaksa" kamu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Marilah kita lihat kondisi mahasiswa!

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Pertama, mahasiswa adalah manusia yang memiliki waktu luang dan


kesempatan besar. Bayangkan, saat yang lain sibuk mencari uang;
kamu sibuk bolak-balik kampus. Waktu kuliahmu hanya 24 SKS dalam 6
bulan.
Mari kita hitung kelebihan waktu luangmu. Jika 1 SKS sama dengan 45
menit dikali 8 pertemuan, 2 SKS dalam 6 bulan sama dengan 90 menit
dikali 16 pertemuan; hasilnya 1.440 menit atau 24 jam untuk 1 mata
kuliah dengan 2 SKS. Artinya, 12 mata ku-liah per semester sama
dengan 288 jam atau 12 hari penuh. Jika dalam 6 bulan ada 180 hari,
berarti ada sisa 168 hari lagi.
Selama kuliah, untuk belajar di dalam kelas, ternyata kamu hanya
menghabiskan waktu 12 hari (atau kalau malam tak dihitung, hanya 24
hari). Sisanya, kamu gunakan, misalnya untuk mengerjakan tugas. Jika
mengerjakan tugas dengan jumlah jam yang sama, yaitu 90 menit x 16
(1.440 menit); artinya setiap jam untuk mata kuliah di dalam kelas, kamu
imbangi dengan jumlah jam yang sama untuk belajar di luar kelas. Jadi,
setiap 6 bulannya, kamu menghabiskan waktu 48 hari. Sisanya buat apa?
Lihatlah, kamu memiliki waktu luang lebih banyak ketimbang siapa pun di
dunia ini, tentu saja jangan membandingkannya dengan para
pengangguran.
Waktu luang yang sedemikian banyak tentu dapat kamu gunakan untuk
banyak hal, terserah kamu. Hanya saja, akan merugikan bila tidak kamu
gunakan untuk kebaikan dirimu sendiri, untuk masa depanmu sendiri.
Akan sangat rugi bila kamu membuang sisa hari-harimu itu untuk hal-hal
yang
membuat kamu menyesal di hari kemudian. Maka, bandingkanlah dengan
waktu luang yang dimiliki orang lain, yang terpaksa mengurangi waktu
tidur mereka untuk mengerjakan suatu hal. Bersyukurlah bahwa kamu
menerima kemewahan-memiliki waktu luang yang begitu banyak-lima
bulan, Bo! Tinggal bagaimana kamu menggunakannya.
Waktu luangmu, yang sekitar 5 bulan itu, dapat kamu gunakan untuk
banyak hal. Dalam waktu yang panjang, sesuatu bisa berubah menjadi
apa saja. Benih padi yang disebar pada sawah sistem tadah hujan,

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

selama 6 bulan, sudah menghasilkan banyak rumpun padi yang siap


dipanen berton-ton. Bila disamakan dengan benih padi, selama 6 bulan,
seharusnya kamu sudah siap dipanen dan memiliki harga serta
memberikan sumbangan bagi ibu bapakmu, juga bagi masyarakat di
sekitarmu. Maka, gunakan waktu luangmu untuk hal-hal yang
bermanfaat.
Kedua, kamu adalah manusia dan manusia adalah makhluk paling ajaib di
jagat raya ini. Mari, kita baca tulisan Mullashadra, filsuf Muslim!
Setiap kali aku merenungi ayat-ayat berikut, Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka,
Mahasuci Allah, Pencipta yang Paling Baik (QS Al-Mu'minun [23]: 12-14).
Aku terilhami oleh ekspresi ayat-ayat itu yang mengisyaratkan bahwa
objek-objek tersebut telah dijadikan ciptaan yang lain. Jadi, ayat-ayat
itu tidak mengatakan bahwa ada sesuatu yang lain yang didatangkan dari
luar objek-objek tersebut, tapi bahwa objek-objek itu sendirilah yang
diciptakan-Nya sebagai sesuatu yang lain.":
Berdasarkan Al-Quran, ternyata kita adalah makhluk yang ajaib. Kita ini
ternyata berada dalam perubahan terus-menerus. Mulanya kita ini
segumpal, dari segumpal darah itu "mengembang" menjadi segumpal
daging, mengembang lagi menjadi tulang belulang, mengembang lagi
tulang belulang itu terbungkus daging, lalu jadilah tubuh kita seperti
ketika kita dilahirkan.
Semuanya terjadi dalam diri, tak ada tambahan dari pihak lain (kecuali
Allah). Kita ternyata adalah perjalanan panjang dalam perkembangan
yang terus-menerus dan dalam perkembangan itu, kita terus-menerus
menyempurnakan wujud kita dari dalam. Kita bergerak dari dalam diri
dan akan terus berkembang ke arah penyempurnaan yang tak terhingga.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Tentu saja, pengembangan fisik sudah selesai sampai di sini. Tubuh kita
tak akan lagi berubah menjadi sesuatu yang lain. Yang akan terus
mengembang adalah diri ini: kesadaran kita yang saat ini kerap merasa
minder, iri, dan tak percaya diri. Jadi, rasa tak pede itu akan berubah
menjadi percaya diri, rasa susah akan berubah menjadi bahagia, karena
kata Mullashadra, "Al-nafs jismaniyyah al-huduts ruhaniyyah al-baqa
(jiwa bermula secara material dan berkelanggengan secara spiritual)."
Diri kamu itu adalah jiwa murni yang saat ini masih tergadai oleh
kebiasaan banyak orang. Jiwa kamu harus dimurnikan melalui
pengetahuan,
pencerahan, dan arah bagaimana mesti mewujudkan diri itu-sehingga
kamu akan mengalami perubahan sesuai dengan pengetahuan yang kamu
dapatkan.
Jadi, mengapa kamu kuliah? Mungkin, jawabannya adalah karena kamu
harus menjadi manusia.
Biar kamu tambah yakin sebagai manusianya dan kuliahmu tidak sia-sia,
bacalah surat dari Cyborg. Kamu bisa memahami tujuan kamu kuliah dan
hidup dari surat ini.

Surat dari Cyborg

Hai, manusia, apa kabar?


Masih malas juga? Masih saling menyalahkan satu sama lain dan tawuran.
Ah, dasar, manusia sejak dulu masih juga berkelahi satu sama lain.
Padahal, semenjak awal, manusia sudah disindir oleh para malaikat,
"Akankah Engkau, Allah, menjadikan manusia sebagai khalifah? Makhluk
yang akan membuat kerusakan di muka bumi?" Tapi, kalian memang tak
pernah membaca kitab suci, sih; jadinya tidak tahu informasi. Kalaupun
tahu informasi, kalian tidak bisa mengorganisasikannya dengan baik,
mengaturnya menjadi simpulan, dan dari simpulan itu menjadi pendorong
tindakan tertentu.
Rupanya, telinga kalian sudah teramat tebal dan kebal informasi. Ini
menguntungkan buat kami, kaum Cyborg. Kami memang berencana akan

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

menguasai bumi. Sekarang, secara perlahan, kami sudah menguasai


beberapa hal. Tentu saja karena kami memiliki kecerdasan yang luar
biasa. Mulanya, kami dibuat oleh manusia dengan meniru bagaimana
kalian berpikir. Kemudian, kami sendiri diam-diam mengembangkannya.
Mulanya, keisengan manusia menciptakan robot tanpa pengendali,
kemudian kami akan memberontak dan menguasai manusia pencipta kami.
Salah satu tantangannya, surat ini kami kirimkan. Ini sengaja kami
lakukan agar begitu kami
menyerang, kalian sudah menyiapkan pertempuran yang dahsyat. Kami
tak suka kalian menyerah secara sukarela. Kami ingin kalian melawan
sampai titik darah penghabisan, sebagaimana kami juga akan melawan
kalian sampai lembar kabel dan microchip terakhir. Nah, agar permainan
kita di depan lebih menarik, ini kukabarkan rahasia kecerdasan kami.
Berpikir menurut para filsuf adalah bagaimana menerima dan mengolah
informasi. Kami memiliki kemampuan untuk itu semua karena kami sudah
bisa memersepsi, mengategorikan, menggunakan informasi demi tujuan
dan sasaran, dan kami juga memiliki mentalitas tertentu. Jadi, kami
akan datang kepada kalian bukan sebagai besi atau mesin. Kami bisa
bergerak sendiri, tidak lagi bergantung pada sakelar listrik.
Bagaimana bisa terjadi? Begini detailnya: Begitu kami bertemu dengan
kalian, alat persepsi kami akan aktif. Persepsi mengidentifikasi situasi
yang kami temukan. Kami memotret semua yang tampak dan
memahaminya sebagai apa. Setelah itu, kami mengategorikannya,
memilah, dan menilai apa-apa yang kami temukan. Misalnya, ketika kami
ketemu kamu, langsung ada usaha pengategorian yaitu dengan cara
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
Siapa ini? Oh ... manusia, bukan batu.
Manusia jenis apa? Oh ... mahasiswa, bukan rakyat biasa.
Berbahaya atau tidak berbahaya? Hmmm ...
kayaknya tidak, tuh, soalnya malas dan gampang dipengaruhi.
Setelah kami kategorikan jenis apa yang kami temukan, informasi itu
kami gunakan sesuai dengan hasrat dan keyakinan kami. Kami memang

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

berhasrat untuk menguasai bumi dan menjadikan manusia sebagai budak.


Oh ... alangkah nikmat balas dendam pada manusia yang selama ini
menganggap kami sebagai seonggok besi. Itulah hasrat atau tujuan kami.
Kami juga punya keyakinan bahwa bila melakukan ini dan itu, sesuatu
akan terjadi. Jelasnya, bila kami mengalahkan kalian para mahasiswa,
kalian pasti akan menyerah dan tunduk sebagai budak. Inilah mentalitas
kami, yaitu hasrat (untuk menguasai dan menjadikan manusia sebagai
budak) dan keyakinan (kalau usaha dengan baik, pastilah terjadi).
Mentalitas ini menjadi pedoman penggunaan informasi yang telah kami
dapatkan lewat persepsi.
Sementara ini, kami belum bergerak serius. Kami baru mengumpulkan
informasi. Sudah ada beberapa hal yang telah kami ketahui bahwa
mahasiswa dianggap sebagai penerus peradaban manusia. Tentu ini ada
benarnya. Bukankah manusia terbatas oleh usia sehingga yang tua akan
segera mati dan kalian yang muda akan menggantikannya.
Namun, ada yang salah dalam anggapan ini, bahwa semua yang muda
dapat otomatis menggantikan yang tua secara baik. Padahal,
diam-diam, kalian bukanlah calon pengganti yang baik. Kalian malas dan
gampang ditipu, gampang dimanipulasi. Lihat saja, bagaimana kalian
benar-benar tanpa pendirian dalam memilih jenis sampo atau deodoran.
Bila iklan teve bilang sampo X meningkatkan pede, kalian pilih sampo X;
kemudian ada lagi iklan sampo Y yang mengatakan bisa meningkatkan
pede plus keberuntungan, kalian segera membuang sampo X dan beralih
pada sampo Y; begitulah seterusnya. Terima kasih, deh, semua itu
menambah informasi kami, bagaimana menghancurkan kalian secara
sistematis dan halus.
Akan tetapi, sekali lagi kami tekankan, kami ingin pertarungan yang luar
biasa. Karena itu, kami kirim surat ini sebagai tantangan. Ayo,
bersiaplah! Kami sudah bersiap dan menyelusup ke dalam dunia kalian,
kecuali bila kalian benar-benar ingin kembali menjadi budak.
Thanks a lot, bye ... bye
Cyborg,
Seksi Informasi Perang

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

KAMPUS KEDUA

Di Terminal Bus

Andaikan kamu ada di terminal bus. Kamu berdiri di antara jajaran bus-
bus yang sedang ngetem. Beberapa kondektur sibuk menyapa calon
penumpang, bertanya arah, dan menawarkan busnya agar dinaiki.
Sebagian calon penumpang itu menolak, sebagian lagi berdiri. Kamu ada
di sana, di antara bus-bus itu. Matamu kosong memandang papan nama
yang berjejer di atas bus-bus yang juga diam.
"Mau ke mana, Dek?" Seorang kondektur atau calo menyapamu.
Saat itu, kamu gelagapan, tak membayangkan tiba-tiba ada seseorang
yang menyapamu. Seluruh pandangan matamu runtuh dan kini dialihkan
kepada orang asing itu.
Siapakah dia? pikirmu. Apakah aku mengenalnya? Apakah pada wajahnya
ada yang mirip dengan salah seorang teman, kerabat, atau guruku di
sekolah? Tak ada. Tapi, siapa dia dan mau apa dia berada di dekat-ku?
Saat itu, kamu bertanya-tanya.
"Mau ke mana, Dek? Ke Jakarta atau ke Yogyakarta? Ayo, naik bus
saya, itu yang di sana!"
O ... rupanya orang itu kondektur. Tapi, kamu masih juga diam dan tetap
diam. Padahal, kondektur atau calo itu sudah kesal karena
pertanyaannya tak juga dijawab.
"Budek kali, ya?"
Kamu masih juga diam. Soalnya, kau masih belum memutuskan hendak ke
mana. Kamu tiba-tiba saja ada di terminal bus antarkota antarprovinsi
ini, tanpa niat tanpa rencana. Semuanya terjadi begitu saja.
Suatu pagi, kamu bangun dari tidur dan tiba-tiba saja berada di tengah-
tengah bus yang hendak berangkat ke tujuannya masing-masing. Tiba-
tiba pula, kamu harus menjadi salah seorang penumpang pada salah satu
bus itu.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

"Hei ... kalau mau melamun, jangan di sini!" Salah seorang kodektur itu
(entah calo) meneriakimu. Kekesalannya sudah mencapai ubun-ubun
rupanya. Bentakan itu cukup menggema di dadamu. Kamu ketakutan.
Wajahmu mendadak menciut. Seluruh sendimu gemetar tak alang
kepalang. Matamu langsung mencermati bus-bus itu dan berhenti pada
bus yang paling bagus.
"Sa ... sa ... saya mau naik bus itu," katamu sambil berlari menaiki bus
paling menterang yang kebetulan hendak berangkat.
"Ayo, tariiik ...!" Kondektur berteriak.
Bus melaju dan kamu berada di salah satu bangkunya, memandang kaca
jendela dengan tatapan kosong atau penuh ketakutan menyelidik orang
yang tadi membentak. Siapa tahu, ia masih ada dan mengikutimu,
begitulah pikiranmu. Bus terus melaju. Kamu menarik napas lega karena
pastilah si pembentak tadi tertinggal di terminal, menghirup asap busmu
yang lumayan hitam.
Bus melaju kencang. Kamu masih juga belum
paham kenapa tiba-tiba ada di dalamnya. Tetapi, kantukmu tiba-tiba
terbit tanpa terduga. Matamu berat, apalagi AC mobil tidak terlalu
kencang. AC terasa cukup lembut mengusap-usap matamu. Kamu pun
terlelap. Badanmu terguncang-guncang oleh laju bus, tapi kamu diam
saja. Sesekali, bus mengerem mendadak. Meskipun kepalamu terlempar
ke kiri ke kanan kadang-kadang ke depan (ke bagian belakang kursi di
depanmu)kamu masih saja tidur.
"Dek ... Dek ...!" Ada suara yang memanggilmu. Tangan suara itu menjawil
pundakmu. Kamu membuka mata dan sekali lagi kamu kaget. Ternyata,
kamu ada di dalam bus. Di hadapanmu, berdiri seorang lelaki dengan
karcis di tangan. Lagi-lagi, kamu harus berhadapan dengan kondektur.
"Mau ke mana, Dek?" Pertanyaan ini lagi yang harus kamu dengar. "Mau
ke mana?" Kondektur itu mengulanginya.
Kamu tak bisa menjawab pertanyaan yang satu ini. Sejak tadi,
pertanyaan ini susah kamu temukan jawabannya. Tadi, kamu bisa
menemukan jawaban karena harus menghindar dari ancaman. Kini, kamu
tak bisa menunjuk benda lain karena berada di dalam bus. Jadi, tak bisa

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

kamu bilang, "Mau ke kursi samping." Kalaupun menjawab itu, kamu tetap
dikejar pertanyaan yang sama, "Mau ke mana, Dek?"
Kamu gelagapan. Kamu harus segera menjawab agar kondektur bisa
menentukan harga pas yang harus kamu bayar. "Memangnya, bus ini mau
ke mana?" Akhirnya, kamu temukan juga jawaban yang
dapat memperlambat waktu. Tapi, terus terang, jawaban ini membuat
kondektur itu kaget. Dalam kepalanya berputar suara, Gendeng banget!
Kok, malah balik bertanya?
"Bus ini hendak ke Jawa!"
"Mak!"
Kamu langsung berdiri. Kamu tak mengira bahwa bus ini akan
membawamu ke Jawa. Itu tujuan yang terlalu jauh dari rumahmu. Kamu
tak siap untuk hidup di Jawa. Bahasa, tradisi, dan lagian, apa pula yang
hendak kamu lakukan di sana.
"Nggak, saya nggak mau ke Jawa .... Bisakah saya turun di sini?"
Huuuh ... jawabanmu pertanyaan melulu. Lihat, deh, kondektur itu
melotot.
"Ini jalan tol, Bung! Kamu tak bisa sembarangan turun. Lagian, kamu
sudah naik bus ini tiga perempat perjalanan. Setengah jam lagi, kamu
juga sudah sampai .... Ayo, bayar! Saya nggak mau tahu!"
Kamu terpaksa mengeluarkan uang. Untung di dompetmu ada sejumlah
uang. Coba kalau tak ada, niscaya kamu akan digebuki oleh kondektur
melotot itu.
Kondektur berlalu dan kamu termangu.
Setengah jam lagi aku akan sampai di Jawa dan aku akan turun dari bus
ini di terminal yang tak kukenali sedikit pun, begitulah pikiranmu
berbicara. Sementara itu, uang di dompetmu sudah habis. Semuanya
telah kamu berikan buat ongkos. Bagaimana aku bisa kembali lagi? Apa
yang harus

kulakukan di terminal itu ? Bus terus melaju. Kamu termangu.

Mau ke Mana, Sih, Kamu?

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Situasimu sekarang ini persis seperti cerita tadi. Tiba-tiba, kamu tamat
SMA. Tanpa sadar, kamu menerima ijazah terburuk sepanjang sejarah
peradaban manusia. Tiba-tiba pula, kamu harus segera mendaftarkan
diri ke perguruan tinggi.
Sebenarnya, kamu tak mau mendaftar untuk sekolah lagi. Tapi, semua
teman di kelasmu ribut membicarakan perguruan tinggi tertentu, belum
lagi ibu bapakmu yang memaksa agar kamu jadi dokter atau profesi yang
lainnya. Pokoknya, kamu harus kuliah!
Ke mana?
Tak jelas benar jawabanmu. Semuanya terjadi begitu cepat dan
mendesak. Perasaan, baru kemarin kamu mendaftar masuk SMA ini,
main basket, dan bergabung dengan cewek-cowok teman termanis
sekolahmu.
Kenapa semuanya cepat berakhir dan harus berujung pada "pemaksaan":
harus kuliah dan meninggalkan kota kelahiran? Kenapa? Tak ada yang
menjawab kebimbanganmu itu karena semua temanmu sedang sibuk
memilih kota mana dan PT mana yang akan mereka masuki. Sementara,
ibu bapakmu siap dengan bentakan dan ancamannya,
"Pokoknya harus! Kalau tidak ...!"
Akhirnya, kamu menuruti bentakan ibu bapakmu itu untuk masuk PT
tertentu tanpa sadar akan tujuan-nya.
"Mau ke mana, sih?"
"Kuliah!" Kamu bisa menjawabnya dengan satu kata ini. Tapi, kuliah
bukanlah tujuan. Kuliah adalah jenis aktivitas yang sama dengan
"sekolah", "makan", "bersantai", dan seterusnya. Jadi, "kuliah" tak bisa
dijadikan jawaban untuk pertanyaan, "Mau ke mana?"
Nah, sebelum terlambat, sebelum perjalananmu berakhir, lebih baik
segera rumuskan tujuanmu kuliah. Kalau sudah telat, bisa berabe. Kamu
yang telat sadar akan celaka. Kamu akan terlempar di terminal
pemberhentian sana tanpa kejelasan kemampuan, tanpa kejelasan tujuan
lanjutan.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Begitu juga dengan kuliahmu. Setelah kuliah, kamu mau ngapain?


Padahal, ibu bapakmu sudah menjual segala macam harta warisannya
biar kamu menjadi sarjana yang memakmurkan kehidupan mereka
nantinya.
"Mau ke mana, sih, Dek?" Segeralah kamu jawab pertanyaan ini!
Hidup Ibarat Perjalanan
Ya, hidup itu seperti perjalanan. Ada titik berangkat, ada proses
menuju, lalu ada titik pemberhentian. Kuliah juga seperti itu. Awalnya
kamu mendaftar, lalu kuliah dan kuliah. Tak terasa, kamu harus KKN
atau PKL dan terakhir harus membuat skripsi. Kemudian ... mau tidak
mau, kamu harus segera angkat kaki dari kampus.
Bedanya, kalau dalam perjalanan menuju titik tertentu, pencapaianmu ke
titik tujuan adalah satu-satunya tujuan. Sampai ke sana sudah
merupakan satu-satunya prestasi.
Ada orang yang sampai naik ke puncak Everest, ada yang ke puncak
Mahameru, mencapai titik puncak itu saja sudah prestasi. Namun, kalau
kuliah, setelah kamu sampai puncak perjalanan, prestasinya tak cuma
sampai pada titik puncak. Setelah di titik puncak sana, ada ibu bapakmu
dengan mata memelas memintamu berguna. Kamu diminta menjadi agent
of social change (agen perubah masyarakat) atau agent of family
change (agen perubah keluargamu). Jadi, ada dua tahap keberhasilan
yang harus kamu canangkan begitu menginjak gerbang kampus.
So, kenapa juga tidak direncanakan seperti kalau kamu mau pergi ke
tempat yang jauh. Maksudnya, cobalah membuat rencana: mana titik
mulanya dan apa titik akhir yang hendak kamu capai, kemudian
bagaimana kamu bergerak dari titik awal itu ke titik akhir.
Titik akhir atau tujuan kuliahmu ternyata ada dua, yang satu
menyelesaikan seluruh proses perkuliahan; yang satu lagi, kamu harus
bisa menjadi agen perubahan. Ya ... perubah ekonomi keluarga, perubah
kesadaran masyarakat, perubah
dan perubah yang lain.
Berat juga, dong?

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Hidup ini memang tidak mudah. Kalau merasa berat, pasti kamu berniat
untuk lari. Lari saja kalau bisa. Karena di mana pun kamu hidup, kamu
akan tetap dimuati oleh beban-beban dan tanggung jawab yang sama.
Coba saja!
Alternatif lain, misalnya, kamu mau bunuh diri?
Bunuh diri saja kalau berani sebab di kubur sana akan ada siksa kubur
yang menunggu erangan dan teriak-anmu belum lagi di neraka sana. Jadi,
majulah terus! Selesaikan tugasmu! Karena sudah kadung menjadi
manusia, buktikanlah bahwa kamu memang manusia.

Untuk bisa menjadi perubah, kamu harus terlebih dahulu berubah.


Hanya yang bergerak yang bisa menggerakkan sesuatu. Batu diam bisa
bergeser karena ada dorongan tenaga kamu yang memaksanya bergerak.
Kamu bisa menjadi perubah kalau kamu sudah terlebih dahulu mengubah
diri dari pasif menuju aktif. Siapkan tenagamu untuk menggerakkan
banyak hal!

