Anda di halaman 1dari 46

Firdaus, M.

Pd
Hakikat Manusia Menurut Sains
Menurut Sains (Charles Darwin) sebagai pencetus
teori evolusi berpendapat bahwa mahluk hidup
termasuk juga manusia, adalah berasal dari evolusi
atau perubahan-perubahan mahluk sebelumnya yang
memiliki kemampuan sederhana.
Perubahan-perubahan tersebut membuat
kemampuan manusia menjadi lebih
sempurna.Pendapat ini ditunjang oleh ditemukannya
beberapa fakta ilmiah seperti fosil dari manusia
purba seperti Meghanthropus dan Pitheccanthropus di
berbagai daerah.
Hakikat Manusia menurut Islam

Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan


Allah SWT, ia tidaklah muncul dengan sendirinya atau
berada oleh dirinya sendiri.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan inilah salah
satu hakikat wujud manusia dan ia merupakan makhluk
yang berkembang karena dipengaruhi pembawaan,
lingkungan dan cenderung beragama. Itulah antara
lain hakikat wujud manusia. Yang lain ialah bahwa
manusia itu adalah makhluk utuh yang terdiri atas
jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok.
A. Kajian Tentang Kajian Tentang
Hakikat
 Penyebutan nama manusia dalam Al Qur’an
menggunakan beberapa istilah diantaranya:
1. ASPEK HISTORIS
 Dari aspek historis penciptaannya manusia disebut
dengan Bani Adam.
‫ﯾَﺎ َﺑﻧِﻲ آ َد َم ُﺧذُو ْا زِ ﯾ َﻧ َﺗ ُﻛ ْم ﻋِ ﻧ َد ُﻛ ﱢل ﻣَﺳْ ِﺟ ٍد و ُﻛﻠُو ْا‬
-٣١- َ‫َواﺷْرَ ﺑُو ْا َوﻻَ ﺗُﺳْ رِ ﻓُو ْا إِ ﱠﻧ ُﮫ ﻻَ ُﯾﺣِبﱡ ا ْﻟﻣُﺳْ رِ ﻓِﯾن‬
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
(Al A’raf 7: 31)
2. Aspek Biologis
 Dari aspek biologis kemanusiaannya disebut dengan
basyar yang mencerminkan sifat-sifat fisik-kimia-
biologisnya (Al Mukminun: 33)
‫َﺎﱒ ِﰲ اﻟْ َﺤﯿَﺎ ِة ا ﻧْﯿَﺎ‬
ْ ُ ْ‫َﻸ ﻣِﻦ ﻗَﻮْ ِﻣ ِﻪ ا ِ ﻦَ َﻛﻔَﺮُ وا وَ ﻛَﺬ ﺑُﻮا ِﺑ ِﻠﻘَﺎء ْاﻵﺧِﺮَ ِة وَ أَ ْﺮَ ﻓ‬
ُ َ ‫وَ ﻗَﺎ َل اﻟْﻤ‬
- َ‫َﴩﺑُﻮن‬ َ ْ ‫ْﰻ ﻣِﻤﺎ ﺗَﺄْﳇُ ُﻮنَ ِﻣ ْ ُﻪ وَ َْﴩ َُب ﻣِﻤﺎ‬ ُ ُ ‫َﴩ ﻣ ْﻠ ُ ُْﲂ ﯾَﺄ‬
ٌ َ ‫ﻣَﺎ َﻫﺬَا إِﻻ‬
Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara
kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari
akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka
dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain
hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa
yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu
minum.
3. Aspek Kecerdasannya
Dari aspek kecerdasannya disebut insan yakni
makhluk terbaik yang diberi akal sehingga mampu
menyerap ilmu pengetahuan.

