Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Cendikia Muda

Volume 2, Nomor 4, Desember 2022


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF UNTUK MENGATASI


MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN
NAPAS PADA PASIEN TB PARU DI KOTA METRO

APPLICATION OF EFFECTIVE CHEST PHYSIOTHERAPY AND COUGHING TO


OVERCOME NURSING PROBLEMS OF CLEAN AIRWAY PATIENTS IN PULMONARY
TUBERCULOSIS

Kurnia Rifki Ashari1 Sri Nurhayati2 Ludiana3


1,2,3
Program DIII keperawatan dharma wacana metro
Email: krifki884@gmail.com

ABSTRAK

Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang secara khas
ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan
dapat menular dari penderita ke orang lainBentuk intervensi keperawatan yang bisa diterapkan pada masalah
bersihan jalan napas adalah fisioterapi dada dan batuk efektif. Tujuan penerapan ini adalah untuk mengatasi
masalah keperawatan bersihan jalan napas pasien TB paru menggunakan terapi fisioterapi dada dan batuk
efektif. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus. Subjek yang digunakan satu orang
pasien TB paru. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan bahwa
sebelum penerapan, subyek mengalami masalah bersihan jalan napas yang ditandai dengan RR 28 x/menit,
suara napas ronchi dan tidak mampu mengeluarkan sputum. Setelah penerapan, bersihan jalan napas subyek
teratasi yang ditandai dengan RR 22 x/menit, tidak ditemukan suara ronchi dan subyek telah mampu
mengeluarkan sputum. Disarankan bagi penderita TB paru yang mengalami masalah bersihan jalan napas
hendaknya dapat melakukan teknik batuk efektif secara mandiri untuk membantu membersihkan secret yang
menumpuk pada jalan napas.

Kata Kunci : Batuk Efektif, Bersihan Jalan Napas TB Paru, Fisioterapi Dada
Referensi : 23 (2011-2019)

ABSTRACT
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which is characterized
by the formation of granulomas and causing tissue necrosis. This disease is chronic and can be transmitted from
sufferers to others. The form of nursing intervention that can be applied to the problem of airway clearance is
chest physiotherapy and effective coughing. The purpose of this application is to overcome the nursing problem
of airway clearance in pulmonary TB patients using effective chest physiotherapy and coughing therapy. The
design of this scientific paper uses a case study design. The subject used is one pulmonary TB patient. Data
analysis was carried out using descriptive analysis. The results of the application showed that before the
application, the subject had problems with clearing the airway which was characterized by RR 28 x/minute,
ronchi breath sounds and unable to expel sputum. After application, the subject's airway clearance was resolved
as indicated by the RR 22 x/minute, no crackles were found and the subject was able to excrete sputum. It is
recommended that patients with pulmonary TB who experience airway clearance problems should be able to
perform effective coughing techniques independently to help clear secretions that have accumulated in the
airways..

Keywords : Chest Physiotherapy, Effective Cough, Clear Airway for Pulmonary TB


References : 23 (2011-2019)

Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 460


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

PENDAHULUAN berdasarkan riwayat diagnosis dokter


ditemukan sebesar 0,42%. Sementara itu,
Tuberculosis paru merupakan penyakit untuk wilayah Propinsi Lampung kasus
infeksi disebabkan oleh mycobacterium TB paru mengalami peningkatan cukup
tuberculosis yang secara khas ditandai signifikan dimana pada Riskesdas 2013
oleh pembentukan granuloma dan ditemukan sebesar 0,1% meningkat
menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit menjadi 0,33% pada tahun 20183. Penyakit
ini bersifat menahun dan dapat menular TB Paru saat ini telah ditetapkan sebagai
dari penderita ke orang lain1. World permasalahan global karena merupakan
Health Organization (WHO) salah satu penyakit infeksi menular yang
mengungkapkan bahwa penyakit TB paru berdampak pada meningkatnya angka
menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian di dunia. Komplikasi yang
kematian di seluruh dunia. Pada tahun ditimbulkan akibat infeksi mycobacterium
2017, terdapat 10 juta penderita Tb paru, tuberculosis ini cukup banyak diantaranya
dan 1,6 juta meninggal karena penyakit malnutrisi, empiema, efusi pleura,
ini. Jumlah terbesar kasus TB paru terjadi hepatitis dan gangguan gastrointestinal1.
di Wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Sementara, keluhan yang umum terjadi
Barat, dengan 62% kasus baru, diikuti pada penderita TB paru adalah demam,
wilayah Afrika dengan 25% kasus baru. keletihan, anoreksia, penurunan berat
Pada laporan terakhir, dari 87% kasus baru badan, berkeringat pada malam hari, nyeri
TB paru terjadi di 30 negara dan negara dada dan batuk menetap serta terjadi
penyumbang dua pertiga (10.000/tahun) pembentukan sputum sehingga muncul
dari kasus tersebut adalah India, Filipina, masalah keperawatan ketidakefektifan
Pakistan, Nigeria, Bangladesh, Afrika bersihan jalan napas4. Ketidakefektifan
2
Selatan dan Indonesia . Angka kejadian bersihan jalan nafas adalah
TB paru di Indonesia berdasarkan hasil ketidakmampuan membersihkan sekresi
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) atau penyumbatan pada saluran nafas
menunjukkan bahwa prevalensi penduduk untuk mempertahankan bersihan jalan
Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh nafas. Obstruksi saluran napas disebabkan
tenaga kesehatan tahun 2013 adalah oleh menumpuknya sputum pada jalan
sebesar 0,4%, atau tidak berbeda dengan napas yang akan mengakibatkan ventilasi
2007, demikian juga pada hasil Riskesdas menjadi tidak adekuat. Untuk itu perlu
tahun 2018 dimana kasus Tb paru dilakukan tindakan memobilisasi

Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 461


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

pengeluaran sputum agar proses tindakan fisioterapi dada dan batuk efektif
pernapasan dapat berjalan dengan baik terjadi perubahan kepatenan jalan napas
guna mencukupi kebutuhan oksigen tubuh. yang ditandai dengan RR normal
Bentuk intervensi keperawatan yang bisa (24x/menit), irama napas teratur, tidak ada
diterapkan pada masalah bersihan jalan ronchi, serta pasien mampu mengeluarkan
napas adalah fisioterapi dada dan batuk sputum.
5
efektif .Fisioterapi dada adalah salah satu Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
dari pada fisioterapi yang sangat berguna tertarik untuk melakukan intervensi
bagi penderita penyakit respirasi baik yang keperawatan dengan judul “Penerapan
bersifat akut maupun yang bersifat kronik. fisioterapi dada dan batuk efektif untuk
Fisioterapi dada ini sangat efektif dalam mengatasi masalah keperawatan bersihan
upaya memperbaiki ventilasi pada pasien jalan napas pada pasien TB paru di Aula
dengan fungsi paru yang terganggu6. AKPER dharma Wacana Metro Tahun
Pemberian fisioterapi dada dapat 2021”.
menyingkirkan sekret dari saluran napas Secara umum, tujuan karya tulis ilmiah ini
kecil dan besar sehingga sekret dapat adalah mengatasi masalah keperawatan
dikeluarkan7. Sedangkan batuk efektif bersihan jalan napas pasien TB paru
adalah suatu metode batuk dengan benar, menggunakan terapi fisioterapi dada dan
dimana pasien dapat menghemat energi batuk efektif di Kota Metro Tahun 2021
sehingga tidak mudah lelah dan METODE
mengeluarkan dahak secara maksimal. Rancangan karya tulis ilmiah ini
Batuk efektif dapat memudahkan menggunakan desain studi kasus, yaitu
pengeluaran sekret yang melekat di jalan dengan cara meneliti suatu permasalahan
napas8. Penelitian yang dilakukan oleh9 melalui suatu kasus yang terdiri dari unit
menunjukkan bahwa fisioterapi dada tunggal. Unit yang menjadi kasus tersebut
terbukti efektif terhadap peningkatakan secara mendalam dianalisis baik dari segi
frekuensi pernafasan pasien TB paru yang berhubungan dengan keadaan kasus
dimana pada hasil analisis didapatkan p- itu sendiri, faktor-faktor yang
value 0,000 (p<0,05). Penelitian yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus
10
dilakukan menunjukkan bahwa pada yang muncul sehubungan dengan kasus,
hasil analisis didapatkan p-value 0,006 maupun tindakan dan reaksi kasus
(p<0,05) artinya batuk efektif terbukti terhadap suatu perlakuan atau pemaparan
efektif terhadap bersihan jalan napas pada tertentu12. Pada karya tulis ilmiah ini
pasien TB paru. Penelitian11 juga penulis ingin melakukan penerapan
menunjukkan bahwa setelah dilakukan fisioterapi dada dan batuk efektif untuk
Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 462
Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

