Anda di halaman 1dari 10

Paket Intensif

UTBK SBMPTN 2022

Biologi
Klasifikasi Makhluk
Hidup

Klasifikasi Makhluk Hidup 1


A. Peta Konsep

B. Ringkasan Materi
Keanekaragaman hayati yang begitu banyak menyulitkan para ahli biologi untuk
mempelajarinya lebih dalam. Oleh sebab itu, mereka mengelompokkan beragam makhluk
hidup tersebut berdasarkan persamaan dan perbedaannya. Cara pengelompokan
makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi. Terdapat tiga sistem klasifikasi yang
telah dibuat oleh para ahli taksonomi, yaitu sebagai berikut.

Klasifikasi Makhluk Hidup 2


1. Sistem alamiah, yaitu sistem pengelompokan berdasarkan sifat-sifat alamiah
makhluk hidup, terutama sifat morfologinya. Sistem ini dikemukakan oleh Aristoteles.
2. Sistem artifisial, yaitu sistem pengelompokan berdasarkan persamaan dan
perbedaan struktur tubuh makhluk hidup. Sistem ini dikemukakan oleh Carolus
Linnaeus dan masih digunakan hingga sekarang.
3. Sistem filogenetik, yaitu sistem pengelompokan berdasarkan jauh-dekatnya
hubungan kekerabatan makhluk hidup. Sistem ini muncul setelah Charles Darwin
mengemukakan teori evolusinya.

Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam beberapa tingkatan


takson. Semakin tinggi tingkatan takson, perbedaan ciri antaranggotanya semakin banyak
dan jumlah anggotanya juga semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah tingkatan
takson, perbedaan ciri antaranggotanya semakin sedikit dan jumlah anggotanya juga
semakin sedikit. Urutan tingkatan takson mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah
adalah kingdom, filum (hewan)/divisi (tumbuhan), kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.

SUPER "Solusi Quipper"

Untuk mempermudah dalam mengingat urutan tingkatan takson mulai dari yang
tertinggi hingga yang terendah, gunakan cara SUPER berikut.

Ikan dori difilet kena oli dari garpu dan sendok

Kingdom – filum – kelas – ordo – famili – genus - spesies

Sepanjang sejarah perkembangan sistem klasifikasi makhluk hidup, terdapat beberapa


sistem klasifikasi yang telah digunakan secara internasional. Di antaranya adalah sistem
dua kingdom, sistem tiga kingdom, sistem empat kingdom, sistem lima kingdom, sistem
enam kingdom, sistem tujuh kingdom, sistem delapan kingdom, dan sistem tiga domain.
Namun, yang masih banyak digunakan hingga saat ini adalah sistem lima kingdom yang
dikemukakan oleh Whittaker. Menurut Whittaker, makhluk hidup dikelompokkan
menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

1. Monera
Monera merupakan kingdom yang anggotanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat uniseluler.
b. Prokariotik (tidak memiliki membran inti).
c. Ada yang berkorofil dan ada yang tidak.
d. Memiliki dinding sel dari bahan peptidoglikan atau lainnya.

Klasifikasi Makhluk Hidup 3


Kingdom Monera dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Archaebacteria dan
Eubacteria.
a. Archaebacteria adalah kelompok bakteri primitif yang memiliki dinding sel dari
bahan glikoprotein, polisakarida, dan protein, serta hidup di lingkungan yang
ekstrem. Archaebacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok
metanogen (penghasil gas metana), kelompok halofilik (hidup di lingkungan
berkadar garam tinggi), dan kelompok termoasidofilik (hidup di lingkungan yang
bersuhu tinggi dan asam).

b. Eubacteria adalah kelompok bakteri yang memiliki dinding sel dari bahan
mukopolisakarida dan peptidoglikan, memiliki plasmid (DNA sirkuler), serta dapat
bersifat patogen atau nonpatogen. Ada empat bentuk sel pada Eubacteria, yaitu
bentuk bulat (kokus), batang (basil), bulat-batang (kokobasil), dan spiral (spirillum).
Terdapat anggota Eubacteria yang berbeda dari lainnya, yaitu Cyanobacteria.
Cyanobacteria memiliki dinding sel dari bahan selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
Selain itu, semua Cyanobacteria juga berklorofil sehingga dapat melakukan
proses fotosintesis. Cyanobacteria juga memiliki pigmen khas fikosianin yang
menyebabkan warnanya hijau kebiruan.

2. Protista
Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat uniseluler atau multiseluler.
b. Eukariotik (memiliki membran inti).
c. Bersifat autotrof atau heterotrof.
d. Hidup bebas, bersimbiosis, atau sebagai parasit pada organisme lain.