Bila Nasi Telah Menjadi Basi

Segera siapkan, mumpung kamu masih semester awal, mumpung virus


kebebasan dan virus akal budi belum menguasai otakmu. Asal tahu saja,
di kehidupan kampus, ada banyak virus yang bisa mengubah kamu dari
kondisimu sekarang.
Misalnya, mulanya kamu begitu alim, tertutup, dan malu-malu. Kemudian,
kamu melihat ada banyak temanmu yang kelihatan senang dalam
kebebasan. Kamu ingin mencobanya sekali: asyik juga. Coba lagi, coba
lagi ... kamu ketagihan dan berubahlah kamu dari sikap semula.
Inilah yang dinamakan virus kebebasan. Biasanya, begitu terkena virus
kebebasan, kamu akan mencoba segala hal. Segala yang semula kamu
jauhi karena takut larangan orangtua, akan coba kamu rasakan. Seraya
kamu berubah menjadi urakan, segala dilanggar. Pokoknya, kamu
merayakan kebebasan sebebas-bebasnya.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Hati-hati dengan virus model seperti ini. Bersiaplah! Anggap saja


sekarang kamu sedang melakukan perjalanan panjang menaiki gunung
yang sangat tinggi. Di puncak sana, ada harta karun yang akan kamu
persembahkan buat orangtua dan saudara. Jangan tunda waktu lagi,
sebelum terlambat. Kamu harus segera mempersiapkan peta perjalanan
(biar arahnya jelas), kompas (biar kenal arah mata angin), tekad, dan
segala keterampilan.
Peta adalah gambaran perjalanan yang akan kamu lalui, dari titik
berangkat menuju titik akhir. Me-
lalui peta ini, kamu bisa menyusun tahapan-tahapan apa yang akan kamu
lalui dan apa yang harus kamu dapatkan pada titik-titik tahapan itu. Peta
saja tak bakal cukup, kamu juga membutuhkan kompas.
Kompas adalah penunjuk arah. Seperti sebuah petualangan, kamu
membutuhkan peta dan kompas. Kadang-kadang, kamu merasa sudah
berada pada jalan yang benar, sesuai dengan petunjuk peta. Namun,
tanpa merujuk pada arah mata angin yang benar, bisa jadi perjalananmu
itu justru mundur ke titik awal.
Kompas yang dimaksudkan adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi
pengingat bila kamu melenceng. Prinsip itu misalnya, "Saya tak mau
hanya menjadi pengekor!" Melalui prinsip ini, kamu selalu diingatkan
ketika dalam perjalanan kamu terjebak untuk menjadi peniru seniormu.
Seraya kamu segera merumuskan diri, bagaimana caranya bisa
melepaskan diri dari bayang-bayang seniormu.
Tekad. Peta dan kompas teramat penting bagi perjalanan, tetapi yang
lebih penting adalah tekadmu untuk melakukan perjalanan. Peta bisa
saja sudah kamu susun dengan bagus, kompas (prinsip) juga sudah kamu
tentukan dengan tepat; tapi bila kamu malas-malasan, semuanya tinggal
cerita. So, kuatkanlah tekadmu!
Setelah peta, kompas, dan tekad; kini kamu membutuhkan keterampilan
melakukan perjalanan. Keterampilan menentukan, apakah kamu bisa
menempuh perjalanan atau tidak. Keterampilan adalah cara kamu
melakukan perjalanan. Tentu
tidak langsung hebat, tetapi kamu bisa mengasahnya sambil jalan.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Segeralah buat petamu, sebelum nasi menjadi basi. Kalau nasi berubah
jadi bubur, sih, masih enak; tinggal kasih serpihan daging ayam, telur,
dan bawang. Kamu bisa menyantapnya menjadi bubur ayam.
Kalau nasi sudah basi, pastilah nasi itu akan dibuang, lalu menjadi
sampah. Nasi sudah basi itu terjadi ketika semangatmu sudah kendor
dan keberanianmu sudah tumpul. Kalau sudah begini; percaya, deh, kamu
tak bakal bisa melangkah walaupun satu senti. Kamu merasa didesak
oleh banyak hal, mau ke kanan pikiranmu bilang ke kiri; mau ke kiri,
masalah yang di belakang juga belum beres. Makanya, segeralah
bergerak!
Biar mudah merumuskan peta perjalananmu, kamu bisa mengutip petuah
Aa Gym ini.

Mulailah dari diri sendiri Mulailah sekarang juga Mulailah dari yang
sederhana
So, mulailah sekarang juga!

Tak Ada yang Terlambat

Kalau kamu sudah semester tengah, tak mengapa. Maksud saya, tak ada
yang terlambat untuk membuat peta perjalanan. Better late than never,
begitu kata orang Inggris. Mendingan telat daripada terlambat (ini, sih,
sama saja), mending telat daripada tidak sama sekali. Lagi pula, ada
banyak orang besar yang mulainya telat; tapi karena kesungguhannya
yang sangat, dia bisa menyusul orang-orang yang sudah duluan melaju.
Untuk kamu yang telat, ada satu rahasia khusus. Orang-orang yang
sudah di depan duluan, biasanya lupa diri dan merasa lebih hebat
ketimbang kamu. Inilah titik kelemahan mereka. Begitu mereka lupa diri,
mereka jadi tidak terkontrol; saat itulah, kamu bisa menyusulnya
dengan sekali gas: WUUUSSS ... WUUUSSS ....
Orang yang belakangan bergerak mempunyai keuntungan juga. Misalnya,
kamu bisa belajar dari kegagalan orang yang sudah duluan. Kamu bisa

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

melihat kelemahan dan kekurangan mereka yang sudah duluan. Atas


dasar pengalaman yang sudah duluan itu, kamu bisa melakukan
perjalanan dengan lebih cermat dan saksama. Sekali lagi, tak ada yang
terlambat. Kalau nasi sudah jadi bubur karena terlalu banyak air dan
telat memadamkan api, kamu bisa menjadikannya bubur ayam.
Bagi yang telat, kalian harus belajar dari Umar bin Khaththab.
Dibandingkan dengan sahabat-sahabat Nabi yang lain, ia termasuk
golongan yang telat. Namun karena kesungguhannya, ia bisa langsung
menjadi sahabat utama Nabi.
Rahasia Umar bin Khaththab adalah bahwa ia merumuskan perjalanannya
dengan kesadaran yang benar-benar sadar, bukan sekadar ikut-ikutan.
Kesadarannya itulah yang membuat ia dapat bergerak cepat.
Oke, tak ada yang terlambat selagi kamu masih bisa bergerak.

MENGENALI MAKSUD

Sekarang saatnya kamu menjawab pertanyaan tadi, yang belum kamu


temukan jawabannya, yaitu pertanyaan, "Mau ke mana, sih, kamu?"
Jawaban pertanyaan ini menentukan apakah kamu bisa sukses dalam
kehidupan ini atau tidak.
Sekali lagi ditekankan, kita semua ini dalam perjalanan. Entah disadari
atau tidak, kita pasti menuju akhir kehidupan ini. Jadi, pertanyaan
sesungguhnya bagi kita semua adalah apakah kita mau memilih tujuan
dan menempuh arah ke sana atau membiarkan diri kita hanyut terbawa
arus-membiarkan orang lain menentukan di mana kita akan berakhir.
Namun, semua itu harus kamu sendiri yang memilih dan menentukan, mau
ke mana?
Ini pertanyaan yang tak mudah. Masalahnya adalah terlalu banyak orang
yang menjalani hidup tanpa tujuan, misalnya dengan ungkapan "Saya,
mah, mengalir saja".
Asal kamu tahu, air itu mengalir bukan tanpa tujuan. Air mengalir
dengan gerak terarah: menuju laut atau menuju langit melalui

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

penguapan. Jadi, pada kata "mengalir" ada arah yang dipakai pedoman
oleh air.
Bila hidup tanpa tujuan, kamu akan ditelan oleh tipuan gerak. Seakan-
akan kamu bergerak, melakukan banyak aktivitas, padahal kamu tidak
melakukan apa-apa. Mahasiswa biasanya sangat
sibuk dengan ikut kegiatan ini dan itu, tanpa tujuan yang jelas dan
semuanya itu tidak akan menghasilkan apa-apa.
Ini persis seperti tikus di dalam roda. Ia berlari kencang sampai
berkeringat. Tapi kenyataannya, ia tetap saja berada di tempat yang
sama. Hanya rasa capek dan mata nanar, selebihnya kamu tak dapat apa-
apa. Sialnya, saat kamu menyadari itu, waktu sudah berkurang. Kamu
semakin tua.
Sukses adalah perjalanan. Kamu tak bisa tiba-tiba menjadi sukses
ketika tiba di suatu tempat tertentu tanpa melakukan perjalanan. Untuk
dapat melakukan perjalanan, tentu saja kamu butuh menentukan dulu
titik akhirnya, tujuannya. Perlu diingat, kamu tidak mungkin memenuhi
maksud dan
mengembangkan potensimu bila tidak tahu ke arah mana kamu
seharusnya menuju. Kamu perlu memperjelas tujuanmu kuliah. Dengan
kata lain, kamu perlu menemukan impianmu sendiri.
Impian-impian Mahasiswa
Sebagian mahasiswa hidup tanpa impian. Kuliah hanya sekadar kuliah.
Bagi yang tak punya impian, kehidupannya tampak menyenangkantak ada
kerut di kening, tak ada masalah sama sekali. Pergi kuliah tanpa
persiapan, pulang kuliah pun tanpa beban. Semuanya berjalan begitu
enteng, tanpa ada apa-apa.
Bila termasuk golongan ini, segeralah bayangkan apa jadinya kamu 5
tahun ke depan. Bayangkanlah kamu pulang ke rumah dengan gelar
sarjana dan apa yang dapat kamu buktikan kepada orangtuamu? Kalau
belum juga mempan, bayangkanlah ada banyak anak miskin yang tidak
bisa sekolah sama sekali karena tak ada uang walaupun Rpl.000,00;
sedangkan kamu-untuk kuliah-menghabiskan sekian juta rupiah. Kalau

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

masih juga belum mempan, saya yang bingung: memangnya kamu sudah
tidak punya hati nurani?
Sebagian mahasiswa-yang lainnya memiliki impian akan mendapatkan
jodoh seperti kisah Cinderella. Mereka berharap dapat menemukan
pangeran yang sudi mencintai dirinya melalui sepatu yang tertinggal.
Bagi yang pria, mereka ingin
menemukan putri yang ditemani peri penuh mukjizat yang mau menjadi
pasangannya dengan satu kali pertemuan.
Sebagian yang lain kuliah dengan tujuan yang labil. Mereka mungkin
punya idealisme tertentu un-tuk menjadi orang yang berguna bagi nusa
bangsa, agama, dan mertua. Namun, karena tujuannya terlalu lebar,
mereka jadi kerepotan menentukan apa yang harus dilakukannya dan
mana kegiatan ekstra yang harus dimasukinya. Akhirnya, ia mendaftar
menjadi anggota semua ekskul sehingga semua waktunya habis untuk
mengunjungi semua kegiatan ekskul itu.
Sebagian kecil ada juga yang kuliah dengan tujuan atau mimpi yang
begitu kuat. Mereka memiliki tujuan yang jelas dan karenanya
menempuh perjalanan kuliah dengan cara-cara yang efektif dan efisien.
Namun, di tengah mahasiswa lain yang lebih banyak "tanpa-tujuan", yang
sebagian kecil ini bisa saja terbawa arus.
Maka, sebaiknya kamu segera merumuskan impian secara jelas. Tanpa
impian yang jelas, kamu akan seperti zombie (mayat hidup). Dengan
impian tertentu, kamu tahu apa yang mesti kamu korbankan dan apa
yang mesti kamu perjuangkan.
Impian adalah awal dari segalanya. Semua yang kita miliki bermula dari
mimpi, dari keinginan, "Kalau saja saya Tak pernah dibayangkan bahwa
ada manusia tanpa mimpi seperti ini. Maka bermimpilah, rumuskan mana
keinginanmu yang paling kuat. Biar kamu tambah yakin dalam
merumuskan mimpi,
berikut ini adalah uraian mengenai beberapa manfaat mimpi.

- Impian memberi kita arah

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Pernahkah ada orang sukses yang tidak didahului oleh mimpi atau
keinginan? Tak pernah. Kita semua membutuhkan sesuatu yang akan kita
tuju. Apa yang kita tuju, itulah impian. Impian dengan demikian dapat
berfungsi sebagai kompas. Ia memberi kita arah ke mana kita akan
melangkah. Melalui impian itu, kita bisa melangkah dan mengukur
seberapa jauh kemajuan yang telah kita capai, atau seberapa mundur
kita dari impian itu. Tanpa impian, apa yang kita tuju itu mustahil bisa
bergerak.

- Impian meningkatkan potensi

Setelah melangkah dituntun oleh impian, kamu pun akan dikondisikan


untuk meningkatkan potensi-potensi yang dapat mendukung tujuan itu.
Mulanya, mungkin kamu tidak begitu berani melewati tempat gelap.
Namun karena ada keinginan kuat untuk sampai di ujung sana, kamu
mengumpulkan keberanian untuk melewati kuburan gelap. Bila kamu
berhasil, satu potensimu telah muncul, yaitu berani.
Bila kamu merasa tak memiliki potensi apa-apa, cobalah membuat
sebuah mimpi. Melalui mimpi itu, kamu akan terdorong untuk melatih apa
pun yang
mungkin kamu miliki walaupun sebenarnya tak ada seorang pun yang
tanpa potensi. Semuanya sama ciptaan Tuhan yang Adil. Jadi, pastilah
pada semuanya diberikan potensi untuk menjadi seorang manusia yang
hebat

- Impian membantu kita menentukan prioritas

Kalau bermimpi ingin menjadi penyanyi, kamu akan lebih memilih latihan
vokal ketimbang menonton film. Kalau bermimpi menjadi bintang film,
niscaya kamu akan memilih latihan akting ketimbang menonton realiti
gosip di teve.
Ini jelas menunjukkan bahwa melalui mimpi yang kuat, kamu bisa
menentukan pilihan kamu. Jadi, bila kamu begitu plinplan, gampang

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

menyerah pada keadaan; itu menandakan bahwa kamu benar-benar hidup


tanpa mimpi.

- Impian itu meramalkan masa depan

Ini sebenarnya sudah jelas. Impian yang kamu upayakan dengan sangat
sungguh-sungguh, niscaya akan menyusun masa depanmu. Masa depan
kamu memang bergantung pada mimpi yang kamu perjuangkan.
Tanpa mimpi, kamu tak akan bisa bergerak. Ini berarti, kamu akan
menetap pada masa sekarang.
Padahal, waktu terus berubah. Orangtua yang selama ini memberi kamu
beasiswa, suatu ketika akan meninggal dunia. Kamu harus hidup
sendirian, menanggung beban hidup dengan cara kamu sendiri. Dalam
situasi seperti ini, apakah kamu akan tetap tidak bermimpi bagi masa
depanmu?
Bila kamu kebingungan menangkap makna mimpi, baiklah akan diperjelas.
Mimpi adalah keinginan yang kuat, niat yang menjadi dasar dari
tindakan, atau tindakan yang terarah.
Niat sendiri dalam bahasa Latin adalah intention atau melenturkan diri
menuju. Kamu ada di sini dan ingin melenturkan diri menuju masa depan
yang kamu tuju, itulah mimpi.
Kamu harus mencoba mulai merumuskan niatmu kuliah. Pertanyaan untuk
kamu adalah mau dilenturkan ke mana dirimu saat ini? Kamulah yang
memilih dan menentukan, apakah kamu mau menjadi seseorang yang
berharga di masa depan atau tidak menjadi apa-apa?
Biasanya, mimpi dihadang oleh pikiran "kemustahilan". Mustahillah kamu
bisa menjadi seperti dia; kamu, kan, dari kampung. Buang jauh-jauh
pikiran seperti ini! Tak ada yang tak mungkin bagi orang yang berusaha.
Ketidakmungkinan adalah perampok impian.
Cara membuat impian sangatlah sederhana. Gunakan imajinasimu, lalu
bayangkanlah dirimu pada lima tahun ke depan: Apa yang sedang kamu
lakukan pada lima tahun ke depan itu? Bagaimana kehidupanmu dan
penghargaan orang terhadap

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

kamu? Dari bayangan masa depan itu, kembalilah ke masa sekarang. Apa
yang perlu kamu lakukan agar mampu mencapai masa depan yang
menyenangkan?
Sesekali, cobalah berdiam sejenak. Tarik napas dengan tenang dan
bayangkanlah masa depanmu dengan jujur. Kalau tidak terbiasa
melakukan meditasi, kamu bisa melakukannya dengan menjawab tiga
pertanyaan ini.
Apakah yang ingin kamu miliki (to have) dalam
1. hidup?
Bila telah memilikinya, apa yang ingin kamu
2. lakukan (do) dalam hidupmu?
Ingin menjadi manusia seperti apa kamu kelak
3. (be)?
Misalnya, kamu bisa menjawab bahwa kamu ingin memiliki banyak uang
dalam hidup ini. Setelah punya uang, kamu mau apa? Kamu mau membeli
banyak barang mewah. Setelah itu, apa lagi? Membahagiakan kedua
orangtuamu. Terus apa lagi? .... Setelah semua apalagi itu kamu jawab,
kini jawablah pertanyaan terakhir, Ingin menjadi manusia seperti apa
kamu kelak?

Membuat Komitmen

Setelah terumuskan apa yang menjadi mimpi kamu dalam kuliah ini,
cobalah merumuskannya dalam bentuk kata-kata. Mimpi dalam imajinasi
akan mudah hilang. Namun bila diwujudkan dalam kata-kata tertulis,
kamu bisa melihatnya kapan saja.
Sekarang, cobalah membuat komitmen atas mimpi kamu itu. Misalnya
seperti berikut ini.

Komitmen Menjadi Bahagia

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Saya membuat komitmen ini untuk menjadi bahagia di masa depan. Saya
sadar bahwa kebahagiaan itu merupakan proses, tidak datang begitu
saja. Saya akan menemukan impian saya dan berbuat sebisa saya untuk
..........
..........
Walaupun banyak rintangan, perampok, atau orang yang melecehkan diri
saya untuk menyusun mimpi melalui kuliah yang baik; saya akan
melakukan apa pun untuk mewujudkan mimpi ini. Saya akan menjadi
bahagia.

Tanggal...._Tanda Tangan : .....


_
Apakah kamu masih menunda-nunda pekerjaan? Dengarlah satu cerita
ini. Satu cerita dari Aldous Huxley, Treasure Island.

Seorang pelaut mengalami badai yang maha-dahsyat. Tiang layar patah,


semuanya berantakan. Buritan kapal juga kena hantam ombak sampai
oleng. Akhirnya, kapal itu menabrak karang dan hancur berkeping-
keping. Pelaut itu segera menyelamatkan dirinya dengan cara bertumpu
pada keping-keping papan yang tersisa. Berhari-hari, ia mengapung di
tengah lautan sampai akhirnya papan itu terdampar di sebuah pulau. Si
Pelaut itu tak sadar, ia pingsan. Begitu bangun, ia masih membayangkan
kejayaannya. Ia tenggelam pada penyesalan, "Kenapa kapalku? ... oh
andaikan tidak ada badai
Saat itu, tiba-tiba ada suara, "Sekarang ... dan di sini .... Sekarang dan
di sini .... Sekarang dan di sini!" Pelaut mencari-cari sumber suara.
Ternyata, suara itu dari mulut seekor beo.
Pelaut bingung dan bertanya kepada pemilik beo itu, "Tuan, kenapa kau
ajarkan beo ini berbicara seperti ini? Di kampung saya, beo diajarkan
omongan halo atau salam apa kabar'. Kenapa Tuan mengajarkan kata-
kata itu. Apa maksudnya?"
Pemilik beo itu menjawab, "Saya ini pelupa dan sering sekali khilaf. Saya
sering berangan-angan pada masa lalu atau menunda-nunda pekerjaan,

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

atau sering berkata, Kalaulah berada di suatu tempat, pastilah saya


dapat melakukan segala hal.' Padahal, pekerjaan harus segera dilakukan,
sekarang, dan di tempat kita berada.
Kalau di tempat yang sekarang saya tinggali saja saya tak bisa
melakukan apa-apa, apalagi di tempat lain. Nah, beo ini sengaja
diajarkan kata-kata, Sekarang ... dan di sini', agar saya selalu ingat,
agar saya selalu sadar!"
Nah, lakukanlah sekarang dan di tempatmu itu. Tak usah menunggu
sampai kamu semester akhir.
Segeralah merumuskan akhir perjalananmu! Tak usah menunggu sampai
lulus dan menjadi sarjana, segeralah berbuat apa pun yang bisa
membuatmu berharga.
Masih juga menunda pekerjaan?
Wah, repot, dong! Begini, deh, apakah kamu pernah menonton film Die
Hard? Itu, lho, yang main Bruce Willis. Teror bom, itulah inti dari cerita
itu. Kalau Bruce tidak segera menyelamatkan, seluruh kota akan hancur.
Dengan kesadaran ada bom yang entah ada di mana akan meledak dalam
waktu yang tak terduga, Bruce terus berusaha mencari tahu. Ia berlari,
jungkir balik, persis seperti orang gila. Sementara, semua penduduk
kota bersantai dan melakukan pekerjaan mereka seperti biasa karena
tidak menyadari ada bom waktu di sekitar mereka.
Hanya Bruce yang tahu dan karenanya ia terus berlari dan berlari
mencari sumber bom dan mencoba menjinakkannya. Di akhir cerita, ia
bisa menjinakkan bom itu. Sedetik saja terlambat, bom meledak dan
seluruh kota akan hancur berkeping-keping.
Ingat! Sedetik saja terlambat, bom akan meledak dan menghancurkan
kehidupanmu. So, berikhtiarlah menyusun dirimu untuk segera membuat
peta perjalanan. Kalau terbit rasa malas, ingat-ingatlah kata-kata si
beo, "Sekarang ... dan di sini .... Sekarang dan di sini .... Sekarang dan di
sini!"
Langkah Merumuskan Impian
Bila kamu masih juga susah merumuskan impianmu sendiri, luangkan
waktu sebentar untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini. Ini

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

bukan ujian yang membutuhkan nilai besar. Ini adalah ujian kejujuran
kamu tentang diri kamu sendiri. Kamu bisa saja menuliskan jawaban yang
bagus-bagus; tapi percayalah, menipu diri itu lebih merugikan bagi diri
kamu sendiri.

A. MASA LALU SAYA. Tidak ada impian yang tumbuh dari kepasifanmu.
Ia tumbuh dari kehidupanmu sendiri. Pada dirimu terdapat sejumlah
potensi yang menjadi modal untuk menumbuhkan impian. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut buat melihat bagaimana kamu telah
dipersiapkan.
1. Apa sajakah bakat terbesar saya?
(a) _
(b) _
(c) _
2. Apakah kekuatan karakter saya yang terbesar?

3. Apa kata orang yang tidak mempunyai ke-penting-an tentang


kepandaian saya?

4. Seluruh masa lalu pastilah mempersiapkan saya menjadi sesuatu.


Berdasarkan pada
pengalaman masa lalu, kira-kira saya ini lebih tepat melakukan apa?

5. Kegiatan apakah yang membuat saya begitu bersemangat dan secara


senang melakukannya walaupun secara cuma-cuma?

6. Apakah kegiatan tersebut begitu pentingnya sehingga saya rela mati


demi kegiatan tersebut?

MASA SEKARANG. Ada orang yang merasa kecil hati ketika


menemukan dirinya saat ini tidak seperti yang ia harapkan. Tapi, apa
yang kini teralami menjadi modal terbesar bagi perumusan impian.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

1. Apa sajakah modal hidup yang saya miliki sekarang? (termasuk waktu,
uang, sumber daya manusia, peluang, dan sebagainya)
(a) _
(b) _
(c) _
(d)
_
2. Keadaan apa sajakah yang sekarang ini dapat saya ubah secara positif
agar saya dapat memiliki banyak modal hidup atau memiliki peluang yang
besar?

3. Apakah yang saya miliki saat ini ada yang unik? Misalnya, tempat
tinggal, tempat saya dalam sejarah, tempat saya sekarang kuliah, orang-
orang yang saya kenal.

MASA DEPAN. Berdasarkan masa lalu (penemuan modal dasar), lalu


digabungkan dengan masa kini (penemuan peluang); kamu bisa menyusun
masa depan. Nah, sekaranglah saatnya kamu bertanya pada diri sendiri.
Seandainya saya bisa menjadi apa pun, ingin menjadi apakah saya?
(Tulislah jawabanmu dengan huruf besar.)

SEBERAPA JAUH JARAK YANG SANGGUP KAU TEMPUH?