meningkatkan bersihan jalan napas pada pekerjaan wiraswasta, pendidikan


pasien TB paru. SMP, ditemukan adanya riwayat
Subjek dalam karya tulis ilmiah ini adalah merokok dan juga menderita penyakit
2 orang pasien Tb Paru. Penerapan diabetes mellitus. Tn. P memiliki berat
fisioterapi dada dan batuk efektif untuk badan 42 kg, tinggi badan 162 cm dan
mengatasi masalah keperawatan bersihan pada hasil pengukuran indek masa
jalan nafas pada pasien tb paru telah tubuh (IMT) didapatkan nilai 16 atau
dilakukan di Kota Metro Tahun 2021 masuk dalam kriteria sangat kurus
(underweight). Keluhan yang dialami
HASIL Tn. Y yaitu sesak napas dan batuk
Tabel 1 berdahak dan pada hasil pemeriksaan
GambaranSubyekPenerapan
Data fisik didapatkan tanda-tanda vital yaitu
No Hasil Pengkajian
Pengkajian TD: 140/85 mmHg, nadi 68 x/menit,
1 Nama/Inisial Tn. Y
2 Umur 45 tahun napas 28 x/menit, suhu 37,10C, suara
3 Jenis Laki-laki napas ronchi.
kelamin
4 Pendidikan SMP
Tabel 2
5 Pekerjaan Wiraswasta
5 Riwayat Ada riwayat Bersihan Jalan Napas Sebelum dan
merokok Setelah Penerapan Fisioterapi Dada
6 Penyakit Diabetes mellitus dan Batuk Efektif
penyerta Hasil pengukuran
7 IMT BB : 42 TB: 162 cm = Waktu RR Sputum
16 (underweight/sangat pre post pre post
kurus) Hari 1 28 26 ronchi ronchi
8 Keluhan Sesak napas dan batuk x/menit x/menit
berdahak serta dahak Hari 2 26 24 ronchi ronchi
sulit dikeluarkan x/menit x/menit
Hari 3 24 22 ronchi vesikuler
9 Tanda-tanda
x/menit x/menit
vital
Tekanan 140/85 mmHg
Darah
Berdasarkan tabel di atas dapat
Nadi 68 x/menit
Pernapasan 28 x/menit dijelaskan bahwa pada hari pertama
Suhu 37,10C
sebelum penerapan didapatkan RR Tn.
Suara napas Ronchi
Y 28 x/menit dan setelah penerapan
Berdasarkan tabel di atas dapat menurun menjadi 26 x/menit namun
dijelaskan bahwa saat dilakukan masih berada di atas ambang batas
pengkajian ditemukan gambaran normal, hari kedua sebelum penerapan
umum Tn. Y menderita TB Paru, umur belum terjadi perubahan nilai RR
45 tahun, jenis kelamin laki-laki, yaitu masih 26 x/menit dan setelah

Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 463


Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

penerapan menurun menjadi 24 bahwa kelompok usia 15-55


x/menit sampai dengan hari ketiga tahun adalah kelompok usia yang
sebelum penerapan dan di hari ketiga mempunyai mobilitas yang sangat
setelah penerapan kembali menurun tinggi sehingga kemungkinan
menjadi 22 x/menit. Hasil pengukuran terpapar dengan kuman
suara napas sebelum penerapan hari Mikobakterium Tuberkulosis
pertama sampai hari ketiga masih paru lebih besar selain itu
terdengar suara ronchi, dan dihari reaktifan endogen (aktif kembali
ketiga setelah intervensi sudah tidak yang telah ada dalam tubuh)
terdengar ronchi. Sedangkan dilihat dapat terjadi pada usia yang
dari kemampuan Tn. Y dalam sudah tua.
mengeluarkan sputum didapatkan b. Jenis Kelamin
bahwa pada hari pertama sebelum Berdasarkan hasil pengkajian
penerapan Tn. Y belum dapat didapatkan bahwa subyek
mengeluarkan dan sesudah penerapan penerapan yaitu Tn. Y berjenis
dapat mengeluarkan sputum sebanyak kelamin laki-laki. Jenis kelamin
± 2 cc, hari kedua sebelum penerapan merupakan bagian dari faktor
± 2 cc, setelah penerapan ± 5 cc, hari resiko terhadap terjadinya infeksi
ketiga sebelum penerapan ± 3 cc dan TB paru, hal ini sesuai dengan
setelah penerapan meningkat menjadi penelitian yang dilakukan oleh14
± 5 cc. bahwa jenis kelamin terbukti
memiliki hubungan signifikan
PEMBAHASAN
terhadap terjadinya TB paru.
a. Usia 14
mengemukakan bahwa pada
Berdasarkan hasil pengkajian
laki-laki penyakit TB Paru lebih
didapatkan bahwa subyek
tinggi dibandingkan pada
penerapan yaitu Tn. Y berusia 45
perempun karena kebiasaan laki-
tahun. Menurut hasil penelitian
laki yang sering merokok dan
yang dilakukan oleh13 usia
mengkonsumsi minuman
merupakan bagian dari faktor
beralkohol yang dapat
resiko yang terbukti berhubungan
menurunkan sistem pertahanan
dengan kejadian TB paru dimana
tubuh. Sehingga umumnya
jumlah kasus TB paru paling
perokok dan peminum alkohol
banyak ditemukan pada usia 15-
sering disebut sebagai agen dari
55 tahun. Lebih lanjut dijelaskan
penyakit TB Paru. Sementara
Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 464
Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

Noor14 menjelaskan bahwa d. Pekerjaan


insiden penyakit menurut jenis Berdasarkan hasil pengkajian
kelamin dapat timbul karena didapatkan bahwa subyek
bentuk anatomis, bentuk penerapan yaitu Tn. Y memiliki
fisiologis dan sistem hormonal status pekerjaan wiraswasta.
yang berbeda. Status pekerjaan seseorang dapat
c. Pendidikan mempermudah terhadap
Berdasarkan hasil penerapan keterpapar mycobacterium
didapatkan bahwa subyek tuberculosis. Menurut hasil
penerapan yaitu Tn. Y memiliki penelitian16 status pekerjaan
jenjang pendidikan menengah terbukti berhubungan dengan
pertama. Tingkat pendidikan kejadian TB paru. Darmanto16
merupakan salah satu faktor tidak mengungkapkan bahwa faktor
langsung terhadap terjadinya yang paling berpengaruh terhadap
masalah kesehatan, individu yang kejadian TB Paru adalah sosial
memiliki tingkat pendidikan ekonomi. Sosial ekonomi yang
tinggi cenderung memiliki rendah merupakan keadaan yang
informasi lebih banyak sehingga mengarah pada kondisi rumah
dapat meningkatkan dan kondisi kerja yang buruk.
pengetahuannya dan dengan Kondisi ini dapat menurunkan
pengetahuan yang baik terutama daya tahan tubuh sehingga mudah
tentang kesehatan maka individu terkena infeksi.
tersebut dapat menerapkan gaya e. Riwayat Merokok
hidup yang sehat sehingga tidak Berdasarkan hasil penerapan
mudah terkena masalah kesehatan didapatkan bahwa subyek
sebagaimana dijelaskan penelitian penerapan yaitu Tn. Y memiliki
17
bahwa dengan pendidikan yang riwayatk merokok. dalam
tinggi maka seseorang akan penelitiannya menemukan bahwa
cenderung untuk mendapatkan responden sangat lama merokok
informasi, baik dari orang lain secara signifikan lebih banyak
maupun dari media massa. mengidap TB Paru, dengan
Semakin banyak informasi yang kecenderungan hampir dua kali.
masuk semakin banyak pula Jumlah pajanan asap rokok akan
pengetahuan yang didapat tentang semakin mempengaruhi
kesehatan15. terjadinya penyakit paru dan
Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 465
Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