-٤- َ‫ َﻋﻠﱠ َﻣ ُﮫ ا ْﻟ َﺑﯾَﺎن‬-٣- َ‫ﺧَ ﻠَقَ ْاﻹِﻧﺳَﺎن‬


Dia menciptakan manusia. mengajarnya pandai
berbicara.
Ar Rahman, 55: 3-4)
4. Aspak Sosial
 Dari segi sosiologisnya disebut annas yang
menunjukkan sifatnya yang berkelompok sesama
jenisnya. (Al Baqarah: 21)
‫ﯾﺎ أﯾﮭﺎ اﻟﻧﺎس اﻋﺑدوا رﺑﻛم اﻟذي ﺧﻠﻘﻛم واﻟذﯾن ﻣن ﻗﺑﻠﻛم ﻟﻌﻠﻛم ﺗﺗﻘون‬
Artinya: “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang
telah menciptakan kalian dan orang-orang yang
sebelum kalian, agar kalian bertakwa”.
5. Aspek posisinya
 Dari aspek posisinya disebut dengan ‘abdun (hamba) yang
menunjukkan kedudukannya sebagai hamba.
‫َرْض إِن‬ ِ ‫أَﻓ َ َْﲅ َﺮَ وْ ا إ َِﱃ ﻣَﺎ ﺑ ْ ََﲔ أَﯾْ ِﺪﳞِﻢْ وَ ﻣَﺎ َ ﻠْ َﻔﻬُﻢ ﻣﻦَ اﻟﺴ ﻤَﺎ ِء ْوَاﻷ‬
‫َرْض أَوْ ُْﺴ ِﻘﻂْ َﻠ َﳱْ ِﻢْ ﻛِﺴَ ﻔﺎ ً ﻣﻦَ اﻟﺴ ﻤَﺎ ِء‬
َ ‫ﺸَ ْﺄ ﳔَ ِْﺴ ْﻒ ﲠِ ِﻢُ ْاﻷ‬
-٩- ‫ِﯿﺐ‬ٍ ‫إِن ِﰲ َذ ِ َ َﻵﯾ َ ًﺔ ُﻟﲁ َﻋ ْﺒ ٍﺪ ﻣ‬
Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada
di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami
menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau
Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali
(kepada-Nya). (Saba, 34: 9)
B. Asal-usul Kejadian Manusia,

1. Pertama adalah proses penciptaan Adam 


pembentukan fisik dari tanah yang kering yang 
ditiupkan ruh ke dalamnya sehingga ia hidup.

Hadis riwayat Tirmidzi, dimana Nabi SAW


bersabda: “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as
dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh
bagian bumi, maka anak cucu Adampun seperti itu,
sebagian ada yang baik dan buruk, ada yang mudah
(lembut) dan kasar dan sebagainya.”
Lanjutan
2. Kedua Allah menciptakan segala sesuatu secara
berpasang-pasangan. Begitupun dengan manusia, Adam
yang diciptakan hendak dipasangkan oleh Allah dengan
lawan jenisnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam,
yaitu Siti Hawa.
Dalil: QS An Nisa: 1

‫اﻟﻨﺎساﺗ ُﻘﻮ ْا رَ ُ ُﲂ ا ِي َ ﻠَﻘ َُﲂ ﻣﻦ ﻧﻔ ٍْﺲ وَا ِﺪَ ٍة وَ َ ﻠ ََﻖ ﻣِﳯْ َﺎ زَوْ َ َﺎ وَ ﺑ َﺚ ﻣِﳯْ ُﻤَﺎ رِ َﺎ ًﻻ‬
ُ ‫َ أَﳞ َﺎ‬
-١- ً ‫ْﲂ رَ ِﻗ ﺒﺎ‬
ْ ُ ‫َﻠَﯿ‬ َ‫َﻛ ِﺜﲑاً وَ ِﺴَ ﺎء وَاﺗ ُﻘﻮ ْا ا ّ َ ا ِي َﺴَ ﺎءﻟُﻮنَ ِﺑ ِﻪ وَاﻷَرْ َﺎ َم إِن ا ّ َ ﰷَ ن‬
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
Lanjutan
3. Ketiga Kejadian dan asal usul manusia ketiga
terkait dengan proses kejadian seluruh umat
keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa (Kecuali Isa,
AS.). Dalam Al-Qur’an, asal-usul manusia secara
biologi dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun : 12-14
berikut ini:
Dalil: QS Al Mukminun 12-14

