DISUSUNOLEH :
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari
budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Tradisi falsafah Jawa yang mengutamakan
pengolahan jati diri melalui praktek-praktek meditasi dan mistik dalam mencapai kemuliaan
adalah satu sumber utama penciptaan corak-corak batik tersebut selain pengabdian
sepenuhnya kepada kekuasaan raja sebagai pengejawantahan Yang Maha Kuasa di dunia.
Motif kain adat dapat dilihat sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional yang
memuat lambang-lambang atau simbol-simbol budaya tertentu. Simbol-simbol adat
sesungguhnya dapat berlaku sebagai pranata karena dengan makna dibalik simbol itu,
setiap penerima simbol akan menyadari sesuatu yang harus dan tidak harus dijalankannya.
Sehingga motif batik tradisional merupakan pesan nonverbal.
Pola, motif dan warna dalam batik, dulu mempunyai arti simbolik. Ini disebabkan
batik dulu merupakan pakaian upacara ( kain panjang, sarung, selendang, dodot, kemben,
ikat kepala ), oleh karena itu harus dapat mencerminkan suasana upacara dan dapat
menambah daya magis. Karena itu diciptakanlah berbagai pola dan motif batik yang
mempunyai simbolisme yang bisa mendukung atau menambah suasana religius dan magis
dari upacara itu.
Teknik ini mungkin sudah pernah kamu pelajari di sekolah ya karenateknik ini sangatlah
mudah. Pembuatan motif pada kain dibuat dengan cara mengikat sebagian kain lalu
dicelupkan kedalam cairan pewarna. Habis itu, ikatan dibuka, nah pada kain yang terikat ini
pasti nggak terkena warna kan. Inilah yang bakalan jadi motif pada batik. Teknik celup ikat
juga dikenal dengan nama jumputan, tritik, sasirangan dan pelangi.
T e k n i k P r i n ti n g
Teknik printing ini diprint dengan alat printing. Proses pewarnaan pada batik printing ini
hanya diwarnai pada satu sisi kainnya aja Loopers. Jadi pada proses produksinya lebih
efisien dan lebih cepat. Bayangin aja dalam sekali cetak, satu warna itu hanya butuh waktu 5
menit saja lho Loopers. Nggak hanya itu, alat printing ini sangat canggih jadi motif batiknya
bakalan lebih detail lho.
Teknik Cap
Teknik cap ini menggunakan alat canting cap yang timbul, dimana canting cap ini bakalan
dicelupkan di cairan malam lalu dicapkan ke kain mori. Kelebihan dari teknik ini bisa lebih
cepat dalam pemalaman.
Teknik Colet
Loopers, kamu pasti pernah melihat batik dengan warna yang beda. Nah proses pembuatan
dengan warna yang berbeda ini menggunakan teknik colet. Teknik ini akrab disapa dengan
teknik lukis. Pembatik harus mengoleskan pewarna kain atau pewarna kain lainnya dengan
menggunakan kuas lalu melukiskan motif diatas kain mori. Looper, teknik ini membutuhkan
jiwa seni yang tinggi karena untuk membuat motif harus jeli, warnanya bisa menyatu.
Semakin bagus motifnya, bakalan semakin tinggi pula harganya.
Kegunaan : Upacara Mitoni ( Upacara Masa 7 Bulan bagi Pengantin Putri saat hamil pertama
kali)
Cakar Ayam
Kegunaan : Upacara Mitoni, Untuk Orang Tua Pengantin pada saat Upacara Tarub, siraman.
Filosofi : Cakar ayam melambangkan agar setelah berumah tangga sampai keturunannya
nanti dapat mencari nafkah sendiri atau hidup mandiri.
Cuwiri
Grageh Waluh
Filosofi : Orang yang memakai akan selalu mempunyai cita-cita atau tujuan tentang sesuatu.
Grompol
Filosofi : Grompol, berarti berkumpul atau bersatu, dengan memakai kain ini diharapkan
berkumpulnya segala sesuatu yang baik-baik, seperti rezeki, keturunan, kebahagiaan hidup,
dll.
