LAB MIKRO - Fix New Harus Diprint Ya
LAB MIKRO - Fix New Harus Diprint Ya
2 Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi adalah laboratorium yang di dalamnya
dilakukan pemeriksaan mengenai mikroorganisme. Di Laboratorium
Mikrobiologi ini disediakan alat-alat/instrument dan reagent/bahan-bahan
kimia yang mendukung dalam analisis dan identifikasi mikroorganisme.
Laboratorium Mikrobiologi terletak di lantai 2 gedung A, Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi terbagi atas dua jenis
sampel, yaitu mikrobiologi klinis dan mikrobiologi lingkungan. Mikrobiologi
klinis adalah pemeriksaan mikrobiologi yang sampelnya berupa
cairan/bahan yang berasal dari tubuh manusia. Sedangkan mikrobiologi
lingkungan adalah pemeriksaan mikrobiologi yang sampelnya berasal dari
bukan manusia, diantaranya adalah air, makanan, minuman dan kosmetik.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorium mikrobiologi Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat antara lain yaitu
pemeriksaan Mikroskopis TB (Tuberculosis), Pemeriksaan Coliform, Coli
tinja, dan E. coli dengan metode Tabung Ganda dan Angka Lempeng
Total (ALT), Identifikasi Bakteri dan Jamur, Pemeriksaan Parasit (Malaria
dan Filaria) dan Telur Cacing, Kultur Bakteri dan Pemeriksaan Resistensi
Bakteri. Pada saat ini Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat
ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk
menjadi laboratorium rujukan nasional dalam bidang mikroskopis TB
(Tuberculosis). Sebagai Laboratorium Rujukan Nasional, Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat mempunyai kewenangan
untuk memberi tes panel kepada seluruh laboratorium kesehatan di
Indonesia. Jumlah laboratorium kesehatan yang diberikan tes panel terdiri
dari 34 Laboratorium Kesehatan Provinsi, 30 Laboratorium Kesehatan
Daerah Jawa Barat dan 90 Laboratorium Patologi Klinik di seluruh
Indonesia.
107
108
Ruang Mikros-kopis TB
Meja
penerimaan
PINTU MASUK sampel
Ruang Ruang
Cuci
Sterilisasi
Ruang Lab TB Ruang Media &
Reagensia
Ruang Penyimpanan Alat
Manager Teknis
(MT)
Nida Hendriani
Laboratorium Air,
Laboratorium
Laboratorium TB Makanan &
Parasitologi
Wulan Permatasari Minuman
Siti Aida Nuraida
Ida Widaningsih
Laboratorium
Mikroorganisme
Laboratorium Media (MO)
Rukman
Yenny Setiarah, S. ST
Labeling,
Sampel diantar
Pendaftaran Ruang pemberian
ke
Sampel administrasi kode dan
laboratorium
pencatatan
Mikrobiologi
sampel
Penandatanganan
buku ekspedisi
Validasi hasil (bagian
Pembuatan Pengeluaran
oleh Manajer penerimaan hasil)
Laporan Hasil
Teknis
Konsumen
- air waduk
b. Pemeriksaan di Ruangan laboratorium makanan dan minuman
• MPN (Most Probable Number)
Metode Tabung Ganda : Tes perkiraan, Tes Penegasan dan
Identifikasi.