pemburukan fungsi paru Hasil pengukuran suara napas


umumnya lebih cepat terjadi pada sebelum penerapan hari pertama
perokok berat disamping infeksi sampai hari ketiga masih
saluran nafas. Penelitian yang terdengar suara ronchi, dan dihari
dilakukan oleh18 juga menemukan ketiga setelah intervensi sudah
bukti adanya hubungan antara tidak terdengar ronchi.
perilaku merokok dengan Sedangkan dilihat dari
kejadian TB paru, dimana hal kemampuan Tn. Y dalam
tersebut terjadi karena racun yang mengeluarkan sputum didapatkan
terdapat pada rokok akan bahwa pada hari pertama sebelum
terakumulasi dalam tubuh. penerapan Tn. Y belum dapat
Merokok dengan Tuberkulosis mengeluarkan dan sesudah
merupakan masalah ganda karena penerapan dapat mengeluarkan
membantu dalam penyebaran sputum sebanyak ± 2 cc, hari
infeksi, mengubah tuberkulosis kedua sebelum penerapan ± 2 cc,
laten dalam tahap aktif, serta setelah penerapan ± 5 cc, hari
memperburuk tingkat keparahan ketiga sebelum penerapan ± 3 cc
penyakit Tuberkulosis. dan setelah penerapan meningkat
Berdasarkan hasil penerapan menjadi ± 5 cc.
fisioterapi dada dan batuk efektif Tuberculosis paru merupakan
didapatkan bahwa pada hari penyakit infeksi disebabkan oleh
pertama sebelum penerapan mycobacterium tuberculosis yang
didapatkan RR Tn. Y 28 x/menit secara khas ditandai oleh
dan setelah penerapan menurun pembentukan granuloma dan
menjadi 26 x/menit namun masih menimbulkan nekrosis jaringan.
berada di atas ambang batas Penyakit ini bersifat menahun dan
normal, hari kedua sebelum dapat menular dari penderita ke
penerapan belum terjadi orang lain1. Keluhan yang umum
perubahan nilai RR yaitu masih terjadi pada penderita TB paru
26 x/menit dan setelah penerapan adalah demam, keletihan,
menurun menjadi 24 x/menit anoreksia, penurunan berat badan,
sampai dengan hari ketiga berkeringat pada malam hari,
sebelum penerapan dan di hari nyeri dada dan batuk menetap
ketiga setelah penerapan kembali serta terjadi pembentukan sputum
menurun menjadi 22 x/menit. sehingga muncul masalah
Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 466
Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