-١٣- ‫ ُﺛ ﱠم ﺟَ َﻌ ْﻠﻧَﺎهُ ﻧُطْ َﻔ ًﺔ ﻓِﻲ ﻗَرَ ارٍ ﱠﻣﻛِﯾ ٍن‬-١٢- ‫َوﻟَﻘَدْ ﺧَ ﻠَ ْﻘﻧَﺎ ْاﻹِﻧ َﺳﺎنَ ﻣِن ﺳ َُﻼﻟَ ٍﺔ ﻣﱢن طِ ﯾ ٍن‬
‫ُﺛ ﱠم ﺧَ ﻠَ ْﻘﻧَﺎ اﻟﻧﱡطْ َﻔ َﺔ َﻋﻠَ َﻘ ًﺔ ﻓَﺧَ ﻠَ ْﻘﻧَﺎ ا ْﻟ َﻌﻠَ َﻘ َﺔ ﻣُﺿْ َﻐ ًﺔ ﻓَﺧَ ﻠَ ْﻘﻧَﺎ ا ْﻟﻣُﺿْ َﻐ َﺔ ﻋِ َظﺎﻣﺎ ً َﻓﻛَﺳَ ْوﻧَﺎ ا ْﻟﻌِظَ ﺎ َم‬
-١٤- َ‫ﷲُ أَﺣْ ﺳَنُ اﻟْﺧَ ﺎﻟِﻘِﯾن‬
‫ك ﱠ‬
َ َ‫ﻟَﺣْ ﻣﺎ ً ُﺛ ﱠم أَﻧ َﺷﺄْﻧَﺎهُ ﺧَ ﻠْﻘﺎ ً آﺧَ رَ َﻓ َﺗﺑَﺎر‬

"Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu
SARIPATI (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu AIR
MANI (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air
mani itu Kami jadikan SEGUMPAL DARAH, lalu segumpal darah itu
kami jadikan SEGUMPAL DAGING, dan segumpal daging itu Kami
jadikan TULANG BELULANG, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik."
Komponen/Unsur-Unsur
Pembentuk Manusia
Komponen penciptaan manusia dalam Al Qur’an disebutkan dengan beberapa
nama:
 Tuurab, yaitu tanah gemuk. (Al Kahfi: 37)
 Tiin, yaitu tanah lempung. (As Sajadah: 7)
 Tiinul laazib,tanah lempung yang pekat (As Safa’at, 11)
 Salsalun, lempung yang dikatakan kalfakhar (seperti tembikar). Citra diayat ini
menunjukkan bahwa manusia “dimodelkan”. (Ar Rahman 14)
 Salsalun min hamain masnuun (lempung dari lumpur yang dicetak/dibentuk). (Al
Hijr: 26)
 Sulaalatun min tiin, yaitu dari saripati lempung. Sulaalat berarti sesuatu yang
disarikan dari sesuatu yang lain. (Al Mukminun: 12)
 Air yang dianggap sebagai asal usul seluruh kehidupan. (Al Furqan: 54)
 Ibid hal 17-18
1. Tuurab, yaitu tanah gemuk.