Anggota kingdom Protista memiliki sifat-sifat di antara hewan, tumbuhan, atau jamur.
Oleh sebab itu, Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu Protista mirip
hewan, Protista mirip tumbuhan, dan Protista mirip jamur.
a. Protista mirip hewan disebut juga Protozoa. Seluruh anggota Protozoa bersifat
uniseluler, umumnya tidak memiliki dinding sel, bersifat heterotrof (hanya sedikit
yang autotrof), sebagian besar memiliki alat gerak, serta hidup bebas atau sebagai
parasit. Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dikelompokkan menjadi enam filum,
yaitu Rhizopoda (bergerak dengan kaki semu), Actinopoda (bergerak dengan
axopodia), Foraminifera (bergerak dengan kaki semu), Zooflagellata (bergerak
dengan bulu cambuk atau flagela), Ciliata (bergerak dengan bulu getar atau silia),
dan Sporozoa (tidak memiliki alat gerak).

b. Protista mirip tumbuhan disebut juga Algae. Seluruh anggota Protista mirip
tumbuhan memiliki kemampuan untuk berfotosintesis atau bersifat autotrof,
memiliki klorofil dan pigmen khusus, bersifat uniseluler atau multiseluler,

Klasifikasi Makhluk Hidup 4


serta berdinding sel. Berdasarkan pigmen dominan yang dimilikinya, Algae
dikelompokkan menjadi tujuh filum, yaitu Euglenophyta, Chlorophyta (alga
hijau), Chrysophyta (alga emas), Bacillariophyta (diatom), Pyrrophyta (alga api),
Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).

c. Protista mirip jamur adalah kelompok Protista yang memiliki ciri-ciri mirip jamur,
seperti tidak berkorofil, menghasilkan spora, dan bersifat heterotrof. Anggota
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam kingdom Fungi karena struktur
tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan anggota Fungi lainnya. Protista
mirip jamur dikelompokkan menjadi tiga filum, yaitu Myxomycota (jamur lendir
plasmodial), Acrasiomycota (jamur lendir seluler), dan Oomycota (jamur air).

3. Fungi
Fungi atau jamur adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersifat uniseluler atau multiseluler. Pada yang multiseluler, tubuhnya tersusun
dari anyaman hifa yang disebut miselium.
b. Eukariotik (memiliki membran inti).
c. Memiliki dinding sel dari bahan kitin.
d. Berukuran mikroskopis atau makroskopis.
e. Bersifat heterotrof.
f. Cara hidupnya sebagai saprofit, parasit, atau membentuk simbiosis mutualisme
dengan organisme lain.

Berdasarkan cara reproduksi generatifnya, kingdom Fungi dibagi menjadi empat


divisi, yaitu Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
a. Zygomycotina adalah kelompok jamur yang membentuk zigospora sebagai alat
reproduksi generatifnya. Sementara reproduksi vegetatifnya dilakukan dengan
membentuk sporangiospora.

b. Ascomycotina adalah kelompok jamur yang membentuk askospora sebagai alat


reproduksi generatifnya. Sementara reproduksi vegetatifnya dilakukan dengan
membentuk konidiospora.

c. Basidiomycotina adalah kelompok jamur yang membentuk basidiospora sebagai


alat reproduksi generatifnya. Sementara reproduksi vegetatifnya dilakukan
dengan membentuk konidiospora.

d. Deuteromycotina adalah kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi


generatifnya. Sementara reproduksi vegetatifnya dilakukan dengan membentuk
konidiospora.

4. Plantae
Plantae atau tumbuhan adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.

Klasifikasi Makhluk Hidup 5


a. Bersifat multiseluler.
b. Eukariotik (memiliki membran inti).
c. Memiliki klorofil.
d. Memiliki dinding sel yang sebagian besar tersusun dari bahan selulosa.
e. Berkormus atau sudah memiliki akar, batang, dan daun sebenarnya.

Kingdom Plantae dikelompokkan menjadi tiga divisi, yaitu Bryophyta, Pteridophyta,


dan Spermatophyta.
a. Bryophyta atau tumbuhan lumut adalah anggota Plantae yang memiliki
metagenesis antara generasi gametofit dan sporofit. Generasi gametofit bersifat
dominan dan merupakan tumbuhan lumut itu sendiri. Tumbuhan lumut memiliki
struktur tubuh yang sederhana dan belum memiliki jaringan pengangkut.
Tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati),
Anthocerotopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun).