keperawatan ketidakefektifan terhadap bersihan jalan napas


bersihan jalan napas4. pada pasien TB paru. Penelitian11
Ketidakefektifan bersihan jalan juga menunjukkan bahwa setelah
nafas adalah ketidakmampuan dilakukan tindakan fisioterapi
membersihkan sekresi atau dada dan batuk efektif terjadi
penyumbatan pada saluran nafas perubahan kepatenan jalan napas
untuk mempertahankan bersihan yang ditandai dengan RR normal
jalan nafas. Obstruksi saluran (24x/menit), irama napas teratur,
napas disebabkan oleh tidak ada ronchi, serta pasien
menumpuknya sputum pada jalan mampu mengeluarkan sputum.
napas yang akan mengakibatkan Berdasarkan uraian hasil
ventilasi menjadi tidak adekuat. penerapan di atas dapat dijelaskan
Untuk itu perlu dilakukan bahwa masalah bersihan jalan
tindakan memobilisasi napas pada subyek mengalami
pengeluaran sputum agar proses perbaikan setelah dilakukan
pernapasan dapat berjalan dengan pemberian fisioterapi dada dan
baik guna mencukupi kebutuhan batuk efektif yang dibuktikan
oksigen tubuh. Bentuk intervensi dengan pernapasan subyek berada
keperawatan yang bisa diterapkan pada batas normal (RR 22
pada masalah bersihan jalan x/menit), tidak terdengar suara
napas adalah fisioterapi dada dan ronchi dan subyek mampu
5
batuk efektif . mengeluarkan sputum. Fisioterapi
Hasil penerapan ini sejalan dada dan batuk efektif dapat
dengan penelitian yang dilakukan membantu memperbaiki bersihan
oleh9 yang menunjukkan bahwa jalan napas karena dengan
fisioterapi dada terbukti efektif melakukan perkusi maka secret
terhadap peningkatakan frekuensi yang tertahan atau melekat pada
pernafasan pasien TB paru bronkus akan terlepas, kemudian
dimana pada hasil analisis dengan melakukan vibrasi berupa
didapatkan p-value 0,000 kompresi dan geratal manual
(p<0,05). Penelitian yang pada dinding dada selama fase
dilakukan10 menunjukkan bahwa ekshalasi penrpasan akan
pada hasil analisis didapatkan p- menggerakkan secret ke jalan
value 0,006 (p<0,05) artinya napas yang lebih besar sehingga
batuk efektif terbukti efektif saat melakukan batuk efektif
Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 467
Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

secret akan dengan mudah DAFTAR PUSTAKA


dikeluarkan. Hal ini sesuai
dengan teori yang menjelaskan 1. Manurung, S., Suratun,

bahwa fisioterapi dada adalah Krisanty, P., & Ekarini, N. L.

salah satu dari pada fisioterapi P. (2013). Seri Asuhan

yang sangat berguna bagi Keperawatan Gangguan

penderita penyakit respirasi baik Sistem Pernafasan Akibat

yang bersifat akut maupun yang Infeksi. Jakarta: CV. Trans

bersifat kronik. Fisioterapi dada Info Media.

ini sangat efektif dalam upaya 2. WHO. (2018). Global WHO

memperbaiki ventilasi pada report on tuberculosis 2018.

pasien dengan fungsi paru yang Retrieved from

terganggu6. Pemberian fisioterapi https://www.who.int/tb/public

dada dapat menyingkirkan sekret ations/global_report/en/

dari saluran napas kecil dan besar 3. Kemenkes RI. (2018a).

sehingga sekret dapat Laporan Nasional

dikeluarkan7. Sedangkan melalui RISKESDAS 2018. Jakarta:

batuk efektif pasien dapat Badan Penelitian dan

menghemat energi sehingga tidak Pengembangan Kesehatan RI.

mudah lelah dan mengeluarkan 4. Wijaya, A. S., & Putri, Y. M.

dahak secara maksimal. Batuk (2013). KMB1 Keperawatan

efektif dapat memudahkan Medikal Bedah: keperawatan

pengeluaran sekret yang melekat dewasa. In Buku 1 (Edisi 1).

di jalan napas8. Yogyakarta: Nuha Medika.

KESIMPULAN 5. Tahir, R., Imalia, D. S. A., &


Muhsinah, S. (2019).
Setelah dilakukan fisioterapi dada Fisioterapi Dada Dan Batuk
dan batuk efektif terbukti efektif Efektif Sebagai
untuk menurunkan RR dari 28 Penatalaksanaan
x/menit ke 22 x/menit, dan Ketidakefektifan Bersihan
subyek dari tidak mampu Jalan Nafas Pada Pasien TB
mengeluarkan sputum hingga Paru Di RSUD Kota Kendari.
subyek mampu mengeluargakan Health Information : Jurnal
sputum. Penelitian, 11(1), 20–25.
https://doi.org/10.36990/hijp.
Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 468
Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