MPN : Coliform, Colitinja dan E. coli
• ALT (Angka Lempeng Total)
• Identifikasi
c. Ruangan Laboratorium TB
Mikroskopis
Kultur
Resistensi
Tes Cepat Molekuler
d. Laboratorium Parasitologi
Mikroskopis Filaria
Mikroskopis Telur Cacing
Mikroskopis Parasit
e. Laboratorium Mikroorganisme
Pemeriksaan Mikroskopis
Pemeriksaan Kultur
Pemeriksaan Resistensi
Pemeriksaan Angka Kuman (Udara dan Usap Alat/Usap
Tangan)
Pemeriksaan Usap Dubur
KLB
Autoclave
Oven
Inkubator
Bio Safety Cabinet
Pipet Volume
Mikropipet
Centrifuge
Vortex
Bunsen/Burner
Penangas
Deep Freezer (-70 s.d -80 0C)
MGIT
GeneXpert
Dispenser media
Timbangan analitik dan teknis
g. Kesehatan Keselamatan Kerja di laboratorium Mikrobiologi
1) APD
- Jas lab
- Sepatu
- Masker
- Goggle
- Gloves
2) Eye Washer
Shower
APAR
3) IPAL
Scrubber
Chemical Spill Treatment Kit
4) Daya Tahan Tubuh :
- Telur
117
- Susu
- Vitamin
Meliputi parameter:
Tujuan:
Prinsip:
Alat:
Media:
Bahan pemeriksaan:
119
1. Air Bersih
2. Air Badan Air
3. Air Minum
4. Air Limbah
5. Makanan
Kombinasi pemeriksaan:
No. Jenis
Seri Tabung Volume Sampel
Pemeriksaan
1. Air Bersih 5 LBDS : 5 LBSS : 5 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
2. Air Badan Air 3 LBDS : 3 LBSS : 3 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
3. Air Minum 5 LBDS : 1 LBSS : 1 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
4. Air Limbah 3 LBDS : 3 LBSS : 3 LBSS 10 mL:1 mL:0,1 mL
5. Makanan 5 Lauryl : 1 Lauryl : 1 Lauryl 10 mL:1 mL:0,1 mL
Cara Kerja:
1. Uji Perkiraan
a. Sampel dikocok dahulu, jika air dalam botol penuh maka sedikit buang
sisakan sekitar ¼ botol.
b. Sampel ditambahkan ke dalam tabung Lactose Broth Single / Double
(untuk sampel Air) dan tabung Lauryl (untuk sampel Makanan)
sesuaikan dengan seri masing-masing sampel dilakukan secara
aseptis.
c. Inkubasi pada suhu 35-37oC selama 24-48 jam dalam inkubator.
d. Amati hasil positif pada masing-masing tabung kocok secara perlahan
untuk melihat ada tidaknya gelembung gas dalam tabung durham atau
terjadinya kekeruhan.
120
Interpretasi Hasil:
Pelaporan:
- Nilai Indeks MPN Coliform/100 mL
- Indeks bisa 0 sampai dengan 2400
Prinsip:
Apabila ada satu sel mikroorganisme yang masih hidup ditumbuhkan
pada media PCA, maka sel tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung secara visual
pada media yang digunakan dan setelah itu diinkubasi pada suhu 36 oC
selama 2x24 jam.
Cara Kerja :
1. Timbang 25 gram sampel kemudian di tambahkan 225 mL BPW,
kemudian hancurkan (jangan sampai membuat plastik bocor).
2. Pipet 1 mL sampel yang sudah di encerkan, masukkan ke dalam
cawan dengan pengenceran 10-1.
122
2. Pemeriksaan TB
a. Pemeriksaan Mikroskopis
Prinsip:
BTA memiliki lapisan lemak yang sukar ditembus oleh cat, dengan
pemanasan dan pengaruh fenol cat basa fuchsin dapat menembus
lapisan lemak itu. Pendinginan pada proses pencucian akan merapatkan
kembali lapisan lemak. Pada waktu pelunturan dengan asam alkohol
warna merah dari BTA tidak akan dilepaskan sedangkan bakteri yang
tidak tahan asam akan luntur sehingga mengambil warna biru dari
metilen biru.
Alat:
- Spirtus
- Object glass
- Jembatan pengecatan
- Ose
- Mikroskop
- Pipet tetes
- Lidi
Bahan:
123
- Sputum
- Karbol fuchsin 1%
- Asam alkohol 3%
- Methylen blue 0,1%
Cara kerja:
1. Dibuat sediaan dengan cara di ulir, ukuran 2 x 3 cm.
2. Lalu sediaan di fiksasi sebanyak 3x.
3. Kemudian sediaan diteteskan dengan Karbol fuchsin 1%.
4. Sediaan di fiksasi sampai keluar uap (jangan sampai mendidih).
5. Diamkan selama 10 menit.
6. Kemudian bilas dengan air mengalir.
7. Tambahkan Asam alkohol 3% selama 3 menit sampai warna Karbol
fuchsin menghilang.
