TINJAUAN UMUM
apotek yaitu:
a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker dan sistem apoteker yang telah
pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat sera pemberian informasi
obat.
yaitu :
6 yaitu:
a. Untuk mendapatkan izin apotek, Apoteker atau apoteker yang bekerja sama
dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan
b. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
farmasi.
Sediaan farmasi adalah obat, obat asli indonesia, alat kesehatan dan kosmetik,
perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang di perlukan untuk
1. Perencanaan
masyarakat.
a. Metode Epidemiologi
Yaitu berdasarkan pola penyebaran dan pengobatan penyakit yang terjadi pada
masyarakat sekitar.
b. Metode Konsumsi
c. Metode Kombinasi
Yaitu perencanaan yang dilakukan saat obat dibutuhkan dan obat yang ada
diapotek dalam jumlah terbatas. Perencanaan ini berlaku untuk obat-obat yang
2. Pengadaan
disesuaikan dengan anggaran keuangan yang ada dan harus melalui jalur resmi
pembelian, dan penerimaan barang, ada tiga macam pengadaan barang di apotek
yaitu:
dengan harapan akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat atau karena
3. Penyimpanan
Obat dan bahan harus disimpan dalam wadah yang cocok dan memenuhi
ketentuan pengemasan dan pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku. Obat yang
disimpan harus terhindar dari pencemaran dan penguraian, pengaruh sediaan obat,
pengambilan obat.
2. Produk disimpan dengan kaidah penyimpanan obat yang benar (alfabetis FIFO,
1. Disimpan dalam wadah tertutup rapat, untuk obat yang mudah menguap.
2. Disimpan terlindung dari cahaya untuk sediaan tablet, kaplet, kapsul, sirup.
Apotek meliputi :
1. Skrining resep
a. Skrinning Resep
paraf dokter, nama pasien, alamat pasien, umur, jenis kelamin, dan berat badan
pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diberikan, cara pemakaian, dan
lainnya.
- kesesuaian farmasetik (bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, cara dan lama
pemerian).
b. Penyiapan obat
- Kemasan obat yang diserahkan : dikemas dengan rapi dalam kemasan yang
pasien.
- Informasi obat : cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
selama
terapi.
2.6.2 Promosi
secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi
informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet / brosur, poster, penyuluhan, dan
lain-lainnya.
bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan
penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini apoteker harus membuat catatan
Daftar G
Psikotropika
c. UU no. 7 Th 1963 tentang Farmasi (LN Th 1963 No. 81, Tambahan LN No.
2580)
No. 7 Th 1963)
apotek
e. PP No. 72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
2.8.1 Dagusibu
Simpan, Buang yang ditujukan agar masyarakat lebih paham mengenai obat (PP
1. Dapatkan
Pastikan kita mendapat obat di tempat yang terjamin mutu dan kualitasnya
(obat asli dan berkhasiat). Tempat yang paling terjamin di indonesia adalah apotik
2. Gunakan
3. Simpan
Agar obat bisa digunakan hingga masa kadarluasanya maka kita harus
menyimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tepat.et yang tertera atau
4. Buang
Salah satu hal yang kurang diperhatikan oleh masyarakat adalah proses
dalam menggunakan obat secara tepat dan benar. Tujuan dari gema cermat ini
adalah :
Sasaran germas cermat ini yaitu semua masyarakat, melibatkan lintas sektor
dan lintas program. Dengan strategi regulasi dan advokasi, edukasi dan
2.8.3 5 O
tagline ini diharapkan masyarakat dapat lebih aktif lagi mencari informasi tentang
obat, baik kepada tenaga kesehatan khususnya tenaga farmasi, maupun dari
sumber informasi lainnya yang valid dan terpercaya, seperti kemasan obat
terjawab sebelum seseorang mengonsumsi obat merujuk pada kata “obat”, yaitu:
Seseorang hendaknya mengetahui dan mengenali jenis obat apa yang akan
atau bukan, termasuk golongan obat keras atau obat bebas, dan apa kandungan
obat
jika obat diberikan sesuai indikasi (rasional). Masyarakat atau pasien diharapkan
Efek yang dihasilkan oleh suatu obat di dalam tubuh, juga tergantung pada
Ada berbagai bentuk sediaan obat yang digunakan sesuai tujuannya. Masing-
tidak diharapkan. Ada efek samping yang dapat ditolerir, seperti mengantuk,
atau mengiritasi lambung, sehingga harus digunakan setelah makan saat lambung
berisi makanan.
2.8.4 Swamedikasi
dan penggunaan obat modern, herbal maupun tradisional oleh seorang individu
dalam mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Swamedikasi dalam hal ini
dibatasi hanya untuk obat-obat modern, yaitu obat bebas dan obat bebas terbatas.
ringan yang banyak dialami masyarakat seperti demam, nyeri, batuk, flu, serta
apoteker dalam pemberian informasi mengenai obat yang tidak memihak, evaluasi
dilakukan dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan
obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat. Informasi mengenai
obat termasuk obat resep, obat bebas dan herbal (Permenkes, 2014).
efikasi, keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping,
stabilitas, interaksi, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari obat lain - lain
(Permenkes, 2014).