‫ُﺮَاب‬
ٍ ‫ﻗَﺎ َل َ ُ ﺻَ ﺎ ِﺣ ُ ُﻪ وَ ﻫُﻮَ ُﳛَﺎوِرُ ُﻩ أَ َﻛﻔَﺮْ َت ِ ِي َ ﻠَﻘَﻚَ ﻣِﻦ‬
‫ُﰒ ﻣِﻦ ﻧﻄْ َﻔ ٍﺔ ُﰒ ﺳَ ﻮاكَ رَ ُ ًﻼ‬
Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya
sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah
kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
(Al Kahfi: 37)
2. Tiin, yaitu tanah lempung.
Hidrogenium/Atom Zat Air

‫اﻟذي أﺣﺳن ﻛل ﺷﻲء ﺧﻠﻘﮫ وﺑدأ ﺧﻠق اﻹﻧﺳﺎن ﻣن طﯾن‬

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan


sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan
manusia dari tanah. (As Sajadah: 7)
3. Tiinul laazib,tanah lempung yang
pekat. Ferrum/Zat besi
‫زِب‬
ٍ ‫ﻓَﺎﺳْ ﺘَﻔْﳤِ ِﻢْ أ ُ َْﱒ أَﺷَ ﺪ َ ﻠْﻘﺎً أَم ﻣﻦْ َ ﻠَ ْﻘ َﺎ ِإ َ ﻠَ ْﻘ َُﺎﱒ ﻣﻦﻃِﲔٍ ﻻ‬
Maka Tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah):
"Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah
apa[1273] yang telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya
Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat. As Shafa’at
37: 11)

[1273] Maksudnya: malaikat, langit, bumi dan lain-lain.


(
4. Salsalun, lempung yang dikatakan
kalfakhar (seperti tembikar) Zat
Pembakar/Oksigen
ِ‫َ ﻠ ََﻖ ْ ِاﻹ ﺴَ ﺎنَ ﻣِﻦ ﺻَ ﻠ َْﺼﺎلٍ ﰷَ ﻟْ َﻔ ﺎر‬
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti
tembikar,
(Ar Rahman 55: 14)
Citra diayat ini menunjukkan bahwa manusia
“dimodelkan”.
5. Salsalun min hamain masnuun

ٍ‫ﻣﺴ ﻨُﻮن‬
ْ ‫وَ ﻟَﻘَﺪْ َ ﻠ َ ْﻘ َﺎ ا ِﻹ ﺴَ ﺎنَ ﻣِﻦ ﺻَ ﻠ َْﺼﺎلٍ ﻣﻦْ َ َﲪ ٍﺈ‬
dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. (Al Hijr, 15: 26)
6. Sulaalatun min tiin

ٍ‫وَ ﻟَﻘَﺪْ َ ﻠ َ ْﻘ َﺎ ْ ِاﻹ ﺴَ ﺎنَ ﻣِﻦ ﺳُ َﻼ َ ٍ ﻣﻦ ﻃِﲔ‬


dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (Al
Mukminun 23: 12)
7. Air
ً‫ك َﻗدِﯾرا‬
َ ‫َوھ َُو اﻟﱠذِي ﺧَ ﻠَقَ ﻣِنَ ا ْﻟﻣَﺎء َﺑﺷَراً ﻓَﺟَ َﻌ َﻠ ُﮫ َﻧﺳَﺑﺎ ً َوﺻِ ﮭْراً َوﻛَﺎنَ رَ ﱡﺑ‬
dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air
lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan
mushaharah[1070] dan adalah Tuhanmu Maha
Kuasa. (Al Furqan 25: 54)

[1070] Mushaharah artinya hubungan kekeluargaan yang berasal dari


perkawinan, seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya.
C. Potensi manusia

 Manusia berpotensi meraih ilmu pengetahuan sebanyak-


banyaknya sedalam-dalamnya dan pengetahuan
merupakan anugerah khusus bagi manusia, bahkan Allah
SWT mengajarkan manusia segala sesuatu yang tak bisa
dimengerti makhluk lain
 Manusia berpotensi memikul amanat.
 Manusia berpotensi disiplin tinggi, kreatif dan memperoleh
keuntungan materi-rohani.
 Manusia memiliki potensi bertanggung jawab
 Manusia berpotensi memiliki dan menjaga moralitas tinggi
D. Sifat-Sifat Manusia
Kelemahan-kelemahan Manusia,
 Zalim dan bodoh (Al Ahzab: 72)