Harjuno Manah
Filosofi : Orang yang memakai apabila mempunyai keinginan akan dapat tercapai.
Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam dengan
cara ditekan menggunakan alat sodet. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini dibuat
dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika
tanduk sulit didapat, dapat digunakan bambu ataupun kayu.
Proses pembuatan kerajinan logam dengan teknik ukir tekan merupakan alternatif dalam
berkarya kerajinan dari bahan logam. Kamu boleh mencari alternatif lain disesuaikan
dengan kondisi yang ada di daerah kamu.
Peralatan yang digunakan harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Berikut ini
merupakan contoh peralatan yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir tekan.
a. Mistar
b. Palu kayu berujung paku
c. Satu set alat ukir tekan
d. Gunting
e. Pensil
f. Landasan/Spons
g. Pinset
h. Pembentuk sudetan besar
i. Pembentuk sudetan kecil
4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan
cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja
yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya.44
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam kerja ukir tekan antara lain seperti
gambar berikut.
a. Sebelum bekerja, hendaknya kamu memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang
bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b. Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi dan menghindari kotoran logam pada saat kerja
ukir tekan.
c. Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir harus memakai sepatu agar terhindar dari
kecelakaan kerja.
d. Pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang melakukan finishing dengan
menggunakan bahan kimia.
e. Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, dan finishing.
f. Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bergurau/ bercanda karena dikawatirkan akan
terjadi kecelakaan kerja.
g. Jika sudah selesai bekerja kita wajibkan untuk membersihkan kotoran, kemudian
mengembalikan peralatan pada tempatnya.
a. Penyiapan Bahan
Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapkan logam yang akan diukir tekan sesuai
ukuran yang ditentukan. Kegiatan ini meliputi mengukur, memotong, dan menghaluskan
permukaan.
b. Penyiapan Alat
Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat yang akan digunakan dan
mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap digunakan untuk
bekerja
Sebelum menentukan benda kerja/produk, kita terlebih dahulu merancang karya kerajinan
yang akan dibuat. Pelajarilah beberapa motif yang bisa diukir serta di mana penerapannya.
Hal ini dapat di awali dengan belajar membuat sketsa-sketsa desain yang paling sederhana
yaitu dengan motif-motif ragam hias Nusantara.
Setelah proses merancang selesai, langkah selanjutnya adalah menempel pola pada bahan
tembaga yang sudah disiapkan, caranya tembaga diberi lem secukupnya dan diratakan.
Kemudian pola direkatkan pada tembaga 47
yang sudah diberi lem, dari satu tepi ke tepi yang lain, kemudian ditekan pelan-pelan hingga
posisi gambar rata, halus dan tepat. Atau, dapat juga pola dijepit dengan alat penjepit pada
tembaga.
e. Membuar Garis-Garis Out
Proses ini merupakan proses pembuatan garis-garis pokok dengan pinset, dengan mengikuti
pola gambar. Caranya adalah menggores dengan alat pinset pada pola yang telah ditempel
di atas tembaga. Penekanannya agak keras dan dipastikan bekas goresan membentuk garis-
garis yang tegas.
f. Proses Pencembungan
g. Membuat Tekstur
Setelah selesai proses pencembungan, sempurnakan bentuk pinggiran agar lurus dengan
menggunakan alat ukir lurus. Kemudian sempurnakan bentuk-bentuk cembung atau cekung
dengan pahat cekung. Langkah selanjutnya buatlah tekstur untuk latar belakang dengan
palu kayu berujung paku.
h. Finishing
Finishing sangat menentukan hasil akhir dari pembuatan karya ukir tekan. Oleh karena itu
tahap ini harus dilakukan secara hati-hati dan benar supaya hasil akhir menjadi lebih
baik.Finishing merupakan proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan. Finishing pada
bahan tembaga dapat menggunakan cairan SN. Masukkan ukiran ke dalam cairan SN agar
warnanya kehitam-hitaman. Kemudian, gosok ukiran dengan menggunakan kain yang diberi
sedikit braso agar permukaannya mengkilap.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan batik,
terutama tentang motif, corak, teknik, cara pembuatan maupun alat dan bahan pembuatan
batik tradisional Indonesia sehingga batik indonesia tetap lestari di lingkungan masyarakat.
