DISUSUN OLEH :
Ramadan 192010085
2021
LEMBAR PERSETUJUAN SEKOLAH
Pembimbing Sekolah
Oleh:
Ramadan 192010085
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat karunia yang telah
di limpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan di PT. Bintang Kupu- Kupu.
Dengan diadakanya Praktek Kerja Lapangan yang kami laksanakan
ini banyak hal yang telah kami dapatkan untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang industri farmasi serta memberikan gambaran bagi kami
dengan melihat dan terlibat langsung bagaimana gambaran yang nyata bekerja
di industri farmasi, dan juga dapat menerapkan ilmu yang di dapat darii sekolah.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................................... i
Lembar Persetujuan............................................................................................. ii
Lembar Pengesahan........................................................................................... iii
Kata Pengantar................................................................................................... iv
Daftar Isi............................................................................................................ vii
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, dimana industri farmasi di tuntut untuk
bersaing dengan industri farmasi dalam maupun luar negri untuk memperebutkan
pasar global untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan obat yang berkhasiat.
Salah satunya dengan meningkatkan pemenuhan kebutuhan obat yang bermutu
bagi masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, di perlukan pedoman bagi industri
farmasi untuk dapat menghasilkan produk yang bermutu yaitu dengan
CPOB/CPOTB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik/Cara pembuatan Obat
Tradisonal Yang Baik).
Dalam era persaingan bebas sekarang ini dimana industri farmasi di Indonesia
akan bersaing bersaing dengan industri farmasi dari negara lain maka penerapan
cpob/cpotb saja belum cukup , maka itu di tuntut untuk memenuhi pesyaratan
sistem mutu yang berlaku secara internasional, salah satunya dengan mendapatkan
sertifikat International Organization For Standarization (ISO).
Sertifikat ISO 9000 merupakan sistem jaminan mutu pengelolaan mutu dan
memberikan kerangka kerja untuk pengolahan yang efektif dan dengan seri ISO
9000 sekaligus merupakan promosi pengembangan perdagangan. Sedangkan
sistem manajemen lingkungan, sistem ramah lingkungan yang menekankan pada
dokumentasi dan penerapanya sebagai bukti objektf dai jaminan mutu di atur
dalam seri ISO 14000. Dengan memperoleh ISO maka akan meningkatkan
kredibilitas perusahaan dalam hal kemudahan memasuki pasar bebas sekaligus
merupakan kemajuan bagi perusahaan. Penerapan CPOB/CPOTB dan ISO
bergantung pada kualitas sumber saya manusia yang terlibat dalam industri
farmasi tersebut.
Harapan utama dari Praktek Kerja Lapangan ini pihak institusi mengetahui
tentang kebutuhan dunia industri sehingga mutu pengajaran dapat di tingkatkan
guna meningkatkan guna tuntutan tersebut.
B. Dasar dan Tujuan PKL
Tujuan PKL
Adapun nama instansi PT. Bintang Kupu Kupu. T empat beserta alamat
lengkapnya :
Jadwal dan waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dibagi menjadi tiga
tahapan, yaitu :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
B. Struktur Organisasi
1. Visi
Menjadi pemimpin di bidang produk alami dengan menghadirkan inovasi
berkualitas tinggi dengan komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial.
2. Misi
Dibekali dengan pengalaman dan keahlian yang berlimpah, kami
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan
menyediakan produk alami berkualitas tinggi melalui distribusi yang tersebar luas.
Meningkatkan jejaring kerja dengan pelanggan dan Stakeholders/lembaga terkait.
E. Sarana
1. Bangunan
F. Peralatan
G. Pengelolaan Air
Pengolahan air di PT. Bintang Kupu-Kupu dilakukan pada beberapa tahap.
