Beliau dilahirkan pada tahun 51 sebelum hijrah, tepatnya tahun 572 dan wafat
pada tahun 634M/13 H, umurnya lebih muda dari nabi sekitar 2 tahun beberapa
bulan. Namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kuniyah
atau nama panggilan ayahnya). Beliau termasuk salah satu tokoh penting kabilah
Qurays.
Beliau seorang pedagang yang sukses dan biasa berdagang ke Syam dan
ke Yaman, akhlaknya sangat mulia, dermawan dan suka meringankan beban orang
lain. Pada zaman jahiliyah, beliau telah mengharamkan bagi dirinya meminum
arak. Beliau tidak pernah sama sekali minum arak pada zaman jahiliyah begitu
juga pada zaman Islam, tidak pernah mengucapkan syair baik pada zaman
jahiliyah maupun zaman Islam.
Abu Bakar ra juga tidak pernah menyembah berhala sama sekali pada
zaman jahiliyah. Dia adalah sahabat dekat nabi sejak zaman jahiliyah dan lebih
dekat lagi ketika zaman Islam. Abu Bakar al-Siddiq termasuk di antara mereka
yang paling awal memeluk Islam. Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar ra dibaiat
kaum muslimin menjadi khalifah yang pertama. Peristiwa itu terjadi pada tahun
632 M.
1. Beliau menikah di usia muda dengan Qutailah binti Abdul Uzza yang
melahirkan Abdullah dan Asma.
2. Menikah lagi dengan Ummi Rumman binti Amir bin Uwaimir yang
melahirkan Abdul Rahman dan Aisyah.
3. Di Madinah ia sempat menikah dengan Habibah binti Kharijah, lalu dengan
Asma binti Umais lahirlah Muhammad bin Abu Bakar.
1
sisi Allah, serta lembut dan ramah, semoga allah meridhainya. Akan diterangkan
setelah ini hal-hal yang membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.
Masuk Islam
Abu Bakar ra adalah lelaki yang pertama kali masuk Islam dari kalangan
orang dewasa, walaupun Khodijah lebih dahulu memeluk Islam daripadanya.
Adapun dari anak-anak Ali bin Abi talib yang lebih dulu memeluk Islam
sementara Zaid bin Haritsah adalah yang pertama kali memeluk Islam dari
golongan budak.
Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga
mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Makkah yang mayoritas
masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah
dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk
Islam non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat
mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar
membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian
memberinya kemerdekaan.
2
Abu Bakar telah menggunakan hartanya di jalan dakwah tanpa rasa
takut, meringankan beban sesama umat , bahkan banyak budak yang dibebaskan
dengan hartanya. Beberapa budak yang ia bebaskan antara lain : Bilal bin Rabbah,
Abu Fakih, Ammar bin Yasir, Abu Fuhaira, Lubainah, An Nahdiah, Ummu Ubays
dan Zinnira.
Rasulullah saw dan Abu Bakar ra berangkat pada hari Kamis tanggal 1 Rabi’ul
Awwal tahun kelima puluh tiga dari kelahiran Nabi saw. Hanya Ali dan keluarga
Abu Bakar saja yang mengetahui keberangkatan Nabi saw. dan Abu Bakar malam
itu menuju Yatsrib.
Sebelumnya dua anak Abu Bakar, Aisyah dan Asma, telah menyiapkan bekal
secukupnya untuk perjalanan itu. Kemudian Nabi saw. ditemani Abu Bakar
berangkat bersama penunjuk jalan menelusuri jalan Madinah-Yaman hingga
sampai di Gua Tsur. Nabi dan Abu Bakar berhenti di situ dan penunjuk jalan
disuruh kembali secepatniya guna menyampaikan pesan rahasia Abu Bakar kepada
putranya, Abdullah.