Menetapkan mimpi adalah menetapkan garis finis perjalananmu selama


kuliah. Ingat, ya, kuliah hanyalah 4 tahun, paling lama 7 tahun. Setelah
itu, kamu akan menjalani kehidupan yang lebih panjang lagi, bertahun-
tahun sebagai orang dewasa. Masa remajamu akan berakhir ketika kamu
berusia 21 tahun. Ketika itu, kamu sudah dianggap layak memikul
tanggung jawab untuk menghidupi dirimu sendiri. Jadi, menetapkan
mimpi bagi masa depanmu adalah bagian dari persiapan dianggap dewasa
oleh masyarakat.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Setelah menentukan garis finis perjalananmu, kamu sekarang harus


mengukur: Seberapa jauh jarak yang sanggup kamu tempuh atau
seberapa lama kamu bisa menempuh perjalanan menuju impian?
Pertanyaan ini akan menyadarkan kamu mengenai kemampuanmu secara
realistis. Kamu bisa saja bermimpi setinggi langit, namun harus-terlebih
dahulu mengukur jumlah bulu-bulu di sayapmu. Bukan berarti, kamu
harus mencoret impian selangitmu itu. Yang kamu butuhkan hanyalah
membuat tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan kemampuan kamu.
Lihatlah gambar berikut ini!
(inzomnia: ilustrasi tidak disertakan, Download format djvu untuk versi
lengkap)
Gambar pertama menunjukkan keseluruhan mimpi kamu, begitu panjang;
sedangkan gambar kedua adalah keseluruhan mimpi kamu yang dibagi
dengan kemampuanmu dalam menempuh perjalanan.
Karena hanya bisa menempuh 1/8 dari semua cita-cita, kamu
membaginya menjadi 8 bagian. Jadi, langkah yang kamu lakukan adalah
1/8 pertama, kemudian maju lagi 2/8, 3/8, dan 8/8. Kalau kamu mau
jujur, perasaanmu lebih nyaman saat melihat gambar yang kedua, yaitu
gambar yang menjelaskan per bagian ketika melangkah mewujudkan
impian.
Ingatlah satu hal, ribuan langkah dimulai dari satu langkah.

Kamu Perlu Paradigma

Mimpi adalah apa yang kamu lihat dari diri kamu di masa depan. Untuk
bisa merumuskan mimpi, kamu
harus melihat apa yang kamu miliki sekarang. Cara kamu memandang
sesuatu (diri, masa depan, masa kini, peluang, tantangan, dan lain-lain)
dapat disebut sebagai paradigma.
Cara kamu memandang, bisa menentukan pada apa yang kamu lakukan
(sikap-sikap dan perilaku kamu) dan apa yang kamu lakukan membuahkan
hasil akhir yang kamu dapatkan dalam hidup. Oleh karena itu, kalau kamu
mau melakukan perubahan, tak cukup hanya mengubah sikap, perilaku,

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

metode, dan teknik. Kamu harus mengubah paradigrna-paradigma dasar


yang merupakan asal-usul dari sikap, perilaku, dan hasil akhir itu.
Nah, kita sudah mencoba bersama-sama merumuskan apa yang kita lihat
pada diri kita. Tinggal bagaimana kita merumuskan sikap dan perilaku
sebagai realisasi dari paradigma.

Sikap

Hanya impian tidak akan cukup. Sesungguhnya, sikap kamu itu bukanlah
sekadar penyumbang yang diperlukan dalam perjalanan. Lebih dari itu,
sikap kamu adalah faktor utama yang menentukan apakah kamu akan
berhasil menghidupkan impian.
Sikap itulah yang menentukan seberapa jauh jarak yang sanggup kamu
tempuh dalam perjalanan bahagia. Sekali lagi, sikaplah yang menentukan;
bukan intelegensi, bakat, pendidikan, kekayaan, kemampuan teknis,
peluang, atau kerja keras.
Kalau tidak memiliki sikap yang baik, kamu tidak akan pernah menikmati
kesuksesan dan kebahagiaan. Sikap itulah kualitas utama. Ini ada
catatan mengenai sikap itu.
- Sebuah impian tanpa sikap yang positif menghasilkan seorang pemimpi
semata.
- Sikap yang positif tanpa impian menghasilkan seorang yang
menyenangkan, tetapi tidak sanggup meraih kemajuan.
- Sebuah impian dengan sikap positif menghasilkan seorang yang
potensial dan kemungkinannya tak terbatas.
Sikap adalah bagaimana mental kamu memandang dan menerima suatu
peristiwa. Kamu bisa langsung merasa putus asa ketika mengalami suatu
kegagalan atau sebaliknya, merasa mendapatkan tantangan. "Masa, sih,
yang lain bisa; gue nggak
bisa!" Inilah sikap.
Ketahuilah bahwa kalau memiliki intelegensi, talenta, pendidikan,
pengetahuan teknis, peluang, uang, dan etos kerja yang kuat, tapi tidak

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

mempunyai sikap yang tepat; kamu tidak akan pernah menikmati


kesuksesan.
Seorang ahli bilang, "Sikap itulah kualitas pertama yang menandai
kesuksesan seseorang. Kalau kamu memiliki sikap yang positif dan
berpikir positif, serta suka tantangan dan situasi-situasi sulit;
kesuksesanmu telah separuhnya tercapai."
Marilah kita lihat hal-ihwal mengenai sikap!
Pertama, kamu ditentukan oleh sikap sebelumnya.
Misalnya, kamu meremehkan suatu mata pelajaran saat SMA dulu, maka
sikap meremehkanmu itu akan menentukan siapa diri kamu sekarang ini.
Bila dulu sewaktu di SMA kamu menganggap perlu belajar bahasa
Inggris dan menyikapi rasa capek pulang balik ke tempat kursus sebagai
sesuatu yang wajar, saat ini kamu sudah menuai hasil: lancar berbahasa
Inggris.
Bila menganggap hidup itu bagaimana nanti, lalu bersikap bahwa
semuanya bisa ditunda; kamu akan kehilangan banyak waktu. Persis
seperti balap lari yang kamu tunda-tunda, sementara yang lainnya sudah
berlari jauh. Kamu tak bisa menyusulnya dan menjadi pemenang. Bisa
jadi, kamu sampai titik finis ketika yang lain sudah bersantai-santai di
rumahnya. Atau, kamu akan mengundurkan diri karena malas ketika
melihat peserta lain sudah
menyelesaikan lomba. Maka, apa pun yang kamu dapatkan hari ini
bergantung sikap kamu sebelumnya.
Sikap orang lain terhadap kamu, juga ditentukan dari sikap kamu
kepadanya. Ini persis Hukum Aksi Reaksinya Newton. Bila kamu
membencinya, ia akan membencimu. Bila kamu memberinya kesempatan
untuk mengaturmu, ia akan terus-menerus mengaturmu. Semuanya
kamulah yang menentukan. Kamu mau apa bergantung dari sikap kamu.
Sungguh, orang lain bergantung pada sikapmu.
Sekarang kamu mahasiswa, terlepas dari kekangan orangtua. Saat ini,
kamu benar-benar bertumpu pada sikap yang kamu munculkan. Kamu bisa
bersikap apa saja, bergantung pada pilihanmu. Kelak, kamu akan

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

mempertanggungjawabkannya sendiri. Berlatihlah memiliki sikap yang


baik.
Kedua, pilihlah sikap positif.
Alkisah, sepasukan tentara perang akan menghadapi pasukan lawan yang
jumlahnya dua kali lebih banyak. Sang Panglima Perang sudah melihat
ada kegelisahan dan rasa takut di wajah prajuritnya. Lalu, dengan
tenang, ia mengumpulkan semua prajuritnya dan berkata, "Prajuritku,
nenek moyangku adalah seorang suci yang luar biasa sakti. Ia bisa
meramalkan apa yang akan terjadi: kemujuran atau kesialan. Salah satu
caranya adalah dengan melemparkan sebuah koin ajaib. Bila koin itu
menunjukkan gambar burung, berarti kemujuran."
Panglima itu diam sejenak, melihat ekspresi prajuritnya yang terlihat
mulai terpengaruh omongannya. "Kini, kita akan menghadapi pasukan
lawan yang dua kali lebih banyak daripada kita. Aku kini memegang koin
ajaib itu. Dan akan aku lemparkan untuk dilihat, apakah gambar burung
menyertai kita atau tidak. Bila bukan gambar burung, kita akan pulang
ke rumah dan mengundurkan diri dari peperangan. Bagaimana, Prajurit-
prajuritku ?"
"Setujuuu ...!" Semua prajurit meneriakkan semangatnya.
Kemudian, dilemparkanlah koin itu oleh sang Panglima. Hasilnya gambar
burung yang sedang terbang, tanda kebebasan.
"Kita ulangi dua kali lagi!" ujar sang Panglima.
Dua kali lagi dilemparkan koin itu, hasilnya tetap sama. Maka, pasukan
itu berangkat perang dengan penuh semangat dan menang.
Sang Panglima merasa bangga karena peperangan telah dimenangkan
berkat koin ajaib.
Bagaimana semua ini bisa terjadi? Begitulah pertanyaan seorang
kepercayaan sang Panglima.
Lalu, sang Panglima membuka rahasianya, "Kemenangan itu bukan
ditentukan oleh koin ajaib. Kemenangan itu ditentukan oleh mental
pemenang para prajurit kita. Koin itu hanyalah memancing sebab koin itu
memang kedua sisinya hanya bergambar burung!"

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Mental pemenang dan semangat untuk menang menentukan kemenangan


sejati. Kalau sudah merasa kalah sebelum bertanding, sebagian tenaga
kita sudah habis sebelum bertanding. Sebaliknya, bila kita yakin akan
menang, seluruh semangat akan terpompa. So, apa yang kamu yakini
tentang kehidupan akan menentukan bagaimana kamu memandang
kehidupan ini, juga menentukan apa yang bakal kamu terima dari
kehidupan ini.
Kamu adalah citra Ilahi, begitulah keyakinan agama menegaskan. Kamu
diciptakan sama dengan citra Tuhan. Dalam diri kamu ada sejumlah daya
kreatif Tuhan yang bisa diaktifkan untuk menciptakan dunia yang penuh
kebahagiaan. Bila meyakini hal ini, kamu akan merasa pede untuk
melakukan apa pun. Namun, bila meyakini bahwa
kamu terlempar di dunia ini dengan ketidakberdayaan; belum apa-apa,
kamu sudah merasa dendam pada Tuhan atau merasa terbuang percuma.
Ciptakanlah segera keyakinanmu mengenai siapa diri kamu!

Tujuh Sikap Hebat

Kamu dapat disebut bersikap optimis ketika menilai gelas yang


setengahnya terisi air sebagai "setengah penuh". Karena saat itu, kamu
menyatakan bahwa ia tadinya penuh dan akan kembali penuh 100%.
Sebaliknya, ketika menyatakannya sebagai "setengah kosong", kamu
saat itu sedang membayangkan bahwa ia akan 100% kosong. Menyatakan
setengah kosong berarti kamu menjadi pesimis.
Optimislah karena inilah sikap positif. Namun, selain sikap optimis, ada
sejumlah tanda lain mengenai sikap yang hebat. John C. Maxwell
menuliskan tujuh sikap yang hebat ini, namun saya mencoba
menguraikannya sesuai dengan ke-perluanmu selama kuliah.

Percaya pada Diri Sendiri

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kamu harus percaya pada diri sendiri bahwa kamu bisa melakukan
sesuatu. Serentak juga, selain harus percaya pada diri sendiri; kamu
harus
mencoba melakukan sesuatu, ada kalanya gagal dan ada kalanya berhasil.
Kamu harus percaya pada diri sendiri karena hanya kamu yang bisa
menolong diri kamu. Selain kamu, tidak ada. Orang lain hanya
menambahkan sedikit rasa percaya dirimu. Selebihnya, ada dalam diri
kamu. Percayalah, kamu diciptakan oleh Allah dengan potensi yang besar
untuk tujuan tertentu yang bermanfaat, bukan untuk sesuatu yang sia-
sia.

Kesediaan Melihat yang Terbaik pada Diri Sesama

Curiga pada orang akan membuat dunia terasa sempit. Berprasangka


baik pada orang yang ada di sekitarmu akan membuat kamu menemukan
dunia yang penuh kebahagiaan. Kita hidup dengan orang lain, tak bisa
lepas dan tak pernah bisa sendirian. Karena itu, orang lain adalah
pendukung cita-cita kita. Bila kamu memandangnya dengan perasaan iri,
dengki, curiga, dan sifat buruk lainnya; mereka yang se-benar-nya bisa
menolongmu akan lari menghindar.
Lihatlah sisi baik dari orang-orang di sekitarmu. Mereka akan menjadi
teman dan pendukung kehidupanmu di masa depan. Melalui cara ini, kamu
akan menemukan modal pendukung dari seluruh kegiatanmu.
Kemampuan Melihat Peluang di Mana-mana
Ada ungkapan yang menarik dari Paulo Coelho,
"Tuhan sudah menyiapkan satu jalan bagi setiap orang untuk diikuti.
Kamu hanya perlu membaca tanda-tanda yang ditinggalkan-Nya buatmu."
Sikap terhebat dari manusia adalah kemampuannya untuk bertahan
dalam situasi apa pun. Kemampuan ini ditentukan oleh cara melihat
segala peristiwa sebagai peluang bagi kesuksesan di masa depan, bukan
sebaliknya. Seperti yang dilakukan Hatta (Wakil Presiden RI Pertama)
yang menjadikan saat dipenjara di Digul sebagai peluang untuk membaca

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

dan menulis buku. Hasilnya sebuah buku filsafat yang dijadikan sebagai
mas kawin pernikahannya.
Kalau hidup ini dikaitkan dengan rencana Allah dan kebaikan-Nya,
semuanya sudah diatur oleh Allah. Jadi, dalam setiap peristiwa sesulit
apa pun Allah memberikan tanda yang Ia tinggalkan bagi kesuksesan
kita. Maka, sesulit apa pun, pastilah ada tanda-tanda yang menceritakan
peluang bagi keberhasilan kamu. Dengan cara ini, kamu jadi luar biasa,
susah untuk dipatahkan oleh satu-dua kesulitan. Kamu justru
menggunakan kesulitan sebagai pelecut bagi penemuan kepribadianmu.

Fokus pada Solusi

Hidup pastilah berhadapan dengan masalah. Ketika lapar, kamu


bermasalah dengan perutmu. Itu masalah yang harus segera dipecahkan.
Jawaban yang dibutuhkan adalah bagaimana mengenyangkan perutmu
itu. Ketika kamu menghadapi suatu
masalah; segeralah cari solusi atas masalah itu, bukan mencari-cari
siapa yang harus disalahkan. Pencarian solusi akan membuat
perjalananmu dapat berlangsung cepat. Sebaliknya, mencari-cari siapa
kambing hitamnya akan membuat perjalananmu terhambat.
Carilah solusinya, jangan ditunda-tunda! Itulah yang harus kamu lakukan.
Asal tahu saja, apa yang kamu tunda akan datang lagi dengan beban
masalah yang lebih besar. Masalah yang ditunda bukannya me-nyerah,
lalu meninggalkanmu; ia masih ada dan meng-gumpal, lalu mendatangimu
dengan kekuatan ter-besarnya. Akhirnya, kamu meninggal dengan
ditimpa masalah yang pernah kamu tunda itu.
Begitupun ketika kamu sedang mengalami stres karena banyak tugas dan
beban berat kuliah lainnya. Sejenak, kamu bisa membuat lelucon atau
menonton bodoran untuk menghilangkan stres; tapi bukan ber-arti
mengindari tugas itu.
Stres berarti tegang. Ketika kepalamu tiba-tiba terasa panas dan
seluruh otot di kepalamu terasa mengencang, itulah saat stres. Stres
biasanya muncul setelah kamu mengerjakan sesuatu terlalu keras,

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

terlalu serius. Atau, ketika kamu menetapkan sesuatu lebih besar


ketimbang yang mungkin kamu lakukan. Carilah solusinya karena stres
akan membuatmu uring-uringan tanpa jelas juntrungan-nya. Cobalah
bersantai sedikit setelah kamu melakukan sesuatu. Sesekali, menonton,
jalan-jalan, atau bermain game tak akan merugikanmu.
Beristirahatlah dengan cara menyantai-nyantaikan dirimu. Berilah
dirimu hadiah atas keberhasilanmu. Ini akan membuatmu kembali fresh
(segar). Atau, cobalah bercanda dengan teman-temanmu. Semuanya
dilakukan agar kamu refreshing (kembali segar).

Hasrat Memberi

Hasrat memberi adalah sikap yang menyehatkan, sedangkan melulu


meminta membuat kamu tampak menyedihkan. Cobalah memberikan
sesuatu kepada orang lain. Dengan cara ini, kamu menjadi terbebas dari
kesendirian dan keterasingan. Sesekali, bukalah kepelitanmu dan carilah
orang lain yang dapat kamu bahagiakan.
Barang atau apa pun yang kamu berikan tidak usah besar bila tak ada.
Senyum pun boleh. Sedikit ilmu yang kamu pelajari di kelas juga boleh.
Memberi akan membuat kamu menemukan kesadaran bahwa ada orang
lain yang lebih susah ketimbang kamu.
Kamu juga akan merasa bahagia ketika melihat senyum dan raut gembira
terima kasih. Saat itu, kamu merasakan pentingnya keberhasilan yang
akan membuat kamu terus memberi. Memberi akan membuat kamu
menjadi tambah optimis karena masih ada yang lebih susah ketimbang
kamu, sekaligus bahwa kamu ternyata dibutuhkan oleh orang lain. Lewat
memberi pengetahuan, kamu pun akan mendapatkan tambahan ilmu.

Ketabahan

Ketabahan adalah syarat utama dalam setiap usaha. Siti Hajar dalam
Kisah Ibrahim adalah contoh manusia tabah dan ulet dalam kehidupan
manusia. Di tengah padang pasir yang gersang, ia terus bolak-balik

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

berlarian antara Shafa dan Marwa demi mencari setetes air bagi
anaknya. Ia terus berlari walaupun berkali-kali tak juga menemukan air
itu. Akhirnya, ia berhasil dan menemukan mata air abadi: air zam-zam.
Tak ada yang mudah, yang dapat diraih begitu saja. Untuk meraih apa
yang kamu inginkan dibutuhkan kesabaran. Tanpa ketabahan dan
kesabaran, apa pun akan menjadi setengah matang.
Ketabahan dan keuletan disandarkan pada keyakinan bahwa segala
sesuatu akan tumbuh sesuai dengan waktunya, tak ada yang bisa diburu-
buru dan tak ada pula yang diperlambat. Bila waktunya tiba, matahari
pasti akan terbit, demikian pun kesempatanmu dalam meraih
kesuksesan.
Upaya mempercepat dapat dilakukan, namun tetap saja kamu harus
memiliki ketabahan untuk menempuh segala risikonya. Ketabahan itulah
yang dimiliki oleh orang-orang besar karena tak ada satu pun tokoh di
dunia ini yang besar tanpa ketabahan.

Tanggung Jawab atas Kehidupan Sendiri

Tanggung jawab adalah kata yang menunjukkan


bahwa kamu harus bertanggung jawab atas masalah yang kamu hadapi.
Ketika masalah tentang dirimu muncul, kamu sendirilah yang harus
menjawabnya, bukan orang lain. Jadi, kamu tidak bisa melemparkan
kesalahan kepada orang lain. Kamu sendirilah yang menanam, kamu juga
yang menuainya. Melarikan diri dari tanggung jawab akan membuat kamu
dikejar-kejar dosa. Semakin kamu lari, ia akan terus mengejarmu.
Inilah yang harus kamu lakukan! Untuk menumbuhkan tujuh sikap hebat
itu, kamu bisa melakukan sejumlah kegiatan. Kamu tentu bisa
mengembangkannya sendiri.
Kalau kamu ingin mengubah sikap, mulailah dengan mengubah perilaku.
Dengan kata lain, mulailah berakting sebaik mungkin sebagai sosok yang
kamu cita-citakan. Secara bertahap, sosok penakut dalam diri kamu
akan memudar.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Tindakan yang terus-menerus akan mengubah kamu. Kita adalah


kebiasaan kita. Kalau membiasakan diri bertindak sebagaimana seorang
ilmuwan, kita akan menjadi ilmuwan. Kalau membiasakan diri sebagai
seorang artis, kita akan menjadi artis. Maka, bacalah biografi seseorang
tokoh yang kamu kagumi, lalu tirulah bagaimana ia mengatur hidupnya,
bagaimana ia bangun tidur sampai tidur kembali. Bertindaklah
sebagaimana ia beraktivitas.
Setelah mencoba melakonkan tindakan tertentu, teruslah melakukannya;
jangan buat pengecualian. Badan kita ini seperti keledai. Bila diberi
kesempatan
untuk istirahat, ia akan pura-pura sakit. Keledai itu hanya bersuara
kalau ia merasa sakit dan lapar; sedangkan saat senang, ia akan diam
seperti tidak menerima apa-apa. Badan kita pun seperti itu. Ia akan
memberikan sinyal rasa sakit dan lapar dengan ce-rewet. Badan kita
juga akan menahan kita untuk ber-istirahat berlama-lama.
Kecenderungan badan ini dapat kamu rasakan saat subuh. Pukul 05.00
kamu berniat bangun. Matamu terbuka saat jarum jam menunjuk angka
5. Lalu, badan kamu yang sedang nyaman berada di atas kasur bilang
pada dirimu, "Lima menit lagi, deh .... Tanggung, nih ...!" Kamu menutup
matamu lagi. Kamu pun meneruskan tidurmu.
Beberapa lama kemudian, setelah kamu rasakan telah 5 menit; kamu
terbangun dan lihatlah jam di dinding, sudah bukan jam 5 lagi. Tubuhmu
meng-
khianatimu, menipu perasaan seakan-akan hanya lima menit, padahal
sudah satu jam atau lebih. Oleh karena itu, jangan beri pengecualian!
Jangan sekali pun kamu menawar pada diri sendiri untuk melanggar apa
yang sudah kamu tetapkan. Bila sudah menetapkan bahwa setiap hari,
selama 1 jam, kamu harus membaca buku; teruskanlah! Lawanlah segala
sesuatu yang membuatmu melanggar komitmenmu itu.

Bertanggung Jawab, Bukan Meminta Hak

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kita ini hidup di sebuah dunia yang tidak sempurna. Tak pernah kebaikan
langsung berbalas kebaikan. Tak bisa kita membayangkan ada balasan
sempurna atas tindakan dan kebaikan kita.
Sekarang, pilihlah dua hal ini: Apakah akan menghabiskan banyak waktu
dan energi untuk memperjuangkan apa yang seharusnya atau apakah
kamu akan memilih apa yang mungkin?
Bila kamu memilih apa yang ada di sekitarmu agar sesuai dengan apa
maumu, ini sesuatu yang mustahil. Dunia ini tidak sempurna sebagaimana
yang kamu inginkan. Ingat, tidak semua yang kamu inginkan itu bisa
terjadi secara sempurna. Tak ada gading yang tak retak. Pasti, deh, ada
yang retak. Ketika memaksakan bahwa gading itu seharusnya tak retak,
kamu akan dibebani kekecewaan terus-menerus. Waktumu akan habis
dan kamu hanya mengejar hal yang tidak mungkin.
Oleh karena itu, bergeraklah pada apa yang
mungkin saja. Bergeraklah berdasarkan kenyataan yang kamu temui
saja. Keinginan akan kesempurnaan merupakan hal wajar dan wajib
dimiliki semua orang. Namun, bila belum juga ditemukan, bukan berarti
kita putus asa. Kita bisa menunggunya dan memperjuangkannya agar
kelak bisa kita wujudkan dengan usaha sendiri.
Menuntut orang lain menghargai kamu karena kamu pikir itu hakmu akan
membuatmu pusing dan kehabisan waktu. Mending, kamu mulai bergerak
berdasarkan tanggung jawab atas diri sendiri saja dulu, tidak usah
meminta orang lain memenuhi hakmu.
Bila ada yang melanggar hakmu, biarkan saja asal bukan kamu. Tugasmu
adalah memperjuangkan tanggung jawab pada hidupmu. Kelak, ketika
orang lain menyadari kebodohannya karena menyumbat hakmu, ia akan
segera memberikan hakmu itu. Namun, bila kamu begitu serius menyoal
dan menyalahkan orang lain, waktumu habis untuk orang lain. Kamu
seperti lilin, ia meleleh sampai habis demi orang lain.
Kalau ingin menempuh perjalanan yang jauh dan cepat, ringankanlah
beban kamu. Tinggalkanlah segala iri, kecemburuan, ketidakrelaan,
memaafkan, sikap mementingkan diri sendiri, dan ketakutan.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Fokus pada hak-hak yang tidak kamu dapatkan dari orang lain di dunia
yang tidak sempurna ini-bisa membuat kamu dipenuhi kebencian,
amarah, dan kepahitan. Emosi-emosi merusak ini akan membuat kamu
bersikap negatif. Lagi pula, ketika kamu
begitu peduli pada bagaimana orang lain memperlakukan kamu; saat itu,
kamu lebih sering menengok ke belakang ketimbang ke depan. Saat itu
pula, kamu tak mungkin meraih kemajuan karena kemajuan ada di depan
sana.
Di kampus, pastilah ada banyak masalah yang muncul dari sikap orang
lain atau sistem yang tak peduli pada hak kamu. Terhadap soal ini, kamu
bisa menggugat hakmu, merasa diabaikan, marah-marah, atau
mengamuk. Atau, kamu bisa menanyakan untuk sekadar mengingatkan.
Perkara kemudian dia memenuhi hakmu atau tidak, itu urusan dia.
Selanjutnya, kamu kembali pada tanggung jawabmu saja. Apakah dengan
cara ini tidak melemparkan kamu pada sikap acuh tak acuh dan hanya
mementingkan diri sendiri?
Bila melakukan kewajibanmu saja, kamu justru sedang peduli pada nasib
dirimu. Dengan cara ini, kamu tidak sempat mengganggu orang lain.
Mementingkan diri sendiri? Mungkin ya, tapi ada masanya kamu masuk
ke dalam dirimu dan ada kalanya kamu memberi kepada orang lain.
Memenuhi kewajibanmu dalam banyak hal dapat berarti memenuhi hak-
hak orang lain. Sementara meminta hak terlalu banyak, berarti merasa
diri hebat dan harus dihormati. Pilih saja, mana yang kamu sukai!

Bergaul dengan Orang-orang Positif

"Jika engkau berpikir tentang mineral, engkaulah mineral itu; jika


engkau menuntut ilmu, engkaulah
ilmu itu; dan jika engkau mencari kehormatan, engkaulah kehormatan itu
sendiri." Pesan dari Muthahhari ini sangat cocok untuk kamu yang
sedang mencari ilmu dan mengejar impian.
Setidaknya, kamu akan tambah yakin bahwa apa yang kamu anggap
penting sehingga fokus padanya, itu akan mengubah kamu menjadi

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

seperti dia. Ya, kamu baca lagi, deh, pesan dari Muthahhari itu. Kalau
berdekatan dan mencintai mineral, kamu akan menjadi mineral.
Begitupun kalau kamu berdekatan dengan orang-orang yang berprestasi,
kamu pun akan berprestasi terinspirasi dan terdorong untuk mengecap
pengalaman yang sama. Sebaliknya, bila berdekatan dengan orang-orang
yang putus asa, kamu pun akan berputus asa.
Di kampus, tentu saja ada banyak pilihan orang (dosen atau mahasiswa)
yang dapat kamu jadikan sahabat. Kamu bisa memilih orang yang penuh
semangat dan kebahagiaan atau orang-orang yang menghabiskan waktu
dengan nongkrong di pinggir jalan dan terus-menerus menuntut hak dari
orang lain. Pilihlah orang yang dapat menularimu sikap hidup positif.
Mengobrollah dengannya, mintalah nasihat, dan bertindaklah seperti ia
melakukan tindakan.
Kamu itu seperti paku yang mulanya tak bisa menarik besi lain. Namun,
begitu terus-menerus berdekatan dengan magnet, paku besi itu akan
menjadi seperti magnet: mampu menarik besi sebagaimana magnet
menarik besi-besi.
Jadikanlah Saat Sekarang yang Membahagiakan
Seorang lelaki sedang menangis mengaduh-aduh karena sakit yang
dideritanya. Melihat itu, Rabi 'ah Al-Adawiyah (salah seorang sufi
perempuan) bertanya pada lelaki itu, "Kenapa Anda menangis?"
Lelaki itu berkata, "Sudah tiga hari ini saya menderita sakit gigi yang
luar biasa!"
Rabi'ah tertawa dan berkata, "Tidakkah kau malu, sakitmu itu hanya 3
hari. Dibandingkan dengan saat sehatmu, tentu belum seberapa.
Berbahagialah ketika sakit karena saat ini kamu jadi tahu betapa
pentingnya gigimu itu."
Rabi'ah mengajari kita bagaimana cara berbahagia, yaitu dengan
bersyukur. Ia bilang, bila dibandingkan dengan waktu sehat, tentu waktu
sakit kita sangatlah sedikit. Maka, bersyukurlah ketika kamu sakit.
Saat sakit, kamu jadi memahami bahwa tubuhmu itu begitu penting dan
harus dirawat. Bila tidak ada sakit, bisa jadi gigimu itu langsung
menghilang begitu saja karena aus. Untung saja ada mekanisme rasa

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

sakit sehingga kamu bisa merawatnya sebelum ia benar-benar rusak dan


terbuang percuma.
Ada pepatah yang menyatakan, "Orang yang sering menderita sakit akan
panjang umur. Orang yang tak pernah atau jarang sakit akan pendek
umur." Orang yang sering menderita sakit akan mengetahui betapa
penting organ tubuhnya dan betapa menyakitkan ketika ia terluka.
Karena itu, ia akan terus memelihara organ tubuhnya. Sementara
orang yang tak pernah sakit, tidak pernah merasakan pentingnya organ
tubuh sehingga ia menyepelekan organ tubuhnya. Akhirnya, ia akan
menderita sakit langsung stadium empat.
Saat kuliah, tentu kamu akan menghadapi banyak masalah yang
membuatmu merasa berhak untuk bersedih dan merasa terpuruk.
Berbahagialah karena kamu seperti sedang mengandung bayi masa
depanmu. Tentu saja ada banyak penderitaan dan rasa sakit, tapi tahan
dulu; kalau kamu bersedih, bayi masa depan dalam kandunganmu itu akan
lahir prematur. Berbahagialah dengan membayangkan bahwa bayi itu
adalah masa depan kamu yang luar biasa.
Langkah-langkah yang Harus Ditempuh
Sekarang, saat yang tepat untuk menelaah sikap kamu. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan ini sejujur mungkin!

1. Hak dan tanggung jawab

Manakah yang lebih mungkin kamu pikirkan dengan orang-orang: hak


atau kewajiban? Bila jawabannya "hak", apakah yang bisa kamu lakukan
untuk mengubah sikap itu?

2. Orang lain

Siapakah orang yang paling positif yang kamu kenal? Tuliskan namanya
di bawah ini. Buatlah janji untuk berjumpa dengannya dan tanyakan
apa yang dilakukannya agar tetap bersikap positif.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

3. Stres.

Sebutkanlah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melepaskan


stres dan jadwalkanlah waktu minggu depan untuk melakukan setidak-
nya salah satunya.
(a) -
(b) -
(c) -

4. Humor.

Sesekali, ceritakan kepada sahabat kamu kejadian lucu yang kamu


lakukan atau kejadian yang menunjukkan kekonyolan kamu dalam
menghadapi suatu hal. Nikmatilah cerita itu bersama.

5. Pernyataan sikap.

Tuliskan pernyataan sikap positif bagi diri sendiri yang menyatakan niat
kamu untuk menjadi individu yang positif.

Bagaimana Bisa Sampai?

Kehidupan Bukanlah Geladi Resik

Kehidupan ini bukan geladi resik. Kamu hanya diberi kesempatan satu
kali. Kalau tidak memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, kamu tidak bisa
berbuat apa pun untuk mendapatkan kembali waktu yang telah lewat.
Kamu bisa saja mengulang sebuah mata kuliah yang sebelumnya tidak
lulus. Namun, itu berarti, kamu membuang-buang waktu yang seharusnya
dapat kamu manfaatkan untuk melakukan hal lain.
Sekali lagi, kehidupan ini bukanlah geladi resik yang membolehkan kamu
bersantai. Kamu harus tampil hari ini, bukan besok. Saat ini pun, kamu
tampil dengan kondisimu. Bila tidak menyeriusinya sekarang, kamu akan

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

kedodoran di masa depan. Kalaupun kamu mau menganggap bahwa selama


kuliah sama dengan saat bergeladi resik sebelum kehidupan yang
sebenarnya, tak apa-apa juga. Namun, kamu tetap harus serius saat
latihan agar saat pentas di dunia nyata, kamu sudah menjadi aktor
terlatih.
So, janganlah berpangku tangan! Segeralah melakukan apa saja yang
membuatmu dapat memenuhi impianmu itu!
Tipe-tipe Penempuh Perjalanan
Paul G. Stoltz membagi manusia dalam tiga jenis: quitters, campers, dan
climbers. Hidup dengan cita-cita, bagi G. Stoltz, seperti sebuah
pendakian. Mulanya kamu di bawah, bukan siapa-siapa; kemudian
merayap naik dengan susah payah dan mencapai puncak, memenuhi cita-
cita.
Semua orang pada mulanya ingin mendaki, mendekati cita-citanya.
Sayangnya, tidak semua orang dapat melakukan pendakian sampai
puncak sana. Ada banyak orang yang malas, takut, malu, atau manja; lalu
memutuskan untuk berhenti melakukan pendakian.
Ada orang yang mulanya begitu bersemangat untuk melakukan
pendakian, semua barang sudah disiapkan, perjalanan juga sudah
dilakukan (dari rumahnya ke lereng gunung pendakian). Saat itu, ia
merasa capek, lelah, dan berkeringat; lalu ... niatnya menjadi pendaki
dibatalkan. Ia hanya memandang puncak gunung dan hanya memandang
sampai tua.
Kalau seperti itu, kamu adalah pencoba pendakian, hanya pencoba biasa:
quitters. Kamu hanya quitters ketika berhenti sebelum mencapai
puncak. Sebagai quitters, kamu telah meninggalkan mimpi
membahagiakan dan memilih jalan yang lebih datar dan mudah, serta
biasa-biasa saja.
Saat memutuskan berhenti dan menjadi orang biasa tanpa cita-cita,
kamu memang merasakan keleluasaan yang luar biasa. Kamu bisa
berleha-leha saat pendaki yang lain sedang berpeluh di lereng gunung
sana. Kamu bisa menonton televisi seharian

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

lihat teman-teman lain yang tidak berhenti mendaki telah berada di


puncak dan dibicarakan banyak orang. Saat itu, kamu merasa tersiksa
dan berkata, "Seandainya dulu saya ...!"
Kata "Seaindainya dulu saya ..." adalah kata yang begitu menyakitkan.
Hatimu perih, perutmu mual, dan kamu mulai menyesali diri seumur
hidup. Lebih dari itu, kamu akan menjadi manusia yang sinis, murung, dan
mati perasaannya. Atau, kamu akan menjadi uring-uringan tidak jelas
juntrungannya, menyalahkan semua orang yang ada di dekatmu, "Kamu,
sih, dulu bilang begini atau "Kamu, sih, dulu nggak ngasih support
Kamu pun akan mengalihkan rasa iri dan penyesalanmu pada hal-hal yang
tidak berguna. Mulanya, kamu merasa penting buat mencari cara untuk
melupakan kalimat, "Seandainya dulu saya
lalu kamu merokok, menonton acara televisi yang sebelumnya tidak kamu
sukai sama sekali, atau kegiatan mubazir lainnya. Semuanya itu kamu
lakukan buat menghilangkan penyesalan karena tidak melanjutkan
pendakian.
Kemudian, kamu akan kecanduan rokok, kecanduan acara televisi, dan
kecanduan bersikap sinis pada siapa pun yang mencapai puncak prestasi.
Akhirnya, saat sakaratul maut, kamu akan mati penasaran.
Jenis kedua adalah champers. Misalnya, kamu sudah membulatkan tekad
bahwa apa pun halangannya, kamu harus terus mendaki, mendekati cita-
cita. Setelah sekian lama mendaki, kamu
merasa sudah berada lebih tinggi ketimbang siapa pun.
Kamu merasa cukup dan berhenti di tengah jalan. Saat itu, kamu
dibayangi kalimat, "Kayaknya sudah cukup tinggi, nih atau "Sudah, ah,
buat apa, sih, tinggi-tinggi?! Segini juga sudah di atas rata-rata Lalu,
kamu membuka ranselmu dan berkemah di sana, menikmati pemandangan
dan rasa bangga bahwa kamu lebih hebat ketimbang yang lainnya.
Merasa sudah hebat itu membahayakan dan menyesatkan. Cita-citamu
begitu tinggi. Namun, karena merasa telah lebih hebat, kamu
memutuskan untuk berhenti. Padahal, kamu belum apa-apa, belum pantas
disebut siapa.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kalau tiba-tiba virus merasa hebat itu hadir, segeralah bergaul, bermain
ke universitas lain. Lihat dan cermati bagaimana kepintaran mereka.
Lihat dan cermati bagaimana mereka memiliki prestasi yang luar bisa
(Bagaimana dengan kamu?). Padahal, mereka juga sama dengan kamu,
berasal dari desa yang mungkin saja sama. Bedanya, mereka memilih
untuk menjadi climbers; sedangkan kamu cukup berkemah saja.
Terakhir adalah jenis manusia climbers. Manusia jenis ini adalah
manusia yang tidak pernah merasa besar kepala. Ia belum berhenti
melakukan pencarian bila belum mencapai apa yang dicita-citakannya.
Tentu saja, ia harus melakukan perjalanan yang melelahkan.
Saat quitters dan champers sedang berleha-
leha, seorang climbers justru sedang bersusah payah melakukan banyak
latihan. Biar saja, Aristoteles pernah bilang, "Akar dari pencarian itu
pahit, tapi buahnya manis." Mulanya pahit, namun akhirnya akan manis.
Semua kenikmatan quitters dan champers itu akan segera musnah
ketika si Climbers ini mencapai puncak cita-citanya. Bahkan, quitters
dan champers akan menjadi pemuja climbers.
Apakah kamu seorang quitters? Atau seorang champers? Mudah-
mudahan, kamu menjadi climbers!
Begitu mencapai puncak kesuksesan, kamu harus bersyukur.
Bersyukurlah karena usahamu selama ini mengorbankan waktu, tenaga,
konsentrasi, dan memeras otak; tidak sia-sia.
Syukur itulah yang harus kamu lakukan. Syukur adalah mengambil sisi
positif dari apa pun yang kamu terima atau selalu melihat peluang dari
kondisi apa pun. Karena kalau dipecah, kata syukur itu mengandung
pesan tersendiri.

S = Sasaran, tetapkanlah sasaran!


Y = Yakinilah bahwa kamu dapat mencapai
sasaranmu! U = Ukurlah kemampuan dan bekalmu! K = Kenalilah medan
yang akan ditempuh! U = Uraikan rencana perjalananmu! R = Realisasikan
secara segera dan setahap
demi setahap!

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Yakinlah Akan Sasaran

Bila melakukan perjalanan, kamu membutuhkan sasaran yang jelas.


Ketika menetapkan sasaran tertentu, kamu akan bertanya pada diri
sendiri, "Bagaimana caranya sampai pada sasaran itu?" Melalui
pertanyaan ini, kamu akan mendapatkan rute perjalanan dan apa yang
mungkin kamu lakukan untuk sampai ke titik sasaran di sana.
Sasaran membantu kamu untuk memfokuskan perhatian kepada apa yang
penting bagi dirimu. Tanpa sasaran, kamu bisa nyasar ke mana saja dan
akhirnya kamu tidak ada di mana-mana. Kamu hanya menjadi bulan-
bulanan keinginan orang lain. Segeralah menciptakan sasaran sebelum
kamu menjadi bayang-bayang.
Kebanyakan orang yang tidak sukses berpegang pada gagasan bahwa
sukses adalah tujuan. Padahal sesungguhnya, sukses adalah suatu
perjalanan. Kunci sukses adalah kemampuan kamu untuk terus
meningkatkan diri. Kegiatan semata tanpa menghasilkan peningkatan
diri, tak ada gunanya. Karena itulah, penetapan sasaran atau niat
menjadi begitu penting.
Setelah sasaran ditetapkan, yakinilah bahwa sasaran itulah yang kamu
inginkan. Keyakinan begitu penting karena kita biasanya sangat labil
dalam perjalanan. Biasanya, kelabilan ini muncul ketika melihat orang
lain tampak mudah meraih keberhasilannya. Lalu, kita akan berpikir
ulang, Jangan-jangan, saya salah sasaran? Tidak, jangan begitu.
Yakinilah sasaranmu itu tepat dan yakinilah bahwa kamu dapat
menempuh sasaran itu.

Ukur Kemampuan, Medan, dan Kerjakanlah

Agar semakin yakin akan sasaran dan kemampuanmu mencapai sasaran


itu, kamu harus mengukur kemampuan dasar dan bakatmu. Tanpa
kepastian bahwa kamu memang mampu untuk sasaran itu, kamu akan
sekadar berangan-angan kosong.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kejujuran, itulah yang kamu butuhkan. Kita tak bisa menetapkan sasaran
karena orang lain menginginkan sasaran itu. Semua orang memiliki
jalannya sendiri-sendiri karena semua orang memiliki bakat dan
kemampuan yang berbeda.
Nah, setelah siap melakukan perjalanan, kamu harus memeriksa medan
atau rute yang hendak kamu tempuh. Coba selidiki sejumlah halangan
yang akan menghadang di depan sana, kemudian apa keuntungan yang
bisa dipetik dari setiap tahap perjalananmu itu.
Pengetahuan akan medan sangat dibutuhkan agar kamu bisa melintasinya
dengan penuh keyakinan. Pengetahuan akan medan harus bersifat agak
men-detail, tidak hanya permukaannya atau gambaran besarnya.
Kamu harus menemukan pos-pos perjalanan yang mungkin kamu tempuh
untuk sampai pada sasaran. Misalnya, untuk sampai ke titik E; kamu
harus melalui pos A, B, C, D, barulah sampai di E. Membaginya menjadi
bagian-bagian perjalanan membuat kamu dapat mengukur kemampuanmu
dan waktu yang dibutuhkan.
Setelah mengenali medan yang akan kamu lintasi, kamu harus membuat
rencana perjalanan. Dari titik A; kamu harus ke titik B, C, D, dan E.
Buatlah rencana konkret apa yang akan kamu lakukan pada masing-
masing tahap perjalanan. Kamu harus menyiapkan segala sesuatu yang
memungkinkan kamu dapat melalui semua titik itu.
Kini, realisasikanlah dalam bentuk tindakan nyata secara segera dan
tentu saja bertahap. Ingat, rencana yang baik adalah yang dikerjakan,
bukan melulu dipikirkan. Hidup butuh makan sepiring nasi nyata, bukan
sepiring gagasan mengenai nasi. Jadi, lakukanlah segera dan jangan
terburu-buru.
Nah, sekarang kamu bisa memulai perjalanan. Ayo, mulai perjalanan
menuju dirimu!
KAMPUS KETIGA

PERSIAPAN SEBELUM BERTUALANG

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Bila hendak pergi ke suatu tempat yang jauh, apa saja yang harus kita
siapkan? Pakaian, makanan, uang, dan apa lagi? Semua benda yang bisa
menolong kamu menyelesaikan perjalanan harus dibawa.
Namun, karena perjalanan ini menuju diri kamu di masa depan, karena
perjalanan ini menuju kebahagiaan dirimu sendiri; tentulah yang dibawa
selama perjalanan bukanlah benda-benda fisik. Yang harus kamu bawa
adalah niat, semangat pantang menyerah, dan ketabahan.
Rasulullah pernah bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghiffari.
"Wahai Abu Dzar, perbaharuilah perahumu karena lautan itu sangat
dalam. Carilah perbekalan yang lengkap karena perjalanan itu sangat
jauh. Kurangilah beban karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi.
Ikhlaslah dalam beramal karena yang menilai baik dan buruk adalah Zat
Yang Maha Melihat."
Kamu sudah baca? Ingatlah, lautan yang akan kita arungi sangatlah
dalam. Jadi, kita harus memperbaiki perahu. Perahu itu adalah diri kita,
seluruh kepribadian kita.
Perjalanan yang kamu lalui juga akan memakan waktu yang panjang. Jadi,
kamu harus memiliki banyak bekal. Bekalnya adalah pengetahuan. Beban
yang harus kamu kurangi adalah keinginan yang
berlebihan, rasa sombong, dan rendah diri. Sisanya, kamu harus ikhlas
menemani saya di halaman-halaman berikut ini.
Pengetahuan adalah bekal yang harus kamu bawa. Ke mana kamu hendak
menuju? Ini pengetahuan yang pertama. Apa dan bagaimana situasi
selama perjalanan? Ini yang kedua.
Karena kamu sedang kuliah, pengetahuan tentang kehidupan selama
kuliah sangatlah penting (pengetahuan kedua). Bila tidak tahu sedikit
pun mengenai apa dan bagaimana kehidupan selama kuliah, kamu akan
kehilangan arah: tersesat.
So, sebelum berangkat, ada baiknya kamu diam sejenak untuk
melengkapi dirimu dengan tekad yang benar dan pengetahuan yang
memadai. Nabi Yunus adalah seorang pejalan yang sangat terburu-buru.
Kamu tentu tahu kisah lanjutannya. Kapal yang ia tumpangi mengalami
kekacauan. Emosi dan masalah Nabi Yunus rupanya menyebar dan

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

menimbulkan masalah bagi orang lain di sekitarnya. Akhirnya, Nabi


Yunus harus dilemparkan ke laut, tak bisa meneruskan perjalanannya.
Tak cuma itu, Nabi Yunus kemudian dimakan hiu besar. Ia baru selamat
setelah menyadari kesalahannya.
Jangan terburu-buru, pelajari dengan saksama apa yang akan kamu
dapatkan bila hendak melakukan perjalanan. Kamu tak boleh seperti
Nabi Yunus. Karena masalahnya, orang lain menjadi kesusahan.

Kebiasaanmu, Harimaumu

Kamu pasti kenal pepatah yang bilang, "Mulutmu, harimaumu!" Pepatah


ini benar. Kamu akan mendapat bencana dari apa yang kamu bicarakan;
kamu pun akan mendapat perlindungan dari apa yang kamu bicarakan.
Kebiasaan pun memiliki logika yang sama. Apa yang kamu kerjakan
berulang-ulang, tanpa kamu sadari adalah juga harimau kamu.
Ya. Kamu akan dimakan oleh kebiasaanmu itu. Kamu akan menjadi celaka
oleh kebiasaan yang tidak pernah kamu sadari. Selama kuliah di
perguruan tinggi adalah saat kamu mengenali dan mengubah
kebiasaanmu itu.
Marilah kita kenali apa itu kebiasaan!
Apa yang kamu lakukan setiap bangun tidur? Apakah kamu berdiam
sebentar, tidak langsung bangun; tetapi malah melihat langit-langit
kamar? Apakah setelah bangun tidur pagi, kamu langsung ke kamar
mandi? Apakah setelah bangun tidur, kamu langsung bernyanyi? Carilah
apa yang biasa kamu lakukan tanpa berpikir! Semua itu adalah
kebiasaanmu!
Apa yang kamu kerjakan ketika tidak ada aktivitas apa pun? Apakah
kamu langsung meraih remote control seraya melihat televisi dengan
tanpa tujuan, pindah-pindah channel tanpa ada satu pun yang kamu
perhatikan? Apakah kamu memilih tidur atau mencari teman karena
merasa

bosan sendirian di rumah?