v11i1.87 Efektif Terhadap Bersihan


6. Sandra, K. (2014). Pengaruh Jalan Napas Pada Klien
Fisioterapi Dada Terhadap dengan TB Paru di Ruang Al
Bersihan Jalan Nafas Pasien Hamil RSUD Ratu Zalecha
Dengan Tuberkulosis Paru Mura. Dinamika Kesehatan,
Di Ruang Rawat Inap Paru 9(2), 240–251.
RSUD Dr Achmad Mochtar 11. Tahir, R., Imalia, D. S. A., &
Bukittinggi Tahun 2014. Muhsinah, S. (2019).
Skripsi. STIKEs Perintis Fisioterapi Dada Dan Batuk
Sumatra Barat. Efektif Sebagai
7. Black, J. M., & Hawks, J. H. Penatalaksanaan
(2014). Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan
Medikal Bedah: Manajemen Jalan Nafas Pada Pasien TB
Klinis untuk Hasil yang Paru Di RSUD Kota Kendari.
Diharapkan (Edisi 8, Vol. 3; Health Information : Jurnal
A. Suslia & P. P. Lestari, Penelitian, 11(1), 20–25.
Eds.; R. A. Nampira, https://doi.org/10.36990/hijp.
Yudhistira, & S. citra Eka, v11i1.87
Trans.). Singapura: Elsevier 12. Notoatmodjo, S. (2012).
Inc. Metodologi Penelitian
8. Muttaqin, A. (2014). Buku Kesehatan (Edisi Revisi).
Ajar Asuhan Keperawatan Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Klien dengan Gangguan 13. Dotulong, J. F. J., Sapulete,
Sistem Pernapasan. Jakarta: M. R., & Kandou, G. D.
Salemba Medika. (2015). Hubungan Faktor
9. Lumbantoruan, M. (2019). Risiko Umur, Jenis Kelamin
Pengaruh Fisioterapi Dada Dan Kepadatan Hunian
Terhadap Frekuensi Dengan Kejadian Penyakit
Pernapasan pada Pasien TB Tb Paru Di Desa Wori
Paru di RSU. Royal Prima Kecamatan Wori. Jurnal
Medan. Jurnal Keperawatan, Kedokteran Komunitas Dan
9(2), 83–91. Tropik, 3(2), 57–65.
10. artapHasaini, A. (2018). 14. Korua, E. S., Kapantow, N.
Pengaruh Teknik Relaksasi H., & Kawatu, P. A. . (2015).
Napas Dalam dan Batuk Hubungan Antara Umur,
Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 469
Jurnal Cendikia Muda, Volume 2, Nomer 4, Desember 2022

Jenis Kelamin, Dan Pasien Balai Pengobatan


Kepadatan Hunian Dengan Penyakit Paru-Paru. Ipteks
Kejadian TB Paru Pada Terapan, 5(4), 19. Retrieved
Pasien Rawat Jalan Di from
Rumah Sakit Umum Daerah http://ejournal.lldikti10.id/ind
Noongan. Jurnal Unsrat, ex.php/jit/article/view/4258/1
Fakultas K(1), 1–9. 424
15. Budiman, & Riyanto, A. 18. Katiandagho, D., & Fione, V.
(2013). Kapita Selekta R. (2018). Hubungan
Kuesioner: Pengetahuan dan Merokok Dengan Kejadian
Sikap dalam Penelitian TB Paru Di Wilayah Kerja
Kesehatan. Jakarta: Salemba Puskesmas Tatelu Kecamatan
Medika. Dimembe. E Journal
16. Loihala, M. (2016). Faktor- Poltekkes Manado, 1(1),
Faktor Yang Berhubungan 582–593. Retrieved from
Dengan Kejadian TB Paru https://ejurnal.poltekkes-
Pada Pasien Rawat Jalan Di manado.ac.id/index.php/prosi
Poli RSUD Schollo Keyen ding2018/article/view/474
Kabupaten Sorong Selatan 19. Manurung, S., Suratun,
Tahun 2015. Jurnal Krisanty, P., & Ekarini, N. L.
Kesehatan Prima, 10(2), P. (2013). Seri Asuhan
1665–1671. Keperawatan Gangguan
17. Arikhman, N. (2019). Sistem Pernafasan Akibat
Hubungan Perilaku Merokok Infeksi. Jakarta: CV. Trans
dengan Kejadian Info Media.
Tuberkulosis Paru Pada

Ashari, Penerapan Fisioterapi Dada 470

Anda mungkin juga menyukai