 Cinta harta dan Bakhil (Al Fajar: 20)

 Kalau ditimpa kesulitan sadar akan kelemahan dan


megadu kepada Allah, tetapi bila mendapatkan
kesenangan sombong dan lupa diri (Az Zumar: 8)
 Suka melampaui batas (Al Alaq: 6)

 Tidak mau bersyukur Al Adiyat


1. Lemah
An Nisa: 28
-٢٨- ً ‫ﺿﻌِﯾﻔﺎ‬
َ ُ‫ﷲُ أَن ﯾُﺧَ ﻔﱢفَ ﻋَﻧ ُﻛ ْم َو ُﺧﻠِقَ اﻹِﻧ َﺳﺎن‬
ّ ‫ﯾُرِ ﯾ ُد‬
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan
manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
2. Gampang Terpedaya
Al Infithar: 6
-٦- ِ‫ك ا ْﻟﻛَرِ ﯾم‬
َ ‫ك ﺑِرَ ﱢﺑ‬
َ ‫ﯾَﺎ أَ ﱡﯾﮭَﺎ ْاﻹِﻧ َﺳﺎنُ ﻣَﺎ ﻏَرﱠ‬
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan
kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang
Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)
3. Lalai
At Takaatsur:
-١- ‫أَ ْﻟﮭَﺎ ُﻛ ُم اﻟ ﱠﺗﻛَﺎ ُﺛ ُر‬
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-
takaatsur 1)
4. Penakut
Al Baqarah: 155
ِ‫ْص ﻣﱢنَ اﻷَﻣ ََوالِ َواﻷﻧﻔُس‬
ٍ ‫َو َﻟ َﻧ ْﺑﻠ َُو ﱠﻧ ُﻛ ْم ِﺑﺷَﻲْ ٍء ﻣﱢنَ اﻟْﺧَ وفْ َوا ْﻟﺟُوعِ َو َﻧﻘ‬
-١٥٥- َ‫ت َو َﺑﺷﱢرِ اﻟﺻﱠﺎﺑِرِ ﯾن‬ ِ ‫َواﻟ ﱠﺛﻣَرَ ا‬
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-
Baqarah 155)
5. Bersedih Hati
Al Baqarah: 62
ِ‫إِنﱠ اﻟﱠذِﯾنَ آ َﻣﻧُو ْا َواﻟﱠذِﯾنَ ھَﺎدُو ْا َواﻟ ﱠﻧﺻَﺎرَ ى َواﻟﺻﱠﺎ ِﺑﺋِﯾنَ ﻣَنْ آﻣَنَ ﺑِﺎ ﱠ ِ َوا ْﻟﯾ َْوم‬
‫اﻵﺧِرِ َو َﻋ ِﻣ َل ﺻَﺎﻟِﺣﺎ ً َﻓﻠَ ُﮭ ْم أَﺟْ ُر ُھ ْم ﻋِ ﻧ َد رَ ﱢﺑ ِﮭ ْم َوﻻَ ﺧَ ْوفٌ َﻋﻠَ ْﯾ ِﮭ ْم َوﻻَ ُھ ْم‬
-٦٢- َ‫ﯾَﺣْ زَ ﻧُون‬
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa
saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada
Allah , hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)
6. Tergesa-Gesa
Al Isra: 11
-١١- ً‫َوﯾَدْ ُع اﻹِﻧ َﺳﺎنُ ﺑِﺎﻟﺷﱠرﱢ ُد َﻋﺎءهُ ﺑِﺎﻟْﺧَ ﯾْرِ َوﻛَﺎنَ اﻹِﻧ َﺳﺎنُ َﻋﺟُوﻻ‬
. "Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana
ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’ 11)
7. Suka Membantah
An Nahl: 4
-٤- ٌ‫ﺧَ ﻠَقَ اﻹِﻧ َﺳﺎنَ ﻣِن ﻧﱡطْ َﻔ ٍﺔ َﻓﺈِذَا ھ َُو ﺧَ ﺻِ ﯾ ٌم ﱡﻣﺑِﯾن‬
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia
menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)
8. Berlebih-lebihan
Yunus : 12 dan Al ‘Alaq: 6
‫َوإِذَا ﻣَسﱠ اﻹِﻧ َﺳﺎنَ اﻟﺿﱡرﱡ َد َﻋﺎﻧَﺎ ﻟِﺟَ ﻧ ِﺑ ِﮫ أ َْو ﻗَﺎﻋِ داً أ َْو ﻗَﺂﺋِﻣﺎ ً َﻓﻠَﻣﱠﺎ َﻛ َﺷ ْﻔﻧَﺎ ﻋَ ْﻧ ُﮫ ﺿُرﱠ هُ ﻣَرﱠ‬
-١٢- َ‫ك ُزﯾﱢنَ ﻟِ ْﻠﻣُﺳْ رِ ﻓِﯾنَ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُو ْا ﯾَﻌْ َﻣﻠُون‬ َ ِ‫َﻛﺄ َن ﻟﱠ ْم ﯾَدْ ُﻋﻧَﺎ إِﻟَﻰ ﺿُرﱟ ﱠﻣ ﱠﺳ ُﮫ َﻛ َذﻟ‬
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami
dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah
Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali)
melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah
berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang
telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui
batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”
(Q.S Yunus : 12) “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-
benar melampaui batas” (Q.S al-Alaq : 6)
9. Pelupa
Az Zumar: 8