Tiga malam lamanya Nabi saw. dan Abu Bakar bersembunyi di gua itu. Setiap
malam mereka ditemani oleh Abdullah bin Abu Bakar yang bertindak sebagai
pengamat situasi dan pemberi informasi.
Rasulullah saw dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal.
Kedatangan beliau telah dinanti-nantikan masyarakat Madinah. Pagi hari mereka
berkerumun di jalanan, setelah tengah hari barulah mereka bubar. Begitulah
penantian mereka beberapa hari sebelum kedatangan Nabi. Pada hari kedatangan
Nabi saw dan Abu Bakar ra, masyarakat Madinah sudah menunggu berjubel di
jalan yang akan dilalui Nabi saw lengkap dengan regu genderang.
Mereka mengelu-elukan Nabi dan genderang pun gemuruh diselingi nasyid yang
sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu: “Bulan purnama telah muncul
di tengah-tengah kita, dari celah-celah bebukitan. Wajiblah kita bersyukur, atas
ajakannya kepada Allah. Wahai orang yang dibangkitkan untuk kami, kau datang
membawa sesuatu yang ditaati.”
Karena kesibukan Nabi Muhammad SAW di Madinah, maka pada saat kota
Makkah berhasil ditundukkannya dan umat Islam akan menunaikan ibadah haji ,
maka untuk memimpin jamaah haji dipercayakan kepada Abu Bakar ra.
Dalam banyak kesempatan Abu Bakar sering mendapatkan kepercayaan untuk
mewakili dirinya, seperti pada saat Rasulullah SAW uzur (berhalangan) tidak
4
dapat mengimami shalat di Masjidil Madinah, Nabi Muhammad saw menunjuk
Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam shalat.
Abu Bakar mengikuti semua jihad bersama Nabi, salah satunya adalah perang
Badar , dalam peperangan tersebut umat Islam mendapatkan kemenangan yang
gemilang. 70 kafir Qurays terbunuh 70 ditawan. Abu Bakar ra berpendapat mereka
agar menebus diri. Umar ra berpendapat supaya mereka dibunuh semuanya
إن اهللَّ : وقال، خطب رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم النَّاس:عن أيب سعيد اخلدري رضي اهلل عنه قال
فعجبنا لبكائه أن، فبكى أبو بكر: قال. فاختار ذلك العبد ما عند اهلل،الدنْيا وبني ما عنده ُّ عبدا بني
ً خرَّي
، املخرَّي
َ فك ان رس ول اهلل ص لى اهلل علي ه وس لم ه و، خيرب رس ول اهلل ص لى اهلل علي ه وس لم عن عب د ُخرِّي
أمن النَّاس علي في صحبته وماله أبو َّ : فقال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم.وكان أبو بكر أعلمنا
َّ إن
ال يبقين. ولكن أخوة اإلسالم ومودَّته، التَّخذت أبا بكر-غير ربِّي- ولو كنت متخ ًذا خلياًل،بكر
إال باب أبي بكر،َّفي المسجد باب إال ُسد
Artinya : “ Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam
persahabatan dan kerelaan mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja
aku diperbolehkan mengangkat seseorang menjadi kekasihku selain Rabkupastilah
aku akan memilih Abu Bakar namun cukuplah persaudaraan Islam dan kecintaan
karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu kecil di masjid selain pintu Abu Bakar
saja. (HR.Bukhori), Abu al-Fida’ Ibn Kathir, al-Bidayah wa annihayah, hlm 17.
Abu Sa'id berkata, “Maka seketika itu Abu Bakar menangis”, karena
beliaulah yang paling faham dengan perkataan Rasulullah Saw diantara para
sahabat yang lainnya.
Imam Bukhari diberitahukan oleh Umar bin Hafs, dia berkata, telah
berkata kepada kami Ayahku, dia berkata, telah berkata kepada kami al-A'masi
dari Ibrahim al-Aswad berkata, “Ketika Rasulullah Saw menderita penyakit
demam yang membuatnya wafat, maka masuklah waktu sholat dan Bilal mulai
mengumandangkan adzan, kemudian Rasulullah Saw berkata, “Perintahkan Abu
Bakar agar menjadi Imam manusia!”
