Rodinia, Pangaea, Laurasia Dan Gondwana - Bagian 1
Rodinia, Pangaea, Laurasia Dan Gondwana - Bagian 1
Gondwana - Bagian 1
2008 March 11
by admin
Seberapa sering kita membaca atau mendengar istilah seperti Rodinia, Pangaea, Laurasia
dan Gondwana? Hanya sesekali? Kemungkinan besar memang demikian, karena sejarah
geologi Indonesia, terutama di bagian
barat, lebih didominasi istilah-istilah seperti Kenozoik; Tersier dan Kuarter; Paleosen,
Eosen, Oligosen, Miosen, Pliosen, Pleistosen dan Holosen. Kebetulan, umur geologi
batuan-batuan yang sering kita jumpai
pada saat masih kuliah dan ketika bekerja berkisar antara 60 juta sampai sekitar 2 juta
tahun yang lalu, kira-kira Paleosen =96 Pliosen, saat Gondwana sudah terpecah dan
dipisahkan oleh Samudera Hindia.Sebagai selingan diskusi di milis, saya buatkan tulisan
berseri (mudah-mudahan bisa 1 minggu sekali), mengenai ke empat nama beken di atas.
Dalam cerita pendek kali ini, kita akan fokus pada Rodinia, superkontinen Proterozoik
(Mesoproterozoik sampai Neoproterozoik) hasil gothak-gathuk lempeng tektonik yang
dilakukan oleh para ahli geologi.
Saya yakin istilah “Rodinia” sudah cukup akrab dengan rekan-rekan (karena tulisan saya
dong!). Rodinia adalah superkontinen tertua yang jejak geologinya masih bisa dilacak
oleh para ahli geologi. Superkontinen ini jauh lebih tua daripada Pangaea, tetapi masih
lebih muda daripada superkontinen Columbia (1800-1500 juta tahun) dan Vaalbara (3600
juta tahun). Walaupun lebih muda, Rodinia dipercayai bukan hanya sebuah hipotesis lagi,
tetapi betul-betul pernah ada.
Nama Rodinia sendiri dipopulerkan oleh Dalziel (1991), Moores (1991) dan Hoffman
(1991). Rodinia adalah kata dalam bahasa Rusia yang berarti “motherland” (tanah
ibu/leluhur). Konon, Rodinia mulai terbentuk sekitar 1400 juta tahun yang lalu (Ma),
pada saat 3 sampai 4 kontinen mulai menyatu. Konon lagi, pada sekitar 1000 Ma si
Rodinia ini sudah jelas terkonsolidasi banget, yang ditunjukkan oleh pembentukan
sebuah rangkaian pegunungan. Para ahli menyebut proses pembentukan rangkaian
pegunungan itu dengan nama Grenville Orogeny.
Istilah Grenville Orogeny diambil dari sebuah komplek batuan metamorf terdeformasi
yang ditemukan di kota Grenville, Quebec, Canada. Grenville Province, demikian nama
geologi komplek batuan metamorf itu,
tersebar memanjang sampai ke wilayah Texas sekarang. Batuan Grenville Province
didominasi oleh Gneiss dan dipercaya juga berada di Brazil bagian barat, menjadi bagian
dari kraton Amazonia (Tohver et al.,
2002), tapi diberi nama lain oleh para ahli geologi, Formasi Nova Floresta.
Rekonstruksi para ahli geologi yang penuh dengan imajinasi, seperti
Torsvik (2003) menunjukkan bahwa kraton Amerika Utara bernama
Laurentia berada di posisi tengah menyusun superkontinen Proterozoik
Rodinia. Laurentia dipercaya sebagai pusat superkontinen Rodinia,
sedangkan disebelah barat laut Laurentia ada kelompok benua Australia,
Antartika dan India. Di sebelah barat daya Laurentia ada blok Kongo
dan Kalahari, sedangkan di sebelah tenggaranya ada blok Amazonia dan
Afrika Barat. Di sebelah timur ada blok Baltika dan terakhir di
sebelah timur laut ada blok Siberia dan Cina Utara. Posisi dan bentuk
superkontinen Rodinia yang barusan dideskripsikan ditengarai ada pada
sekitar 750 Ma.