Pengolahan air tersebut akan menghasilkan satu jenis Drink Water (DW) Sumber
air yang digunakan berasal dari sumur dengan kedalaman 60 m. Air sumur
tersebut akan dialirkan kedalam purified water system terdiri dari: Sand Carbon
filter untuk menghilangkan kekeruhan dari air tanah, bau yang tidak enak dan rasa
yang tidak enak. Air hasil filtrasi Sand Carbon Filter dialirkan ke Softener Tank
H. Pengelolaan Udara
Sistem Heating Ventilation and Air Conditioner (HVAC) adalah suatu sistem
yang berfungsi untuk mengontrol kondisi udara dalam ruangan. Ada 4 parameter
yang dikendalikan yaitu tekanan, suhu, jumlah dan ukuran partikel serta
kelembapan (relative humidity). Parameter yang berhubungan dengan sistem
HVAC, yaitu :
1. Perbedaan tekanan udara (differential pressure)
Tekanan udara di ruang produksi didesain sedemikian rupa sehingga dapat
mendukung proses produksi terutama produksi sediaan tablet. Untuk pengaturan
tekanan udara di koridor lebih tinggi dibandingkan tekanan udara dalam ruang
produksi untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang terutama dari bahan aktif.
Persyaratan untuk perbedaan tekanan udara antara ruang produksi dan koridor
tidak diatur secara spesifik di dalam CPTOB.
2. Suhu
Kriteria suhu setiap ruangan yang dikontrol oleh HVAC berada dalam rentang
nilai 20–27oC. Pemantauan terhadap nilai temperatur dalam ruangan dilakukan
dengan menggunakan alat THD (Thermohygrometer Digital).
3. Jumlah dan ukuran partikel
Pemantauan jumlah partikel pada area produksi di PT. Bintang Kupu-Kupu
disuplai menggunakan Air Handling Unit (AHU) kelas 100.000 dengan efisisensi
90%-95% dikhususkan pada partikel dengan ukuran 0,5 µm dan jumlah partikel <
3.520.000, dengan ukuran 5.0 µm yaitu < 29.000. Untuk memenuhi udara yang
dipersyaratkan, udara dilewatkan ke dalam filter untuk mendapatkan kualitas
udara dengan ukuran dan jumlah partikel yang sesuai dengan kelas ruangan yang
ditetapkan. Pemantauan terhadap jumlah ukuran partikel dalam ruangan dilakukan
dengan menggunakan alat particle counter.
4. Kelembaban / Relative Humidity (RH)
Kelembapan setiap ruangan diatur sesuai dengan kondisi dan persyaratan
ruangan tersebut. Untuk ruangan dengan RH khusus terutama untuk penanganan
bahan/material yang bersifat higroskopis atau sensistif terhadap kelembaban udara
memiliki kriteria nilai RH < 40%. Sedangkan untuk ruangan tanpa RH khusus
memiliki kriteria nilai RH < 70%. Pemantauan terhadap nilai RH dalam ruangan
dilakukan dengan menggunakan alat THD (Thermohygrometer Digital). Sistem
HVAC di PT. Bintang Kupu-Kupu menggunakan Sistem AHU. Komponen dari
sistem AHU meliputi :
5. Air Handling Unit (AHU)
AHU dalam sistem HVAC seperangkat sistem yang dapat mengontrol suhu,
kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan (jumlah partikel atau mikroba),
pola aliran udara, jumlah pergantian udara, dan sebagainya di ruang produksi
sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan. Dilengkapi dengan
medium filter berefisiensi 90% - 95%, besarnya pertukaran udara 5-20 kali/jam.
Komponen komponen dari AHU terdiri dari:
1. Cooling Coil / evaporator, berfungsi mengontrol suhu dan RH udara yang
akan didistribusikan ke ruang produksi.
parameter kunci (utama) yang selalu diawasi dan didokumentasiakn oleh QC pada
bagian IPC.
Pada struktur organisasi PT Bintang Kupu-kupu divisi produksi dibagi
menjadi dua divisi, yaitu divisi pengolahan dan pengemasan. Pada struktur
organisasi PT Bintang Kupu-Kupu divisi produksi di kepalai oleh Sarjana Teknik
Kimia.