Sejarawan Ibnu Ishaq mengisahkan bahwa begitu Rasululullah SAW wafat, Umar
bin al Khaththab mendengar kabar bahwa kaum Muhajirin berkumpul di Saqifah
Bani Saidah untuk membahas siapa yang akan menggantikan kepemimpinan
Rasulullah. Umar langsung mengajak Abu Bakar dan Abu Ubaidah bin al Jarrah
untuk mendatangi mereka.
6
Ketika itu Umar ra ingin menanggapi pidato Sa’ad dan telah merangkai
kata-kata dalam pikirannya tapi dia tahan karena berfikir bahwa Abu Bakar ra
pasti akan menanggapinya dengan tanggapan yang lebih baik. Benar, Semua
rangkaian kata yang telah dipersiapkan Umar telah disampaikan oleh Abu Bakar ra
dengan susunan yang lebih baik dan lebih menyentuh sehingga membuat Saad bin
Ubadah diam.
Abu Bakar berkata: “Apa yang kalian sebutkan tentang kebaikan kalian
adalah hak kalian. Semua orang Arab tidak mengingkari hal ini kecuali orang-
orang Quraisy. Sebab mereka mempunyai nasab keturunan yang terbaik di antara
orang-orang Arab”
Lalu sambil memegang tangan Umar dan Abu Ubaidah, Abu Bakar berseru: “
Oleh karena itu, bila kalian rela memilih di antara kedua orang ini, maka baiatlah
salah satu dari keduanya!
Namun salah seorang di antara orang Anshar ada yang berteriak: ”Wahai
orang-orang Quraisy, kamilah yang menjadi tempat berlindung Rasulullah saw
dan melindungi kemuliannya. Kalau begitu begini saja, kami punya amir dan
kalian punya amir sendiri”.
Basyir bin Saad, salah seorang pemimpin Anshar dari kaum Khazraj
berkata: “Demi Allah, kita sekalipun yang paling utama dalam memerangi orang-
orang musyrik dan paling dahulu memeluk agama Islam ini, tidak ada yang kita
inginkan selain ridlo Allah dan ketaatan kepada Nabi kita serta menekan
kepentingan pribadi kita. Maka tidak pantas kita memperbelit-belit urusan ini
terhadap yang lain. Dan seyogyanya kita tidak memiliki orientasi duniawi sama
sekali.
Demi melihat tidak ada jawaban spontan dan melihat gelagat yang
mengkhawatirkan, Umar ra segera berseru lantang: “Hai Abu Bakar, ulurkanlah
tanganmu!”.
Abu Bakar ra lalu mengulurkan tangannya dan Umar segera membaiatnya dengan
menyebut-nyebut keutamaannya. Demikian pula Abu Ubaidah membaiat Abu
Bakar dengan menyebut-nyebut keutamaannya. Langkah mereka diikuti oleh
tokoh kaum Khazraj, Basyir bin Saad dan tokoh kaum Aus, Usaid bin Hudlair.
Selanjutnya ruang Saqifah itu penuh sesak oleh orang-orang yang membaiat Abu
Bakar sebagai khalifah, amirul mukminin, pengganti Rasululullah saw sebagai
pemimpin dan penguasa atas kaum muslimin, bukan sebagai pengganti beliau
dalam kedudukan sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT.
Baiat ini dinamakan baiat al-Khahshah, karena baiat tersebut hanya dilakukan
sekelompok kecil dari kaum Muslimin, yakni mereka yang hadir di Saqifah bani
Saidah saja. Setelah itu baiat dilakukan secara umum di masjid jami’ Madinah al-
Munawwarah oleh para sahabat.