b. Pteridophyta atau tumbuhan paku adalah anggota Plantae yang memiliki


metagenesis antara generasi gametofit dan sporofit. Pada tumbuhan paku,
generasi sporofit adalah generasi yang dominan dan merupakan tumbuhan
paku itu sendiri. Tumbuhan Paku sudah memiliki struktur tubuh yang lebih
lengkap daripada tumbuhan lumut karena sudah memiliki jaringan pengangkut.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi
paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora. Divisi Pteridophyta
dibagi menjadi empat kelas, yaitu Psilophytinae (paku purba), Lycopodiinae (paku
kawat), Equisetinae (paku ekor kuda), dan Filicinae (paku sejati).

c. Spermatophyta atau tumbuhan berbiji adalah anggota Plantae yang sudah


menghasilkan biji sebagai alat reproduksi generatifnya. Spermatophyta memiliki
struktur tubuh yang paling lengkap daripada Bryophyta dan Pteridophyta.
Berdasarkan keadaan bijinya, Spermatophyta dibagi menjadi dua subdivisi, yaitu
Gymnospermae dan Angiospermae.
1.) Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka adalah anggota
Spermatophyta yang bakal bijinya tidak diselubungi oleh daun buah (karpela).
Gymnospermae dibedakan menjadi empat kelas, yaitu Cycadinae, Coniferinae,
Gnetinae, dan Ginkgoinae.
2.) Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup adalah anggota
Spermatophyta yang bakal bijinya diselubungi oleh daun buah (karpela).
Berdasarkan jumlah keping bijinya, Angiospermae dibedakan menjadi dua
kelas, yaitu Monocotyledoneae/monokotil (tumbuhan berkeping biji satu) dan
Dicotyledoneae/dikotil (tumbuhan berkeping biji dua).

5. Animalia
Animalia atau hewan adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
Klasifikasi Makhluk Hidup 6
a. Bersifat multiseluler.
b. Eukariotik (memiliki membran inti).
c. Tidak memiliki dinding sel.
d. Mampu bergerak secara aktif dan mudah berpindah tempat.
e. Bersifat heterotrof.
f. Memiliki bentuk tubuh dan organ yang bervariasi.

Kingdom Animalia dikelompokkan menjadi sembilan filum, yaitu Porifera,


Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Echinodermata, Arthropoda, dan Chordata.
a. Porifera atau hewan berpori memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.) Tubuh berpori.
2.) Simetri tubuh radial simetris atau asimetris.
3.) Bersifat diploblastik.
4.) Belum memiliki jaringan dan organ tubuh.
5.) Bentuk tubuh bervariasi.
6.) Memiliki sistem saluran air (tipe askon, sikon, atau leukon).
7.) Hidup di laut.

Porifera dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia.

b. Coelenterata atau hewan berongga usus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1.) Simetri tubuh radial simetris.
2.) Memiliki rongga gastrovaskuler.
3.) Memiliki alat gerak berupa tentakel yang dilengkapi sel sengat (knidosit).
4.) Bersifat diploblastik.
5.) Sudah memiliki saraf dan otot sederhana.
6.) Memiliki bentuk tubuh polip dan medusa.
7.) Sebagian besar hidup di laut.

Coelenterata dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.

c. Platyhelminthes atau cacing pipih memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1.) Bentuk tubuh pipih dorsiversal, bersegmen-segmen atau tanpa segmen.
2.) Simetri tubuh bilateral simetris.
3.) Bersifat triploblastik aselomata (tanpa rongga tubuh).
4.) Ada yang dilengkapi saluran pencernaan dan ada yang tidak.
5.) Hidup bebas atau sebagai parasit.

Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing rambut getar),
Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita).

Klasifikasi Makhluk Hidup 7


d. Nemathelminthes atau cacing gilik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.) Bentuk tubuh gilik tidak bersegmen.
2.) Simetri tubuh bilateral simetris.
3.) Bersifat triploblastik pseudoselomata (berongga tubuh semu).
4.) Cacing jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada cacing betina.
5.) Sebagian besar hidup sebagai parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Organisme yang tergolong cacing gilik adalah cacing tambang, cacing perut, cacing
kremi, dan cacing penyebab penyakit kaki gajah.

e. Annelida atau cacing gelang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1.) Bentuk tubuh gilik dan bersegmen-segmen.
2.) Simetri tubuh bilateral simetris.
3.) Bersifat triploblastik selomata (berongga tubuh sejati).
4.) Memiliki sistem organ yang lebih lengkap daripada cacing pipih dan cacing
gilik.