BAB II
ISI
Hampir di seluruh wilayah Jawa memiliki kekayaan budaya batik yang khas. tentu saja ada
daerah-daerah yang lebih menonjol seperti Solo, Yogya, dan Pekalongan. tetapi kekayaan
seni batik daerah Cirebon juga tidak kalah disbanding kota-kota lainnya.
Menurut sejarahnya, di daerah cirebon terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai
pendatang dari dalam maupun luar negri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh
adalah pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya.
Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran Islam di
daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong TIe. Istri beliau ini sangat
menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya keramik. Motif-motif pada keramik yang
dibawa dari negeri cina ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi
perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina.
Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau
Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya
selera cina.
Motif Mega Mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai
pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru,
mulai biru muda hingga biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang
mengandung air hujan, pemberi kehidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan
semakin cerahnya kehidupan.
3. Batik motif Truntun
Boleh dibilang motif Truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali.
Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta.
Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh Raja yang
telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, Ratu
pun mulai membatik. Secara tidak sadar ratu membuat motif berbentuk bintang-bintang di
langit yang kelam, yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam
membatik menarik perhatian Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat
pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu,
sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta
raja bersemi kembali atau tum-tum kembali, sehingga motif ini diberi nama Truntum,
sebagai lambang cinta Raja yang bersemi kembali.
4. Batik Jlamprang
Motif – motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang
cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan
pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang
berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk
segi empat. Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.
5. Batik Pegantin
Setiap motif pada batik tradisional klasik selalu memiliki filosofi tersendiri. Pada motif Batik,
Khususnya dari daerah jawa tengah, terutama Solo dan Yogya, setiap gambar memiliki
makna. Hal ini ada hubungannya dengan arti atau makna filosofis dalam kebudayaan Hindu-
Jawa. Pada motif tertentu ada yang dianggap sakral dan hanya dapat dipakai pada
kesempatan atau peristiwa tertentu, diantaranya pada upacara perkawinan.
Motif Sido-Mukti biasanya dipakai oleh pengantin pria dan wanita pada acara
perkawinan, dinamakan juga sebagai Sawitan (sepasang). Sido berarti terus menerus atau
menjadi dan mukti berarti hidup dalam berkecukupan dan kebahagiaan. jadi dapat
disimpulkan motif ini melambangka harapan akan masa depan yang baik, penuh
kebahagiaan unuk kedua mempelai. Selain Sido Mukti terdapat pula motif Sido Asih yang
maknanya hidup dalam kasih sayang. Masih ada lagi motif Sido Mulyo yang berarti hidup
dalam kemuliana dan Sido Luhur yang berarti dalam hidup selalu berbudi luhur.
Ada pula motif yang bukan sawitan kembar, tetapi biasanya dipakai pasangan pengantin
yaiu motif Ratu Ratih berpasangan dengan Semen Rama, yang melambangkan kesetiaan
seorang istri kepada suaminya. Sebenarnya masih banyak lagi motif yang biasa dipakai
pasangan pengantin, semuanya diciptakan dengan melambangkan harapan, pesan, niat dan
itikad baik kepada pasangan pengantin. Pada Upacara Perkawinan Orang tua pengantin
biasanya memakai motif Truntum yang dapat pula berarti menuntun, yang maknanya
menuntun kedua mempelai dalam memasuki liku-liku kehidupan baru yaitu berumah
tangga.
Dikenal juga motif Sido Wirasat, wirasat berarti nasehat, dan pada motif ini selalu terdapat
kombinasi motif truntum di dalamnya, yang melambangkan orangtua akan selalu memberi
nasehat dan menuntun kedua mempelai dalam memasuki kehidupan berumahtangga.