M. Pemastian Mutu (Quality Assurance)
Quality Assurance (QA) merupakan keseluruhan sistem yang dibuat dengan
tujuan agar seluruh produk industri obat tradisional yang dihasilkan memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan. QA tidak saja mencakup pelaksanaan Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) atau Good Manufacturing
Practice (GMP). Dengan demikian, CPOTB atau GMP merupakan bagian dari
sistem penjaminan mutu atau Quality Assurance industri obat tradisional, dalam
rangka memenuhi tuntutan konsumen atas jaminan terhadap khasiat, keamanan
dan kualitas produk-produk industri obat tradisonal.
Adapun fungsi dan tanggung jawab pemastian mutu (Quality Assurance) di
PT. Bintang Kupu-Kupu meliputi audit internal atau inspeksi diri berkala,
menangani keluhan produk dari konsumen serta ikut bagian dalam investigasi
keluhan terkait dengan mutu produk, mengkaji catatan batch, pemantauan dan
pengendalian lingkungan produksi, memantau pelaksanaan sanitasi/hygiene/
kebersihan di pabrik, menerapkan sistem penyimpanan catatan kegiatan,
memantau persyaratan dan pelaksanaan CPOTB serta melaksanakan program
training implementasi CPOTB, Melakukan Release Produk Jadi (Finish Good)
serta melakukan validasi dan kualifikasi.
Quality Assurance mempunyai tugas lain, antara lain menetapkan dan
menerapkan semua prosedur pengawasan mutu, mengevaluasi, mengawasi, dan
menyimpan baku pembanding, memastikan kebenaran label wadah bahan dan
produk, dan memastikan bahwa stabilitas dari zat aktif dan obat jadi dipantau..
Kepala pemastian mutu harus seorang apoteker yang terdaftar dan berfungsi
sebagai apoteker penanggung jawab. Apoteker yang ingin menjadi kepala
pemastian mutu setidaknya mempunyai pengalaman praktisi di industri Obat
Tradisional atau farmasi setidaknya selama 5 tahun. Obat tradisional tidak dijual
atau didistribusikan sebelum kepala bagian pemastian mutu menyatakan bahwa
tiap bets produksi dibuat dan dikendalikan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam izin edar dan peraturan lain yang berkaitan dengan aspek
produksi, pengawasan mutu dan pelulusan obat tradisional. Pengkajian mutu
produk secara berkala biasanya dilakukan tiap tahun dan didokumentasikan
dengan mempertimbangkan hasil kajian ulang sebelumnya meliputi:
1. Kajian terhadap Bahan Baku dan Bahan Pengemas yang digunakan untuk
produk.
2. Kajian terhadap pengawasan selama proses Kegiatan dan hasil pengujian
obat jadi.
3. Kajian semua bets yang tidak memenuhi spesifikasi mutu.
4. Kajian terhadap penyimpangan atau ketidak sesuaian pada hasil produk dan
melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
5. Kajian adanya perubahan proses atau metoda analisis.
6. Kajian terhadap pemantauan uji stabilitas produk selama di pasaran.
7. Kajian terhadap produk kembalian, keluhan, dan penarikan obat yang
terkait dengan mutu produk.
Semua bagian sistem pemastian mutu hendaklah didukung dengan tersedianya
personil yang kompeten, bangunan dan sarana serta peralatan yang cukup
memadai.
N. Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Bidang Penelitian dan Pengembangan Produk bertugas meneliti dan
mengembangkan produk serta mengoptimasi proses sesuai dengan CPOTB. Di
PT. Bintang Kupu-Kupu R&D bertugas dan bertanggung jawab dalam
pengembangan produk, baik produk baru maupun produk existing. Pengembangan
produk baru dan produk existing mencakup perubahan formula maupun proses
produksinya. Pengembangan produk existing biasanya untuk mengurangi cost,
mengoptimalisasi proses produksi dan memodifikasi formula. Departemen R&D
dibagi menjadi Formulation Development, Packaging Development dan
Analytical Development. Departemen Research and Development (R&D) di PT
Bintang Kupu-kupu tergolong jenis/kategori R&D CHD (Consumer Health
Development) yang memfokuskan pada produk-produk konsumen seperti food
suplemen, dan obat tradisional. Pada struktur organisasi PT Bintang Kupu-Kupu
divisi produksi di kepalai oleh seorang Apoteker.