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kebiasaan Sama Dengan Refleks

Kebiasaan merupakan gabungan dari pengetahuan, keterampilan, dan


keinginan. Pengetahuan adalah paradigma teoritis, "Apa yang harus
dilakukan dan mengapa?" Keterampilan adalah "Bagaimana
melakukannya?" Dan keinginan adalah motivasi, "Keinginan melakukan?"
Agar sesuatu menjadi kebiasaan dalam hidup kita, kita harus memiliki
ketiga hal ini.
Batasan kebiasaan dari Covey ini cukup mengejutkan, terutama ketika
menemukan batasan Islam dari Sachiko Murata, "Islam dipandang
sebagai sebuah 'agama' (din) dengan tiga dimensi fundamentalnya.
Tiga dimensi itu adalah Islam (tunduk kepada kehendak Allah), iman
(percaya kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya), dan ihsan (niat yang
tulus, benar, dan baik). Kita juga bisa menyebutnya sebagai tindakan,
pemahaman, dan niat yang benar, "
Jadi, iman berisi petunjuk, "Apa yang harus dilakukan dan mengapa?";
Islam mengenai, "Bagaimana melakukannya?"; sedangkan ihsan mengenai,
"Keinginan melakukan?". Ajaran Islam, dengan demikian, mengarahkan
kita pada kebiasaan
tertentu, kebiasaan yang memberi kedamaian.
Sayangnya, batasan iman, Islam, dan ihsan model Sachiko Murata ini
jarang disadari oleh banyak pemeluk ajaran Islam. Tentu saja,
kebiasaan umat Islam tidak mengarah pada kebiasaan yang baik dan
afektif, malah sebaliknya. Kebiasaan kita benar-benar tanpa
pengetahuan (iman), tanpa metodologi yang benar (Islam), juga tindakan
tanpa hati sama sekali. Akibatnya adalah apa yang kita alami saat ini:
Islam diidentikkan dengan terorisme.
Lupakan kesedihan ini. Kita kembali pada kebiasaan yang terkait dengan
iman, Islam, dan ihsan. Allah pernah berfirman dalam Hadis Qudsi
bahwa "Aku sebagaimana engkau kira."
Cara memandang menjadi penentu keberadaan suatu hal, bahkan Tuhan
(wujud dan maujud-Nya) bergantung pada bagaimana kita memandang-

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Nya. Kalau kita beriman bahwa Allah adalah sumber seluruh alam dan
kehidupan ini, alam dan kehidupan pun dikenai hukum yang sama: ia ada
sebagaimana kita memandangnya.
Kalau hidup ini dipandang sebagai rahmat, ia akan memberi rahmat
kepada kita; demikian pun sebaliknya. Syaikh Naqsabandi, mursyid
utama Tarekat Naqsabandiyah, memiliki cara pandang yang unik
terhadap diri manusia. Menurut Syaikh yang satu ini, semua manusia
adalah pemahat; patungnya adalah diri sendiri.
Syaikh Naqsabandi memang menamai dirinya sebagai pemahat karena
bagi Syaikh, begitu manusia dilahirkan dalam bayangannya kita ini
seperti kayu pahatan yang belum selesai bentuknya. Sudah ada
bayangan bentuk, namun belum utuh sempurna, belum indah dan menarik.
Sadar tak sadar, seluruh tindakan kamu adalah kerja pemahatan. Salah
sedikit saja, kayu diri itu akan tak berbentuk atau patah. Namun, kalau
pekerjaan kamu sesuai dengan aturan Ilahiah, pekerjaan itu akan
memahat tubuh kamu menjadi seperti rupa Ilahi.
Sayangnya, kamu lupa pada kerja pemahatan ini. Akibatnya, rupa kamu
menjadi rupa yang bukan-bukan. Bila kamu menemukan diri ini penuh
nafsu dan amarah; jangan-jangan, itulah bentuk yang dihasilkan dari
pekerjaan memahat kamu sehari-hari.
Wah, bahaya sekali bila kamu sering lupa pada konsekuensi tindakan
sebagai pahatan bagi diri. Karena semakin seenaknya kamu bertindak,
semakin buruk pula rupa kayu diri kamu. Bahkan, mungkin saja, rupa
kamu tidak lagi berbentuk apa pun, selain kayu jelek yang hanya layak
untuk kayu bakar.
Ya, makanya, kamu mesti merumuskan blue print rupa pahatan diri kamu.
Merumuskan blue print membuat seluruh tindakan kamu sedikit demi
sedikit membuat kayu diri berbentuk sesuai dengan citra Ilahi.
Sebaliknya, tanpa blue print yang disadari, kamu akan menjelma menjadi
sekadar kayu bakar.
Orang bijak melakukan penciptaan dalam dua kali: penciptaan pertama
dalam rencana dan penciptaan yang kedua dalam tindakan. Rencana itu
kemudian dijadikan sebagai tujuan akhir dari

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

penciptaan. Dengan cara inilah, kamu akan dapat menciptakan segala


sesuatu menjadi berkualitas.
Kebiasaan terhubung dengan karakter. Apa itu karakter? Karakter,
menurut Stephen Covey, pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan-
kebiasaan kita. Kebiasaan adalah faktor yang kuat dalam hidup kita.
Karena konsisten dan sering merupakan pola yang tak disadari;
kebiasaan secara terus-menerus, setiap hari, mengekspresikan karakter
kita dan menghasilkan efektivitas kita ... atau ketidakefektivan kita.
Karena terbiasa meniru pola orang kebanyakan, kita menjadi seperti
orang kebanyakan. Karena terbiasa mengimani Tuhan sebagaimana orang
kebanyakan, kitab suci tak pernah dijadikan pedoman, pokoknya apa
yang biasa itulah yang lazim; itulah kebenarannya.
Kenali kebiasaan baik dan buruk, lalu ubahlah kebiasaan buruknya. Kuliah
adalah kesempatan kamu untuk menetapkan sendiri tujuan untuk
perubahan itu dan melakukan kerja keras untuk perubahan diri. Pasti
tidak mudah. Asal kamu tahu, di dunia ini ada satu rumus sederhana:
segala yang istimewa didapatkan dengan cara tak sederhana; segala
yang biasa-biasa saja didapatkan dengan cara sederhana.
Untuk ke pasar, mereka harus melalui sungai yang cukup dalam.
Pokoknya, seluruh kaki keledai itu akan terendam.
Suatu hari, Nashruddin akan menjual garam ke pasar. Garam itu
dimasukkan ke dalam karung dan kini berada di atas punggung keledai.
Saat me-nyeberangi sungai, Nashruddin mencambuki keledai itu agar
dapat melewati sungai dengan segera. Tapi, keledai adalah keledai. Ia
justru menyengajakan diri untuk berendam di kedalaman air sungai,
sampai semua karung yang membawa garam itu terendam. Sesampainya
di seberang sungai, Nashruddin marah besar. Pasalnya, garamnya telah
lenyap setengah. Sebagian garam rupanya telah mencair dan terbawa
arus air.
"Keledai sialan, kenapa kamu menjual garam pada air sungai?!" bentak
Nashruddin. Keledai diam dan berjalan sambil melenggang.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Esok harinya, Nashruddin membawa barang dagangan baru. Seperti


biasa, ia meletakkan karung di atas punggung keledai dan seperti biasa,
mereka juga akan melewati sungai yang sama.
Begitu melewati sungai, keledai langsung menceburkan diri, merendam
berlama-lama. Nashruddin tersenyum melihat kelakuan keledai. Setelah
beberapa lama, Nashruddin menggiring keledai itu ke seberang sungai.
Kali ini, keledai berjalan terseok-seok. Ia merasakan bebannya menjadi
semakin berat.
"Hehehe ... tahu rasa kamu, keledai! Kini, cara yang sama tak
menghasilkan manfaat yang sama. Kemarin, dengan cara merendamkan
garam ke sungai, kamu dapat meringankan beban. Kini, merendamkan diri
ke sungai, justru membuat bebanmu lebih berat ketimbang sebelumnya.
Huh ... dasar keledai!"
Nashruddin sangat girang telah memperdayai keledai. Rupanya, kali ini,
ia mengisi karung dagangannya dengan kapas. Tentu saja, kapas akan
memberat begitu terkena air. Jadi, beban setelah masuk sungai lebih
berat ketimbang sebelumnya.
Apa hubungan kisah Nashruddin dengan kebiasaan? Keledai Nashruddin
bukan sembarang keledai. Ia adalah analogi bagi tubuh manusia. Konon,
antara tubuh dan keledai memiliki kebiasaan yang sama. Keledai itu
binatang yang lamban dan hanya bersuara kalau lapar atau kecapekan.
Giliran mendapatkan kesenangan, keledai sama sekali tidak bereaksi:
seperti tak mendapatkan apa-apa. Pola hidup keledai adalah demi
kesenangan. Tubuh kita pun sama dengan itu: suka mengeluh dan lamban
melakukan hal-hal baru.
Sifat lain dari keledai adalah ia akan mengulangi kegiatan yang
sebelumnya dianggap menguntungkan. Bila sebelumnya, dengan cara
merendamkan beban ke sungai, ia merasa bebannya berkurang; pada kali
kedua, saat membawa kapuk, ia pun melakukan hal yang sama. Hasilnya
tentu berbeda. Garam basah akan mencair, kapuk basah akan
menggumpal dan memberat.
Kisah Nashruddin sebenarnya sedang menceritakan apa itu kebiasaan.
Tubuhlah yang memproduksi kebiasaan, yaitu pengulangan tindakan-

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

tindakan sebelumnya yang menyenangkan bagi tubuh. Karena itu, bila


kita hendak melakukan perubahan, badanlah yang pertama kali
menolaknya. Ingat, keledai hanya bersuara bila ia merasa lelah dan
lapar. Reaksinya macam-macam. Kadang-kadang, muncul rasa kantuk,
mual, berkunang-kunang, seluruh sendi terasa linu atau lemas, dan
banyak hal lain lagi.
Menghadapi gejala-gejala seperti itu, kita akan segera berpikir, Wah,
kayaknya harus berhenti dulu, nih. Kesehatan badan itu penting untuk
dijaga! Begitu berhenti, badan tak bisa langsung pulih. Sebaliknya,
justru ia akan memberikan gejala baru: ngantuk berat dan akhirnya
tertidur.
Mengikuti cara Nashruddin, keledai badan ini harus diberi pelajaran.
Kebiasaannya harus diubah. Salah satu caranya dengan membuat badan
menjadi kapok. Kalau badan mengemukakan gejala kelelahan, abaikan
dulu. Itu hanya gejala awal. Bila kita mengabaikannya, akhirnya badan
akan segera menyesuaikan diri. Rasa capek yang muncul hanyalah cara
badan untuk merayu agar kita mengurungkan niat awal. Melalui cara ini,
ia tak akan mengeluh lagi. Ia akan memiliki kebiasaan baru, yaitu
mendukung keinginan pikiran.

Jagalah Tubuhmu

Jangan kamu remehkan tubuhmu! Kalaupun ia memiliki sifat dan sikap


seperti keledai, tubuhmu tetaplah penting. Seluruh gagasan yang
cemerlang keluar dari tubuhmu. Seluruh prestasi yang gemilang berasal
juga dari bantuan tubuhmu. Pikiran keluar dari otak dan otak adalah
organ tubuh yang tersimpan di tempurung kepalamu itu. Ini berarti,
tanpa tubuhmu, tak ada otak; pikiranmu juga tak ada.
Mari, kita buat contoh sederhana. Kamu tahu komputer? Ya, komputer.
Pada peralatan model komputer, kamu mengenali dua hal: hardware dan
software. Seluruh benda-benda yang kamu beli di toko komputer adalah
hardware-nya.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Ada banyak spesifikasi dengan ukuran kecepatan dan daya tampungnya


masing-masing. Saat membeli hardware, kamu akan memilih yang
terbaik: prosesornya harus paling cepat dan cerdas, harddisk-nya juga
begitu, monitor harus yang terang dan lebar, dan seterusnya. Apakah
komputer yang kamu beli dari toko itu langsung dapat dinyalakan?
Apakah komputermu langsung bisa dioperasikan?
Tunggu dulu, semua hardware yang bagus dengan kualitas tertinggi itu
tidak bakal langsung dapat dioperasikan. Hardware itu hanya benda
mati, sama seperti besi mati yang dipenuhi jalinan kabel. Hardware
komputermu itu baru akan beroperasi bila kamu isikan software-nya.
Kamu harus isikan program tertentu (sesuai dengan
keinginan) pada komputermu. Melalui software itulah, besi mati dengan
jalinan kabel yang aneh akan dapat menunjukkan fungsinya.
Nah, hubungan antara badan kamu dengan pikiranmu itu sama dengan
hubungan antara hardware dan software. Program sehebat apa pun
sangat bergantung pada ketersediaan hardware-nya. Sebaliknya,
hardware sehebat apa pun hanya akan berguna bila diisi dengan program
software yang luar biasa!
Tubuhmu itu adalah hardware terbaik yang diberikan Allah buat kamu.
Melalui tubuhmu itulah, seluruh program hidupmu berjalan. Namun,
tubuh saja tidak akan membuat kamu hebat. Tubuh harus berjalan
sesuai program pikiranmu-tubuh harus dikendalikan oleh kesadaranmu.
Sayangilah tubuhmu, namun jangan biarkan dia manja. Bawaan tubuh
adalah makan, bersenang-senang, dan tidur (seperti keledai). Tundukkan
bawaan itu: isi program tertentu. Bila tubuhmu rusak, hidupmu akan
hancur. Jangan biarkan bawaan tubuh mengendalikan seluruh hidupmu.
Latihlah tubuhmu biar tetap segar. Olahragalah dengan teratur. Begitu
bangun pagi, segera regangkan seluruh otot dan persendianmu. Jangan
lama-lama, cukup 10 menit. Setelah Shalat Subuh, baru kamu jalankan
olahraga ringan seperti loncat-loncat atau lari-lari kecil.
Makanlah makanan yang bergizi dan jagalah kesehatanmu. Ingat, hanya
kamu yang tahu apa

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

dokter hanya bisa bertanya, "Sakit apa?" So, kamulah yang tahu kapan
saatnya istirahat dan kapan saatnya menjalankan program!
Tubuh itu seperti kendaraan yang akan membawa kamu ke tempat
tujuanmu. Buatlah kendaraanmu itu tanpa masalah, jangan sampai ia
mogok. Bisa saja kamu sangat cerdas; namun bila tubuhmu mogok
(otakmu misalnya rusak), kamu akan kehilangan kecerdasan itu. Bisa saja
kamu punya niat membantu orang; namun bila tubuhmu rusak, semuanya
tinggal isapan jempol belaka.
Ada banyak mahasiswa yang sangat serius mengejar target impian,
sampai-sampai ia membiarkan matanya jadi minus dan punggungnya jadi
beng-kok. Itu bukan cara yang baik. Buat apa kamu berhasil bila kamu
sakit-sakitan.
Bisa saja 10 tahun ke depan kamu menjadi orang yang sesuai dengan
impianmu, namun kamu tidak bisa menikmatinya. Karena saat itu, kamu
sedang berjuang menghadapi tubuhmu yang sedang mogok (sakit tipes,
batuk-batuk, atau penyakit akibat kelelahan lainnya).
Bila dapat mengendalikan tubuhmu sesuai program, kamu akan bisa
meningkatkan satu kecerdasan dalam dirimu, yaitu kecerdasan fisik.

KAMARMU, KERAJAANMU

Bila seekor binatang dipindahkan dari hutan ke halaman rumahmu, ia


akan melakukan sejumlah ritual pengenalan wilayah baru. Ia akan
memandangi tem-pat barunya secara teliti, berjalan hilir mudik sampai
menemukan batas nyaman dari wilayahnya.
Setelah itu, ia akan membuat tempat barunya menjadi tempat yang
sesuai dengan seleranya. Tempat baru tentu saja memiliki bau yang
asing, maka ia akan meludah atau kencing di tempat itu sampai tem-pat
itu cocok dengan selera rasa betahnya.
Itu dilakukan di semua tempat yang telah dia observasi sebagai batas
nyaman bagi dirinya. Dengan cara itu, binatang liar ini telah menjadikan
tempat barunya sama dengan tempat lamanya: hutan. Ia siap hidup
dengan nyaman seperti di rumahnya yang dulu. Bagi yang lain, harap

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

hati-hati karena bila melanggar garis nyamannya; dia akan


menerkamnya.
Nah, kamu juga baru pindah dari rumahmu ke tempat yang baru dan
asing. Dulu, mungkin kamarmu serbalengkap dan berdekatan dengan
dapur yang semuanya telah tersedia di sana. Satu-satunya kekurangan
dari kamarmu yang dulu adalah peraturan.
Di rumah, kamu mendapatkan semuanya, kecuali kebebasan. Soalnya,
pergi dan pulang harus
dibawahi kendali ibu bapakmu. Kamu pun harus izin atau setidaknya
memberi tahu lewat telepon atau SMS. Di rumah, kamu juga tidak
memiliki kebebasan dalam menentukan kapan waktu tidur dan waktu
bangun. Bahkan, kamu pun tidak bisa membawa teman secara
sembarangan dalam waktu lama.
Kini ... kamu mendapatkan seluruh kebebasan-mu. Kamar kos yang kamu
dapatkan, sepenuhnya dibawah kendalimu. Tak ada bapak, tak ada ibu,
tak ada kakak atau adik; kamulah penguasa tunggal di kamar itu. Apa pun
yang kamu mau, bisa kamu lakukan kapan saja. Kamu bisa tidur jam
berapa pun, bisa bangun jam berapa pun; semuanya bergantung pada
keinginanmu. Temanmu bisa menginap di kamarmu dan pulang kapan saja
sesuai keinginan kamu.
Kini, kamu mendapatkan kebebasan yang lama kamu idam-idamkan. Kamu
mendapatkan kebebasan di kamarmu. Tapi, nanti dulu, apakah itu yang
kamu namakan sebagai kebebasan? Apakah kebebasan adalah berbuat
sesukamu, tanpa batas, tanpa kendali?
Jawabannya, kamu harus buat eksperimen ini. Cobalah angkat satu
tanganmu, lalu lihatlah kelima jarimu. Manakah yang paling bebas
bergerak ke segala arah? Jari telunjuk, jari tengah, jari manis, ke-
lingking, atau ibu jarimu yang besar itu? Tentu saja ibu jari. Dialah yang
paling bebas bergerak. Ibu jari bisa membuat gerakan rotasi (berputar)
secara sempurna.
Nah, kini, ada pertanyaan kedua: Apakah kamu
mau ibu jarimu lebih bebas lagi? Soalnya, ibu jarimu itu belum benar-
benar bebas. Ia masih menempel di telapak tanganmu. Kalau mau lebih

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

bebas lagi, coba (yang ini cukup dibayangkan) kamu potong ibu jarimu
itu-pisahkan dari telapak tangan. Lalu, lihatlah, apakah ia bisa bergerak-
gerak? Tentu saja, ia menjadi bangkai: diam dan membusuk tak lama
lagi.
Kamu dapat menyimpulkan, dari eksperimen ini, bahwa kebebasan
membutuhkan ikatan. Jempol bisa bebas bergerak justru karena ia
terikat pada tempatnya. Ketika tanpa ikatan dengan telapak tangan,
jempol justru tidak bisa bergerak sama sekali. Kalau begitu, kebebasan
justru ditemukan dalam ikatan.
Kamu merasa bebas kalau kamu memiliki aturan. Tanpa aturan sama
sekali, kamu bahkan tak bisa disebut bebas.
Kalau begitu, tunda dulu rasa senangmu. Kamu tidak boleh langsung
merasa bebas sebebas-bebasnya. Kamu harus membuat ritual yang sama
dengan bintang liar yang mendapat tempat baru. Pertama, kamu harus
mengenali kamarmu. Coba teliti, pintu kamarmu, pintu jendela, periksa
juga air untuk mandi; lalu ukurlah luas kamarmu dan buatlah rencana
penataan kamar (di mana kamu akan menaruh komputer, rak buku,
tempat tidur, baju kotor, dan lain-lain).
Kedua, setelah itu, keluarlah! Cermati tetangga-tetangga kamarmu.
Kalau perlu, mengobrollah untuk mengenali karakter tetangga-tetangga
barumu. Kini, kamu bergantung pada mereka. Kamu
menjadi bagian dari mereka. Bahkan, dapat dikatakan, kini merekalah
keluargamu.
Kemukakan siapa kamu dengan cara yang benar tidak terlalu sombong,
juga tidak terlalu merendah. Kalau terlalu sombong, kamu akan dijauhi,
bahkan dibenci oleh tetangga-tetangga barumu. Sebaliknya, kalau
terlalu merendah; kamu akan diinjak, dihina, dan menjadi anak bawang.
Ingat, kini kamulah yang mengendalikan seluruh kehidupanmu. Kamu kini
menjadi raja bagi dirimu sendiri. Kenali tetangga barumu. Buatlah dirimu
nyaman. Buatlah catatan kecil di buku harianmu mengenai karakter dan
kesan pertamamu pada tetangga barumu itu.
Ketiga, keluarlah dari asramamu dan lihat daerah sekelilingmu.
Seterusnya kamu tentukan sendiri langkah yang harus kamu lakukan.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Batas Nyaman

Tapi yang paling penting dari semua itu adalah kamu harus membuat
ritual garis batas nyaman. Kalau binatang melakukannya dengan
mengencingi wilayah tempat tinggalnya, kamu tentu tidak harus begitu.
Binatang memang mengandalkan hidung untuk mengenali suatu tempat;
kalau dia mencium aroma yang sama dengan dirinya, dia akan segera
mengenali bahwa itu tempat tinggalnya. Makanya, binatang memberi
tanda tempat tinggalnya dengan air kencing, air liur, dan kotorannya.
Jadi, fungsi pertama dari air kencing bagi bi-
natang adalah sebagai ciri bagi dirinya bahwa itu adalah tempat
tinggalnya. Kamu tidak mesti sejorok itu. Kamu tetap harus memiliki
kamar yang bersih seperti kamar hotel. Kamu cukup memberi tanda
gambar atau kata-kata di pintu kamarmu. Tuliskan siapa dirimu di pintu
itu, melalui cara ini kamu tidak keliru masuk kamar. Asal kamu tahu,
kamar asrama pastilah kamar dengan bentuk, ukuran, dan warna pintu
yang sama.
Fungsi kedua dari air kencing bagi binatang adalah tanda bagi binatang
lain bahwa tempat dengan bau kencing seperti ini telah dikuasai.
Binatang lain tak boleh sembarangan memasuki batas wilayah bau
kencing itu, kalau nekat melampaui batas itu pastilah si pemilik wilayah
akan menerkamnya.
Nah, kamu pun harus membuat tanda yang sama agar orang lain tidak
seenaknya masuk ke kamar kamu. Kamulah binatang liar yang siap
menerkam siapa pun yang melanggar batas nyaman kamarmu. Tentu saja
tidak usah dengan air kencing, yang kamu butuh-kan adalah ketegasan
dan keadilan.
Kamu harus tegas mengatur waktu kapan saatnya orang lain boleh
bertamu ke kamarmu, kapan saatnya mereka harus hengkang dan balik
ke kamarnya masing-masing. Kamu harus berani mengatakan pada
mereka, "Maaf, ya, saya harus tidur lebih awal. Kalau bisa, saya ingin
sendirian"; atau "Bisa nggak, mengetuk pintu duluan!"; atau "Wah,

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

bukannya mengusir, nih, saya harus mengerjakan sesuatu untuk kuliah


besok!"
Percaya, deh, semua kata-kata tadi tak mudah untuk kamu katakan.
Kamu pasti akan dibayangi rasa takut dan segan. Apalagi yang bertamu
ke kamarmu adalah seniormu di asrama atau seniormu di kampus. Tapi,
kalau kamu tidak pernah mencoba mengatakannya, kamu akan menjadi
korban. Kamarmu akan menjadi terinal, semua orang masuk dan pergi
tanpa jelas keperluannya.
Kalau kamarmu sudah jadi terminal, kamu bukan lagi raja di dalamnya;
kamu mungkin hanya calo atau bukan siapa-siapa. Begitu kamarmu
menjadi terminal, mereka akan menganggap semua yang ada di kamarmu
adalah milik mereka. Mereka akan membuang sampah sembarangan,
membuang puntung rokok di mana saja sambil berkata, "Wah, asbak di
sini besar sekali, ya!" bahkan membawa teman-teman mereka yang tidak
kamu kenal.
Kemukakan ketegasan kamu, katakan, "Maaf, bisa keluar dulu, saya mau
tidur siang" atau kalimat lain yang membuat mereka bisa menghargai
kerajaan kecilmu itu. Inilah yang dimaksud dengan ketegasan.

Raja Boneka dan Kompeni Belanda

Keadilan yang dimaksud adalah bila kamar kamu ingin dihargai orang,
kamu pun harus menghargai kamar temanmu. Biasanya, kamu membuat
standar ganda: pada orang lain kamu membuat aturan ideal, pada dirimu
sendiri kamu memilih aturan yang sembarangan.
Kalau kamu melakukan kekonyolan seperti ini, ketegasan kamu tidak
bakal dihargai. Mereka akan bilang (langsung atau hanya dalam hati),
"Alaaah ... kamu juga kemarin seenaknya menggunakan kamar saya,
nggak tahu waktu ...!" Kalau sudah begini, kamu benar-benar kehilangan
kewibawaan. Kerajaan kamar kecilmu tidak lagi berdaulat, sebagai raja
kamu hanya raja boneka.
Ihwal raja boneka, kamu pasti pernah dengar siasat kompeni Belanda
untuk menundukkan raja-raja di negeri ini. Mulanya, mereka pedagang

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

biasa, datang membawa barang dagangan yang hendak ditukarkan


dengan hasil bumi di pelabuhan negeri ini.
Pedagang bebas, status kompeni waktu itu, tak memiliki hak istimewa; ia
dianggap sama dengan pedagang dari negeri lain. Jadi, kalau mereka
datang tidak tepat waktu, bisa saja barang-barang yang mereka
butuhkan tak didapatkannya.
Akhirnya, mereka bernegosiasi agar mendapat hak istimewa dengan
janji akan memberi harga yang lebih mahal ketimbang pedagang negeri
lain. Karena harga yang ditawarkan cukup menggiurkan, raja-raja pe-
milik pelabuhan mengabulkan negosiasi itu.
Setelah itu, kompeni Belanda mengajukan negosiasi baru, "Demi
keamanan barang dagangan kami, beri kami keleluasaan membawa
pasukan pengaman. Ini penting agar bisnis kita lancar, Tuan!"
Lagi-lagi, raja-raja pribumi setuju. Dibuatlah
loji-loji kecil tempat khusus pedagang Belanda dengan pasukan
pengaman sendiri. Dengan uang di tangan, semua hal bisa dibeli, apalagi
ada senjata yang lebih modern ketimbang pasukan kerajaan. Mereka pun
bisa leluasa memperbesar pengaruhnya.
Perlahan namun pasti, mereka melebarkan daerah kekuasaannya-mulanya
hanya loji kecil, sekarang halaman sekitar loji itu dianggap sebagai
wilayah kekuasaannya. Mulanya mereka membeli barang melalui
perantara kerajaan, kemudian membeli langsung. Mulanya bersopan-
sopan, namun dengan senjata di tangan, mereka berdagang dengan
paksaan.
Lalu, dengan siasatnya yang licik, mereka mengajukan hak monopoli.
Bahwa hanya pada dia saja kerajaan itu boleh menjual hasil buminya.
Saat monopoli terjadi, kompeni bisa menentukan harga-harga seenak
udelnya sendiri.
Singkat cerita, raja pemilik pelabuhan itu kemudian tak memiliki
kekuasaan sedikit pun. Semuanya diatur dan dikendalikan oleh
pendatang kurang ajar itu, kompeni namanya. Sialnya, ada beberapa raja
kecil yang merasa nikmat dalam penjajahan. Asal seluruh kebutuhan
pribadinya dipenuhi kompeni, mereka rela melakukan apa pun. Untungnya

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

ada orang-orang yang masih berpikiran sehat, mereka tidak rela dijajah;
mereka memberontak. Orang-orang itu di antaranya adalah si Jampang
atau si Pitung.
Nah, kamarmu adalah pelabuhan kecil itu. Kamu rajanya dan ada banyak
orang model kompeni
Belanda yang ditolong, namun secara licik balik menguasai. Kalau bisa
mengatasi seluruh rayuan dan manipulasinya, kamu akan merdeka. Bila
tidak bisa, kamu akan menjadi raja boneka. Atau, kamu akan
memberontak seperti si Pitung. Nah, lho, masa kamu dianggap ekstremis
dan pembuat kerusuhan di kamarmu sendiri.

Antara Privasi dan Publik

Kamu pasti akan bilang, "Ah ... terlalu didramatisasi. Masa ada
mahasiswa yang bertindak seperti kompeni Belanda, orang lain juga tahu
batas." Kamu boleh saja tidak percaya, namun kamu akan membuktikan
sendiri bagaimana repotnya bila kamarmu sudah dimonopoli oleh orang
lain.
Asal kamu tahu saja, harimau saja tahu betapa pentingnya wilayah dan
waktu privat (pribadi). Karena itu, harimau yang baru dipindahkan dari
hutan langsung mengencingi wilayahnya agar orang lain tak bisa
sembarangan keluar-masuk. Harimau, binatang apa pun, juga kamu,
memiliki saat-saat untuk sendirian. Kamu tidak bisa betah bila kamarmu
terus-menerus dipenuhi orang lain.
Tidak percaya? Coba jawab pertanyaan ini: Apakah kamu pernah merasa
sedih? Bila ya, saat merasa sedih, apakah kamu membutuhkan tempat
untuk menyendiri, tempat kamu akan menangis sepuasnya? Saat sedih,
kamu tak butuh siapa pun, hanya butuh dirimu sendiri. Baru setelah bisa
menangis sepuasnya, kamu membutuhkan teman mengobrol: curhat.
Pertanyaan kedua: Pernahkah kamu merasa capek dan membutuhkan
ketenangan untuk beristirahat?
Ya, so pasti kamu juga manusia. Saat butuh waktu istirahat, kamu pun
butuh tempat istirahat yang membuat kamu merasa nyaman tanpa

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

gangguan sedikitpun. Saat capek, kamu mungkin butuh tidur dalam


waktu yang lama atau mendengarkan musik ke-sukaanmu sepanjang hari.
Bayangkan bila kamarmu jadi pelabuhan kecil. Baru saja kamu
membaringkan badanmu, tiba-tiba ada temanmu yang datang dengan
temannya yang lain. Baru saja kamu menyetel lagu kesukaanmu, ada
temanmu yang membawa kaset kesukaannya dan bilang, "Norak amat,
sih, lagu kayak begitu didengerin, mendingan ini, nih ...!"
Lihatlah betapa kamu membutuhkan ruang privasi, ruang yang dapat
digunakan saat kamu ingin sendirian. Ruang yang membuat kamu merasa
aman dan nyaman.
Kamu perlu ruang yang aman untuk menyimpan foto dan buku-buku
bacaanmu. Kamu juga butuh ruang yang nyaman untuk menyimpan
seluruh cita-cita dan strategi pencapaiannya. Ruang seperti itu tidak
terwujud begitu saja. Ruang seperti itu harus kamu perjuangkan. Kamu
harus membangunnya secara perlahan. Mulanya pasti susah; tapi
percayalah, lamakelamaan, orang lain akan memahami apa mau kamu.
Di samping ruang privat, kamu pun butuh ruang publik. Maksudnya, kamu
pasti membutuhkan saat-saat berkomunikasi dengan orang lain. Kamu
butuh juga mengobrol, kamu butuh teman. Jadi, kamarmu itu tidak
seharusnya tertutup 24 jam, tak memberi peluang bagi temanmu untuk
bermain. Mereka sesekali diundang atau diperbolehkan datang ke
kamarmu, namun dalam waktu yang wajar. Menutup kamarmu dari siapa
pun akan membuat kamu ditinggalkan teman-temanmu, kamu akan
dianggap sombong atau sok jaim. Namun, membukanya 24 jam penuh
sama saja dengan mengundang kompeni datang ke kamarmu.
Ingatlah satu catatan: ruang privat itu harus di-rebut, ruang privat itu
harus diciptakan sesuai dengan kebutuhanmu, bukan berdasarkan
kebutuhan orang lain. Kamulah rajanya, buatlah peraturan.
Ya, selama kuliah-dengan seluruh kebebasanmu memiliki kamar sendiri
dan berada di luar kontrol kedua ortumu-kamulah rajanya. Kini, sukses
dan tidak sukses, 100% di tangan kamu. Kini, saatnya kamu membuktikan
diri bahwa kamu memang jagoan yang bisa mengejar seluruh mimpimu.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kamu disebut raja bila kamu mengerahkan seluruh kemampuan


maksimalmu untuk meraih apa yang kamu mau. Ingat, kamu sekarang
sedang melakukan perjalanan panjang menuju dirimu yang paling
membahagiakan di depan sana, bahkan mungkin juga di hari ini!
Kamu akan menjadi raja bila kamu dapat tegas
memilih untuk bahagia. Kamu memilih untuk terus mencari jalan bahagia
bagi dirimu sendiri tanpa harus mengorbankan yang lain. Kamu dapat
disebut raja di kerajaan kamarmu bila kamu bisa dengan tegas berkata,
"Takkan kubiarkan kebiasaanmu yang jelek itu menular kepadaku!"

RUANG KULIAH ADALAH GELANGANG PERANG

Kini, kamu harus mengenali ruang kuliahmu. Tempatnya, sih, tidak ada
bedanya dengan ruang kelas di SMA dulu. Ada ruang terbuka, di
tengahnya ada kursi berjejer, papan tulis di bagian depan, serta podium
dan kursi (yang sama dengan yang kamu duduki) khusus untuk dosenmu.
Semuanya sama, tidak ada yang istimewa. Bedanya hanya pada
peraturan dan kebebasan.
Dulu, sewaktu di SMA, kamu harus masuk kelas dengan seragam yang
rapi, yang sama dengan teman-temanmu yang lainnya. Kini, saat kuliah,
kamu boleh menggunakan pakaian apa pun, asal rapi dan sopan.
Dulu, sewaktu di SMA, kamu diajari dan diberi simpulan dari teori-teori,
dipaksa menghafal teori dan istilah. Kini, saat kuliah, kamu dididik
menyelidiki alasan yang melandasi lahirnya suatu teori dan kamu tidak
harus menghafal bila merasa tidak perlu.
Dulu, sewaktu di SMA, kamu diasuh oleh guru di sekolah. Apa pun
aktivitasmu (bolos, membuat kerusuhan, atau lainnya) pasti akan
dilaporkan kepada orang-tuamu. Kini, saat kuliah, tak ada yang
mengatur. Kamu bisa masuk atau bolos kuliah sesuai dengan keinginan
kamu. Dosenmu juga tidak berhubungan dengan kedua ortumu.
Dulu, sewaktu di SMA, gurumu begitu aktif berbicara di depan kelas,
menerangkan segala

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

sesuatu sampai detail. Saat kuliah, kamu akan menemukan dosen yang
hanya mengemukakan sejumlah kata kunci-konsep-konsep inti saja-
sisanya kamu sendirilah yang harus mengembangkannya.
Tak ada absensi yang akan dilaporkan ke rumahmu. Pihak perguruan
tinggi hanya akan menyurati orang-tuamu bila kamu terlibat masalah
besar (tindak pidana atau kematian).
Bila kamu bolos dari kuliah, itu bukan masalah perguruan tinggi, itu
masalahmu sendiri. Kamu dianggap sudah dewasa. Karena itu, kamu
diberi kebebasan untuk memilih masuk atau bolos kuliah. Tak ada yang
memaksa kamu karena ibu bapakmu juga tidak tahu.

Thalab itu Bukan Menunggu

Uthlubul ilma walaw bishin, itulah bunyi salah satu Hadis Nabi yang
cukup terkenal. Carilah ilmu sampai ke Negeri Cina, begitu umumnya
orang memaknai hadis ini. Baiklah, kita mulai mengupas hadis ini.
Hadis ini berisi dua pesan. Perintah "mencari" ini pesan pertama dan
"sampai ke Negeri Cina" adalah pesan kedua. Sepintas, hadis ini seperti
menyatakan: Bahkan bila ilmu itu ada di Negeri Cina sekalipun, kamu
harus mengejarnya,
mendapatkannya.
Hadis ini begitu bersemangat. Jauhnya jarak bukan alasan untuk
membiarkan ilmu menjadi mubazir. Ilmu ada untuk kamu kuasai. Jadi,
kuasailah ilmu walaupun letaknya sangatlah jauh, walaupun harus
menyeberangi lautan dan gunung.
Jadi, hal pertama yang hendak disampaikan melalui hadis ini adalah
bahwa manusia memiliki kewajiban untuk mencari dan menemukan ilmu,
tanpa kecuali. Kuliah adalah salah satu cara pencarian itu. Kuliah, dengan
demikian, pertama kali harus didasarkan pada niat untuk "mencari" dan
"menemukan". Ini sengaja ditekankan karena kita sering menjadi
tawanan kebiasaan "ingin dilayani" atau "bergantung pada orang lain".
Kita sering bergantung pada orang lain. Kita memiliki semangat karena
ada orang lain yang memompanya. Kamu akan rajin kuliah bila dosennya

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

cantik dan menyenangkan, atau ia sangat galak dan ketat. Namun, bila
dosennya biasa-biasa saja, kamu akan menyepelekannya. Lihatlah,
betapa cara kita hidup sangat ditentukan oleh orang lain! Ini dapat
kamu buktikan sendiri.
Coba, deh, sesekali kamu amati perilakumu dan perilaku temanmu saat
sudah berkumpul di kelas, lalu sang dosen tidak datang. Apakah yang
kamu rasa-kan: (a) kamu merasa kesal atau (b) merasa se-nang? Apakah
yang kamu lakukan: (a) berdiskusi atau membaca buku atau (b)
menghabiskan waktu untuk nongkrong?
Bila jawaban kedua pertanyaan itu "b", kamu telah kehilangan semangat
thalab. Kamu bukanlah "pencari" ilmu. Kamu hanya penerima, penunggu,
dan penggerutu. Kamu bergerak bukan karena dirimu sendiri. Kamu
bergerak karena orang lain.
Maka, terimalah nasib bahwa keberhasilanmu bergantung pada orang
lain. Begitu sendirian, kamu benar-benar tidak berdaya.
Menjadi mahasiswa adalah menjadi thalab, menjadi pencari dan penemu
yang tangguh. Pencari memiliki niat yang kuat dari dalam dirinya. Ia tak
peduli pada kondisi yang dihadapinya. Ia akan mencari sampai ke Negeri
Cina sekalipun. Ia akan terus mencari ilmu walaupun dosennya tidak ada
dan terus tidak ada. Mungkin, ia akan bertanya kepada seniornya,
membaca buku, atau menuliskan hasil bacaan. Ketidakhadiran dosen di
ruang kuliah tidak akan membuatnya senang, tidak akan membuatnya
berhenti mencari ilmu. Ilmu ada di mana-mana, bukan hanya dari mulut
dosen. Jadi, tidak ada dosen bukanlah akhir dari segalanya.
Hal kedua dari hadis itu adalah kata Cina. Makna umumnya sudah
dikemukakan bahwa Cina menunjuk daerah terjauh. Jadi, perintah
menuntut ilmu tidak batal hanya karena jarak yang jauh. Dengan kata
lain, jarak yang jauh bukan alasan yang menggugurkan kemestian
mencari ilmu. Namun, kata Cina ternyata memiliki makna yang lain dan ini
yang lebih penting.
Dalam khazanah sufistik, kata Cina tidak hanya kata untuk negeri yang
jauh, namun juga sebuah kata sandi. Cina dalam bahasa Arab ditulis shyn
(shad, ya, dan nun). Bila diurai dengan rumus abajadun, akan berjumlah

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

150. Angka 150 ini merujuk pada huruf qaf dan nun, membentuk kata
qann.
Kata qann dalam bahasa Arab berarti "pengamatan, penelitian dengan
cermat". Jadi, makna dari hadis itu ialah carilah ilmu dengan cara
melakukan pengamatan atau penelitian yang cermat.
Kamu tidak bisa sambil lalu dalam mencari ilmu. Kamu tidak bisa
menerima begitu saja suatu ilmu. Mencari memang membutuhkan
pengamatan dan penelitian. Tanpa penelitian dan pengamatan; kamu
tidak disebut pencari, melainkan penunggu atau penggerutu.
Makna kedua dari qann adalah "fokus, pemusatan". Ini menghasilkan
makna lain dari hadis tadi, yaitu carilah ilmu sampai mencapai
pemusatan. Carilah ilmu sampai ke titik fokusnya. Carilah ilmu bukan
hanya permukaannya, masuklah ke inti terdalam dari suatu ilmu.
Wah, menarik juga, ya, permainan makna dari kata shyn. Kata ini
ternyata memberi tahu kita tentang bagaimana cara kita mencari ilmu.
Coba, deh, ucapkan keras-keras kalimat berikut ini!
- "Aku ingin mencari ilmu dengan sangat serius, jarak bukan halangan."
- "Aku adalah pencari ilmu, bukan penunggu. Sumber ilmu ada di mana-
mana. Ke mana sumber ilmu, ke sanalah aku berada."
- "Aku ingin memfokuskan perhatian secara teliti untuk mendapatkan
ilmu."
Dosenmu, Tambur yang Menunggu Tabuhan
Dosen kadang tampil menyebalkan-muncul sebentar, cas ... cis ... cus lalu
memberi tugas yang berat-berat. Dosen kadang begitu tidak peduli
apakah kamu paham atau tidak, bisa melakukan tugas itu atau tidak.
Pokoknya, dia tampil sedingin es.
Pada orang seperti itu, kamu tidak bisa diam saja. Kamu harus
menyerangnya. Kamu harus mencecarnya dengan pelbagai pertanyaan
yang membuat es di wajahnya itu segera mencair. Sosok dingin dan
tidak mau meraih dirimu itu akan semakin dingin dan menyusahkan bila
tidak segera dipecahkan.
Dosen memang berbeda dengan guru. Dosen lebih berjarak, sedangkan
guru kadang-kadang dapat bertindak seperti orangtua sendiri. Walaupun

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

ada juga, sih, dosen yang sangat dekat dan hangat. Namun, kedekatan
dengan dosen tidak bisa datang begitu saja.
Ibarat tambur, ia tak akan berbunyi, kecuali kamu menabuhnya
memukulnya keras-keras. Maka, bacalah buku sebanyak-banyaknya
sebelum masuk ruang perkuliahan. Ajukan bantahan atau pertanyaan
sebelum ia menguap dan memutuskan untuk meninggalkan kelasmu,
padahal baru 15 menit. Dan jangan biarkan ia merasa menang karena
menemukan mulut kamu menganga.
Di hadapan tambur, kamu diminta untuk mendemonstrasikan kelincahan
tanganmu dalam memukul secara berirama. Maksudnya, saat
mencecar dia (dengan sanggahan, pertanyaan, atau pendapat lain), kamu
tidak boleh melakukannya secara monoton. Harus berirama. Kadang-
kadang keras, kadang-kadang lembut, kadang-kadang cepat, bila perlu
lambat. Kamu harus tahu situasi. Artinya, kamu tidak boleh
mempermalukan dia dengan pertanyaan yang membuatnya gagap. Tapi,
kamu juga tidak boleh terus-menerus memberikan pertanyaan yang
membuat ia tidak berpikir sama sekali.
Strategi ini terlihat kejam. Tetapi, itulah satu-satunya cara agar ia
tidak meremehkan kamu. Tanpa perlawanan sedikit pun, mereka akan
tampil seadanya. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, justru
membantu dosen agar melakukan persiapan secara matang. Sebaliknya,
kalau didiamkan, ia akan masuk ke kelasmu tanpa persiapan sedikit pun.
Soalnya terletak pada "pengulangan". Ya, dosen itu bisa jadi selama
bertahun-tahun mengajar mata kuliah yang sama. Jadi, ia hafal di luar
kepala semua materi. Negatifnya, ia lupa untuk mengembangkan dirinya.
Ia menganggap tanpa persiapan saja sudah cukup.
Nah, kalau kamu memberikan seribu pertanyaan kepadanya, itu sama
dengan menolong dia dari kejumudan. Berikan pertanyaan dan dia akan
berpikir keras.
Satu kebiasaan lain yang harus kamu lakukan selama kuliah adalah
beranilah untuk mengajukan permintaan. Kalau kamu merasa tidak
paham, kemukakan permintaan kepada dosen atau

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

temanmu agar ia mau menerangkannya buat kamu. Jangan takut, anggap


saja dosen atau temanmu yang lebih pintar itu seperti Jin Aladin.
Jin Aladin, tentu saja, seperti jin lainnya berwajah seram. Namun, bila
kamu mengajukan permintaan dengan sopan, ia akan memberikan secara
sukarela. Maksudnya, rasa seram dan segan hanyalah sensasi awal
sebelum kamu mengajukan permintaan. Setelah kamu melawan rasa
takut, malu, atau segan; rasa takut itu terbukti tidak ada.
Awalnya pastilah sulit, tapi percayalah, semua yang pertama pasti
terasa sungguh berat. Selanjutnya biasa aja, tuh!
Dosenmu bisa saja seperti tambur. Jika dirangsang dengan pertanyaan
kritismu, baru ia akan memberikan seluruh bunyi ilmunya kepada kamu.
Namun, bukan berarti kamu boleh menganggapnya remeh, lalu kamu
permainkan.
Dosenmu, bagaimanapun, adalah sumber mata air jernih. Darinya kamu
mendapatkan transfer ilmu atau informasi. Bisa saja ia malas membaca
informasi baru yang berkaitan dengan mata kuliah yang ia ajarkan,
namun ia memiliki pengalaman yang panjang. Ia menang umur. Tentunya,
ia lebih dahulu melakukan perenungan panjang mengenai kehidupan.
So, jagalah tambur itu agar tidak rusak. Pukullah dengan penuh rasa
hormat. Karena bila tambur itu rusak, kamu tidak akan mendengar bunyi
ritmisnya sama sekali. Jaga dan hormatilah gurumu. Melalui cara itu,
kamu akan dengan cepat menyerap semua informasi yang diberikannya.
Sebaliknya, bila
sudah terlebih dahulu menganggap remeh atau membenci, kamu akan
susah memahami apa yang disampaikan dosen itu.

Ruang Kuliah Tak Hanya di Dalam Kelas

Kuliah tidak seharusnya hanya untuk mendapatkan nilai. Kuliah adalah


persiapan sebelum kamu hidup yang sebenar-benarnya. Saat kuliah,
kamu seharusnya mengembangkan seluruh potensi yang kamu miliki.
Kamu dan semua umat manusia, konon, memiliki sepuluh kecerdasan.
Kesepuluh kecerdasan ini berguna bagi kehidupanmu. Karenanya, semua

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

kecerdasan ini harus dikembangkan dengan baik. Ruang kuliah, seperti


sudah kamu ketahui, hanya
mengasah dua atau tiga kecerdasanmu. Sisanya, kamu usahakan sendiri
di luar ruang kuliah. Kamu harus mengusahakannya!
Potensi kecerdasan yang kamu miliki bisa berbentuk macam-macam.