Berdasarkan ada tidaknya seta, Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta
(memiliki banyak seta), Oligochaeta (memiliki sedikit seta), dan Hirudinea (tanpa
seta).

f. Mollusca atau hewan bertubuh lunak memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1.) Bertubuh lunak dan tanpa segmen.
2.) Ada yang memiliki cangkang dan ada yang tidak.
3.) Bersifat triploblastik selomata.
4.) Simetri tubuh bilateral simetris.
5.) Sudah memiliki beberapa sistem organ, seperti sistem sirkulasi, sistem
pencernaan, sistem ekskresi, dan sistem saraf.

Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu Gastropoda (berjalan dengan kaki
perut), Pelecypoda (kaki pipih), Cephalopoda (kaki di kepala), Scaphopoda (kaki
mengelilingi mulut), dan Polyplacophora (cangkang tersusun seperti genteng).

g. Echinodermata atau hewan berkulit duri memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1.) Tubuh tertutup duri panjang, pendek, atau tanpa duri.
2.) Simetri tubuh saat fase larva adalah bilateral simetris dan saat dewasa adalah
radial simetris.
3.) Memiliki sistem ambulakral.
4.) Bentuk tubuh bervariasi.
5.) Semua anggotanya hidup di laut.

Klasifikasi Makhluk Hidup 8


Echinodermata dibagi menjadi lima kelas, yaitu Echinoidea (landak laut), Asteroidea
(bintang laut), Ophiuroidea (bintang ular), Crinoidea (lilia laut), dan Holothuroidea
(timun laut).

h. Arthropoda atau hewan dengan tubuh beruas-ruas memiliki ciri-ciri sebagai


berikut.
1.) Tubuh dan kaki beruas-ruas.
2.) Segmen pada tubuh dapat dibedakan menjadi kaput (kepala), toraks (dada),
dan abdomen (perut).
3.) Bersifat triploblastik selomata.
4.) Simetri tubuh bilateral simetris.
5.) Ukuran dan bentuk tubuh bervariasi.

Arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustacea (kelompok udang dan
kepiting), Arachnida (kelompok laba-laba), Myriapoda (kelompok kaki seribu), dan
Insecta (kelompok serangga).

i. Chordata atau hewan dengan korda dorsalis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.) Memiliki korda dorsalis atau notokord yang terletak di bagian dorsal (punggung)
dari saluran pencernaan.
2.) Simetri tubuh bilateral simetris.
3.) Memiliki tali saraf dorsal berlubang.
4.) Bersifat triploblastik selomata.
5.) Memiliki ekor pascaanus yang berotot.
6.) Memiliki celah faring.

Filum Chordata dibagi menjadi empat subfilum, yaitu Urochordata,


Cephalochordata, Hemichordata, dan Vertebrata.
1.) Subfilum Urochordata memiliki tubuh pendek tebal yang melekat pada
benda lain, serta memiliki notokord yang lenyap atau tereduksi pada masa
perkembangannya. Contohnya adalah Polycarpa pomaria dan Ecteinascidia
turbinata.
2.) Subfilum Cephalochordata atau dikenal sebagai lancelet memiliki tubuh
kecil, pipih, dan memanjang seperti ikan. tetapi tanpa sirip. Anggota subfilum
Cephalochordata juga memiliki bentuk kepala yang jelas, serta memiliki
notokord, saraf dorsal, dan celah faring yang berkembang bagus. Contohnya
adalah Amphioxus sp.
3.) Subfilum Hemichordata memiliki notokord berongga, pendek, dan merupakan
lanjutan ke depan dari saluran pencernaan dan masuk ke dalam proboscis.
Anggota subfilum Hemichordata memiliki bentuk tubuh yang memanjang
seperti cacing. Contohnya adalah Sarcoglossus (cacing pohon) dan Balanoglossus
(cacing laut).

Klasifikasi Makhluk Hidup 9


4.) Subfilum Vertebrata memiliki ciri utama bertulang belakang. Subfilum ini dibagi
menjadi lima kelas, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.

Selain lima kingdom tersebut, terdapat juga kelompok lain, yaitu virus. Virus dianggap
sebagai bentuk peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus dianggap sebagai
makhluk hidup karena memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan memiliki materi
genetik berupa DNA atau RNA. Sementara virus dianggap sebagai benda mati karena
tubuhnya tidak tersusun dari protoplasma atau bersifat aseluler dan di luar sel hidup
berbentuk kristal. Virus memiliki bentuk tubuh yang beragam. Bagian tubuh virus terdiri
atas kapsid dari bahan protein sebagai pelindung terluar dan materi genetik di bagian
dalamnya. Virus bersifat parasit obligat karena hanya dapat hidup dan berkembang biak
di dalam sel hidup. Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus adalah
COVID-19, SARS, hepatitis, cacar, dan HIV/AIDS.

Klasifikasi Makhluk Hidup 10

Anda mungkin juga menyukai