O. Kegiatan Yang Di Lakukan Di Tempat PKL
PKL di PT. Bintang Kupu-Kupu berlangsung dari tanggal 6-30 Desember
2021. Kegiatannya meliputi:
Kegiatan
Minggu ke Kegiatan
1 1. Membaca dokumen prosedur tetap Industri dan, dokumen usulan produk baru,
dokumen pemastian mutu spesifik dan umum, dokumen produk jadi,
produk antara dan ruahan, prosedur pengujian produk antara dan ruahan,
dokumen tugas r&d, dokumen simplisia, spesipikasi bahan kemasan dan obat
penolong, Kemudian menyusun sesuai daftar isi/abjad sekiranya ada beberapa
dari dokumen yang di sebutkan di atas ada yang terdapat halaman yang tidak
sesuai/berurutan.
2. Mengemas bahan penolong, Sukrosa, Sorbitol,Dextrose, Sukralose.
3. Membuat kapsul plasebo sebanyak -3000 kapsul.
6. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu merupakan bagian essensial dari CPOTB untuk
memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang
sesuai dengan tujuan penggunaanya. Secara keseluruhan departemen QC PT.
Bintang KupuKupu bertanggung jawab melakukan kegiatan pengujian bahan
awal, pengujian produk antara, pengujian produk ruahan, pengujian produk jadi,
pengujian bahan kemas dan pengujian mikrobiologi. Divisi QC sampling bertugas
untuk menjamin bahwa bahan baku dan bahan pengemas yang digunakan telah
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, teknik sampling yang digunakan
di PT. Bintang Kupu-Kupu menggunakan teknik “√n+1”.
Divisi QC In Process Control (IPC) bertugas untuk menjamin bahwa produk
obat yang dibuat telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pengujian
mutu IPC dibagi menjadi dua pengujian, yaitu pengujian after mixing dan
pengujian pada saat proses filling. Pada kegiatan QC IPC dilakukan Loss On
Drying (LOD), derajat kehalusan, identifikasi warna, homogenitas, kekerasan,
ketebalan, diameter tablet, waktu hancur, PH, berat jenis dan viskositas.
Contoh form pencatatan IPC cairan obat dalam dapat dilihat pada lampiran
12. Produk obat tradisional PT. Bintang Kupu-Kupu sebelum diedarkan harus
diuji produk jadi. Uji produk jadi meliputi uji pemerian, LOD, kekerasan, bobot,
kesesuaian kemasan, waktu hancur, uji logam berat, uji cemaran aflatoksin (B1,
B2, G1 dan G2) mengacu pada PerKa BPOM No. 12 tahun 2014 dan uji
mikrobiologi meliputi pengujian angka lepeng total (ALT), angka kapang kamir
(AKK) dan bakteri pathogen (Escherica Coli Sp, Staphylococcus aureus,
pseudomonas aeruginosa dan shigella sp) serta uji stabilitas obat tradisional.
7. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus dibuat secara benar,
disetujui dan dikendalikan untuk menghindari kesalapahaman yang dapat
menyebabkan produk atau pekerjaan dengan mutu yang tidak memuaskan.
Kontrak tertulis antara pemberi kontrak dan penerima kontrak harus dibuat secra
jelas menentukan tanggung jawab dan kewajiban masing-masing pihak. PT.
Bintang Kupu-Kupu sampai saat ini tidak melakukan kerjasama dengan industri
lain untuk memproduksi obat berdasarkan kontrak (toll in dan toll out) yang
memerlukan sarana, fasilitas dan tempat memproduksi atau penandaan suatu obat.
5. Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat Tradisional yang Baik
Penyimpanan dan pengiriman adalah bagian penting dalam kegiatan dan
manajemen rantai pemasukan produk yang terintergrasi. Dokumen ini
menetapkan langkah yang tepat untuk membantu pemenuhan tanggung jawab
bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pengiriman dan penyimpanan produk.
dokumen ini memberikan pedoman bagi penyimpanan dan pengiriman produk
jadi dari pabrik ke distributor. Produk jadi di PT. Bintang Kupu-Kupu yang telah
diluluskan oleh bagian pemastian mutu akan didistribusikan dari pabrik ke bagian
marketing, kemudian bagian marketing yang menyalurkan ke konsumen. Untuk
cara penyimpanan dan pengiriman obat tradisional yang baik disesuaikan dengan
CPOTB.
8) Penanganan Keluhan Terhadap Produk,
Penarikan Kembali Produk dan Produk Kembalian Semua keluhan dan
informasi lain yang terkait dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat hendaklah
dikaji dengan teliti sesuai dengan dengan prosedur tertulis. Obat tradisional yang
akan didistribusikan kepasaran, akan diuji terlebih dahulu oleh bagian QC untuk
memastikan mutunya sesuai dengan spesifikasi yang telah dibuat. Selain itu
bagian QC akan menyimpan sampel pertinggal untuk setiap batch produk yang
dibuat. Sampel pertinggal disimpan dtempat tersendiri untuk penanganan keluhan-
keluhan dari produk yang telah didistribusikan. Fungsi sampel pertinggal
digunakan sebagai bahan pembanding bila terjadi keluhan terhadap produk yang
ada dipasaran.
Penangan keluhan terhadap produk di PT. Bintang Kupu-Kupu dimulai dari
bagian marketing yang menerima keluhan dari pelanggan. Kemudian QA akan
melakukan pemeriksaan terkait keluhan tersebut. Setelah dilakukan penelusuran
batch record dan sampel pertinggal maka bagian pemastian mutu akan menjawab
keluhan tersebut dan mengkoordinasikan tindakan perbaikannya. Penarikan
kembali produk dilakukan apabila ditemukan adanya produk yang tidak
memenuhi syarat kualitas atau dasar pertimbangan adanya efek yang merugikan
kesehatan. Untuk penarikan kembali produk di PT. Bintang Kupu-Kupu biasanya
dilakukan terhadap produk yang memiliki bahan baku yang tidak diperbolehkan
lagi oleh BPOM.
9) Inspeksi Diri
Tujuan dilakukan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua
aspek produksi dan pengawasan mutu industri obat tradisional memenuhi
ketentuan CPOTB. PT. Bintang Kupu-Kupu memiliki program inspeksi diri untuk
mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan serta menentapkan
tindakan perbaikan sesuai dengan ketentuan CPOTB. Tim inspeksi diri dibentuk
oleh perusahaan secara internal, rutin dilaksanakan secara menyeluruh dan
terjadwal tiap tahunnya. Laporan inspeksi diri kemudian akan dievaluasi oleh
bagian QA untuk dapat diambil tindakan perbaikan dan pencegahan yang
diperlukan. Inspeksi diri di PT. Bintang Kupu-Kupu ada 2 yaitu inspeksi diri
internal yang hanya dilakukan oleh tim perusahaan internal yang dilakukan tiap 6
bulan dan inspeksi diri eksternal yang dilakukan oleh tim perusahaan internal
dengan melibatkan BPOM yang dilakukan stiap satu tahun sekali
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan Dari hasil pelaksanaan yang dilaksanakan di PT. Bintang Kupu-
Kupu, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. PT. Bintang Kupu-kupu telah menerapkan Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik dalam tiap aspek dan rangkaian proses produksinya
meliputi : manajemen mutu, personalia, bangunan, fasilitas dan peralatan, sanitasi
dan higiene, dokumentasi, produksi, pengawasan mutu, pembuatan dan analisis
berdasarkan kontrak, cara penyimpanan dan pengiriman obat tradisional yang
baik, penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali produk dan produk
kembalian, serta inspeksi diri.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan mutu produk dan mempertahankan mutu produk
sesuai dengan CPOTB sebaiknya dilakukan pelatihan mengenai CPOTB
setahun 2 kali.
2. Pengadaan fasilitas klinik kesehatan di PT. Bintang Kupu-Kupu jika
karyawan tiba-tiba sakit saat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA