LAB MIKRO - Fix New Harus Diprint Ya2
LAB MIKRO - Fix New Harus Diprint Ya2
3 Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi adalah laboratorium yang di dalamnya
dilakukan pemeriksaan mengenai mikroorganisme. Di Laboratorium
Mikrobiologi ini disediakan alat-alat/instrument dan reagent/bahan-bahan
kimia yang mendukung dalam analisis dan identifikasi mikroorganisme.
Laboratorium Mikrobiologi terletak di lantai 2 gedung A, Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi terbagi atas dua jenis
sampel, yaitu mikrobiologi klinis dan mikrobiologi lingkungan. Mikrobiologi
klinis adalah pemeriksaan mikrobiologi yang sampelnya berupa
cairan/bahan yang berasal dari tubuh manusia. Sedangkan mikrobiologi
lingkungan adalah pemeriksaan mikrobiologi yang sampelnya berasal dari
bukan manusia, diantaranya adalah air, makanan, minuman dan kosmetik.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat antara lain yaitu
pemeriksaan Mikroskopis TB (Tuberculosis), Pemeriksaan Coliform, Coli
tinja, dan E. coli dengan metode Tabung Ganda dan Angka Lempeng
Total (ALT), Identifikasi Bakteri dan Jamur, Pemeriksaan Parasit (Malaria
dan Filaria) dan Telur Cacing, Kultur Bakteri dan Pemeriksaan Resistensi
Bakteri. Pada saat ini Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat
ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk
menjadi laboratorium rujukan nasional dalam bidang mikroskopis TB
(Tuberculosis). Sebagai Laboratorium Rujukan Nasional, Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat mempunyai kewenangan
untuk memberi tes panel kepada seluruh laboratorium kesehatan di
Indonesia. Jumlah laboratorium kesehatan yang diberikan tes panel terdiri
dari 34 Laboratorium Kesehatan Provinsi, 30 Laboratorium Kesehatan
Daerah Jawa Barat dan 90 Laboratorium Patologi Klinik di seluruh
Indonesia.
107
108
Ruang Mikros-kopis TB
Meja
penerimaan
PINTU MASUK sampel
Ruang Ruang
Cuci
Sterilisasi
Ruang Lab TB Ruang Media &
Reagensia
Ruang Penyimpanan Alat
Manager Teknis
(MT)
Nida Hendriani
Laboratorium Air,
Laboratorium
Laboratorium TB Makanan &
Parasitologi
Wulan Permatasari Minuman
Siti Aida Nuraida
Ida Widaningsih
Laboratorium
Mikroorganisme
Laboratorium Media (MO)
Rukman
Yenny Setiarah, S. ST
Labeling,
Sampel diantar
Pendaftaran Ruang pemberian
ke
Sampel administrasi kode dan
laboratorium
pencatatan
Mikrobiologi
sampel
Penandatanganan
buku ekspedisi
Validasi hasil (bagian
Pembuatan Pengeluaran
oleh Manajer penerimaan hasil)
Laporan Hasil
Teknis
Konsumen
Meliputi parameter:
Tujuan:
Prinsip:
tinja. Pada uji pelengkap menggunakan media plate EMB (Eosin Methylen
Blue) atau ENDO.
Alat:
- Pipet ukur steril 1 mL dan 10 mL
- Rak tabung
- Api bunsen
- Korek api
- Spidol
- Oven
- Inkubator (35-37oC dan 44oC)
- Ose bulat
- Tabung reaksi
- Tabung durham
Media:
- Media Lactose Broth Single dan Double Strength (LBSS / LBDS)
- Media Briliant Green Lactose Broth (BGLB)
- Media Lauryl
- Media EC Broth
- EMB/ENDO Agar
- IMVIC (SIM, MR, VP, dan SC)
- Triple Sugar Iron Agar
Bahan pemeriksaan:
1. Air Bersih
2. Air Badan Air
3. Air Minum
4. Air Limbah
5. Makanan
Kombinasi pemeriksaan:
119
No. Jenis
Seri Tabung Volume Sampel
Pemeriksaan
1. Air Bersih 5 LBDS : 5 LBSS : 5 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
2. Air Badan Air 3 LBDS : 3 LBSS : 3 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
3. Air Minum 5 LBDS : 1 LBSS : 1 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
4. Air Limbah 3 LBDS : 3 LBSS : 3 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
5. Makanan 5 Lauryl : 1 Lauryl : 1 Lauryl 10 mL:1 mL:0,1 mL
Cara Kerja:
1. Uji Perkiraan
a. Sampel dikocok dahulu, jika air dalam botol penuh maka sedikit buang
sisakan sekitar ¼ botol.