‫َوإِذَا ﻣَسﱠ ْاﻹِﻧﺳَﺎنَ ﺿُرﱞ َدﻋَﺎ رَ ﱠﺑ ُﮫ ُﻣﻧِﯾﺑﺎ ً إِﻟَ ْﯾ ِﮫ ُﺛ ﱠم إِذَا ﺧَ وﱠ ﻟَ ُﮫ ﻧِﻌْ َﻣ ًﺔ ﱢﻣ ْﻧ ُﮫ ﻧَﺳِ ﻲَ ﻣَﺎ ﻛَﺎنَ ﯾَدْ ﻋُو إِﻟَ ْﯾ ِﮫ ﻣِن َﻗ ْﺑ ُل‬
-٨- ِ‫ب اﻟﻧﱠﺎر‬
ِ ‫ك ﻣِنْ أَﺻْ ﺣَ ﺎ‬
َ ‫ك َﻗﻠِﯾﻼً إِ ﱠﻧ‬
َ ِ‫َوﺟَ َﻌ َل ِ ﱠ ِ أَﻧدَاداً ﻟﱢﯾُﺿِ ﱠل ﻋَن َﺳﺑِﯾﻠِ ِﮫ ﻗُ ْل َﺗ َﻣﺗﱠﻊْ ِﺑ ُﻛﻔْر‬

“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan)


kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan
memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang
pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu,
dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan
(manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan
kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni
neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )
10. Berkeluh Kesah
Al Ma’arij: 20
-٢٠- ً ‫إِذَا َﻣ ﱠﺳ ُﮫ اﻟﺷﱠرﱡ ﺟَ زُوﻋﺎ‬
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S
Al Ma’arij : 20)
11. Kikir
Al Isra: 100
َ‫ﻗُل ﻟ ْﱠو أَﻧ ُﺗ ْم َﺗ ْﻣﻠِﻛُونَ ﺧَ زَ آﺋِنَ رَ ﺣْ َﻣ ِﺔ رَ ﺑﱢﻲ إِذاً ﱠﻷَ ْﻣ َﺳ ْﻛ ُﺗ ْم ﺧَ ْﺷ َﯾ َﺔ اﻹِﻧﻔَﺎقِ َوﻛَﺎن‬
-١٠٠- ً‫اﻹﻧ َﺳﺎنُ َﻗﺗُورا‬
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku,
niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena
takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu
sangat kikir.” (Q.S. Al-Isra’ : 100)
12. Kufur Nikmat
Az Zukhruf: 15 dan Al Adiyat: 6
-١٥- ٌ‫َوﺟَ َﻌﻠ ُوا ﻟَ ُﮫ ﻣِنْ ﻋِ ﺑَﺎ ِد ِه ﺟُزْ ءاً إِنﱠ ْاﻹِﻧﺳَﺎنَ ﻟَ َﻛﻔُو ٌر ﱡﻣﺑِﯾن‬
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-
Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata
(terhadap rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf : 15)
-٦- ‫إِنﱠ ْاﻹِﻧﺳَﺎنَ ﻟِرَ ﱢﺑ ِﮫ ﻟَ َﻛﻧُو ٌد‬
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)
13. Zalim dan Bodoh
Al Ahzab: 13
‫ﺟﺑَﺎلِ َﻓﺄ َ َﺑﯾْنَ أَن ﯾَﺣْ ِﻣ ْﻠ َﻧﮭَﺎ‬
ِ ‫ض َوا ْﻟ‬
ِ ْ‫ت َو ْاﻷَر‬
ِ ‫َﺎوا‬
َ ‫إِﻧﱠﺎ ﻋَرَ ﺿْ ﻧَﺎ ْاﻷَﻣَﺎ َﻧ َﺔ َﻋﻠَﻰ اﻟ ﱠﺳﻣ‬
-٧٢- ً‫َوأَ ْﺷ َﻔﻘْنَ ِﻣ ْﻧﮭَﺎ َوﺣَ َﻣ َﻠﮭَﺎ ْاﻹِﻧ َﺳﺎنُ إِ ﱠﻧ ُﮫ ﻛَﺎنَ َظﻠُوﻣﺎ ً ﺟَ ﮭُوﻻ‬
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-
Ahzab : 13)
14. Menururti Prasangkanya
Yunus: 36
‫ﷲ َﻋﻠَﯾ ٌم‬َ ّ ‫َوﻣَﺎ َﯾ ﱠﺗ ِﺑ ُﻊ أَ ْﻛ َﺛ ُر ُھ ْم إِﻻﱠ َظ ّﻧﺎ ً إَنﱠ اﻟظﱠنﱠ ﻻَ ﯾُﻐْ ﻧِﻲ ﻣِنَ اﻟْﺣَ قﱢ َﺷﯾْﺋﺎ ً إِنﱠ‬
-٣٦- َ‫ِﺑﻣَﺎ َﯾ ْﻔ َﻌﻠُون‬
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali
persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu
tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan.” (Q.S Yunus 36)
15. Angan-Angan
Al Hadid 72
‫ُﯾﻧَﺎدُو َﻧ ُﮭ ْم أَﻟَ ْم َﻧﻛُن ﱠﻣ َﻌ ُﻛ ْم ﻗَﺎﻟ ُوا َﺑﻠَﻰ َوﻟَ ِﻛ ﱠﻧ ُﻛ ْم َﻓﺗَﻧ ُﺗ ْم أَﻧﻔُ َﺳ ُﻛ ْم َوﺗَرَ ﺑﱠﺻْ ُﺗ ْم َوارْ َﺗ ْﺑ ُﺗ ْم‬
-١٤- ‫ﷲ َوﻏَرﱠ ﻛُم ﺑِﺎ ﱠ ِ ا ْﻟ َﻐرُو ُر‬
ِ ‫َوﻏَرﱠ ْﺗ ُﻛ ُم ْاﻷَﻣَﺎﻧِﻲﱡ ﺣَ ﺗﱠﻰ ﺟَ ﺎء أَﻣْ ُر ﱠ‬
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-
orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu
bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab:
“Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan
menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta
ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah
ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah
oleh (syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)
E. Kelebihan Manusia dengan
Makhluk Lain
 Aspek kreasi,
 Aspek ilmu,
 Aspek kehendak,
 Pengarahan akhlak
1. Aspek kreasi
Tubuh manusia sudah terakit dengan tatanan yang
sempurna. Dibanding makhluk lain, tubuh manusia
lebih fungsional daripada tubuh makhluk lain.
Contohnya tangan.
-٤- ‫َﻟﻘَدْ ﺧَ َﻠ ْﻘﻧَﺎ ْاﻹِﻧ َﺳﺎنَ ﻓِﻲ أَﺣْ َﺳ ِن َﺗﻘْوِ ﯾ ٍم‬
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
(At Tin, 95: 4)
2. Aspek ilmu
Aspek ilmu, hanya manusia yang punya kesempatan
memahami hakikat alam semesta. Hewan hanya
terbatas pada naluri dasar untuk mempertahankan
hidupnya, tidak bisa mengembangkan ilmunya.
Contoh: manusia dari era tradisional hingga
modern mampu mengembangkan tempat
tinggalnya, hal ini berbeda dengan hewan seperti
burung, semut tetap seperti itu saja. (AL Baqarah:
31)
2. Aspek Ilmu
‫ﺿ ُﮭ ْم َﻋﻠَﻰ ا ْﻟ َﻣﻼَ ِﺋ َﻛ ِﺔ َﻓﻘَﺎ َل أَﻧ ِﺑﺋُوﻧِﻲ ِﺑﺄ َﺳْ ﻣَﺎء‬
َ َ‫َو َﻋﻠﱠ َم آ َد َم اﻷَﺳْ ﻣَﺎء ُﻛﻠﱠﮭَﺎ ُﺛ ﱠم ﻋَر‬
-٣١- َ‫ﺻﺎ ِدﻗِﯾن‬ َ ‫ھَـؤُ ﻻء إِن ﻛُﻧ ُﺗ ْم‬
dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu mamang benar orang-orang
yang benar!“ (Al Baqarah, 2: 31)
3. Aspek kehendak
 Aspek kehendak, manusia memiliki kehendak untuk
mengadakan pilihan-pilihan dalam hidup. Makhluk
lain hidup dalam pola yang telah baku.
-٣- ً‫إِﻧﱠﺎ َھ َد ْﯾﻧَﺎهُ اﻟ ﱠﺳﺑِﯾ َل إِﻣﱠﺎ ﺷَﺎﻛِراً َوإِﻣﱠﺎ َﻛﻔُورا‬
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang
lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir. (Al Insan, 76: 3)
4. Pengarahan akhlak
 Pengarahan akhlak, manusia adalah makhluk yang
yang dapat dibentuk akhlaknya, bisa menjadi baik
atau buruk karena lingkungan yang mempengaruhi.
‫ﻛل ﻣوﻟود ﯾوﻟد ﻋﻠﻰ اﻟﻔطرة ﻓﺄﺑواه ﯾﮭوداﻧﮫ أو ﯾﻧﺻراه أو ﯾﻣﺟﺳﺎﻧﮫ‬
‫ﻛﻣﺛل اﻟﺑﮭﯾﻣﺔ ﺗﻧﺗﺞ اﻟﺑﮭﯾﻣﺔ ھل ﺗرى ﻓﯾﮭﺎ ﺟدﻋﺎء‬
setiap bayi yang dilahir dalam keadaan suci maka
orang tuanyalah yang mempengaruhinya menjadi
Yahudi, Nasrani atau Majusi sebagaimana ia
tumbuh dan berkembang sampai jadi kakek-kakek.
(HR. Bukhari)
Setiap bayi yang dilahir dalam keadaan suci maka
orang tuanya yang mempengaruhinya menjadi
Yahudi, Nasrani atau Majusi sebagaimana ia
tumbuh dan berkembang sampai jadi kakek-kakek.

Anda mungkin juga menyukai