Kerumitan membuat sepotong batik tulis ternyata masih belum cukup jika kita tahu sejarah
motif Batik Ttiga Negeri. Motif Batik Tiga Negeri merupakan gabungan batik khas Lasem,
Pekalongan dan Solo, pada jaman kolonial wilayah memiliki otonomi sendiri dan disebut
negeri. Mungkin kalau hanya perpaduan motifnya yang khas masing-masing daerah masih
wajar dan biasa, tetapi yang membuat batik ini memiliki nilai seni tinggi adalah prosesnya.
Konon menurut para pembatik, air disetiap daerah memiliki pengaruh besar terhadap
pewarnaan, dan ini masuk akal karena kandungan mineral air tanah berbeda menurut letak
geografisnya. Maka dibuatlah batik ini di masing-masing daerah. Pertama, kain batik ini
dibuat di Lasem dengan warna merah yang khas, seperti merah darah, setelah itu kain batik
tersebut dibawa ke Pekalongan dan dibatik dengan warna biru, dan terakhir kain diwarna
coklat sogan yang khas di kota Solo.
Mengingat sarana transportasi pada zaman itu tidak sebaik sekarang, maka kain Batik Tiga
Negeri ini dapat dikatakan sebagai salah satu masterpiece batik.
7. Batik Pagi Sore
Desain batik pagi sore mulai ada pada jaman penjajahan Jepang. Pada waktu itu karena
sulitnya hidup, untuk penghematan, pembatik membuat kain batik pagi sore. Satu kain batik
dibuat dengan dua desain motif yang berbeda. Sehingga jika pada pagi hari kita
menggunakan sisi motif yang satu, maka sore harinya kita dapat mengenakan motif yg
berbeda dari sisi kain yang lainnya,jadi terkesan kita memakai 2 kain yang berbeda padahal
hanya 1 lembar kain.
Tentu saja sekarang jarang sekali orang yang memakai kain kebaya (jarik) untuk sehari-hari,
tetapi motif pagi/sore masih banyak di buat pada produk batik lainnya. Biasanya kain sutra
ada yang dibuat 2 motif pada satu lembar kain jadi dapat dibuat dua baju, ada pula scarf
yang biasa dipakai untuk jilbab, dibuat setengah polos dan setengah motif. Batik pagi sore
memang alternatif untuk memiliki ragam batik dengan biaya terbatas.
Untuk lebih jelasnya akan kami uraikan cara maupun alat dan bahan pembuatannya di
bawah
A. Batik Tulis
Ø Teknik :
Kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik ini
memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
Ø Cara pembuatan :
· Siapkan kain, buat motif diatas kain dengan menggunakan pensil
· Setelah motif selesai dibuat, sampirkan kain pada gawangan
· Nyalakan kompor/anglo. Taruh malam/lilin ke dalam wajan dan panaskan wajan
dengan api kecil sampai malam mencair sempurna. Biarkan api tetap menyala kecil
· Mulailah membatik dengan cara ambil sedikit malam cair dengan menggunakan
canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas, kemudian goreskan canting dengan
mengikuti motif yang telah ada. Hati-hati jangan sampai malam yang cair menetes diatas
permukaan kain karena akan mempengarufi hasil motif batik
· Setelah semua motif tertutup malam, maka proses selanjutnya adalah proses
pewarnaan
· Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan
pewarna dengan menggunakan kuas, ulangi sampai beberapa kali.
· Tahap selanjutnya adalah proses penghilangan lilin batik dengan cara pengerakan dan
melarod
· Tahap terakhir dari proses pembuatan batik ini adalah proses pencucian dan
penjemuran.
B. Batik Cap
Ø Teknik :
Kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap yang terbuat
dari tembaga. Pembuatan batik ini hanya memakan waktu kurang lebih 2-3 hari.