د وليتFاس إن قFFا النFF "أيه:الF فق،اسFFا في النFFًف خطيبFF وق،ةFFوبعد أن تولى أبو بكر الخالف
والكذب، الصدق أمانة، وإن أسأت فقوموني، فإن أحسنت فأعينوني،عليكم ولست بخيركم
وي فيكمFF والق،اء هللاFFه إن شFFل) علتFFتى أريح (أزيFFدي حFFوي عنFFعيف منكم قFF والض،ةFFخيان
ربهم هللاFFبيل هللا إال ضFFاد في سFFوم الجهFF وال يدع ق،ضعيف حتى آخذ منه الحق إن شاء هللا
8
،ولهFFا أطعت هللا ورسFFوني مFF أطيع،البالءFF وال يشيع قوم قط الفاحشة؛ إال عمهم هللا ب،بالذل
-هFFي هللا عنFFرض- رFFو بكFFل أبFFد قاتFF وق.ة لي عليكمFFوله؛ فال طاعFFيت هللا ورسFFإن عصFFف
( وهللا لو منعوني عقال بعير كانوا يؤدونه لرسول هللا: وقال فيهم،المرتدين ومانعي الزكاة
وال،غيرFFل الصFF وال الطف،يرFFيخ الكبFFوا الشFFوش أال يقتلFFي الجيFFان يوصFF وك.هFFلقاتلتهم علي
. وال يحرقوا زرعًا وال يقلعوا شجرًا، وال العابد في صومعة،النساء
Artinya :“Amma Ba'du. Wahai manusia! Sesungguhnya saya telah dipilih untuk
memimpin kalian dan bukanlah saya orang terbaik diantara kalian. Maka jika
saya melakukan hal yang baik, bantulah saya. Dan jika saya melakukan tindakan
yang menyeleweng luruskanlah saya. Sebab kebenaran itu adalah amanah,
sedangkan kebohongan itu adalah pengkhianatan, orang yang lemah diantara
kaaian sesungguhnya kuat disisiku hingga aku mengembalikan haknya kepadanya
Insya Allah, sebaliknya siapa yang kuat diantara kalian maka dialah yang lemah
disisiku hingga aku akan mengambil darinya hak milik orang lain yang
diambilnya.
Beliau sangat dekat dengan Rasulullah SAW, baik dalam bidang agama
maupun kekeluargaan. Beliau seorang dermawan yang mendermakan hartanya
untuk kepentingan Islam. (Dr. Mohd Fachruddin Fuad, Perkembangan
Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), hlm. 77
9
Tantangan yang dihadapi Abu Bakar
Di masa awal pemerintahan Abu Bakar, diwarnai dengan berbagai kekacauan dan
pemberontakan, seperti:
1. Munculnya orang-orang murtad,
2. Aktifnya orang-orang yang mengaku diri sebagai nabi (nabi palsu),
3. Pemberontakan dari beberapa kabilah Arab dan
4. Banyaknya orang-orang yang ingkar membayar zakat.
5. Pengiriman tentara Usamah
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Ketika Rasulullah saw. wafat dan
kekhalifahan digantikan oleh Abu Bakar, sebagian masyarakat Arab kembali
kepada kekufuran. Kemudian yang murtad-murtad ini diperangi oleh Abu Bakar.
Juga demikian pula Abu Bakar memerangi orang-orang yang tidak mau membayar
zakat. Padahal mereka yang tidak membayar zakat ini tetap mengucapkan dua
kalimat syahadat.
Ketika Abu Bakar ingin memerangi mereka, Umar merasa heran karena mereka
masih mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah. Berkata Umar kepada Abu
Bakar:
َ ْد عFَهَ ِإاَّل هَّللا ُ فَقF َيَقُولُوا اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ فَ َم ْن قَا َل اَل ِإل
ُابُهFهُ ِإاَّل بِ َحقِّ ِه َو ِح َسF هُ َونَ ْف َسFَ َم ِمنِّي َمالF َص
ِ َعلَى هَّللا
“Bagaimana mungkin kamu akan memerangi manusia, sementara Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Aku diperintahkan untuk
memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Allah’, maka barangsiapa yang mengucapkan, ‘Tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah’, maka sungguh dia telah menjaga
harta dan jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam, dan hisabnya
diserahkan kepada Allah.”