8. Teteskan dengan Methylen blue 0,1 % selama 2 menit.
9. Sediaan dibilas dengan air mengalir, keringkan.
10. Lalu sediaan di amati di bawah mikroskop dimulai dengan perbesaran
terkecil yaitu 10x hingga 100x.
Interpretasi Hasil
lapang pandang).
b. Pemeriksaan Kultur
Prinsip:
Setelah spesimen didekontaminasi dengan NaOH dan ditanam pada
media Lowenstein Jensen, Mycobacterium tuberculosis akan tumbuh
dengan ciri-ciri sebagai berikut: warna putih kekuningan (BUFF
COLOURED), permukaan kering dan rapuh, bagian tepi tidak beraraturan
(seperti bunga kol). Test niassin memberikan hasil + dan Test Paranitro-
Benzoic Acid (PNB) negatif.
- Sputum
- Media Lowenstein Jensen
Cara kerja:
1. Pada tabung media LJ diberi nomor sesuai dengan nomor spesimen
(1 spesimen ditanam pada 2 botol media LJ).
2. Tuangkan dahak ke dalam tabung sentrifus 50 mL. Jika lebih dari 10
mL, pilih 10 mL bagian yang purulent.
3. Tambahkan NaOH 4% sama banyak.
4. Di homogenisasi dengan menggunakan vorteks mixer, kemudian
diamkan pada suhu kamar. Tidak lebih dari 15 menit (jika lebih lama
bakteri akan mati).
5. Tambahkan larutan PBS sampai 45 mL dengan menggunakan pipet.
6. Tutup tabung dengan rapat, sentrifus minimal 3000 g selama 15-20
menit.
7. Tuangkan supernatan ke dalam wadah berisi desinfektan, usap bibir
tabung dengan 95 % etanol.
8. Tambahkan 0,5-1 mL PBS ke dalam sedimen, kocok sampai
homogen.
9. Spesimen yang sudah di olah di inokulasikan pada 2 botol media LJ
masing-masing sebanyak 100 µL dengan menggunakan pipet
pasteur, lalu sebar secara merata spesimen diatas permukaan media
dengan cara menggerak-gerakkan botol. (Tutup botol tidak terlalu
rapat)
10. Letakan botol pada rak dengan kemiringan 30 oC selama 24 jam di
dalam inkubator 35-37oC.
11. Setelah 24 jam kencangkan tutup botol, dimasukkan ke dalam
keranjang dengan posisi tegak dan lanjutkan inkubasi sampai 8
minggu , setiap minggu diamati.
126
c. Pemeriksaan Resistensi
Prinsip:
Bakteri Mycobacterium tuberculosis akan dihambat pertumbuhannya
oleh obat-obat anti tuberkulosis pada konsentrasi tertentu sehingga dapat
ditentukan jenis obat yang efektif untuk pengobatan.
- Inkubator
- Safety Cabinet kelas II B
- Tabung centrifuge
- Tabung reaksi
- Screw cap
- Bunsen
- Korek api
- Rak tabung
- Pipet 10 mL
- Automatic pipet
Bahan:
- Standar Mac Farland
- Desinfektan
- Aquadest steril
Cara kerja:
127
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. coli/Coliform dalam air
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, membagikan dan mensterilkan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø16 x 160 mm
- Lactose broth powder
- Aquadest
- Tabung durham
- Autoclave
128
2) Analitik
Prosedur kerja
1. Timbang 13 gram Lactose broth powder.
2. Masukkan ke dalam gelas kimia.
3. Tambahkan aquades 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
4. Masukkan ke dalam tabung reaksi Ø16 x 160 mm yang sudah ada
tabung durhamnya @10 mL, tutup dengan prop karet.
5. Masukkan ke dalam keranjang.
6. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
7. Dinginkan, simpan dalam lemari es.
3) Pasca Analitik
Pelaporan: media jadi
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. Coli/Coliform dalam air
Prinsip kerja:
Menimbang, mencampur, melarutkan, membagikan, dan mensterilkan
1) Pra analitik
Alat dan bahan:
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
129
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø18 x 180 mm
- Lactose broth powder
- Aquadest
- Tabung durham
- Autoclave
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 26 gram Lactose broth powder, masukkan ke dalam gelas
kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Masukkan ke dalam tabung reaksi Ø18 x 180 mm yang sudah ada
tabung durhamnya @10 mL, kemudian tutup dengan prop karet.