Ø Cara pembuatan :
· Kain mori diletakkan di atas meja dengan alas dibawahnya menggunakan bahan yang
empuk.
· Malam direbus hingga suhu 60 – 70 derajat Celsius.
· Cap dicelupkan ke malam yang telah mencair tadi tetapi hanya 2cm saja dari bagian
bawah cap.
· Kemudian kain mori di cap dengan tekanan yang cukup supaya rapih. Pada proses ini,
cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori
· Selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan cara mencelupkan kain mori yang sudah
di cap tadi ke dalam tangki yang berisi cairan pewarna.
· Kain mori direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain.
· Proses pengecapan>pewarnaan>penggodogan diulangi kembali jika ingin diberikan
kombinasi beberapa warna.
· Setelah itu, proses pembersihan dan pencerahan warna dengan menggunakan soda.
· Penjemuran kemudian disetrika supaya rapih.
Ø Cara pembuatan :
· Siapkan selembar kain mori.
· Buatlah gambar pola pada kain tersebut sesuai kreasimu sendiri,
· Tebali pola dengan cairan lilin malam yang telah dipanaskan. Gunakan ukuran canting
yang sesuai pola. Kalian bisa menggunakan canting biasa (tradisional) boleh pula
menggunakan kuas untuk mendapatkan karakter yang pas.
· Berilah warna dengan menggunakan teknik celup atau coletan setelah lilin pada kain
mori mengering.
· Setelah pewarnaan selesai keringkan dengan cara diangin-anginkan.
· Keroklah lilin pada kain mori dengan pisau tumpul agar mori tidak rusak. pada proses ini
tentu hasilnya belum benar-benar bersih lilinnya, maka lakukan dengan cara di seterika agar
benar-benar bersih.
Cara yang digunakan untuk menghilangkan lilin dengan seterika adalah sebagai berikut :
· Kain batik yang sudah dicelup warna dan siap dilepaskan sebaiknya lilinnya dibiarkan
dalam keadaan kering.
· Siapkan alat sejenis pisau tumpul, kemudian keroklah bagian lilin yang tebal yang
menempel pada kain batik dengan alat ini sehingga sebagaian besar lilin terlepas dari kain.
· Siapkan beberapa kertas koran bekas, kertas tisu dan seterika listrik.
· Letakkan kain batik di atas kertas koran sebagai landasan, kemudian letakkan lembaran
kertas tisu pada bagian lilin yang akan dibersihkan . Tutup bagian atas kertas tisu dengan
kertas koran kemudian seterikalah seperti ketika menyeterika pakaian.
· Dengan diseterika maka lilin akan meleleh karena panas. Lilin yang sudah meleleh
tersebut akan menempel pada kertas tisu. Ulangilah pekerjaan ini sampai lilin bersih.
Saat ini batik banyak kita jumpai pada barang barang keseharian di sekitar kita. Corak
dan motif batik yang beraneka ragam dan menarik dapat diaplikasikan pada berbagai jenis
barang contoh ; pakaian, tas, pajangan rumah, sprei, dan lain sebagainya. Dengan
pengaplikasian seperti ini batik menjadi lebih dekat di kalangan masyarakat. Bukan hanya
pada kalangan atas atau pada forum formal. Bahkan pengaplikasian batik pada benda benda
seperti itu sangat di minati para wisatawan domestik sampai mancanegara. Ini
membuktikan bahwa batik sangat populer dan mendunia karena pesonanya.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Batik merupakan salah satu kebudayaan indonesia yang sudah mendunia. Kaya akan motif
dan coraknya yang menarik. Saat ini batik sudah banyak diaplikasikan pada benda benda
keseharian. Sehingga batik menjadi lebih dekat di kalangan masyarakat.
3.2. SARAN
Warga Negara Indonesia supaya dapat lebih memahami kebudayaan negaranya, yaitu batik.
Karna batik adalah warisan turun temurun dari nenek moyang kita yang harus dilestarikan
keberadaannya supaya tidak mudah diklaim oleh negara lain.