8152 16106 1 SM
8152 16106 1 SM
8152 16106 1 SM
Stevie Andrean
M. D. J. Sumajouw, Reky S. Windah
Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado
Email:stevee.pai@gmail.com
ABSTRAK
Beton bertulang adalah bahan yang sangat luas dipakai dalam perencanaan konstruksi, dan
diketahui banyak sekali parameter yang ada dalam pembentukan elemen beton bertulang seperti
tinggi, lebar, luas penulangan, regangan baja, regangan beton, tegangan baja dan sebagainya.
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian mengenai hubungan antara jumlah tulangan tarik pada balok
beton bertulang dan kekuatan lentur balok tersebut. Dari hasil penelitian eksperimential di
laboratorium terhadap balok beton bertulang yang diberikan variasi tulangan tarik, maka diperoleh
suatu nilai kekuatan lentur balok yang berbeda pula. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin
besar ratio tulangan tarik maka semakin besar pula kekuatan lentur yang didapat. Dalam penelitian
ini menunjukan efisiensi penulangan dimana kita harus memperhatikan besar benda uji yang
digunakan serta alat tes yang akan digunakan, karena pada pengujian ini menggunakan alat tes
lentur hidrolik maka beban saat runtuh belum tercapai yang artinya pada saat baja memberikan
kekuatan lawan beton sudah hancur duluan dan mesin berhenti otomatis. Untuk itu perlu adanya
mesin lentur yang bekerja hingga menghasilkan beban maksimum atau beban runtuh agar bias dilihat
kemampuan maksmimal dari balok tersebut.
175
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 (175-182) ISSN: 2337-6732
sampai hancur dengan jumlah dan luas rendah. Sedangkan tulangan baja akan
tulangan yang berbeda. memberikan kekuatan tarik yang diperlukan.
2. Penelitian ini untuk membandingkan Dengan adanya kelebihan masing-masing
nilai uji lentur balok secara laboratorium elemen tersebut, maka konfigurasi antara
dan secara analitis. beton dan tulangan baja diharapkan dapat
saling bekerja sama dalam menahan gaya-
gaya yang bekerja dalam struktur tersebut,
Manfaat Penelitian dimana gaya tekan ditahan oleh beton
- Sebagai bahan masukan bagi perencana
untuk menentukan jenis keruntuhan yang
sedangkan gaya tarik oleh tulangan baja
akan dihasilkan Balok ataupun batang terlentur adalah
- Sebagai bahan masukan bagi perencana salah satu diantara elemen-elemen struktur
dalam merencanakan tulangan tarik yang yang paling banyak dijumpai pada setiap
akan digunakan struktur. Balok adalah elemen struktur yang
memikul beban yang bekerja tegak lurus
Bagan Alir Penelitian dengan sumbu longitudinalnya. Hal ini
menyebabkan balok itu melentur.
Agregat
Agregat merupakan komponen beton
yang paling berperan dalam menentukan
besarnya. Pada beton biasanya terdapat
sekitar 60% sampai 80% volume agregat.
Agregat ini harus bergradasi sedemikian rupa
sehingga seluruh massa beton dapat
berfungsi sebagai benda utuh, homogen dan
Gambar 1. Bagan alir penelitian rapat, dimana agregat yang berukuran kecil
berfungsi sebagai pengisi celah yang ada
LANDASAN TEORI diantara agregat berukuran besar. Agregat
dapat dibagi menjadi :
Tinjauan umum 1. Agregat Kasar
Pada dasarnya beton bertulang 2. Agregat Halus
merupakan gabungan logis dari dua jenis
SEMEN PORTLAND
bahan/material yaitu beton polos dan
tulangan baja. Beton Polos merupakan bahan Semen Portland adalah semen
yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi hidrolis yang dihasilkan secara menghalus-
akan tetapi memilih kekuatan tarik yang kan klinker yang terutama terdiri dari silikat-
176
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 (175-182) ISSN: 2337-6732
177
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 (175-182) ISSN: 2337-6732
Dari persamaan keseimbangan regangan Tabel 1. Nilai pemeriksaan kuat tarik besi
dan tegangan untuk analisa tulangan rangkap Besi As [mm2] Fy[MPa]
didapat persamaan untuk menentukan nilai
momen maksimum yang didapat 8 50.24 298.7
Untuk Kondisi Tulangan Tekan Leleh : 10 78.5 315.5
12 113.04 383.5
Mn = (As – As’) fy ( ) + As’.fy (d-d’) (5) Fy rata-rata 332.56
178
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 (175-182) ISSN: 2337-6732
179
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 (175-182) ISSN: 2337-6732
Hasil Penelitian
Hasil-hasil tes balok percobaan Grafik 3. Perbandingan Lendutan antara Hitungan
disajikan dalam bentuk tabel (lihat tabel) Analitis dan Laboratorium
yang diperbandingkan dengan hasil
perhitungan analitis dan selanjutnya disajikan Perbandingan yang cukup besar yang
dalam bentuk grafik hubungan antara jumlah ditampilkan oleh grafik 2 sangat berpengaruh
tulangan tarik dan beban P. juga terhadap nilai lendutan yang didapat,
karena dalam perhitungan nilai yang
Tabel 6. Perbandingan hasil perhitungan analitis dan digunakan adalah nilai beban yang didapat
hasil penelitian di laboratorium dari perhitungan dan juga nilai laboratoium.
Lendutan yang dihasilkan juga sangatlah
kecil, lendutan tersebut merupakan lendutan
pada saat benda uji retak dan bukanlah pada
saat benda uji mengalami keruntuhan.
180
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 (175-182) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Nurul Hidayati, Tinjauan Kuat Geser Sengkang Alternatif dan Sengkang Konvensional pada
Balok Beton Bertulang.
Chu-Kia Wang, Charles G.Salmon, Binsar Hariandja. Desain Beton Bertulang Edisi Keempat Jilid 1
Chu-Kia Wang, Charles G.Salmon, Binsar Hariandja. Desain Beton Bertulang Edisi Keempat Jilid 2
Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Peraturan Beton Bertulang Indonesia, (PBI, 1989),
Dipohusodo, I., 1994. Struktur Beton Bertulang, Penerbit Pustaka Utama, Jakarta.
Ferry Assa, 1997. Pengaruh Variasi Jumlah Tulangan Terhadap Mekanisme Keruntuhan Lentur
Balok Beton Bertulang.
Nawi, E.G. 1990. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar . P.T. Erecso, Bandung.
181
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 (175-182) ISSN: 2337-6732
SNI 03-4154-1996. Metode Pengujian Kuat Lentur dengan Balok Uji Sederhana Yang Dibebani
Beban Terpusat Langsung
SNI 03-4431-1997. Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan
182