Anda di halaman 1dari 5

1.

Tulis Nama , NIM Kelas K3 , asal SMA/ SMK , Alamat Posisi sekarang dan
penerimaan signal ketika kuliah K3 secara on line.?
Jawab :
Nama : Wahyu Nur Alfath Prayoga
Nim : 3335200048
Kelas : A
Asal SMA : SMAN 24 Kab. Tangerang
Alamat : Jalan gunung kupk no 10. Cilegon
Penerimaan sinyal: lumayan baik dikarenakan menggunakan wifi namun
saat kondisi hujan sinyal jadi tidak terlalu bagus

2. Apa yang saudara ketahui tentang K3 dilingkungan saudara selama ini,


harapan saudara mengikuti kuliah K3. Apa tujuan adanya K3 di Industri.?
Jawab :
K3 merupakan singkatan dari keselamatan dan Kesehatan kerja, yang
merupakan faktor terpenting sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan
kerja. Kecelakaan menurut Suma’mur (1999) adalah Suatu kejadian terjadi
secara tiba tiba dan tidak diharapkan. Lalu pengertian K3 menurut OHSAS
18001 (2007) yaitu suatu kondisi yang disertai beberapa faktor yang dapat
membahayakan keselamatan dan Kesehatan para pekerja. Maka dari itu K3
sangat penting tidak hanya di lingkungan industry melainkan di lingkungan
rumah sehari-hari. Seperti SOP dalam pemasangan tabung LPG di rumah
harus sesuai standar, jika tidak akan terjadi kebocoran gas yang akan
menimbulkan kebakaran. Lalu dalam penggunaan elektronik dalam rumah
seperti setrika dan kompor gas, harus selalu berhati-hati seperti mematikan
setrika atau kompor jika ingin ditinggal pergi, jauhkan dari tangan anak
kecil, menyalakan kompor dalam keadaan api sedang. Lalu penerapan K3
juga harus dilaksanakan saat pemasangan instalasi listrik rumah, para
pekerja harus sudah tahu standar K3, agar mencegah resiko tersengan aliran
listrik yang akan mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian. Maka dari
itu K3 sangat fital dan penting yang menjadi fokus kita dalam melaksanakan
kehidupan sehari-hari.
Ketika mengikuti mata kuliah K3 di semester 4 ini, harapan yang
saya inginkan adalah mendapat nilai A+ di mata kuliah ini yang merupakan
harapan utama saya, lalu saya juga berharap dapat paham terkait dasar-dasar
K3, peraturan perundang-undangan terkait K3, tujuan dan manfaat K3 di
industry, tidak hanya teori saja, saya berharap dapat mempraktekannya teori
secara langsung di industry.
Tujuan K3 ( keselamatan dan Kesehatan kerja ) menurut Suma’mur
(2009) adalah
• Melindungi hak para tenaga kerja yang meliputi hak keselamatan,
hak kesejahteraan hidup yang akan berdampak secara langsung
dalam peningkatan produksi industry
• Menjamin keselamatan setiap orang yang berada
di tempat kerja
• Segala macam alat produksi dan bahan baku dapat terpelihara dan
digunakan denga naman terkendali
3. Jelaskan peraturan perundangan tentang K3 dan penerapannya Industri
Kimia maupun dilingkungan saudara.
Jawab :
Peraturan perundang undangan K3 antara lain :
• PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Penjelasan :
Yang di maksud Penerapan Sistem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah bagian dari system manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.. SMK3 diterapkan pada perusahaan
dengan tujuan untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan yang
mengakibatkan cedera atau kerugian materi.
• Berdasarkan pasal 27 ayat 2 menjelaskan mengatur tentang hak
setiap orang, baik pria maupun wanita, untuk memperoleh pekerjaan
serta penghidupan yang layak ( Undang – Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945).
Penjelasan :
Berdasarkan pasal diatas, bahwa setiap setiap orang berhak untuk
mendapat pekerjaan untuk mencapai kesejahteraan dan penghidupan
yang layak bagi dirinya maupun orang lain tanpa ada sikap
diskriminasi jenis kelamin dalam memperoleh pekerjaan serta
mendapat perlindungan yang aman saat melakukan aktivitas bekerja
baik perlindungan secara mental maupun fisik oleh perusahaan,
yang mana telah diatur dalam Undang–Undang Nomor 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1970 Nomor 1 diatur pula bahwa setiap pekerja
berhak mendapatkan perlindungan. Perlindungan yang didapatkan
harus berupa perlindungan fisik maupun psikis, yang mana
perlindungan tersebut
Dilaksanakan guna mencegah dan meminimalisir terjadinya sebuah
kecelakan kerja. Perlindungan yang diberikan perusahaan kepada
pekerja harus diberikan pada seluruh wilayah pekerjaan baik
pekerjaan di darat,laut dan udara yang akan memungkinkan
terjadinya kecelakaan kerja (Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, diakses dari
http://prokum.esdm.go.id/uu/1970/uu-01-1970.pdf )
• Lalu berdasarkan undang-undang 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, setiap manusia mempunyai hak yang sama yang diberikan
dari tuhan yang maha esa ke setiap insan manusia, hak tersebut
berlaku dalam kehidupan sehari hari, baik hak hidup, hak berbicara,
maupun hak memiliki Pendidikan. Dalam pekerjaan pun baik laki-
laki dan perempuan. Dalam hal pekerjaan Wanita memiliki hak
khusus yang diatur dalam Pasal 82 Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003. Seorang Wanita memiliki hak khusus untuk mendapat
perlindungan dari segala macam mara bahaya yang mengancam
keselamatan dan Kesehatannya dalam melaksanakan segala macam
aktivitas pekerjaannya. Maka dari itu Wanita punya hak untuk tidak
bekerja (cuti) selama 1,5 bulan sebelum melahirkan seorang anak.
• Dalam suatu perusahaan yang besar diwajibkan memiliki system
manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja yang mana ini sebagai
upaya dalam mengatasai terjadinya kecelakaan kerja yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114
ditegaskan bahwa upaya kesehatan kerja harus diberikan oleh
majikan atau pengusaha pada para pekerjanya. Upaya yang
dilakukan perusahaan berupa peningkatan komitmen pekerja untuk
selalu menerapkan K3 dengan baik dan lainnya

Kecelakaan pekerja secara umum terjadi di perusahaan, sebenarnya


kecelakaan bisa dapat diramalkan dari semula perbuatan pekerja
yang tidak memenuhi persyaratan. Menurut Heinrich H.W dalam
bukunya The Accident Preven mengungkapkan 80 % kecelakaan
disebabkan perbuatan yg tidak aman dan 20% kondisi yang tidak
aman. Maka dari itu dibuat peraturan perundang-undangan terkait
K3 untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Berikut penerapan Peraturan perundang-undang di industry yaitu
UU 28 tahun 2003 terkait bangunan Gedung yang harus sesuai
standar sehingga mencegah terjadinya kerusakan baik oleh bencana
alam maupun buatan. Lalu Pasal 82 Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 yang di aplikasikan dengan diberikan izin cuti bagi
pekerja Wanita yang ingin melahirkan serta beban tugas yang sesuai
dengan pekerja Wanita. Lalu Permenaker No: 05/1996, yang
menerapkan system kriteria SMK3 pada industri.yang berupa
parameter keberhailan SMK3 ditempat kerja seperti 0%-5% dan
pelanggaran UU akan ditindak hukum, 60%-84% diberikan
sertfifkat dan bendera perak dan 85%-100% akan diberikan bendera
emas dan sertifikat

Anda mungkin juga menyukai