4. Masukkan ke dalam keranjang.
5. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
6. Dinginkan, simpan dalam lemari es.
3) Pasca analitik
Pelaporan: media jadi
Pembuatan Media Escherichia Coli Broth (ECB)
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. Coli/Coliform dalam air
Prinsip kerja:
130
1) Pra analitik
a. Alat dan bahan:
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø16 x 160 mm
- Escherichia coli broth (ECB) powder
- Aquadest
- Tabung durham
- Autoclave
2. Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 37 gram Escherichia coli broth (ECB) powder, Masukkan
ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Masukkan ke dalam tabung reaksi Ø16 x 160 mm yang sudah ada
tabung durhamnya @10 mL.
4. Tutup dengan prop karet.
5. Masukkan ke dalam keranjang.
6. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
7. Dinginkan, simpan dalam lemari es.
131
3. Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Pembuatan Media Lauryl Sulfate Tryptose Broth (LSTB)
Tujuan:
Untuk tes perkiraan adanya E. coli / Coliform dalam air
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Tutup tabung reaksi dari karet (prop)
- Pipet volume
- Tabung reaksi Ø16 x 160 mm
- Lauryl Sulfate Tryptose Powder
- Aquadest
- Tabung durham
- Autoclave
2) Analitik
Prosedur kerja
132
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai.
Tujuan:
Untuk isolasi E. coli dalam makanan
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, mensterilkan dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Pipet volume
133
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 37,5 gram media EMB powder, masukkan ke dalam gelas
kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Dipanaskan sambil terus diaduk sampai mendidih.
4. Tutup dengan kertas sampul, ikat pakai tali rami.
5. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
6. Dinginkan sampai suhu berkisar 45 – 500C tuang dalam petri steril (±
20 mL/petri).
7. Dinginkan pada suhu kamar.
8. Masukkan media jadi ke dalam kantong plastik.
9. Lakukan tes sterilitet (5% dari media jadi).
10. Simpan media dalam showcase / refrigerator.
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk isolasi golongan bakteri Gram negatif
Prinsip:
134
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Pipet volume
- Petri disk steril
- Bacto Mac Conkey agar
- Autoclave
- Aquadest
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 51,5 gram media Bacto Mac Conkey agar, masukkan ke
dalam gelas kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Dipanaskan sambil terus diaduk sampai mendidih (larutan menjadi
jernih).
4. Masukkan ke dalam keranjang.
5. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
6. Dinginkan sampai suhu berkisar 45 – 50 0C tuang ke dalam petri steril
(± 20 mL/petri).
7. Dinginkan pada suhu kamar.
8. Masukkan media jadi ke dalam kantong plastik.
135
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk isolasi bakteri Vibrio cholerae
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Pipet volume
- Petri disk steril
- TCBS agar
- Autoclave
- Aquadest
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 88 gram media TCBS agar, masukkan ke dalam gelas kimia.
136
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk isolasi Staphylococcus aureus
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, mensterilkan dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan
- Kertas timbang
- Sendok tanduk
- Gelas kimia
137
- Batang pengaduk
- Gelas ukur
- Kaki tiga
- Kasa asbes
- Pipet volume
- Keranjang
- MSA powder
- Petri disk steril
- Autoclave
- Aquadest
- Bunsen
2) Analitik
Prosedur kerja:
1. Timbang 111 gram media MSA, masukkan ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
3. Dipanaskan sambil terus diaduk sampai mendidih (larutan menjadi
jernih)
4. Masukkan ke dalam keranjang.
5. Sterilkan dengan autoclave 1210C selama 15 menit.
6. Dinginkan sampai suhu berkisar 45 – 500C tuang dalam petri steril (±
20 mL/petri).