b. Sampel ditambahkan ke dalam tabung Lactose Broth Single / Double
(untuk sampel Air) dan tabung Lauryl (untuk sampel Makanan)
sesuaikan dengan seri masing-masing sampel dilakukan secara
aseptis.
c. Inkubasi pada suhu 35-37oC selama 24-48 jam dalam inkubator.
d. Amati hasil positif pada masing-masing tabung kocok secara perlahan
untuk melihat ada tidaknya gelembung gas dalam tabung durham atau
terjadinya kekeruhan.
e. Tabung yang positif dilanjutkan ke Uji Penegasan.
Interpretasi Hasil:
Pelaporan:
- Nilai Indeks MPN Coliform/100 mL
- Indeks bisa 0 sampai dengan 2400
121
Prinsip:
Apabila ada satu sel mikroorganisme yang masih hidup ditumbuhkan
pada media PCA, maka sel tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung secara visual
pada media yang digunakan dan setelah itu diinkubasi pada suhu 36 oC
selama 2x24 jam.
Cara Kerja :
1. Timbang 25 gram sampel kemudian di tambahkan 225 mL BPW,
kemudian hancurkan (jangan sampai membuat plastik bocor).
2. Pipet 1 mL sampel yang sudah di encerkan, masukkan ke dalam
cawan dengan pengenceran 10-1.
3. Pipet 1 mL dari sampel asli, masukkan ke cawan pengenceran
pertama ( 9 mL BPW) lakukan 3 kali.
4. Tambahkan PCA 10 – 15 mL ke dalam masing-masing cawan yang
berisi pengenceran.
5. Buat kontrol PCA dan BPW.
122
2. Pemeriksaan TB
a. Pemeriksaan Mikroskopis
Prinsip:
BTA memiliki lapisan lemak yang sukar ditembus oleh cat, dengan
pemanasan dan pengaruh fenol cat basa fuchsin dapat menembus
lapisan lemak itu. Pendinginan pada proses pencucian akan merapatkan
kembali lapisan lemak. Pada waktu pelunturan dengan asam alkohol
warna merah dari BTA tidak akan dilepaskan sedangkan bakteri yang
tidak tahan asam akan luntur sehingga mengambil warna biru dari
metilen biru.
Cara kerja:
1. Dibuat sediaan dengan cara di ulir, ukuran 2 x 3 cm.
2. Lalu sediaan di fiksasi sebanyak 3x.
3. Kemudian sediaan diteteskan dengan Karbol fuchsin 1%.
123
Interpretasi Hasil
b. Pemeriksaan Kultur
Prinsip:
Setelah spesimen didekontaminasi dengan NaOH dan ditanam pada
media Lowenstein Jensen, Mycobacterium tuberculosis akan tumbuh
124
Cara kerja:
1. Pada tabung media Lowenstein Jensen diberi nomor sesuai dengan
nomor spesimen (1 spesimen ditanam pada 2 botol media Lowenstein
Jensen).
2. Tuangkan dahak ke dalam tabung sentrifus 50 mL. Jika lebih dari 10
mL, pilih 10 mL bagian yang purulent.
3. Tambahkan NaOH 4% sama banyak.
4. Di homogenisasi dengan menggunakan vorteks mixer, kemudian
diamkan pada suhu kamar. Tidak lebih dari 15 menit (jika lebih lama
bakteri akan mati).
125
c. Pemeriksaan Resistensi
Prinsip:
Bakteri Mycobacterium tuberculosis akan dihambat pertumbuhannya
oleh obat-obat anti tuberkulosis pada konsentrasi tertentu sehingga dapat
ditentukan jenis obat yang efektif untuk pengobatan.
- Inkubator
- Safety Cabinet kelas II B
- Tabung centrifuge
126
- Tabung reaksi
- Screw cap
- Bunsen
- Korek api
- Rak tabung
- Pipet 10 mL
- Automatic pipet
Bahan:
- Standar Mac Farland
- Desinfektan
- Aquadest steril
Cara kerja:
1. Ambil kerokan koloni dari media Lowenstein Jensen.
2. Buat suspensi 1,2 =+ 2 mc farland (densitometer).
3. Buat pengenceran dengan menggunakan aquadest steril 4,5 mL.
4. Tanam pada media PNB dan Lowenstein Jensen yang mengandung 7
obat antibiotik.
5. Inkubasi suhu ruang 24 jam jangan tutup terlalu rapat.
6. Setelah inkubasi 24 jam tutup rapatkan lalu inkubasi kembali.
7. Amati setelah 28 dan 42 hari.
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. coli/Coliform dalam air
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, membagikan dan mensterilkan
1) Pra analitik
127
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø16 x 160 mm
- Lactose broth powder
- Aquadest
- Tabung durham
- Autoclave
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 13 gram Lactose broth powder.
2. Masukkan ke dalam gelas kimia.
3. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
4. Masukkan ke dalam tabung reaksi Ø16 x 160 mm yang sudah ada
tabung durhamnya @10 mL, tutup dengan prop karet.
5. Masukkan ke dalam keranjang.
6. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
7. Dinginkan, simpan dalam lemari es.
3) Pasca Analitik
Pelaporan: media jadi
128
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. Coli/Coliform dalam air
Prinsip kerja:
Menimbang, mencampur, melarutkan, membagikan, dan mensterilkan
1) Pra analitik
Alat dan bahan:
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø18 x 180 mm
- Lactose broth powder
- Aquadest
- Tabung durham
- Autoclave
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 26 gram Lactose broth powder, masukkan ke dalam gelas
kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
129
3) Pasca analitik
Pelaporan: media jadi
Pembuatan Media Escherichia Coli Broth (ECB)
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. Coli/Coliform dalam air
Prinsip kerja:
Menimbang, mencampur melarutkan, dan membagikan
1) Pra analitik
a. Alat dan bahan:
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø16 x 160 mm
- Escherichia coli broth (ECB) powder
- Aquadest
- Tabung durham
130
- Autoclave
2. Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 37 gram Escherichia coli broth (ECB) powder, Masukkan
ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Masukkan ke dalam tabung reaksi Ø16 x 160 mm yang sudah ada
tabung durhamnya @10 mL.
4. Tutup dengan prop karet.
5. Masukkan ke dalam keranjang.
6. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
7. Dinginkan, simpan dalam lemari es.
3. Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. coli / Coliform dalam air
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
131
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø16 x 160 mm
- Lauryl Sulfate Tryptose Powder
- Aquadest
- Tabung durham
- Autoclave
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 35,6 gram Lauryl Sulfate Tryptose Broth Powder, masukkan
ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Masukkan ke dalam tabung reaksi Ø16 x 160 mm yang sudah ada
tabung durhamnya @10 mL, kemudian tutup dengan prop karet.
4. Masukkan ke dalam keranjang.
5. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
6. Dinginkan, simpan dalam lemari es.
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai.
Tujuan:
Untuk isolasi E. coli dalam makanan
132
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, mensterilkan dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Pipet volume
- EMB agar powder (CM.0069)
- Autoclave
- Aquadest
- Petri disk
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 37,5 gram media EMB powder, masukkan ke dalam gelas
kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Dipanaskan sambil terus diaduk sampai mendidih.
4. Tutup dengan kertas sampul, ikat pakai tali rami.
5. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
6. Dinginkan sampai suhu berkisar 45 – 500C tuang dalam petri steril (±
20 mL/petri).
7. Dinginkan pada suhu kamar.
133
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk isolasi golongan bakteri Gram negatif
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, mensterilkan dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Pipet volume
- Petri disk steril
- Bacto Mac Conkey agar
- Autoclave
134
- Aquadest
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 51,5 gram media Bacto Mac Conkey agar, masukkan ke
dalam gelas kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Dipanaskan sambil terus diaduk sampai mendidih (larutan menjadi
jernih).
4. Masukkan ke dalam keranjang.
5. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
6. Dinginkan sampai suhu berkisar 45 – 50 0C tuang ke dalam petri steril
(± 20 mL/petri).
7. Dinginkan pada suhu kamar.
8. Masukkan media jadi ke dalam kantong plastik.
9. Lakukan tes sterilitet (5% dari media jadi).
10. Simpan media dalam showcase / refrigerator.
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk isolasi bakteri Vibrio cholerae
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
135
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Pipet volume
- Petri disk steril
- TCBS agar
- Autoclave
- Aquadest
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 88 gram media TCBS agar, masukkan ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Dipanaskan sambil terus diaduk sampai mendidih (larutan menjadi
jernih).
4. Kemudian langsung dituangkan tanpa disterilkan..
5. Dinginkan sampai suhu berkisar 45 – 500C tuang dalam petri steril (±
20 mL/petri).
6. Dinginkan pada suhu kamar.
7. Masukkan media jadi ke dalam kantong plastik.
8. Lakukan tes sterilitet (5% dari media jadi).
9. Simpan media dalam showcase / refrigerator.
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
136
Tujuan:
Untuk isolasi Staphylococcus aureus
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, mensterilkan dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Kaki tiga
- Kasa asbes
- Pipet volume
- Keranjang
- MSA powder
- Petri disk steril
- Autoclave
- Aquadest
- Bunsen
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 111 gram media MSA, masukkan ke dalam gelas kimia.
137
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk pelarut atau pengencer mikroorganisme
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, mensterilkan, dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan teknis
- Botol timbang
- Sendok porselen
138
2) Analitik
Pembuatan larutan Baku (stok) dari garam buffer phosphat
1. Timbang 0,1 gram BPW powder kemudian dimasukkan dalam gelas
kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Dibagikan ke dalam 500 mL lalu di bungkus dan di tutup dengan kertas
sampul, kemudian diikat dengan tali rami.
4. Sterilkan dengan autoclave 121oC selama 15 menit.
5. Dinginkan kemudian di tulis nama, tanggal pembuatan media dan
paraf teknisi.
6. Disimpan dalam lemari es.
3) Pasca analitik
Pelaporan: Reagen jadi
3.3.7 Instrumen
1. Mikroskop Olympus
Prinsip:
Alat ini digunakan untuk benda secara mikroskopis. Untuk
menghidupkan atau mengaktifkan Mikroskop Olympus diperlukan supply
139
Cara Kerja:
1. Letakkan mikroskop Olympus pada permukaan yang stabil dan rata
dan hindarkan dari sinar matahari secara langsung.
2. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga listrik.
3. Tekan tombol “ON”.
4. Atur kekuatan lampu dengan memutar sekrup pengatur intensitas
cahaya.
5. Tempatkan preparat/spesimen yang akan diperiksa pada meja benda.
6. Atur ketinggian meja benda dengan memutar makrometer.
7. Cari bagian dari kaca objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari
dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar
sekrup vertikal dan horizontal.
8. Putar revolving nosepiece pada perbesaran objektif 4x lalu putar
sekrup kasar sehingga meja benda bergerak keatas untuk mencari
fokus.
9. Putar sekrup halus untuk mendapatkan gambaran yang lebih terfokus.
10. Pembesaran mikroskop dapat diubah dengan cara memutar revolving
nosepiece.
11. Perjelas bayangan dengan mengatur condenser pada posisi tertinggi
(cahaya penuh).
12. Tambahkan minyak imersi pada pembesaran 10x100 untuk
memperbesar indeks bias.
13. Turunkan meja benda sampai maksimal, ambil preparat/spesimen
dari meja benda, kemudian posisikan lensa objektif pada perbesaran
4x.
14. Bersihkan lensa objektif pembesaran 100x dengan kertas lensa yang
dibasahi ether alkohol setelah digunakan.
15. Atur intensitas cahaya sampai minimal (sampai mati).
140
Prinsip:
Dengan kecepatan tinggi sekitar 50.000 - 20.000 rpm. Mayoritas
dilengkapi dengan sistem pendingin. Dengan adanya sistem pendingin
membuat sampel tetap terjaga suhunya selama sentrifus bekerja sehingga
sampel makin terjaga dan terhindar dari kerusakan.
Cara kerja:
1. Persiapkan sampel larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
dalam wadah yang sesuai.
2. Nyalakan cetrifuge dan tekan tombol open untuk membuka penutup
centrifuge.
3. Masukkan larutan sampel ke dalam setiap lubang pada rotor
centrifuge.
4. Tutup penutup centrifuge serta atur waktu dan kecepatan rotasi yang
diperlukan.
5. Tekan tombol on dan centrifuge akan bekerja memurnikan sampel
larutan.
6. Tekan tombol open lalu ambil sampel larutan dengan posisi yang
bersilangan pula agar seimbang.
7. Jangan lupa untuk tetap membiarkan centrifuge dalam keadaan
terbuka.
3. Autoclave
Prinsip:
141
Cara kerja:
1. Periksa banyaknya air (aqua destilata) dalam autoclave. Air harus
berada pada batas yang ditentukan.
2. Apabila jumlah air kurang dari batas, tambahkan air (aqua destilata)
sampai batas.
3. Masukkan peralatan dan bahan yang akan disterilisasi.
4. Untuk botol bertutup ulir, tutup harus dikendorkan.
5. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar
tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave.
6. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
7. Posisikan tombol power ke posisi ‘ON’.
8. Tunggu sampai air mendidih dan uapnya terdesak keluar dari klep
pengaman. Tutup klep pengaman.
9. Amati penanda tekanan, hitung waktu sterilisasi sejak tekanan
mencapai 15 Psi (2 atm).
10. Tunggu proses sterilisasi selama 15 menit.
11. Tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan
tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke
angka nol).
12. Buka klep pengaman dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
13. Posisikan tombol power ke ‘OFF’.
14. Lepas stop kontak dari sumber tenaga.
4. MGIT
Prinsip:
142
Cara kerja:
1. Setelah dilakukan persiapan inokulum untuk uji obat, selanjutnya
membuat pengenceran suspensi 1 : 5 dengan menambahkan 1 mL
suspensi bakteri ke dalam 4 mL PBS/aquadest steril yang kemudian
dimasukkan ke dalam tabung MGIT.
2. Lalu pada tabung MGIT ditambahkan OADC 500 mL dan ditambahkan
antibiotik 100 mL. Untuk kontrol pada tabung MGIT ditambahkan
OADC 500 mL dan H2O 100 mL. Kemudian tabung diinkubasi pada
suhu 37OC dan dilakukan pembacaan tabung setiap hari, dimulai hari
ke-2 dan dinyatakan negatif pada hari ke-12 tanpa pertumbuhan.
3. Pembacaan Tabung MGIT yaitu, diambil tabung dari inkubator dan
diletakkan pada lampu UV yang bersebelahan dengan kontrol positif
dan negatif. Kemudian ditandai tabung MGIT yang berfluoresensi
sangat terang (warna orange terang) dan kontrol negatif sangat sedikit
atau tanpa fluoresensi sama sekali.
4. Jika tabung MGIT lebih mirip dengan kontrol positif, maka tabung
tersebut adalah positif. Jika lebih mirip dengan kontrol negatif, maka
tabung tersebut adalah negatif. Pertumbuhan juga bisa diamati dengan
adanya kekeruhan yang homogen, butiran atau lempengan kecil dalam
medium kultur.
143
Encerkan Scrubber
TPA
Jasa Pihak
Ketiga IPAL
144
1. Limbah Infeksius
a. Limbah Infeksius Padat
Limbah benda tajam, yaitu alat atau objek yang mempunyai sudut
tajam, sisi ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
menusuk kulit, misalnya pecahan dari kaca.
Sisa bahan pemeriksaan, misalnya feses dan medium biakan.
Limbah infeksius padat yang dihasilkan oleh Balai Laboratorium
Kesehatan akan disterilisasi dahulu dalam autoclave sebelum disalurkan
ke pihak ketiga yaitu Medivest.