1. Kecerdasan verbal-linguistik atau kecerdasan mengolah kata. Kamu


cerdas verbal-linguistik bila kamu pintar bicara, berdebat, membuat
cerpen atau novel, serta menulis artikel.
2. Kecerdasan numerik. Kecerdasan ini ditemukan pada orang yang bisa
dengan mudah menangkap data dan angka. Biasanya, ia akan menjadi
pemikir yang rasional dan tenang.
3. Kecerdasan ruang. Kecerdasan ini terbiasa melihat pola, desain, dan
ruang. Biasa ditemukan pada profesi seniman, arsitek, dan koreografi
yang bisa menggambarkan benda-benda atau kejadian, dua atau tiga
dimensi, menjadi nyata.
4. Kecerdasan musikal. Kecerdasan yang berhubungan dengan suara,
ritme, dan irama.
5. Kecerdasan fisik. Dengan kecerdasan ini, kamu dapat menggunakan
tubuhmu dengan baik, seperti atlet dan penari.
6. ini dia yang dibutuhkan dalam gaul, kecerdasan interpersonal. Melalui
kecerdasan ini, kamu dapat bergaul dengan mudah sehingga kamu
mendapat julukan "cerdas gaul".
7. Kecerdasan intrapersonal (mengenai diri sendiri). Ini berarti, kamu
memiliki kemampuan
untuk "sadar diri". Sadar diri ini berhubungan dengan caramu mengatasi
emosi, misalnya rasa takut, rasa malu, atau rasa marah dan iri.
Kecerdasan natural, yaitu kecerdasan yang
8. menunjukkan kepekaan kamu terhadap dunia sekitar kamu.
Apakah kamu dapat melihat situasi yang akan
9. terjadi dan mengambil tindakan tepat untuk menanggapinya? Bila
yakin bisa melakukannya, kamu memiliki kecerdasan visi.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kecerdasan integritas. Kemampuan untuk 10 menghubungkan seluruh


kecerdasan 1-9.
Ada catatan, nih. Ada juga yang membagi kecerdasan menjadi empat:
kecerdasan fisik, kecerdasan emosi, kecerdasan mental, dan kecerdasan
spiritual.
Nah, ruang kuliah-paling-paling-hanya mengasah kecerdasan verbal-
linguistik. Sisanya, jangan harap bisa kamu dapatkan dari ruang kuliah.
Kamu harus menggunakan waktu luangmu untuk melatih kecerdasan yang
lain. Caranya bisa dengan mendaftarkan diri ke kegiatan ekstra yang
sesuai dengan bakatmu, keinginanmu. Kamu bisa masuk kegiatan ekstra
apa pun, bahkan yang tidak ada hubungannya dengan jurusan yang kamu
pilih.
Bergaullah dengan banyak orang. Dengan gaul, kamu akan mengasah
kecerdasan interpersonal dan intrapersonalmu. Bila menganggap kuliah
hanyalah bolak-balik dari kamar ke ruang kuliah, kamu akan menyesal di
kemudian hari. Ingatlah, kamu akan menjadi manusia justru bila kamu
tidak terjebak di

ruang kuliah.

Gunakanlah Tujuh Topi Berpikir

Saat kuliah, kamu akan mendapatkan banyak informasi dari dosenmu


atau dari buku-buku yang kamu baca. Kalau kamu sering membaca,
otakmu akan men-jadi gudang yang berisi tumpukan informasi.
Informasi-informasi itu harus diolah dan dijadikan sesuatu yang baru.
Ini berarti, kamu harus berpikir.
Bagaimana, sih, cara berpikir yang asyik?
Ada banyak cara, di antaranya yang diajukan Edward de Bono, yaitu
dengan menggunakan sejumlah topi. De Bono menggunakan simbol topi
bagi sejumlah cara berpikir.
Jadi, cara adalah topi karena ia menutupi kepala kita sehingga tidak lagi
telanjang. Begitu menggunakan satu cara, kita telah menggunakan topi

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

tertentu. Saat itu, cara berpikir yang didasarkan kebiasaan umum telah
diganti.
Bagi de Bono, topi yang kita kenakan dalam berpikir itu tidaklah satu.
Jadi, ada banyak topi. Ini berarti, ketika berpikir, kita secara
bergantian menggunakan sejumlah topi dan tak pernah secara absolut
hanya satu topi.

TUJUH TOPI BERPIKIR

Topi PUTIH
Carilah FAKTA, INFORMASI, dan TEORI sebanyak-banyaknya. Fakta
akan menunjukkan simpulannya sendiri.

Topi MERAH
Gunakan PERASAAN, PENGALAMAN, dan EMOSI kamu. untuk
menanggapi FAKTA yang telah tersaji.

Topi HITAM
Kini, bertanyalah, secara kritis. Carilah SISI NEGATIF dari FAKTA
tadi, sekaligus dari tanggapan Topi MERAH.

Topi KUNING
Cari alasan dan dukungan logis dari FAKTA yang kamu terima. Buat
alasan dari tanggapan emosi kamu, juga buat argumen dari penilaian
kritis kamu.

Topi HIJAU
Carilah alternatif lain, simpulan yang berbeda dari simpulan yang sudah
kamu dapatkan dari FAKTA-EAKTA.

Topi BIRU

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Buatlah jalinan antara hasil dari topi yang satu dengan topi yang lain.
Kendalikan semuanya dengan baik agar menjadi, satu bangunan yang
utuh.

Topi EMAS
Merujuk pada TEORI atau PRINSIP.

Jadi, setiap informasi yang kamu terima dari bacaan (atau ceramah),
hendaklah diolah dengan ketujuh topi ini. Caranya, ujilah informasi itu
dengan sejumlah pertanyaan.
- Apa fakta dari pernyataan ini?
- Apakah saya bisa menerimanya begitu saja?
- Bagaimana perasaan saya bila pernyataan ini benar?
- Apa efek negatif bila pernyataan ini benar?
- Apa alasan logis dari pernyataan ini?
- Apakah hanya pernyataan ini yang benar?
- Adakah pernyataan lain?
- Apakah ada teori lain yang sama dengan pernyataan ini?
- Bagaimana saya bisa menstrukturkan pernyataan ini menjadi baru,
menjadi milik saya?

Ketujuh topi ini dapat digunakan secara sembarangan. Maksudnya, kamu


bisa saja terlebih dahulu menggunakan topi hitam (melakukan tinjauan
kritis terhadap informasi yang kamu terima), kemudian topi-topi yang
lain.
Melalui ketujuh topi ini, kamu tidak akan diam saja ketika mendengarkan
ceramah dosen. Kamu justru akan terus melahirkan pertanyaan-
pertanyaan terhadap informasi. Selamat mencoba!

SIAPAKAH TEMANMU

Kamu Ditentukan oleh Temanmu

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Pernah dengar lagu Tombo Ati? Salah satu pesan dari lima obat hati
adalah bergaullah dengan orang-orang saleh. Kenapa begitu? Kalau kamu
bandingkan dengan empat obat hati yang lain, bergaul dengan orang
saleh adalah obat yang paling mudah dilakukan.
Bandingkanlah dengan obat hati dari Opick yang lainnya, yaitu membaca
Al-Quran dengan maknanya, berpuasa sunnah, mengerjakan shalat
malam, dan berzikir di malam hari secara khusyuk.
Membaca Al-Quran sangatlah berat, apalagi dengan maknanya segala.
Buktinya, jujur saja, deh, apakah Al-Quran yang ada di kamarmu itu
pernah dibaca? Berpuasa sunnah juga susah, selalu saja ada alasan untuk
tidak berpuasa. Yang ketiga dan keempat adalah yang paling susah-pada
malam yang dingin saat sedang asyik tidur atau menonton sepak bola,
kamu diminta shalat malam dan berzikir. Namun, obat berteman dengan
orang saleh sangatlah gampang. Apalagi, biasanya orang-orang yang
saleh adalah orang-orang yang lembut dan baik hati.
Kenapa berteman dengan orang saleh menjadi obat bagi hati?
Berteman dengan seseorang berarti terus-menerus bersama dengan dia,
saling membantu, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Melalui keakraban dalam waktu yang lama dengan seseorang, kamu akan
terpengaruh dan menjelma seperti dia.
Sewaktu SMP, tentu kamu pernah disuruh praktik fisika tentang induksi
magnetik. Teori ini mengatakan bahwa benda-benda tertentu dapat
dipengaruhi dengan cara tertentu sehingga ia menjadi bersifat seperti
magnet. Sifat magnet salah satunya adalah dapat menarik benda-benda
lain.
Pada praktikum itu, kamu diminta menggosok-gosokkan penggaris
plastikmu ke rambut kepala. "Gosokkan dalam gerak teratur!" begitu
perintah guru fisikamu. "Lalu, coba dekatkan permukaan penggaris
plastikmu pada serpihan kertas yang sudah tersedia sebelumnya."
Kamu pun mendekatkan penggaris itu dan ajaib, kertas-kertas itu
terangkat mengikuti gerak penggaris. Serpihan kertas itu seperti
menari-nari, tertarik oleh gerak penggaris plastikmu. Hal yang sama
kamu temukan pada besi. Bila besi digosokkan atau sering bersentuhan

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

dengan magnet, lama-kelamaan ia akan bersifat seperti magnet: dapat


menarik benda-benda peng-hantar.
Berteman pun memiliki rumusan yang sama. Semakin sering berdekatan
dengan seseorang, kamu akan menjelma seperti dia. Hukum ini
dibicarakan secara serius oleh filsuf Mullashadra.
Tentu saja, ada syarat-syarat khusus yang membuat kamu dapat
terserap menjadi seperti temanmu. Syarat itu adalah ketulusan,
kejujuran, dan keadilan. Nah, berteman dengan orang saleh
tentu dapat menjadi obat hati. Terus berdekatan dengan orang saleh
akan membuat kamu mendapatkan pancaran kesalehannya yang membuat
hati kamu terus-menerus tenteram.
Selama kuliah, carilah teman yang membuat kamu merasa tenteram dan
dapat memberi kamu pancaran kesalehan. Temanmu menentukan siapa
diri kamu. Melalui temanmu, kamu menemukan siapa dirimu. Tentu saja,
bila kamu tulus, tak mengukur pertemanan berdasar untung-rugi sesaat;
jujur, berarti kamu tidak mendekati seseorang demi memanipulasi dia;
dan adil, apa yang kamu dapatkan, dia pun akan mendapatkannya atau
memberikan sesuatu sesuai dengan porsinya.
Kata saleh memiliki arti yang cukup menarik. Kira-kira, arti saleh adalah
"yang baik dan memperbaiki". Teman yang saleh berarti teman yang baik
(bagi dirinya) dan (mau dan mampu) memperbaiki orang lain, yaitu kamu.
Mari, kita mengenali jenis-jenis temanmu berdasarkan kebiasaan
tindakan mereka. Ada dua jenis tindakan yang menjadi ciri utama amal
saleh, yaitu baik dan memperbaiki. Baik artinya ia baik bagi diri-nya
sendiri-ia terus-menerus memperbaiki seluruh sikap dan emosinya.
Memperbaiki artinya ia baik bagi orang lain-ia berusaha menyenangkan
dan membahagiakan orang lain.
Nah, mari kita lihat kuadrannya!
[ inzomnia: kuadran tidak ditampilkan, download versi djvu atau beli
buku aslinya :) ]
Berdasarkan tabel kuadran teman itu, kamu bisa menilai orang-orang di
sekitarmu. Namun, kamu harus menghindari jebakan kemiripan antara
keempat kuadran ini.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Teman yang saleh, sepintas lalu, mirip dengan teman Yes Man. Keduanya
memiliki keinginan membuat orang lain bahagia. Perbedaannya, teman
saleh membahagiakan orang lain dengan ketulusannya. Ia seperti
matahari-ia menyinari karena ia memang bercahaya. Sementara teman
yang Yes Man, berusaha mengada-ada. Ia mau tampil sedemikian
menarik agar mendapatkan teman. Teman yang Yes Man adalah teman
yang sangat kesepian dan mereka bisa berubah menjadi teman saleh
dengan syarat ia mulai memedulikan dirinya.
Sementara, teman yang egois dan teman yang bukan teman, sama-sama
memiliki kemiripan tidak peduli pada orang lain. Mereka terkurung oleh
dirinya sendiri. Bedanya, teman yang egois membuat kerajaan sendiri
dengan dasar kesombongan bahwa dirinya tidak membutuhkan siapa pun.
Teman egois merasa sudah cukup sempurna dan orang lain hanya datang
untuk mengganggu.
Teman yang bukan teman juga mengurung dirinya karena rasa putus asa.
Rasa putus asa yang luar biasa membuatnya mendendam pada siapa pun
yang terlihat baik. Ia merasa tersinggung terhadap kesuksesan orang
lain. Karena itu, ia ingin mencelakakannya.
Temanmu adalah Modalmu
"Manusia merasa kesepian karena mereka membangun tembok dan
bukannya jembatan." (Anonim) Pepatah ini harus kamu baca dengan
saksama. Tembok pembatas akan membuat kamu kesepian. Sebaliknya,
jembatan akan membuat kamu memiliki banyak teman. Kamu memang
raja di kamarmu. Namun, jangan biarkan diri kamu menjadi raja yang
lalim. Kamu harus menjadi raja yang memiliki banyak teman, raja-raja
lain yang menguasai kerajaan kamar kecilnya.
Menolak mereka agar tidak membuat kamarmu jadi pasar tetap harus
dilakukan. Namun, lakukan dengan cara yang sopan. Soalnya, cara yang
kasar sama dengan membangun tembok penghalang antara kamu dan
temanmu, maka gunakan cara yang lembut.
Cara kamu memperlakukan teman dapat mengasah kecerdasan emosi
(EQ). Kecerdasan emosi ini adalah cara kamu mengelola emosi secara
tepat. Kalau kamu pemarah, pemalu, terlalu arogan, egois, atau terlalu

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

mengalah; semua itu menunjukkan kebodohan emosi. Kecerdasan emosi


akan menunjukkan bagaimana cara kamu mengendalikan perasaanmu di
tengah orang lain atau bagaimana mengendalikan keinginanmu di tengah
sejumlah tantangan.
Kecerdasan emosi adalah kepekaan mengenai waktu yang tepat,
kepatutan secara sosial, dan keberanian untuk mengakui kelemahan,
menyatakan dan menghormati perbedaan. Melalui kecerdasan ini,
kamu akan mendapatkan pengetahuan mengenai diri kamu sendiri,
kesadaran diri, kepekaan sosial, empati, dan kemampuan untuk
berkomunikasi secara baik dengan orang lain.
Berteman akan mengasah kecerdasan emosimu. Karena saat berteman,
kamu akan mengenali diri kamu, misalnya, ternyata ada beberapa sikap
dan sifatmu yang disenangi orang lain. Begitu kamu mengenali ada sifat
buruk pada dirimu, kamu harus segera mengubahnya.
Namun, tidak semua sifatmu yang dianggap buruk oleh orang lain harus
kamu ubah. Kamu tetap harus menyaringnya karena kamulah yang
menjadi raja bagi dirimu. Sebagai raja, kamu bukanlah pelayan yang
terus-menerus membuat orang lain senang.
Melalui berteman, kamu jadi paham bagaimana karakter orang per
orang. Si A karakternya pemarah. Kepadanya kamu harus berhati-hati,
jangan sampai menyinggung perasaannya. Si B orangnya pemalu, maka
kamu harus membesarkan hatinya dan seterusnya.
Kenalilah teman-temanmu, catat karakternya, catat kebiasaannya,
kenali bagaimana cara mengendalikannya (biasanya, kelemahan orang
adalah apa yang paling disenanginya); kemudian buatlah catatan
mengenai apa yang bisa kamu lakukan terhadap mereka.
Pengetahuan kamu tentang karakter teman-temanmu akan menjadi
modal saat kamu hidup di tengah masyarakat. Karakter manusia hampir
sama satu sama lain. Jadi, kalau memiliki catatan ihwal karakter teman-
teman, kamu memiliki modal untuk mengenali karakter orang lain. So,
jadikan teman-temanmu sebagai jembatan untuk mengenali diri dan
karakter manusia secara umum.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kamu harus membangun jembatan, bukannya dinding pemisah; barulah


kamu dapat membangkitkan kecerdasan emosimu. Berempati adalah
salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan emosimu. Empati
adalah kemampuan untuk memahami cara orang lain melihat dan
merasakan pelbagai hal. Empati adalah memandang dengan perasaan
orang lain. Andaikan kamu menjadi dia, itulah rumus empati. Melalui
empati, kamu akan memahami kenapa si A jadi pemarah dan si B jadi
pemalu. Melalui empati juga, kamu akan lebih
Empati adalah cara mengembangkan kedua telingamu dan menutup satu
mulutmu yang kadangkala terlalu bawel. Empati adalah lebih banyak
mendengarkan-lebih dulu mendengarkan- sebelum memberikan penilaian.
Jadilah telinga bagi teman-temanmu, sesekali bolehlah berkomentar.
Kalaupun berkomentar, kamu harus berbicara sesuai dengan perasaan
dia.
Empati yang baik akan menghasilkan sinergi. Apa itu sinergi? Uraian
Sean Coveye cukup menarik untuk digunakan.
Kompromi berarti 1+1=114
Kerja sama adalah 1+1=2
Sinergi itu 1+1=3 atau lebih
Sinergi adalah kerja sama yang kreatif, seluruhnya lebih besar daripada
jumlah bagian-bagiannya.
Ketika kamu berteman, pastilah ada kerja sama dengannya. Dia punya
satu hal, kamu juga punya satu hal. Keduanya disatukan dan
menghasilkan sesuatu yang baru. Jika 1+1=1, ini berarti hubungan yang
egois. Hanya ada satu yang menang, temanmu dikalahkan. Kalau
berkomunikasi menggunakan cara seperti ini, kamu akan ditinggalkan
teman-temanmu. Mereka merasa dijajah, dibungkam, dan tidak merasa
mendapatkan sesuatu yang baru darimu. Kamu harus mencoba memberi
milikmu kepadanya, tidak hanya meminta.
Kemudian, rumus 1+1=114. Ini namanya kompromi. Kamu memberikan
sebagian dari diri kamu
pada dia dan dia pun begitu. Ini lebih baik daripada sikap egoistik,
namun kurang memberikan banyak manfaat.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Bagaimana dengan 1+1=2? Ini namanya kerja sama. Kamu (pendapat,


keyakinan, cita-cita) digabungkan menjadi satu kesatuan dengan
temanmu. Sinergi adalah 1+1=8 atau 16 atau bahkan 1.600. Ini bukan
penjumlahan, melainkan kerja sama kreatif yang menghasilkan manfaat
yang lebih besar.
Temanmu bisa saja teman dari kuadran 1, namun ia tidak akan banyak
memberi manfaat padamu bila kamu tidak melakukan sinergi dengannya.
Dekati dia dan bekerja samalah untuk tidak hanya membuat potensi
kalian berdua tidak terhambat. Lebih dari itu, jadikanlah gabungan dua
potensi menjadi satu kekuatan baru yang menghasilkan manfaat-
manfaat baru yang tak terduga sebelumnya.
Kamu adalah hasil sinergi kedua orangtuamu. Hasilnya adalah
kamu+ayahmu+ibumu. Sinergi kedua orangtuamu tidak hanya
menghasilkan kamu, melainkan menghasilkan perubahan kesadaran lelaki
biasa menjadi seorang ayah dan kesadaran wanita biasa menjadi seorang
ibu.
Namun, sinergi ini tak bisa dilakukan dengan mudah, kecuali kamu
belajar untuk terus memberikan empatimu. Belajar menggunakan telinga
lebih dahulu; belajar untuk lebih banyak mendengarkan, bukan
memaksakan apa yang kamu yakini benar.
Percayalah, semakin banyak kamu bersinergi dengan teman-temanmu,
semakin banyak kesenangan yang akan kamu raih. Lebih dari itu, masa
depanmu juga ditentukan oleh sinergi yang kamu lakukan selama kuliah.

Tips dari Sean Covey: Mewujudkan Sinergi

RENCANA TINDAKAN

-DEFINISIKAN MASALAH ATAU PELUANGNYA


Merumuskan masalah apa yang akan disinergikan dan mengukur peluang
keberhasilannya.

-jalan mereka

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Berusaha memahami terlebih dahulu ide-ide orang lain.

-jalan saya
Berusaha untuk dipahami dengan mengutarakan ide-idemu.

-urun rembuk
Menciptakan kemungkinan dan ide-ide baru.

-jalan yang terbaik


Mencari solusi terbaik.

Selamat bersinergi!

Waktu Luang

Setelah kuliah, mengikuti aktivitas ekstra, mengobrol bareng teman,


jalan-jalan, dan mengerjakan pekerjaan rumah (mencuci, menyapu, dan
lain-lain); kamu masih punya banyak waktu luang. Pepatah menyatakan,
"Keberhasilan seseorang bergantung pada bagaimana ia mengatur waktu
luangnya!"
Untuk apa waktu luang itu? Pada bagian awal, kamu telah membaca
bahwa saat-saat tertentu kamu butuh sendirian, tanpa orang lain. Kamu
membutuhkan waktu pribadi yang kamu gunakan untuk menyapa dirimu,
mengenali emosimu, dan memperbaiki semangatmu dalam perjalanan
hidup
ini. Salah satu fungsi dari waktu luang adalah untuk mengasah
gergajimu.
Bila kamu seorang tukang kayu, kamu tak bisa menghabiskan seluruh
waktumu untuk menggergaji kayu. Sesekali, kamu harus berhenti untuk
memeriksa gergajimu dan mengasahnya agar ia tetap tajam. Bila terus
dipakai, gergaji itu akan patah atau tumpul. Akhirnya, gergaji itu tak
bisa lagi kamu gunakan.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Kamu tentu saja bisa membeli gergaji baru untuk menggantikannya,


namun itu tidak berlaku bila gergaji itu adalah kesadaran dan tenaga
kamu. Gergaji patah bisa diganti; namun bila kesadaran macet atau
stres, kamu harus memperbaikinya dari dalam. Ini membutuhkan waktu
yang tak sebentar. Makanya, jangan karena mengejar setoran, lantas
kamu tak peduli pada kesehatan tubuhmu sendiri atau kamu lupa untuk
menyenangkan pikiranmu.
Waktu luang sangat penting untuk mengasah gergaji atau untuk
menambah kemampuanmu. Segala sesuatu yang digunakan terus-
menerus akan aus, demikian juga pikiran, tubuh, dan kesadaranmu.
Inilah hal terpenting dari tersedianya waktu luang.
Kapan kamu bisa menemukan waktu luang?
Waktu luang tidak datang begitu saja. Ia ada bergantung pada penilaian
kamu mengenai "mana yang urgen (mendesak)" dan "mana yang penting".
"Yang penting" merupakan hal-hal yang paling penting bagi kamu,
kegiatan-kegiatan utama kamu, dan yang berkontribusi terhadap
tercapainya misi
serta sasaranrnu. "Yang mendesak (urgensi)" merupakan hal-hal
menekan yang menuntut perhatian agar segera dilaksanakan.
Kadang-kadang, kamu berada pada suatu situasi yang begitu terdesak.
Semuanya harus diselesaikan sekarang juga. Saat itu, kamu merasakan
kiamat kecil. Kamu panik dan hasil akhirnya bisa ditebak, kamu tidak
bisa menyelesaikan pekerjaanmu.
Namun, ada pula orang yang justru dalam keadaan terdesak sanggup
mengerjakan sesuatu secara baik. Ini dinamakan kecanduan urgensi.
Jalan tengahnya adalah bila kamu sanggup memilah dan memilih, mana
yang mendesak dan mana yang tidak. Agar kamu tahu bagaimana cara
mengatur dirimu dalam waktu, lihatlah indeks urgensi berikut.

Indeks Urgensi

Lingkarilah nomor pada deretan angka yang paling dekat


menggambarkan perilaku atau sikap yang biasa pada kamu, sehubungan

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

dengan pernyataan-pernyataan yang terdapat pada lajur kiri (0=Tidak


Pernah [T]; 2=Kadang-Kadang [K]; 4=Selalu [S].

1 Dalam keadaan tertekan, saya bisa melakukan sesuatu secara baik. T-


K-S
2 Saya sering menyalahkan tekanan dan luar diri atas kegagalan saya
dalam memanfaatkan waktu guna melakukan introspeksi diri secara
mendalam. T-K-S
3 Saya sering dibuat jengkel oleh kelambanan orang dan hal-hal di
sekitar saya. Saya benci menanti dan berdiri menunggu giliran. T-K-S
4 Saya merasa bersalah kalau hari libur cuti dan menganggur tanpa
pekerjaan. T-K-S
5 Sepertinya, saya selalu buru-buru berpindah dari. satu kejadian ke
kejadian lain. T-K-S
6 Sering kali, saya. menyuruh orang menyingkir agar saya dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan. T-K-S
7 Kalau sedang ada pekerjaan, saya merasa cemas kalau saya lepas
kontak dengan pemberi pekerjaan. T-K-S
8 Saya sering sibuk memikirkan satu hal ketika sedang melakukan hal-
hal lain. T-K-S
9 Saya berada dalam situasi prima ketika sedang menangani situasi
krisis. T-K-S
10 Kegairahan yang muncul dari ketegangan saat berada dalam krisis
terasa lebih memuaskan daripada mengerjakan suatu pekerjaan secara
bertahap. T-K-S
11 Untuk menangani masalah mendesak (krisis), saya sering
memboroskan waktu yang sungguh bermakna dengan orang-orang yang
penting dalam hidup saya. T-K-S
12 Saya mengendalikan bahwa orang lain pasti memahami bila saya
terpaksa mengecewakan mereka atau membiarkan hal-hal tak terurus
agar saya dapat menangani masalah-masalah mendesak. T-K-S
13 Saya selalu berupaya menangani suatu krisis untuk memberi suatu
makna atau tujuan pada hidup saya. T-K-S

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

14 Saya sering makan sambil bekerja. T-K-S


15 Saya terus menerus berpikir bahwa suatu hari nanti, saya dapat
melakukan, apa yang saya ingin laku kan. T-K-S
16 setumpuk pekerjaan yang berhasil saya bereskan membuat saya
merasa sepertinya saya ini sungguh prodviktif. T-K-S
0-25 Pola pikir urgensi rendah (tak ada satu pun pekerjaan yang
mendesak).
25-45 Pola pikir urgensi kuat.
46 + Kecanduan urgensi.

Setelah menyelesaikan indeks urgensi ini, jumlahkanlah angka yang kamu


lingkari untuk mendapatkan jumlah total dan ukurlah diri kamu dengan
rumus ini.
Nah, kamu ada di level mana? Jujurlah! Melalui kejujuran, kamu dapat
menemukan kebiasaan burukmu, lalu segera bisa mencarikan cara
penyelesaiannya. Jujur membuat kamu bisa menemukan kebiasaan
burukmu yang (misalnya) kecanduan urgensi. Penyakit ini membuat kamu
terus-menerus panik dan merampas waktu kamu untuk bersenang-
senang atau santai. Agar lebih jelas, kamu bisa membaca kuadran waktu
ini. Kuadran waktu ini disusun berdasarkan "apa yang mendesak" dan
"apa yang penting".

Jenis-jenis Pengaturan Waktu

Apakah kamu berada dalam kuadran 4? Atau kuadran 1 dan 3? Marilah


kita lihat bagaimana
karakteristik dari masing-masing kuadran!

Kuadran 1 (Orang yang Suka Menunda-nunda)

Bila berada di kuadran 1, kamu kehilangan kesadaran mana yang penting


dan mana yang mendesak.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

PR tentulah penting, namun karena kamu anggap akan dikumpulkan


minggu depan; PR itu kamu biarkan. "Nanti sajalah," begitu katamu.
Akhirnya, kamu mengerjakan PR malam hari pada hari pengumpulan.
Hasilnya pastilah acak-acakan. Ciri utama dari kuadran ini adalah
menunda-nunda sampai akhirnya, melupakan mana yang penting dan
mendesak.
Bila berada pada kuadran ini, kamu akan membiarkan pakaian kotor di
kamarmu itu menumpuk. Kamu merasa terlalu sibuk sehingga lupa
mengembalikan buku atau VCD pinjaman. Moto orang pada kuadran ini
adalah, "Saya akan berhenti menunda-nunda-Nanti!"

Kuadran 3 (Orang yang "Yes Men")

Bila berada pada kuadran 3, kamu adalah orang yang berusaha keras
agar orang lain senang dan berusaha menanggapi semua keinginan
mereka. Orang pada kuadran ini sering menganggap kepentingan orang
lain sebagai sesuatu mendesak yang harus dikerjakan. Kalau ada teman
yang datang ke kamarnya, ia akan mengajak begadang. Saat itu, kamu
meninggalkan apa yang penting dan mendesak bagi dirimu sendiri. Kamu
takut mengecewakan orang lain. Bila berada di kuadran 3
ini, kamu akan menjelma sebagai orang plinplan. Satu waktu, kamu punya
rencana ini. Beberapa saat kemudian, kamu berubah pikiran karena
orang lain mengajak kamu melakukan rencana lain.

Kuadran 4 (Orang yang Pemalas)

Ini kuadran yang paling bahaya. Kuadran ini diisi oleh orang yang
mengerjakan secara serius hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan
tidak mendesak. Kamu berada di kuadran ini bila kamu terlalu banyak
tidur, terlalu banyak main game, terlalu banyak menonton teve (bahkan
film yang sudah kamu tonton sekalipun).
Inti kesalahan dari penghuni kuadran 1, 3, dan 4 adalah ketidakmampuan
membedakan mana yang penting dan mana yang mendesak. Begitu

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

kegiatan mendesak dianggap biasa-biasa saja, kegiatan itu akan menjadi


bom waktu yang tak tertahankan begitu waktunya tiba. Begitu kegiatan
penting dianggap sepele, kamu akan kehilangan banyak hal yang
berharga. Maka, kamu harus mencoba meloncat ke kuadran 3.

Kuadran 2 (Tahu Menempatkan Prioritas)

Inti dari kuadran 2 adalah kamu tahu mana kegiatan yang penting dan
mana yang tidak penting. Mana kegiatan yang mendesak dan mana yang
biasa-biasa saja. Coba, deh, kenali kegiatan kamu. Bila melihat kuadran
tadi, kamu akan menemukan empat jenis pekerjaan, yaitu:
a. pekerjaan penting yang tidak mendesak;
b. pekerjaan tidak penting yang mendesak;
c. pekerjaan tidak penting yang tidak mendesak;
d. pekerjaan penting yang mendesak.

Sebaiknya, kamu dapat mengenalinya satu per satu. Orang yang berdiam
di kuadran 2 adalah orang yang sanggup memilih untuk mendahulukan
pekerjaan yang penting secara bertahap sehingga pekerjaan tidak
mendesak dirinya. Ia bisa leluasa mengerjakan suatu pekerjaan sesuai
waktu dan kepentingannya.
Kamu bisa menjadi manusia di kuadran 2 bila belajar menghentikan sifat
menunda-nunda, belajar berkata tidak pada ajakan orang lain, dan
berhenti bersifat malas-malasan. Soalnya, seluruh sikap kuadran 1, 3,
dan 4 ini memiliki efek yang cukup berbahaya bagi kamu.

Efek Kuadran 1
Kamu jadi gampang stres, sering mengalami kecemasan, kelelahan, dan
prestasi kamu biasa-biasa saja.

Efek Kuadran 3
Memiliki reputasi sebagai "tukang" menyenangkan orang lain, kurang
disiplin, dan disepelekan teman-temanmu.

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Efek Kuadran 4
Kamu jadi kurang memiliki
tanggung jawab, memiliki rasa
bersalah ketika gagal, dan ke-
malasan yang tidak ketulung-
an.

Bila berada dalam kebiasaan kuadran 2, kamu akan menjadi orang yang
bisa mengendalikan dirimu sendiri. Kamu akan benar-benar menjadi raja
bagi dirimu sendiri.
Pertanyaan-pertanyaan

1. Kenalilah hal-hal yang paling membuang waktumu.

Apakah kamu sungguh perlu mengobrol 2 jam di telepon, chatting


sepanjang malam, atau nonton siaran ulang telenovela (atau sepak bola)?
Yang paling membuang waktuku adalah ...........
.........

2. Apakah kamu tukang menyenangkan orang lain,


yang mengatakan "YA" terhadap segala hal yang diinginkan orang lain?
Kalau begitu, cobalah berlatih untuk berkata, "TIDAK"!

3. Kalau kamu punya ujian penting pada minggu


ini, janganlah menunda-nunda hingga satu hari sebelumnya untuk
belajar. Belajarlah sedikit demi sedikit pada setiap harinya.

4. Ingat-ingatlah suatu rencana yang selama ini telah kamu tunda,


padahal sangat penting bagi dirimu. Jadwalkan waktu untuk kamu
laksanakan pada minggu ini.
Hal-hal yang aku tunda selama ini.................

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

KAMPUS KEEMPAT

CARA MENANGANI PERUBAHAN RUTE

Kini, kamu siap melakukan perjalanan, seluruh bekal sudah disiapkan.


Bekal yang dimaksud bukanlah sejumlah benda-benda seperti makanan,
uang, dan selimut. Bekal perjalanan dirimu itu adalah sejumlah cara
pandang yang jernih mengenai siapa dirimu, siapa temanmu, apa itu
kuliah, bagaimana mengatur waktu, dan bagaimana mengatur kerajaan
kecil kamarmu. Semua cara pandang baru itu adalah bekalmu.
Kini, kamu bisa melakukan perjalanan dengan penuh keyakinan. Kamu
sudah tahu arah. Kamu juga sudah memahami bagaimana menjaga diri
selama dalam perjalanan. Bekalmu, pemahaman baru itu, akan menjaga
kamu bila selama perjalanan ada orang yang mau memanipulasimu.
Sekarang, segeralah lakukan perjalanan, sebelum terlambat!
Oya, ada yang terlupa. Manusia tidak pernah lepas dari keraguan. Ada
banyak orang yang tiba-tiba saja memutuskan jalur perjalanannya.
Mulanya ia hendak ke kanan, lalu karena pikiran tertentu, ia ragu akan
pilihannya dan memutuskan untuk berhenti dan memilih jalur lain.
Bila mengalami hal seperti ini, cobalah berhenti sejenak, merenung, dan
menimbang-nimbang secara jernih. Bisa jadi, keputusanmu untuk
mengubah jalur perjalanan berasal dari dorongan emosionalmu belaka,
oleh rasa iri melihat orang lain merasakan kebahagiaan justru karena ia
berbeda
arah perjalanan denganmu. Kamu mengubah jalur perjalanan mungkin
juga karena takut mengalami kegagalan. Biasanya, ini bersumber dari
pengalaman orang terdahulu yang memiliki cita-cita yang sama dan gagal.
Berhentilah sejenak, pikirkanlah! Tunda keputusanmu untuk berhenti.
Tanyakan pada dirimu sendiri, seserius apa keinginanmu untuk pindah
jalur? Apakah semua risiko sudah dihitung dengan baik? Apakah tidak
terlambat bila harus pindah rute? Lakukan riset kecil pada dunia pilihan
barumu itu, benarkah seperti yang kamu bayangkan bahwa ia memberi
akhir yang bahagia atau hanya isu belaka?

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Perompak-perompak Masa Depan

Memang, selalu saja ada perampok yang akan menghadang perjalanan


siapa pun, juga perjalanan kamu saat ini. Perompak itu akan
memprovokasi agar kamu menyerah dan tidak meneruskan perjalananmu.
Bila kamu tetap teguh dalam niat awal, perompak itu akan membuat
kamu ragu akan peralananmu. Ia akan mengajukan sejumlah cerita
mengenai kegagalan orang sebelum kamu, orang yang memiliki rute
perjalanan yang sama.
Perompak perjalananmu lahir dari senior-senior-mu. Mereka adalah (1)
senior dari disiplin ilmu yang berbeda dengan pilihanmu, mereka berhasil
dengan disiplin ilmunya; (2) senior dari disiplin ilmu yang sama denganmu
dan mereka mengalami masa
sarjana yang suram. Begitu kamu menemukan dua fakta ini, muncullah
perompak dari dalam dirimu, "Pilihanmu salah! Mendingan, kamu pindah
jurusan atau berhenti saja, deh!" Seruan perompak itu semakin hari
semakin kuat dan kamu bisa saja menyerah kalah.
Bila kamu berhadapan dengan perompak seperti ini, hadapilah dengan
tenang. Jangan langsung mengiyakan, jangan langsung percaya padanya.
Tugas perompak memang memisahkan kamu dari kafilah. Begitu
terpisah, saat itu kamu menjadi sasaran empuk baginya. Bila kamu
berhadapan dengan perompak seperti ini, kembalilah membuka jawaban
sebelumnya, mengenai pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Apakah yang ingin kamu miliki (to have) dalam hidup?


2. Bila telah memilikinya, apa yang ingin kamu lakukan (do) dalam hidup
kamu?
3. Ingin menjadi manusia seperti apa kamu kelak (be)?

Bacalah jawaban-jawabannya, lalu hubungkan dengan jurusan baru yang


akan kamu pilih itu. Melalui cara ini, kamu akan memahami apa yang
harus kamu lakukan. Misalnya, kamu akan menemukan kesadaran bahwa

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

pilihan kamu sekarang inilah yang paling sesuai dengan apa yang kamu
inginkan atau sebaliknya.

Rumput Tetangga Terlihat Lebih Indah

Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih indah. Begitupun dengan


keberhasilan. Ketika kamu melihat keberhasilan orang, memang selalu
menggiurkan, seraya membuat kamu berpikir singkat. Kamu berkata, "Ia
berhasil karena jurusannya menjanjikan masa depan! Sementara jurusan
yang saya pilih sama sekali tidak menjanjikan masa depan!"
Padahal, keberhasilan seseorang bukan terletak pada ijazah.
Keberhasilan seseorang terletak pada kemampuan dirinya. Lagian, kita
sudah sepakat bahwa keberhasilan seseorang di perguruan tinggi
ditentukan oleh banyak faktor. Ijazah bukan satu-satunya faktor.
Keberhasilan seseorang bisa jadi karena ia memiliki kepribadian dan
relasi yang luar biasa.
Lagi pula, belum tentu apa yang kamu anggap menyenangkan, juga
menyenangkan. Kamu hanya memandangnya dari luar, seperti yang kamu
lakukan saat mengamati akuarium. Ikan warna-warni berenang dengan
tenang di dalam akuarium. Semuanya tampak tenang tanpa masalah.
Sesekali, kamu mungkin merasa iri pada ketenangan ikan. Tapi, tontonlah
film Finding Nemo, salah satu ikan yang ada di dalam akuarium sana bisa
jadi ikan anak-anak yang terpisah dari ibunya. Ia kangen dan ketakutan.
Ia ingin bertemu dengan ibunya. Ia mungkin bercucuran air mata, namun
karena setiap air matanya langsung bercampur dengan air di
sekitarnya, kamu tak melihat tetesan air mata itu. Simpulannya, apa
yang kamu anggap indah, belum tentu indah; apa yang kamu anggap
menyenangkan, belum tentu juga mudah kamu dapatkan.
Kalau merasa iri, yang perlu kamu lakukan adalah istiqamah. Bersabarlah
pada jalan yang sedang kamu tempuh. Keberhasilan adalah bila kamu tak
menghentikan langkahmu. Kegagalan dan keberhasilan bergantung pada
satu langkah saja. Bila bergerak satu langkah lagi, kamu mungkin

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

berhasil. Sebaliknya, bila mundur satu langkah karena rasa iri, kamu
pasti mengalami kegagalan.
Istiqamahlah! Tetaplah pada jalanmu, pada tekad awalmu!
Ini ada beberapa tips yang bisa membantumu untuk tetap beristiqamah
dalam tujuan kuliahmu.
Tips 1: Menyemangati dan Memuji Diri Sendiri
Perlu kamu lakukan untuk memercayai diri sendiri. Saat kamu merasa
percaya diri dan yakin, akan lebih mungkin melihat hasil yang positif.
Jika belum percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu adalah seorang
pejalan yang punya tujuan berharga, berpura-puralah bahwa kamu
adalah pejalan seperti Sinbad. Ia pejalan yang akan menemukan harta
karun di depan sana. Mengapa? Meragakan diri sendiri membuat kamu
takut mencoba.
Saat meramalkan kegagalan, besar kemungkinannya kamu menyerah
karena pikirmu kamu sudah mengetahui hasilnya. Sebaliknya, saat
meramalkan keberhasilan, kamu mungkin mengerahkan upaya terbaik
dan mencapai tujuan yang telah kamu tentukan.
Untuk melihat diri dalam keadaan terbaik, tulislah sepuluh hal positif
tentang dirimu. Pelajari daftar itu dan simpan di mana pun agar kamu
dapat melihatnya setiap hari. Sehingga setiap kali kamu melihatnya,
akan muncul dorongan rasa percaya diri. Setiap hari, katakan pada diri
sendiri bahwa kamu kreatif, pintar, dan punya potensi hebat. Memuji
diri sendiri dan sungguh-sungguh percaya bahwa kamu memiliki sesuatu
untuk dikatakan, akan mendorongmu terus melangkah.
Kemudian, teruslah menghibur diri sehingga kamu selalu termotivasi.
Dorong dan puji dirimu! Yakinlah akan dirimu! Itu akan membantumu.
Kumpulkan dan simpan sejumlah pujian yang pernah kamu dapatkan dari
orang lain. Bahkan, kamu dapat membuat sebuah daftar hal baik yang
dikatakan orang tentangmu dalam beberapa tahun ini. Misalnya, seorang
temanmu bilang, "Kamu yang terbaik! Denganmu aku merasa tenang!"
atau ibumu bilang, "Kamu anak terbaik yang pernah kumiliki." Tulislah
semuanya. Namai kumpulan ini sebagai "Antologi pujian atas diri" atau

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

apa saja. Saat kamu merasa kecewa atau ragu-ragu, ambil daftar ini dan
ingatkan dirimu betapa hebatnya kamu.

Ini ada saran menarik dari Caryn.


- Tulislah surat pada dirimu sendiri atau berpura-puralah surat itu dari
seseorang yang kamu sayangi di dunia ini. Orang ini boleh siapa saja,
nyata atau bayangan, manusia atau bukan. Jika mau, boleh lebih dari
satu orang.
- Penulis surat itu semestinya orang yang mengenalmu dengan lebih
jelas, memercayaimu, dan mencintaimu tanpa syarat.
- Menulis dan membaca surat dapat membantumu merasa lebih percaya
akan kemampuanmu. Kamu bisa melihat contoh surat ini.
Buat saya,
Apa kabar? Kamu kelihatan keren hari ini rambutmu, pakaianmu, dan
semuanya. Kamu tampaknya benar-benar sehat dan bahagia dan ini
membuat saya bahagia karena saya mengharapkan yang terbaik
untukmu. Apa pun kesalahan yang kamu perbuat dalam hidup,
sebenarnya kamu teramat baik di dalam. Saya tahu, kamu sebenarnya
jauh lebih pintar daripada tingkahmu dan kadang-kadang kamu
menyembunyikan idemu karena takut akan apa yang dipikirkan orang.
Saya tahu, kamu juga orang yang sangat baik dan kamu memikirkan
orang lain dengan sungguh-sungguh, khususnya yang kamu sayangi.
Satu hal lagi yang saya ketahui, yaitu kamu penulis yang baik. Ya, kamu!
Saya membaca puisi yang kamu tulis kemarin dan hampir menangis.
Karena itu begitu bagus. Saya juga suka sandiwara yang kamu tulis pada
musim panas yang lalu.
Teruslah menulis! Jangan sampai rasa takut menghentikanmu. Kalau
kamu kesepian, menulislah untuk saya. Saya selalu di sini untukmu.
Salam,
-Saya

Tips 2: Mengalahkan Penghambat Kreativitas

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Pakar kreativitas, Dr. Teresa Amabile, menggambarkan lima


penghambat kreativitas; di antaranya pengawasan, penilaian,
penghargaan, tekanan, dan persaingan. Periksa daftar ini, kamu akan
melihat semua penghambat itu berkenaan dengan penghakiman yang
bersifat memadamkan kreativitas.

Tak ada yang mengesalkan ketimbang sekelompok hakim yang


membuatmu sulit melakukan
apa pun-sulit memulai, sekaligus sulit menghargai yang telah kamu
kerjakan. Setelah kamu mencoba memulai satu pekerjaan, apa yang
terjadi? Adakah suara yang kamu kenal, suara yang tidak begitu
menggembirakan, mengatakan hasil karyamu tidak bagus?
Bagaimana menyingkirkan hakim itu? Caryn menyarankan penyingkiran
hakim dari dalam pikiran penulis, misalnya, sebagai berikut.
- Ambil selembar kertas kosong.
- Setel jam beker selama lima sampai sepuluh menit.
- Tulis pikiran negatif yang muncul di benakmu tentang kebiasaan baru
yang akan kamu mulai, tentang dirimu, tentang hidupmu.
- Tulis sebanyak-banyaknya. Jangan cemaskan tata bahasa, ejaan, tanda
baca, atau akal sehat.
- Jika macet, tulis saja "Tak terpikir ... tak terpikir ... tak terpikir"
sampai kata-katanya muncul di kertasmu.
- Saat waktunya habis, sobek kertasnya hingga jadi serpihan kecil.
Katakan kepada para hakim, "Kalian sudah selesai bicara, tetapi saya tak
butuh kalian lagi!"
- Lemparkan serpihan kertas itu ke tempat sampah atau masukkan ke
WC.
- Kemudian, tariklah napas panjang untuk bersantai.
- Mulailah melakukan kebiasaan barumu.
Tips 3: Mendobrak Hambatan Kreativitas
Salah satu hal yang menghambat kamu adalah terlalu banyak
pertimbangan di dalam kepala kamu. Mau ke sini, sesuatu di kepalamu
bilang, "Jangan! Nanti Mau memulai, ada juga suara di

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

kepalamu, "Nanti sajalah ... kamu, kan, masih capek!" atau "Nantilah ...
semua orang juga begitu!" dan lainnya. Pokoknya, di kepalamu itu seperti
ada hantu yang terus menjagamu tetap berada pada lingkaran
kenyamanan.
Hantu yang terus membuatmu kaku itu bagi Caryn disebut "anjing
penjaga". Begitu kamu memulai sesuatu, anjing penjaga itu melompat
naik turun dan menggonggong. Ada saja yang ia perhatikan. Menurutnya,
pekerjaan awalmu kurang meyakinkanlah, membosankanlah, atau sebagai
tindakan bodoh-pokoknya serbasalah.
Ia bahkan mengancam menggigitmu dan menghalangi langkahmu. "Anjing
pengawas yang menjengkelkan dan anjing pemburu yang kelelahan dan
lambat. Anjing pengawas menginginkan semuanya rapi, teratur,
terlindungi, dan dapat dipertahankan. Anjing pemburu yang kelelahan
hanya ingin berguling-guling dan di-sayangi. Siapa yang dapat
menyalahkan mereka? Keduanya hanya menginginkan kenyamanan dan
keamanan."w
Caryn bilang, kamu harus segera mengatasi anjing itu, kecuali kamu
sudah dengan tepat menerapkan pepatah, "Anjing menggonggong,
kafilah berlalu". Tugas anjing memang meng-
gonggong, tugas kamu sebagai kafilah, ya ... berlalu saja.
Selamat mencoba!

Kepustakaan

Covey, Stephen, Principle Centered Leadership


(terj.), Jakarta: Binarupa Aksara, 1997. Chopra, Deepak, Pemenuhan
Hasrat Seketika
(terj.), Batam: Karisma Publishing Group, 2004. Merrill, A. Roger &
Rebecca R. Merill, First Things
First, (terj.), Jakarta: Interaksara, 2004. _, Kehidupan itu Penting,
(terj.), Jakarta: Interaksara, 2004.

Bambang Q-Anees adalah

Koleksi ebook inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

seorang dosen Filsafat dan Teologi di Jurusan Aqidah Filsafat UIN


Sunan Gunung Djati, Bandung. S1 dan S2-nya dilalui di perguruan tinggi
yang sama dan pada 2000, dia jadi PNS dosen. Jadilah dia pengajar
tetap, lalu hari-harinya pun dipenuhi aktivitas bareng mahasiswanya.
Menulis adalah aktivitas utama yang "terpaksa" dilakukannya dengan
mencuri waktu tidurnya.
Sehari-harinya, ia sering mengenakan jins dan kerap nongkrong bareng
mahasiswanya sambil ngopi dan membincangkan banyak hal. Semua ini
berdasarkan filosofi yang dianutnya; mengajar berarti membantu
mahasiswa untuk menemukan potensi dan kecerdasan dirinya. Filosofi ini
membuatnya sering kehabisan waktu untuk meladeni tingkah polah
mahasiswanya tersebut.
Filsafat mengajarkannya banyak hal. Paling tidak, ia mengajarkan
ketelitian dalam berpikir dan disiplin dalam menjalankan kehidupan.
Dulu, sewaktu baru pertama kali menjadi mahasiswa, dia pernah
mengalami "gegar tradisi". Soalnya, SD dan SMP dia lalui di kampung
yang cukup terpencil di Serang-Banten.
Ketika dia sekolah SMA di kota. Itu pun tetap saja membuatnya
kebingungan, ketika terpaksa harus mandiri di kota besar, Bandung.
Untunglah ada banyak teman baru yang menyelamatkannya.
Buku ini adalah sejumlah catatan dari semua yang pernah dia lakukan
sebagai mahasiswa yang kini dapat menuai hasilnya (alhamdulillah cukup
sukses).

Edit & Convert: inzomnia


http://inzomnia.wapka.mobi

Koleksi ebook inzomnia

Anda mungkin juga menyukai