7. Biarkan sampai padat.
8. Pada tutup petri disk tulis nama media dan tanggal pembuatan media.
9. Bungkus dengan kertas sampul.
10. Simpan media dalam showcase / refrigerator.
138
3) Pasca analitik
Pelaporan: Media siap dipakai
Tujuan:
Untuk pelarut atau pengencer mikroorganisme
Prinsip:
Menimbang, melarutkan, mencampur, mensterilkan, dan membagikan
1) Pra analitik
Alat dan bahan
- Timbangan teknis
- Botol timbang
- Sendok porselen
- Gelas kimia, gelas ukur
- Autoclave
- Batang pengaduk
- Corong
- Botol reagen
- Aquadest
2) Analitik
Pembuatan larutan Baku (stok) dari garam buffer phosphat
1. Timbang 0,1 gram BPW powder kemudian dimasukkan dalam gelas
kimia.
2. Tambahkan aquadest 1000 mL aduk dengan batang pengaduk gelas,
sampai homogen.
139
3) Pasca analitik
Pelaporan: Reagen jadi
3.2.7 Instrumen
1. Mikroskop Olympus
Prinsip:
Alat ini digunakan untuk benda secara mikroskopis. Untuk
menghidupkan atau mengaktifkan Mikroskop Olympus diperlukan supply
arus listrik. Sebelum melakukan pengamatan terhadap benda dilakukan
pemasangan kaca objek/preparat.
Cara Kerja:
1. Letakkan mikroskop Olympus pada permukaan yang stabil dan rata
dan hindarkan dari sinar matahari secara langsung.
2. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga listrik.
3. Tekan tombol “ON”.
4. Atur kekuatan lampu dengan memutar sekrup pengatur intensitas
cahaya.
5. Tempatkan preparat/spesimen yang akan diperiksa pada meja benda.
6. Atur ketinggian meja benda dengan memutar makrometer.
7. Cari bagian dari kaca objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari
dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar
sekrup vertikal dan horizontal.
140
Prinsip:
Dengan kecepatan tinggi sekitar 50.000 - 20.000 rpm. Mayoritas
dilengkapi dengan sistem pendingin. Dengan adanya sistem pendingin
membuat sampel tetap terjaga suhunya selama sentrifus bekerja sehingga
sampel makin terjaga dan terhindar dari kerusakan.
Cara kerja:
1. Persiapkan sampel larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
dalam wadah yang sesuai.
141
3. Autoclave
Prinsip:
Mensterilkan berbagai macam alat dan bahan tahan panas
menggunakan uap air panas bertekanan 15 Psi atau sekitar 2 atm dan
bersuhu 121oC (250oF) selama 15 menit.
Cara kerja:
1. Periksa banyaknya air (aqua destilata) dalam autoclave. Air harus
berada pada batas yang ditentukan.
2. Apabila jumlah air kurang dari batas, tambahkan air (aqua destilata)
sampai batas.
3. Masukkan peralatan dan bahan yang akan disterilisasi.
4. Untuk botol bertutup ulir, tutup harus dikendorkan.
142
4. MGIT
Prinsip:
Suatu senyawa fluoresensi dilekatkan dalam silikon didasar tabung
dengan ukuran 16 x 100 mm. Senyawa yang berfluoresensi tersebut
sensitif dengan adanya oksigen yang terlarut dengan broth. Pada
mulanya, sejumlah besar oksigen yang terlarut memadamkan emisi dari
senyawa, sehingga hanya sedikit senyawa yang berfluoresensi bisa
dideteksi. Kemudian, mikroorganisme yang secara aktif bernafas akan
memakai oksigen tersebut dan fluoresensi dapat diamati dengan memakai
Lampu UV gelombang panjang ( Lampu Wood ) atau Transillumminator
UV 365 nm.
Cara kerja:
143
Encerkan Scrubber
TPA
Jasa Pihak
Ketiga IPAL
144
1. Limbah Infeksius
a. Limbah Infeksius Padat
Limbah benda tajam, yaitu alat atau objek yang mempunyai sudut
tajam, sisi ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
menusuk kulit, misalnya pecahan dari kaca.
Sisa bahan pemeriksaan, misalnya feses dan medium biakan.