Lihatlah, Umar memprotes Abu Bakar dengan dalil. Umar tidak setuju dengan
perbuatan Abu Bakar karena Umar memahami dalil. Abu Bakar menjawab:
“Telah tetap dalam sunnah bahwa hukuman orang murtad lebih besar daripada
orang kafir asli ditinjau dari beberapa sisi, diantaranya karena orang murtad
hukumannya adalah dibunuh, apapun kondisinya, tidak diperlakukan jizyah dan
tidak ada jaminan keamanan baginya, lain halnya dengan orang kafir asli.
Demikian juga, orang murtad tetap dihukum bunuh meskipun ia tidak memiliki
kemampuan untuk berperang, sedangkan orang kafir asli tidak dibunuh kalau ia
bukan termasuk pasukan perang.
Menurut pendapat kebanyakan ulama orang kafir asli yang bukan ahli perang tidak
boleh dibunuh, diantaranya menurut Abu Hanifah, Malik dan Ahmad. Oleh karena
itu, hukuman orang murtad adalah dibunuh sebagaimana pendapat Imam Malik,
Syafi’i dan Ahmad. Sisi lain, orang murtad itu tidak berhak mewarisi, tidak boleh
dinikahkan (dengan orang Islam) dan tidak boleh dimakan sembelihannya, lain
halnya dengan kafir asli.
(Majmu’ Fatawa (28/534) Beliau berkata lagi: “Kufur karena murtad lebih besar
berdasarkan ijma’ daripada kufur asli.”
11
Sebab-sebab munculnya nabi palsu
Mereka mengira, bahwa Abu Bakar adalah pemimpin yang lemah, sehingga
mereka berani membuat kekacauan. Pemberontakan kabilah disebabkan oleh
anggapan mereka bahwa perjanjian perdamaian yang dibuat bersama Nabi SAW
bersifat pribadi dan berakhir dengan wafatnya Nabi SAW, sehingga mereka tidak
perlu lagi taat dan tunduk kepada penguasa Islam yang baru. Orang-orang yang
enggan membayar zakat hanyalah karena kelemahan iman mereka. Terhadap
semua golongan yang membangkang dan memberontak itu Abu bakar mengambil
tindakan tegas. Ketegasan ini didukung oleh mayoritas umat.
Dalam waktu singkat seluruh kekacauan dan pemberontakan yang terjadi dalam
negeri dapat ditumpas dengan sukses.
12
dengan nama perang Riddah. Pengaruh riddah ini sangat besar dalam syariat Islam
sehingga solat Jumat pun mulai ditinggalkan kecuali di Madinah dan Makkah.
[1] Shahih al-Bukhari, kitab Jumah, bab al-Jum’ah fi al-Qura wa al-Mudun 2/379
dari Fathul Bari.
Abu Bakar al Siddiq segera mengirim para utusan kepada ketua komplotan-
komplotan tersebut agar kembali kepada Islam. Hanya sebagian kecil saja yang
menyambut seruan utusan Abu Bakar itu , diantaranya, ialah Bani Abd Qais di
daerah Bahrain. Kebanyakan mereka menolak dan tetap murtad bahkan melawan
Islam.
Khalid bin Walid berhasil menumpas para nabi palsu semisal Malik b. Nuwairah,
pengikutnya dari bani tamin dan Yarbu' dapat dikembalikan kedalam Islam lalu
membayar zakat seperti biasa. Musailamah al-Kazzab yang didukung penuh
kaumnya juga berhasil ditumpas, kaumnya dari bani Hanifah kembali kepada
Islam.
13